Anda di halaman 1dari 20

ANALISIS SISTEM UNIT KERJA RUMAH SAKIT

KEPEMIMPINAN DAN BERFIKIR SISTEM

DISUSUN OLEH :
Oleh:
1. Adila Febriana (10011281924073)
2. Amirah Adilah (10011381924149)
3. Daniyah Fitriyah Puteri (10011381924153)
4. Fahrul Roziqin (10011381924138)
5. Femmy Shabrina M (10011381924134)
6. M.Dzaki Arif Fajar (10011381924154)
7. Nur Zihan Ariqa (10011381924142)
Kelompok 1 IKM B 2019
Dosen Pengampu: Iwan Stia Budi, S.KM., M.KES
NIP: -

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini yang berjudul “ANALISIS SISTEM
UNIT KERJA RUMAH SAKIT” dengan baik dan tepat pada waktunya.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Mudah-mudahan makalah sederhana yang telah berhasil kami susun ini bisa
dengan mudah dipahami oleh siapapun yang membacanya
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, banyak kekurangan
yang mendasar yang dilakukan secara sengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu kami
mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang positif dan membangun. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Indralaya, 18 September
2020

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................1
KATA PENGANTAR................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................5
A. Latar Belakang.............................................................................5
B. Pokok Pembahasan.......................................................................5
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan.....................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................7
A. Definisi Puskesmas ...................................................................
B. Peran Puskesmas dalam Pemberantasan Penyakit Menular ........
C. Fungsi Puskesmas .....................................................................
D. Program Pokok Puskesmas dalam Pemberantasan Penyakit Menular
E. Definisi Penyakit Menular........................................................
BAB III UNIT KERJA PUSKESMAS DALAM PEMBERANTASAN PENYAKIT
MENULAR ................................................................................................
A. Manajemen Puskesmas ....................................................................
B. Sistem dan Proses Unit Kerja Puskesms dalam Pemberantasan
Penyakit Menular..............................................................................
1. Input Unit Kerja Puskesmas dalam Pemberantasan Penyakit Menular
2. Proses Unit Kerja Puskesmas dalam Pemberantasan Penyakit Menular
3. Output Unit Kerja Puskesmas dalam Pemberantasan Penyakit Menular
4. Hasil Unit Kerja Puskesmas dalam Pemberantasan Penyakit Menular
C. Alat-Alat dan Fasilitas Penunjang Unit Kerja dalam Pemberantasan Penyakit
Menular..................................................................................................
BAB IV SARAN DAN KESIMPULAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manajemen sistem dan proses dalam suatu unit kerja pada pusat kesehatan masyarakat,
ditentukan oleh berbagai aspek seperti input, proses, dan output. Pembentukan manajemen
sistem unit kerja ini bertujuan untuk memenuhi kepuasan masyarakat. Kepuasan masyarakat
merupakan suatu hal penting dalam peninjauan mutu pelayanan pusat kesehatan masyarakat.
Dengan di bentuknya suatu organisasi atau manajemen yang di harap mampu mengembangkan
suatu kemampuan potensial yang di miliki setiap aspek dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
Namun dalam pelaksanaan manajemen sistem dan proses dalam suatu unit kerja diperlukan suatu
manajemen yang dapat mengatur jalan sistem tersebut agar sesuai dengan tujuan. Ada beberapa
hal yang dibahas dalam manajemen sistem dan proses dalam unit kerja seperti perencanaan
sumber daya manusia, material, money, methode, dan masih banyak lainnya.
B. Pokok Pembahasan
Pada penulisan ini akan dibahas beberapa materi yang berkaitan dengan menejemen sistem
dan proses dalam unit kerja, yaitu :
1. Apa definisi dari Puskesmas ?
2. Apa saja peran Puskesmas dalam pemberantasan penyakit menular ?
3. Apa fungsi dari Puskesmas ?
4. Apa saja dan bagaimana program pokok Puskesmas dalam pemberantasan
penyakit menular ?
5. Apa definisi penyakit menular ?
6. Apa yang dimaksud dengan Manajemen Puskesmas ?
7. Bagaimana sistem dan proses unit kerja Puskesmas dalam pemberantasan
penyakit menular ?
8. Apa saja input unit kerja Puskesmas dalam pemberantasan penyakit menular ?
9. Apa saja proses unit kerja Puskesmas dalam pemberantasan penyakit menular ?
10. Apa saja output unit kerja Puskesmas dalam pemberantasan penyakit menular ?
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan khusus penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Kepemimpinan dan Berfikir Sistem. Adapun tujuan umumnya adalah sebagai bahan informasi
mahasiswa dalam mengetahui hal-hal yang berkenaan dengan manejemen sistem dan proses
dalam unit kerja khususnya di unit pelayanan pusat kesehatan masyarakat bagian pemberantasan
penyakit menular.
Selain itu, manfaat makalah ini sebagai berikut :
 Diharapkan dapat memberikan informasi dan pengetahuan berkaitan dengan
manajemen sistem proses dalam unit kerja,
 Untuk mengetahui definisi dari Puskesmas,
 Untuk mengetahui peran Puskesmas dalam pemberantasan penyakit menular
 Untuk mengetahui fungsi dari Puskesmas,
 Untuk mengetahui program pokok Puskesmas dalam pemberantasan penyakit
menular,
 Untuk mengetahui definisi dari penyakit menular,
 Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Manajemen Puskesmas,
 Untuk mengetahui sistem dan proses unit kerja Puskesmas dalam pemberantasan
penyakit menular,
 Untuk mengetahui input unit kerja Puskesmas dalam pemberantasan
penyakit menular,
 Untuk mengetahui proses unit kerja Puskesmas dalam pemberantasan
penyakit menular,
 Untuk mengetahui output unit kerja Puskesmas dalam pemberantasan penyakit
menular,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Puskesmas
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi dinas kesehatan
kabupaten/kota. Secara umum, puskesmas berperan dalam memberikan pelayanan preventif,
promotif, kuantif sampai rehabilatif, baik melalui Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) atau
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Puskesmas juga berperan dalam memberikan pelayanan
rawat inap selain rawat jalan. Untuk memberikan pelayanan yang baik tentunya selalu di
usahakan adanya peningkatan kualitas pelayanan guna mencapai derajat yang optimal bagi
seluruh masyarakat. Keberadaan puskesmas sangat bermanfaat bagi keluarga tidak mampu.
Dengan adanya puskesmas, setidaknya dapat menjawab kebutuhan pelayanan masyarakat yang
memadai yakni pelayanan kesehatan yang mudah di jangkau.

B. Peran Puskesmas dalam Pemberantasan Penyakit Menular


Peran puskesmas dalam pemberantasan penyakit menular, yaitu memverifikasi kasus yang
terjadi pada daerah kawasan wilayah kerja dan mengupayakan segala pencegahan dan
pengobatan secara tepat pada wilayah kerja puskesmas. Puskesmas sebagai tulang punggung
penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat di wilayah kerjanya berperan
menyelenggarakan upaya kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal dengan
melaksanakan upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Salah satu program
yang wajib dilaksanakan puskesmas ialah program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular (P2M). Program tersebut sangat erat kaitannya dalam membangun kesehatan
masyarakat berbasis wilayah kerja yang merupakan tugas dan fungsi pokok puskesmas. Program
ini sangat penting di Indonesia mengingat masih tingginya angka kejadian penyakit menular
yang seharusnya dapat dicegah.
C. Fungsi Puskesmas
Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam bidang kesehatan, serta pusat pelayanan
kesehatan strata pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Puskesmas
merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dinas kesehatan kabupaten/kota, sehingga
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, akan mengacu pada kebijakan pembangunan
kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bersangkutan, yang tercantum dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan
kabupaten/kota.
Fungsi puskesmas ialah sebagai:

1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan, berupaya menggerakkan lintas sektor


dan dunia usaha di wilayah kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan berwawasan
kesehatan, aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari setiap penyelenggaraan
program pembangunan, mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan dan pemulihan

2. Pusat Pemberdayaan Keluarga dan Masyarakat, berupaya agar perorangan, tokoh masyarakat,
keluarga dan masyarakat punya kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat serta menetapkan, menyelenggarakan, memantau serta
memberikan pelayanan kesehatan menyeluruh terpadu di wilayah kerjanya. Puskesmas juga turut
memberikan bantuan dalam bentuk bimbingan teknis materi, rujukan medis dan kesehatan
masyarakat sehingga tidak menimbulkan ketergantungan.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata 1, Menyelenggarakan pelayanan kesehatan pertama secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan melalui pelayanan kesehatan perorangan dan
kesehatan masyarakat.

D. Program Pokok Puskesmas dalam Pemberantasan Penyakit Menular


Program pokok puskesmas dalam memberantas penyakit, antara lain:
1. Promosi Kesehatan (Promkes) Pemberantasan Penyakit Menular (P2M):

 Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

 Sosialisasi Program Kesehatan

 Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

2. Pencegahan Penyakit Menular (P2M) :


 Surveilens Epidemiologi
 Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, DBD, Malaria, Flu Burung,  ISPA, Diare, IMS (Infeksi
Menular Seksual), Rabies
3. Kesehatan Lingkungan :
 Pengawasan SPAL (saluran pembuangan air limbah), SAMI-JAGA (sumber air
minum-jamban keluarga), TTU (tempat-tempat umum), Institusi pemerintah
 Survey Jentik Nyamuk
5. Pencatatan dan Pelaporan :
 Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)

E. Definisi Penyakit Menular


Penyakit Menular adalah penyakit yang dapat menular ke manusia yang disebabkan oleh
agen biologi, antara lain virus, bakteri, jamur, dan parasit. Penanggulangan Penyakit Menular
adalah upaya kesehatan yang mengutamakan aspek promotif dan preventif yang ditujukan untuk
menurunkan dan menghilangkan angka kesakitan, kecacatan, dan kematian, membatasi
penularan, serta penyebaran penyakit agar tidak meluas antardaerah maupun antarnegara serta
berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa/wabah.
BAB III
UNIT KERJA PUSKESMAS DALAM PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

A. Manajemen Puskesmas
Manajemen adalah serangkaian proses yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol (Planning, Organizing, Actuating,
Controling) untuk mencapai sasaran atau tujuan secara efektif dan efesien. Efektif berarti
bahwa tujuan yang diharapkan dapat dicapai melalui proses penyelenggaraan yang
dilaksanakan dengan baik dan benar serta bermutu, berdasarkan atas hasil analisis situasi
yang didukung dengan data dan informasi yang akurat (evidence based). Sedangkan
efisien berarti bagaimana Puskesmas memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk
dapat melaksanaan upaya kesehatan sesuai standar dengan baik dan benar, sehingga dapat
mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan.
Manajemen Puskesmas adalah rangkaian kegiatan pengelolaan puskesmas yang
bekerja secara sistematik untuk menghasilkan keluaran yang efektif dan efisien.
Manajemen puskesmas meliputi semua rangkaian kegiatan mulai dari Perencanaan (P1),
Penggerakan-Pelaksanaan (P2), dan Pengawasan Pengendalian-Penilaian (P3).
Perencanaan (P1) adalah tahap menyusun rencana usulan kegiatan (RUK) dan
rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) yang didasari oleh fakta dan data. Penggerakan-
Pelaksanaan (P2) adalah tahap melaksanakan hal-hal yang sudah tercantum dalam RPK
dan mendorong pencapaiannya melalui lokakarya mini (lokmin) secara berkala.
Pengawasan-Pengendalian-Penilaian (P3) adalah tahap memantau perkembangan
pencapaian (yang juga dilakukan melalui lokmin berkala), melakukan koreksi
pelaksanaan kegiatan, dan menilai pencapaian kegiatan pada pertengahan dan akhir
tahun.
Pelaksanaan manajemen Puskesmas meliputi perencanaan, penggerakkan dan
pelaksanaan, dan pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja Puskesmas,
merupakan suatu siklus yang terus menerus dan berkesinambungan. Manajemen
Puskesmas akan mengintegrasikan seluruh manajemen yang ada (sumber daya, program,
pemberdayaan masyarakat, sistem informasi Puskesmas, dan mutu) dalam menyelesaikan
masalah prioritas kesehatan di wilayah kerjanya.

B. Sistem dan Proses Unit Kerja Puskesms dalam Pemberantasan Penyakit


Menular
Salah satu upaya kesehatan masyarakat yang wajib ada di puskesmas ialah upaya
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular (P2M). Tujuan dari upaya ini ialah
untuk mencegah terjadinya penularan penyakit, serta menurunkan angka kesakitan dan
kematian di masyarakat. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan yaitu di bidang
pencegahan berupa imunisasi dan penyuluhan kesehatan, penanggualangan penyakit
meliputi pengobatan pasien dan penemuan serta pemberantasan sumber infeksi, dan
melaksanakan pencatatan dan pelaporan kasus, pelaporan kematian, dan penyajian data
kasus dalam tabel atau grafik. Untuk menanggulangi pemberantasan penyakit menular,
puskesmas membuat sistem dan proses unit kerja dalam mengatasi pemberantasan
penyakit menular.

1. Input Unit Kerja Puskesmas dalam Pemberantasan Penyakit Menular


 Sumber Daya
a. Man : Petugas kesehatan yang melaksanakan program Pemberantasan dan
Pencegahan Penyakit Menular (P2M) di puskesmas; Petugas/nakes yang terkait
secara rutin memberikan laporan kasus dan penanganan/pencegahan PM yang
dilakukan kepada puskesmas; Petugas laboratorium yang melaksanakan kegiatan
pemeriksaan laboratorium sesuai prosedur dan melakukan pencatatan hasil
laboratorium.
b. Money : Dana yang dikeluarkan untuk menjalankan program Pemberantasan dan
Pencegahan Penyakit Menular (P2M) di puskesmas.
c. Material : Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan; alat skrining penyakit
menular, yang meliputi skrining faktor risiko penyakit berpotensi KKM, skrining
AIDS, skrining TB, skrining HIV/AIDS, skrining kusta dan skrining penyakit
tular vektor zoonotik.
d. Metode :
- Strategi advokasi dan kemitraan dalam upaya meningkatnya komitmen
politik dan berfungsinya mekanisme koordinasi lintas kementerian yang
secara efektif dapat menjamin tersedianya sumber daya yang cukup bagi
pelaksanaan program secara berkesinambungan.
- Strategi Promosi Kesehatan dan Penurunan Faktor Risiko dengan
menumbuhkan budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada
masyarakat melalui penerapan perilaku.
- Strategi pembentukan sistem pelayanan kesehatan secara efektif dalam
pengendalian penyakit menular melalui deteksi dini, diagnosa dini serta
pengobatan dini, termasuk penguatan tata-laksana faktor risiko
memperkuat penanganan kegawat-daruratan dan kasus-kasus yang perlu
dirujuk dengan sinkroisasi sesuai pola pelayanan Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN).
- Strategi surveilans, monitoring dan evaluasi serta riset bidang penyakit
menular dalam peningkatan ketersediaan data faktor risiko dan
determinan lain penyakit menular, angka morbiditas dan mortalitas, serta
penguatan sistem monitoring untuk mengevaluasi kemajuan program
dan kegiatan pemberantasan penyakit menular.

2. Proses Unit Kerja Puskesmas dalam Pemberantasan Penyakit


Menular :
 Kegiatan penyuluhan kepada masyarakat untuk mengedukasi dan memberikan
dukungan psikologis, sosial dan perawatan.
 Imunisasi kesehatan;
 Pelatihan para kader kesehatan;
 Pendataan dan tindak lanjut pasien;
 Melaksanakan pencatatan dan pelaporan kasus, pelaporan kematian, dan
penyajian data kasus dalam tabel atau grafik;
 Pengobatan dan pemberantasan sumber infeksi.
3. Output Unit Kerja Puskesmas dalam Pemberantasan Penyakit
Menular:
 Menjadikan atau menghasilkan kawasan binaan di wilayah tempat kerja
puskesmas terbebas dari PM yang menjadi permasalahan di suatu kawasan;
 Menjadikan masyarakat di wilayah tersebut sadar dan dapat melakukan pencegahan
terhadap PM yang menjadi permasalahan pada kawasan masyarakat tersebut;
 Mengurangi atau menimalisir kasus ataupun kematian di kawasan yang menjadi
sasaran PM;
 Mengurangi vektor sebagai penyebab PM pada suatu daerah kawasan yang dibina.

4. Hasil Unit Kerja Puskesmas dalam Pemberantasan Penyakit Menular:


 Wilayah terbebas dari PM; Masyarakat menjadi sadar akan
pentingnya kesehatan dan dapat melakukan pencegahan terhadap
PM; Kasus kematian akibat PM dapat berkurang; serta berkurangnya
vektor penyebab penyakit PM di wilayah Indonesia.
Program kerja ke depan jika diposisikan sebagai manajer :
 Melakukan peninjauan kembali tentang program pemberantasan penanggulangan
penyakit menular, lalu mencari alternatif permasalahannya sehingga target yang di
tentukan dapat tercapai dan program pemerintah dapat berjalan baik untuk mencegah dan
memberantas penyakit menular yang ada di Indonesia.

C. Alat-Alat dan Fasilitas Penunjang Unit Kerja dalam Pemberantasan Penyakit Menular
Alat-alat yang dibutuhkan dalam menunjang sistem unit kerja dalam pemberantasan penyakit
menular sebagai berikut :
1. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan
2. Alat skrining penyakit menular yang meliputi skrining faktor resiko penyakit berpotensi
KKM (Skrinign AIDS, skrining TB, skrining HIV/AIDS, skrining kusta dan skrining
penyakit tular vektor zoonotik)
3. Alat-alat vaksinasi dan imunisasi
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penyakit menular masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat Indonesia,
disamping mulai meningkatnya masalah penyakit tidak menular. Penyakit menular tidak
mengenal batas-batas daerah administratif, sehingga pemberantasan penyakit menular
memerlukan kerjasama antar daerah, misalnya antar propinsi, kabupaten/kota bahkan antar
negara.
Peraturan Perundang-Undangan yang mengatur Tentang Program P2M di Indonesia adalah
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 82 tahun 2014 Tentang
Penanggulangan Penyakit Menular.
Untuk membuat managemen Puskesmas lebih efektif dan efesien maka harus dilakukan beberapa
hal yaitu;
1. Perencanaan merupakan proses penyusunan rencana tahunan puskesmas untuk mengatasi
masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmas. Rencana tahunan puskesmas dibedakan atas dua
macam yaitu:
 Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib
 Perencanaan Upaya Kesehatan Pengembangan

2. Pelaksanaan dan pengendalian adalah proses penyelenggaraan, pemantauan serta penilaian


terhadap penyelenggaraan rencana tahunan puskesmas, baik rencana tahunan upaya kesehatan
wajib maupun rencana tahunan upaya kesehatan pengembangan, dalam mengatasi masalah
kesehatan di wilayah kerja puskesmas. Langkah –langkah pelaksanaan dan pengendalian adalah
sebagai berikut :
 Pengorganisasian
 Penyelenggaraan
 Pemantauan
 Penilaian

3. Pengawasan dan pertanggungjawaban adalah proses memperoleh kepastian atas kesesuaian


penyelenggaraan dan pencapaian tujuan puskesmas terhadap rencana dan peraturan perundang –
undangan serta berbagai kewajiban yang berlaku. Untuk terselenggaranya pengawasan dan
pertanggungjawaban dilakukan kegiatan sebagai berikut :
 Pengawasan
 Pertanggungjawaban

B. SARAN
Berdasarkan pembahasan mengenai manajemen puskesmas dalam program
pemberantasan Penyakit Menular, Adapun beberapa saran yang dapat diberikan
yaitu :
a. Melaksanakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan petugas dalam melakukan
pengolahan, analisis, penyajian data baik pada program P2M dan khususnya pada data
surveilans serta KLB secara teratur sehingga dapat bila terdapat indikasi kasus berpotensi
KLB dapat dilakukan pencegahan dan penanggulangan yang efektif dan efisien.
b. Meningkatkan peran serta masyarakat melalui pengaktivan kembali kaderkader yang
dulu pernah dibina untuk berpartisipasi dalam pelaporan kasus di lingkungan tempat
tinggal maupun untuk penyebarluasan informasi kesehatan melalui keterlibatan dalam
penyuluhan-penyuluhan yang dilaksanakan oleh petugas puskesmas.
c. Meningkatkan kerja sama lintas program, dengan pemerintah setempat, maupaun
instansi terkait dalam menanggulangi masalah kesehatan yang terjadi di wilayah kerja
Puskesmas.
d. Kepada petugas P2M yang melaksanakan pemantauan lapangan diharapkan dapat
mengatur jadwal antara kegiatan di dalam gedung dan di luar gedung sehingga hasil
pemantauan faktor risiko penyakit dapat menggambarkan kondisi yang sesungguhnya.
Hal ini penting untuk memutuskan cara penanggulangan dan pencegahan yang tepat.
BAB V
PENUTUP
A. Penutup
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan dengan banyaknya masalah-
masalah kesehatan maka penulis menyarankan sekiranya dalam melaksanakan fungsi
manajemen puskesmas harus dilaksanakan secara sistematis dan terstruktur agar apa yang
menjadi perencanaan dari puskesmas tersebut dapat terlaksana dengan baik.
Seperti halnya penyakit menular adalah salah satu masalah kesehatan yang
menonjol hingga saat ini sehingga disarankan kepada semua pihak baik pemerintah,
departemen kesehatan, swasta, serta seluruh kalangan masyarakat agar mengupayakan
sedini mungkin usaha-usaha untuk tidak tertular penyakit berdasarkan program-program
yang telah dipaparkan.
DAFTAR PUSTAKA

Sistem Unit Kerja Rekam Medis pada Puskesmas Htttps : //repository.poltekkes-


smg.ac.id/repository/2.%20BAB%20II%20P1337437118113.pdf (Diakses pada
Jumat, 18 September 2020 pukul 22.15 WIB)

Sistem Informasi Kesehatan II Tahun 2018 Https


://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Sistem-
informasi-kesehatan-II_SC.pdf (Diakses pada Jumat, 18 September 2020 pukul
22.19 WIB)

Modul Kuliah Sistem Informasi Kesehatan


Https://inspire.unsrat.ac.id/uploads/daring/berkas/2017-07-
17berkas1979112520090320016.pdf (Diakses pada Jumat 18 September 2020
pukul 22.21 WIB)

PERMENKES NOMOR 82 TAHUN 2014 Penanggulangan Penyakit Menular


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai