Anda di halaman 1dari 8

PERBEDAAN SMK3 PP 50 TAHUN 2012

DAN OHSAS 18001


OHSAS atau Occupational Health and Safety Assesment Series diterbitkan pertama kali
oleh British Standard Institute (BSI) dan merupakan serangkaian acuan atau standar
internasional yang digunakan untuk penerapan sistem manajemen K3.
Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012 adalah seperangkat peraturan terkait
implementasi Sistem Manajemen K3 yang didasarkan kepada Undang-Undang No 1 tahun
1970, diamanatkan oleh Undang-Undang No. 13 tahun 2003 yang dikeluarkan oleh
departemen tenaga kerja.
A. Elemen Pada OHSAS 18001:2007 dan PP Nomor 50 Tahun 2012
1. OHSAS 18001
 Pesyaratan Umum
 Kebijakan K3
 Perencanaan
 Penerapan dan Operasi
 Pemeriksaan
 Manajemen Review
2. PP Nomor 50 Tahun 2012
 Penetapan Kebijakan K3
 Perencanaan K3
 Pelaksanaan Rencana K3
 Pamantauan dan Evaluasi Kinerja K3
 Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3
B. Persamaan OHSAS 18001:2007 dan PP Nomor 50 Tahun 2012

C. P PP No 50 Tahun 2012 OHSAS 18001:2007


D. P
Penetapan kebijakan K3 Plan : Kebijakan K3, Perencanaan

Perencanaan penerapan K3 Do : Implementasi dan operasi

Penerapan K3 Check : Pemeriksaan

Pengukuran, pemantauan dan evaluasi Action : Tinjauan Manajemen


kinerja K3

Peninjauan secara teratur untuk Peningkatan berkelanjutan


meningkatkan kinerja K3 secara
berkesinambungan
C. Perbedaan OHSAS 18001:2007 dan PP Nomor 50 Tahun 2012

NO OHSAS 18001 PP No 50 Tahun 2012

1 Penerapan OHSAS bersifat sukarela


dalam masa berlaku sertifikat 3 Tahun Penerapan bersifat wajib (UU No.13/2003 &
wajib ada suveillance audit minimal 1 Permenaker 05/MEN/1996 ). Penilaian audit
tahun sekali "wajib dilakukan" untuk perusahaan yang
berpotensi bahaya tinggi, seperti Perusaaan
pertambangan Minyak Gas Bumi serta
berdasarkan Permenaker 26/2014 Wajib
dilakukan penilaian/audit untuk perusahaan yang
dinyatakan sebagai potensi bahaya tinggi
berdasarkan hasil pemeriksaan & pengujian dari
Pengawas Dinas Tenaga Kerja Setempat
2 Penilaian sistem menggunakan Penilaian sistem menggunakan kuantitatif.
kualitatif Kuantitatif artiya ada Nilai Prosentase
penerapan berdasarkan hasil audit Tingkat
Penerapan = (Kriteria yang di audit -
Temuan) / Kriteria yang diaudit.
3 Dokumen standar Inggris yang Dokumen acuan berupa peraturan yang
dipublikasikan pertama kali oleh dikeluarkan oleh pemerintah RI
British Standard Institute (BSI) pada
April 2007
4 Berlaku secara internasional Berlaku dalam wilayah hukum RI

5 Sertifikat pemenuhan diberikan oleh Sertifikat pemenuhan diberikan oleh badan audit
badan audit yang ditunjuk oleh yang ditunjuk oleh pemerintah
organisasi
Untuk SMK3 Pemberian Sertifikat hanya
dilakukan 1 Tahun Sekali yaitu pada saat
Untuk OHSAS 18001 setelahpenyerahan Penghargaan Zero Accident dari
dilakukan Audit maka LaporanKEMENAKER RI. sehingga Perusahaan setelah
diajukan ke Head Office dimana Badanproses audit hanya mendapatkan Surat
sertifikasi berada serta ke BadanKeterangan Lulus. Dan Khusus bagi penerapan
Akreditasi 166 Kriteria selain mendapat Sertifikat
perusahaan juga mendapatkan Bendera SMK3
sesuai aturan Permenaker No.26 Tahun 2014
6 Auditor OHSAS bisa karyawan tetapAuditor wajib terdaftar sebagai karyawan
maupun outourcing. lembaga penilaian tidak bisa outsourching

7 Hanya sertifikate yang diberikan jika Selain sertifikat, organisasi akan mendapatkan
berhasil dalam audit sertifikasi bendera K3 (emas/perak)
8 Tidak ada ketentuan sanksi jika tidak Ada aspek/ketentuan sanksi terhadap pelanggaran
menerapkan
Perbedaan ISO 45001 dan OHSAS 18001

A. Perbedaan struktur
Perbedaan pertama adalah terkait dengan struktur. ISO 45001 berdasarkan kepada
ISO Guide 83 (annex SL) yang mengatur struktur umum level tinggi, teks dan istilah
umum serta definisi untuk generasi sistem manajemen yang baru (ISO 9001, ISO 14001
dan lain-lain). Struktur ini bertujuan untuk memfasilitasi proses dan integrasi dengan
beberapa sistem manajemen yang terharmonisasi, terstruktur dan efisien. Struktur ISO
45001 adalah sebagai berikut:
1. Scope
2. Normative References
3. Terms and Definitions
4. Context of the Organization
5. Leadership
6. Planning
7. Support
8. Operation
9. Performance Evaluation
10. Improvement
Sedangkan struktur OHSAS 18001 adalah:
1. Scope
2. Referensi Publikasi
3. Terms and Definitions
4. OH&S management system requirements

B. Perbedaan Definisi

ISO 45001 menyertakan beberapa konsep fundamental yang berubah seperti


“risiko”, “pihak terkait (interested party)” dan “tempat kerja (workplace)”.
“Risk” dalam ISO 45001 mengandung unsur “effect” di mana adalah sebuah
penyimpangan dari yang diharapkan baik positif atau negatif. Sedangkan
“uncertainty” adalah sebuah keadaan, baik parsial, dari defisiensi informasi yang
berkaitan dengan pengetahuan sebuah “event”, “consequence” dan “likelihood”

Istilah “pihak terkait (interested party)” dalam OHSAS 18001 disebutkan sebagai:
“Person or group, inside or outside the workplace, concerned with or affected by
the OHS Performance of an organization”

Sedangkan dalam interested party dalam ISO 45001 disebutkan sebagai:“person


or organization that can affect, be affected by, or perceive itself to be affected by
a decision or activity”

C. Perbedaan ISO 45001 dan OHSAS 18001 dalam Tujuan


OHSAS 18001 dan ISO 45001 memiliki tujuan tertulis yang berbeda. Jika
OHSAS 18001 lebih berkonsetrasi pada pengendalian risiko, maka ISO 45001
lebih berkonsentrasi pada meningkatkan kinerja K3 secara proaktif.

Secara tertulis, tujuan OHSAS 18001 adalah: to enable an organization to control


its OH&S risks and improve its OH&S performance

Sedangkan tujuan ISO 45001 adalah: to enable an organization to proactively


improve its OH&S performance in preventing injury and ill-health
D. Document & Record vs Documented information

Seringkali kita terpaku untuk banyak terfokus pada pemeliharaan dokumen serta
catatan (record) dalam pelaksanaan OHSAS 18001.

ISO 45001 tidak mensyaratkan dokumen harus berupa prosedur, cetakan kertas
atau bentuk paper based lain. ISO 45001 memperbolehkan untuk documented
information ini dalam format dan media apapun dari sumber manapun.

E. Keberadaan Management Representative

Beberapa organisasi yang menggunakan OHSAS 18001 mendelegasikan tanggung


jawab dari keselamatan dan kesehatan kerja kepada seorang safety manager
daripada harus mengintegrasikan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja ke operasi organisasi. ISO 45001 mengharuskan kerjasama dalam
pelaksanaan aspek keselamatan dan kesehatan kerja pada semua sistem
manajemen organisasi sehingga mengharuskan top management untuk dapat
mengambil peran kepemimpinan yang lebih kuat.
Pada standar OHSAS 18001, manajemen puncak akan menunjuk seorang wakil
manajemen yang akan mengurus banyak tugas sehari-hari dari Sistem Manajemen
K3, namun ini mengalami perubahan dalam ISO 45001. ISO 45001 meletakkan
akuntabilitas kinerja sistem Manajemen K3 tepat pada manajemen puncak
organisasi, tetapi manajemen puncak boleh menyerahkan wewenang untuk
melaporkan kinerja Sistem Manajemen K3 kepada “individu (kadang-kadang
disebut sebagai manajemen perwakilan), anggota manajemen puncak atau
beberapa individu”.

F. Partisipasi dan Konsultasi dari “non-managerial workers”

ISO 45001 menyusun 3 tingkat jenjang karir pekerja yaitu: top management,
managerial worker, dan non-managerial worker. Dalam hal jumlah, biasanya
jumlah pekerja dalam posisi non-managerial worker lebih banyak daripada posisi
yang lain. Selain jumlahnya banyak, mereka pekerja dalam posisi non-managerial
worker juga terpapar langsung dengan risiko-risiko di tempat kerja. Namun,
alasan-alasan tersebut kadang tidak membuat posisi non-managerial worker kuat
dalam Sistem Manajemen Keselamatan Kerja.

Perencanaan (planning)

OHSAS 18001 tidak menyebutkan hal yang harus dijadikan pertimbangan dalam
proses perencanaan. ISO 45001 menyebutkan 4 hal yang harus dijadikan
pertimbangan, yaitu:

 Isu-isu yang telah dijelaskan pada “organizational context”


 Persyaratan yang dijelaskan pada “interested parties”
 Skup dari SIstem Manajemen K3
 Penyusunan dari risiko dan peluang

Adapun yang harus dibuat dalam perencanaan untuk mencapai Objektif K3


adalah:

 What will be done


 What resources will be required
 Who will be responsible
 When it will be completed
 How results will be evaluated
 How the actions to achieve OH&S objectives will be integrated into the
organizations business process
G. Identifikasi bahaya
ISO 45001 dan OHSAS 18001 memiliki kesamaan dalam identifikasi bahaya
yaitu mengharuskan untuk “ongoing” dan “proactive”. ISO 45001 memasukkan
beberapa pertimbangan baru dalam identifikasi bahaya yang tidak disebutkan
dalam OHSAS 18001.

Pertimbangan baru dalam identifikasi bahaya ISO 45001:

 Faktor sosial meliputi beban kerja, jam kerja,victimization, harassment


dan bullying
 Kecelakaan kerja baik internal atau eksternal organisasi, termasuk juga
kejadian gawat darurat dan penyebabnya
 Potensi situasi darurat
 Perubahan dari pengetahuan terhadap bahaya
H. Penilaian peluang (opportunities)

Opportunities adalah konsep baru pada ISO 45001 yang tidak dimiliki oleh
OHSAS 18001. Organisasi harus memelihara proses untuk:

 Peluang K3 untuk meningkatkan performa K3 termasuk peluang dalam


adaptasi terhadap pekerjaan, organisasi kerja serta lingkungan pekerja
 Peluang lain untuk meningkatkan sistem manajemen K3
I. K3 dalam procurement (outsourcing dan kontraktor)

ISO 45001 mengharuskan organisasi mengendalikan risiko Keselamatan dan


Kesehatan Kerja dalam pengadaan barang dan jasa yang dilakukan dengan proses
outsourcing ataupun kontraktor. Klausul spesifik kontraktor terdapat di klausul
8.1.4.2 sedangkan klausul untuk outsourcing disebutkan di klausul 8.1.4.3.
Adanya klausul spesifik untuk outsourcing dan kontraktor inilah yang berbeda
dengan OHSAS 18001 di mana OHSAS 18001 memasukkan keduanya dalam
klausul 4.4.6 operational control.

Organisasi direkomendasikan untuk dapat memverifikasi peralatan, instalasi, dan


material telah aman untuk digunakan oleh pekerja dengan:

 Peralatan diantar dengan spesifikasi yang sesuai dan telah diuji agar
bekerja sesuai dengan yang direncanakan
 Instalasi telah dilakukan untuk menjamin fungsinya sesuai dengan yang
didesain
 Material dikirim sesuai dengan spesifikasi
 Persyaratan penggunaan, peringatan, dan perlindungan lain telah
dikomunikasikan dan tersedia
J. Klausul management of change

Management of change (manajemen perubahan) bertujuan untuk meningkatkan


keselamatan dan kesehatan kerja dengan cara mengurangi bahaya dan risiko baru
dalam lingkungan kerja sebagai akibat dari terjadinya perubahan/pergantian.
Contoh penggantian yang bisa terjadi dalam organisasi adalah tekhnologi,
peralatan, fasilitas, praktek kerja, prosedur, spesifikasi desain, bahan baku, staf,
serta standard dan regulasi.

Klausul management of change dibahas oleh ISO 45001 dalam 1 klausul


tersendiri yaitu di klausul 8.1.3. Hal ini berbeda dengan OHSAS 18001 yang tidak
memiliki klausul tersendiri untuk management of change karena terintegrasi
seperti dalam klausul 4.3.1 dan 4.4.6.

K. Klausul Improvement

ISO 45001 mengharuskan organisasi untuk menentukan peluang improvement


(peningkatan) dan melakukan tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai hasil
yang diharapkan dalam sistem manajemen K3. Klausul improvement merupakan
klausul 10 yang menjadi klausul terakhir dalam ISO 45001. Dalam OHSAS
18001, tidak ada khusus klausul untuk membahas spesifik terkait dengan
improvement namun tetap terintegrasi dengan beberapa klausul lain.

Dalam melakukan improvement, organisasi bisa melakukan investigasi


kecelakaan, perbaikan ketidaksesuaian dan tindakan perbaikan serta program
improvement lain. Organisasi dapat meningkatkan (improve) kesesuaian,
kecukupan dan efektifitas dari manajemen K3 dengan:

 Meningkatkan performa Keselamatan dan Kesehatan Kerja


 Promosi budaya yang mendukung sistem manajemen Keselamatan dan
kesehatan kerja
 Promosi partisipasi pekerja dalam menerapkan tindakan untuk
peningkatan berkelanjutan dari sistem manajemen K3
 Mengkomunikasikan hasil yang relevan dari peningkatan berkelanjutan
kepada pekerja atau wakil dari pekerja
 Memelihara documented information sebagai bukti peningkatan
berkelanjutan

Anda mungkin juga menyukai