5 Sertifikat pemenuhan diberikan oleh Sertifikat pemenuhan diberikan oleh badan audit
badan audit yang ditunjuk oleh yang ditunjuk oleh pemerintah
organisasi
Untuk SMK3 Pemberian Sertifikat hanya
dilakukan 1 Tahun Sekali yaitu pada saat
Untuk OHSAS 18001 setelahpenyerahan Penghargaan Zero Accident dari
dilakukan Audit maka LaporanKEMENAKER RI. sehingga Perusahaan setelah
diajukan ke Head Office dimana Badanproses audit hanya mendapatkan Surat
sertifikasi berada serta ke BadanKeterangan Lulus. Dan Khusus bagi penerapan
Akreditasi 166 Kriteria selain mendapat Sertifikat
perusahaan juga mendapatkan Bendera SMK3
sesuai aturan Permenaker No.26 Tahun 2014
6 Auditor OHSAS bisa karyawan tetapAuditor wajib terdaftar sebagai karyawan
maupun outourcing. lembaga penilaian tidak bisa outsourching
7 Hanya sertifikate yang diberikan jika Selain sertifikat, organisasi akan mendapatkan
berhasil dalam audit sertifikasi bendera K3 (emas/perak)
8 Tidak ada ketentuan sanksi jika tidak Ada aspek/ketentuan sanksi terhadap pelanggaran
menerapkan
Perbedaan ISO 45001 dan OHSAS 18001
A. Perbedaan struktur
Perbedaan pertama adalah terkait dengan struktur. ISO 45001 berdasarkan kepada
ISO Guide 83 (annex SL) yang mengatur struktur umum level tinggi, teks dan istilah
umum serta definisi untuk generasi sistem manajemen yang baru (ISO 9001, ISO 14001
dan lain-lain). Struktur ini bertujuan untuk memfasilitasi proses dan integrasi dengan
beberapa sistem manajemen yang terharmonisasi, terstruktur dan efisien. Struktur ISO
45001 adalah sebagai berikut:
1. Scope
2. Normative References
3. Terms and Definitions
4. Context of the Organization
5. Leadership
6. Planning
7. Support
8. Operation
9. Performance Evaluation
10. Improvement
Sedangkan struktur OHSAS 18001 adalah:
1. Scope
2. Referensi Publikasi
3. Terms and Definitions
4. OH&S management system requirements
B. Perbedaan Definisi
Istilah “pihak terkait (interested party)” dalam OHSAS 18001 disebutkan sebagai:
“Person or group, inside or outside the workplace, concerned with or affected by
the OHS Performance of an organization”
Seringkali kita terpaku untuk banyak terfokus pada pemeliharaan dokumen serta
catatan (record) dalam pelaksanaan OHSAS 18001.
ISO 45001 tidak mensyaratkan dokumen harus berupa prosedur, cetakan kertas
atau bentuk paper based lain. ISO 45001 memperbolehkan untuk documented
information ini dalam format dan media apapun dari sumber manapun.
ISO 45001 menyusun 3 tingkat jenjang karir pekerja yaitu: top management,
managerial worker, dan non-managerial worker. Dalam hal jumlah, biasanya
jumlah pekerja dalam posisi non-managerial worker lebih banyak daripada posisi
yang lain. Selain jumlahnya banyak, mereka pekerja dalam posisi non-managerial
worker juga terpapar langsung dengan risiko-risiko di tempat kerja. Namun,
alasan-alasan tersebut kadang tidak membuat posisi non-managerial worker kuat
dalam Sistem Manajemen Keselamatan Kerja.
Perencanaan (planning)
OHSAS 18001 tidak menyebutkan hal yang harus dijadikan pertimbangan dalam
proses perencanaan. ISO 45001 menyebutkan 4 hal yang harus dijadikan
pertimbangan, yaitu:
Opportunities adalah konsep baru pada ISO 45001 yang tidak dimiliki oleh
OHSAS 18001. Organisasi harus memelihara proses untuk:
Peralatan diantar dengan spesifikasi yang sesuai dan telah diuji agar
bekerja sesuai dengan yang direncanakan
Instalasi telah dilakukan untuk menjamin fungsinya sesuai dengan yang
didesain
Material dikirim sesuai dengan spesifikasi
Persyaratan penggunaan, peringatan, dan perlindungan lain telah
dikomunikasikan dan tersedia
J. Klausul management of change
K. Klausul Improvement