Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KESEHATAN DAN KESELAMATAN

KERJA (K3)
OHSAS 18001













Disusun oleh :
Khaikal Rifqi Fitriansyah
(1112030033)
3 GEDUNG 2 PAGI


PROGRAM STUDI TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
DEPOK
2014
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari hari sering disebut
dengan safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil budaya dan karyanya.
Kesehatan berasal dari kata sehat yang artinya tidak mengalami suatu penyakit.
Kerja adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sesuatu produk,
jadi kesehatan kerja adalah suatu keadaan dimana kesehatan pekerja, lingkungan kerja dan
hasil kerja yang dihasilkan kondisinya sehat.
Maka dapat disimpulkan bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan
suatu ilmu yang membahas tentang kesehatan dan keselamatan pekerja, lingkungan kerja,
dan hasil kerja.
Salah satu tujuan dari pelaksanaan K3 di setiap organisasi adalah menciptakan
kondisi kerja yang aman dan sehat. Agar tercipta kondisi kerja yang aman dan sehat, setiap
organisasi harus dapat mewujudkan Sistem Manajemen K3 secara efektif dan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang ada.
Demi mewujudkan Sistem Manajemen K3 yang efektif dan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang ada sehingga menghapuskan atau meminimalkan resiko bagi para
tenaga kerja dan pemegang kepentingan lainnya yang berhubungan langsung dengan resiko
K3 yang menyertai aktifitas-aktifitas yang ada, maka diterbitkan suatu standar internasional
untuk Sistem Manajemen K3 yaitu OHSAS 18001.
OHSAS 18001 merupakan standar internasional yang mencakup struktur
organisasi, kegiatan perencanaan, tanggung jawab, prosedur, proses, dan sumber daya untuk
mengelola K3. OHSAS 18001 menjadi acuan organisasi dalam memberikan pelayanan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi karyawannya dengan lebih efektif.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi OHSAS 18001
OHSAS 18001 adalah suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). OHSAS 18001 yang terbaru diterbitkan pada tahun
2007 dan menggantikan OHSAS 18001:1999. OHSAS 18001 dimaksudkan untuk mengelola
aspek K3 daripada keamanan produk.
OHSAS 18001 menyediakan kerangka bagi efektifitas manajemen K3 termasuk
kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan yang diterapkan pada aktifitas-aktifitas
karyawan dan mengenali adanya bahaya-bahaya yang timbul.
Standar internasional ini dapat diterapkan pada setiap organisasi yang berkemauan
untuk menghapuskan atau meminimalkan resiko bagi para karyawan dan pemegang
kepentingan lainnya yang berhubungan langsung dengan resiko K3 menyertai aktifitas-
aktifitas yang ada.
Banyak organisasi memiliki elemen-elemen yang dipersyaratkan oleh OHSAS
18001 tersedia di tempat penggunaan yang dapat saling melengkapi untuk membuat lebih
baik sistem manajemen terpadu sesuai dengan persyaratan standar ini.
Organisasi yang mengimplementasikan OHSAS 18001 memiliki struktur
manajemen yang terorganisir dengan wewenang dan tanggung-jawab yang tegas, sasaran
perbaikan yang jelas, hasil pencapaian yang dapat diukur dan pendekatan yang terstruktur
untuk penilaian resiko. Demikian pula, pengawasan terhadap kegagalan manajemen,
pelaksanaan audit kinerja dan melakukan tinjauan ulang kebijakan dan sasaran K3.






2.2 Tujuan Organisasi Menerapkan OHSAS 18001
Adapun tujuan diterapkannya OHSAS 18001 yaitu:
1. Menerapkan sistem manajemen K3 untuk mengurangi atau menghilangkan resiko
kecelakaan dan keselamatan terkait aktifitas organisasi pada personil dan pihak lain yang
berkepentingan.
2. Menerapkan, memelihara dan terus meningkatkan sistem manajemen K3
3. Menjamin bahwa organisasi sesuai dengan kebijakan K3 yang dibuat sendiri oleh
organisasi
4. Menunjukkan kesesuaian dengan standar OHSAS ini dengan cara:
a. Melakukan penilaian diri sendiri dan mendeklarasikan diri sendiri (sesuai dengan
standar OHSAS ini)
b. Mendapat pengakuran kesesuaian (dengan standar OHSAS ini) dari pihak-pihak
yang berkepentingan seperti pelanggan.
c. Mendapat pengakuan untuk menguatkan deklarasi (point a) dari pihak ketiga.
d. Mendapatkan sertifikat sistem manajemen K3
Standar OHSAS ini dimaksudkan untuk hanya mencakup kesehatan dan keselamatan
kerja, dan tidak dimaksudkan untuk mencakup area lain seperti program kesehatan karyawan
(asuransi dan sebagainya), keamanan produk, kerusakan properti dan dampak lingkungan.

2.3 Manfaat Pendaftaran OHSAS 18001

Manfaat yang akan didapatkan jika sebuah organisasi melakukan pendaftaran OHSAS 18001
yaitu :
Memperoleh kepuasan pelanggan melalui pengiriman produk yang secara konsisten
memenuhi persyaratan pelanggan disertai perlindungan terhadap kesehatan dan properti
para pelanggan.
Mengurangi ongkos-ongkos operasional dengan mengurangi kehilangan waktu kerja
karena kecelakaan dan penurunan kesehatan dan pengurangan ongkos-ongkos berkenaan
dengan biaya dan kompensasi hukum.
Meningkatkan hubungan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan
perlindungan pada kesehatan dan properti karyawan, para pelanggan dan rekanan
Memenuhi persyaratan kepatuhan hukum dengan pemahaman bagaimana persyaratan
suatu peraturan dan perundang-undangan tersebut mempunyai pengaruh tertentu pada
suatu organisasi dan para pelanggan.
Mengalami peningkatan terhadap pengendalian manajemen resiko melalui pengenalan
secara jelas pada kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penerapan pada pengendalian
dan pengukuran.
Tercapainya kepercayaan masyarakat terhadap bisnis yang dijalankan dibuktikan
dengan adanya verifikasi pihak ketiga yang independen pada standar yang diakui.
Memiliki kemampuan untuk mendapatkan lebih banyak bisnis khususnya spesifikasi
pengadaan yang memerlukan sertifikasi sebagai suatu persyaratan sebagai rekanan.

2.4 Proses Pendaftaran Sertifikasi OHSAS 18001

Proses pendaftaran sertifikasi OHSAS 18001 yaitu sebagai berikut :
Aplikasi permohonan pendaftaran dilakukan dengan melengkapi kuestioner SMK3
Audit OHSAS 18001 dilaksanakan oleh NQA terdiri dari dua kunjungan audit pokok
dengan menggunakan formulir Audit Sertifikasi Awal Permohonan pendaftaran
disetujui oleh NQA, berikut tahapan selanjutnya harus dilakukan oleh klien.
Pemeliharaan sertifikasi dikonfirmasikan melalui program Audit pengawasan
(surveilans) tahunan dan proses sertifikasi ulang setelah tiga tahun masa berlakunya
sertifikasi tersebut.


2.5 Prinsip prinsip Pokok dan Elemen OHSAS 18001
1) Prinsip 1 Keterlibatan Pemimpin
2) Prinsip 2 Manajemen Resiko
3) Prinsip 3 Komitmen terhadap Kepatuhan
4) Prinsip 4 Partisipasi Karyawan
5) Prinsip 5 Kinerja Monitoring dan Perbaikan























BAB III
KESIMPULAN


OHSAS 18001 adalah suatu standar internasional untuk Sistem Manajemen Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3).
Standar OHSAS ini dimaksudkan untuk hanya mencakup kesehatan dan keselamatan
kerja, dan tidak dimaksudkan untuk mencakup area lain seperti program kesehatan
karyawan (asuransi dan sebagainya), keamanan produk, kerusakan properti dan dampak
lingkungan.
Salah satu tujuan sebuah organisasi menerapkan OHSAS 18001 yaitu untuk menerapkan,
memelihara, dan terus meningkatkan sistem manajemen K3.
Salah satu manfaat dari pendaftaran OHSAS 18001 adalah memperoleh kepuasa
pelanggan.
Untuk melakukan sertifikasi OHSAS 18001, harus melakukan pendaftaran terlebih
dahulu dan terdapat berbagai persyaratan-persyaratan.
Terdapat 5 prinsip pokok dan elemen OHSAS 18001.


DAFTAR PUSTAKA

http://ml.scribd.com/doc/190107571/makalah-kelompok-10-OHSAS-18001
www.dckonsultan.com/.../Brosur_OHSAS_18001.pdf
http://www.sucofindo.co.id/2/23/32/layanan-sertifikasi/219/sertifikasi-ohsas-18001-:-
2007.html.

Anda mungkin juga menyukai