1. Sistem
Sistem tersebut dijalankan oleh semua orang yang bekerja atas nama
perusahaan tanpa adanya turbulensi atau pelanggaran karena sistem
yang dibuat merupakan bagian dari aktivitas keseharian. Fokus
program K3 juga sudah mengarah kepada pembentukan budaya K3
dan perilaku aman d i tempat kerja.
2. Budaya & Keterlibatan
2. Persyaratan pelanggan
•
Mandatory •
Voluntary
•
Local regulation (Indonesia) and •
Standard that has been
nasional/international standar recognized by several
certification bodies (DNV, JACO,
SGS, BSI, BVQI, LRQA, JQA)
•
Based on Safety Map •
Based on several standards such
(Australian Standard) and draft as BS 8800 : 1996, Draft AS/NZ
AS/NZ 4801 4801, DNV OHSMS : 1997
•
- •
More compatible to ISO
9000 series, ISO 14000
Sistem Manjemen K3 OHSAS 18001:2007
Sistem Manjemen K3 ISO 45001:2018
INTI Dari Sistem Manajemen K3 ISO
45001:2018
1. Ruang Lingkup Sistem Manajemen K3
2. Kebijakan K3
3. Peran dan tanggung jawab
4. Peluang dan Risiko K3 serta Peanganannya
5. Proses untuk menangani Peluang dan Risiko K3
6. Metodologi dan kriteria penilaian risiko K3
7. Tujuan dan Rencana K3
8. Komunikasi & Operasional Kontrol
9. Proses kesiapsiagaan dan respon tanggap darurat
ISO 45001:2018 Persyaratan
Klausal 1 : Scope
K3 ISO45001:2018
Klausal 3 : Terms and Defenitions
berkepentingan
3. Menentukan ruang lingkup sistem manajemen K3
4. sistem manajemen K3
Klausal 5 : Leadership
Kepemimpinan
organisasi
K ebijakan K 3 (OH&S Policy
)
Kebijakan K3 harus:
•
Sesuai dengan sifat dan skala resiko OH&S perusahaan.
•
Termasuk komitmen untuk melakukan continual improvement
•
Termasuk komitmen untuk mematuhi peraturan perundangan OH&S dan
persyaratan lain.
•
Didokumentasikan, diimplementasikan dan dipelihara.
•
Dikomunikasikan ke semua karyawan dengan maksud agar karyawan mengetahui
tanggung jawab mereka secara individu dalam OH&S.
•
Tersedia untuk pihak yang berkepentingan.
•
Di-review secara periodik untuk memastikan bahwa kebijakan tetap relevan dan
sesuai untuk organisasi.
S tructure & respons
ibilities
Perencanaan
1. Tindakan untuk mengatasi risiko dan peluang
1. Umum
2. Identifikasi bahaya
3. Penentuan persyaratan hukum & lainnya
4. Penilaian risiko
5. Merencanakan perubahan
6. Merencanakan untuk mengambil tindakan
2. OH & S tujuan dan perencanaan untuk mencapainya
Planning for hazard identification, ris k assess ment and ris k
control
Organisasi harus:
•
Menetapkan dan memelihara prosedur untuk mengidenti fi kasi bahaya, menilai
resiko dan melaksanakan langkah pengendalian yang diperlukan secara terus-
menerus (on-going), yang meliputi:
•
Aktivitas rutin dan non-rutin.
•
Aktivitas s e mua personil yang mempunyai a ks e s ke tempat kerja (termasuk
sub-kontraktor dan tamu).
•
Fasilitas di tempat kerja, yang disediakan oleh organisasi atau pihak lain.
Metodologi organisasi dalam melakukan identifikasi bahaya & penilaian resiko harus:
•
Didefinisikan sesuai dengan ruang lingkup, skala dan waktu untuk memastikan
lebih pro-aktif dari pada reaktif.
•
Memberikan klasifikasi resiko yang dapat dieliminasi atau dikendalikan dengan
langkah-langkah pada Objective & Program OH&S.
•
Memberikan input untuk menentukan persyaratan fasilitas, identifikasi kebutuhan
pelatihan dan/atau penyusunan pengendalian operasional.
•
Memberikan monitoring dari langkah yang diperlukan untuk memastikan efektifitas
dan ketepatan dari implementasi.
Objectives
Organisasi harus menetapkan dan memelihara tujuan (objective) OH&S pada setiap
fungsi dan tingkat dari organisasi.
Dukungan
1. Sumber Daya
2. Kompetensi
3. Kesadaran
4. Informasi, komunikasi, partisipasi dan konsultasi
5. Informasi yang didokumentasikan
Training, Awareness & C ompetence
Personel yang ada harus memiliki kompetensi untuk melakukan tugas-tugas yang
berdampak pada OH&S di tempat kerja.
Organisasi harus menetapkan dan memelihara informasi, dalam media yang tepat
seperti kertas atau elektronik yang:
a. Mendefinisikan elemen inti dari sistem manajemen dan interaksi mereka.
b. Memberikan arahan bagi dokumentasi yang berkaitan.
Note: penting untuk menjaga dokumentas i pada tingkat yang minimum untuk
efektifitas dan efis iensi.
Document and Data Control
Sejauh memungkinkan, audit harus dilakukan oleh pers onel yang independen, tidak terkait
lang sung dengan aktivitas yang diaudit.
Klausal 8 : Operations
Operasi
1. Perencanaan dan kendali operasional
1. Umum
2. Hirarki Kontrol
2. Manajemen perubahan
3. Outsourcing
4. Pengadaan
5. Kontraktor
6. Kesiapsiagaan dan tanggap darurat
Operational Control
Evaluasi kinerja
1. Pemantauan, pengukuran, analisis, dan evaluasi
1. Umum
2. Evaluasi kepatuhan
2. Audit internal
1. Tujuan audit internal
2. Proses audit internal
3. Tinjauan manajemen
Performance meas urement and monitoring
Sejauh memung kinkan, audit harus dilakukan oleh pers onel yang independen, tidak
terkait lang sung dengan aktivitas yang diaudit.
Manag ement
Review
Top Management harus secara berkala mengkaji sistem manajemen OH&S untuk
memastikan kesesuaiannya, kecukupannya dan efektifitasnya.
Proses management review harus memastikan bahwa informasi yang diperlukan
terkumpul untuk memungkinkan manajemen melakukan evaluasi. Review ini harus
didokumentasi.
Management review harus melihat kemungkinan kebutuhan untuk perubahan pada
kebijakan, objective dan elemen lain dari sistem manajemen OH&S, dengan melihat
hasil audit OH&S, kondisi yang berubah dan komitmen untuk continual improvement.
Klausal 10 : I mp r o v me n t
Perbaikan
2. Perbaikan berkelanjutan
Accidents, incidents , non-conformances and corrective and
preventive action
Prosedur harus mewajibkan bahwa semua tindakan korektif dan preventif dikaji
melalui proses penilaian resiko sebelum diimplementasikan.
Tindakan korektif atau preventif yang diambil untuk mengeliminasi sebab dari non-
conformance aktual dan potensial harus sesuai dengan besarnya masalah dan
sesuai dengan resiko OH&S yang dihadapi.
Organisasi harus mengimplementasikan dan mencatat perubahan dalam prosedur
terdokumentasi akibat tindakan korektif dan preventif ini.
R ecords & R ecords Manag
ement
Catatan OH&S harus jelas, dapat diidentifikasi dan dapat ditelusuri pada aktivitas
terkait. Catatan OH&S harus disimpan dan dipelihara dengan cara yang baik.
Tahap I. Persiapan
✓
Pembentukan Tim ISO 45001:2018 di organisasi
✓
Melakukan analisa kondisi awal ( gap Analisis )
✓
Menentukan ruang lingkup SMK3 ISO 45001:2018 yang akan di terapkan
( Manual Mutu atau Company profile )
✓
Pelatihan Pemahaman SMK3 ISO 4501:2018 ke seluruh karyawan
✓
Pelatihan Pembuatan Dokumen
Tujuan audit mutu adalah untuk mendapatkan data dan informasi faktual dan
signifikan sebagai dasar pengambilan keputusan, pengendalian manajemen,
perbaikan dan/atau perubahan.