Kesehatan Kerja, yang dikembangkan dalam rangka merespon kebutuhan suatu organisasi dalam menerapkan Keselamatan dan Kesehatan kerja secara efektif dan menghilangkan kebingungan yang disebabkan Sertifikasi K3 yang yang berbeda-beda
OHSAS 18001 dikembangkan untuk dapat terintegrasi dengan
sistem Manajemen seperti Sistem Manajamen Mutu (ISO 9001:2008) dan Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001:2004)
Peraturan Perundangan K3
UU Keselamatan Kerja No. 1 tahun 1970, tentang ketentuan umum tentang
Keselamatan Kerja dalam usaha mencegah dan mengurangi kecelakaan maupun bahaya-bahaya yang lain. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 01/Men/1980, tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pekerjaan Konstruksi Bangunan Keputusan bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Menteri Tenaga Kerja No. Kep 174/Men/1986 & 104/KPTS/1986, tentang Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada tempat di kegiatan Konstruksi Dan beberapa perundangan lainnya dari K3 yang berkaitan erat dengan pengelolaan K3 di organisasi antara lain seperti: UU No. 14 tahun 1969, UU No. 21 tahun 1954 UU No. 3 tahun 1969, UU Kecelakaan tahun 1947 1957 Kep Men PU No. 98/KPTS/1979, Permenaker No. 5 tahun 1996 tentang SMK3
30s
2000s
First ISO conference in 1996 Large majority against Second ISO conference in 2000 ILO/BSI NWIP was defeated by one vote Several countries have now adopted or modified BS
Executive
Management Review
Internal & external communications
Policy
Management
Audit
(CHECKING)
Objectives
Plans Work Instructions
Operations
(DOING)
Klausul Tambahan
Jika suatu Organisasi telah menerapkan sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000, maka klausal tambahan yang diperlukan untuk OHSAS adalah: Kebijakan K-3 (4.2) Perencanaan Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Pengendalian Resiko / HIRARC (4.3.1) Pengendalian Operasional K-3 (4.4.6) Kesiapan dan Tanggap darurat (4.4.7) Insiden dan accident Investigation (4.5.2)
Prinsip-prinsip Keselamatan
PENCEGAHAN
Prioritas tinggi rendahnya bahaya atau resiko yang tidak bisa di terima
PROTEKSI TERHADAP MANUSIA DAN PROPERTI
Mengapa HIRARC?
Salah satu cara untuk menciptakan dan membuat prosedur
kerja yang baik dengan menggunakan cara identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendalian resiko (HIRARC), yang merupakan unsur utama dalam Sistem Manajemen K-3 Kenyataan banyak pekerja yang terluka dan meninggal di tempat kerja tiap harinya K-3 akan memberikan nilai tambah terhadap bisnis anda, pekerjaan, dan hidup (pengendalian kerugian/ loss control) Dapat mencegah kecelakaan dan penyakit ditempat kerja, dengan pengendalian operasi yang lebih baik, menciptakan prosedur kerja yang benar, dan memastikan pekerja kita kompeten dan terlatih
HIRARC
Hazard Identification Risk Assessment & Risk Control
likelihood with consequence Likelihood is a possibility that an accident will be occur Consequence is a severity of an accident if occur
Orang tahu peraturan tetapi tidak mau mematuhinya Contoh : - Penggunaan APD - Larangan Merokok, dll
Solusi : Patuhi semua Peraturan yang berlaku dan perintah atasan
Orang yang belum tahu peraturan, cara kerja dsb. Apabila melakukan pekerjaan bisa berakibat fatal
Contoh : - Belum tahu peraturan penggunaan APD, sehingga tidak memakai APD pada daerah yang mewajibkan penggunaannya. - Belum tahu peraturan merokok, sehingga merokok disembarang tempat Solusi : - Pelajari semua aturan yang ada - Tanyakan pada atasan apabila tidak tahu - Pelatihan / Training
Hal yang biasanya berhubungan dengan keterbatasan fisik kita sebagai manusia
Contoh : - Barang yang terlalu berat diangkat sendiri - Malam kurang tidur, sehingga waktu bekerja mengantuk Solusi : - Minta bantuan rekan kerja untuk mengangkat beban berat - Waktu istirahat harus dipergunakan sebaik baiknya
Tahap Awal
Gambaran sistem yang telah ada: Bagaimana Sistem Manajemen yang telah ada?
Gunakan sistem yang ada jika mungkin Apakah telah mencukupi? Apakah perlu perubahan? Tentukan tingkat integrasi yang mungkin dijalankan
Bagaimana scope yang akan diterapkan? Kumpulkan data ukur performa / pencapaian terakhir Dont over-complicate it Documentation, systems etc. Set realistic improvement plans
Tahap Awal
Gambaran masalah Personel: Bagaimana Keterlibatan dan komitmen dari top manajemen? Apakah karyawan merasa dilibatkan? Siapa yang akan menjadi project leader? Apakah mempunyai kemampuan merencanakan dan mengelola? Siapa yang akan menjadi Representative K3? Apakah mewakili dan mempunyai kapabilitas? Siapa yang bertanggung jawab terhadap komunikasi eksternal? Apa yang akan dikomunikasikan? Siapa yang akan menjadi auditor K3? Catatan: auditor SMM harus mendapat pelatihan audit K3