Anda di halaman 1dari 44

PENILAIAN RISIKO

DIMAS Y. WICAKSONO
TUJUAN

➢ MENJELASKAN PENGERTIAN TENTANG MANAJEMEN RISIKO;

➢ MENYEBUTKAN TAHAPAN-TAHAPAN YANG DILAKUKAN DALAM


MANAJEMEN RISIKO;

➢ MELAKSANAKAN KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO DI TEMPAT


KERJA;

➢ MENGENDALIKAN RISIKO DI TEMPAT KERJA DENGAN


MENGGUNAKAN PRINSIP- PRINSIP MANAJEMEN RISIKO.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PROPERTIES

K-3 FINANSIAL

LINGKUNGAN MANAJEMEN BISNIS


RISIKO

SOSIAL REGULASI

TEKNOLOGI BENCANA
ALAM
MANAJEMEN RISIKO

ADALAH PENERAPAN SECARA SISTEMATIS DARI KEBIJAKAN


MANAJEMEN, PROSEDUR DAN AKTIVITAS KEGIATAN
IDENTIFIKASI BAHAYA, ANALISANYA, PENILAIANNYA, PENA-
NGANANNYA, DAN PEMANTAUANNYA, SERTA REVIEW
RISIKONYA.
PELAKSANA MANAJEMEN RISIKO

KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO SEBAIKNYA DILAKUKAN OLEH


SUATU TIM, KARENA:

 LEBIH BANYAK INFORMASI / DATA YANG DAPAT TERKUMPUL;

 TERDAPAT SUDUT PANDANG YANG LEBIH BERAGAM;

 SOLUSI AKAN LEBIH MUDAH DAPAT DITERIMA SEMUA PIHAK.


WAKTU PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO

Kegiatan manajemen risiko dapat dilakukan pada saat:


 Tahap awal / perencanaan;
 Pengembangan suatu prosedur / instruksi kerja baru;
 Perubahan / modifikasi suatu proses atau kegiatan;
 Ditemukannya bahaya yang baru dari suatu kegiatan.
MENGAPA PERLU MANAJEMEN RISIKO

 Tiap tempat kerja memiliki sumber bahaya dari: bahan, proses, alat
atau lingkungan kerja yang sulit dihilangkan;

 Sebagai alat bantu dalam menentukan tindakan pengendalian risiko


yang sesuai dengan sumber daya yang ada;

 Menilai apakah tindakan pengendalian risiko yang telah ada sudah


efektif.
DEFINISI

1.HAZARD (BAHAYA): adalah potensi yg dpt menye-babkan


kerusakan atau kerugian. Hazard dpt berupa: bahan kimia, bagian-2
mesin, bentuk energi, metoda / situasi kerja.

2.DANGER (BAHAYA): adlh merupakan tingkat baha-ya dari suatu


kondisi dimana atau kapan muncul sumber bahaya. Danger adalah
lawan kata dari safe (aman atau selamat).

3.SAFE (SELAMAT / AMAN): adalah suatu kondisi dimana atau


kapan munculnya sumber bahaya telah dapat dikendalikan ketingkat
yang memadai (dapat diterima), dan ini adalah lawan kata dari bahaya
(danger).
DEFINISI (LANJUTAN)

4. RISIKO (RISK): adalah kesempatan untuk terjadinya cedera /


kerugian dari suatu bahaya, atau kombinasi dari kemungkinan /
peluang (probability) dan tingkat keparahan (severity) dari akibat
(cosequences) suatu risiko.

5. RISK ASSESSMENT (PENILAIAN RISIKO): adalah penilaian


suatu risiko dgn cara memban-dingkannya terhadap tingkat atau
kriteria risiko yang telah ditetapkan.
TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO

KOMITMEN

PERSIAPAN

IDENTIFIKASI BAHAYA

MONITOR &
ANALISA RISIKO REVIEW

AKIBAT PELUANG

PENILAIAN RISIKO

PENANGANAN RISIKO
TAHAP: KOMITMEN

KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO HARUS MENDAPAT DUKUNGAN


DARI PIHAK MANAJEMEN OPERASI, KARENA:

❖ MANAJEMEN TERLIBAT DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN;

❖ TERKAIT DENGAN KEBIJAKAN ORGANISASI SECARA


KESELURUHAN;

❖ TERKAIT DENGAN ALOKASI SUMBER DAYA (PERSONIL,


FINANSIAL, SARANA, DLL.
TAHAP: PERSIAPAN

Agar supaya pelaksanaan manajemen risiko berjalan dgn


lancar, maka diperlukan persiapan-2, antara lain:
Ruang lingkup kegiatan manajemen risiko;
 Personil yang terlibat dalam kegiatan manajemen risiko;

 Standar atau acuan dalam menentukan kriteria risiko;


 Prosedur / mekanisme laporan, pemantauan, dan review;
 Dokumentasi yang terkait.
TAHAP: IDENTIFIKASI BAHAYA

 TAHAP PERTAMA DLM KEGIATAN MANAJEMEN RISIKO ADALAH


MELAKUKAN IDENTIFIKASI BAHAYA YG TERDAPAT DALAM
SUATU KEGIATAN ATAU PROSES.

 ADA TIGA PERTANYAAN YANG DAPAT DIPAKAI SEBAGAI


PANDUAN:

❖ APAKAH ADA SUMBER YANG DAPAT MENIMBULKAN CEDERA?

❖ SIAPA YANG TERPAPAR DENGAN SUMBER TERSEBUT?

❖ BAGAIMANA CEDERA DAPAT TERJADI / TIMBUL?


CHEAT CODE-1

a. Apakah ada sumber yang dapat menimbulkan cidera?


✓ Bahan / Material
✓ Orang / Pekerja
✓ Cara / Metode kerja
✓ Alat / Mesin
✓ Lingkungan Kerja
b. Siapa yang terpapar dengan sumber tersebut?
✓ Pekerja usia muda / lanjut
✓ Pria / Wanita
✓ Wanita hamil
✓ Pihak ketiga (kontraktor, subcon, dsb)
CHEAT CODE-1 (LANJUTAN)

c. Bagaimana Cidera dapat terjadi?

➢ JATUH DARI (ELEVASI SAMA ATAU BERBEDA)


➢ TERTIMPA / TERKENA BENDA JATUH

➢ TERBENTUR / TERTABRAK

➢ TERJEBAK / TERJEPIT

➢ MENGELUARKAN TENAGA BERLEBIHAN

➢ TERPAPAR / KONTAK DENGAN SUHU BERLEBIHAN

➢ TERPAPAR / KONTAK DENGAN ARUS LISTRIK

➢ TERPAPAR / KONTAK DENGAN B-3


TEKNIK IDENTIFIKASI BAHAYA

 BANYAK ALAT BANTU YG DAPAT DIGUNAKAN UTK MENGIDENTIFIKASI


BAHAYA DI TEMPAT KERJA.

 BEBERAPA METODE / TEKNIK TERSEBUT AL:


➢ INSPEKSI
➢ PEMANTAUAN
➢ AUDIT
➢ KUESIONER
➢ DATA STATISTIK
➢ FTA, EVENT TREES, DLL.
TAHAP: ANALISA & PENILAIAN RISIKO

 ANALISA RISIKO ADALAH KEGIATAN ANALISA SUATU RISIKO


DGN CARA MENENTUKAN BESARNYA KEMUNG-KINAN /
PROBABILITY DAN TINGKAT KEPARAH-AN DARI AKIBAT ATAU
KONSEKUENSI SUATU RISIKO.
 PENILAIAN RISIKO ADALAH PENILAIAN SUATU RISIKO DGN
CARA MEMBANDINGKANNYA THDP TINGKAT ATAU KRITERIA
RISIKO YANG TELAH DITETAPKAN.
TAHAP: ANALISA & PENILAIAN RISIKO (LAN...)

 Analisa & Penilaian Risiko dilakukan dgn menggunakan prameter seperti


peluang, akibat & paparan.

 PELUANG (PROBABILITY): adalah kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan/


kerugian ketika terpapar dengan suatu bahaya.

BEBERAPA JENIS PELUANG:


✓ Peluang org jatuh ketika melewati lantai licin;
✓ Peluang pekerja terhisap uap B3;
✓ Peluang terpukul jarinya ketika menggunakan palu;
✓ Peluang tersengat listrik ketika pegang kabel yg terkelupas isolasinya;
✓ Peluang sopir tabrakan ketika mengendarai mobil.
TAHAP: ANALISA & PENILAIAN RISIKO (LAN...)

 AKIBAT (CONSEQUENCES): adlh tingkat keparahan / kerugian yg


mungkin terjadi dari suatu kecelakaan / loss akibat bahaya yg
ada. Hal ini dapat terkait dgn manusia, properties, lingkungan dll.

Contoh tingkat keparahan / kerugian pada manusia:

- Fatality atau kematian;

- Cacat;

- Perawatan medis;

- First aid.
TAHAP: ANALISA & PENILAIAN RISIKO (LAN...)

 PAPARAN (EXPOSURE): adalah frekuensi atau durasi seseorang


terpapar dgn suatu sumber bahaya.

Parameter paparan ini biasanya dinyatakan dalam jangka waktu atau


periode tertentu, misalnya:

- Terus menerus / kontinyu (beberapa kali dalam sehari);

- Seringkali (sekali dalam sehari);

- Kadang-kadang (sekali seminggu / sekali dalam sebulan);

- Jarang (sekali dalam setahun atau beberapa tahun).


TAHAP: ANALISA & PENILAIAN RISIKO (LAN...)

Agar penilaian yg kita lakukan seobyektif mungkin, maka perlu


mengumpulkan informasi sebelum menilai risiko dari suatu aktivitas.
Informasi tsb adalah sbb:
 Informasi tentang suatu aktivitas (durasi,frekuensi, lokasi dan siapa
yang melakukan?);
 Tindakan pengendalian risiko yang telah ada;
 Peralatan / mesin yg digunakan utk melakukan aktifitas;
 Bahan yg dipakai serta sifat-sifatnya (MSDS);
 Data statistik kecelakaan / penyakit akibat kerja (internal &
eksternal);
 Hasil studi, survey / pemantauan;
 Literatur / referensi;
 Benchmark pada industri sejenis;
 Pengkajian oleh spesialis / tenaga ahli.
CARA PENILAIAN RISIKO

Ada 3 cara Penilaian Risiko, yaitu:

 Kualitatif;
 Semikuantitatif;
 Kuantitatif.
PENILAIAN RISIKO SECARA KUALITATIF

Metode ini menganalisa dan menilai suatu risiko dengan cara


membandingkan terhadap suatu deskripsi / uraian dari parameter
(peluang dan akibat) yang digunakan.

Umumnya pada metode ini menggunakan bentuk matriks risiko dengan


2 parameter, yaitu: peluang dan akibat. Berikut ini adalah contoh
sistem penilaian yang ada pada:

Australian Standard 4360:1995, ttg Risk Management.


MATRIKS PENILAIAN RISIKO (AS / NZS 4360 : 1995

Tabel-1: Peluang / Kemungkinan


TINGKATAN KRITERIA PENJELASAN
A Almost certain / Hampir pasti Suatu kejadian pasti akan terjadi pada semua kondisi / setiap kegiatan yang
dilakukan.
B Likely / Mungkin terjadi Suatu kejadian mungkin akan terjadi pada hampir semua kondisi.
C Moderate / Sedang Suatu kejadian akan terjadi pada beberapa kondisi tertentu.

D Unlikely / Kecil kemungkinannya Suatu kejadian mungkin terjadi pada beberapa kondisi tertentu, namun kecil
kemungkinan terjadinya.

E Rare / Jarang sekali Suatu insiden mungkin dpt terjadi pada suatu kondisi yang khusus / luar biasa / setelah
bertahun-tahun.

Tabel-2: Akibat
TINGKATAN KRITERIA PENJELASAN
1 Insignificant / Tidak signifikan Tidak ada cidera, kerugian materi sangat kecil.

2 Minor / Minor Memerlukan perawatan P3K, kerugian materi sedang.

Moderate / sedang Memerlukan perawatan medis dan mengakibatkan hilangnya hari kerja / hilangnya
3 fungsi anggota tubuh utk sementara waktu, kerugian materi cukup besar.

Major / Mayor Cidera yg mengakibatkan cacat / hilangnya fungsi tubuh secara total, tidak berjalannya
4 proses produksi, kerugian materi besar.

5 Catastrophe / Bencana Menyebabkan kematian, kerugian materi sangat besar.


MATRIKS PENILAIAN RISIKO (AS / NZS 4360 : 1995 (LANJUTAN)

AKIBAT
Peluang 1 2 3 4 5

A S S T T T
B M S S T T
C R M S T T
D R R M S T

E R R M S S

Keterangan:
T : Tinggi, memerlukan perencanaan khusus di tingkat manajemen puncak, dan penanganan dengan segera / kondisi darurat.
S : Signifikan, memerlukan perhatian dari pihak manajemen dan melakukan tindakan perbaikan secepat mungkin.
M : Moderat, tidak melibatkan manajemen puncak, namun sebaiknya segera diambil tindakan penanganan / kondisi bukan
darurat.
R : Rendah, risiko cukup ditangani dengan prosedur rutin yang berlaku.
Perhatian !: Acuan di atas hanya berupa panduan / guidance dan dapat disesuaikan dengan kondisi perusahaan masing-masing.
P Probable
(Pr)
T U U U
R
0 Possible
(Po)
A T U U
B
A Unlikely
(Un)
A A T U
B
Very
I Unlikely A A A T
L (Vu)
I Minor Moderate Serious Major
(Mi) (Mo) (Se) (Hi)
T
Y S E V E R I T Y
PENILAIAN RISIKO SECARA SEMIKUALITATIF

 Metode ini pada prisipnya hampir sama dengan analisa


kualitatif, perbedaannya pada metode ini uraian / deskripsi
dari parameter yang ada dinyatakan dengan nilai / score
tertentu.

 Parameter yang dipakai dapat lebih banyak, misalnya parameter


pemaparan / exposure. Tingkat risiko dinyatakan sebagai hasil
penjumlahan atau perkalian dari angka / score tersebut.

 Berikut ini ditujukkan contoh analisa semikuantitatif.


PENILAIAN RISIKO SECARA SEMIKUALITATIF

KRITERIA KETERANGAN NILAI


Peluang
Almost certain / Hampir pasti Sangat mungkin akan terjadi / hampir dipastikan akan terjadi pada semua kesempatan. 10
Quite possible / Mungkin terjadi Mungkin akan terjadi atau bukan sesuatu hal yang aneh utk terjadi (50 – 50 6
kesempatan.)
Unusual but possible / Tidak Biasanya tidak terjadi namun masih ada kemungkinan untuk dapat terjadi tiap saat 3
biasa namun dpt terjadi
Remotely possible / Kecil Kecil kemungkinannya untuk terjadi / sesuatu yang kebetulan terjadi 1
kemung-kinannya
Conceivable / Sangat kecil Belum pernah terjadi sebelumnya setelah bertahun-tahun terpapar bahaya / kecil sekali 0.5
kemungkinannya kemungkinannya untuk terjadi
Practically impossible / Secara Belum pernah terjadi sebelumnya di manapun / merupakan sesuatu yang tidak mungkin 0.1
praktek tidak mungkin terjadi untuk terjadi
PENILAIAN RISIKO SECARA SEMIKUALITATIF
KRITERIA KETERANGAN NILAI
Pemaparan
Continue / Terus-menerus Pemaparan terjadi beberapa kali dalam sehari. 10
Frequent / Sering Pemaparan terjadi harian / minimal sekali dalam sehari. 6
Occasional / Kadang-kadang Pemaparan terjadi seminggu sekali. 3
Infrequent / Tidak sering Pemaparan terjadi antara seminggu sampai sekali dalam sebulan. 2
Rare / Jarang Pemaparan terjadi beberapa kali dalam setahun. 1
Very rare / Sangat jarang Pemaparan terjadi sejkali dalam setahun. 0.5
No exposure / Tidak terpapar Pemaparan tidak pernah terjadi. 0
Akibat
Catastrophe / Malapetaka Banyak kematian, kerugian sangat besar / berhenti total. 100
Disaster / Bencana Beberapa kematian, kerugian besar / sebagian proses berhenti. 40
Very serious / Sangat serius Menyebabkan satu kematian, kerugian cukup besar. 15
Serious / Serius Menyebabkan cidera serius seperti cacat atau kehilangan anggota tubuh secara 7
permanen.
Casualty treatment / Perawatan Menyebabkan cidera yang memerlukan perawatan medis atau tidak dapat masuk 3
medis bekerja.
PENILAIAN RISIKO SECARA SEMIKUALITATIF

 RISIKO = PELUANG X PEMAPARAN X AKIBAT


 Di atas 400 : Sangat tinggi; hentikan kegiatan dan perlu perhatian
manajemen puncak.
 200 – 400 : Tinggi; perlu mendapat perhatian dari manjemen puncak
dan tindakan perbaikan segera dilakukan.
 70 – 200 : Substantial; lakukan perbaikan secepatnya dan tidak
diperlukan keterlibatan pihak manajemen puncak.
 20 – 70 : Menengah; tindakan perbaikan dapat dijadwalkan kemudian,
dan penanganan cukup dilakukan dgn prosedur yg ada.
 Di bawah 20 : Rendah; risiko dapat diterima.

Sumber: - Mathematical Evaluation for controlling Hazards by William T,


Naval Ordinance Laboratory, Maryland.
- Practical Risk Analysis for Safety Management by G.F. Kinney & A.D.
Wiruth, Naval Weapon Center, China Lake, California
PENILAIAN RISIKO SECARA KUANTITATIF

 Metode penilaian ini dilakukan dgn menen-tukan nilai dari masing-


masing parameter yg didapat dari hasil analisa data yg representatif.

 Analisa terhadap nilai peluang atau akibat dilakukan dgn beberapa


metode, seperti: analisa statistik, model komputer, simulasi, Fault
Tree Analysis (FTA), Failure Mode & Effects Analysis (FMEA), dll.
PENANGANAN RISIKO

➢ Berdasarkan penilaian risiko, kemudian ditentukan apakah risiko


tersebut masih dapat diterima (acceptable risk) atau tidak
(unacceptable risk).

➢ Apabila risiko tersebut tidak dapat diterima maka organisasi harus


menetapkan bagaimana risiko tersebut ditangani hingga tingkat dimana
risikonya paling minimum / sekecil mungkin

➢ Bila risiko masih dapat diterima / tolerir maka orga-nisasi perlu


memastikan bahwa monitoring terus dilakukan terhadap risiko
tersebut.
RISIKO YANG DITERIMA

Menentukan suatu risiko dapat diterima akan tergantung kepada


penilaian / pertimbangan dari suatu organisasi berdasarkan:
 Tindakan pengendalian yang telah ada;
 Sumber daya (finansial, SDM, fasilitas, dll);
 Regulasi / standar yang berlaku;
 Rencana keadaan darurat;
 Catatan / data kecelakaan terdahulu, dll.
Catatan: Walaupun suatu risiko masih dapat diterima akan tetapi
harus tetap selalu dipantau / dimonitor.
RISIKO YANG TIDAK DAPAT DITERIMA

Bila suatu risiko tidak dapat diterima maka harus dilakukan upaya
penanganan risiko agar tidak menim-bulkan kecelakaan/ kerugian.
Bentuk tindakan penga-manan risiko dapat dilakukan sebagai berikut:

 Hindari risiko;

 Kurangi / Minimalkan risiko;

 Transfer risiko;

 Terima resiko.
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO

Eliminasi
Substitusi
Rekayasa/Engineering
Pengendalian Administrasi

Alat Pelindung Diri


HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO (LANJUTAN)
 ELIMINASI (menghilangkan suatu bahan / tahapan proses berbahaya.
 SUBSTITUSI:
 Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta;
 Proses menyapu diganti dengan proses vakum;
 Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen;
 Proses pengecatan spray diganti dgn pencelupan.
 REKAYASA TEKNIK:
 Pemasangan alat pelindung mesin (machine guarding);
 Pemasangan ventilasi umum dan lokal;
 Pemasangan alat sensor otomatis.
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO (LANJUTAN)

 PENGENDALIAN ADMINISTRASI:
 Pemisahan lokasi;
 Pergantian shift kerja;
 Pemberlakuan sistem ijin kerja;
 Pelatihan karyawan.

 ALAT PELINDUNG DIRI:


 Safety helmet;
 Safety shoes;
 Ear plug / muff;
 Safety goggles;
 Safety harness.
 Dll.
PEMANTAUAN DAN PENINJAUAN

 Setelah rencana tindakan pengendalian risiko dilakukan, maka


selanjutnya perlu dipantau pelaksanaannya dan kemudian ditinjau
ulang apakah tindakan tersebut sudah baik & efektif atau belum.

 Bentuk pemantauan antara lain:


 Inspeksi;
 Pemantauan lingkungan;
 Audit.
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai