OHSAS atau Occupational Health and Safety Assesment Series merupakan serangkaian acuan atau standar
internasional yang digunakan untuk penerapan sistem manajemen K3. Standar OHSAS terdiri dari dua
bagian, yaitu OHSAS 18001 yang berisi spesifikasi sistem manajemen K3 dan OHSAS 18002 yang berisi
pedoman pengembangan dan implementasinya. Setelah disempurnakan pada tahun 2007 dari versi
sebelumnya, maka standar ini kemudian lebih dikenal dengan nama standar OHSAS 18001:2007.
Standar OHSAS 18001:2007 diterbitkan pertama kali oleh British Standard Institute (BSI) dan berlaku
secara internasional. Sedangkan untuk skala dalam negeri, pemerintah Indonesia mempunyai acuan standar
sistem manajemen K3 (SMK3) tersendiri yang dikeluarkan oleh departemen tenaga kerja.
Di Indonesia, dua sistem manajemen K3 ini digunakan oleh berbagai organisasi maupun perusahaan.
Walaupun terlihat sama, namun terdapat perbedaan mendasar di antara kedua standar penerapan sistem
manajemen K3 ini. Perbedaan tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut:
"Kenapa kita harus membuang-buang uang untuk mendapatkan sertifikasi OHSAS 18001?"
"Menghabiskan uang untuk mendapatkan sertifikasi OHSAS 18001 itu tidak penting karena kita sudah
menerapkan SMK3 dari pemerintah"
"Ada banyak hal yang lebih penting untuk diutamakan daripada menerapkan standar OHSAS 18001"
Apakah Anda pernah mendengar pernyataan-pernyataan di atas? Ya, tentu saja ada harga yang harus dibayar
terkait penerapan sistem manajemen K3 yang sesuai dengan OHSAS 18001. Namun, jika ditinjau lebih jauh,
dengan tidak menerapkan standar sistem manajemen K3 termasuk OHSAS 18001, maka kemungkinan
terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja menjadi besar. Jika hal ini terjadi, biaya operasional
perusahaan akan meningkat. Seperti biaya pengobatan, kompensasi kecelakaan, dan lain sebagainya.
Dengan menerapkan standar OHSAS 18001:2007, setidaknya perusahaan atau organisasi Anda akan
memperoleh manfaat sebagai berikut:
Mengurangi terjadinya kecelakaan kerja yang dapat menimpa pekerja maupun orang-orang yang terlibat
dalam kegiatan perusahaan.
Mengurangi biaya operasional. Karena dengan menerapkan standar OHSAS, kehilangan waktu kerja
akibat kecelakaan, penurunan kesehatan pekerja, serta biaya kompensasi hukum dapat diminimalkan.
Meningkatkan prestasi perusahaan
Meningkatkan reputasi sebagai perusahaan yang bertanggung jawab dengan adanya verifikasi dari
lembaga audit tertentu menggunakan standar yang diakui secara internasional.
1. Persyaratan umum
Organisasi harus membuat, mendokumentasikan, memelihara, dan meningkatkan sistem manajemen K3
secara berkelanjutan sesuai dengan persyaratan standar OHSAS.
2. Kebijakan K3
Kebijakan K3 merupakan komitmen tertulis perusahaan untuk memenuhi peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja serta penyakit akibat kerja.
Untuk memenuhi persyaratan standar OHSAS 18001:2007, kebijakan K3 yang dibuat harus memiliki
beberapa kriteria. Di antaranya, sesuai dengan sifat dan risiko-risiko kesehatan dan keselamatan kerja dalam
perusahaan, berisi komitmen untuk mematuhi peraturan K3, pencegahan cedera, penyakit akibat kerja, serta
memberikan kerangka untuk menetapkan dan meninjau tujuan-tujuan K3.
Kebijakan K3 juga harus disosialisasikan, diterapkan, dan dipelihara dengan baik. Di berbagai perusahaan,
kebijakan K3 ini biasanya didokumentasikan dalam bentuk buku manual/handbook K3 atau pun dipasang
sebagai poster agar semua karyawan dapat membacanya.
3. Perencanaan
Perencanaan merupakan tindak lanjut dan penjabaran kebijakan K3 yang telah ditetapkan dengan
mempertimbangkan hasil audit, masukan, dan pengukuran kinerja perusahaan. Tahap perencanaan terdiri
dari:
Pengendalian dokumen
Pengendalian operasi
Kesiapsiagaan dan tanggap darurat
5. Pemeriksaan
Perusahaan atau organisasi harus melakukan pemeriksaan terkait:
6. Manajemen review
Manajemen puncak harus meninjau ulang sistem manajemen K3 pada interval waktu tertentu untuk
memastikan kelangsungan kesesuaian, kecukupan, dan efektivitasnya. Tinjauan ini mencakup upaya
perbaikan dan kebutuhan akan perubahan terhadap sistem manajemen K3, termasuk perubahan kebijakan
dan tujuan K3. Tinjauan manajemen kemudian harus didokumentasikan untuk keperluan komunikasi dan
konsultasi.
Setelah memenuhi semua persyaratan di atas, Anda akan melewati serangkaian proses untuk mendapatkan
sertifikat OHSAS 18001:2007. Secara garis besar, proses tersebut adalah analisa gap, yaitu pra-
assessment yang dilakukan oleh tim audit dengan cara membandingkan sistem manajemen K3 perusahaan
Anda dengan standar OHSAS 18001, apakah sudah memenuhi persyaratan atau belum. Walau pun bersifat
opsional, namun proses ini sangat berguna untuk mengidentifikasi bagian mana yang harus diperbaiki
sebelum dilakukan formal assessment.
Proses selanjutnya adalah formal assessment. Pada proses ini, semua kelengkapan persyaratan standar
OHSAS 18001:2007 akan diperiksa. Jika semua sudah lengkap, tim audit kemudian akan menilai penerapan
prosedur dan kontrol dalam perusahaan Anda untuk memastikan bahwa semuanya berjalan efektif.
Setelah lolos proses formal assessment, Anda akan mendapatkan sertifikat OHSAS 18001:2007 yang
berlaku selama 3 tahun. Lembaga audit kemudian akan melakukan kunjungan secara berkala untuk
memastikan sistem manajemen K3 berjalan dengan baik dan terus ditingkatkan di perusahaan Anda.
Lampiran 1. Kebijakan K3L
Lampiran 2. Kebijakan Berkendara
Lampiran 3. Kebijakan Perusahaan terhadap Alkohol, Obat Terlarang, Perjudian
Lampiran 4. Program HSE 2009
Lampiran 5. Anomally Report
Lampiran 6. Cermat Report
Lampiran 8. Objective 2009 TP PHASE 11/EPSC 1+2
Lampiran 9. Objective 2009 PECIKO 6
Lampiran 10. Organization Chart
Lampiran 11. Training Matrix
Lampiran 12. HSE Policy 2009
Lampiran 13. Escape Plan
Lampiran 14. ERT Organization Chart
Lampiran 15. First Aid Case at PTG Clinic (TP Phase 11/EPSC 1+2)
Lampiran 16. Laporan Diagnosa Penyakit
Lampiran 17. Pemberitahuan Kejadian LTI (Lost Time Injury)
Lampiran 18. Pemberitahuan Kejadian MTC (Medical Treatment Case)
Lampiran 19. Pemberitahuan Kejadian FAC (First Aid Case)
Lampiran 20. Accident/Incident Investigation Report
Lampiran 21. Agenda Meeting Management Review I/2009
Lampiran 22. Sertifikat OHSAS 18001:2007
Lampiran 23. Sertifikat ISO 14001:2004
Lampiran 24. Surat Keterangan Magang
Lampiran 25. Schedule Magang
Lampiran 26. Gambar Emergency Response Drill dan First Aid Training
Lampiran 27. Gambar Fire Training, Safety Mass Meeting, dan Safety General Meeting Peciko 6
Project
CSMS
Banyak Industri yang prosesnya berdampak negative terhadap lingkungan serta kesehatan dan keselamatan
pekerjanya, oleh karnanya di butuhkan manajemen Kesehatan & Keselamatan Kerja – K3 sehingga ada
jaminan bagi para pekerjanya. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa perusahaan besar terutama
OIL&GAS mewajibkan semua mitranya minimal harus mengimplementasikan sistem K3 serta untuk bisa
mengikuti tender syarat utamanya perusahaan wajib memiliki dokumen K3LL / CSMS . Dokumen CSMS (
Contractor Safety Management System ) atau dokumen K3LL ( Kesehatan, Keselamatan kerja dan lindung
lingkungan ) merupakan dokumen inti yang ada dalam sistem HSE ( OHSAS 18001 & ISO 14001 ) yang
biasanya dalam dokumen K3LL / CSMS itu berisi beberapa pertanyaan yang harus di jawab dan disediakan
dokumennya oleh perusahaan. Contoh beberapa pertanyaan-dalam dokumen CSMS / K3LL, diantaranya:
Dokumen CSMS/ K3LL sudah menjadi sebuah persyaratan utama bagi perusahaan yang ingin menjadi
mitra kerja dan mengikuti tender di perusahaan – perusahaan besar terutama di perusahaan OIL & GAS.
tujuannya adalah membangun kesadaran akan arti pentingnya kesehatan dan keselamatan bagi para
pekerjanya. Jika perusahaan bapak/ibu kesulitan dlm menyusun dokumen CSMS/ K3LL atau dokumen
HSE, kami siap membantu bapak/ibu dlm menyusunan dokumen HSE PLAN serta K3L, CSMS Untuk
kebutuhan Tender hanya dalam waktu 2-3 hari selesai dengan biaya yang sangat terjangkau. Namun
demikian perlu kami sampaikan beberapa hal yang harus perusahaan siapkan terkait persyaratan yang
diminta dalam pertanyaan – pertanyaan dokumen CSMS/ K3LL . Karna dalam
pertanyaan CSMS/ K3LL , ada beberapa point yang meminta persyaratan teknis sebagai dokumen
pendukung CSMS/ K3LL yang perusahaan harus siapkan, dokumen pendukung ini sangat menentukan score
terkait dengan kelulusan CSMS/ K3LL, jika perusahaan sudah melengkapi
dokumen pendukung CSMS/ K3LL ini maka KAMI JAMIN perusahaan anda akan lulus dan mencapai
score yang ditetapkan dalam CSMS/ K3LL.
Dokumen pendukung CSMS / K3LL ini diantaranya ( Pilih sesuai dengan bidang jasa perusahaan ) :
1. Surat Penunjukan Safety Officer (persyaratan utama : sudah training Ahli K3)
2. Daftar Alat Pelindung Diri yang digunakan
3. Daftar perlatan darurat yang dimliki : APAR, hydran, lampu emergency, kotak P3K, tandu, spill kit
dll
4. Daftar mesin, peralatan dll yang digunakan beserta SOP pengoperasian, jadwal & check list
perawatannya
Genset, bolier, chiller, forklift, crane : sertifikasi peralatan, sertifikasi operator
Alat ukur : sertifikat kalibrasi
5. Data pelatihan HSE yang sudah dilakukan atau diikuti :
Pelatihan internal : daftar hadir, materi pelatihan
Pelatihan eksternal : sertifikat pelatihan
Pelatihan tanggap darurat : simulasi evakuasi, pemadaman, penanganan tumpahan limbah,
P3K
6. Bukti pelaksanaan Medical Check Up
7. Bukti keikutsertaan dalam Jamsostek atau program asuransi kesehatan lainnya
8. Data induksi karyawan baru selama setahun terakhir : daftar hadir & materi induksi
9. Daftar bahan kimia yang digunakan beserta MSDS nya
10. Data limbah yang dihasilkan baik B3 maupun non B3
11. Bukti penyerahan limbah B3 ke Pengelola resmi
12. Data 3 proyek terakhir :
JSA / HIRA
Safety Talk / Tool box meeting : agenda, daftar hadir
APD : bukti serah terima, bukti inspeksi
13. Daftar peraturan, standar dll baik asosiasi, lokal, nasional maupun internasional yang harus diikuti
14. Bukti keanggotaan dalam asosiasi, organisasi dll terkait HSE
15. Bukti penghargaan terkait HSE yang pernah diterima dari eksternal
16. Buku saku HSE
17. Bukti pengukuran kualitas lingkungan yang pernah dilakukan : kebisingan, ambien, penerangan,
limbah cair dll (sesuai resiko HSE yang ada)