Anda di halaman 1dari 10

TL IDENTIFIKASI ASPEK & DAMPAK

LINGKUNGAN
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk
Maret 2014
TUJUAN
 metode identifikasi aspek dan dampak lingkungan dari
kegiatan, produk atau jasa sehingga dapat dilakukan
pengendalian dan pencegahan terhadap aspek-aspek
lingkungan yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan.

RUANG LINGKUP
• seluruh satuan kerja dalam lingkup Sistem
Manajemen Bukit Asam (SMBA) di Perusahaan (PT.
Bukit Asam (Persero) Tbk.)
PENGERTIAN
Aspek Lingkungan
 Unsur dari suatu kegiatan, produk atau jasa dari Perusahaan
yang dapat berinteraksi dengan lingkungan.

Dampak Lingkungan
 Setiap perubahan pada lingkungan, merugikan atau
menguntungkan, seluruhnya atau sebagian yang dihasilkan
oleh kegiatan, produk atau jasa dari Perusahaan.
LANGKAH-LANGKAH
IDENTIFIKASI DAMPAK
(Form 1. TL IADL)
 Identifikasi dampak dimulai dari setiapJenis kegiatan pada
masing-masing lokasi satuan kerja.
 Daftar semua aspek dan dampak lingkungan pada setiap
Jenis kegiatan di masing-masing lokasi kerja
 Pada satu jenis kegiatan pekerjaan, dimungkinkan terdapat 2
atau lebih aspek dan dampak lingkungan yang dapat terjadi.
 Dari Setiap dampak lingkungan, kemudian dinilai dampak
lingkungannnya
Untuk setiap kegiatan, produk atau jasa dari Perusahaan, dilakukan identifikasi aspek
lingkungan tidak terbatas pada :
Air Kebisingan Radioaktif
Getaran Cahaya
Debu / Udara Odour (Bau)
B3 / LB3 Suhu/kelembaban

Identifikasi dilakukan dalam kondisi operasi normal, abnormal atau keadaan darurat. Kondisi
operasi ditinjau dengan memperhatikan dampak lingkungan yang dihasilkan dari setiap aspek.
Untuk mempermudah pengisian kondisi operasi menggunakan kode, yaitu :
N : untuk kondisi Normal
A : untuk kondisi Abnormal
E : untuk kondsi Emergency atau darurat
Adapun bentuk dampak lingkungan yang dimaksud, antara lain :
1. Pencemaran air /perairan umum
2. Pencemaran air tanah
3. Kontaminasi / Pencemaran tanah
4. Pencemaran udara
5. Erosi dan sedimentasi
6. Perubahan suhu/temperature udara
7. Perubahan intensitas cahaya/redup
8. Pengurangan keanekaragaman hayati
Penilaian Dampak Lingkungan :

Peluang
Peluang Terjadi Dampak Lamanya Dampak Pengendalian Operasional
Nilai
(1) (2) (3)
1 Frekuensi kegiatan tidak terjadi Rata-rata dampak terjadi Ada tindakan Pengendalian
setiap hari (minimal 1 bulan selama kurang dari 6 jam dan ada prosedur
sekali)
2 Frekuensi kegiatan “tidak terjadi Rata-rata dampak terjadi Ada tindakan Pengendalian
setiap hari” selama 6-9 jam dan belum ada prosedur
(1 minggu sekali)
3 Frekuensi kegiatan “sering Rata-rata dampak terjadi Tidak ada tindakan
terjadi”, atau selama 9-12 jam pengendalian dan Ada
dilakukan setiap hari namun prosedur,
bersifat tidak kontinyu/
intermittent
4 Frekuensi kegiatan “sangat sering Rata-rata dampak terjadi Tidak ada tindakan
terjadi”, atau dilakukan rutin/terus selama lebih dari 12 jam pengendalian dan belum ada
menerus/continous setiap hari prosedur
selama jam kerja.
Penilaian Dampak Lingkungan :

Dampak
Kepatuhan Peraturan Komponen Terkena Pandangan Publik
Nilai Lingkungan Skala Dampak Beratnya Dampak Dampak (keluhan)
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Belum diatur peraturan Dampak tersebar Dibawah BML, kondisi sosial lingkungan Tidak ada keluhan dari
perundangan ≤ 2 kelurahan tidak ada penerima yaitu : tanah, masyarakat/ media massa
(Ring 1) pencemaran perairan, udara & karyawan/mitra kerja
2 Sudah diatur dalam Dampak tersebar Sesuai BML kondisi sosial lingkungan Tidak ada keluhan dari
peraturan, sudah ≥ 2 s.d. 4 Tingkat penerima yaitu : tanah, masyarakat/ media massa,
ditaati oleh kelurahan (Ring Pencemaran perairan, udara dan flora. Ada keluhan dari
Perusahaan dan 1) /Kerusakan karyawan/mitra kerja
efektif* rendah

3 Sudah diatur dalam Dampak tersebar Tingkat kondisi sosial lingkungan Ada keluhan dari
peraturan dan sudah ≥ 4 s.d. 6 Pencemaran/Keru penerima yaitu : tanah, masyarakat/media massa,
ditaati oleh Perusahaan kelurahan (Ring sakan sedang (di perairan, udara,Flora dan Tidak ada keluhan dari
namun tidak efektif* 1) atas BML) Fauna. karyawan/mitra kerja

4 Sudah diatur dalam Dampak tersebar Tingkat kondisi sosial lingkungan Ada keluhan dari
peraturan dan belum ≥ 1 kecamatan Pencemaran/Keru penerima : tanah, masyarakat/media massa
ditaati oleh Perusahaan (Ring 1) sakan tinggi perairan, udara, flora, dan karyawan/mitra kerja
(Diatas BML) fauna dan manusia
(Balita hingga Manula)
Catatan : *Efektif jika rencana pengendalian berhasil menurunkan tingkat nilai dampak sesuai harapan
3. Penetapan Tingkat Dampak Lingkungan
Perusahaan Menetapkan Dampak Penting berdasarkan hasil penilaian skor tertinggi
Tingkat Peluang (P) dan skor tertinggi Tingkat Dampak (D), yang terangkum dalam
tabel dibawah ini

Peluang Dampak (D)


(P) 1 2 3 4
4 4/1 (TP) 4/2 (P) 4/3 (P) 4/4 (P)

3 3/1 (TP) 3/2 (P) 3/3 (P) 3 / 4 (P)

2 2/1 (TP) 2/2 (P) 2/3 (P) 2/4 (P)

1 1/1 (TP) 1 / 2 (TP) 1/3 (P) 1 / 4 (P)


Catatan : (P) = Dampak Penting
(DP) = Dampak Tidak Penting

No Uraian Dampak Tindakan yang diperlukan


Melakukan tindakan pencegahan dan perbaikan dengan
recovery area (sesuai prosedur operasional) hingga
1 Penting
memenuhi ambang batas yang diatur dalam peraturan
perundangan

2 Tidak Penting Monitoring dan Evaluasi setiap kegiatan


Penjelasan Umum
• Tim Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan (IADL)
• Tim IADL dengan personil yang kompeten, di bentuk per Satuan Kerja lapis I dibawah GM, untuk
mengidentifikasi semua aspek dan menilai dampak, serta menyusun tujuan, sasaran dan program
lingkungan setiap satuan kerja sebagai tindak lanjut dari penetapan dampak penting.
• Satuan kerja Perencanaan Lingkungan berperan memfasilitasi dan mendampingi Tim IADL Satuan
kerja dalam melakukan identifikasi aspek dan dampak.
• IADL yang telah disusun, kemudian ditandatangani/disahkan berdasarkan tingkatan pengesahan
seperti pada tabel dibawah ini.
• Tabel Hirarki pengesahan form IADL No : BAMSF:REN:7.2.1:10:01
• Satuan kerja SMP melakukan review IADL pada masing-masing satuan kerja minmal 1 tahun sekali.

UPTE Derti/Peltar
Dibuat oleh SM / Manajer Asmen
Diperiksa oleh SM Perencanaan Manajer
Disetujui GM dan SM. SMP GM dan SM. SMP

Kajian dan Pembaharuan


Daftar aspek lingkungan harus ditinjau ulang apabila :
a. Terjadi perubahan atas aktifitas dan produk
b. Tujuan dan Sasaran telah tercapai sehingga terjadi perubahan nilai dampak lingkungan
c. Setiap satu tahun sekali (hasil dari audit internal)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai