Anda di halaman 1dari 6

TATA LAKSANA

IDENTIFIKASI BAHAYA
DAN PENILAIAN RISIKO
NO. DOK : BAMSP:K3L:7.2.1:01

NO REVISI :1

Dibuat Oleh TT Tgl Diperiksa Oleh TT Tgl Disahkan Oleh TT Tgl

Sukono Wibisono Heri Supriyanto


Manajer K3L General Manajer UPTE Direktur Operasi /
Produksi

Erfan Sayuthi
Senior Manajer
Sistem Manajemen
Perusahaan
TATALAKSANA
`
No. Dok. : BAMSP:K3L:7.2.1:01

IDENTIFIKASI BAHAYA No. Revisi :1

DAN PENILAIAN RISIKO Halaman : 2 dari 6

1. TUJUAN
Tatalaksana ini sebagai pedoman dalam melakukan identifikasi semua potensi bahaya K3 secara
sistematis dan melakukan penilaian risiko K3 dari kegiatan, proses, produk dan area kerja,
sehingga dapat dipastikan adanya peraturan, standar, prosedur, pengelolaan dan pengendalian
risiko untuk mengurangi risiko diatas sampai pada level yang diterima dan tercipta lingkungan
kerja aman dan sehat.

2. LINGKUP
Tatalaksana ini berlaku untuk semua kegiatan, proses, produk dan seluruh area kerja dari lingkup
Sistem Manajemen K3 di Perusahaan.

3. ACUAN
3.1 Pedoman Sistem Manajemen Bukit Asam : BAMSM.00
3.2 Standar OHSAS 18001:2007 klausul 4.3.1 tentang Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko dan
Penetapan Pengendalian
3.3 PP 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

4. DEFINISI
4.1 Bahaya
Sumber, situasi / kondisi atau tindakan yang berpotensi mencederai manusia atau sakit
penyakit,atau kombinasi dari semuanya. Bahaya bisa dalam bentuk mesin, metode, material,
manusia dan lingkungan
4.1.1 mesin; alat berat, alat kerja, mesin potong, mesin bor, dll
4.1.2 metode; cara kerja, sikap kerja, dll
4.1.3 material; B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), jenis; mudah meledak (explosive),
pengoksidasi (oxidizing), mudah menyala (flammable), beracun (toxic), berbahaya
(harmful), korosif (corrosif), bersifat iritasi (irritant) berbahaya bagi lingkungan,
karsonigenik, teratogenik, mutagenik.
4.1.4 manusia; pekerja dengan pengetahuan tidak memadai, keterampilan tidak memadai,
ketidak sesuaian penempatan.
4.1.5 lingkungan; fisik (kebisingan, tekanan panas, suhu udara, kelembapan, getaran),
kimia (debu, bahan kimia lainnya), biologi (jamur, bakteri, satwa liar), fisiologi
(cara/sikap tubuh yang tidak ergonomi), psychologi.
4.2 Risiko
Kombinasi dari kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya atau paparan dengan keparahan
suatu cidera atau sakit penyakit yang dapat disebabkan oleh kejadian atau paparan tersebut.

4.3 Penilaian Risiko


Proses evaluasi risiko-risiko yang diakibatkan adanya bahaya-bahaya, dengan
memperhatikan kecukupan pengendalian yang dimiliki, dan menentukan apakah risikonya
dapat diterima atau tidak.

4.4 Pengendalian Risiko


Pengendalian setiap bahaya yang dapat mengakibatkan cidera, sakit, kerusakan peralatan
dan terhentinya operasi, melalui hirarki pengendalian risiko (eliminasi, substitusi, rekayasa
teknik, kontrol administrasi dan APD)
TATALAKSANA
`
No. Dok. : BAMSP:K3L:7.2.1:01

IDENTIFIKASI BAHAYA No. Revisi :1

DAN PENILAIAN RISIKO Halaman : 3 dari 6

5. RINCIAN TATA LAKSANA


5.1. RINCIAN UMUM
5.1.1 Matriks Risiko K3

Untuk mengukur risiko menggunakan rumus: R = P x K


Dimana : R = Risiko;
P = Peluang;
K = Keparahan

Keparahan
Peluang
1 2 3 4
4 4 8 12 16
3 3 6 9 12
2 2 4 6 8
1 1 2 3 4

Peluang (P)
Pemeriksaan dan
Nilai Sistem Proteksi Kompetensi Karyawan
Pemeliharaan
1 Kondisi Baik Pemeriksaan dan Karyawan paham prosedur dan
pemeliharaan memadai pengentahuan K3
2 Ada prosedur tapi Ada jadwal perawatan Karyawan memahami tugas
tidak diterapkan tetapi tidak konsisten. tanggung jawab , tetapi tidak
Ada jadual pemeriksaan mendapat pengarahan K3
tetapi tidak konsisten
3 Tidak ada prosedur Perawatan tidak Tidak ada pengarahan K3, dan
konsisten, Tidak ada peraturan K3
jadwal
4 Tidak ada prosedur, Tidak ada pemeriksaan Tidak cukup training, tidak
tidak ada proteksi dan Perawatan memenuhi persyaratan
adminitrasi

Keparahan (K)
Konsekuensi Kesehatan / Cidera
Nilai Kerugian Properti
Peraturan Manusia
1 Tidak ada konsekuensi Tidak menimbulkan luka Kerusakan harta benda < 1 juta
serius
2 Sanksi administrasi Cidera Ada kehilangan Kerusakan harta benda 1 juta –
Hari kerja (ringan – lebih 100 juta
dari 1 s/d 21 hari )
3 Diumumkan ke umum Cidera Ada kehilangan Kerusakan harta benda 100
Hari kerja (berat – lebih juta – 10 M
dari 21 hari / cacat fungsi
/ invalid )
4 Stop operasi Kejadian fatal / mati Kerusakan harta benda > 10 M
TATALAKSANA
`
No. Dok. : BAMSP:K3L:7.2.1:01

IDENTIFIKASI BAHAYA No. Revisi :1

DAN PENILAIAN RISIKO Halaman : 4 dari 6

5.1.2 Identifikasi potensi bahaya


Pada tahap awal, dilakukan identifikasi semua bahaya yang ada pada suatu kegiatan,
proses, produk dan area kerja yang akan dinilai risikonya. Bahaya ini dapat diketahui
dengan melihat hal apa saja yang dapat mencelakai pegawai / menimbulkan
kecelakaan. Identifikasi bahaya juga dilakukan dengan cara observasi suatu aktivitas
atau melakukan wawancara dengan pegawai yang terkait dengan aktivitas tersebut.

5.1.3 Penilaian risiko K3


Kode Nilai Tingkat
No Keparahan Tindakan yang diperlukan
Risiko Risiko Risiko
Stop operasi, perbaiki minimal waktu 3
1 A 8 – 16 High Fatal
hari
2 B 4–7 Medium Fatal Perbaiki dalam waktu 1 minggu / kurang
3 C 1–3 Low berat Perbaiki dalam waktu 1 bulan / kurang

5.1.4 Pengendalian Risiko


Pengedalian Risiko mengacu pada Hirarki pengendalian, sebagai berikut:
- Eliminasi (menghilangkan) bahaya
Menghilangkan bahaya dari suatu kegiatan, efektif menghilangkan risiko sampai
dengan 100 %, apabila pengendalian eliminasi tidak dapat dilaksanakan, maka
dilakukan pengendalian tahap berikutnya.
- Substitusi (mengganti)
Mengendalikan risiko dengan cara mengurangi bahaya melalui modifikasi proses
(peralatan, bahan, dan metode kerja) dengan tingkat bahaya yang lebih rendah,
pengendalian substitusi ini efektif menurunkan risiko sampai dengan 75%. Apabila
pengendalian substitusi tidak efektif, maka dapat ditambahkan dengan
pengendalian berikutnya.
- Rekayasa Teknik (reengineering)
Mengendalikan risiko dengan merekayasa ulang peralatan, sehingga menurunkan
tingkat bahaya yang lebih rendah, pengendalian ini efektif menurunkan risiko
sampai dengan 50%. Apabila pengendalian rekayasa tidak efektif, maka dapat
ditambahkan dengan pengendalian berikutnya.
- Pengendalian administrasi
Mengendalikan risiko dengan kontrol administrasi, meliputi pemenuhan peraturan/
prosedur/ standar, pengawasan/ pemeriksaan inspeksi/ observasi, pemenuhan
kompetensi, pengendalian ini efektif menurunkan risiko sampai dengan 30%.
Apabila pengendalian secara administrasi tidak efektif, maka dapat ditambahkan
dengan pengendalian berikutnya.
- Alat Pelindung Diri
Apabila masih ada sisa risiko dan belum dapat diterima, maka dilakukan
pengendalian dengan penyediaan alat pelindung diri sesuai risiko pekerjaan,
sebagai pilihan terakhir dalam pengendalian risiko, pengendalian ini efektif
menurunkan risiko sampai dengan 10%.
TATALAKSANA
`
No. Dok. : BAMSP:K3L:7.2.1:01

IDENTIFIKASI BAHAYA No. Revisi :1

DAN PENILAIAN RISIKO Halaman : 5 dari 6

5.1.5 Penjelasan Umum


1. Tim manajemen risiko
Tim dengan personil yang kompeten, di bentuk per Satuan Kerja lapis I dibawah GM,
untuk mengidentifikasi semua bahaya dan menilai risiko K3, serta menyusun program
pengendalian risiko K3 di Satuan Kerja tersebut.
2. Satker K3L berperan memfasilitasi dan mendampingi Tim manajemen risiko satker
dalam melakukan identifikasi semua bahaya dan penilaian risiko.
3. IBPR disusun oleh tim manajemen risiko, diperiksa oleh pimpinan satker lapis I dan
disetujui GM.
4. Pengendalian risiko pekerjaan dilaksanakan masing-masing satker.
5. Dilakukan inventarisasi pekerjaan risiko tinggi, untuk memastikan bahwa risiko
pekerjaan telah ada rencana pengendalian.
6. Penilaian risiko tanpa pengendalian dilakukan dengan identifikasi semua bahaya dan
risiko yang akan terjadi, tingkat keparahan, peluang dan keparahan dan nilai risiko.
7. Rencana pengendalian risiko dalam kolom preventif, monitoring dan kontigensi.
8. Hirarki pengendalian risiko diisi / dicontreng sesuai tindakan pada kolom preventif,
monitoring dan kontigensi.
9. Penilaian risiko dengan pengendalian dilakukan dengan analisa peluang dan
keparahan dan nilai risiko serta menghitung penurunan risiko.
10. Satker K3L melakukan review risiko pekerjaan setiap setahun sekali
TATALAKSANA
`
No. Dok. : BAMSP:K3L:7.2.1:01

IDENTIFIKASI BAHAYA No. Revisi :1

DAN PENILAIAN RISIKO Halaman : 6 dari 6

5.2. ALUR PROSES


Wkt
Satker SM/
No Penjelasan Proses (hari TMR GM Dokumen Terkait
K3L Mgr
kerja)

Mulai

1 Melakukan identifikasi bahaya 3 I : kegiatan, proses,


1
dan risiko. produk dan area
2 Menilai risiko pekerjaan tanpa 3 kerja
2
pengendalian O : Identifikasi
3 Menentukan tindakan 3 Bahaya dan
pengendalian yang seharusnya 3 Penilaian Risiko
dilakukan (BAMSF:K3L:7.2.
4 Menilai risiko pekerjaan dengan 3 1:01: 01)
4
pengendalian
5 Memastikan proses penilaian 3
risiko dilaksanakan semestinya
5
dan pengendalian risiko
dimasukkan dalam rencana K3
tahunan satker lapis I
6 Menyetujui dan mensahkan 3
IBPR 6
7 Melakukan review risiko 7
7
pekerjaan, satu tahun sekali

Selesai

6. LAMPIRAN
6.1. Form Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (BAMSF:K3L:7.2.1:01:01)

Anda mungkin juga menyukai