Anda di halaman 1dari 22

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO-PELUANG (IBPR) DAN PENGE

KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & LINGKUNGAN HIDUP

Lokasi : Workshop
No IBPR :
Tanpa Kont
Rutin (R)/ Normal (N)/ Kewajiban Penaatan
Bahaya & Risiko / Aspek Penting Nilai Risiko
NO Aktivitas / Proses / Fasilitas / Produk Non Rutin Abnormal (AN)/ Risiko - Dampak Lingkungan / Peluang (Persyaratan hukum dan
Aspek Lingkungan Peluang (Yes/No) Peluang
(NR) Emergency (E) lainnya)
L S

Pemeliharaan dan perbaikan unit


A
Wheel type
1 Pencucian unit Rutin Normal 1.1 Tidak mengarahkan operator pada saat unit Risiko 1.1.1 Tertabrak unit karena pekerja tidak Yes 4 4
masuk ke base washing pad terlihat oleh operator mengakibatkan
kematian
Undang-Undang No.1/1970
Tentang Keselaman Kerja
Risiko 1.2.1 Terjatuh /terpeleset dari tangga / lantai Yes 4 4
1.2 Salah mengarahkan nozzle water cannon kerja akibat tersembur tekanan air
ke arah pekerja mengakibatkan cidera berat
1.3 Air masuk ke dalam system engine Risiko 1.3.1 Engine jammed mengakibatkan Yes 5 5
property damage

1.4 Mencuci tidak di dalam area washing pad Risiko 1.4.1 Limbah B3 dari unit tidak masuk ke oil Yes 4 4
trap mengakibatkan kontaminasi lingkungan

1.5 Pengolahan air bekas pencucian unit di Oil Peluang 1.5.1 Hasil recycle air dapat digunakan Yes 1 3
Trap kembali 100% untuk pencucian unit

1.6 Kebocoran oil/fluida pada unit yang akan di Risiko 1.6.1. Limbah B3 tertumpah dalam jumlah Yes 4 4
washing yang banyak ke area washing
PP RI No. 101/2014 -
Pengelolaan Limbah B3

1.7 OB / Tanah tertumpah di dalam base wash Risiko 1.7.1 Base/lantai washing pad rusak dan Yes 4 4
pad kotor

2 Pengelolaan Oil trap Rutin Normal 2.1 Membersihkan sludge dan lumpur di kolam Risiko 2.1.1 Terjatuh dan tenggelam kedalam kolam Yes 5 4
oil trap oil trap yg dpt mengakibat kan kematian

Peraturan Menteri Tenaga Kerja


& Transmigrasi RI No.
SHE/F-018a; Revisi 6.0 Ret. 5 Thn Per-01/Men 1981 tentang Halaman : 1 / 22
Penyakit Akibat Kerja
5 4
2.2.1 Terhirup bau menyengat dari limbah oil Peraturan Menteri Tenaga Kerja
& Transmigrasi RI No.
trap yang bisa menyebabkan pekerja Per-01/Men 1981 tentang
keracunan dan sesak nafas yang Penyakit Akibat Kerja
mengakibatkan cidera ringan/ berat

3 Service unit wheel type di dalam Rutin Normal 3.1 Tidak mengarahkan operator pada saat unit Risiko 3.1.1 Tertabrak unit karena pekerja tidak Yes 4 4
workshop A2B atau di area luar masuk ke base Service terlihat oleh operator
workshop/ apron/ halaman.
(Type unit Komatsu HD 785 , HD
465 ,Articulated HM 400 ,Type unit
Caterpillar OHT 777 dan OHT 789 ,
Type unit Grader komatsu 825 ,Type 3.2 Membuang oli /fluida dari komponen unit Risiko 3.2.1 Anggota tubuh terpapar suhu panas dari Yes 4 4
unit Wheel Dozer) saat kondisi masih panas ( drain oli ) oli / fluida (Area wajah dan tangan )

3.3 Mengganti semua filter/ saringan oli / udara Risiko 3.3.1 Membuka filter di unit dengan tools Undang-Undang No.1/1970 Yes 4 4
di komponen unit yang tidak sesuai dapat mengakibatkan Tentang Keselaman Kerja
cidera tangan / terkilir

3.4 Mengisi oli/fluida pada komponen unit Risiko 3.4.1 Menarik hose reel oli / fluida pada Yes 4 4
posisi yang tidak tepat dapat mengakibatkan
cidera berat

3.4.2 Tesembur oli pada wajah Yes


mengakibatkan cidera berat

3.5 Mengganti Oli / fluida Risiko 3.5.1 Oli /fluida yang tidak tertampung Perda Kab Tabalong No. 3 Yes 4 4
dengan benar dapat menimbulkan Tahun 2008 ttg Tentang
kontaminasi lingkungan Pengelolaan Limbah B3

3.6 Membersihkan air cleaner meggunakan Risiko 3.6.1 Debu dari air cleaner dapat terhirup Yes 5 4
udara bertekanan dan menyebabkan sesak napas . Peraturan Menteri Tenaga Kerja
& Transmigrasi RI No.
Per-01/Men 1981 tentang
Penyakit Akibat Kerja

4 Pengelolaan Limbah B3 cair Rutin Normal 4.1 Pemanfaatan Limbah B3 cair Peluang 4.1.1 Dikelola dan dapat dijual ke pihak Yes 3 2
SE Bapedal 08/SE/02/97 tentang
pemanfaat Limbah B3 cair Penyerahan Minyak Pelumas
Bekas

5 Penggantian Komponen unit Rutin Normal 5.1 Melepas dan Memasang komponen unit Risiko 5.1.1 Tertimpa / kejatuhan komponen dapat Yes 4 4
( Engine ,Transmissi,Final menggunakan forklift / OHC mengakibatkan cidera berat
drive,Differential,Torque
Converter,Suspensi,Vessel, UU No 1 Th 1970 ttg
Cabin,Tangki ) Keselamatan Kerja

SHE/F-018a; Revisi 6.0 Ret. 5 Thn Halaman : 2 / 22


5.1.2 Tertabrak forklif di area workshop dapat Yes 4 4
megakibatkan kematian
Permenakertrans
RI No. Per.09/MEN/VII/2010 ttg
Operator dan Petugas Pesawat
Angkat dan Angkut

5.2 Menggunakan alat bantu yang tidak sesuai Risiko 5.2.1 Peralatan / tools yang tidak sesuai Yes 3 3
peruntukannya dapat mengakibatkan cidera berat UU No 1 Th 1970 ttg
Keselamatan Kerja

5.3 Pekerjaan penggantian komponen unit di 5.3.1 Terjatuh dari ketinggian pada saat DIRJEN BINWAS Yes 5 4
ketinggian di atas 1,8 m tidak ada pengaman pekerjaan di ketinggian di atas 1,8 m dapat KETENAGAKERJAAN NO. KEP.
menyebabkan cidera berat 45 /DJPPK/ IX /2008 Tentang
Bekerja di ketinggian

6 Testing dan adjusting komponen Rutin Normal 6.1 Menggunakan tools PPM yang tidak sesuai Risiko 6.1.1 Hose/ selang dari tools PPM yang Yes 4 3
( Adjust valve , Program Pemeriksaan spesifikasi komponen pecah pada saat mendapatkan tekanan dapat
Mesin , adjust Suspensi , adjust melukai anggota tubuh pekerja dan
accumulator ,adjust freon AC ) mengakibatkan cidera berat UU No 1 Th 1970 Tentang
Keselamatan Kerja

6.2 Hose yang pecah pada saat proses PPM Risiko 6.2.1 oil/fluida yang tersembur dari hose PP RI No. 101/2014 Tentang Yes 4 3
yang pecah dapat mengakibatkan Pengelolaan Limbah B3
contaminasi terhadap lingkungan

6.3 Menggunakan tabung nitrogen dengan tidak Risiko 6.3.1 Tabung dapat jatuh menimpa pekerja Permenaker No. Yes 4 3
pada posisi berdiri dan tidak diikat dan mengakibatkan cidera berat Per.01/Men/1982 Tentang Bejana
bertekanan

B Pekerjaan Fabrikasi
1 Menggunakan las listrik type Rutin Normal 1.1 Kondisi stop kontak ada kerusakan & masih Risiko 1.1.1 Kematian, luka bakar akibat dari Yes 3 5
transformator ( Mesin las AC ) digunakan tersetrum arus listrik

UU RI No. 30 Tahun 2009


Tentang Ketenaga listrikan

1.2 Memasukkan electroda ke stang Las Risiko 1.2.1 Kematian akibat tersengat listrik Permenaker No.12 Tahun 2015 Yes 5 4
dengan kondisi tangan yang basah tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Listrik di Tempat
Kerja
Permenaker No.
Per.02/Men/1982 ttg Kualifikasi
Juru Las di Tempat Kerja

1.3 Terhirup Asap sisa proses pengelasan 1.3.1. Tehirup Asap dari mesin las dan asap Peraturan Menteri Tenaga Kerja Yes 5 4
sisa hasil pengelasan dapat mengakibatkan & Transmigrasi RI No.
sesak napas dan cidera berat Per-01/Men 1981 tentang
Penyakit Akibat Kerja

2 Menggunakan las listrik type Engine Rutin Normal 2.1 Memasukkan electroda ke stang Las Risiko 2.1.1 Kematian akibat tersengat listrik UU RI No. 30 Tahun 2009 ttg Yes 5 4
drive (Generator DC ) dengan kondisi tangan yang basah Ketenagalistrikan

SHE/F-018a; Revisi 6.0 Ret. 5 Thn Halaman : 3 / 22


2.2 Terhirup Asap sisa proses pengelasan Risiko 2.2.1. Tehirup Asap dari mesin las dan asap Yes 5 4
sisa hasil pengelasan dapat mengakibatkan
sesak napas dan cidera berat

2.3 Menggunakan kaca las yang terang dan Risiko 2.3.1 Penurunan penglihatan / kebutaan Yes 5 1
bukan type kaca khusus pengelasan akibat paparan sinar las dalam jangka waktu
yang lama dapat mengakibatkan cidera berat
Undang-Undang No.1/1970
Tentang Keselaman Kerja

No 5 4
2.4 Pengelasan di area dekat bahan yang 2.4.1 Terbakar pada peralatan dapat
Risiko
mudah terbakar mengakibatkan Properti damage

Yes
2.4.2 Terbakar pada anggota tubuh pekerja
dapat mengakibatkan cidera berat

2.5 Pekerjaan pengelasan di ketinggian di atas 2.5.1 Terjatuh dari ketinggian pada saat DIRJEN BINWAS Yes 5 4
1,8 m pengelasan di atas unit dapat menyebabkan KETENAGAKERJAAN NO. KEP.
cidera berat/ kematian 45 /DJPPK/ IX /2008 Tentang
Bekerja di ketinggian

3 Pemotongan dan pengelasan Rutin Normal 3.1 Regulator tabung bertekanan tidak Risiko 3.1.1 Tekanan balik ke dalam tabung gas Yes 5 4
Menggunakan Las listrik type OAW berfungsi dan tidak terpasang flash back dapat menimbulkan ledakan dan kebakaran
(Oksigen Acetylene Welding) arrestor yang dapat mengakibatkan LTI/ Kematian

Permenaker No.
3.2 Posisi tabung gas bertekanan tidak terikat Risiko 3.2.1. Tabung bertekanan terjatuh dan valve
Yes 5 4
Per.01/Men/1982 Tentang
tabung patah hingga membuat tabung Bejana bertekanan
meluncur dapat menyebabkan cidera berat /
kematian
3.3 Kebocoran gas di area yang tidak ada Risiko 3.3.1. Apabila mendapatkan sumber api dapat Yes 5 4
ventilasi udara memicu terjadinya ledakan / kebakaran dan
mengakibatkan cidera berat / kematian dan
Property damage
3.4 Terpapar cahaya dan radiasi sinar las Risiko 3.4.1 Penurunan penglihatan akibat paparan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Yes 5 1
sinar las dalam jangka waktu yang lama & Transmigrasi RI No.
Per-01/Men 1981 tentang
Penyakit Akibat Kerja

3.5 Pengelasan di area dekat bahan yang Risiko 3.5.1 Terbakar pada peralatan dapat Yes 5 4
mudah terbakar mengakibatkan Properti damage
Permenaker No.
Per.02/Men/1982 ttg Kualifikasi
Juru Las di Tempat Kerja Yes 5 4
3.5.2 Terbakar pada anggota tubuh pekerja
dapat mengakibatkan cidera berat

3.6 Pekerjaan pengelasan di ketinggian di atas Risiko 3.6.1 Terjatuh dari ketinggian pada saat DIRJEN BINWAS Yes 5 4
1,8 m dengan tidak ada pengaman pengelasan di atas unit dapat menyebankan KETENAGAKERJAAN NO. KEP.
cidera berat 45 /DJPPK/ IX /2008 Tentang
Bekerja di ketinggian

SHE/F-018a; Revisi 6.0 Ret. 5 Thn Halaman : 4 / 22


3.7 Paparan Asap dari proses pemotongan dan Risiko 3.7.1 Tehirup Asap dari sisa hasil Peraturan Menteri Tenaga Kerja Yes 5 4
pengelasan pemotongan dan pengelasan dapat & Transmigrasi RI No.
mengakibatkan sesak napas dan cidera berat Per-01/Men 1981 tentang
Penyakit Akibat Kerja

3.8 Sisa limbah matrial besi bekas pemotongan Peluang 3.8.1 Hasil limbah besi di jual kembali dan di Kep Kabapedal No. Kep - Yes 2 1
hasil dari pekerjaan kelola oleh Logistic 01/Bapedal/09/1995 ttg Tata
Cara dan Persyaratan Teknis
Penyimpanan dan Pengumpulan
Limbah B3

4 Menggunakan Mesin gerinda listrik Rutin Normal 4.1 Menggunakan stop kontak yg dlm kondisi Risiko 4.1.1 Kematian, luka bakar akibat tersetrum Yes 3 5
rusak rus listrik UU RI No. 30 Tahun 2009 ttg
Ketenagalistrikan

4.2. Batu gerinda pecah Risiko 4.2.1 Cidera berat akibat dari terkena Yes 3 5
pecahan batu gerinda yg pecah saat
pengoperasian
Undang-Undang No.1/1970
Tentang Keselaman Kerja

4.3 Menghirup / terhirup debu / partikel sisa Risiko 4.3.1 Dalam jangka waktu yang lama Yes 3 3
penggerindaan Menyebabkan kerusakan paru paru
Peraturan Menteri Tenaga Kerja
& Transmigrasi RI No.
Per-01/Men 1981 tentang Yes 3 3
4.3.2 Suara bising mesin gerinda (>85dB)
Penyakit Akibat Kerja
dapat mengakibatkan gangguan pendengaran
( Penyakit Akibat Kerja )
5 Menggunakan Mesin Bor listrik portable Rutin Normal 5.1 Menggunakan stop kontak yg dlm kondisi Risiko 5.1.1 Kematian, luka bakar akibat tersetrum Yes 3 5
rusak rus listrik
UU RI No. 30 Tahun 2009 ttg
Ketenagalistrikan

5.2 Pengikat benda kerja dan memegang mesin Risiko 5.2.1 Terlilit putaran mesin bor pada tangan Yes 3 3
bor tidak kuat pekerja dapat mengakibatkan terkilir dan UU No 1 Th 1970 ttg
cidera berat Keselamatan Kerja

6 Menggunakan Lathe Mesin ( mesin Rutin Normal 6.1 Menggunakan stop kontak yg dlm kondisi Risiko 6.1.1 Kematian, luka bakar akibat tersetrum Yes 3 5
bubut), Miling Mesin dan Horizontal rusak rus listrik
bore machine (Line boring )

6.2 Matrial terlepas dari cengkam lathe Risiko 6.2.1 Matrial kerja yang terlempar dari putaran Yes 3 5
machine mesin bubut karena cengkaman yang tidak
kuat dapat menyebabkan cidera berat

6.3 Serpihan matrial saat proses bubut Risiko 6.3.1 Terpapar serpihan matrial dapat Yes 3 5
terlempar ke segala arah mengakibatkan luka bakar pada kulit dan
masuk ke mata pekerja

6.4 Menggunakan Pakaian kerja yang longgar Risiko UU No 1 Th 1970 ttg Yes 4 5
6.4.1 Pakaian kerja yang longgar dapat terlilit Keselamatan Kerja
di mesin bubut yang berputar dan dapat
mengakibatkan kematian

SHE/F-018a; Revisi 6.0 Ret. 5 Thn Halaman : 5 / 22


Keselamatan Kerja

6.5 Menaikkan dan menurunkan benda kerja ke Risiko Yes 3 5


atas cengkam mesin bubut secara manual 6.5.1 Cidera punggung dan kejatuhan matrial
dapat mengakibatkan LTI

6.6 Menaikkan dan menurunkan benda kerja ke Risiko 6.6.1 Terjepit dan kejatuhan matrial dapat Yes 3 5
atas cengkam mesin bubut Menggunakan mengakibatkan LTI
Forklift

6.6.2 Tertabrak / kemunduran forklif saat Yes 3 5


menaikkan atau menurunkan benda kerja
dapat megakibatkan LTI

C Komponen Exchange A2B


1 Pengelolaan Komponen unit Rutin Normal 1.1 Membongkar dan merakit bagian dalam Risiko 1.1.1 Kaki tertimpa dan jari terjepit komponen Yes 3 5
( Engine , Transmissi ,Final drive , komponen secara manual dapat mengakibatkan cidera berat
Differential ,Torque Converter ,
Suspensi , Vessel , Cabin , Tangki ,
Starting motor , Alternator , )
UU No 1 Th 1970 ttg
Keselamatan Kerja
Yes 3 2
1.2 Mencuci dan membersihkan Exchange 1.2.1 Iritasi pada kulit saat menggunakan
Risiko
componen chemical
Yes 3 2
1.2.2 Tangan tergores komponen yang tajam

1.3 Melepas dan Memasang komponen unit Risiko 1.3.1 Tertimpa / kejatuhan komponen dapat Yes 4 4
menggunakan forklift / OHC mengakibatkan cidera berat
UU No 1 Th 1970 ttg
Keselamatan Kerja

1.3.2 Tertabrak forklif di area workshop dapat Yes 4 4


megakibatkan kematian
Permenakertrans
RI No. Per.09/MEN/VII/2010
Tentang Operator dan
1.4 Menggunakan alat bantu yang tidak sesuai Risiko 1.4.1 Peralatan / tools yang tidak sesuai Petugas Pesawat Angkat dan Yes 3 3
peruntukannya dapat mengakibatkan cidera berat Angkut

D Tool Room
1 Management tools Rutin Normal 1.1 Mengeluarkan dan memasukkan tools yang 1.1.1 Memasukkan / mengeluarkan Yes 3 5
berat ke lemari tools tool,mengakibatkan jari terjepit dan kaki
tertimpa tool ( jack,hydroulic jack ,pompa
dan kunci yang beratnya melebihi dari 1 kg ) UU No 1 Th 1970 ttg
dapat berakibat cidera berat Keselamatan Kerja

1.2 Mencuci dan membersihkan tools dg 1.2.1 Iritasi pada kulit saat menggunakan Yes 3 2
Risiko
menggunakan chemical chemical PP. RI. Nomor 74 Tahun 2001
Tentang Pengelolaan Bahan Yes 3 2
Berbahaya dan Beracun (B3)
1.2.2 Tangan tergores komponen yang tajam

E Ancillary

SHE/F-018a; Revisi 6.0 Ret. 5 Thn Halaman : 6 / 22


1 Service unit light Truck dan ancillaryl Rutin Normal 1.1 Tidak mengarahkan operator pada saat unit Risiko 1.1.1 Tertabrak unit karena pekerja tidak Yes 4 4
type Di dalam workshop atau di area luar masuk ke base Service terlihat oleh operator
workshop/apron/halaman .Type unit
( Fuel Truck,Lube Truck,Water
truck,Crane truck,Service Truck,Dump
Truck,Forklift,air compressor,Tyre 1.2 Membuang oli /fluida saat kondisi masih Risiko 1.2.1 Anggota tubuh terpapar suhu panas dari Yes 4 4
Handler,Compactor) panas oli / fluida (Area wajah dan tangan )

1.3 Mengganti semua filter/saringan oli / udara Risiko 1.3.1 Membuka filter di unit dengan tools yang UU No 1 Th 1970 ttg
Yes 4 4
di komponen unit tidak sesuai dapat mengakibatkan cidera Keselamatan Kerja
tangan / terkilir

1.4 Mengisi oli/fluida pada komponen unit Risiko 1.4.1 Menarik hose reel oli / fluida pada posisi Yes 4 4
yang tidak tepat dapat mengakibatkan cidera
berat

1.4.2 Tesembur oli pada wajah Yes 4 4


mengakibatkan cidera berat

1.5 Mengganti Oli / fluida Risiko 1.5.1 Oli /fluida yang tidak tertampung dengan Yes 4 4
benar dapat menimbulkan kontaminasi Perda Kab Tabalong No. 3
lingkungan Tahun 2008 ttg Tentang
Pengelolaan Limbah B3

2 Penggantian Komponen unit ( Engine , Rutin Normal 2.1 Melepas dan Memasang komponen unit Risiko 2.1.1 Tertimpa / kejatuhan komponen dapat Yes 4 4
Transmissi ,wheel hub , menggunakan forklift / OHC mengakibatkan cidera berat
Differential ,spring ,vessel , Cabin ,
Tangki ) UU No 1 Th 1970 ttg
Keselamatan Kerja

2.1.2 Tertabrak forklif di area workshop dapat Yes 4 4


megakibatkan kematian
Permenakertrans RI No.
Per.09/MEN/VII/2010 Tentang
Operator dan Petugas Pesawat
Angkat dan Angkut

2.2 Menggunakan Alat bantu yang tidak sesuai Risiko 2.2.1 Peralatan / Tools yang tidak sesuai Yes 3 3
peruntukannya dapat mengakibatkan cidera berat

3 Testing dan adjusting komponen ( Adjust Rutin Normal 3.1 Menggunakan tools Adjuster yang tidak Risiko 3.1.1 Hose/ selang dari tools yang pecah Yes 4 3
valve ,adjust brake ,adjust freon AC ) sesuai spesifikasi komponen pada saat mendapatkan tekanan dapat
melukai anggota tubuh pekerja dan UU No 1 Th 1970 ttg
mengakibatkan cidera berat Keselamatan Kerja

E Elecric High Voltage

SHE/F-018a; Revisi 6.0 Ret. 5 Thn Halaman : 7 / 22


1 Service unit Generator set Di dalam Rutin Normal 1.1 Tidak mengarahkan operator alat angkat Risiko 1.1.1 Tertabrak unit karena pekerja tidak Yes 4 4
workshop atau di area luar pada saat memasukkan genset masuk ke base terlihat oleh operator
workshop/apron/halaman Service
Type unit ( tower Lamp )

1.2 Membuang oli /fluida saat kondisi masih Risiko 1.2.1 Anggota tubuh terpapar suhu panas dari Yes 4 4
panas oli / fluida (Area wajah dan tangan )

1.3 Mengganti semua filter/saringan oli / udara Risiko 1.3.1 Membuka filter di unit dengan tools yang UU No 1 Th 1970 ttg Yes 4 4
di komponen unit tidak sesuai dapat mengakibatkan cidera Keselamatan Kerja
tangan / terkilir
1.4 Mengisi oli/fluida pada komponen unit Risiko 1.4.1 Menarik hose reel oli / fluida pada posisi Yes 4 4
yang tidak tepat dapat mengakibatkan cidera
berat

Risiko 1.4.2 Tesembur oli pada wajah Yes 4 4


mengakibatkan cidera berat

1.5 Mengganti Oli / fluida Risiko 1.5.1 Oli /fluida yang tidak tertampung dengan Perda Kab Tabalong No. 3 Yes 4 4
benar dapat menimbulkan kontaminasi Tahun 2008 ttg Tentang
lingkungan Pengelolaan Limbah B3

2 Penggantian Komponen unit Genset Rutin Normal 2.1 Melepas dan Memasang komponen unit Risiko 2.1.1 Tertimpa / kejatuhan komponen dapat Yes 4 4
( Engine , Generator , menara/ tower, menggunakan forklift / OHC mengakibatkan cidera berat
Skidding , Fuel tank , Lampu )
UU No 1 Th 1970 ttg
Keselamatan Kerja

2.1.2 Tertabrak forklif di area workshop dapat Permenakertrans RI No. Yes 4 4


megakibatkan kematian Per.09/MEN/VII/2010 Tentang
Operator dan Petugas Pesawat
Angkat dan Angkut

2.2 Menggunakan Alat bantu yang tidak sesuai Risiko 2.2.1 Peralatan / Tools yang tidak sesuai Yes 3 3
peruntukannya dapat mengakibatkan cidera berat UU No 1 Th 1970 ttg
Keselamatan Kerja

3 Perbaikan peralatan listrik portable Rutin Normal 3.1 Stop kontak rusak dan masih digunakan Risiko 3.1.1 Kematian, luka bakar akibat terkena Yes 3 5
( Mesin gerinda , mesin bor , lampu aliran arus listrik saat menggunakan stop UU RI No. 30 Tahun 2009 ttg
kerja ) kontak yg rusak Ketenagalistrikan

3.2 Membongkar bagian dalam komponen Risiko 3.2.1 kaki tertimpa dan jari terjepit komponen Yes 3 5
dengan posisi yang tidak ergonomis dapat mengakibat kan cidera berat

UU RI No. 30 Tahun 2009 ttg


Ketenagalistrikan

SHE/F-018a; Revisi 6.0 Ret. 5 Thn Halaman : 8 / 22


4 Pemasangan Instalasi jaringan listrik Rutin Normal 4.1 Mendirikan Tiang listrik menggunakan crane Risiko 4.1.1 Tertimpa tiang listrik dapat Yes 3 3
Arus Kuat truck mengakibatkan LTI
UU RI No. 30 Tahun 2009 ttg
Ketenagalistrikan

4.2 Menyambung jaringan kabel listrik dengan Risiko 4.2.1 Tersengat aliran listrik dapat Yes 3 5
tidak mematikan arus listrik mengakibatkan kematian

4.3 Pekerjaan penyambungan instalasi di Risiko 4.3.1 Terjatuh dari ketinggian pada saat Yes 5 4
ketinggian di atas 1,8 m dengan tidak ada pekerjaan instalasi dapat menyebankan
pengaman cidera berat DIRJEN BINWAS
KETENAGAKERJAAN NO. KEP.
45 /DJPPK/ IX /2008 Tentang
Bekerja di ketinggian

Pemasangan Instalasi jaringan listrik Rutin Normal 5.1 Menyambung jaringan kabel listrik dengan Risiko 5.1.1 Tersengat aliran listrik dapat UU RI No. 30 Tahun 2009 ttg Yes 3 5
Arus Kuat di dalam ruangan tidak mematikan arus listrik mengakibatkan kematian Ketenagalistrikan
5

5.2 Pekerjaan penyambungan instalasi di Risiko 5.2.1 Terjatuh dari ketinggian pada saat DIRJEN BINWAS Yes 5 4
ketinggian di atas 1,8 m dengan tidak ada pekerjaan instalasi dapat menyebankan KETENAGAKERJAAN NO. KEP.
pengaman cidera berat 45 /DJPPK/ IX /2008 Tentang
Bekerja di ketinggian

F Liffting
1 Mengoperasikan Mobile Crane Rutin Normal 1.1 Tidak melakukan P2H unit sebelum di Risiko 1.1.1 Mengoperasikan unit yang tidak di Yes 4 4
operasikan lakukan P2H dan terjadi kecelakaan yang
mengakibatkan cidera berat /kematian

2.1 Operator Crane truck gagal dalam 2.1.1 Pergerakan attachment yang tidak Yes 4 4
mengendalikan handle kontrol penggerak terkendali sehingga pekerja dapat terjatuh
hydraulik pada attachment crane truck dari atas ketinggian dan mengakibatkan
cidera berat / kematian
Permenakertrans
RI No. Per.09/MEN/VII/2010
Tentang Operator dan
Petugas Pesawat Angkat dan
Angkut
3.1 Alas Landing jack tidak stabil karena base 3.1.1 Unit rebah dan mengakibatkan cidera Yes 4 4
matrial lunak dan mengakibatkan amblas berat / kematian pada manusia dan Properti
Damage

4.1. Unit kelebihan beban (melebihi standart 4.1.1 Unit rebah karena over load / kelebihan 4 4
SWL ) beban / sling putus dan mengakibatkan cidera
berat / kematian pada manusia dan Properti
Damage

2 Mengoperasikan Manlift / manitou Rutin Normal 2.1 Tidak melakukan P2H unit sebelum di Risiko 2.1.1 Mengoperasikan unit yang tidak di Yes 4 4
operasikan lakukan P2H dan terjadi kecelakaan yang
mengakibatkan cidera berat /kematian

SHE/F-018a; Revisi 6.0 Ret. 5 Thn


Permenakertrans Halaman : 9 / 22
RI No. Per.09/MEN/VII/2010
Tentang Operator dan
3.1 Operator manlift/ manitou gagal dalam Risiko 3.1.1 Pergerakan attachment yang tidak Yes 4 4
mengendalikan handle kontrol penggerak terkendali sehingga pekerja dapat terjatuh
hydraulik pada attachment manlift / manitou dari atas ketinggian dan mengakibatkan
cidera berat / kematian
Permenakertrans
RI No. Per.09/MEN/VII/2010
Tentang Operator dan
Petugas Pesawat Angkat dan
Angkut
4.1 Alas Landing jack tidak stabil karena base Risiko 4.1.1 Unit rebah dan mengakibatkan cidera Yes 4 4
matrial lunak dan mengakibatkan amblas berat / kematian pada manusia dan Properti
Damage

5.1. Unit kelebihan beban ( manusia max 2 Risiko 5.1.1 Unit rebah karena over load / kelebihan Yes 4 4
orang dan barang maksimal 5 ton ) beban dan mengakibatkan cidera berat /
kematian pada manusia dan Properti Damage

3 Mengoperasikan Forklift Rutin Normal 3.1 Tidak melakukan P2H unit sebelum di Risiko 3.1.1 Mengoperasikan unit yang tidak di Yes 4 4
operasikan lakukan P2H dan terjadi kecelakaan yang
mengakibatkan LTI /Fatality

3.2 Operator Forklift gagal dalam 3.2.1 Pergerakan unit yang tidak terkendali Yes 4 4
mengendalikan unit nya sehingga menabrak pekerja yang
mengakibatkan LTI / Fatality Permenakertrans
RI No. Per.09/MEN/VII/2010
3.2.2 Pergerakan unit yang tidak terkendali Tentang Operator dan 4 4
sehingga menabrak peralatan atau unit lain Petugas Pesawat Angkat dan
yang mengakibatkan Property damage Angkut
Yes

3.2.3 Pergerakan attachment yang tidak 4 4


terkendali sehingga barang jatuh yang
mengakibatkan properti damage Yes

3.3 Mengoperasikan Forklip diarea yang tidak Risiko 3.3.1 Pada saat angkat/angkut Forklift dapat Yes 4 4
rata / licin mengalami amblas,tergelincir dan terguling Permenakertrans Operator
yang mengakibatkan LTI/fatality dan property dan Petugas Pesawat Angkat
damage dan Angkut
RI No. Per.09/MEN/VII/2010

4 Mengoperasikan Over Head Crane 4.1 Tidak melakukan P2H unit sebelum di Risiko 4.1.1 Mengoperasikan unit yang tidak di Yes 4 4
( OHC ) operasikan lakukan P2H dan terjadi kecelakaan yang
mengakibatkan cidera berat /kematian

4.2 Salah dalam pengoperasian Pendant Control Risiko 4.2.1 Pekerja dapat terjepit OHC yang Yes 4 4
mengakibatkan cidera berat/kematian Permenakertrans
RI No. Per.09/MEN/VII/2010
Tentang Operator dan
4.2.2 Terjadi kerusakan barang /property Yes 4 4
Petugas Pesawat Angkat dan
damage akibat Benturan OHC dengan barang
Angkut
lain

4.3 Pengangkatan melebihi beban Standard Risiko 4.3.1 Alat bantu angkat putus, dpt Yes 4 4
SWL yg diperkenankan mengakibatkan cidera berat/ kematian dan
Property damage

SHE/F-018a; Revisi 6.0 Ret. 5 Thn Halaman : 10 / 22


5 Menggunakan Hydraulik Jack Rutin Normal 5.1 Pemasangan hydraulik jack tidak pada Risiko 5.1.1 Beban yang di angkat akan miring dan Yes 4 4
posisi seimbang / miring rebah / jatuh menimpa pekerja dan
mengakibatkan cidera berat

5.1.2 Hydraulik jack tidak mampu menahan Yes 4 4


beban unit hingga jatuh menimpa pekerja
dan mengakibatkan cidera berat UU No 1 Th 1970 ttg
Keselamatan Kerja

6 Menggunakan Hand pallet Rutin Normal 6.1 Penempatan hand pallet tidak pada posisi Risiko 6.1.1 Beban yang di angkat akan miring dan Yes 4 4
seimbang / miring rebah / jatuh menimpa pekerja dan
mengakibatkan cidera berat

G House keeping
1 Membersihkan lantai kerja Rutin Normal 1.1 Berjalan diarea lantai kerja yang licin Risiko 1.1.1 Pekerja terpeleset dapat mengakibatkan No 5 2
cidera ,cidera berat
1.2 Menggunakan alat kebersihan yang bukan Risiko 1.2.1 Alat pembersih lantai cepat rusak dan No 1 3
peruntukannya terjadi pemborosan

2 Merapikan tempat kerja Rutin Normal 2.1 Menempatkan barang / peralatan ditempat Risiko 2.1.1 Pekerja tersandung barang dan UU No 1 Th 1970 ttg No 2 3
kerja secara tidak beraturan mengakibatkan cidera ,cidera berat Keselamatan Kerja
2.2 Penempatan peralatan kerja tidak pada Risiko 2.2.1 Tempat kerja menjadi terbatas No 2 3
tempatnya mengurangi ruang gerak pekerja dapat
mengakibatkan tersandung dan cidera

2.2.2 Mengurangi efektivitas pekerjaan

3 Membuang sampah Rutin Normal 3.1 Mengambil / memungut sampah B3 dengan Risiko 3.1.1 Iritasi kulit Yes 2 3
tangan

3.2 Tenghirup sampah B3 3.2.1 Dapat mengakibatkan sesak napas Yes 2 3


Perda Kab Tabalong No. 3
Tahun 2008 ttg Tentang
3.3 Membuang sampah B3 tidak sesuai Risiko 3.3.1 Kontaminasi limbah B3 Yes 2 3
Pengelolaan Limbah B3
tempatnya

4 Membersihkan Parit Workshop / Drainase Rutin Normal 4.1 Mengangkut dan membuang lumpur parit Risiko 4.1.1 Mengakibatkan cidera punggung No 2 3
workshop menggunakan Gerobak dorong
( ARCO)

Tanggal Pembuatan IBPR : ______________


Tim Perumus :
1. Suripno Jabatan SPV Workshop Tanda Tangan ________________
2. Nursal Jabatan Safety Rep Plant Tanda Tangan ________________
3.___________________ Jabatan ___________________ Tanda Tangan ________________
4.___________________ Jabatan ___________________ Tanda Tangan ________________

IBPR ini Wajib Direview Ulang Paling Lambat tanggal : ______________

SHE/F-018a; Revisi 6.0 Ret. 5 Thn Halaman : 11 / 22


RISIKO-PELUANG (IBPR) DAN PENGENDALIAN
AN KERJA & LINGKUNGAN HIDUP

Dengan Kontrol
Tanpa Kontrol KONTROL YANG SUDAH DILAKUKAN SECARA KONTROL TAMBAHAN YANG
Kontrol Tambahan
KONSISTEN DIPERLUKAN
Nilai Risiko - (Berdasarkan hirarki kontrol) Nilai Risiko - (Berdasarkan hirarki kontrol) Nilai Risiko -
Peluang Peluang Peluang

R Hirarki Pengendalian L S R Hirarki Pengendalian L S R

AA (16) Elm Spotter mengarahkan unit saat masuk 2 1 C (2)


washing pad & WAJIB dalam posisi tidak di
area blind spot
Adm WAJIB ada rambu di area washing pad

AA (16) Elm Mengatur arah Nozzle water cannon ke posisi 2 1 C (2)


unit sebelum membuka valve / kran

AA (25) Elm Tidak mengarahkan semburan air ke area 2 1 C (2)


exaust / muffler unit dan air cleaner

AA (16) Elm Arahkan Posisi Unit di dalam area base 2 1 C (2)


washing pad

C( 3)

AA (16) Elm Menghilangkan adanya kebocoran oil/fluida 1 2 C(2)


sebelum unit di washing

Rek Disediakan penampungan oil/fluida yg


standard

AA(16) Elm Memastikan agar unit yang masuk ke 1 2 C(2)


washing pad sudah tidak ada muatan matrial
yang masih menempel di vessel
Adm Membuat sticker / rambu peringatan di area
washing pad mengenai kebersihan vessel
unit saat masuk ke washing pad
AA(20) Elm Memasang dan menambahkan Pagar di 1 2 C(2)
sekeliling kolam oil Trap

SHE/F-018a; Revisi 6.0 Ret. 5 Thn Halaman : 12 / 22


AA(20) Adm Menambahkan rambu Peringatan Bahaya 2 2 B(4)
bekerja di dekat air

APD Menggunakan masker pada saat melakukan


pembersihan kolam oil Trap

AA(16) Elm Posisi pekerja harus terlihat oleh operator dan 2 2 B (4) Membuat sticker / rambu 2 1 C (2)
melakukan komunikasi dua arah peringatan saat
memasukkan unit di area
base service

AA(16) Elm Jangan membuka valve drain / tutup dari 1 1 C (1)


mesin atau komponen unit saat kondisi masih
panas

AA(16) Elm Gunakan kunci yg sesuai untuk melepas dan 1 1 C (1)


memasang filter

AA(16) Elm Perhatikan pengunci /lock hose reel sudah 2 2 B (4)


benar terpasang dengan baik sebelum
melepas hose

Elm Perhatikan arah noozle hose reel sudah


masuk ke dalam area pengisian oli dan jangan
mengarahkan ke area wajah

Adm Membuat sticker peringatan penggunaan hose 2 1 C (2)


reel

AA(16) Elm Gunakan tampungan oli/fluida sesuai 1 1 C (1)


kapasitas yang akan di tampung dan
tampungan pastikan tidak terguling /rebah

A20) APD Menggunakan Masker standart untuk debu 2 1 C(2)


dan mengatur posisi pekerja agar tidak searah
dengan arah angin

B(6)

AA(16) Elm Gunakan alat angkat dan alat bantu angkat 2 1 C(2)
sesuai kapasitas beban angkat / berat
komponen dan pekerja tidak berada di radius
pergerakan Forklift dan tidak berada dibawah
area potensi jatuhnya komponen saat di
angkat menggunakan OHC

SHE/F-018a; Revisi 6.0 Ret. 5 Thn Halaman : 13 / 22


AA(16) Elm Pekerja Tidak berada di radius pergerakan 2 1 C(2)
Forklift

Adm Operator WAJIB memiliki SIO & SIMPER


pengoperasian alat angkat angkut

A(9) Elm Pekerja tidak menggunakan peralatan yang 1 1 C (1)


belum di lakukan pemeriksaan / inspeksi rutin

A20) APD Menggunakan Body harness atau melengkapi 2 1 C(2)


area pekerjaan di area ketinggian dengan
menggunakan pagar pelindung

A(12 ) Elm Menggunakan tools PPM yang sesuai 2 1 C(2)


spesifikasi komponen

Adm Menyediakan panduan pada saat pelaksanaan


PPM

A(12 ) Elm Menggunakan tools PPM yang sesuai 2 1 C(2)


spesifikasi komponen

A(12 ) Elm Meletakkan tabung bertekanan berdiri dan di 2 1 C(2)


ikat dengan kuat

AA(15) Elm Menghilangkan stop kontak yg dalam kondisi 2 1 C(2)


rusak

Adm Memasang stiker bahaya listrik tegangan


tinggi pd area stop kontak

A20) Elm Tangan harus kering pada saat menggunakan 2 1 C(2)


stang pengelasan

memasang stiker bahaya listrik tegangan 2 1 C(2)


tinggi

A20) Menggunakan Masker standart pengelasan 2 1 C(2)


dan mengatur posisi pekerja agar tidak searah
dengan arah angin

A20) Elm Tangan harus kering pada saat menggunakan 2 1 C(2)


stang pengelasan

SHE/F-018a; Revisi 6.0 Ret. 5 Thn Halaman : 14 / 22


A20) APD Menggunakan Masker standart pengelasan 2 1 C(2)
dan mengatur posisi pekerja agar tidak searah
dengan arah angin

A(5) Elm Menggunakan kaca khusus las dan Mengatur 2 1 C(2)


ritme istirahat mata dengan metode 20 menit
pengelasan 20 detik istirahat dan memandang
ke arah bebas sejauh minimal 6 meter

A20) Elm Memisahkan barang yang mudah terbakar di 2 1 C(2)


dekat area pengelasan

APD Menggunakan APD pengelasan yang sudah di


tetapkan

A20) Sub Pengelasan dilakukan dengan pagar 2 1 C(2) APD


peiindung (handrail) jika memungkinkan

APD WAJIB menggunakan APD full safety body


harness saat di ketinggian 1,8 meter

A20) Elm Menghilangkan regulator yg tidak berfungsi 2 1 C(2)


dan WAJIB memasang flash back arrestor

Adm Melakukan P2H sebelum akan di gunakan

A20) Rek 3.2.1.1 Meletakkan tabung bertekanan berdiri 2 1 C(2)


dan di ikat dengan kuat

A20) Sub Penempatan / penyimpanan tabung gas 2 1 C(2)


bertekanan diarea yang memiliki sirkulasi
udara yang baik /cukup

A(5) Adm Mengatur ritme istirahat mata dengan metode 2 1 C(2)


20 menit pengelasan 20 detik istirahat dan
memandang ke arah bebas sejauh minimal 6
meter
A20) Elm Menghilangkan material yang mudah terbakar 2 1 C(2)
di dekat area pengelasan

A20) APD Menggunakan APD pengelasan yang sudah di 2 1 C(1)


tetapkan

A20) APD Menggunakan Body harness atau melengkapi 2 1 C(2)


area pekerjaan di area ketinggian dengan
menggunakan pagar pelindung

SHE/F-018a; Revisi 6.0 Ret. 5 Thn Halaman : 15 / 22


A20) APD Menggunakan Masker standart pengelasan 2 1 C(2)
dan mengatur posisi pekerja agar tidak searah
dengan arah angin

C(2)

AA(15) Elm Menghilangkan stop kontak yg sudah rusak 2 1 C(2)

Adm Di pasang stiker bahaya tegangan tinggi


AA(15) Sub Jangan menggunakan batu gerinda yang 2 1 C(2)
basah

Elm Rpm batu gerinda harus lebih besar minimal


110% dari RPM mesin gerinda

APD Gunakan APD ( kacamata / face shield ) saat


bekerja
A(9) APD Gunakan Masker saat proses menggerinda 2 1 C(2)

A(9) APD Gunakan Ear plug/ ear muff saat proses 2 1 C(2)
menggerinda

AA(15) Elm Hilangkan stop kontak yg dalam kondisi rusak 2 1 C(2)


dan jangan di gunakan
Adm Pasang stiker bahaya listrik tegangan tinggi
pada sekitar stop kontak

A(9) Adm Posisi memegang mesin bor harus tegak lurus 2 1 C(2)
terhadap matrial yang akan di bor

A(15) Tangan harus kering pada saat memasukkan 2 1 C(2)


kabel power ke stop kontak

A(15) Elm Matrial yang akan dibubut tidak boleh longgar 2 1 C(2)
dari cengkraman mesin bubut

A(15) Rek Menggunakan tambahan guarding untuk 2 1 C(2)


mengurangi paparan lentingan matrial sisa
proses pembubutan dan menggunakan APD

A(20) Elm Pekerja tidak boleh menggunakan baju kerja 2 1 C(2)


yang longgar

SHE/F-018a; Revisi 6.0 Ret. 5 Thn Halaman : 16 / 22


A(15) Elm Ikuti prosedure Manual handling 2 1 C(2)

A(15) Gunakan alat bantu angkat yang tidak rusak 2 1 C(2)


untuk mengikat benda kerja saat di angkat ke
mesin bubut

A(15) Jangan berada terlalu dekat dari arah 2 1 C(2)


pergerakan Forklift , minimal 1 meter

A(15) Elm Ikuti prosedure manual handling yang benar 2 1 C(2)

B(6) APD Gunakan sarung tangan dari bahan latex / 2 1 C(2)


karet

B(6) APD Gunakan sarung tangan katun dan jangan 2 1 C(2)


memegang bagian part yang tajam
AA(16) Elm Gunakan alat angkat dan alat bantu angkat 2 1 C(2)
sesuai kapasitas beban angkat / berat
komponen dan pekerja tidak berada di radius
pergerakan forklift dan tidak berada dibawah
area potensi jatuhnya komponen saat di
angkat menggunakan OHC

AA(16) Elm Pekerja Tidak berada di radius pergerakan 2 1 C(2) Adm Hanya Pekerja yang 2 1 C(2)
Forklift memiliki Kewenangan /
simper di perbolehkan
mengoperasikan Forklift

A(9) Elm Menghilangkan peralatan/ alat kerja yg sudah 1 1 C (1)


tidak layak untuk digunakan

A(15) Adm Mengikuti prosedure manual handling saat 2 1 C(2)


mengangkat benda/ material

B(6) APD Gunakan sarung tangan dari bahan latex / 2 1 C(2)


karet dan safety shoes
B(6) APD Gunakan sarung tangan kain dan jangan 2 1 C(2)
memegang bagian part yang tajam

SHE/F-018a; Revisi 6.0 Ret. 5 Thn Halaman : 17 / 22


AA(16) Elm Posisi pekerja harus terlihat oleh operator dan 2 2 B (4) Elm Membuat sticker / rambu 2 1 C (2)
melakukan komunikasi dua arah peringatan saat
memasukkan unit di area
base service

AA(16) Elm Jangan membuka valve drain / tutup dari 1 1 C (1)


mesin atau komponen unit saat kondisi masih
panas

AA(16) Elm Gunakan kunci khusus untuk melepas dan 1 1 C (1)


memasang filter

AA(16) Elm Perhatikan pengunci /lock hose reel sudah 2 2 B (4)


benar terpasang dengan baik sebelum
melepas hose

AA(16) Elm Perhatikan arah noozle hose reel sudah 1 1 C (1)


masuk ke dalam area pengisian oli dan jangan
mengarahkan ke area wajah

AA(16) Elm Gunakan tampungan oli/fluida sesuai 1 1 C (1)


kapasitas yang akan di tampung dan
tampungan pastikan tidak terguling /rebah

AA(16) Elm Gunakan alat angkat dan alat bantu angkat 2 1 C(2)
sesuai kapasitas beban angkat / berat
komponen dan Pekerja Tidak berada di radius
pergerakan Forklift dan tidak berada dibawah
area potensi jatuhnya komponen saat di
angkat menggunakan Crane Truck

AA(16) Elm Pekerja Tidak berada di radius pergerakan 2 1 C(2)


Forklift

Adm Hanya Pekerja yang memiliki Kewenangan /


simper di perbolehkan mengoperasikan
Forklift
A(9) Elm Pekerja tidak menggunakan peralatan yang 1 1 C (1)
belum di lakukan pemeriksaan / inspeksi rutin

A(12 ) Elm Menggunakan tools adjuster yang sesuai 2 1 C(2)


spesifikasi komponen

APD Selalu gunakan kaca mata di area kerja 2 1 C(2)

Adm Menyediakan panduan pada saat pelaksanaan 1 1 C (1)


adjuster valve ,brake dan Penambahan Freon

SHE/F-018a; Revisi 6.0 Ret. 5 Thn Halaman : 18 / 22


AA(16) Elm Posisi pekerja harus terlihat oleh operator dan 2 2 B (4)
melakukan komunikasi dua arah

Adm Membuat sticker / rambu peringatan saat


memasukkan unit di area base service

AA(16) Elm Jangan membuka valve drain / tutup dari 1 1 C (1)


mesin atau komponen unit saat kondisi masih
panas
AA(16) Sub Gunakan kunci khusus untuk melepas dan 1 1 C (1)
memasang filter

AA(16) Elm Perhatikan pengunci /lock hose reel sudah 2 2 B (4)


benar terpasang dengan baik sebelum
melepas hose

Adm Membuat sticker peringatan penggunaan hose


reel

AA(16) Elm Perhatikan arah noozle hose reel sudah 1 1 C (1)


masuk ke dalam area pengisian oli dan jangan
mengarahkan ke area wajah

AA(16) Elm Gunakan tampungan oli/fluida sesuai 1 1 C (1)


kapasitas yang akan di tampung dan
tampungan pastikan tidak terguling /rebah

AA(16) Elm Gunakan alat angkat dan alat bantu angkat 2 1 C(2)
sesuai kapasitas beban angkat / berat
komponen dan Pekerja Tidak berada di radius
pergerakan Forklift dan tidak berada dibawah
area potensi jatuhnya komponen saat di
angkat menggunakan Crane Truck

AA(16) Elm Pekerja Tidak berada di radius pergerakan 2 1 C(2)


Forklift

Adm Hanya Pekerja yang memiliki Kewenangan /


simper di perbolehkan mengoperasikan
Forklift

A(9) Elm Pekerja tidak menggunakan peralatan yang 1 1 C (1)


belum di lakukan pemeriksaan / inspeksi rutin

A(15) Sub Menggunakan standard stop kontak yang 2 1 C(2)


berstandar SNI dan dalam kondisi baik

A(15) Elm Ikuti prosedure manual handling yang benar 2 1 C(2)

SHE/F-018a; Revisi 6.0 Ret. 5 Thn Halaman : 19 / 22


A(9) Elm Gunakan alat angkat dan alat bantu angkat 2 1 C(2)
sesuai kapasitas beban angkat / berat
komponen dan tidak berada dibawah area
potensi jatuhnya tiang listrik saat di angkat
menggunakan Crane Truck

A(15) Elm Putus kan sumber listrik sebelum melakukan 2 1 C(2)


penyambungan kabel jaringan listrik

A20) APD Menggunakan Body harness atau melengkapi 2 1 C(2)


area pekerjaan di area ketinggian dengan
menggunakan pagar pelindung

A(15) Putus kan sumber listrik sebelum melakukan 2 1 C(2)


penyambungan kabel jaringan listrik

A20) APD Menggunakan Body harness atau melengkapi 2 1 C(2)


area pekerjaan di area ketinggian dengan
menggunakan pagar pelindung

AA(16) Adm P2H wajib di lakukan dan di validasi oleh 2 1 C (2)


pengawas

AA(16) Elm Crane dilarang untuk di Operasikan bila tidak 2 1 C (2)


ada RIGGER

Adm Operator tidak boleh bekerja apabila jam tidur


kurang dari 6 jam dan wajib mengisi form
bugar selamat

AA(16) Sub Menambahkan alas kayu atau plat sebagai 2 1 C (2)


tambahan tapak / landasan landing jack

AA(16) Adm Pengoperasian unit mengikuti panduan FLOW 2 1 C (2)


CHART pada unit

AA(16) Adm P2H wajib di lakukan dan di validasi oleh 2 1 C (2)


pengawas

SHE/F-018a; Revisi 6.0 Ret. 5 Thn Halaman : 20 / 22


AA(16) Adm Operator tidak boleh bekerja apabila jam tidur 2 1 C (2)
kurang dari 6 jam dan wajib mengisi form
bugar selamat

Adm Hanya Pekerja yang memiliki Kewenangan /


simper di perbolehkan mengoperasikan
manlift
AA(16) Sub Menambahkan alas kayu atau plat sebagai 2 1 C (2)
tambahan tapak / landasan landing jack

AA(16) Adm Pengoperasian unit mengikuti panduan FLOW 2 1 C (2)


CHART pada unit

AA(16) Adm P2H wajib di lakukan dan di validasi oleh 2 1 C (2)


pengawas

AA(16) Adm Operator harus melihat area sekeliling unit 2 1 C (2)


ketika akan manuver / bergerak

AA(16) Adm Operator tidak boleh melakukan aktivitas lain 2 1 C (2)


selain mengendalikan unit nya

AA(16) Adm Operator tidak boleh melakukan aktivitas lain 2 1 C (2)


selain mengendalikan unit nya

AA(16) Adm Forklif tidak boleh beroprasi diarea 2 1 C (2)


berlumpur,miring dan turunan yang tajam

AA(16) Adm P2H wajib di lakukan dan di validasi oleh 2 1 C (2)


pengawas & hanya operator yg memiliki
SIMPER yg msh berlaku

AA(16) Elm Radius minimal 2 meter wajib bebas dari 2 1 C (2)


aktivitas manusia

AA(16) Elm Radius minimal 1 meter bebas dari 2 1 C (2)


benda/peralatan saat proses pengangkatan
secara horizontal.

AA(16) Elm Beban yang diangkat harus sesuai standard 2 1 C (2)


SWL yang perkenankan

SHE/F-018a; Revisi 6.0 Ret. 5 Thn Halaman : 21 / 22


AA(16) Adm Letakkan hydraulik jack pada posisi 2 1 C (2)
seimbang / center terhadap beban yang akan
diangkat atau mengikuti tanda tempat
pemasangan hydraulik jack dari factory

AA(16) Adm Gunakan hydraulik jack sesuai dengan berat 2 1 C (2)


beban yang akan diangkat periksa SWL
hydraulik jack sebelum di gunakan

AA(16) Adm Letakkan hand pallet pada posisi seimbang / 2 1 C (2)


center terhadap beban yang akan diangkat
atau mengikuti tanda tempat pemasangan
hand pallet dari factory

A(10) Elm Bersihkan alas sepatu dari bekas grease atau 2 1 C(2)
oli
B(3) Gunakan scrap lantai hanya untuk 1 1 C(1)
mengeringkan air dan jangan digunakan untuk
mendorong tanah /lumpur di lantai kerja

B(6) Elm Letakkan barang sesuai dengan demarkasi 2 1 C(2)


yang di buat

B(6) Elm Barang yang tidak digunakan jangan 2 1 C(2)


diletakkan di dalam area kerja

B(6) Gunakan sarung tangan karet 2 1 C(2)

B(6) Gunakan masker 2 1 C(2)

B(6) Memisahkan tempat sampah limbah B3 dan 2 1 C(2)


memberi simbol B3

B(6) Tidak mengisi gerobak terlalu penuh dan 2 1 C(2)


mengangkut lumpur di sesuaikan dengan
kemampuan pekerja

Disetujui Oleh,

Disetujui Oleh,

( Project Manager)

( Project Manager)

SHE/F-018a; Revisi 6.0 Ret. 5 Thn Halaman : 22 / 22

Anda mungkin juga menyukai