Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

TATA KELOLA PERTAMBANGAN


IDENTIFIKASI BAHAYA DAN RESIKO DI LINGKUNGAN PENAMBANGAN

OLEH
ABDUL JALIL
212202012

PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2021
1. Pendahuluan
Resiko kecelakaan kerja dapat di kaitkan dengan dua penyebab utama . pertama
adalah karakterirsistik yang berhubungan dengan lingkungan kerja dan praktek kerja.
Penyebab kedua, melibatkan karakteristik individu. Factor individu adlah berhubungan
dengan kepribadian dan keadaan psikiologis, sedangkan factor situasional tergantung
pada lingkungan fisik , tugas lingkungan, lingkungan organisasi dan budaya, . kombinasi
situasional factor, ditambah dengan ciri-ciri kpribadian dan kondisi psikologis
melemahkan pekerja untuk bertindak tidak pantas atau perilaku yang salah, yang
menghasilkan kerusakan ringan.
Sedangkan minor injury adalah kecelakaan kerja yang mengakibatkan cedera ringan
kepada pekerja. Sebgaimana telah di jelaskan oleh Arifin (2006:2) bahwa bahaya atau
hazard merupakan segala sesuatu baik itu benda, bahan, kegiatan, atau kondisi yang dapat
menimbulkan kecelakaan, cedera, kerusakan, kerugian, atau penyakit. Maka dari itu, di
perlukan suatu metode analisis dalam pengendalian resiko terhadap pekerjaan tersebut
dengan melakukna identifikasi bahaya, serta dapat mengetahui resiko yang akan terjadi,
level resiko, dan penegndalian resiko yang dapat membantu kelancaranproses produksi
serta mengurangi dan menghilangkan kerugian secara lansung maupun tak lansung
terhadap produksi.

1.1 Penetapan konteks


Konteks yang dimaksud adalah latar belakang dari kegitan majemen resiko yang akan
di lakukan atau parameter dasar yang akan menentukan resiko apa yang harus di Kelola.
1.2 Melakukan Identifikasi
Tahapan amanjemen resiko yaitu mengidentifikasi resiko dari bahaya yang mungkin
terjadi pada aktivitas tersebut.
1.3 Penilaian Resiko
Penilaian resiko menurut peraturan menti tenaga kerja Nomor ; Per. 05/Men/1996
adlah proses untuk menentukan prioritas pengendalian terhadap tingkat resiko
kece;akaan dan penyakit akibat kerj . penilaian resiko tersebut menggunkan rumus R = L
xC
Keterangan :
R = Resiko
L = Nilai Like lihood (nilai kemungkinan)
C = Nilai consequences ( nilai keparahan)
1.4 Pengendalian resiko
Penegndalian resiko dilakukan seteal di lakukanya analisis resiko dan eva;uasi resiko
dan evaluasi resiko yang terjadi. Jika resiko dari kondisi berbaha berada pada tingkat
resiko hight dan extreme maka, harus segera di kendalikan denga tujuna menurunkan
tingkat resiko yang terjadi.
1.5 Melkukan Pemantauan dan tinjauan ulang
1.6 Komunikasi dan konsultasi
Melakukan komunikasi dan konsultasi dengan mengambil keputusan internal maupun
eksternal terkait dengan proses manajemen resiko secara keseluruhan. Berikiut adalah
matriks yang digunakan untuk penilaian resiko.
2. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko di Area Penambangan

No Identifikasi Bahaya Penilaian Resiko


Aktivitas Yg Kondisi Kejadian L C R Tingkat
di Amati Berbahaya Berbahaya Resiko
1. Land Pepohonan Bulldozer 3 2 6 M
Cleraing tumbang saat tertimpa
(Pembersiha pembersihan pepohonan
n Lahan) lahan yang
tumbang saat
pembersihan
lahan
Topografi yang Bulldozer 2 4 8 H
miring dan tergelincir
terjal hingga
terbalik pada
saat
pembersihan
lahan
2. Hauling Top Jalan hauling Dumptruck 1 4 4 H
Soil longsor dan amblas
operator dumpt hingga
truck kurang terbalik
hati-hati
mengoperasikan
unit
3. Maintanance Adanaya dumpt Bulldozer 2 3 6 M
jalan Hauling truck yang tertabrak
melewati jaln atau
hauling tersenggol
oleh dumpt
truck yang
melewati
jalan
tersebut
4. Hauling Jarak beriringan Dumpt truck 3 3 9 H
menuju stock antara dumpt di depan
pile truck terlalu tiba-
dekat tibamundur
dan
menabrak
dumptruck
yang ada di
belkanya
Ban dumptruck Dumpt truck 3 3 9 H
memiliki pecah ban
tekanan angin dan
rendah mengalami
tergelincir
5. Loading Ore Jarak anrat Dumpt truck 2 3 6 M
di pit dump truck bersenggolan
terlalu dekat Ketika
bermanuver
Posisi excavator Vessel 3 3 9 H
miring dan tdk dumpt truck
ada tanggul di menabrak
depanya kaca cabin
bagian depan
excavator
pada saat
manuver
mundur
karena posisi
excavator
miring
Banyaknya Gangguan 4 1 4 M
debu di pit pada pernpasan
saat loading dan iritasi
sementara kaca pada mata
cabin karena kaca
dumptruck cabin dumpt
terbuka truck terbuka

Table di atas merupakn table kegiatan penambangan serta identifikasi dan penilain resiko yang
ada di area pertambangan .

Anda mungkin juga menyukai