b. Tujuan
1. Menahan terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit disebabkan kerja
2. Menjadi evaluasi pengendalian ditempat kerja.
3. Untuk memahami tren bahaya dan resiko yg terjadi ditempat kerja.
4. Meningkatkan kesadaran pekerja akan bahaya dan resiko ditempat kerja.
5. Menjadi dasar untuk manajemen untuk membuat program dan kebijakan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
c. Prosedur
Sistem pelaporan bahaya ditempat kerja dapat didiskusikan oleh Departemen HSE Perusahaan
atau pada rapat P2K3 yg dilakukan setiap bulan dengan melibatkan perwakilan dari operator,
middle staff, sampai top manajemen. Dengan cara sederhana sistem pelaporan bahaya ditempat
kerja dapat berupa :
Pekerja melihat potensi bahaya – Jika dapat segera ditanggulangi, dapat segera ditanggulangi
sendiri – Mengisi Form hazard report yg diperuntukan untuk penanggung jawab area –
Administrator – Meneruskan ke penanggung jawab area – Penanggung jawab area menjawab
pada isian form dan lekas menindaklanjuti
d. Personil
1. Penanggung Jawab Area : Seharusnya diambil orang yang bisa jadi pembuat ketentuan di
masing-masing departemen. Misalnya Manajer dari masing-masing departemen.
2. Administrator : Biasanya sebagai administrator untuk Hazard Report itu merupakan dari
departemen K3/HSE, akan tetapi tidak menutup peluang staff lainnya yg diamanahkan
untuk meneruskan temuan bahaya di lapangan dan merekap hazard report setiap bulannya.
3. Site Area Manager : Jika potensi bahaya ditempat kerja tidak bisa dikerjakan oleh
penanggung jawab area, seperti perlunya biaya yg besar, maka diperlukan Site Area
Manager yg bertanggungjawab akan keseluruhan ruangan ditempat kerja. Site Area
manager itu biasanya merupakan Top Management.
e. Membuat formulir
formulir berisikan :
Nama Pelapor
Uraian Bahaya yg diketemukan ditempat kerja, dapat ditambahkan dengan gambar
Catat Penanggung Jawab Area
Prioritas Action yang penting dilakukan (Tinggi/Sedang/Rendah)
Immediate Action yang penting dilakukan (di isi oleh Penanggung Jawab Area)
Pengamatan Akar Masalah (di isi oleh Penanggung Jawab Area)
Perbaikan dan Mencegah yg dilakukan agar di masa mendatang tidak terulang kembali
(di isi oleh penanggung jawab area)
Buat meringankan administrator untuk tracking laporan bahaya apakah sudah diatasi
atau belum, dapat menambahkan kolom close atau masih open. Artinya apakah
perbuatan perbaikan atau mencegah udah dilakukan jadi hazard report dapat di-close.
g. Evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan baik mengukur kefektifan Pelaporan bahaya ditempat kerja, atau tren
potensi bahaya yg terjadi ditempat kerja. Dari hasil itu dapat diukur tingkat partisipasi pekerja
untuk melaporkan bahaya ditempat kerja. pelaporan potensi bahaya ditempat kerja dapat
dijadikan pelaporan nearmiss, Evaluasi dapat dilakukan 1 bulan sekali pada meeting P2K3.
Nama tenaga kerja/alamat/ jenis pekerjaan: marko ijjo / jalan panen raya No. 22 RT 03
/ menggoreng tahu
Uraian kejadian kecelakaan : pada saat itu marko sedang di dapur, ia menyiapkan
peralatan untuk menggoreng dan tidak menggunakan APD yang sesuai pekerjaannya.
Dia tidak mengecek selang pada tabung LPG selanjutnya ia menyalakan kompor.
Selang beberapa waktu tiba-tiba api menyambar selang dan mengenai tangan marko.