Anda di halaman 1dari 5

8.

Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan


8.1 Pelaporan Bahaya
Standar Operasional Pelaporan Bahaya yang Berhubungan dengan K3
a. Pengertian
Hazard Report atau dalam Bahasa Indonesia di kenal sebagai Pelaporan Bahaya ditempat kerja
adalah “wadah/media” untuk pekerja untuk memberikan laporan bahaya yg mereka lihat,
rasakan, dan dapatkan ditempat kerja yg berpotensi membuat kecelakaan dan penyakit
disebabkan kerja.

b. Tujuan
1. Menahan terjadinya kecelakaan kerja dan penyakit disebabkan kerja
2. Menjadi evaluasi pengendalian ditempat kerja.
3. Untuk memahami tren bahaya dan resiko yg terjadi ditempat kerja.
4. Meningkatkan kesadaran pekerja akan bahaya dan resiko ditempat kerja.
5. Menjadi dasar untuk manajemen untuk membuat program dan kebijakan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.

c. Prosedur
Sistem pelaporan bahaya ditempat kerja dapat didiskusikan oleh Departemen HSE Perusahaan
atau pada rapat P2K3 yg dilakukan setiap bulan dengan melibatkan perwakilan dari operator,
middle staff, sampai top manajemen. Dengan cara sederhana sistem pelaporan bahaya ditempat
kerja dapat berupa :

Pekerja melihat potensi bahaya – Jika dapat segera ditanggulangi, dapat segera ditanggulangi
sendiri – Mengisi Form hazard report yg diperuntukan untuk penanggung jawab area –
Administrator – Meneruskan ke penanggung jawab area – Penanggung jawab area menjawab
pada isian form dan lekas menindaklanjuti

d. Personil
1. Penanggung Jawab Area : Seharusnya diambil orang yang bisa jadi pembuat ketentuan di
masing-masing departemen. Misalnya Manajer dari masing-masing departemen.
2. Administrator : Biasanya sebagai administrator untuk Hazard Report itu merupakan dari
departemen K3/HSE, akan tetapi tidak menutup peluang staff lainnya yg diamanahkan
untuk meneruskan temuan bahaya di lapangan dan merekap hazard report setiap bulannya.
3. Site Area Manager : Jika potensi bahaya ditempat kerja tidak bisa dikerjakan oleh
penanggung jawab area, seperti perlunya biaya yg besar, maka diperlukan Site Area
Manager yg bertanggungjawab akan keseluruhan ruangan ditempat kerja. Site Area
manager itu biasanya merupakan Top Management.

e. Membuat formulir
formulir berisikan :

 Nama Pelapor
 Uraian Bahaya yg diketemukan ditempat kerja, dapat ditambahkan dengan gambar
 Catat Penanggung Jawab Area
 Prioritas Action yang penting dilakukan (Tinggi/Sedang/Rendah)
 Immediate Action yang penting dilakukan (di isi oleh Penanggung Jawab Area)
 Pengamatan Akar Masalah (di isi oleh Penanggung Jawab Area)
 Perbaikan dan Mencegah yg dilakukan agar di masa mendatang tidak terulang kembali
(di isi oleh penanggung jawab area)
 Buat meringankan administrator untuk tracking laporan bahaya apakah sudah diatasi
atau belum, dapat menambahkan kolom close atau masih open. Artinya apakah
perbuatan perbaikan atau mencegah udah dilakukan jadi hazard report dapat di-close.

f. Sosialisasi dan Simulasi


Setelah tools dan prosedur telah disediakan, wajib mengerjakan simulasi terhadap pekerja agar
memahami beberapa langkah melaksanakan pelaporan bahaya ditempat kerja. Dapat melalui
briefing pada pagi hari sebelum bekerja, rapat bulanan P2K3, dan event Safety lainnya.

g. Evaluasi
Evaluasi dapat dilakukan baik mengukur kefektifan Pelaporan bahaya ditempat kerja, atau tren
potensi bahaya yg terjadi ditempat kerja. Dari hasil itu dapat diukur tingkat partisipasi pekerja
untuk melaporkan bahaya ditempat kerja. pelaporan potensi bahaya ditempat kerja dapat
dijadikan pelaporan nearmiss, Evaluasi dapat dilakukan 1 bulan sekali pada meeting P2K3.

8.2 Pelaporan Kecelakaan

 Nama Perusahaan : Pabrik Tahu Indah Mekar Sari

 Nama tenaga kerja/alamat/ jenis pekerjaan: marko ijjo / jalan panen raya No. 22 RT 03
/ menggoreng tahu

 Tempat kecelakaan/tanggal kejadian : Dapur Blok II / 20 Oktoeber 2017

 Uraian kejadian kecelakaan : pada saat itu marko sedang di dapur, ia menyiapkan
peralatan untuk menggoreng dan tidak menggunakan APD yang sesuai pekerjaannya.
Dia tidak mengecek selang pada tabung LPG selanjutnya ia menyalakan kompor.
Selang beberapa waktu tiba-tiba api menyambar selang dan mengenai tangan marko.

 Jenis pekerjaan pada waktu kecelakaan : memanaskan minyak

 Saksi yang menyaksikan & melihat kejadian : Arif

 Alat yang menyebabkan kecelakaan : tabung gas LPG

 Akibat kecelakaan : selang yang bocor

 Perkiraan kerugian : Rp 20.000.000,-


8.3 Pemeriksaan dan Pengkajian Kecelakaan
Penanggung
Aktivitas Bahaya Risiko Rekomendasi
jawab
Tertabrak, tersandung dan
Jalan yang sempit Menjauhkan/memindahkan
gagal produksi Pengawas
barang dari jalan
Pengangkatan bak isi
Nyeri otot, pegal-pegal, cepat Pemberian arahan secara Safety
kedelai/sari (5-8 kg) sekali Cara mengangkat yang salah
Lelah rutin Departement
angkat
Pembersihan secara
Terpeleset, terjatuh, tertimpa,
Lantai licin berkala, penerapan Pengawas
gagal produksi
warning sign
Pencucian sekaligus Nyeri otot, pegal-pegal, cepat Mengurangi jam kerja
Posisi duduk Pengawas
perendaman kedelai Lelah pada posisi duduk
Penggunaan peredam pada Pengawas,
Bising Gangguan pendengaran mesin, penggunaan safety
Penggilingan kedelai earplug departement
Pemberian pengarahan
Tersangkut mesin Luka sayat, luka gores, cacat Pengawas
secara rutin
Pembersihan secara
Lantai licin Terpeleset, terjatuh berkala, penerapan Pengawas
warning sign
Pemerasan hasil gilingan Cipratan ampas Terluka, luka bakar Pemberian safety goggles Pengawas
Penggunaan peredam pada Pengawas,
Bising Gangguan pendengaran mesin, penggunaan safety
earplug department
Pemberian sarung tangan
Panci panas Luka bakar Pengawas
anti panas dan aprone
Perebusan Pengawas,
Penambahan ventilasi pada
Uap Gangguan penglihatan safety
ruangan
department
Pemberian sarung tangan
Penyaringan dengan kain Air sari yang panas Luka bakar Pengawas
anti panas dan aprone
Pengawas,
Penambahan ventilasi pada
Uap Gangguan penglihatan safety
ruangan
departemenr
Pengawas,
Memasang blower dan
Suhu tinggi Dehidrasi, mudah Lelah safety
penambahan ventilasi
departement
Penggorengan tahu Pemberian sarung tangan
Wajan panas Luka bakar pengawas
anti panas dan aprone
Gangguan penglihatan dan luka Pemberian safety goggles,
Cipratan minyak panas Pengawas
bakar aprone
8.4 Penanganan Masalah

Anda mungkin juga menyukai