Anda di halaman 1dari 9

IDENTIFIKASI p-ISSN: 2460-187X

Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan e-ISSN: 2656-1891


Volume 6 No 2, November 2020

KESESUAIAN SISTEM TANGGAP DARURAT KEBAKARAN DAN


SARANA PENYELAMAT JIWA PADA PT X DI BALIKPAPAN

Irene Virginingtyas ˡ, Widya Mulya ², Noeryanto ³


Program Studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Vokasi,
Universitas Balikpapan
Email: ivirginingtyas@gmail.comˡ

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesesuaian sistem tanggap
darurat kebakaran dan sarana penyelamat jiwa pada PT X di Balikpapan. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara survey dan turun langsung kelapangan.
Pengambilan data dilakukan melalui observasi langsung menggunakan lembar checklist,
wawancara dan pedoman wawancara kepada para informan yang dianggap paling tahu
mengenai sistem tanggap darurat dan sarana penyelamat jiwanya. Analisis data yang digunakan
adalah dengan presentase deskriptif. Hasil penelitiannya ditemukan bahwa kesesuaian sistem
tanggap darurat kebakarannya 89% dan sarana penyelamat jiwa 73%. Kesimpulan dari
penelitian ini adalah kesesuaian sistem tanggap darurat kebakaran dan sarana penyelamat jiwa
pada PT X di Balikpapan memiliki nilai rata-rata sebesar 81%. Berdasarkan nilai tersebut maka
tingkat kesesuaiannya masuk dalam klasifikasi BAIK yang berarti semua tingkat komponen
telah sesuai, tetapi ada beberapa kriteria yang kurang.

Kata Kunci: Kesesuaian, Sarana Penyelamat Jiwa, Sistem Tanggap Darurat Kebakaran

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the suitability of the fire emergency response system
and life-saving facilities at PT X in Balikpapan. This study used a qualitative descriptive
method by means of a survey and going down directly to the field. Data were collected through
direct observation using checklists, interviews and interview guides to informants who were
considered to know the most about the emergency response system and life-saving facilities.
The data analysis used was descriptive percentage. The results of his research found that the
suitability of the fire emergency response system was 89% and the life sav ing facilities were
73%. The conclusion of this study is the suitability of the fire emergency response system and
life-saving facilities at PT X in Balikpapan has an average value of 81%. Based on this value,
the suitability level is included in the BAIK classification, which means that all component
levels are appropriate, but there are some missing criteria.

Keywords: Suitability, Life Saving Facility, Fire Emergency Response System.

364
http://jurnal.d4k3.uniba-bpn.ac.id
PENDAHULUAN kebakaran pasif, sistem tanggap darurat
Kecelakaan kerja atau kebakaran kebakaran dan sarana penyelamat jiwa.
merupakan salah satu peristiwa yang tidak Ketika terjadi kebakaran, refleks
diinginkan dan terkadang tak terkendali. Oleh manusia adalah menyelamatkan diri dari
karena sifatnya yang membahayakan dan lokasi kejadian. Karena banyak kejadian tak
mengganggu kehidupan dan penghidupan terduga di gedung, banyak pula orang yang
masyarakat, maka kebakaran dikatagorikan tidak tahu cara tercepat untuk
sebagai salah satu bentuk bencana. menyelamatkan diri. Maka dari itu bangunan
Kebakaran sendiri dapat menimbulkan gedung wajib menyediakan jalan yang aman
kerugian baik menghilangkan harta benda untuk upaya penyelamatan diri ketika terjadi
ataupun aset-aset berharga perusahaan dan kebakaran dan peletakannya pun harus sesuai
yang lebih fatal yaitu dapat menimbulkan dengan standar peraturan dan perundang-
korban jiwa. Kebakaran yang terjadi undangan yang berlaku.
dikawasan industri sangat menimbulkan PT X merupakan produsen alat-alat
kerugian dikarenakan dapat mengganggu berat terbesar di dunia yang meliputi industri
kegiatan operasional maupun kegiatan pertambangan, minyak dan gas bumi,
produksi. konstruksi, perhutanan, pertanian, dan power
Dari laporan Badan Penanggulangan system. Dimana dalam setiap proses
Bencana Daerah (BPBD), kebakaran aktifitasnya memiliki potensi terjadinya
bangunan di Kota Balikpapan telah tercatat keadaan gawat darurat (Emergency) dan
sebagai data bencana 6 tahun terakhir pada sewaktu-waktu dapat terjadi kebakaran yang
tahun 2012-2018 yakni berjumlah 417 kasus. mengancam keselamatan, kesehatan,
Dan sedangkan laporan pada tahun 2016 lingkungan pekerja, maupun sekitar
sendiri jumlah kejadian kebakaran bangunan perusahaan.
pada bulan Januari sampai 31 Desember 2016 Berdasarkan observasi awal pada PT X
tercatat 64 kasus kejadian dengan kerugian ditemukan ketidak sesuaian terhadap sistem
material sebesar Rp. 5,610,000,000,00. tanggap darurat yang meliputi dokumen
Untuk menekan kerugian dan pelatihan tanggap darurat. Serta ditemukan
menghindari korban jiwa perlu adanya upaya beberapa sumber bahaya diberbagai area,
pencegahan dengan menerapkan sistem antara lain: area kantor seperti dokumen-
proteksi kebakaran yang terdiri dari sistem dokumen penting, area warehouse banyak
proteksi kebakaran aktif, sistem proteksi ditemukan benda padat yang menjadi sumber
bahaya kebakaran seperti dokumen-dokumen

365
http://jurnal.d4k3.uniba-bpn.ac.id
& kardus untuk membungkus sparepart, Untuk pengumpulan datanya, peneliti
bahkan di area ini ada beberapa sparepart menggunakan instrumen berupa pedoman
yang memang mudah terbakar seperti oli, dan wawancara dan lembar observasi
bahan bakar lain. menggunakan metode checklist mengenai
Untuk menghindari kerugian akibat organisasi tanggap darurat, prosedur tanggap
kebakaran, perlu dilakukan upaya darurat, dokumen pelatihan tanggap darurat,
pencegahan dan penanggulangan kebakaran sarana jalan keluar, tanda petunjuk jalan
di tempat kerja. Upaya tersebut meliputi keluar dan tempat berkumpul darurat.
penyediaan sistem proteksi kebakaran yang Hasil observasi kemudian
terdiri dari proteksi kebakaran aktif, sistem dibandingkan dengan standard acuan yang
proteksi pasif, sistem tanggap darurat digunakan yaitu untuk sistem tanggap darurat
kebakaran dan sarana penyelamat jiwa yang kebakaran menggunakan Keputusan Menteri
memadai, petugas penanggulangan khusus, Tenaga Kerja RI No. 186 Tahun 1999
dan pelaksanaan prosedur penanggulangan Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran
keadaan darurat. PT X telah memiliki Ditempat Kerja dan untuk sarana peyelamat
program fire drill untuk lebih meningkatkan jiwa menggunakan Peraturan Menteri
pemahaman dalam penerapan prosedur Pekerjaan Umum No. 26 Tahun 2008
operasional apabila terjadi keadaan darurat Tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi
kebakaran. Kebakaran Gedung dan Lingkungan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk Kekurangan/ ketidaksesuaian yang didapat
mengetahui sejauh mana tingkat kesesuaian akan ditanyakan melalui wawancara kepada
sistem tanggap darurat kebakaran dan sarana 3 informan yang kemudian akan ditarik
penyelamat jiwa pada PT X di Balikpapan. kesimpulan dan saran. Penyajian data dalam
penelitian ini dijelaskan dalam bentuk
METODE PENELITIAN gambar, tabel dan narasi agar lebih mudah
Jenis penelitian yang digunakan dalam dipahami.
penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kualitatif dengan cara survey dan turun HASIL PENELITIAN
langsung ke lapangan. Penelitian ini Didalam PT X terdapat area kantor,
dilakukan untuk mengetahui kesesuaian warehouse, workshop dan lain-lain yang
sistem tanggap darurat kebakaran dan sarana digunakan untuk segala kegiatan operasional
penyelamat jiwa pada PT X di Balikpapan. maupun kegiatan produksi. Potensi
kebakaran yang mungkin terjadi yaitu berasal

366
http://jurnal.d4k3.uniba-bpn.ac.id
dari dokumen/arsip perusahaan, sparepart, Presentase tiap kategori:
kardus-kardus untuk membungkus sparepart 1). Hasil kategori “Sesuai” x 100%
tersebut, serta bahan-bahan mudah terbakar Jumlah Keseluruhan Checklist
lain seperti oli dan bahan bakar lain yang 2). Hasil kategori “Tidak Sesuai” x 100%
dapat menyebabkan kebakaran. Jumlah Keseluruhan Checklist
Dalam menganalisis kesesuaian sistem Dalam hal ini peneliti menggunakan
tanggap darurat kebakaran dan sarana kriteria penilaian persentase dari hasil
penyelamat jiwa pada PT X di Balikpapan, kesesuaian checklist yang kemudian dirata-
penulis menggunakan Keputusan Menteri rata berkaitan dengan sistem tanggap darurat
Tenaga Kerja RI No. 186 Tahun 1999 kebakaran dan sarana penyelamat jiwa pada
Tentang Unit Penanggulangan Kebakaran PT X lalu dicocokkan berdasarkan penilaian
Ditempat Kerja dan Peraturan Menteri audit kebakaran Pusat Penelitian dan
Pekerjaan Umum No. 26 Tahun 2008 Pengembangan Departemen Pekerjaan
Tentang Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Umum. Kriteria penilaian persentase sebagai
Kebakaran Gedung dan Lingkungan sebagai berikut.
acuan.
Hasil penelitian menggunakan Tabel 1 Tingkat Penilaian Kebakaran
checklist tersebut jika dijabarkan dengan Nilai Kesesuaian Keandalan
presentase hasil hitungannya adalah: Sesuai
>80-100% Baik (B)
P= F HXx 100 % persyaratan
N Terpasang
Keterangan: tetapi ada
P : Persentase sebagian kecil
60-80% Cukup (C)
F : Frekuensi kesesuaian (Data akual) instalasi yang
N : Item checklist tidak sesuai
100% : Bilangan Tetap persyaratan
Perhitungan deskriptif persentase Tidak sesuai
<60% Kurang (K)
mempunyai langkah-langkah sebagai berikut sama sekali
:
a. Mengkoreksi hasil dari checklist Kesesuaian Organisasi Tanggap Darurat
b. Menghitung frekuensi yang ada di pada PT X di Balikpapan
checklist Dari hasil kesesuaian organisasi tanggap
c. Masukkan kedalam rumus darurat yang dibandingkan dengan

367
http://jurnal.d4k3.uniba-bpn.ac.id
Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. 186 tanggap darurat dengan peraturan yang
Tahun 1999 Tentang Unit Penanggulangan mengatur.
Kebakaran Ditempat Kerja dengan kondisi
Kesesuaian Dokumen Pelatihan Tanggap
aktual di PT X adalah 100% telah sesuai.
Darurat pada PT X di Balikpapan
Dikarenakan bahwa sesuainya organisasi
Dari hasil kesesuaian dokumen pelatihan
tanggap darurat dengan peraturan yang
tanggap darurat yang dibandingkan dengan
mengatur.
Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. 186
PT X di Balikpapan membentuk tim
Tahun 1999 Tentang Unit Penanggulangan
kesiapsiagaan tanggap darurat yang dinamai
Kebakaran Ditempat Kerja dengan kondisi
TKTD (Tim Kesiapsiagaan Tanggap
aktual di PT X adalah 67% telah sesuai.
Darurat) yang terdiri dari Penanggung Jawab
Dikarenakan tidak terdapatnya silabus dan
Umum, Staff SHE, Koordinator TKTD, Staff
kurikulum pelatihan kebakaran yang
Humas, Satgas Evakuasi, Satgas Pemadam &
ditetapkan untuk pelatihan.
Penanggulangan Pencemaran, Satgas P3K,
Satgas Inspeksi, dan Satgas Keamanan. Dan
Rata-Rata Kesesuaian Sistem Tanggap
masing-masing panitia mempunyai tugas dan
Darurat Kebakaran
tanggung jawabnya sendiri.
Sistem tanggap darurat kebakaran pada
Struktur Organisasi Tanggap Darurat
PT X di Balikpapan meliputi organisasi
PT X di Balikpapan dibuat pertim disetiap
tanggap darurat, prosedur tanggap darurat
gedungnya. Maka dari itu, disetiap gedung
dan dokumen pelatihan tanggap darurat.
terdapat penanggung jawab dan panitia dari
Tabel 2. Rata-rata kesesuaian sistem tanggap
masing-masing tim kesiapsiagaan tanggap
darurat kebakaran
darurat.
Presentase
No Variabel
Kesesuaian Prosedur Tanggap Darurat Kesesuaian
pada PT X di Balikpapan 1. Organisasi tanggap
100%
Dari hasil kesesuaian prosedur tanggap darurat
darurat yang dibandingkan dengan 2. Prosedur tanggap
100%
Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. 186 darurat
Tahun 1999 Tentang Unit Penanggulangan 3. Dokumen pelatihan
67%
Kebakaran Ditempat Kerja dengan kondisi tanggap darurat
aktual di PT X adalah 100% telah sesuai. Rata-rata 89%
Dikarenakan bahwa sesuainya organisasi

368
http://jurnal.d4k3.uniba-bpn.ac.id
Berdasarkan tabel di atas, rata-rata peraturan perundang-undangan, tanda
kesesuaian sistem tanggap darurat sebesar petunjuk jalan keluar tidak bisa terlihat pada
89%. Maka Kategori tingkat kesesuaian jarak 30 meter, dan tanda petunjuk jalan
sistem tanggap darurat PT X di Balikpapan keluar hanya bisa terbaca pada mode
adalah “BAIK”. pencahayaan normal atau terang sedangkan
pada saat gelap atau keadaan darurat tanda
Kesesuaian Sarana Jalan Keluar pada PT petunjuk jalan keluar akan sulit terbaca.
X di Balikpapan
Dari hasil kesesuaian sarana jalan keluar Kesesuaian Tempat Berkumpul Darurat
yang dibandingkan dengan Peraturan pada PT X di Balikpapan
Menteri Pekerjaan Umum No. 26 Tahun Dari hasil kesesuaian tempat berkumpul
2008 Tentang Persyaratan Teknis Sistem darurat yang dibandingkan dengan Peraturan
Proteksi Kebakaran Gedung dan Lingkungan Menteri Pekerjaan Umum No. 26 Tahun
adalah 64% telah sesuai. Dikarenakan ukuran 2008 Tentang Persyaratan Teknis Sistem
tangga, pintu yang tidak tahan api dan tidak Proteksi Kebakaran Gedung dan Lingkungan
menutup secara otomatis, pintu yang tidak adalah 100% telah sesuai. Dikarenakan
membuka kearah jalur jalan keluar, dan bahwa sesuainya tempat berkumpul darurat
terdapat cermin yang terpasang di dekat eksit dengan peraturan yang mengatur.
yang dapat membingungkan arah jalan
keluar. Rata-Rata Kesesuaian Sarana Penyelamat
Jiwa pada PT X di Balikpapan
Kesesuaian Tanda Petunjuk Jalan Keluar Sarana penyelamat jiwa pada PT X di
pada PT X di Balikpapan Balikpapan meliputi sarana jalan keluar,
Dari hasil kesesuaian tanda petunjuk tanda petunjuk jalan keluar dan tempat
jalan keluar yang dibandingkan dengan berkumpul darurat.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26 Tabel 3. Rata-rata kesesuaian sarana
Tahun 2008 Tentang Persyaratan Teknis penyelamat jiwa
Sistem Proteksi Kebakaran Gedung dan Presentase
No Variabel
Lingkungan adalah 56% telah sesuai. Kesesuaian
Dikarenakan tanda petunjuk arah tidak 1. Sarana jalan keluar 64%
diberikan penerangan dari sumber daya 2. Tanda petunjuk
56%
listrik darurat, petunjuk jalan berupa “EXIT” jalan keluar
hanya memiliki tinggi 7 cm dan belum sesuai

369
http://jurnal.d4k3.uniba-bpn.ac.id
3. Tempat berkumpul pada PT X di Balikpapan yang dibandingkan
100%
darurat dengan standar acuan Keputusan Menteri
Rata-rata 73% Tenaga Kerja RI No. 186 Tahun 1999 tentang
Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat
Berdasarkan tabel di atas, rata-rata Kerja. Maka didapat rata-rata kesesuaian
kesesuaian sarana penyelamat jiwa adalah Sistem Tanggap Darurat 89% telah sesuai
sebesar 73%. Maka Kategori tingkat dan 11% tidak sesuai, maka kategori tingkat
kesesuaian sistem tanggap darurat PT X di kesesuaian sistem tanggap darurat kebakaran
Balikpapan adalah “CUKUP”. Hal ini adalah masuk kategori “BAIK”. Ketidak
dikarenakan PT X di Balikpapan hanya sesuaian tersebut terletak pada Dokumen
menyewa tempat saja dan gedung tersebut Pelatihan Tanggap Darurat di PT X tidak
sudah jadi, sehingga masih ada yang belum terdapat silabus dan kurikulum pelatihan
sesuai dengan standar peraturan dan kebakaran yang ditetapkan untuk pelatihan,
perundang-undangan yang berlaku. dikarenakan PT X menggunakan pihak
eksternal atau PJK3 untuk pelaksanaan
PEMBAHASAN pelatihannya.
Berikut ini adalah tingkat Kesesuaian
Sistem Tanggap Darurat Kebakaran dan Sarana Penyelamat Jiwa
Sarana Penyelamat Jiwa pada PT X di Berdasarkan hasil observasi dan
Balikpapan yang dibandingkan dengan wawancara terhadap sarana penyelamat jiwa
standar acuan Keputusan Menteri Tenaga pada PT X di Balikpapan yang dibandingkan
Kerja RI No. 186 Tahun 1999 tentang Unit dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja No. 26 Tahun 2008 tentang Persyaratan
untuk penilaian sistem tangap darurat dan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 26 Bangunan Gedung dan Lingkungan, maka
Tahun 2008 tentang Persyaratan Teknis didapat rata-rata kesesuaian sarana
Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan penyelamat jiwa 73% telah sesuai dan 27%
Gedung dan Lingkungan untuk penilaian tidak sesuai. Maka kategori tingkat
sarana penyelamat jiwa. kesesuaian sarana penyelamat jiwa adalah
“CUKUP”. Ketidak sesuaian tersebut terletak
Sistem Tanggap Darurat pada Sarana Jalan Keluar yang meliputi tidak
Berdasarkan hasil data sekunder dan sesuainya ukuran tangga dengan klasifikasi
wawancara terhadap sistem tanggap darurat peraturan perundang-undangan, pintu yang

370
http://jurnal.d4k3.uniba-bpn.ac.id
tidak tahan api dan tidak menutup secara setiap area telah tersedia “EXIT” tersebut,
otomatis, pintu yang tidak membuka kearah jadi lebih di fokuskan ke “EXIT” terdekat.
jalur jalan keluar, dan terdapat cermin yang Tabel 4. Rata-rata tingkat kesesuaian Sistem
terpasang di dekat eksit yang dapat Tanggap Darurat Kebakaran dan
membingungkan arah jalan keluar. Sarana Penyelamat Jiwa pada PT X
Dikarenakan PT X di Balikpapan hanya di Balikpapan
menyewa tempat saja dan gedung tersebut Presentase
No Komponen
sudah jadi, sehingga masih ada yang belum Kesesuaian
sesuai dengan standar peraturan dan 1. Sistem Tanggap
89%
perundang-undangan yang berlaku. PT X Darurat
akan berencana merenovasi gedung tersebut, 2. Sarana Penyelamat
73%
namun secara bertahap. Mengingat terdapat 7 Jiwa
gedung yang terdapat di PT X Balikpapan. Rata-rata 81%
Dan untuk Tanda Petunjuk Jalan Keluar
ketidak sesuaiannya meliputi tanda petunjuk Dari hasil data sekunder, observasi dan
arah tidak diberikan penerangan dari sumber wawancara yang telah dilakukan, sistem
daya listrik darurat, petunjuk jalan berupa tanggap darurat dan sarana penyelamat jiwa
“EXIT” hanya memiliki tinggi 7 cm, tanda maka didapat 81% telah sesuai dan 19% tidak
petunjuk jalan keluar tidak bisa terlihat pada sesuai. Letak ketidak sesuaian terdapat pada
jarak 30 meter, dan tanda petunjuk jalan Dokumen pelatihan Tanggap Darurat, Sarana
keluar hanya bisa terbaca pada mode Jalan Keluar dan Tanda Petunjuk Jalan
pencahayaan normal atau terang sedangkan Keluar.
pada saat gelap atau keadaan darurat tanda
petunjuk jalan keluar akan sulit terbaca. SIMPULAN
Dikarenakan PT X di Balikpapan melakukan Berdasarkan hasil penelitian terhadap
banyak aktifitas pada saat kondisi terang kesesuaian sistem tanggap darurat kebakaran
yaitu pada saat pagi, siang dan sore jadi untuk dan sarana penyelamat jiwa pada PT X di
penerangannya hanya mengandalkan cahaya Balikpapan yang telah dilakukan, maka
matahari dan saat kondisi gelap atau malam didapatkan tingkat kesesuaian masing-
hanya menggunakan lampu yang tersedia di masing variabel yaitu: Sistem Tanggap
area kantor dan warehouse tersebut. Serta Darurat yang meliputi Organisasi Tanggap
untuk tanda petunjuk jalan keluar tidak bisa Darurat 100%, Prosedur Tanggap Darurat
terlihat dari jarak 30 meter dikarenakan di 100%, dan Dokumen Pelatihan Tanggap

371
http://jurnal.d4k3.uniba-bpn.ac.id
Darurat 67% sehingga rata-rata kesesuaian Departemen Tenaga Kerja RI. 1999.
Sistem Tanggap Daruratnya sebesar 89%. Keputusan Menteri Tenaga Kerja
Republik Indonesia No.186/MEN/1999
Sarana Penyelamat Jiwa yang meliputi tentang Unit Penanggulangan
Sarana Jalan Keluar 64%, Tanda Petunjuk Kebakaran di Tempat Kerja.
Jalan Keluar 56%, dan Tempat Berkumpul Departemen Tenaga Kerja RI. Jakarta.
Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kota
Darurat 100%. Sehingga rata-rata kesesuaian
Balikpapan. 2018. Laporan Badan
Sarana Penyelamat Jiwanya sebesar 73%. Penggulangan Bencana Kota
Sehingga dapat ditarik kesimpulan Balikpapan 2012-2018. Balikpapan.
Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kota
bahwa kesesuaian sistem tanggap darurat
Balikpapan. 2016. Laporan Kinerja
kebakaran dan sarana penyelamat jiwa pada Instansi Pemerintah Tahun 2016.
PT X di Balikpapan memiliki nilai rata-rata Balikpapan.
tingkat kesesuaiannya sebesar 81%.
Berdasarkan nilai tersebut maka tingkat
kesesuaiannya masuk dalam klasifikasi
“BAIK” menurut tabel audit kebakaran
Puslitbang Departemen Pekerjaan Umum Pd-
T-11-2005-C yang berarti semua tingkat
komponen kesesuaian sistem tanggap darurat
kebakaran dan sarana penyelamat jiwa sesuai
persyaratan, tetapi ada beberapa kriteria yang
kurang.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pekerjaan Umum 2008.


Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor : 26/PRT/M/2008 Tentang
Persyaratan Teknis Sistem Proteksi
Kebakaran Pada Bangunan Gedung
dan Lingkungan. Jakarta:
Departemen Pekerjaan Umum.
Jakarta.

372
http://jurnal.d4k3.uniba-bpn.ac.id

Anda mungkin juga menyukai