Anda di halaman 1dari 72

MANAJEMEN RISIKO

IBPR/HIRADC
OPENING – WISDOM WORD
LATAR BELAKANG

8/20/2020 3
▪ Pengawas dalam menjalankan peran K3 harus memiliki
kemauan, pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan
IBPR / HIRADC

▪ Banyak kecelakaan yang terjadi yang penyebabnya antara


lain kurangnya kemampuan pengawas untuk
mengidentifikasi bahaya secara cermat dan melakukan
pengendalian

▪ Setiap pekerjaan atau aktifitas pasti memiliki bahaya / aspek

▪ Bahaya / aspek K3L harus ditetapkan sistem kendalinya


secara proaktif dan terprogram

8/20/2020 4
PROSES RISK ASSESEMENT
(HIRADC/IBPR)

8/20/2020 5
Mendaftar Tugas
Kegiatan yang akan 1. Mengidentifikasi Bahaya
diidentifikasi bahayanya • Observasi K3, JSA, Daftar
Pra Operasi, Inspeksi,
Audit

2. Menentukan Risiko
• Catat kemungkinan

Komunikasi
Komunikasi

dampak/rugi
• Gunakan matriks
penilaian risiko

3. Mengevaluasi Risiko
• Evaluasi Risiko bisa
Menetapkan Hirarki Kontrol diterima atau belum
Risiko & Melaksanakan Kontrol diterima
Pastikan pengendalian
dilaksanakan
PENGERTIAN/DEFINISI

8/20/2020 7
1) Bahaya (Hazard) =
Segala sesuatu (sumber/kondisi/tindakan) berpotensi
merugikan/mencederakan pada;
✓ manusia
✓ kerusakan alat/harta benda
✓ gangguan proses produksi
✓ kerusakan lingkungan

Contoh;
• Radiasi dari sinar matahari
• Berkendara over speeding / dipengaruhi alkohol/narkoba
• Menggunakan alat kerja / APD tak layak/tak sesuai
8/20/2020 9
2) Risiko (Risk) =
Kemungkinan akibat atau kemungkinan terjadinya
celaka;
✓ cedera pada manusia
✓ kerusakan pada alat/proses/Iingkungan sekitar
karena terpapar suatu bahaya

Contoh Kemungkinan Ter- =


▪ -peleset jatuh karena lantai licin
▪ -jerembab karena housekeeping buruk
▪ -kilir punggung karena cara angkat salah
▪ -tabrak kendaraan karena cuaca kabut tebal
▪ -jatuh dari ketinggian karena tangga patah / APD cacat
▪ -sengat listrik karena kulit kabel terkelupas
8/20/2020 11
3) Bahaya vs Risiko

▪ Bahaya : Aliran listrik dari kabel telanjang


▪ Risiko : Tingkat kemungkinan karyawan di tempat itu
untuk menyentuh aliran listrik dari kabel telanjang

▪ Bahaya : Kantong semen dengan berat 40 kg


▪ Risiko : Tingkat kemungkinan karyawan di tempat itu
cedera pinggang karena mengangkat semen seberat
40 kg secara manual berulang-ulang

8/20/2020 12
RISIKO K3L – HSE RISK
Aspek Lingkungan Dampak Lingkungan
(ISO 14001:2004, 3.6) (ISO 14001:2004, 3.7)

Unsur kegiatan atau produk atau jasa Setiap perubahan pada lingkungan, baik
organisasi yang dapat berinteraksi dengan yang merugikan atau bermanfaat, yang
lingkungan keseluruhannya ataupun sebagian
disebabkan oleh aspek lingkungan
organisasi

Bahaya K3 Potensi Risiko K3


(ISO 45001 :2018 )
Sumber, situasi atau tindakan dengan Insiden K3 (near miss, fatality, first aid,
suatu potensi cidera atau gangguan LTI, gangguan kesehatan/PAK) dan
kesehatan atau kombinasi dari keduanya kerusakan properti yang muncul akibat
adanya bahaya K3

13
Sebab Akibat
8/20/2020
4) Risiko Murni (Total Risk)
Adalah skenario terburuk, tanpa
mempertimbangkan program pengendalian yang
sedang berjalan
Risiko-risiko yang;
• teridentifikasi,
• berdiri sendiri
• dapat dikuantifikasi
NAMUN belum diatasi menggunakan suatu pengendalian.

5) Risiko Sisa
Adalah suatu resiko yg tertinggal atau masih ada
walaupun telah diupayakan untuk menghilangkan,
meminimalkan, atau mengendalikan
Risiko Sisa = Total Risk – Existing program (Reliability)
7) Konsekuensi

Akibat interaksi antara = orang, alat, lingkungan,


bahaya,
yang bisa diukur dengan adanya kerugian/cidera bagi;
➢ orang,
➢ kesehatan,
➢ hilangnya nyawa,
➢ biaya yang dikeluarkan perusahaan.

Contoh;
• Fatal karena jatuh dari ketinggian
• Kebakaran karena korsleting
• Tulang patah karena HD terbalik
• Tertabrak mobil dan mengalami patah kaki
8) Frekuensi / Kekerapan =
Kemungkinan jumlah kejadian, diukur mulai dari tingkat;
• “Sangat Mungkin Tidak Terjadi” sampai dengan
• “Sekali per minggu/gilir kerja/bulan/Sekarang”

9) Pengendalian / Kontrol =
▪ Tindakan menghentikan bahaya maupun meminimalkan
konsekuensi.
▪ Tindakan ini disebut;
• mengelola risiko,
• mengantisipasi konsekuensi,
• menerapkan kontrol.
Risiko yang dikelola

8/20/2020 17
Risiko yang tidak dikelola

8/20/2020 18
1. MENDAFTAR AKTIVITAS /TUGAS

8/20/2020 19
Mendaftar Aktivitas/Tugas
1) Aktifitas Rutin adalah suatu kondisi dimana sebuah
kegiatan (aktifitas / sub aktifitas) dilakukan secara rutin
atau terjadwal.
Contoh : Kegiatan inspeksi yang dilakukan setiap
mingguan, bulanan maupun setiap triwulan, pelaksanaan
audit setahun sekali.

2) Aktifitas Non–Rutin adalah suatu kondisi dimana sebuah


kegiatan (aktifitas / sub aktifitas) dilakukan hanya pada
kesempatan atau waktu tertentu saja (insidental); tidak
secara tetap atau rutin.
Contoh: inspeksi mendadak (sidak), kunjungan lapangan
dari pemerintah/pelanggan.

8/20/2020 20
3) Aktifitas Normal adalah suatu aspek yang terjadi
meskipun sudah ada fungsi kontrol yang diterapkan.
Fungsi kontrol bisa SOP/WIN/JSA, guarding, sensor atau
fungsi kontrol yang lain.
Contoh: Tumpahan debu batu bara akan selau terjadi
meskipun sudah ada SOP, dust collector dll.

4) Aktifitas Abnormal adalah suatu aspek yang terjadi


dimana aspek tersebut menyimpang dari fungsi kontrol
yang sudah ditetapkan.
Contoh: Kuantitas debu batu bara yang besar akibat
tidak berfungsinya sprayer di primary/secondary/tertiary
crusher. Kondisi ini masih bisa ditangani dengan SOP atau
fungsi kontrol yang lain.

8/20/2020 21
5) Aktifitas Darurat/Emergency adalah kondisi luar luar
biasa yang terjadi akibat adanya pelanggaran SOP/
standard/regulasi yang memerlukan penanganan berlebih.
Contoh : kebakaran, unit kandas

8/20/2020 22
Contoh Tabel Mendaftar Aktivitas
IDENTIFIKASI BAHAYA

Tingkat Risiko Tindakan


No Pekerjaan/Tugas Bahaya Risiko
Pengendalian

1 Membersihkan lantai

2 Menangani bahan kimia


pembersih
3 Mengangkat barang secara
manual
4 Bekerja di ketinggian

5 Mengoperasikan mesin

6 Menggunakan alat pembersih


listrik
2. MENGIDENTIFIKASI BAHAYA

8/20/2020 24
Identifikasi Bahaya
Konsep Dasar:
• Ada jenis bahaya apa saja?
• Pada unsur produksi (4 M) apa saja?
• Bisa terkena kontak (terbentur, terpukul, terjepit,
dsb) apa saja?
• Apakah pekerjaan itu tidak bisa dilakukan dengan
cara normal (tempat, cara maupun alat)?
• Apakah sistem kendali level karyawan (Method -
JSA) sudah ada, sudah memadai, dan sudah
ditrainingkan ke anak buah?

8/20/2020 25
Faktor-FaktorKeselamatan (4M+1E)

MGT SDM
BAHAN LINGKUNGAN KERJA

AMAN Prod’s
FAKTOR TEMPAT KERJA
PENYEBAB
PERALATAN SEHAT

SIFAT PEKERJAAN
PROSES PRODUKSI

CARA KERJA KECELAKAAN

ANALISIS
Cara Identifikasi Bahaya

1) Mempelajari dokumen atau catatan – catatan


Bisnis proses, laporan insiden, buku manual, prosedur
(SOP, IK, JSEA), peraturan perundangan/persyaratan
lainnya, MSDS, laporan audit, laporan inspeksi, laporan
pengukuran, laporan pihak ketiga/eksternal, data PAK, data
sakit dll

2) Wawancara
Karyawan yang melakukan pekerjaan, karyawan yang
merancang suatu aktifitas, orang yang memiliki keahlian
tertentu di perusahaan misal: engineer, dokter, welder dll

8/20/2020 27
3) Brainstorming → sangat penting dalam fase ini untuk
tidak berkata “hal ini tidak dapat terjadi” tetapi “pikirkan
bagaimana jika hal ini terjadi?”.
Gunakan pemikiran “what if” untuk mempertimbangkan
bagaimana orang akan mengalami cidera atau gangguan
kesehatan misal:
Apa yang dapat terjadi jika orang bekerja tidak
menggunakan masker?, apakah mungkin jika sensor
tidak bekerja?, apakah sudah ada pekerja yang terpapar
sebelumnya?
4) Riset yang dilakukan dari sumber database perusahaan

5) Inspeksi dan Observasi

8/20/2020 28
Jenis-Jenis Bahaya
1) Bahaya Kimia
▪ Adalah bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan
pada manusia melalui pernapasan atau kontak dengan
kulit.
Contoh: debu, asap, gas, uap, fume, kabut,
bedak/tepung (vapors), fiber.

2) Bahaya Biologi
▪ Bahaya yang timbul dari mahluk hidup baik tampak
maupun tidak tampak oleh mata, yaitu Mikro Biologi:
bakteri, virus, jamur, dll, dan Makro Biologi: serangga,
parasit, tumbuhan, dan binatang.

8/20/2020 29
3) Bahaya Fisik
• Suara Bising yaitu suara yang tidak diinginkan atau di
atas ambang batas;
• Getaran, yaitu suatu getaran bolak-balik (oscillating),
seluruh badan, dan getaran sebagian;
• Pencahayaan, yaitu intensitas, terlalu terang/silau;
• Radiasi, yaitu radiasi ion dan radiasi non ion (electric &
magnetic fields);
• Temperatur, yaitu temperatur terlalu tinggi atau rendah;
• Tekanan, yaitu tekanan rendah atau tinggi.

8/20/2020 30
4) Bahaya Ergonomi
Bahaya karena adanya interaksi antara seseorang
dengan lingkungan tempat kerja, yaitu peralatan dan
tempat kerja yang tidak dirancang dengan baik, yang
meliputi:
▪ Stres Fisik: ruang sempit dan terbatas, menarik
mendorong, memforsir tenaga, gerakan berulang-ulang,
kelelahan, tekanan langsung dsb
▪ Stres kejiwaan: bosan, beban terlalu berat,
kebingungan, dsb

5) Bahaya Psikososial
▪ Intimidasi, trauma, pola gilir keja, pola promosi,
pengaturan kerja.
8/20/2020 31
6) Bahaya Mekanis
▪ Bahaya yang ada pada titik operasi seperti
pemotongan, pemboran; bahaya pada titik jepit (nip
point) seperti putaran pulley, roller; bahaya pada
gerakan mesin yang maju mundur atau naik turun,
dan bahaya pada tempat pemindahan dan pada
bagian yang berputar atau bergerak lainnya dari
suatu peralatan atau permesinan.

7) Bahaya Lingkungan Sekitar


▪ Kemiringan, permukaan tidak rata atau licin, cuaca tidak
ramah (temperatur, kelembaban, berkabut, dll),
berlumpur/berair, kegelapan.

8/20/2020 32
8) Bahaya Tingkah Laku
▪ Ketidakpatuhan, kurang keahlian, tugas baru/tidak rutin,
Overconfident sok jago/pintar, tidak peduli/masa bodoh.

9) Bahaya Kelistrikan
▪ Pemasangan kawat/kabel, penyambungan tahanan
pembumian (grounding sistem) dan pembatasan,
distribusi/panel listrik, saluran atau tombol, peralatan
listrik.

8/20/2020 33
Pengamatan Total
❑ Alat Bantu =
• Pengetahuan
• Pengalaman
• Pandangan
• Pendengaran
• Penciuman
• Sentuhan
• Rasa
Contoh Tabel Mengidentifikasi Bahaya
IDENTIFIKASI BAHAYA

Tingkat Risiko Tindakan


No Pekerjaan/Tugas Bahaya Risiko
Pengendalian

1 Membersihkan lantai Lantai licin, ketidakteraturan

2 Menangani bahan kimia Bahan-bahan kimia


pembersih
3 Mengangkat barang secara Praktek pengangkatan yang
manual tidak benar
4 Bekerja di ketinggian Berdiri di atas kursi untuk
melakukan pembersihan
5 Mengoperasikan mesin Pengoperasian mesin yang
tidak benar
6 Menggunakan alat pembersih Listrik
listrik
3. MENILAI/MENENTUKAN RISIKO

8/20/2020 36
Analisa Risiko
▪ Penilaian risiko melibatkan 2 (dua) komponen penilaian yaitu
FREKUENSI & KONSEKUENSI
▪ Frekuensi merupakan komponen untuk menilai
kemungkinan munculnya aspek lingkungan dan bahaya K3
▪ Konsekuensi merupakan komponen untuk menilai
dampak lingkungan dan potensi risiko K3

8/20/2020 37
Formula:
R = P(L) x C(S) or
R = f (C X E X L)
Keterangan:
C = Consequences (dampak)
E = Exposure (pajanan)
L = Likelihood (probabilitas)

Risiko = bahaya/cedera x kemungkinan cedera


Bahaya/cedera = Hazard x Exposure
Eksposure = Konsentrasi x Durasi
Risiko = Bahaya x Konsentrasi x Durasi x Kemungkinan Cidera

8/20/2020 38
Contoh #1 : Matrik Penilaian Risiko
KEPATUHAN
TERHADAP KESEHATAN DAN KOMUNITAS
LINGKUNGAN KERUGIAN KONSEK
PERATURAN KESELAMATAN SOSIAL LOKAL
HIDUP (LH) KEUANGAN (KK) UENSI
PERUNDANG- KERJA (K3) (KSL)
UNDANGAN (KP)
Terjadi gangguan terhadap Dampak yang dirasakan sangat serius
keanekaragaman flora dan fauna dan oleh komunitas sosial lokal dan
Mengakibatkan kematian dikarenakan
Pelanggaran serius terhadap kecil kemungkinan untuk berakibat pada demonstrasi baik
kecelakaan kerja/cacat permanen
peraturan perundang-undangan yang mengembalikan seperti fungsi rona mengakibatkan operasi berhenti atau Kerugian keuangan
dapat dihentikannya
operasi/dicabutnya izin oleh
awal
Gangguan /pencemaran
tidak
> USD 100,000 5 C C C H H
pemerintah Terpapar PAK yang tidak dapat signifikan/major diluar area kerja Adanya isu yang meluas sampai media
pulih/sembuh organisasi yang terjadi terus internasional/nasional
menerus/berkala
Terjadi gangguan terhadap
Mangakibatkan cidera berat keanekaragaman flora dan fauna dan
dikarenakan kecelakaan kerja masih dapat dikembalikan ke fungsi Kerugian keuangan
Mengakibatkan munculnya Penyakit
rona awal
Gangguan /pencemaran ke luar area
USD 50,000 - USD 4 C H H M M
Akibat Kerja (PAK) yang dapat pulih,
dengan jumlah karyawan yang
kerja area organisasi yang
signifikan/major yang tidak terjadi
100,000
terpapar diatas 10 orang terus menerus/berkala.
Dampak dirasakan oleh komunitas
sosial lokal/pihak yang
Mengakibatkan cidera ringan sehingga
berkepentingan (stakeholders) dan
Adanya pelanggaran terhadap
kehilangan hari kerja Gangguan/pencemaran berakibat terjadinya keluhan, baik Kerugian keuangan
peraturan perundang-undangan yang
mengakibatkan adanya teguran/sangsiMengakibatkan munculnya Penyakit
signifikan/major di dalam lingkungan
area kerja organisasi dan atau
menyebar ke area kerja yang lain.
secara formal maupun informal
USD 25,000 - < USD 3 H H H M M
Akibat Kerja (PAK) yang dapat pulih, Adanya isu yang meluas sampai media 50,000
dengan jumlah karyawan yang lokal
terpapar antara 5 sampai 10 orang

Mengakibatkan terjadinya cidera


ringan tidak dapat bekerja di
pekerjaan semula Gangguan /pencemaran minor sampai Kerugian keuangan
ke luar lingkungan kerja organisasi
Mengakibatkan munculnya Penyakit yang dampak terhadap lingkungan
USD 5,000 - USD 2 H M M L L
Akibat Kerja (PAK) yang dapat pulih, tidak signifikan. 25,000
dengan jumlah karyawan yang
terpapar dibawah 5 orang

Mengakibatkan terjadinya cidera


Tidak mengakibatkan terjadinya
ringan dan masih dapat bekerja di Gangguan/pencemaran terhadap keluhan komunitas sosial lokal
pekerjaan semula kondisi lingkungan yang minor dan Kerugian keuangan
Pelanggaran minor terhadap
peraturan perundang-undangan
terlokalisir hanya disatu tempat di
area kerja organisasi (tidak < USD 5,000 1 M M L L L
Tidak terkait dengan PAK/Tidak ada menyebar). Tidak terekspos sampai ke media
potensi PAK

Keterangan Kode
Kode Warna
Warna
Keterangan A B C D E
C- Critical - Unacceptable TSP=Tujuan-Sasaran-
& Intolerable Progam Kemungkinan
Terjadi dalam
H - High - Unacceptable & KO = Kendali Operasional FREKUENSI banyak keadaan Kemungkinan Kemungkinan terjadi, tetapi
Kemungkinan
Tolerable terjadi beberapa dalam situasi
M - Medium - P&P = Pemantatauan dan
(mulai dari tiap hampir terjadi terjadi lebih dari
kali dalam 1 yang
Unacceptable & Tolerable Pengukuran saat/hari sampai setiap bulan 1 tahun
tahun eksepsional/luar
L - Low - Acceptable PKD = Penanganan Kondisi 1x/minggu)
biasa
Darurat

8/20/2020 39
Tabel 1 : Frekuensi

8/20/2020 40
Tabel: 2 Konsekuensi
KEPATUHAN TERHADAP
KESEHATAN DAN LINGKUNGAN HIDUP KOMUNITAS SOSIAL LOKAL KERUGIAN KEUANGAN
PERATURAN PERUNDANG-
KESELAMATAN KERJA (K3) (LH) (KSL) (KK)
UNDANGAN (KP)
Dampak yang dirasakan sangat serius oleh
Terjadi gangguan terhadap keanekaragaman
Mengakibatkan kematian dikarenakan komunitas sosial lokal dan berakibat pada
Pelanggaran serius terhadap peraturan flora dan fauna dan kecil kemungkinan untuk
kecelakaan kerja/cacat permanen demonstrasi baik mengakibatkan operasi
perundang-undangan yang dapat mengembalikan seperti fungsi rona awal Kerugian keuangan
berhenti atau tidak
dihentikannya operasi/dicabutnya izin oleh > USD 100,000
Gangguan /pencemaran signifikan/major diluar
pemerintah Terpapar PAK yang tidak dapat Adanya isu yang meluas sampai media
area kerja organisasi yang terjadi terus
pulih/sembuh internasional/nasional
menerus/berkala
Terjadi gangguan terhadap keanekaragaman
Mangakibatkan cidera berat dikarenakan
flora dan fauna dan masih dapat dikembalikan
kecelakaan kerja
ke fungsi rona awal Kerugian keuangan
Mengakibatkan munculnya Penyakit Akibat Gangguan /pencemaran ke luar area kerja area USD 50,000 - USD 100,000
Kerja (PAK) yang dapat pulih, dengan jumlah organisasi yang signifikan/major yang tidak
karyawan yang terpapar diatas 10 orang terjadi terus menerus/berkala.
Dampak dirasakan oleh komunitas sosial
lokal/pihak yang berkepentingan
Mengakibatkan cidera ringan sehingga
(stakeholders) dan berakibat terjadinya
kehilangan hari kerja
Adanya pelanggaran terhadap peraturan Gangguan/pencemaran signifikan/major di keluhan, baik secara formal maupun
Kerugian keuangan
perundang-undangan yang mengakibatkan dalam lingkungan area kerja organisasi dan atau informal
USD 25,000 - < USD 50,000
adanya teguran/sangsi Mengakibatkan munculnya Penyakit Akibat menyebar ke area kerja yang lain.
Kerja (PAK) yang dapat pulih, dengan jumlah
Adanya isu yang meluas sampai media lokal
karyawan yang terpapar antara 5 sampai 10
orang
Mengakibatkan terjadinya cidera ringan
tidak dapat bekerja di pekerjaan semula Gangguan /pencemaran minor sampai ke luar
Kerugian keuangan
Mengakibatkan munculnya Penyakit Akibat lingkungan kerja organisasi yang dampak USD 5,000 - USD 25,000
Kerja (PAK) yang dapat pulih, dengan jumlah terhadap lingkungan tidak signifikan.
karyawan yang terpapar dibawah 5 orang

Mengakibatkan terjadinya cidera ringan dan Gangguan/pencemaran terhadap kondisi Tidak mengakibatkan terjadinya keluhan
Pelanggaran minor terhadap peraturan masih dapat bekerja di pekerjaan semula lingkungan yang minor dan terlokalisir hanya komunitas sosial lokal Kerugian keuangan
perundang-undangan disatu tempat di area kerja organisasi (tidak < USD 5,000
Tidak terkait dengan PAK/Tidak ada potensi
menyebar). Tidak terekspos sampai ke media
PAK

8/20/2020 41
Contoh #2 : Matrik Penilaian Risiko

8/20/2020 42
Tabel 2: Tingkat Kemungkinan

8/20/2020 43
Tabel 1: Tingkat Konsekuensi

8/20/2020 44
Tabel 3: Tindakan Manajemen Risiko

8/20/2020 45
Jenis Risiko (Kontak Energi)
1) Membentur sesuatu (orangnya bergerak barangnya diam: membentur
dinding, menabrak tiang listrik, kepala menyundul sesuatu yang
tergantung rendah)
2) Terpukul oleh sesuatu (orangnya diam barangnya bergerak: tertabrak
mobil, terpukul palu, terkena lentingan butiran batu gurinda, tertimpa
batu jatuh, terlindas HD, dihantam flying rocks)
3) Jatuh dari ketinggian yang berbeda (jatuh dari tangga, jatuh dari
atap, jatuh dari lantai atas, jatuh dari kabin)
4) Jatuh dari ketinggian yang sama (terpeleset jatuh, tersandung jatuh,
kesrimpet jatuh, kehilangan keseimbangan jatuh di permukaan yang
sama
5) Terpapar : menghirup, mengisap, menelan
6) Terjepit
• Titik jepit bergerak: pintu, laci, penutup kap mobil, atau
mobil ke dinding.
• Titik jepit diam: kita yang bergerak seperti waktu
membawa meja melewati pintu sehingga jari terjepit di
antara meja dan tiang pintu.
• Tersangkut, terkait atau tertarik mesin berputar: sarung
tangan tersangkut mesin berputar menyebabkan jari
putus, ujung baju tertarik mesin sehingga tangan masuk
ke mesin)

8/20/2020 47
7) Kontak dengan (Tersentuh energi berbahaya seperti :
listrik, api, panas, dingin, bahan kimia korosif. dorong,
menarik, menjangkau, gerakan berulang (repetitive)
8) Terhirup, terisap, tertelan bahan berbahaya: bahan
kimia, debu.
9) Memforsir tenaga: mengangkat, mendorong, menarik,
menjangkau, gerakan berulang (repetitive)

8/20/2020 48
Proses Penilaian Risiko
Angka yang diberikan merupakan “best professional
judgement” dengan mempertimbangkan :
1) Worst Case Scenario
2) Efektifitas pengendalian yang sudah ada
3) Konsensus dari Tim

8/20/2020 49
Contoh Tabel Menentukan Risiko
MENENTUKAN RISIKO

Tingkat
No Pekerjaan/Kegiatan Bahaya Risiko Risiko Tindakan Pengendalian

1 Membersihkan lantai Lantai licin, Terpeleset, S


ketidakteraturan terjerembab, jatuh

2 Menangani bahan kimia Bahan-bahan kimia Terkena bahan kimia S


pembersih pembersih

3 Mengangkat barang secara Praktek pengangkatan Sakit punggung S


manual yang tidak benar
4 Bekerja di ketinggian Berdiri di atas kursi untuk Jatuh dari kursi T
melakukan pembersihan
5 Mengoperasikan mesin Pengoperasian mesin Risiko cedera bila T
yang tidak benar mesin menghantam
kaki atau mata kaki

6 Menggunakan alat Listrik Tersengat listrik T


pembersih listrik atau terbakar
4. MENGEVALUASI RISIKO

8/20/2020 51
Evaluasi Risiko
Mengevaluasi Risiko yang sudah dinilai dengan proses
analisa dan pertimbangan kontrol dengan Existing control
dengan melakukan:

• Membandingkan hasil analisa dan nilai risiko awal dengan


kriteria yang sudah ditetapkan.

• Menentukan Prioritas Risiko K3LH, mana yang


Catastrophic/ Critical Risk (Risiko Sangat Tinggi), High Risk
(Risiko Tinggi), Medium Risk (Risiko Sedang) dan Low Risk
(Risiko Rendah)
Residual Risk yang sudah dievaluasi dengan existing
control harus dievaluasi kembali untuk menentukan apakah
risk level dapat diterima atau tidak (acceptable risk)
dengan melakukan:

• Treat Risk (Pengelolaan risiko) dengan menetapkan


additional control untuk menurunkan risk level sampai
dapat diterima

• Menetapkan time frame tindak lanjut additional control


untuk menentukan program, due-date, PIC dan progress
5. MENANGANI RISIKO
(RISK TREATMENT)

8/20/2020 54
Tujuan

1. Memprioritaskan pengendalian
2. Menentukan pengendalian yang pro aktif
3. Menurunkan tingkat risiko

8/20/2020 55
Hirarki Kontrol Risiko
Most Effective
Menghilangkan,
Mengganti & REKAYASA : Highest Level of Protection
Eliminasi, Subsitusi dan isolasi 1st Priority Focus to Hazards Sources
Mengisolasi pekerja
Increasing Effectiveness &
dari bahaya
ADMINISTRASI Sustainability
Rambu, Pemilihan Pekerja, Most Reliable
Rotasi kerja, Pembatasan jam
Mengubah cara orang
CSMS 2nd Priority
bekerja
PRAKTEK KERJA
JSA, SOP & Training Least Effective
Lowest level of Protection
3rd Priority
Focus to Person
Melindungi pekerja dengan APD Increasing Participation &
menggunakan APD Supervision Needed
Least Reliable
Hirarki Kontrol Risiko
1) Kendali Rekayasa Teknik (Engineering Design)
a. Eliminasi adalah Proses dan metode yang digunakan
untuk menghilangkan sama seklai bahaya yang ada
b. Substitusi adalah mengganti material, bahan atau
proses dengan yang ebih minimal bahayanya
c. Isolasi adalah merubah, memodifikasi ataupun
mengisolasi sumber bahaya dari manusia dengan alat
pengaman, dengan ruangan atau pemisahan waktu

8/20/2020 57
2) Kendali Administratif adalah penetapan
kendali yang bersifat administratf, misal rambu –
rambu, pelatihan, roster kerja, CSMS dll
3) Praktek kerja adalah pembuatan prosedur kerja
(SOP), JSA, Pelatihan dsb
4) Alat Pelindung Diri adalah peralatan pelindung
diri yang dirancang dan dipakai dengan tepat
mengurangi tingkat keparahan risiko yang
tertinggal (digunakan sebagai cara terakhir untuk
mengendalikan risiko)

8/20/2020 58
Strategi Pengelolaan Risiko
Residual Risk System
High
Risk Treatment
process to modify risk (2.1)
Mitigate / Reduce/
Event of Probability

1. Menghindari risiko dengan


Avoid the Risk
Treat Risk With memutuskan untuk tidak
Controls memulai atau melanjutkan
dengan kegiatan yang
menimbulkan risiko;
2. Melepaskan sumber risiko
Share or Transfer atau mengubah
Accept the Risk
The Risk kemungkinan atau
mengubah konsekuensi
3. Berbagi risiko dengan pihak
Low
atau pihak-pihak (termasuk
Low High kontrak dan pembiayaan
Event of Impact risiko) yang lain; dan
4. Mempertahankan risiko
dengan keputusan
Contoh Tabel Menentapkan Kontrol
MENETAPKAN TINDAKAN PENGENDALIAN

Tingkat
No Pekerjaan/Kegiatan Bahaya Risiko Risiko Tindakan Pengendalian

1 Membersihkan lantai Lantai licin, Terpeleset, S - Warning cones ditempatkan


ketidakteraturan terjerembab, jatuh pada area lantai basah
- Menginstruksikan agar
karyawan menjauh dari lantai
basah
- Petugas kebersihan
menggunakan soket listrik
terdekat dengan untuk
mengurangi risiko
terjerembab over leads.

2 Menangani bahan kimia Bahan-bahan kimia Terkena bahan kimia - Menerapkan SOP
pembersih pembersih S menangani bahan berbahaya

3 Mengangkat barang secara Praktek pengangkatan Sakit punggung S - Menerapkan SOP


pengangkatan secara manual
manual yang tidak benar
Contoh Tabel Menentapkan Kontrol
MENETAPKAN TINDAKAN PENGENDALIAN

Tingkat
No Pekerjaan/Kegiatan Bahaya Risiko Risiko Tindakan Pengendalian

4 Bekerja di ketinggian Berdiri di atas kursi untuk Jatuh dari kursi T − Menerapkan SOP “Bekerja
melakukan pembersihan di ketinggian”
−Pelatihan bagi Karyawan
tentang Sistem Kerja Tangga
untuk Kebersihan

5 Mengoperasikan mesin Pengoperasian mesin Risiko cedera bila mesin T - Implementasi cek pra-
yang tidak benar menghantam kaki atau operasi untuk mesin-mesin
mata kaki
pembersih.

6 Menggunakan alat Listrik Tersengat listrik S - Menerapkan SOP bekerja


pembersih listrik atau terbakar dengan Alat listrik
- Karyawan dilatih untuk tidak
memercikkan air dekat soket
atau alat listrik
PEMANTAUAN DAN PENINJAUAN
HIRADC/IBPR

8/20/2020 63
Proses Monitor (Pemantauan) dan Reviu (Kaji Ulang)
dilakukan untuk memastikan efektifitas dari proses
Manajemen Risiko

Pemantauan dilakukan terhadap hal-hal sebagai berikut:

• Kepatuhan terhadap Peraturan dan perundangan yang


sudah ditetapkan dalam dokumen Risk Assessment
• Memantau hal-hal yang Critical (Top Risks) sudah
dilakukan control yang memadai
• Kesesuaian pelaksanaan kontrol pada pekerjaan di
lapangan vs kontrol yang ditetapkan dalam dokumen Risk
Assessment
• Memastikan kepatuhan karyawan terhadap kontrol yang
telah ditetapka
• Efektifitas komunikasi kontrol manajemen risiko kepada
karyawan
• Memastikan PIC sudah melakukan tugasnya sesuai
yang ditetapkan
Kaji ulang (Review) dilakukan dengan pertimbangan sebagai
berikut:
• Manajemen risiko adalah proses yang bersifat LIFE oleh
sebab itu proses KAJI ULANG harus dilakukan
• Kaji ulang dilakukan apabila dari hasil monitor didapati hal-
hal yang tidak efektif, dengan melakukan:
• Kaji ulang terhadap kontrol yang telah ditetapkan dengan
melakukan re-assessment (Analyze Risk, Evaluate Risk
& Treat Risk)
• Menentapkan Additional Control baru untuk kontrol
yang lebih efektif
Kaji ulang dilakukan apabila kontrol yang telah ditetapkan
tidak tepat lagi karena:
• Peraturan dan perundangan yang berubah
• Terjadi kecelakaan berat/fatal atau kejadian berbahaya
dan terbukti kontrol yang ditetapkan telah dilakukan.
• Terjadi keadaan darurat dan dari hasil debriefing
dinyatakan control tidak efektif

Meskipun tidak ada perubahan, kaji ulang


secara berkala harus dilakukan, biasanya
satu kali dalam setahun
KESIMPULAN

8/20/2020 67
1. Setiap pengawas harus mengetahui bahaya dan risiko yang
spesifik di area kerja masing – masing
2. Setiap pengawas harus bisa menentukan pengendalian dari
bahaya dan risiko yang muncul di area kerja masing – masing
3. Manajemen Risiko (IBPR/HIRADC) adalah bagian penting dari
keseluruhan program pencegahan kecelakaan yang harus
dilakukan di depan
4. Manajemen Risiko (IBPR/HIRADC) adalah suatu skill atau
ketrampilan wajib yang harus dikuasai dengan baik oleh setiap
pengawas
5. Setiap pengawas harus bisa memakai Manajemen Risiko
(IBPR/HIRADC) untuk semua kegiatan supervisinya seperti:
waktu membagi tugas (line out) kepada anak buah, inspeksi,
investigasi, membuat JSA, dsb

8/20/2020 68
Gambaran Sederhana Penerapan
IBPR/HIRDC

Risiko
Bahaya
Pengendalian
Melaksanakan Pengendalian/Kontrol

Pastikan
ketetapan pengendalian dilaksanakan sepenuhnya
dan pekerja mengetahui perubahan.

Pantau teratur
penerapan pengendalian yang ditetapkan

Anda mungkin juga menyukai