1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya, penilaian dan menentukan pengendalian risiko dari
seluruh kegiatan rutin dan non rutin, produk, jasa, personil yang mempunyai akses ke tempat kerja ,
peraturan dan persyaratan lain yang berlaku, fasilitas, peralatan, manajemen perubahan, lingkungan kerja,
cara kerja (human behaviour), bahaya dari luar tempat kerja dan menetapkan klasifikasi risiko
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mencakup persiapan Tim Manajemen Risiko, Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko,
Menentukan Pengendalian Risiko, Pemantauan Tindakan Pengendalian Risiko dan Tinjauan Pengendalian
3. DEFINISI
3.1 Pekerjaan rutin adalah pekerjaan yang dilakukan secara rutin dari hari ke hari dan dalam kondisi
normal
3.2 Pekerjaan non rutin adalah pekerjaan yang dilakukan tidak rutin (sesekali, kadang- kadang seperti
perbaikan fasilitas, pemeliharaan, overhoul mesin)
3.3 Bahaya adalah sumber, situasi atau tindakan dengan suatu potensi kerugian yang berkenaan dengan
cedera Pada manusia atau penyakit akibat kerja atau kombinasinya
3.4 Identifikasi bahaya adalah proses mengenali bahwa bahaya ada dan menentukan karakteristiknya
3.5 Penyakit akibat kerja adalah suatu kondisi pisik atau mental yang menjadi lebih buruk disebabkan oleh
akivitas kerja dan atau situasi pekerjaan terkait
3.6 Insiden adalah keadaan yang berhubungan dengan pekerjaan yang mengakibatkan cedera atau
penyakit akibat kerja tanpa memperhatikan keparahan atau fatality atau dapat terjadi (cedera, penyakit
akibat kerja, tidak ada penyakit akibat kerja, fatality, near miss, kejadian berbahaya dan situasi
darurat)
3.7 Risiko adalah kombinasi dari kemungkinan dari suatu kondisi bahaya yang terjadi dan tingkat
keparahan pada cedera atau penyakit akibat kerja yang dapat disebabkan oleh kejadian atau paparan
3.8 Penilaian Risiko adalah proses evaluasi risiko yang terjadi dari suatu bahaya, memperhitungkan
kecukupan dari pengendalian saat ini dan memutuskan apakah ada atau tidak ada risiko yang dapat
diterima
3.9 Tempat Kerja adalah setiap lokasi fisik dimana suatu aktivitas terkait dengan pelaksanaan pekerjaan
di bawah pengendalian organisasi
3.10 Acceptable Risk adalah risiko yang telah dikurangi sampai pada tingkat yang dapat diterima oleh
organisasi dengan memperhitungkan peraturan dan kebijakan HSE organisasi
3.11 Pengendalian Risiko adalah pengendalian atau pengelolaan setiap sumber yang dapat
mengakibatkan kerugian melalui eliminasi risiko, pengurangan risiko, pemindahan risiko atau
penerimaan risiko.
3.12 Hirarki Pengendalian :
- Eliminasi (menghilangkan) bahaya
- Substitusi (mengganti)
- Rekayasa (engineering)
- Pengendalian Administrasi (prosedur, pelatihan, pengaturan jam kerja dll)
- Alat Pelindung Diri (APD)
Pihak yang berkepentingan adalah probadi atau kelompok yang peduli dengan ataudipengaruhi oleh kinerja
HSE organisasi
1. Sasaran HSE adalah target yang berkenaan dengan kinerja HSE dimana ditetapkan sendiri oleh
organisasi untuk dicapai
2. Kinerja HSE adalah hasil yang terukur dari manajemen organisasi terhadap risiko HSE
3. Ketidak sesuaian adalah tidak terpenuhinya suatu persyaratan
4. Tindakan Perbaikan adalah Tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidak sesuaian
5. Tindakan pencegahan adalah tindakan untuk menghilangkan penyebab ketidak sesuaian
6. Tim Manajemen Risiko (TMR) adalah tim penilaian risiko yang terdiri dari pegawai dan atau
manajemen dan bertugas untuk melakukan identifikasi bahaya, penilaiandan pengendalian risiko
4. REFERENSI
1. Standar OHSAS 18001
2. Manual HSE
PT. LAGGA PRIMA PERSADA
Spesialis Pekerjaan Bawah Air (salvage),Cleaning, Cathodic, Repair, Eriction, Mechanical, Kontruksi,
Pipe, Tanki, Pemotongan Kapal (scraffing)
Workshop: komplek pergudangan pelabuhan panjang Contact: 0811442004-08127748005
E-mail: pt.laggaprimapersada@gmail.com rickyyakub972@gmail.com
5. TANGGUNG JAWAB
5.1 Identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko dilaksanakan beranggotakan perwakilan masing
masing bagian ditetapkan oleh Safety Man dan Management.
5.2 Mengidentifikasi area yang ada denganformulir yang telah disediakan.
5.3 Sumber bahaya yang diidentifikasi adalah kegiatan dari pihak eksternal, proses/aktivitas,
peralatan/mesin, produk, perilaku manusia, manajemen perubahan, tempat kerja/lingkungan kerja,
pekerjaan rutin dan non rutin yang dapat menyebabkanterjadinya cedera dan penyakit akibat kerja,
meliputi :
- Bahaya fisik yaitu berupa keadaan konstruksi bangunan, mesin, peralatan, perlengkapan kerja,
bahan dan tindakan-tindakan tidak aman.
- Bahaya Kimia yaitu keadaan penanganan, penyimpangan, penggunaan dan kebocoran bahan
kimia serta pembuangan limbah yang dapat menimbulkanbahaya.
- Bahaya biologis yaitu keadaan biologis dari bahan baku, setiap orang yang berada ditempat kerja
dan lingkungan sekitarnya, yang dapat menimbulkanalergi, penularan penyakit dan sebagainya.
- Bahaya Ergonomi yaitu cara kerja dan kondisi yang tidak sesuai dengan postur dan posisi tubuh
yang dapat menimbulkan bahaya maupun penyakit akibat kerja.
- Bahaya psykologist yaitu keadaan dimana orang yang berada di tempat kerja dan lingkungan
sekitarnya terganggu kejiwaannya ( stress ), keadaan tempat kerja yang tidak nyaman, hubungan
kerja antara setiap orang dan pimpinannya dan atau faktor lain yang dapat menimbulkan bahaya
kejiwaannya.
- Bahaya kebakaran yaitu kondisi dan tindakan yang dapat menimbulkanterjadinya kebakaran.
- Bahaya penyakit akibat kerja yaitu kondisi dan tindakan yang dapat menyebabkan penyakit pada
setiap orang yang berada di tempat kerja ataulingkungan sekitarnya.
- Hasil identifikasi diregister sesuai dengan tata cara pencatatan / registrasi, dan harus direview
minimal satu tahun sekali.
6. PROSEDUR
6.2.1. Semua kegiatan yang telah diidentifikasi dan dinilai terhadap risiko yang
ditimbulkan selanjutnya dijadikan acuan untuk mengambil tindakan perbaikan
guna mengurangi risiko yang ditimbulkan sampai batas diterima(acceptable risk).
6.2.2. Penilaian risiko dilakukan dengan memperhitungkan pengendalian saat ini, penilian
risiko awal (initial risk assessment) dan penilaian risiko sisa (residual risk
assessment),
6.2.3. Semua yang tercantum dalam daftar identifikasi bahaya, diberikan nilaitingkat
risiko yang ditimbulkan.
6.2.4. Penentuan nilai risiko didasarkan pada standart atau methodepenilaian
secara semi kuantitatif sebagai berikut
PT. LAGGA PRIMA PERSADA
Spesialis Pekerjaan Bawah Air (salvage),Cleaning, Cathodic, Repair, Eriction, Mechanical, Kontruksi,
Pipe, Tanki, Pemotongan Kapal (scraffing)
Workshop: komplek pergudangan pelabuhan panjang Contact: 0811442004-08127748005
E-mail: pt.laggaprimapersada@gmail.com rickyyakub972@gmail.com
Tabel.2 Akibat/Keparahan
Akibat
Peluang 1 2 3 4 5
A H H E E E
B M H H E E
C L M H E E
D L L M H E
E L L M H H
Risk Level:
Berdasarkan hasil penilaian risiko, maka dilakukan tahapan seleksi tingkat risiko dan
menentukan prioritasnya dengan menggunakan methode tindakan pengendalianmelalui
Hirarki Pengendalian Risiko.
PT. LAGGA PRIMA PERSADA
Spesialis Pekerjaan Bawah Air (salvage),Cleaning, Cathodic, Repair, Eriction, Mechanical, Kontruksi,
Pipe, Tanki, Pemotongan Kapal (scraffing)
Workshop: komplek pergudangan pelabuhan panjang Contact: 0811442004-08127748005
E-mail: pt.laggaprimapersada@gmail.com rickyyakub972@gmail.com
6.4.1. Status pengendalian risiko yang diterapkan harus ditinjau untuk memastikan
pengendalian risiko diterapkan.
6.4.2. Apabila hasil pengendalian risiko belum diterapkan, maka harus dilaporkan ke
Management
1. LAMPIRAN
HIRADC
Metode yang di gunakan untuk menilai tingkatan resiko adalah dengan membuat table Hazard
Identification Risk Assessment and Determining Controls (HIRADC). HIRADC sendiri adalah suatu metode
yang digunakan untuk melakukan identifikasi terhadap resiko bahaya dan penentuan atas pengendalian
suatu bahaya yang terjadi dilingkungan kerja, sehingga bisa memperoleh gambaran prioritas pekerjaan
yang harus dikendalikan bahayanya.
Likelihood
Severity
Skor Risiko Lanjutan
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Mob dan Demobilisasi
- perjalanan dengan mengunakan kendaraan Exsisting & Mengendarai Mengguna Laka lantas Terjepit, Terjatuh, E :-
Reklamasi dan kan Terbentur S:- Safety Man
mengangkat Kendaraan
Eng :Menyediakan kendaraan
dan Mobil
untuk Mob-mobilisasi personil 2 2 4 L
- Perlengkapan (APD pekerja (Safety Helmet, menurunkan
material kerja Adm: CSLR (Fit to Wok, Permit to
safety shoes, Masker, Sarung tangan, Work, Safety Driving (Kecepatan
dan peralatan
wearpack, Trolli, linggis, cangkul, sendok kerja. Maksimum 15km/jam)
semen, ) Safety Zone Position)
II APD: Safety Shoes, Safety Helmet,
PEKERJAAN PEMBUATAN RANGKA RAMBU – RAMBU
Coverall,sarung tangan
1. Pemotongan material rambu – rambu
- Mempersiapkan Peralatan yang akan Seluruh Pekerjaan Mengendara Mengunakan Lakalantas, Luka ringan dan E :-
digunakan dan APD yang akan dipakai panas di laksanakan Kendaraan terkena alat berat, gangguan S:-
potong ,
- sebelum memasuki
Pengangkutan lokasi
Material darikerja
toko ke work di work shop Mitra Mobil dan
tersengat
pernapasan , mual, Eng :Menyediakan kendaraan dan
shop menggunakan kendaraan Kerja Peralatan Kebakaran, Apar
- Pemotongan Material Rangka rambu – alliran listrik Safety Man
pencemaran Adm: CSLR (Fit to Wok, Permit to
rambu menggunakan gerinda listrik
lingkungan sekitar, Work, Safety Driving (Kecepatan APAR DAN
Dan alat potong lainnya
iritasi kulit dan Maksimum 15km/jam), Safety 2 4 4 H KOTAK P3K
- Perapihan hasil sambungan las rangka Zone Position)
mata.
- rambu rambu APD: Safety Helmet, Kaca Mata
- Target pekerjaan rangka Safety, Masker/buff, Coverall,
menghasilkan pekerjaan yang Sarung Tangan, Safety, Sepatu
maksimal dan tahan lama untuk Safety
- memenuhi keinginan pihak PT.
PERTAMINA IT PANJANG
2. Penyambungan potongan pipa dan Seluruh Pekerjaan Alat pengelasan Mengunakan Gangguan Luka ringan dan E :-
- hollow yang akan di buat rangka untuk panas di laksanakan di peralatan penglihatan, berat, gangguan S:-
Penyambungan pipa dan hollow
terkena alat Eng : Menyediakan APAR dan arus
rangka dengan pengelasan sudut dan work shop Mitra Kerja pengelasan pernapasan , mual, APAR DAN
- sudut nya potong , listrik yang aman 3 4 4 H Safetyman
dan Kebakaran,
tersengat alliran Adm: CSLR (Fit to Wok, Permit to
KOTAK P3K
- Dalam pengelasan
Perapihan gunakan APD
bekas pengelasan rangka pemotongan pencemaran
listrik
pengelasan
- Target
rambu dari
rambuyang sudah rangka
pengelasan di tentukan
rambu lingkungan sekitar, Work, Safety Zone Position)
rambu membentuk rangka rambu yang iritasi kulit daniritasi APD: Safety Helmet, Kaca Mata
mata Safety pengelasan, Masker/buff,
kuat dan rapih sesuia dengan
Coverall, Sarung Tangan, Safety,
II permintaan pihak USER
PEKERJAAN PEMOTONGAN PLAT GALVANIS/ ALUMUNIUM UNTUK SGN BOARD Sepatu Safety
1 Penggalian Lubang
- Mempersiapkan Peralatan yang akan Di area reklamasi E: - Safety Man
digunakan dan APD yang akan dipakai dan eksisting S: -
sebelum memasuki lokasi kerja Eng : Menyediakan Kendaraan
operasional
e
PT. LAGGA PRIMA PERSADA
Spesialis Pekerjaan Bawah Air (salvage),Cleaning, Cathodic, Repair, Eriction, Mechanical, Kontruksi,
Pipe, Tanki, Pemotongan Kapal (scraffing)
Workshop: komplek pergudangan pelabuhan panjang Contact: 0811442004-08127748005
E-mail: pt.laggaprimapersada@gmail.com rickyyakub972@gmail.com
- Mengangkut Rambu Rambu Yang sudah Mengendarai dan MenggunakanLaka lantas, Luka berat dan Adm : CLSR ( Fit to work , Permit to 2 2 4 L
jadi menggunakan kendaraan pickup mengangkat dan kendaraan terhimpit fataliti Dehidrasi work, Safety zone Position )
- Menurunkan Rambu Rambu di lokasi menurunkan Mobil Pickup material kerja debu gangguan APD : Safety Helmet, safety shoes,
yang telah di tentukan material kerja , terjatuh penglihatan dan masker, wearpack, sarung tangan
dan peralatan pernapasan , kaca mata
kerja pencemaran
lingkungan sekitar
- Menyiapkan Lubang untuk tiang Rambu
- rambu
Pengecoran Tiang Rambu Rambu di titik
lokasi yang di tentukan
II
PEKERJAAN PENYELESAIAN
E:-
1. Pelaporan dan dokumentasi S: -
Eng : Menyiapkan kendaraan
Di area Eksisting Membawa Mengendara Laka Lantas, Mengantuk , mual dan
APDdokument
: Safety Shoes, Safety Safety Man
dan reklamasi kendaraan dan i Pusing Helmet, Masker, Wearpack, dan admin
- perjalanan mengunakan kendaraan dokumen Kaca Mata safety