Anda di halaman 1dari 22

Modul – 5 :

Manajemen Risiko /
Identifikasi Bahaya &
Penilaian Risiko (IBPR)

1
DOKUMEN PORTOFOLIO :

B.13 SOP IBPR / HIRAC


B.14 Dokumen IBPR / Laporan Identifikasi Bahaya +
Penilaian Risiko

2
SASARAN :
• Mampu mengidentifikasi bahaya,
• Mampu menilai risiko dari suatu bahaya.
• Mampu menyusun tindakan control /
pengendalian yang efektif.
BAHAYA / HAZARD
Adalah sumber / situasi dengan potensi yang dapat
menyebabkan cedera atau sakit pada manusia, kerusakan
peralatan dan pencemaran lingkungan atau kombinasinya.

RISIKO / RISK (R)


Adalah kombinasi kemungkinan & konsekuensi dari kejadian berbahaya
yang terjadi
atau
perkalian antara kemungkinan / likelihood (L) & konsekuensi / severity (S).

4
MANAJEMEN RISIKO

Adalah proses mengidentifikasi & menentukan


prioritas untuk meminimalkan dan mengendalikan
konsekuensi risikonya, sehingga dapat mencegah
kecelakaan.

5
TUJUAN MANAJEMEN RISIKO :

• Alat / tools untuk mencapai target K3,


• Mengelola risiko yang dapat menyebabkan
kerugian akibat kecelakaan (uncertaintly),
• Mengambil tindakan yang tepat & efektif
atas risiko yang teridentifikasi.
MANAJEMEN RISIKO DAPAT
MENCAPAI SASARAN, JIKA :

• Menyatu dalam praktik & proses kerja yang sesuai,


efektif dan efisien.
• Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari semua
proses yang dilakukan secara terus menerus,
• Mejadi dasar dalam pengembangan kebijakan,
perencanaan, & strategi implementasi sistem
manajemen.
APA MANFAAT DARI MANAJEMEN
RISIKO?
• Mengidentifikasi & mengendalikan risiko K3 pada
semua aktivitas / proses,
• Sebagai dasar menyusun perencanaan / strategi K3,
• “Kunci” dari pencegahan kecelakaan,
• Mengurangi biaya / kerugian,
• Meningkatkan efisiensi & kinerja K3
• Meningkatkan “Accountability”
• Sebagai dasar untuk Perbaikan Berkelanjutan.
DIMANA & KAPAN MANAJEMEN
RISIKO DILAKUKAN?
• Dilakukan terhadap semua aktivitas di semua area
kerja perusahaan,
• Pada Awal Proyek,
• Untuk Pekerjaan Baru,
• Ditinjau ulang secara berkala,
• Jika ada masukan dari Pemerintah (buku tambang,
audit, inspeksi, hasil investigasi kecelakaan serius),
• Jika ada modifikasi desain kerja, proses kerja, atau
modifikasi peralatan.
Tahapan Manajemen Risiko :

1. Komunikasi & Konsultasi,


2. Penetapan Konteks,
3. Identifikasi Bahaya,
4. Penilaian / Analisa Risiko,
5. Pengendalian / Pengelolaan Risiko,
6. Pemantauan & Peninjauan.

10
Komunikasi & Konsultasi

Komunikasi dan konsultasi


dilakukan dengan melibatkan
para pemangku kepentingan,
baik internal maupun
eksternal yang terkait di
dalam proses manajemen
risiko.

11
Penetapan Konteks
• Menetapkan Aktivitas & Sasaran,
• Menentapkan team,
• Menentapkan jadwal / time frame,
• Menetapkan metode / cara diskusi,
• Menetapkan Metodologi Penilaian Risiko
• Menentapkan kriteria penilaian risiko & matriks.

12
Mengidentifikasi Bahaya
Bahaya Contoh
Kimia Debu Silika, Fiber Asbes, Asap / Gas / Uap Beracun
Kebisingan, Getaran tinggi, Pencahayaan (kurang /
Fisik
berlebih), Radiasi UV, Temperatur (rendah / tinggi)
Mikro Biologi (Bakteri, Virus, Jamur), Makro Biologi
Biologis
(Tumbuhan & Binatang)
Mekanis Titik Operasi, Titik Jepit, Gerak Mesin
Lingkungan Sekitar Licin, Permukaan Tidak Rata
Psikososial Intimidasi, Trauma, Pola shift kerja
Tingkah Laku Kurang Keahlian, Ketidak-patuhan
Kelistrikan Peralatan, Instalasi

13
Menilai Risiko
Penilaian risiko dilakukan melalui proses evaluasi risiko untuk menentukan
risiko tersebut, apakah dapat diterima/tidak
Kemungkinan = Probability (P)
Keparahan = Consequency = Severity (S)
Terpapar / Terpajan = Exposure (E)

Rumus Nilai /
Risiko = (E x P) x S
Tingkat Risiko

Probability x Exposure = Likelihood (L)

Risiko (R) = L x S
14
Menilai Risiko

15
Menilai Risiko

KODE RISIKO
AA KRITIKAL

A TINGGI

B SEDANG

C RENDAH

16
Pengendalian Risiko
Gunakan HIERARKI PENGENGALIAN RISIKO untuk
menyusun langkah pengendalian :

Rekayasa : eliminasi, substitusi, isolasi


Administrasi : rambu peringatan, pemilihan pekerja, rotasi
pekerja / jadwal kerja, pembatasan jam kerja, pemilihan
perusahaan jasa Pertambangan
Praktik Kerja : prosedur kerja baku (standard operating
procedure), instruksi kerja (work instruction), job safety analysis,
pelatihan (training)
Alat Pelindung Diri
17
Pemantauan & Peninjauan
• Menetapkan cara pemantauan dan peninjauan manajemen
risiko
• Mengkomunikasikan hasil pemantauan dan peninjauan ke
pihak terkait
• Memastikan pengendalian risiko yang dilakukan memadai
• Melaksanakan pemantauan dan peninjauan secara berkala,
jika terjadi :
1. kecelakaan 4. Penyakit akibat kerja
2. kejadian berbahaya 5. Perubahan peralatan,
3. kejadian akibat penyakit tenaga instalasi, dan/atau proses,
kerja serta kegiatan bar

18
POTENSI LIKELIHOOD (L) SEVERITY (S) & KODE
TINDAKAN PENGENDALIAN
INSIDEN & NILAI NILAI RISIKO
Pekerja terjatuh 60% - 80% 4 Mati 4 AA 1.Menghentikan pekerjaan
dari ketinggian terjatuh (Kritikal) (Rakayasa).
2.Memasang scaffolding
(Rekayasa)
3.Menyusun & implementasi
JSA (Work Practice)
4.Melengkapi pekerja dg
harness (PPE).
LATIHAN :
1. POTENSI INSIDEN apakah yang dapat terjadi !
2. Tentukan LIKELIHOOD, SEVERITY, & KODE RISIKO-nya !
3. Tentukan TINDAKAN PENGENDALIAN yang tepat untuk kasus tsb?
RINCIAN DARI BAHAYA DITEMUI RINCIAN TINDAKAN PERBAIKAN SEGERA
KODE BAHAYA
(Tulis w aktu, tempat & bahaya yang Anda temui) (Tulis tindakan Anda thd bahaya yang ditemui)

AA
(Diisi oleh observer / penemu bahaya)
LAPORAN BAHAYA

(Masukan segera laporan ini ke Kotak Laporan Bahaya)


Nama Observer : Department / Section : Tanggal :
Jabatan : Tanda-Tangan :
Thank You
Terima Kasih

PT Prosyd Traicon Utama

Balikpapan Office Berau Office


Ruko Perum Pelangi B-Point Blok C2 Ruko Perumahan Berau Indah No. 9
Jln. Syarifuddin Yoes Jln. Durian 3, Kec. Tanjung Redeb
Kec. Balikpapan Selatan
Kab. Berau
Kota Balikpapan
Kalimantan Timur
Kalimantan Timur
T : (0542) 8510529 T : (0554) 2021244

E : balikpapan.office@prosyd.co.id E : berau.office@prosyd.co.id

22

Anda mungkin juga menyukai