Anda di halaman 1dari 47

HIRARC/ IBPPR

JOB SAFETY ANALYSIS


WORKING PERMIT
TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti mata pelajaran ini peserta mampu :


Memahami potensi – potensi bahaya di tempat kerja
melalui konsep :
- HIRARC (Hazard Identification Risk Assessment & Risk Control)
- JSA (Job Safety Analysis)
- WP (Working Permit)
Mencegah terjadinya kecelakaan kerja

www.pln.co.id |
Pokok Bahasan
1. HIRARC
a. Definisi Bahaya, Risiko, Incident & Accident
b. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko
c. Pengendalian Risiko
2. JSA (Job Safety Analysis)
3. Konsep & Kriteria Working Permit

www.pln.co.id |
Hazard Identification, Risk
Assessment & Risk Control
(HIRARC)/ IBPPR
Pengertian HIRARC / IBPPR
IBPPR (Identifikasi Bahaya,
Penilaian dan Pengendalian Identifikasi
Resiko) adalah proses : Potensi
Bahaya
- Meng-Identifikasi Potensi
Bahaya
- Penilaian dan HIRARC
(IBPPR)
Pengendalian Risiko
Untuk menentukan kriteria Pengendalian Penilaian
level Resiko (Tinggi, Sedang Risiko
Risiko

atau Rendah)

www.pln.co.id |
Personil yang terlibat dalam penyusunan dan
penerapan HIRARC/ IBPPR

Disusun oleh: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:

Supervisor Teknis Asisten


Supervisor K2/K3
Terkait Manajer
atau Penanggung
dan/atau
Jawab K2/K3
Manajer Unit
Terkait

Engineer/
Specialist

www.pln.co.id |
Komponen HIRARC 1:
Potensi Bahaya

Adalah segala sesuatu yang berpotensi dapat


membuat:
• Cedera terhadap manusia
• Kerusakan lingkungan dan
• Kerusakan fasilitas

C O N TO H :
• Kabel terkelupas

• Bahan Kimia yang mudah terbakar
• Tangga tidak diikat
• dll

www.pln.co.id |
Komponen HIRARC 2:
“Penilaian RISIKO”
Risiko adalah ukuran kemungkinan kerugian yang akan
timbul dari sumber bahaya (hazard) tertentu yang terjadi.

Probability (Peluang)

Peluang dari situasi atau keadaan bahaya atau kejadian


sesungguhnya orang dapat cedera bilamana terpapar
bahaya, lingkungan dapat tercemar, harta benda dapat
rusak, proses dapat terganggu bila sesuatu proses kerja
dan aktivitas yang tidak aman

www.pln.co.id |
Daftar Potensi Bahaya

Bahaya Fisik : Pencahayaan, Getaran, Kebisingan


Bahaya Kimia : Gas, Asap, Uap, Bahan Kimia
Micro Biologi (Virus, bakteri, jamur,dll); Macro Biologi
Bahaya Biologi : (Hewan, serangga, tumbuhan)

Stress Fisik (gerakan berulang, ruang sempit, memforsir


Bahaya Ergonomi : tenaga); Stress Mental (Jenuh/bosan,overload)

Bahaya Mekanis : Titik jepit, putaran pulley atau roller


Bahaya elektris : Kabel terkelupas, kabel bertegangan tanpa pengaman dll
Trauma, Intimidasi, pola promosi jabatan nyang salah,
Bahaya Psikososial : dan lain-lain

Bahaya Tingkah Tidak patuh terhadap peraturan, overconfident, sok tahu,


laku : tidak peduli

Bahaya Lingkungan Kemiringan permukaan, cuaca yang tidak ramah,


Sekitar : permukaan jalan licin

www.pln.co.id |
Latihan Mengidentifikasi Bahaya

BAHAYA ??

www.pln.co.id |
Contoh Probability (Peluang)

• Peluang pekerja dapat terjadi saat bekerja ketinggian


• Peluang pekerja dapat tertimpa barang saat berjalan di
bawah daerah pengangkatan

Dengan memperhatikan adanya kejadian dalam periode


waktu sebelumnya

www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
PENJELASAN TINGKAT MATRIKS RISIKO

• E : Extreme Risk / Risiko Ekstrim


Kegiatan dihentikan dan akan dilaksanakan jika sudah dilakukan
tindakan pengendalian risiko. Tindakan ini dilakukakan segera
setelah penilaian risiko dilakukan.
• H : High Risk / Risiko Tinggi
Tindakan pengedalian risiko dilakukan sesegera mungkin namun
pekerjaan masih dapat dilakukan dengan kondisi tertentu.
• M : Moderate Risk / Risiko Sedang
Tindakan pengendalian risiko dilakukan dalam waktu tertentu yang
ditetapkan
• L : Low Risk / Risiko Rendah
Kendalikan dengan prosedur rutin dan tindakan pengendalian
tambahan dapat diambil bila diperlukan

www.pln.co.id |
INDEKS RISIKO

www.pln.co.id |
Komponen HIRARC 3
PENGENDALIAN RISIKO
• Berdasarkan penilaian risiko kemudian ditentukan
apakah risiko tersebut masih bisa diterima (acceptable
risk) atau tidak (unacceptable risk) oleh suatu organisasi

• Apabila risiko tersebut tidak bisa diterima maka


organisasi harus menetapkan bagaimana risiko tersebut
ditangani hingga tingkat dimana risikonya paling
minimum/sekecil mungkin

• Bila risiko mudah dapat diterima/tolerir maka Perusahaan


perlu memastikan bahwa pemantauan terus dilakukan
terhadap risiko itu.

www.pln.co.id |
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO
• Semampu mungkin,
seluruh risiko harus
dicegah atau
dihilangkan
• Jika tidak bisa, maka
risiko harus diturunkan
serendah mungkin dan
dikelola sesuai hirarki
yang benar, sehingga
risiko yang masih ada
pada tingkat yang
dapat diterima

www.pln.co.id |
Contoh-Contoh Pengendalian Risiko
Menghilangkan/Eliminasi
 Menghilangkan sumber bahaya kaki tersangkut/terbentur (trip hazard) di
atas lantai
 Membuang/ memusnahkan bahan kimia yang tidak diperlukan lagi
 Memperbaiki peralatan yang rusak

Penggantian/Subsitusi
 Mengganti pemakaian bahan-bahan kimia dengan bahan yang rendah
tingkat bahayanya
 Mengganti pasir silika (sand blasting) dengan copper slag (grit blasting)
pada pekerjaan abbrasive blasting
 Mengganti proses kering dengan proses basah
 Mengganti cara kerja manual handling dengan mechanical handling

www.pln.co.id |
Contoh-Contoh Pengendalian Risiko
Pengendalian Rekayasa Teknik
 Program desain ulang untuk mengurangi tingkat kebisingan
 Memasang/ mengatur ventilasi udara di daerah lingkungan
pengecatatan
 Memasang pagar pengaman mesin pada bagian-bagian mesin yang
bergerak
 Menggunakan anti-glare screen pada layar monitor komputer
 Memasang flashback arrestor pada saluran oksigen dan asetilin pada
pekerjaan oxy-cutting

Pengendalian Administrasi
 Pemeliharaan secara reguler
 Mendesain ulang cara kerja
 Penyediaan SOP
 Membatasi paparan pekerja terhadap bahaya
 Pelatihan

www.pln.co.id |
Contoh-Contoh Pengendalian Risiko
Alat Pelindung Diri (APD)

www.pln.co.id |
FORM HIRARC

PT. PLN (PERSERO) ………………………..

FORMULIR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN, DAN PENGENDALIAN RESIKO

Penilaian Resiko Penilaian Resiko


Pengendalian
Kegiatan Potensi Bahaya Resiko Tingkat
Konsekuensi Kemungkinan Tingkat Resiko Resiko Konsekuensi Kemungkinan
Resiko

Konsekuensi PENJELASAN
Kemungkinan
1 2 3 4 5 TINGKAT RESIKO KEMUNGKINAN KONSEK
A M M H E E E = Extreme Risk A = Hampir pasti akan terjadi/almost certain1 = Tidak ada cedera, ker
B L M H E E H = High Risk B = Cenderung untuk terjadi/likely 2 = Cedera ringan/P3K, ker
C L M H H E M = Moderate Risk C = Mungkin dapat terjadi / moderate 3 = Hilang hari kerja, kerug
D L L M H E L = Low Risk D = Kecil kemungkinan terjadi/unlikely 4 = Cacat, kerugian mater
E L L M H H E = Jarang terjadi/rare 5 = Kematian, kerugian ma

Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh :

pengawasan.normakerja@yahoo.com

www.pln.co.id |
JOB SAFETY
ANALYSIS (JSA)
Pengertian JSA
(Job Safety Analysis)

• Upaya untuk menganalisa serta mencatat tiap-tiap urutan


langkah kerja suatu pekerjaan

• Dilanjutkan dengan identifikasi potensi bahaya di


dalamnya kemudian,

• Diselesaikan dengan menentukan upaya terbaik untuk


mengurangi / menghilangkan / mengendalikan bahaya-
bahaya pada pekerjaan yang dianalisa tersebut

www.pln.co.id |
Personil yang terlibat dalam JSA

Disusun oleh: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:

Pelaksana Manajemen
Supervisor K2/K3
Pekerjaan, Pemberi
atau Penanggung
Pengawas Pekerjaan
Jawab K2/K3
Pekerjaan dan Bidang Terkait
Engineer/Specialist

www.pln.co.id |
Personil yang terlibat dalam penyiapan dan
penerapan JSA

Pelaksana
Pekerjaan

Supervisor K3
Engineer/ Pengawas
Specialist Pekerjaan

www.pln.co.id |
LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN JSA

• Langkah 1 : Pilih pekerjaan yang akan dianalisa


• Langkah 2 : Uraikan pekerjaan menjadi langkah
langkah yang logis
• Langkah 3 : Identifikasi bahaya dan risiko dari setiap
langkah kerja
• Langkah 4 : Menentukan pengendalian bahaya dan
risiko dari setiap bahaya untuk
menghilangkan/ mengurangi
bahaya
• Langkah 5 : Laksanakan pekerjaan sesuai dengan
JSA tsb.
• Langkah 6 : Review JSA
www.pln.co.id |
LANGKAH PELAKSANAAN
Langkah 1
PILIH PEKERJAAN YANG AKAN DIANALISA
PEKERJAAN YANG MANA YANG MEMERLUKAN JSA?
• Pekerjaan yang memiliki risiko Medium
• Pekerjaan yang memiliki risiko High
• Pekerjaan yang memiliki risiko Ekstrim

Langkah 2
URAIKAN PEKERJAAN MENJADI LANGKAH-LANGKAH
KERJA YANG LOGIS
• Identifikasi langkah-langkah simple yang akan dilakukan.
• Secara umum sebaiknya kurang dari 10 langkah.

www.pln.co.id |
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)
Langkah 3
Identifikasi sumber-sumber bahaya dan risiko dari
setiap langkah kerja.
Pertimbangan terhadap bahaya (dapat dikembangkan melalui
Daftar/Tabel Bahaya:
Bahaya Fisik
Bahaya Kimia
Bahaya Biologi
Bahaya Ergonomi
Bahaya Mekanis
Bahaya elektris
Bahaya Psikososial
Bahaya Tingkah laku
Bahaya Lingkungan Sekitar

www.pln.co.id |
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)
Langkah 4
REKOMENDASI MENGHILANGKAN/ MENGURANGI
BAHAYA
Menerapkan prinsip hirarki pengendalian.

www.pln.co.id |
LANGKAH PELAKSANAAN (Lanj.)
Langkah 5
Laksanakan pekerjaan sesuai dengan JSA tersebut

Langkah 6
Review JSA

Tinjau ulang JSA, harus dilakukan saat:


• Pekerjaan selesai dilaksanakan
• Sumber bahaya lain teridentifikasi
• Metode pelaksanaan perubahan
• Pekerjaan dilakukan kembali

www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
www.pln.co.id |
WORKING PERMIT
(IJIN KERJA)
TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta dapat memahami
• Apa itu Working Permit dan jenis-jenisnya?
• Kapan Working Permit diperlukan?
• Mengapa Working Permit diperlukan?
• Pantauan kepatuhan penerapan Working Permit di
tempat kerja/lapangan

www.pln.co.id |
DEFINISI WORKING PERMIT
Working Permit merupakan izin kerja tertulis yang
dikeluarkan pejabat K3 yang berwenang setelah
melengkapi :
1. JSA yang memenuhi standard keselamatan
2. Daftar Personil (Pengawas dan Pelaksana)
3. SOP/IK
4. Daftar Alat Kerja
5. APD

www.pln.co.id |
Personil yang terlibat dalam penyusunan dan
pelaksanaan Working Permit
Disusun oleh: Diperiksa oleh: Disetujui oleh:

Pwlaksana dan Manajemen


Supervisor K2/K3
Pengawas Pemberi
atau Penanggung
Pekerjaan Pekerjaan
Jawab K2/K3
Bidang Terkait

www.pln.co.id |
JENIS-JENIS WORKING PERMIT

1. Izin Kerja Bertegangan Listrik


2. Izin Kerja di daerah Larangan
(Restricted Area)
3. Izin Kerja di Ketinggian
4. Izin Kerja Panas
5. Izin Kerja Dalam Ruang Terbatas
6. Izin Kerja Penggalian
7. Izin Kerja – Umum
(Pekerjaan lain dengan risiko tinggi
memerlukan pengendalian dilengkapi
Working Permit)

www.pln.co.id |
IZIN KERJA BERTEGANGAN LISTRIK
Izin Kerja pekerjaan instalasi (jaringan, trafo,
switch gear, bertegangan termasuk TM dan TR
dan pekerjaan yang dilengkapi prosedur manuver
pembebasan tegangan dengan kelengkapan
isolasi energy, melalui penerapan proses
Penguncian dan Pelabelan (Lockout & Tag Out
(LOTO).
Isolasi energi kelistrikan juga
diperlukan untuk pekerjaan
yang tidak langsung
berhubungan dengan energi
kelistrikan kegiatan
pemeliharaan, seperti isolasi
motor pada belt conveyer,
dll.

www.pln.co.id |
IZIN BEKERJA DI KETINGGIAN
Adalah suatu pekerjaan yang
dilakukan pada ketinggian 2 (meter
atau lebih dari permukaan tanah atau
lantai.
• Menaiki tiang listrik
• Menaiki tower/menara
• Menaiki atap/dinding bangunan
• Menaiki batang kayu
• Dan lain-lain.

www.pln.co.id |
SAFETY CHECKLIST IZIN KERJA DI KETINGGIAN

www.pln.co.id |
IZIN KERJA PANAS
Kerja panas adalah semua pekerjaan yang
memerlukan suatu lidah api atau sumber
penyalaan lain untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut atau aktivitasnya akan
membuat paparan yang memungkinkan
sumber penyalaannya dapat menjadi
penyulutan api terhadap gas, cairan mudah
menyala/terbakar atau material yang dapat
terbakar lainnya.
Pada prinsipnya kerja panas DILARANG di
tempat di mana terdapat gas, cairan,
tumpukan batu bara yang mudah terbakar.

www.pln.co.id |
CONTOH PEKERJAAN YANG MEMERLUKAN
IZIN KERJA PANAS
• Bekerja melibatkan jilatan api
• Pengelasan/ pemotongan dengan busur api (oxy-cutting)
• Pemanasan dengan alat listrik atau alat pemanas gas
• Menggerinda dan memotong dengan batu gerinda
• Dry Grit/ Sand Blasting
• Hot tapping
• Menggunakan solder besi bertenaga listrik
• Menggunakan mesin brus kawat bertenaga
• Pemotongan atau chipping baja dengan peralatan
bertenaga angin atau hidrolik
• Dll.

www.pln.co.id |
SAFETY CHECKLIST IZIN KERJA PANAS

www.pln.co.id |
IZIN KERJA PEKERJAAN PENGGALIAN
Pekerjaan penggalian tanah baik dengan
menggunakan mesin atau tangan dan juga
penggalaian dan pemasangan kabel bawah
tanah, pemasangan tonggak, dll. diatur
dalam izin kerja. Tindakan pencegahan
diperlukan apabila:
• Penggalian dilakukan lebih dari 0,5 meter
di daerah lingkungan memiliki jaringan
kabel listrik, utilitas
• Penggalian dilakukan lebih dari 1,5 meter
di luar daerah di atas namun adanya
potensi bahaya lain

www.pln.co.id |
IZIN KERJA UMUM
Izin kerja ini diperlukan oleh setiap personil
dimana sifat pekerjaannya tidak rutin (one time
job), jika akan bekerja di dalam instalasi yang
dianggap berbahaya (risiko tinggi) seperti
pada kegiatan yang tidak rutin :
• Bekerja dalam daerah larangan (restricted
area) berpagar
• Gudang/lokasi penimbunan bahan bakar
• Dll.

www.pln.co.id |
CONTOH WP

www.pln.co.id |
Thank You
Be Safe
Keep Safe

Anda mungkin juga menyukai