Bandung, `………2017
PEMBUDAYAAN K3
KOMPETENSI DASAR
Mampu Memahami Risiko K3 dan Implementasi SMK3
DIREKTORAT KESELAMATAN DAN KEAMANAN
ARTI DAN ISTILAH
KONSULTASI
& KONSULTASI Penentuan Cakupan
Penentuan Cakupan
Identifikasi Bahaya
Identifikasi Bahaya
MONITOR
MONITOR &
Penilaian Risiko
Analisa Risiko
Analisa Risiko
KOMUNIKASI &
& REVIEW
KOMUNIKASI
REVIEW
Evaluasi Risiko
Evaluasi Risiko
Pengendalian Risiko
Pengendalian Risiko
Internal
Seluruh pekerja PT KAI
Eksternal
1. Pemerintah
2. Mitra Kerja
3. Penumpang
4. Masyarakat
Identifikasi Bahaya
PENILAIAN RISIKO
ANALISA RISIKO
Kemungkinan (Probability)
Yaitu kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan/ kerugian ketika terpapar
suatu bahaya
Contoh
ANALISA RISIKO
Akibat (Severity)
Yaitu tingkat keparahan/kerugian yang mungkin terjadi dari suatu
kecelakaan/loss akibat bahaya yang ada
Contoh
Manusia (kematian, cacat/ cidera mayor atau minor, sakit) fisik atau
mental
Kerugian proses
Kerusakan properti
Kerusakan lingkungan
Menunjukkan
kemungkinan terjadinya Kemung-
suatu kejadian dan
dinyatakan dalam angka kinan
antara 1 s.d 6
EVALUASI RISIKO
Apakah Ya
risiko Pertahankan pengendalian yg sudah ada
diterima
Tidak
Tetapkan pengendalian tambahan
DIREKTORAT KESELAMATAN DAN KEAMANAN
TEKNIK MENGELOLA RISIKO K3
Pengendalian Risiko
Eliminasi
Substitusi
Rekayasa Teknik
Pengendalian Administrasi
Eliminasi
Contoh:
Meniadakan suatu proses/ tahapan kerja
Meniadakan penggunaan bahan kimia tertentu
Substitusi
Contoh:
Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta
Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan
DIREKTORAT KESELAMATAN DAN KEAMANAN
TEKNIK MENGELOLA RISIKO K3
Rekayasa Teknik
Yaitu menghilangkan atau mengurangi tingkat risiko melalui desain awal, re-
design, menutup, merelokasi atau perubahan teknik lainnya
Contoh:
Pemasangan alat pelindung mesin (machine guarding)
Pemasangan general dan local ventilasi
Pengendalian Administrasi
Yaitu mengurangi durasi frekuensi dan keparahan paparan melalui
pemisahan lokasi, shift kerja, pemberlakuan sistem ijin kerja, pelatihan, rotasi
kerja, pemasangan rambu keselamatan, perubahan prosedur dan cara kerja
Contoh:
Pembatasan akses ke area kerja
DIREKTORAT KESELAMATAN DAN KEAMANAN
TEKNIK MENGELOLA RISIKO K3
SAR1 Potensi jari pegawai tegilas roda gigi 4 5 9 Melengkapi roda gigi dengan penutup 1 5 6
roll wagon yang sedang beroperasi pelindung
disebabkan roda gigi tidak dilengkapi
penutup pengaman
SAR1 Potensi pekerja tertimpa rangka kereta 4 6 10 Melakukan pemeriksaan crane secara 2 5 7
disebabkan crane melorot karena berkala setiap tahun untuk
crane tidak berfungsi dengan baik memastikan crane dapat berfungsi
dengan baik
STL1 Potensi pekerja sintelis jatuh dari 4 4 8 Melengkapi tangga dengan bantalan 2 4 6
tangga disebabkan tangga bergeser karet alas tangga
karena tangga tidak dilengkapi dengan
bantalan karet alas tangga dan lantai
licin
Hampir pasti/
Sering terjadi 6
Kemungkinan
besar/Pernah 5 JJ1
terjadi
sebelumnya
at terjadi SAR1
Jarang 3
Sangat jarang 2
Secara praktik
tidak mungkin 1
1 2 3 4 5 6
Tidak Minor Signifikan Serius Besar Bencana
signifikan
Akibat
Hampir pasti/ 6
Sering terjadi
Kemungkinan
besar/Pernah 5
terjadi
sebelumnya
Mungkin/Dap
4
Kemungkinan
at terjadi
Jarang 3
Secara praktik
tidak mungkin 1 SAR1 JJ1
1 2 3 4 5 6
Tidak Minor Signifikan Serius Besar Bencana
signifikan
Akibat
Pekerja
Peduli K3
Pekerja
zero Berperilaku K3
K3 sebagai
Kebutuhan
Pekerja
PEKERJA Berbudaya K3
BERBUDAYA K3
DIREKTORAT KESELAMATAN DAN KEAMANAN
KECELAKAAN KERJA TH. 2016
(s.d 16 Desember 2016)
9 8
8
7
6 5 5 5
5 4
4 3
3 2 2 2 2
2
1 0 0 0
0
5%
3% 5% 3% 3%
37%
Terjepit Wesel
Terkena Alat Kerja
Terjepit Sarana Perkeretaapian
Tertabrak Sarana Perkeretaapian
Karena Alat Angkat Angkut
Terjatuh di Tempat Kerja
Kontak dengan Listrik
26%
Faktor Alam
Terkena benda tajam
Sarana Perkeretaapian Terguling
8%
Kecelakaan di Perlintasan
3% 8% Kriminalitas
30
25
20
Organik
15
PKWT
Mitra Kerja
10
0
Luka Ringan Luka Berat Meninggal Jumlah
Update
Jumlah Rincian Pesawat Angkat dan Angkut
Jumlah
No Area Awal Awal Ber- Lisensi Lisensi Keterangan
Lisensi K3 Internal Disnaker Crane Lifting Roll Derek
Forklift Wagon Railway
Jack Crane
1 Daop 1 7 0
2 Daop 2 34 0
3 Daop 3 7 0
4 Daop 4 11 0 11 4 7 Pelatihan tgl 6 – 9 Desember 2016
5 Daop 5 18 1 24 Pelatihan tgl 8 – 9 Des 2016
6 Daop 6 33 1
7 Daop 7 10 0
8 Daop 8 14 0
9 Daop 9 5 0
10 Divre I 0 0
11 Divre II 5 0
12 Divre III 30 0
13 Divre IV 17 0 34 11 10 9 4 Pelatihan tgl 7 - 9 Des 2016
14 BY Mri 26 0 40 24 16 Uji Kecakapan Pengoperasian tgl 22 Nov 2016
15 BY Yk 35 5 15 15 Pelatihan tgl 13 Des 2016, 19 Operator rencana
Pelatihan Th 2017 (14 Crane dan 5 Forklift)
16 BY Tg 17 0 23 9 3 7 4 Pelatihan tgl 29 Nov - 2 Des 2016
17 BY Sgu 2 2 30 22 8 Pelatihan OHC tgl 29 Nov - 2 Des 2016, Forklift tgl 6 -
9 Des 2016
18 BY Lt 23 0 33
19 BY
Cnp
Mek JR 2 0
20 BY Jemb Kac 5 0
21 BY
Pbm
Mek JR 0 0
22 BY
Cth
Stl & LAA 1 0
Jumlah 302 9 40 137 81 13 40 4 0 4
Dari Kementerian Perhubungan/ Dirjen KA: Dari BNSP dan/ atau Lembaga pendidikan
1. Kecakapan pegawai Opersional (PPKA, dan pelatihan
PAP, masinis, Ass Masinis, PJL , Juru 1. Pelatihan SMK3
lansir 2. Petugas Safety Patrol
2. Kecakapan pegawai prasarana (JPJ, PJL, 3. Petugas HIRARC atau manajemen
risiko K3
4. Petugas Investigasi Kecelakaan
Lokasi
Penemuan
Korban
Lok yang ditumbur lori Lori Ukuran panjang 242 Crane yang berada di
bermuatan crane cm, lebar 220cm atas 2 unit lori
Tanggal 13 September 2016
Pada pukul 03.40, Lori Bermuatan Crane Menumbur KA 10118 (Semen) di Jalur Petak
Jalan Bjd-Clt (Km 46+054,33) Daop 1 Jakarta
Penyebab:
1.Pemindahan lori bermuatan Crane tidak dilaksanakan sesuai prosedur kerja oleh
kontraktor pelaksana PT. Nuansa Vanindo.
2.Penggunaan lori tidak sesuai dengan PD 19 Jilid II.
3.Pengawasan dinas LAA atau pun pihak Stasiun kurang optimal.
Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari
sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko
yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna teciptanya tempat kerja yang aman, efisien
dan produktif.
Tujuan Penerapan SMK3
a. Meningkat efektivitas perlindungan K3 yang terencana, terukur, terstruktur dan
terintegrasi
b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, pekerja dan/atau serikat pekerja
c. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk mendorong
produktivitas
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) adalah segala kegiatan untuk menjamin dan
melindungi keselamatan dan kesehatan kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja.
KECELAKAAN KERJA adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula
yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda.
PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) adalahsetiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja.
AHLI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (AHLI K3) adalah tenaga teknis berkeahlian
khusus dari luar Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri dan berfungsi
membantu pimpinan perusahaan atau pengurus untuk menyelenggarakan dan
meningkatkan usaha keselamatan kerja, higiene perusahaan dan kesehatan kerja,
membantu pengawasan ditaatinya ketentuan – ketentuan peraturan perundangan bidang
keselamatan dan kesehatan kerja
PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (P2K3) adalah badan pembantu
di tempat kerja yang merupakan wadah kerjasama antara pengusaha dan tenaga kerja atau
pekerja/buruh untuk mengembangkan kerjasama saling pengertian dan partisipasi efektif
dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.
PP 50/2012
NO ELEMEN ∑ krit
SUB ELEMEN
PP 50/2012
NO ELEMEN ∑ krit
SUB ELEMEN
PP 50/2012
NO ELEMEN ∑ krit
SUB ELEMEN
10. Pengumpul an dan 10.1 Catatan K3; (4)
Penggunaan Data 10.2 Data dan Laporan K3. (2) 6
11. Pemeriksaan SMK3 11.1 Audit Internal SMK3. (3)
3
12. Pengembangan 12.1 Strategi Pelatihan; (7)
Keterampilan dan 12.2 Pelatihan Bagi Manajemen dan (2)
Kemampuan Penyelia; (3)
12.3 Pelatihan Bagi Tenaga Kerja;
12.4 Pelatihan Pengenalan dan Pelatihan Untuk (1)
Pengunjung dan Kontraktor;
12.5 Pelatihan Keahlian Khusus. (1) 14
12 44 166
ELEMEN SUB ELEMEN KRITERIA
TINGKAT
TRANSISI TINGKAT LANJUTAN
(Seluruh tingkat
NO ELEMEN TINGKAT AWAL (Seluruh tingkat
awal, transisi dan
awal dan lanjutan)
transisi)
1 2 3 4 5
1 Pembangunan dan 1.1.1, 1.1.3, 1.2.2, 1.1.2, 1.2.1, 1.1.4, 1.1.5,
pemelihara an 1.2.4, 1.2.5, 1.2.6, 1.2.3, 1.3.1, 1.2.7, 1.3.2,
komitmen 1.3.3, 1.4.1, 1.4.3, 1.4.2, 1.4.10, 1.4.11
1.4.4, 1.4.5, 1.4.6,
1.4.7, 1.4.8, 1.4.9
6 Keamanan bekerja 6.1.1, 6.1.5, 6.1.6, 6.1.2, 6.1.3, 6.1.4, 6.1.8, 6.6.1, 6.6.2,
berdasarkan SMK3 6.1.7, 6.2.1, 6.2.2, 6.2.3, 6.2.4, 6.9.1
6.3.1, 6.3.2, 6.4.1, 6.2.5, 6.5.1, 6.5.5,
6.4.2, 6.4.3, 6.4.4, 6.5.6, 6.5.10, 6.7.1,
6.5.2, 6.5.3, 6.7.2, 6.7.3, 6.7.5,
6.5.4, 6.5.7, 6.5.8, 6.7.7
6.5.9, 6.7.4, 6.7.6,
6.8.1, 6.8.2
7 Standar 7.1.1, 7.2.1, 7.2.2, 7.1.2, 7.1.3, 7.1.4, 7.3.1, 7.3.2
pemantauan 7.2.3, 7.4.1, 7.1.5, 7.1.6, 7.1.7,
7.4.3, 7.4.4, 7.4.5 7.4.2
8 Pelaporan dan 8.3.1 8.1.1, 8.2.1, 8.3.2 8.3.3, 8.3.4,
perbaikan 8.3.5, 8.3.6, 8.4.1
1 2 3 4 5
9 Pengelolaan 9.1.1, 9.1.2, 9.2.1, 9.1.3, 9.1.4, 9.2.2, 9.3.2
material dan 9.2.3, 9.3.1, 9.3.3, 9.3.5
perpindahannya 9.3.4
Pelaksanaannya melalui
a. Pemeriksaan
b. Pengujian Oleh SDM yang
kompeten (ada Hasil pemantauan dan
c. Pengukuran sertifikat) evaluasi digunakan untuk
d. Audit internal
melakukan tindakan
perbaikan
Dapat menggunakan
jasa pihak lain
Pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang – undangan dan/atau standar K3 yang
berlaku
DIREKTORAT KESELAMATAN DAN KEAMANAN
PENINJAUAN DAN PENINGKATAN
KINERJA SMK3
TRANSISI
122 KRITERIA Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian
Penerapan Kurang Penerapan Baik Penerapan Memuaskan
LANJUTAN
166 KRITERIA Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian
Penerapan Kurang Penerapan Baik Penerapan Memuaskan