Anda di halaman 1dari 29

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN

PERKERETAAPIAN
(PERMENHUB 69 TAHUN 2018)

POLITEKNIK PERKERETAAPIAN INDONESIA


MADIUN
BATANG TUBUH
PM 69 TAHUN 2018

KETENTUAN UMUM
BATANG TUBUH
KEWAJIBAN
DALAM
MENYUSUN,
MENERAPKAN
PENDAHULUAN DAN
MELAPORKAN
SMKP
AUDIT SMKP

SANKSI
PEDOMAN
ADMINISTRATIF
PENERAPAN
SMKP
LAMPIRAN 1 PEMBINAAN

KETENTUAN
LAMPIRAN 2 PEDOMAN AUDIT PERALIHAN
PELAKSANAAN
SMKP KETENTUAN
PENUTUP
PM N0 69 TAHUN 2018
No Ketentuan Umum Definisi
1. Perkeretaapian Satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana, dan sumber daya
manusia serta norma, kriteria, persyaratan, dan prosedur untuk penyelenggaraan
transportasi kereta api
2. Kereta Api Sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun
dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang
bergerak di jalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta api
3. SMKP bagian dari sistem manajemen penyelenggara perkeretaapian secara keseluruhan
dalam rangka meningkatkan Keselamatan Perkeretaapian.
4. Penyelenggara Penyelenggara Perkeretaapian Milik Negara, Penyelenggara Perkeretaapian Milik
Perkeretaapian Daerah, atau Badan Hukum Indonesia yang khusus didirikan untuk
perkeretaapian
5. Keselamatan suatu keadaan selamat dalam penyelenggaraan perkeretaapian.
Perkeretaapian
6. Sumber Daya Manusia tenaga pemeriksa, tenaga perawatan, petugas pengoperasian prasarana
Perkeretaapian perkeretaapian, awak sarana perkeretaapian, petugas penanganan kecelakaan,
petugas pemeriksa kecelakaan, petugas analisis kecelakaan, dan tenaga pelaksana
pembangunan prasarana perkeretaapian
7. Insiden kondisi kejadian yang berkaitan dengan keselamatan perkeretaapian dan
keselamatan kerja SDM Perkeretaapian yang dapat menimbulkan kerugian
8. Kecelakaan Kereta Api peristiwa atau kejadian pengoperasian sarana kereta api yang mengakibatkan
kerusakan sarana kereta api, korban jiwa, dan/atau kerugian harta benda.
KONSEP PERMENHUB SMKP
No Ketentuan Umum Definisi
9. Kecelakaan kerja kecelakaan yang terjadi berhubung dengan hubungan kerja, termasuk penyakit
yang timbul karena hubungan kerja,
10. Penyelenggara penyelenggara sarana dan/atau penyelenggara prasarana perkeretaapian
Perkeretaapian
11. Penyelenggara prasarana pihak yang menyelenggarakan prasarana perkeretaapian.
12. Prasarana perkeretaapian jalur kereta api, stasiun kereta api, dan fasilitas operasi kereta api agar kereta api
dapat dioperasikan.
13. Sarana kendaraan yang dapat bergerak di jalan rel.
perkeretaapian
14. Audit SMKP verifikasi yang dilakukan secara sistematis, independen dan terdokumentasi
terhadap SMKP penyelenggara perkeretaapian terhadap kesesuaian Kriteria SMKP
yang telah ditetapkan dan diterapkan secara efektif
15. Auditor petugas yang memenuhi kualifikasi keahlian dan memiliki kewenangan untuk
Perkeretaapian melaksanakan audit prasarana, sarana, lalu lintas dan angkutan, sumber daya
manusia dan keselamatan perkeretaapian.
16. Menteri Menteri yang membidangi urusan perkeretaapian.
17. Direktur Jenderal Direktur Jenderal yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang perkeretaapian
PM N0 69 TAHUN 2018

PASAL 2
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
PERKERETAAPIAN
(SMKP)
TUJUAN

Meningkatkan keselamatan Perkeretaapian yang terencana,


terstruktur, terukur
dan terintegrasi
Mencegah terjadinya insiden dan/atau
Kecelakaan Kereta api

Menciptakan tempat dan lingkungan kerja SDM


Perkeretaapian yang selamat, aman, nyaman, dan efisien
PM N0 69 TAHUN 2018
KEWAJIBAN DALAM MENYUSUN, MENERAPKAN DAN
MELAPORKAN SMKP

Pasal 3
1. Setiap penyelenggara Perkeretaapian wajib menyusun, menerapkan dan
melaporkan SMKP
2. Penerapan SMKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi :
a. penetapan kebijakan keselamatan perkeretaapian;
b. perencanaan keselamatan perkeretaapian;
c. pelaksanaan rencana keselamatan perkeretaapian;
d. pemantauan dan evaluasi kinerja keselamatan perkeretaapian; dan
e.peninjauan dan peningkatan kinerja SMKP
PM N0 69 TAHUN 2018
KEWAJIBAN DALAM MENYUSUN, MENERAPKAN DAN
MELAPORKAN SMKP

3. Penyelenggara perkeretaapian dalam menyusun, menerapkan dan melaporkan


SMKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib berpedoman pada
Peraturan Menteri ini
4. Pedoman penerapan SMKP sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tercantum
dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini
5. Penyelenggara perkeretaapian wajib melaporkan penerapan SMKP kepada
Direktur Jenderal secara berkala 1 (satu) tahun sekali
PM N0 69 TAHUN 2018
AUDIT
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN
(SMKP)

(3) Audit SMKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi unsur unsur
a. kebijakan dan komitmen keselamatan ;
b. penyusunan dan pendokumentasian rencana keselamatan;
c. pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak;
d. pengendalian atas kesalahan faktor manusia;
e. pengendalian dokumen;
f. pembangunan & pengadaan barang dan jasa;
g. keselamatan dan keamanan operasional kereta api dan proses kerja SDM Perkeretaapian;
h. keselamatan sistem rekayasa dan operasional;
i. manajemen tanggap darurat;
j. komunikasi dan koordinasi sistem keselamatan perkeretaapian;
k. standar pemantauan;
l. pelaporan potensi bahaya dan pelaporan kecelakaan;
m.pengelolaan terhadap pengangkutan material;
n. pengumpulan dan penggunaan data;
o. budaya keselamatan;
p. audit Internal SMKP; dan
q. pengembangan keterampilan dan kemampuan sumber daya manusia perkeretaapian.
PRINSIP SMKP

Kebijakan Prinsip

Peninjauan
Elemen
dan Perencanaan
Peningkatan Keselamatan
Kinerja Prinsip Sub Elemen
SMKP
Kriteria
Pemantauan
Pelaksanaan
dan Evaluasi
Perencanaan
Kinerja
Keselamatan
Keselamatan
PRINSIP DAN ELEMEN SMKP
No Prinsip SMKP Elemen SMKP
1 Policy Kebijakan  Kebijakan dan Komitmen Keselamatan
2 Plan Perencanaan  penyusunan dan pendokumentasian rencana keselamatan
Keselamatan  pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak
 pengendalian atas kesalahan faktor manusia
 budaya Keselamatan

3 Do Pelaksanaan  pengendalian dokumen


Perencanaan  pembangunan & pengadaan barang dan jasa
Keselamatan  keselamatan dan keamanan operasional kereta api dan proses
kerja SDM Perkeretaapian
 pengelolaan terhadap pengangkutan material
 pengembangan keterampilan dan kemampuan sumber daya
manusia perkeretaapian
 keselamatan sistem rekayasa dan operasional
 Manajemen tanggap darurat
 komunikasi dan koordinasi sistem keselamatan
perkeretaapian

4 Check Pemantauan dan  Standar pemantauan


Evaluasi Kinerja  pelaporan potensi bahaya dan pelaporan kecelakaan
Keselamatan  pengumpulan dan penggunaan data
 audit Internal SMKP

5 Action Peninjauan dan  Tinjauan dan Evaluasi SMKP (Sub Elemen 1.3)
Peningkatan Kinerja
PM N0 69 TAHUN 2018
AUDIT
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN
(SMKP)

4) Selainmelakukan audit, Direktur Jenderal dapat


melakukan pengawasan pada kegiatan pembangunan
sebagaimana tercantum pada ayat (3) poin f;
5) Pedoman pelaksanaan Audit SMKP sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) tertuang dalam kriteria yang
tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini;
Pasal 5

1)Audit SMKP dilaksanakan paling sedikit 1 (satu) kali


dalam 2 (dua) tahun.
2)Audit SMKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dilaksanakan dalam kondisi tertentu.
3)Laporan hasil audit SMKP sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) wajib disampaikan oleh Auditor
Perkeretaapian kepada Direktur Jenderal dengan
tembusan disampaikan kepada pimpinan
Penyelenggara Perkeretaapian.
4)Dalam hal laporan hasil audit SMKP sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdapat rekomendasi
PM N0 69 TAHUN 2018
SANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 6
Penyelenggara Perkertaapian yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 dan pasal 5 ayat (4) dapat dikenai sanksi administratif berupa
a) peringatan tertulis;
b) pembekuan izin operasi; dan
c) pencabutan izin operasi

Pasal 7
1) Pengenaan sanksi administratif berupa peringatan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
huruf a dikenakan paling banyak 2 (dua) kali secara berturut- turut masing-masing dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender.
2) Dalam hal Penyelenggara Perkeretaapian tidak melaksanakan kewajibannya setelah berakhirnya
jangka waktu peringatan tertulis kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi
administratif berupa pembekuan izin operasi untuk jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender.
3) Penyelenggara Perkeretaapian yang tidak melaksanakan kewajibannya setelah berakhirnya
pembekuan izin operasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikenai sanksi administratif
berupa pencabutan izin operasi.
PM N0 69 TAHUN 2018

PEMBINAAN

Pasal 7
1) Direktur Jenderal melakukan pembinaan terhadap Sistem Manajemen
Keselamatan Perkeretaapian oleh Penyelenggara Prasarana Perkeretaapian
dan Sarana Perkeretaapian.
2) Pembinaan sebagaimana pada ayat (1) meliputi kegiatan:
a) Audit terkait penerapan SMKP
b) Bimbingan Teknis SMKP;
c) Pengawasan terhadap pelaksanaan SMKP
PM N0 69 TAHUN 2018
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 8
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, setiap Penyelenggara Perkeretaapian
wajib menyesuaikan dengan ketentuan Peraturan Menteri ini paling lama 1 (Satu) tahun
sejak Peraturan Menteri ini berlaku

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 9
Peraturan Menteri mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia
PRINSIP
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
PERKERETAAPIAN (SMKP)

AKADEMI PERKERETAAPIAN INDONESIA


MADIUN
0
0
0 ARAH PEMBINAAN
MEMPERLANCAR

0 PERPINDAHAN
ORANG DAN/ATAU
BARANG SECARA
MASSAL DENGAN
SELAMAT, AMAN,
PEMBINAAN PEMERINTAH
NYAMAN, CEPAT,
DALAM
TEPAT, TERTIB,
PENYELENGGARAAN
TERATUR, SERTA
PERKERETAAPIAN
EFESIEN
POLA PIKIR SMKP
UU No 23 Tahun 2007 Tentang UU No 1 Tahun 1970 Tentang
Perkeretaapian Ketenagakerjaan

Keselamatan Keselamatan
Penyelenggaraan Perkeretaapian SDM Perkeretaapian

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERKERETAAPIAN


KEWAJIBAN SMKP
UU No 23
Audit Tahun 2007 UU No 1 Tahun
Tentang 1970 Tentang SDM Perkeretaapian menurut
Perkeretaapian Ketenagakerjaan PP No 6 Tahun 2017
menurut PP No 6 Perkeretaapi
Pasal 248
Tahun 2017 an a) Tenaga Penguji
Pasal 383 b) Inspektur
Menteri c) Auditor
melakukan d) Tenaga Pemeriksa
e) Tenaga Perawatan
pengawasan dan
Keselamatan f) Petugas Pengoperasian
audit terhadap Keselamatan
Perkeretaapia Prasarana Perkeretaapian
a) Prasarana n
SDM g) Awak sarana
perkeretaapian keretaapi perkeretaapian
b) Sarana h) Petugas penanganan
Perkeretaapian kecelakaan
c) Lalu lintas dan i) Petugas pemeriksa
angkutan kecelakaan dan petugas
kereta api analisis kecelakaan
d) SDM j) Assessor
Perkeretaapian,
SISTEM MANAJEMEN k) Tenaga Pelaksana
dan KESELAMATAN Pembangunan Prasarana
e) Keselamatan PERKERETAAPIAN Perkeretaapian
Perkeretaapian
MANDAT PENERAPAN SMKP
PEMBINAAN
DILAKUKAN
PEMERINTAH
(TUR/DAL/WAS)

MENTERI DIREKTORAT
MELAKUKAN JENDERAL
PENGAWASAN PERKERETAAPIAN

PENGAWASAN
TERHADAP WAJIB PENERAPAN
PENYELENGGARAAN SMKP
PERKERETAAPIAN PENYELENGGARA
(PEMBANGUNAN,
PENGOPERASIAN, PERKERETAAPIAN
PERAWATAN, PENGUSAAAN)

1 Penyelenggara Perkeretaapian menyusun SMKP dengan berpedoman pada permenhub SMKP


2. Regulator melakukan pembinaan penerapan SMKP oleh Penyelenggara Perkeretaapian
PERATURAN DAN JUKLAK/JUKNIS
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN
PERKERETAAPIAN (SMKP)

AKADEMI PERKERETAAPIAN INDONESIA


MADIUN
UU 23 TAHUN 2007
(PS 13)
PEMBINAAN PERKERETAAPIAN
PEMERINTAH

PENGATURAN

PENGENDALIAN

PENGAWASAN PENJELASAN PS 13
PENGAWASAN ADALAH KEGIATAN PEMANTAUAN
DAN EVALUASI TERHADAP PENYELENGGARAAN
PERKERETAAPIAN (PEMBANGUNAN,
PENGOPERASIAN, PERAWATAN, DAN
PENGUSAHAAN) AGAR SESUAI PERATURAN
PERUNDANGAN TERMASUK MELAKUKAN
TINDAKAN KOREKTIF DAN PENEGAKAN HUKUM

TL DRAFT PERMENHUB

Hal:22
PP 56 TAHUN 2009
(PS 377, AYAT 1 DAN 2 (e)

PEMBINAAN PERKERETAAPIAN
MENTERI

PEMBINAAN PERKERETAAPIAN
OLEH MENTERI

PEDOMAN, STANDAR, DAN


PROSEDUR PENYELENGGARAAN
DAN PENGEMBANGAN
PERKERETAAPIAN

PENGAWASAN TERHADAP
WUJUD PENGEMBANGAN
PERKERETAAPIAN NASIONAL

Hal:23
PP 56 TAHUN 2009
PS 383

AUDIT PERKERETAAPIAN

PRASARANA
PERKERETAAPIAN
AUDIT

SARANA
PERKERETAAPIAN

LALU LINTAS
PERKERETAAPIAN

SDM
PERKERETAAPIAN

KESELAMATAN
PERKERETAAPIAN

PERMENHUB 69 TAHUN 2018 Hal:24


PP 6 TAHUN 2017
(REVISI PP 56 TAHUN 2009)
PENILAIAN SISTEM KESELAMATAN

SEBELUM
SARANA DIOPERASIKAN
PERTAMA KALI
WAJIB

PERUBAHAN
SPEKTEK
PRASARANA SRANA DAN
PRASARANA

SDM DALAM HAL


TERTENTU

TL DRAFT PERMENHUB

Hal:25
PP 6 TAHUN 2017
(PASAL 331)
IZIN OPERASI PRASARANA PERKERETAAPIAN,
BADAN USAHA

MEMBUAT DAN
WAJIB

MELAKSANAKAN
SISTEM
MANAJEMEN
KESELAMATAN

PERMENHUB 69 TAHUN 2018

Hal:26
PP 6 TAHUN 2017
(PASAL 331, 346, 365)
IZIN OPERASI BADAN USAHA PENYELENGGARA
PRASARANA DAN SARANA PERKERETAAPIAN,
PERKERETAAPIAN KHUSUS

MEMBUAT DAN
WAJIB

MELAKSANAKAN
SISTEM
MANAJEMEN
KESELAMATAN

PERMENHUB 69 TAHUN 2018

Hal:27
ALHAMDULILLAH…..
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai