Anda di halaman 1dari 58

MANAJEMEN RISIKO DASAR

Proses Manajemen Risiko

Tahun 2018 Rev.01


Proses Manajemen Risiko dalam ISO 31000: 2018

"... The process for managing


risk focuses on individual or
group of risks, their
identification analysis,
evaluation and treatment"

Dorothy Gjerdrum
Chair of US ISO 31000 TAG
2011

www.pln.co.id |
Perlakuan
Risiko

www.pln.co.id |
5.1 Komunikasi dan
Konsultasi
Komunikasi dan Konsultasi

Komunikasi dan konsultasi LINGKUP, KONTEKS, KRITERIA


dengan stakeholders

Pemantauan & Peninjauan


Komunikasi & Konsultasi
Penilaian Risiko
internal & eksternal harus Identifikasi risiko

dilakukan di dalam dan Analisis risiko

sepanjang proses Evaluasi risiko

manajamen risiko Penanganan Risiko

Pencatatan & Pelaporan

www.pln.co.id |
Tujuan dari komunikasi dan konsultasi:
Terdapat beberapa tujuan dari dilakukannya komunikasi dan konsultasi dalam proses
manajemen risiko, antara lain:
1. Untuk membantu proses penetapan konteks internal dan eksternal;
2. Memastikan perbedaan pandangan terakomodasi secara tepat pada saat menetapkan
kriteria risiko dan penetapan KRI (Key Risk Indicator);
3. Mengevaluasi kembali risiko yang sudah terindentifikasi beserta
keefektifan kontrolnya;
4. Membangun kesadaran / komitmen serta awarenens
oleh pada risk owners dan stakeholders yang terlibat
dalam pengelolaan risiko;
5. Membantu dalam proses pengambilan keputusan.

www.pln.co.id |
Identifikasi dan Memahami Stakeholder
▪ Stakeholders adalah semua pihak yang
memiliki hubungan kepentingan terhadap
perusahaan.
▪ Semua pihak yang mempunyai hubungan
kepentingan dengan kegiatan atau kajian risiko
harus diidentifikasi.
▪ Tanggungjawab dan peran stakeholder dalam
manajemen risiko digambarkan dalam RASCI
Matrix (R: Responsible, A: Accountable,
S: Support, C: Consulted, I: Informed).
▪ Analisis stakeholders akan membantu proses
identifikasi risiko.
7 www.pln.co.id |
5.2 Menetapkan Konteks,
Lingkup dan Kriteria
Penetapan Konteks:

a. Menggambarkan konteks internal


dan eksternal Perusahaan
LINGKUP, KONTEKS, KRITERIA
b. Menetapkan Sasaran Perusahaan

Pemantauan & Peninjauan


Komunikasi & Konsultasi
Penilaian Risiko
c. Menetapkan aspek / tahapan Identifikasi risiko
pencapaian sasaran yang akan Analisis risiko
dikaji risiko Evaluasi risiko
d. Penentuan kriteria kemungkinan Penanganan Risiko
& dampak
Pencatatan & Pelaporan

www.pln.co.id |
a. Menggambarkan Konteks Internal dan Eksternal

Konteks internal dan eksternal merujuk pada lingkungan


dimana organisasi menetapkan dan mencapai berbagai
sasaran. Konteks proses manajemen risiko harus dibangun
berdasarkan pemahaman terhadap lingkungan internal dan
eksternal yang didalamnya proses manajemen risiko
dilaksanakan.
Oleh karena itu, pemetaan konteks internal maupun eksternal
harus dilakukan untuk dapat mengidentifikasi ketidakpastian
yang berdampak pada sasaran, baik yang berdampak negatif
maupun berbampak positif yaitu berupa suatu peluang /
opportunity.

www.pln.co.id |
b. Menetapkan Sasaran Perusahaan

Dalam penyusunan Profil Risiko Perusahaan,


penetapan sasaran Perusahaan mengacu pada :
1. Sasaran Perusahaan yang tertuang dalam
RUPTL, RJP, RKAP
2. Sasaran strategis lainnya yang ditetapkan oleh
Direksi atau General Manager / Kepala Unit.

Dalam manajemen risiko sasaran harus diungkapkan dengan jelas dengan kaidah
SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound).
Sasaran yang tidak clear, akan mengakibatkan identifikasi risiko tidak clear juga.

www.pln.co.id |
11
c. Menetapkan Aspek / Tahapan Pencapaian Sasaran yang Akan
Dikaji Risiko

Alur proses bisnis (sequence of work) menggambarkan


end-to-end kegiatan yang akan dikaji risikonya, yang
dapat dilakukan secara mendetail maupun secara garis
besar disesuaikan lingkup dan signifikansi kegiatan yang
akan dikaji guna menemukan sub-proses yang critical • • •
dan memudahkan proses identifikasi risiko.

Contoh : Kegiatan Pemindahan (Relokasi) Trafo Gardu


Induk

www.pln.co.id |
d. Penetapan Kriteria Kemungkinan & Dampak

Sebelum mengidentifikasi risiko terlebih dahulu menentukan


kriteria kemungkinan dan dampak yang akan digunakan
sebagai parameter dalam pengukuran (analisis) risiko.
Kriteria dalam analisis risiko:
1. Kriteria kemungkinan (likelihood).
2. Kriteria dampak (impact).

www.pln.co.id |
Kriteria Tingkat Kemungkinan Risiko Korporat

www.pln.co.id |
Kriteria Tingkat Dampak Risiko Perusahaan (1)

www.pln.co.id |
Kriteria Tingkat Dampak Risiko Perusahaan (2)

www.pln.co.id |
Kriteria Tingkat Dampak Risiko Perusahaan (3)

www.pln.co.id |
5.3 Penilaian Risiko
Penilaian Risiko:

a. Mengidentifikasi Risiko
b. Mengukur / menganalisis Risiko LINGKUP, KONTEKS, KRITERIA

Pemantauan & Peninjauan


Komunikasi & Konsultasi
c. Mengevaluasi risiko untuk Penilaian Risiko
pemetaan level risiko Identifikasi risiko

Analisis risiko

Evaluasi risiko

Penanganan Risiko

Pencatatan & Pelaporan

www.pln.co.id |
Alur Penilaian/Asesmen Risiko

www.pln.co.id |
a. Mengidentifikasi Risiko
Tujuan kegiatan identifikasi risiko adalah untuk menemukenali, menerima dan menjabarkan
risiko yang dapat menunjang atau menghambat pencapaian sasaran organisasi.

KETERLIBATAN RISK 06 MEMPERTIMBANGKAN :


PENCAPAIAN PERIODE
OWNER
01 05 SEBELUMNYA,

DISKUSI MELIBATKAN IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI ASET,


SELURUH BIDANG RISIKO ANCAMAN,
KERENTANAN, DAN
02 04 DAMPAK KERUGIAN

MEMAHAMI PROSES 03 TAHAP AWAL BISA


BISNIS & CORE BISNIS
MENGGUNAKAN BUKU
RISK REGISTER
www.pln.co.id |
Contoh : Identifikasi Risiko

Case Bid. Distribusi


Beban tidak Sasaran :
Tegangan JTM
seimbang Menurunkan Susut
Drop Pembacaan meter
tidak valid menjadi single digit
P2TL tidak optimal

Risiko : Kejadian-kejadian yang dapat menyebabkan


Sasaran tidak tercapai
22 www.pln.co.id |
Contoh : Identifikasi Risiko

Case Bid. Proyek


Proses Desain &
Enjiniring
terhambat Kendala material Sasaran :
Konstruksi COD Proyek PLTA
pekerjaan sipil Proses pembebasan tepat waktu
terlambat lahan terhambat

Risiko : Kejadian-kejadian yang dapat menyebabkan


Sasaran tidak tercapai
23 www.pln.co.id |
Contoh : Identifikasi Risiko

Case Bid. Pembangkitan


Material/ Tidak
sparepart mendapatkan ijin
terlambat pemadaman sistem Special tools tidak
diterima tersedia pada
Kekurangan Personil Sasaran :
waktunya
pemeliharaan Overhaul Unit PLTU
sesuai jadwal

Risiko : Kejadian-kejadian yang dapat menyebabkan


Sasaran tidak tercapai

24 www.pln.co.id |
Contoh : Identifikasi Risiko
Case Bid. Penyaluran
Kerusakan sistem
mekanik Kualitas minyak
trafo dibawah
standard Malfunction relay Sasaran :
mekanik
Kerusakan Isolator Penurunan TLOF

Risiko : Kejadian-kejadian yang dapat menyebabkan


Sasaran tidak tercapai
25 www.pln.co.id |
b. Analisis Risiko:

Tujuan dari analisis risiko adalah mengukur tingkat risiko yang telah diidentifikasi.
Analisis risiko meliputi pertimbangan detail terkait dengan ketidakpastian, sumber
risiko, kemungkinan, dampak, pengendalian risiko dan tingkat ke efektifitasannya.
Sebuah risiko dapat memiliki banyak penyebab dan dampak serta dapat
mempengaruhi lebih dari satu sasaran.

Yang harus dipertimbangkan dalam melakukan analisis risiko adalah:


1. Kemungkinan terjadinya suatu peristiwa dan dampaknya
2. Metode pengukuran kemungkinan dan dampak dapat menggunakan metode
kuantitatif dan kualitatif
3. Kontrol eksisting beserta tingkat keefektifitasannya
4. Pengukuran tingkat kemungkinan dapat menggunakan data historis (loss events,
data saat ini dan data dimasa yang akan datang (forecasting)

www.pln.co.id |
Kriteria Umum Tingkat Risiko

Risiko Risiko yang berpotensi menggagalkan pencapaian sasaran → wajib dilakukan


EKSTREM penanganan dan dilakukan monitoring secara intensif

Menghambat pencapaian sasaran, kontrol yang ada belum memadai → diperlukan


Risiko
pengendalian tambahan / penanganan risiko
TINGGI

Risiko Berpengaruh thdp sasaran, kontrol yg ada masih efektif mengendalikannya →


MODERAT diperlukan penanganan apabila cenderung meningkat ke Tinggi.

Risiko Tak terlalu berpengaruh thdp sasaran, tak perlu penanganan, pengendalian
RENDAH telah melekat dalam proses bisnisnya → kegiatan pemantauan tetap diperlukan

27 www.pln.co.id |
Pengukuran Level Risiko
Prioritas Level Keterlibatan Risk Owners
Risiko Ekstrem Penggunaan kriteria kemungkinan
& Tinggi dan dampak bisa menggunakan
kriteria dari PLN Pusat atau
menyesuaikan scope unit yang
dapat diagregasi ke kriteria PLN
Pusat.
Pengukuran secara kuantitatif
lebih baik
Form peta risiko
ditandatangani seluruh jajaran
manajemen
www.pln.co.id |
Tingkat Risiko Diukur pada Tahap Berikut:

Current Risk Residual (Target) Risk

Risiko akhir yang diharapkan, yaitu


Risiko yang telah mempertimbangkan telah memenuhi selera risiko, baik
kontrol eksisting*) dan efektivitasnya secara current demikian, atau karena
pengendalian eksisting yg efektif, atau
setelah ditangani yang efektif.

*) Mekanisme kontrol eksisting dapat berupa regulasi (peraturan, ketentuan, kebijakan, dll), standar proses
(SOP), sistem, peralatan (tools) dan sebagainya, baik yang bersifat pencegahan maupun pemulihan.

29 www.pln.co.id |
Pengendalian/ Kontrol terhadap Risiko

“Risk & Control”


“Sebuah tindakan untuk memodifikasi risiko.
Kontrol mencakup proses, kebijakan, perangkat atau aksi lainnya
yang mengubah risiko”

- ISO31000

Kontrol Pencegahan Kontrol Pemulihan

Pengendalian yang telah ada (in place) saat Pengendalian yang telah ada (in place) saat
ini bersifat pencegahan, yaitu mengurangi ini bersifat pemulihan, yaitu mengurangi /
kemungkinan terjadinya risiko. Contoh: memperkecil potensi dampak risiko.
Pemasaran terintegrasi (Auto debit, sms Biasanya bersifat program jangka pendek.
reminder) Contoh: kegiatan pemutusan &
penyambungan

www.pln.co.id |
Evaluasi Efektifitas Kontrol

Penyebab Risiko Dampak

Kontrol / Pengendalian
x
YA TIDAK
1. Does the control deal with (root) cases of risk and impact?

2. Is the control officially documented and communicated?

3. Is the control in operation and applied consistently?

Kontrol Efektif Kontrol tidak Efektif/


Gap (perlu mitigasi?)

www.pln.co.id |
Pengukuran Efektifitas Kontrol

www.pln.co.id |
Kriteria Efektifitas Kontrol

www.pln.co.id |
c. Evaluasi Risiko

Tujuan evaluasi risiko adalah membantu proses pengambilan keputusan. Evaluasi risiko
meliputi proses menilai hasil analisis kriteria risiko yang telah ditentukan dari masing-
masing risiko terhadap Selera Risiko dalam bentuk peta risiko dalam rangka
menetapkan apakah suatu pengendalian tambahan (mitigasi) tersebut diperlukan.
Kondisi ini akan mengarah pada keputusan untuk:
1. Mengambil keputusan untuk melakukan penanganan tambahan (mitigasi)
2. Mempertahankan pengendalian risiko (Control, risk) yang telah ada
3. Mengevaluasi ulang sasaran perusahaan
4. Penetapan prioritas program kerja
5. Melakukan analisis lebih lanjut terhadap proses assesmen risiko secara kuantitatif
6. Mengalihkan risiko ke pihak lain (mentransfer risiko)
7. Tidak melakukan apa-apa

www.pln.co.id |
Evaluasi Risiko

TABEL MATRIKS PENILAIAN RISIKO digunakan untuk


menggambarkan tingkat controlled risk setelah SELERA RISIKO menentukan tingkat risiko
kemungkinan dan dampak terjadinya risiko dinilai yang dapat diterima oleh suatu perusahaan

www.pln.co.id |
Prioritas Penanganan Risiko
Garis
Risk Risiko No. 1 dengan
PRIORITISASI RISIKO :
Appetite
tingkat
1. Ekstrem
kemungkinan
> Tinggi
Sangat> Moderat
Besar, dan>
Moderat tidak wajib tingkat dampak
Rendah
dimitigasi kecuali Sangat
2. BilaSignifikan.
tingkat risiko
apabila cenderung Sehingga
yangtingkat
sama (misal
meningkat ke Tinggi
risikonya
sama-sama
adalah
ekstrem), pilih
Ekstrem.
prioritas pada
tingkat dampak
yang lebih besar

Rendah tidak
wajib dimitigasi Tinggi & Ekstrem
wajib dimitigasi

www.pln.co.id |
Evaluasi Controlled Risk

TINGKAT RISIKO Kontrol Eksisting

Mitigasi
Selera Risiko/
Risk appetite
R1
Current Risk R2
Residual Risks

Current Risk
R1 tingkat risiko setelah mempertimbangkan unsur
pengendalian yg ada saat ini.
R1
Residual Risk
R2
R2 tingkat risiko setelah mempertimbangkan unsur
pengendalian eksisting dan mitigasi yang efektif.

www.pln.co.id |
Kekeliruan dalam proses assesmen risiko

Keefektifan implementasi manajemen risiko bergantung pada keakuratan


kegiatan assesmen risiko. Walaupun ada banyak hal yang dapat menyebabkan
kekeliruan dalam assesmen risiko, kekeliruan interpretasi / deskripsi
merupakan hal yang paling sering terjadi yang disebabkan oleh:

1. Keterbatasan pemahaman terhadap pengelolaan risiko


2. Penggunaan teknik assesmen yang tidak sesuai
3. Efek subjektifitas yang tinggi.
4. Kurangnya komitmen dari pada segenap pengelola risiko
5. Tidak mengacu kepada konteks yang dibuat diawal proses

www.pln.co.id |
5.4 Penanganan Risiko
Penanganan Risiko :

Risk treatment:
“is the process of selecting LINGKUP, KONTEKS, KRITERIA

Pemantauan & Peninjauan


Komunikasi & Konsultasi
and implementing of Penilaian Risiko

measures to modify risk”


Identifikasi risiko

Analisis risiko

Evaluasi risiko

Penanganan Risiko

Pencatatan & Pelaporan

www.pln.co.id |
Penanganan Risiko / Mitigasi

Perencanaan penanganan risiko bertujuan untuk menurunkan level risiko ke tingkat


yang dapat diterima (dibawah Selera Risiko). Mitigasi adalah berupa program kerja yang
sistematis dan terukur yang dapat dimonitor progresnya setiap waktu. Kegiatan
penanganan risiko mencakup antara lain:

1. Memperkecil kemungkinan (Pencegahan)


2. Memperkecil dampak (pemulihan)
3. Mengalihkan ke pihak lain (Transfer risiko)
4. Mengatasi penyebab risiko (program kerja jangka panjang)
5. Mengatasi dampak (program kerja jangka pendek)
6. Program kerja penanganan risiko tidak harus mengeluarkan biaya
7. Harus selaras dengan sasaran perusahaan (RUPTL, RJPP, RKAP, Program inisiatif
strategis perusahaan)

www.pln.co.id |
5.5 Pemantauan dan
Peninjauan
Pemantauan dan Review

Risk monitoring : continual


cheking, supervising, critically
LINGKUP, KONTEKS, KRITERIA

Pemantauan & Peninjauan


Komunikasi & Konsultasi
observing or determining the
Penilaian Risiko

status in order to identify


Identifikasi risiko

change from the performance Analisis risiko

level required or expected Evaluasi risiko

Penanganan Risiko
--- ISO 31000
Pencatatan & Pelaporan

www.pln.co.id |
Tujuan Pemantauan dan Peninjauan
Tujuan dari pemantauan dan peninjauan adalah untuk menjamin dan memperbaiki kualitas
keefektifan rencana pelaksanaan proses manajemen risiko, implementasi, dan hasil akhir yang
diharapkan.
Kegiatan pemantauan dan peninjauan ini dilakukan di setiap tahap proses manajemen risiko
dan dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan suatu keputusan oleh seorang leader.

Pemantauan dilakukan sebagai bentuk pengendalian


secara berkelanjutan terhadap risiko yaitu :
- hasil analisis keefektifan risikonya,
- sejauh mana penanganan risiko telah dilakukan,
- seberapa efektif penanganan risiko tersebut mengendalikan risiko sesuai toleransi yang
telah ditetapkan,
- seberapa besar tingkat deviasinya terhadap sasaran
yang diharapkan.
Secara umum pemantauan risiko dilakukan oleh pemilik risiko.

www.pln.co.id |
Jenis Pemantauan Risiko

Pemantauan Rutin
PIC (sekurangnya setiap bulan)

Pemilik Risiko/Risk owner, GM, Pemantauan Berkala


SEVP, SVP, EVP, CRS, MUP (sekurangnya setiap triwulan)
dst

Pemantauan
Auditor, DIVMRO,Dekom, Sewaktu-waktu
Pihak Independen / Eksternal.
(Adhoc)

Pemantauan dan review dilakukan terhadap :


1.Risiko itu sendiri : KRI, tren, tingkat risiko residual.
2.Rencana, realisasi penanganan risiko, beserta efektifitas dan deviasinya.
3.Keselarasan terhadap capaian sasaran.
4.Langkah korektif dan rekomendasi.

www.pln.co.id |
5.6 Pencatatan dan
Pelaporan
Pencatatan dan Pelaporan

Risk reporting :
LINGKUP, KONTEKS, KRITERIA

Pemantauan & Peninjauan


“Form of communication intended to

Komunikasi & Konsultasi


Peninlaian Risiko
inform particular internal Identifikasi risiko
or external stakeholders by providing
information regarding the current
Analisis risiko

state Evaluasi risiko

of risk and its management” Penanganan Risiko

--- ISO 31000 Pencatatan & Pelaporan

www.pln.co.id |
Pencatatan dan Pelaporan

1. Merupakan bentuk komunikasi yg dimaksudkan utk menginformasikan kepada pihak


stakeholder (internal, eksternal ataupun pihak pengambil keputusan) dgn
menyediakan informasi up to date mengenai proses pengelolaan risiko dan
efektifitasnya.
2. Laporan Manajemen Risiko adalah dokumen manajemen risiko yang
menggambarkan hasil pemantauan dan review atas realisasi pengelolaan risiko
beserta efektifitas dan keselarasannya terhadap sasaran Perusahaan.
3. Laporan manajemen Risiko digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk
pengambilan keputusan seorang senior leader
4. AP menerbitkan Laporan Manajemen Risiko (triwulanan) ke Direksi AP dan Dewan
Komisaris AP. Laporan ke Dewan Komisaris AP ditembuskan ke Direksi Perusahaan.

www.pln.co.id |
48
Pelaporan Manajemen Risiko
NAMA LAPORAN :

Profil Risiko
(Korporat)

Penanggungjawab :
ISI LAPORAN :
EVP MRO

Ditujukan Kepada :
• Hasil asesmen risiko utama (key risks) • Direksi
Perusahaan.
• Dewan Komisaris
• Rencana mitigasi risiko beserta • EVP/ SVP (tindak lanjut mitigasi)
penanggungjawabnya. • UNIT/ AP (tindak lanjut mitigasi)

Frekuensi Pelaporan :
RUPTL, RJP : menyesuaikan
RKAP: tahunan

49
www.pln.co.id |
NAMA LAPORAN :

Profil Risiko
(Unit)

Penanggungjawab :
ISI LAPORAN : General Manager/ Kepala Unit

Ditujukan Kepada :
• Hasil asesmen risiko utama Unit.
• DIVMRO
• Rencana mitigasi risiko beserta • Divisi terkait
penanggungjawabnya
• Auditor Internal (tembusan)

Frekuensi Pelaporan :
RKAP: tahunan

50 www.pln.co.id |
NAMA LAPORAN :

Profil Risiko
(Anak Perusahaan)

Penanggungjawab :
ISI LAPORAN : Dirut AP

Ditujukan Kepada :
• Hasil asesmen risiko utama AP. • Dekom AP
• Rencana mitigasi risiko beserta • Direksi PLN
penanggungjawabnya • EVPMRO (Tembusan)

Frekuensi Pelaporan :
RJP : Menyesuaikan.
RKAP : Tahunan

www.pln.co.id |
51
NAMA LAPORAN :

Kajian Risiko

ISI LAPORAN : Penanggungjawab :


1. Konteks Kajian : Inisiator/ Pemilik Risiko
Nama kegiatan/ rancangan keputusan, Latar belakang,
Sasaran, Ruang lingkupo, dan Stakeholders. Ditujukan Kepada :
2. Hasil asesmen risiko atas kegiatan/ rancangan 1. Dewan Komisaris (untuk proses persetujuan
keputusan.. Dewan Komisaris).

3. Rencana mitigasi risiko beserta penanggungjawabnya 2. Tembusan kepada DIRREN/ DIVMRO.

4. Analisis peluang/ opportunity (untuk kajian risiko yang


digunakan pada proses pengambilan keputusan) Frekuensi Pelaporan :

5. Rekomendasi Sesuai kebutuhan

52 www.pln.co.id |
NAMA LAPORAN :

Laporan Manajemen Risiko


(Korporat ke Dekom)

ISI LAPORAN : Penanggungjawab :


1. Review atas risiko korporat Direksi
(Profil Risiko maupun Kajian Risiko).

2. Status pelaksanaan mitigasi risiko korporat dan Ditujukan Kepada :


efektifitasnya
Dewan Komisaris
3. Aktivitas implementasi / improvement manajemen
risiko Perusahaan.

4. Rekomendasi dan usulan lainnya. Frekuensi Pelaporan :


Triwulanan

53 www.pln.co.id |
NAMA LAPORAN :

Laporan Manajemen Risiko


(Korporat ke Direksi)

ISI LAPORAN :
Penanggungjawab :
1. Review atas risiko korporat (Profil Risiko maupun
EVPMRO
Kajian Risiko).

2. Status pelaksanaan mitigasi risiko korporat dan


efektifitasnya
Ditujukan Kepada :
3. Aktivitas implementasi / improvement manajemen
risiko. 1. Direksi
2. EVP/ SVP/ AP (tembusan).
4. Loss event yg terjadi pada periode laporan

5. Rekomendasi berupa early warning dan usulan Frekuensi Pelaporan :


lainnya. Triwulanan

54 www.pln.co.id |
NAMA LAPORAN :

Laporan Manajemen Risiko


(UNIT ke PLN Pusat)

Penanggungjawab :
ISI LAPORAN :
GM / Kepala Unit
1. Hasil review atas Profil Risiko Unit.

2. Status pelaksanaan mitigasi risiko Unit dan Ditujukan Kepada :


efektifitasnya
1. EVPMRO
3. Loss event yang terjadi pada periode laporan. 2. EVP/ SVP Terkait (tembusan)
3. CAE(tembusan)
4. Ringkasan informasi pelaksanaan manajemen risiko
di Unit Frekuensi Pelaporan :
Triwulanan

55 www.pln.co.id |
Pelaporan Loss Event

1. Loss event adalah risiko yang benar-benar telah terjadi yang berdampak negatif
pada Perusahaan, termasuk kasus ‘near miss’, yaitu risiko yang hampir terjadi atau
telah terjadi namun dampak negatifnya bagi Perusahaan tidak terjadi.

2. Incident management dalam bentuk pemantauan loss event dimaksudkan untuk


memastikan kejiadian sejenis tidak terjadi di waktu yad.

3. Loss event harus dikaji root cause dan dampaknya sebagai bahan acuan dalam
asesmen risiko beserta mitigasinya untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut
di waktu yad.

56 www.pln.co.id |
Struktur Pelaporan Loss Event

1. Informasi loss event setidaknya mencakup:


• Deskripsi kejadian beserta rincian lokasi kejadian, waktu kejadian, Penyebab
kejadian (root cause).
• Dampak riil yang ditimbulkan.
• Langkah penanganan yang telah dilakukan

2. Implementasi pelaporan dan pemantauan loss event ditetapkan melalui PERDIR No


0117 Tahun 2019

57 www.pln.co.id |
Sekian dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai