Anda di halaman 1dari 77

PERKENALAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


• Nama : Babam Damini
• Nip : 6283472-L
Purnakarya PLN UID JABAR
• Pendidikan : STM Pembangunan Cimahi
POLBAN (Politeknik Negeri Bandung)
• E-mail : babamdamini2@gmail.com
• No HP : 0877 1906 1962

Pengalaman Pekerjaan di PLN :


Peneraan & Laboratorium PLN DJBB
Teknik Distribusi - PLN DJBB
Manajer UPJ Malingping – PLN Banten
Asman APP APJ Gunung Putri
Asman Transaksi Energi APJ Majalaya
Engineer Pengukuran dan Sistem Proteksi UID JABAR

www.pln.co.id |
JOB SAFETY
ANALYSIS
PENGERTIAN

Job Safety Analysis / Analisa Keselamatan Pekerjaan


adalah suatu metode pendekatan untuk mengidentifikasi
bahaya yang timbul dalam melaksanakan suatu pekerjaan
serta menentukan cara / solusi atau perbaikan supaya
bahaya tersebut dapat dihilangkan atau dikontrol dan
dihindari.
DIANALISA
DIBUATKAN POTENSI BAHAYA
POTENSI BAHAYA
PEKERJAAN URUTAN DIHILANGKAN
YANG MUNGKIN
PEKERJAAN
TERJADI

www.pln.co.id |
TUJUAN

• Memberi pengertian tentang pentingnya bekerja


dengan selamat.
• Sebagai titik tolak untuk menyelesaikan pekerjaan
dengan selamat sesuai jadwal.
• Menemukan adanya potensi bahaya yang akan timbul.
• Menghilangkan/ mengontrol tindakan dan kondisi yang
berbahaya.
• Menentukan alat pelindung diri yang sesuai dengan
kebutuhan.

www.pln.co.id |
TUJUAN

• Sangat efektif untuk merencanakan pekerjaan yang


dilakukan tidak rutin.
• Memperoleh bahan pelatihan untuk supervisor / tim
pelaksana pekerjaan dan alat pelatihan yang efektif
untuk para pegawai baru.
• Sebagai materi pengarahan, observasi keselamatan dan
topik pada rapat keselamatan (Safety Meeting / Safety
Talk).
• Membantu penulisan prosedur keselamatan yang baru
maupun yang dimodifikasi.
www.pln.co.id |
BAHAYA (HAZARD)

ADALAH SUATU KEADAAN YANG BERPOTENSI


UNTUK MENIMBULKAN CIDERA PADA MANUSIA,
KERUSAKAN PADA PERALATAN / STRUKTUR,
KERUGIAN MATRIAL, MENURUNKAN KEMAMPUAN
/ FUNGSI TERTENTU

www.pln.co.id |
POTENSI BAHAYA

Terdapat beberapa potensi bahaya yang dapat dianalisa


saat melakukan JSA :
a) Manusia (personil).
b) Peralatan Kerja.
c) Lingkungan/tempat kerja
d) Prosedur Kerja/Instruksi Kerja

www.pln.co.id |
POTENSI BAHAYA

a) Manusia (personil) :
• Tidak memiliki kompetensi dan pengalaman.
• Tidak siap melaksanakan pekerjaan.
• Tidak menggunakan APD sesuai fungsinya.
• Berperilaku tidak aman (unsafe act).

www.pln.co.id |
POTENSI BAHAYA

b) Peralatan Kerja :
• Peralatan kerja tidak sesuai standard.
• Peralatan tidak dipelihara dan dirawat.
• Peralatan kerja jumlahnya kurang
• Peralatan kerja sudah tidak laik operasi

www.pln.co.id |
POTENSI BAHAYA

c) Lingkungan/tempat kerja :
• Cuaca yang tidak mendukung untuk pelaksanaan
pekerjaan.
• Luas area kerja tidak sesuai (terlalu sempit)
• Adanya masalah sosial yang terkait dengan
pembangunan instalasi ketenagalistrikan

www.pln.co.id |
POTENSI BAHAYA

• Prosedur Kerja/Instruksi Kerja :


• Prosedur kerja/instruksi kerja tidak sesuai dengan
pekerjaan (tidak up to date)
• Prosedur kerja/instruksi kerja kurang dipahami oleh
personil.
• Prosedur kerja/instruksi kerja belum ada.

www.pln.co.id |
INISIATIF STRATEGIS
LANGKAH-LANGKAH JSA Sebagai berikut :
1. Memilih/ menentukan jenis pekerjaan
2. Menentukan petugas/ tim analisa keselamatan pekerjaan
3. Membagi proses kerja menjadi beberapa tahapan
4. Mengidentifikasi dan mengevaluasi bahaya-bahaya potensial
pada setiap tahapan
5. Menentukan tindakan untuk mengontrol atau menghilangkan
potensi bahaya (MENGIDENTIFIKASI RISIKO)
6. Menentukan peralatan kerja dan metode yang akan digunakan
berdasarkan data teknis instalasi terpasang.
www.pln.co.id |
CONTOH PEKERJAAN :

www.pln.co.id |
MENENTUKAN PETUGAS PELAKSANA JSA

Petugas yang melaksanakan JSA harus :


a)Kompeten dan berpengalaman dalam pelaksanaan
pekerjaan dimaksud
b)Mempunyai kredibilitas dalam grup pekerjaan.
c)Memahami proses Analisa Keselamatan Pekerjaan.
d)Suportif, tidak menghakimi dan mau mendengarkan ide-
ide /masukan - masukan untuk memastikan tempat kerja
yang aman.

www.pln.co.id |
MENGURAIKAN LANGKAH - LANGKAH PEKERJAAN

1. Menjabarkan langkah pekerjaan dasar utama :


• Uraikan pekerjaan menjadi langkah-langkah utama.
• Buat daftar dalam urutan kejadian yang normal.
• Dikaji ulang dengan pegawai yang berpengalaman.

www.pln.co.id |
Contoh : Mengisi bahan bakar gas pada mobil
1. Matikan mesin/ pasang rem parkir.
2. Keluar dari mobil.
3. Melepaskan penutup gas.
4. Lepaskan nozzle pada tangki mobil.
5. Memasukkan nozzle pada tangki mobil.
6. Mengisi tangki.
7. Meletakkan kembali nozzle pompa.
8. Meletakkan kembali penutup gas.
9. Menaiki mobil.
10. Menghidupkan mesin/ melepaskan rem parkir.
www.pln.co.id |
IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL

Mengidentifikasi bahaya - bahaya yang potensial :


a. Identifikasi bahaya-bahaya yang potensial pada
setiap langkah kerja.
b. Identifikasi dapat diambil dari :
 Mengobservasi pekerjaan yang sedang dilakukan
 Diskusikan dengan para pegawai dan tim JSA
c. Buat daftar setiap bahaya yang potensial

www.pln.co.id |
TINDAKAN UNTUK MENGHILANGKAN /
MENGURANGI / MENGONTROL BAHAYA

• Untuk setiap bahaya potensial, tentukan dengan tepat apa


yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan oleh
pelaksana pekerjaan untuk mencegah terjadinya kecelakaan
(secara spesifik).
• Tulis dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti
(hindari statement yang tidak terinci/tidak jelas).
• Tulisan / statement pada form JSA harus rinci / detil.
• Tetapkan /pilih APD dan metode kerja yang tepat.

www.pln.co.id |
CONTOH ANALISA POTENSI BAHAYA

Kondisi Lingkungan /tempat kerja


• Apakah ada kondisi yang dapat berbahaya terhadap keselamatan atau
kesehatan?
• Apakah berada di lingkungan bertegangan, cuaca berkabut, mendung, petir,
hujan, zat kimia berbahaya, gas beracun, asap atau debu di daerah tersebut?
• Apakah cukup tersedia ventilasi untuk mengeluarkan udara yang
terkontaminasi?
• Apakah ada sumber panas atau dingin?
• Apakah jarak bebas tegangan memenuhi persyaratan?
• Apakah ada penerangan yang cukup untuk melihat pekerjaan secara
keseluruhan?
www.pln.co.id |
CONTOH ANALISA POTENSI BAHAYA
Kelelahan Pekerja :
• Dapatkah terjadi kelelahan yang disebabkan oleh mendorong, menarik,
mengangkat, membengkokkan, memutar atau dengan gerakan yang
berulang?
• Apakah pegawai berada pada penempatan/ posisi tubuh yang baik?
• Apakah pekerjaan tersebut memerlukan pengangkatan yang
berlebihan?
• Apakah gerakan tubuh pegawai memutar dan mengangkat berulang-
ulang sewaktu bekerja?
• Apakah ada pekerjaan yang cukup lama dan atau berulang-ulang yang
tida boleh berhenti?
www.pln.co.id |
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Adalah peralatan yang dipakai oleh seorang pekerja untuk meminimalkan
paparan terhadap bahaya kerja tertentu
•Menggunakan APD hanya salah satu unsur dalam program keselamatan
kerja yang dapat diterapkan diantara berbagai strategi untuk memelihara
lingkungan kerja yang aman dan sehat.
•APD tidak mengurangi bahaya itu sendiri dan juga tidak menjamin
perlindungan permanen atau total.
•Bahaya ada di setiap tempat kerja sehingga strategi untuk melindungi
pekerja sangat penting.
•Pengendalian bahaya pada sumbernya harus menjadi pilihan pertama
karena metode ini akan menghilangkan bahaya sama sekali dari tempat
kerja atau mengisolasi bahaya dari pekerja.
www.pln.co.id |
CONTOH PERALATAN APD UNTUK JSA

www.pln.co.id |
CONTOH PERALATAN APD UNTUK JSA

• WEAR PACK
• SAFETY HELM
• SARUNG TANGAN
• SEPATU SAFETY
• FULL BODY HARNESS
• KACA MATA

www.pln.co.id |
FORMULIR JSA
UNIT PELAKSANA : JENIS TANGGAL JSA :…………………………………………………….
PEKERJAAN :
PELAKSANA JSA : TANDA TANGAN :
ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN LOKASI 1. …………………………………… 1. ……………………………………
PEKERJAAN :
2. …………………………………… 2. ……………………………………

3. …………………………………… 3. ……………………………………

ALAT PELINDUNG YANG DIPERLUKAN : 1. ………………………………………………………………………….….


DIPERIKSA OLEH :
2. ……………………………………………………………….……………
3. ……………………………………………………………….…………… ……………………(ASMAN/SUPERVISOR) …………………………………………
4. ……………………………………………………………….……………
DISETUJUI OLEH :
5. ……………………………………………………………….……………
6. ……………………………………………………………….…………… ………………………………(MANAJER UNIT) …………………………………………
LANGKAH PEKERJAAN BAHAYA POTENSIAL TINDAKAN YANG DIREKOMENDASIKAN

www.pln.co.id |
Safety Briefing

adalah pelaksanaan pertemuan singkat guna membahas


masalahmasalah k3 dalam usaha pencegahan kecelakaan. safety
briefing merupakan salah satu cara efektif untuk meningkatkan
praktekpraktek kerjaaman di tempat kerja.
terminologi lain yang biasa dipakai oleh industri (dalam bahasa
inggris) disebut: tailgate meeting, toolbox meeting, safety briefing,
safetyy induction atau five minutes safety talk dan kita
terjemahkan menjadi pembahasan praktis keselamatan dan
kesehatan kerja (ppkk).

www.pln.co.id |
Manfaat Safety Briefing :

1) Memberikan pemahaman tentang potensi bahaya dan resiko


yang akan dihadapi di tempat kerja
2) Memastikan kesiapan personil, alat kerja, APD dan DP3
3) Sebagai upaya Accident Prevention.

www.pln.co.id |
Pelaksanaan Safety Briefing

• Durasi : 5 hingga 10 menit


• Pelaksana : pengawas pekerjaan/pengawas k3,
• Waktu : pagi atau sore hari sebelum mulai bekerja atau
pada penggantian tiap shift.
• Lokasi : tempat atau area pekerjaan

www.pln.co.id |
Cara Efektif Penerapan Safety Briefing

1. Memastikan semua peserta lengkap dan mengikuti dengan


seksama dan fokus
2. Gunakan pendekatan baru dengan studi kasus (kejadian
kecelakaan kerja atau near miss yang serupa dengan jenis
pekerjaan yang akan dilaksanakan)
3. Libatkan pekerja dalam safety briefing (komunikasi dua arah)
4. Buatlah safety briefing yang ringkas, padat, dan jelas

www.pln.co.id |
Apa Yang dibahas Safety Briefing

1. Memastikan pengawas pekerjaan / pengawas K3


2. Memastikan personil / pelaksana pekerjaan
3. Memastikan SOP / IK
4. Memastikan WP / JSA / check list
5. Memastikan alat kerja
6. Memastikan Alat Pelindung Diri (APD)
7. Pembahasan tentang kecelakaan, seperti cedera, kerusakan properti,
pencemaran lingkungan dan insiden near miss yang terakhir terjadi
dalam di tempat kerja yang akan dilaksanakan

www.pln.co.id |
• Atur pengelolaan safety briefing dengan melibatkan group leader
atau supervisor tempat kerja sebagai pembicara.
• Pengawas K3 / Pengawas Pekerjaan perlu memberi pedoman
kepada pembicara tentang presentasi praktis dan efektif, termasuk
penyediaan bahan materi bahasan.
• Berikan motivasi agar kelompok kerja itu sendiri membahas dan
menghasilkan usulan perbaikan dan rencana tindak lanjut,
sehingga kondisi seperti ini akan menimbulkan rasa bangga
dengan memberikan dorongan dan semangat anggota kelompok.
• Gunakan teknik komunikasi antar pribadi.

www.pln.co.id |
K2 - K3
PEMAHAMAN K3 dan K2

Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) :


Tenaga Kerja
Landasan Hukum UU No.1/1970 tentang Keselamatan & Kesehatan Kerja

K2 = Keselamatan Ketenagalistrikan
Tenaga Kerja Masyarakat Umum sekitar Instalasi Instalasi Lingkungan Instalasi
UU 20/2002 tentang Ketenagalistrikan ( K2 )
UU 15/1985 tentang Ketenagalistrikan ( Kesel.Kerja Kesel.
PP 3/2005 Psl.21
UUK 30 / 2009

www.pln.co.id |
UU No. 1 Tahun 1970 KESELAMATAN KERJA

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah segala kegiatan untuk


menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja
melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
TUJUAN :
Memberikan perlindungan atas keselamatan
 Tenaga kerja
 Orang lain
 Sumber-sumber produksi
dapat dipakai secara aman dan efisien
www.pln.co.id |
PENGAWASAN K3
PASAL 5 (1) UU No 1 / Tahun 1970
Pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja ditugaskan
menjalankan pengawasan langsung terhadap ditaatinya
undang undang ini dan membantu pelaksanaanya

1. Pegawai pengawas K3 adalah pegawai teknis berkeahlian


khusus dari Depnakertrans, sebagai Pejabat Fungsional dan
sebagai PPNS
2. Ahli K3 adalah Tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar
Depnakertrans ditunjuk oleh MENAKERTRANS
-> Professional <-
www.pln.co.id |
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
(K2)

Segala upaya atau langkah-langkah pengamanan instalasi penyediaan tenaga


listrik dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik

Untuk mewujudkan kondisi andal dan aman bagi


instalasi dan kondisi aman bagi manusia dan mahluk
hidup lainnya, serta kondisi ramah lingkungan, di
sekitar instalasi tenaga listrik

www.pln.co.id |
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja, adalah upaya mewujudkan kondisi aman bagi pekerja
dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan
ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan
perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya
kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul karena hubungan kerja yang
menimpa pekerja.
Keselamatan lingkungan, adalah upaya mewujudkan kondisi akrab
lingkungan dari Instalasi, dengan memberikan perlindungan terhadap
terjadinya pencemaran dan / atau pencegahan terhadap terjadinya
kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan Instalasi.
www.pln.co.id |
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan instalasi, adalah upaya mewujudkan kondisi andal dan aman


bagi Instalasi, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan
pengamanan terhadap terjadinya gangguan dan kerusakan yang
mengakibatkan Instalasi tidak dapat berfungsi secara normal dan atau tidak
dapat beroperasi.
Keselamatan umum, adalah upaya mewujudkan kondisi aman bagi
masyarakat umum dari bahaya yang diakibatkan oleh kegiatan Instalasi dan
kegiatan ketenagalistrikan lainnya dari Perusahaan, dengan memberikan
perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan
masyarakat umum yang berhubungan dengan kegiatan Perusahaan.
www.pln.co.id |
DASAR HUKUM K2 - K3
Beberapa Dasar Hukum K2 :
1. UU No.30 / 2009 tentang Ketenagalistrikan
2. PP No 14/2012 tentang kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik
3. PP No 62/2012 tentang usaha jasa penunjang tenaga listrik
4. Per Men ESDM 05/2014 tentang tata cara akreditasi dan sertifikasi
ketenagalistrikan
5. Per Men ESDM No 015/2007 tentang perubahan atas Kep Men ESDM 2052
K/40/MEM/2001 tentang standarisasi kompetensi tenaga teknik.
6. Kep Direksi No.090.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Instalasi
7. Kep Direksi No.091.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Umum
8. Kep Direksi No.092.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Kerja
www.pln.co.id |
DASAR HUKUM K2 - K3
Beberapa Dasar Hukum K3 :

1. UU No.1 / 1970 tentang Keselamatan Kerja


2. KEPPRES No.22 / 1993 ttg Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja
3. PP No 50 / 2012 ttg Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3)
4. Peraturan lainnya yang terkait (Per Men / Kep Men)

www.pln.co.id |
BATAS LINGKUP KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN DI PLN

Lingkup K2 dan K3 di PLN meliputi :


Instalasi pembangkit
Instalasi penyaluran (transmisi,gardu Induk,pengatur beban)
Instalasi distribusi

www.pln.co.id |
Instalasi Pembangkitan :
PLTA, PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTP

APP

Jaringan
PLTA PLTU Distribusi

JTR
Pelanggan Kecil
Saluran Transmisi JTM (Rumah)

JTR
Gardu Induk Gardu

JTM /
Distribusi

JTM /
JTR
APP
Fuse / APP
APP Instalasi Pemda
(PJU & Taman Kota)
Pelanggan Besar 42 Pelanggan Sedang
Gardu PB
(Pabrik/Industri) (Apartmen/Hotel)

www.pln.co.id |
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN ( MENURUT UU 30 / 2009 )

1. Setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan Keselamatan


ketenagalistrikan (K2)
2. Ketentuan Keselamatan Ketenagalistrikan bertujuan untuk mewujudkan kondisi :
- Andal dan Aman (A2) bagi Instalasi (Keselamatan Instalasi)
- Aman dari Bahaya bagi manusia dan mahluk hidup lainnya
. Tenaga Kerja (Keselamatan Kerja)
. Masyarakat Umum (Keselamatan Umum)
- Ramah Lingkungan (Keselamatan Lingkungan)
3. Ketentuan Keselamatan Ketenagalistrikan meliputi:
- Pemenuhan Standardisasi peralatan dan pemanfaat tenaga listrik
- Pengamanan Instalasi Tenaga Listrik
- Pengamanan Pemanfaat Tenaga Listrik

www.pln.co.id |
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN ( MENURUT UU 30 / 2009 )

5. Setiap instalasi tenaga listrik yang beroperasi wajib memiliki Sertifikat


Laik Operasi (SLO)
6. Setiap peralatan dan pemanfaat tenaga listrik wajib memenuhi
ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI)
7. Setiap tenaga teknik dalam usaha ketenagalistrikan wajib memiliki
Sertifikat Kompetensi
8. Ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikan, sertifikat laik
operasi, standar nasional Indonesia, dan sertifikat kompetensi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (6) diatur
dengan Peraturan Pemerintah
www.pln.co.id |
EMPAT PILAR KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
MELIPUTI

KESELAMATAN KESELAMATA KESELAMATAN KESELAMATAN


KERJA N UMUM LINGKUNGAN INSTALASI

PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN PERLINDUNGAN


PERLINDUNGAN TERHADAP : TERHADAP :
TERHADAP : TERHADAP :
MASYARAKAT UMUM INSTALASI
PEGAWAI, BUKAN LINGKUNGAN
SEKITAR INSTALASI, PENYEDIAAN
PEGAWAI PELANGGAN, TAMU INSTALASI TENAGA LISTRIK

PENCEGAHAN PENCEGAHAN PENCEGAHAN PENCEGAHAN


TERHADAP TERHADAP TERHADAP TERHADAP
KECELAKAAN KECELAKAAN PENCEMARAN, KERUSAKAN
DAN PENYAKIT MASYARAKAT KERUSAKAN INSTALASI,
AKIBAT KERJA UMUM LINGKUNGAN KEBAKARAN DLL

www.pln.co.id |
KISI – KISI KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN (K2)
KOMITMEN / KEWAJIBAN PERUSAHAAN: MENERAPKAN K2
- VISI : Mewujudkan Instalasi Tenaga Listrik yang Aman,Andal
dan Ramah Lingkungan
- Standardisasi : SNI & SNI Wajib (SNI,SPLN dan Standar Ketenagalistrikan Lainnya)

1. KESELAMATAN KERJA :
Wujud : Aman dari Bahaya
Perlindungan : Pekerja (Pegawai dan Out Sourcing)
Pencegahan : Kecelakaan pada waktu kerja,Kecelakaan diluar jam kerja,
penyakit yang timbul akibat hubungan kerja
Persyaratan : Tempat Kerja,Lingkungan Tempat Kerja,Tanda Peringatan
dan larangan, Prosedur kerja, APD, Pemeriksaan Kesehatan
berkala,Tanda Keselamatan Pemanfaatan Tenaga Listrik
www.pln.co.id |
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN (K2)

2. KESELAMATAN UMUM :

Wujud : Aman dari Bahaya


Perlindungan : Masyarakat Umum sekitar Instalasi
Pencegahan : Kecelakaan masyarakat umum
Persyaratan : Tanda Peringatan dan larangan,Sertipikat
Kompetensi Pekerja,SLO,Sertipikat
Kesesuaian dengan Standar
PUIL,Tanda Keselamatan Pemanfaat TL.

www.pln.co.id |
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN (K2)

3. KESELAMATAN LINGKUNGAN :
Wujud : Ramah lingkungan
Perlindungan : Lingkungan Instalasi
Pencegahan : Pencemaran Kerusakan Lingkungan
Persyaratan : Baku Mutu Lingkungan (BML),
Wajib AMDAL : RKL / RPL
Tidak Wajib AMDAL : UKL / UPL
Program Antisipasi Perubahan Iklim

www.pln.co.id |
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN (K2)

4. KESELAMATAN INSTALASI :

Wujud : Aman dan Andal

Perlindungan : Instalasi Penyediaan Tenaga Listrik

Pencegahan : Kerusakan Instalasi,Kebakaran

Persyaratan : Prosedur O & M Peralatan, SOP, Karakteristik


Pengusahaan, Kesiapan APK, SOP P2BK,
Latihan P2BK, Sistem Keamanan Instalasi

www.pln.co.id |
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN (K2)

Upaya untuk mewujudkan instalasi tenaga listrik yang aman, andal dan
ramah lingkungan :
1. Standardisasi
2. Penerapan 4 pilar K2
3. Sertifikasi
4. Penerapan SOP / Instruksi Kerja (IK)
5. Adanya pengawas pekerjaan

www.pln.co.id |
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN (K2)

SERTIFIKASI :
 Sertifikasi laik operasi bagi Instalasi penyediaan Tenaga Listrik,
 Sertifikasi kesesuaian dengan standar PUIL untuk Instalasi
Pemanfaatan TL (Instalasi Pelanggan),
 Tanda keselamatan bagi pemanfaat Tenaga Listrik (alat kerja/rumah
tangga)
 Sertifikasi kompetensi bagi tenaga teknik ketenagalistrikan

www.pln.co.id |
SERTIFIKASI PADA KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
*) Interdep : KOMITE LEMBAGA
AKREDITASI **) **) Untuk Bidang:
ESDM, Ristek, KESELAMATAN - MSTQ : KAN
Institusi Kimpraswil, KETENAGALISTRIKAN - Jasa Konstruksi : LPJK
Yg berwenang Nakertrans, (Interdep *) - Jasa Non-Konstruksi:
LH, Perindag AKREDITASI MESDM cq. DJK

LEMBAGA
LEMBAGA LEMBAGA LEMB. SERT. LEMBAGA LEMBAGA
Lembaga PEMERIKSA SERTIFIKASI
SERTIFIKASI SERTIFIKASI LAB.UJI / SERTIFIKASI
KESESUAIAN KELAIKAN
Sertifikasi TENAGA TEK BAD USAHA KALIBRASI. PRODUK
STAND.PUIL INSTALASI
(Asosiasi (Asosiasi (Perus. Jasa (Perus. Jasa (Lembaga (Perus. Jasa
Perusahaan) Perusahaan) Pengujian) Pengujian) Independen) Pengujian)
SERTIFIKASI SERTIFIKASI SERTIFIKASI
Wujud SERTIFIKASI SERTIFIKASI
LAB.UJI TANDA KESESUAIAN
SERTIFIKASI
Sertifikasi KOMPETENSI BADAN USAHA LAIK OPERASI
/ KALIBRASI KESELAMATAN STANDAR PUIL

Obyek
Sertifikasi

Tenaga Instalasi
Badan Usaha Lab.Uji Pemanfaat TL Instalasi Pembangkitan,
Teknik Penunjang Kalibrasi Pemanfaatan TL Transmisi
Ketenagali Penyediaan TL (Pelanggan) Distribusi
strikan
www.pln.co.id |
PENGARUH K2 TERHADAP KINERJA UNIT – UNIT PLN
Ditetapkan dengan SK Direksi
K2 adalah indikator yang digunakan untuk mengukur ketaatan unit PLN untuk
melaksanakan kewajiban :
1.Standarisasi
2.Keselamatan Kerja
3.Keselamatan Umum,
4.Keselamatan Lingkungan
5.Keselamatan Instalasi dan
6.Sertifikasi.
Jika K2 ini tidak dilaksanakan, maka akan menjadi “ Salah satu faktor pengurang”
penilaian tingkat kinerja unit .
www.pln.co.id |
POLA PELAKSANAAN K2 / K3 DI PLN
DEFINISI DAN BUDAYA
KOMITMEN K2/K3 PERUSAHAAN

PENGORGANISASIAN K2 / K3 :
PEJABAT K2 / K3, AHLI K3, P2K3 (SAFETY COMMITTEE)

RENCANAKERJA DAN ANGGARAN K2/K3

PROGRAM TEKNIS OPERASIONAL :


a. PENDIDIKAN & PELATIHAN PROGRAM MANAJEMEN :
b. PERLINDUNGAN & PENCEGAHAN KECELAKAAN a. PROGRAM KECELAKAAN NIHIL
c. PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN KEBAKARAN b. SISTEM MANAJEMEN K3 (SMK3)
d. PENCEGAHAN KERUSAKAN INSTALASI
e. KESEHATAN KERJA
f. INVESTIGASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT KECELAKAAN HASIL PENERAPAN K2 / K3 :
g. PEMELIHARAAN & PENINGKATAN K2 / K3 A. STATISTIK DAN KINERJA K2 / K3
B. PENGHARGAAN K2 / K3

www.pln.co.id |
UNDANG UNDANG KETENAGALISTRIKAN No 30 TAHUN 2009.

BAB XV
KETENTUAN PIDANA

Pasal 50
1)Setiap orang yang tidak memenuhi keselamatan ketenagalistrikan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) yang mengakibatkan
matinya seseorang karena tenaga listrik dipidana dengan pidana penjara
paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)

www.pln.co.id |
UNDANG UNDANG KETENAGALISTRIKAN No 30 TAHUN 2009.

2) Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan


oleh pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik atau pemegang
izin operasi dipidana dengan pidana penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah)
3) Selain pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (2), pemegang izin
usaha penyediaan tenaga listrik atau pemegang izin operasi juga
diwajibkan untuk memberi ganti rugi kepada korban.
4) Penetapan dan tata cara pembayaran ganti rugi sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
www.pln.co.id |
UNDANG UNDANG KETENAGALISTRIKAN No 30 TAHUN 2009.

BAB XV
KETENTUAN PIDANA

Pasal 51
1)Setiap orang yang tidak memenuhi keselamatan ketenagalistrikan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) sehingga mempengamhi
kelangsungan penyediaan tenaga listrik dipidana dengan pidana penjara
paling lama 3 (tiga) tahun dan denda palingbanyak Rp 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah).

www.pln.co.id |
UNDANG UNDANG KETENAGALISTRIKAN No 30 TAHUN 2009.

Pasal 51
2)Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan
terputusnya aliran listrik sehingga merugikan masyarakat, dipidana
dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling
banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah).

www.pln.co.id |
K2 - K3
BAHAYA LISTRIK BAGI MANUSIA
BAHAYA YANG
BAHAYA YANG DITIMBULKAN
DITIMBULKAN OLEH
OLEH ARUS
ARUS // TEGANGAN
TEGANGAN LISTRIK
LISTRIK
TERHADAP MANUSIA
TERHADAP MANUSIA ADALAH
ADALAH ::

SHOCK KEMATIAN
(TERKEJUT) PINGSAN

TERBAKAR

www.pln.co.id |
DENYUT JANTUNG YANG TERSENGAT LISTRIK

KEADAAN NORMAL TERKENA SENGATAN LISTRIK

DENYUT NORMAL :
80 KALI PER MENIT ---> DIPERINTAHKAN 100KALI PER DETIK

www.pln.co.id |
TEGANGAN SENTUH, LANGKAH DAN PINDAH

Tegangan yang timbul akibat arus bocor / kesalahan ke tanah terhadap


orang yang berada di sekitar instalasi tenaga listrik :
 Tegangan Sentuh
 Tegangan Langkah
 Tegangan Pindah

www.pln.co.id |
TEGANGAN SENTUH
Tegangan sentuh (touch voltage) adalah tegangan yang terjadi antara dua
permukaan konduksi, yang dapat dipicu oleh sentuhan manusia. Tegangan
sentuh yang tinngi dapat disebabkan adanya kegagalan bagian peralatan.

www.pln.co.id |
TEGANGAN LANGKAH
Tegangan langkah adalah tegangan antara dua kaki orang yang sedang
berdiri di atas tanah yang sedang dialiri arus gangguan tanah. Besar
tegangan langkah dapat dihitung dengan persamaan:

www.pln.co.id |
TEGANGAN PINDAH
Tegangan pindah adalah hal khusus dari tegangan sentuh, dimana
tegangan ini terjadi bila pada saat terjadi kesalahan orang berdiri di dalam
gardu induk dan menyentuh suatu peralatan yang diketanahkan pada titik
jauh sedangkan alat tersebut dialiri arus gangguan ke tanah.

www.pln.co.id |
BESAR DAN LAMA TEGANGAN SENTUH MAKSIMUMN

www.pln.co.id |
ATURAN UMUM :

SESEORANG TIDAK
BOLEH
MENYENTUH
WALAU
SEKEJAPPUN
PERALATAN
DENGAN
TEGANGAN DI
ATAS 100 VOLT

www.pln.co.id |
BATASAN BESARNYA ARUS LISTRIK YANG MENGALIR
MELALUI TUBUH MANUSIA SERTA PENGARUH LANGSUNG
YANG DIRASAKAN :

 ARUS PERSEPSI (PERCEPTION


CURRENT)

 ARUS MEMPENGARUHI OTOT


(LETGO CURRENT)
 ARUS FIBRILASI (FIBRILLATING
CURRENT)
 ARUS REAKSI (REACTION
CURRENT)

www.pln.co.id |
PENGARUH ARUS LISTRIK PADA TUBUH MANUSIA

www.pln.co.id |
PROSEDUR KESELAMATAN KERJA

PROSEDUR KESELAMATAN KERJA PADA INSTALASI


TEGANGAN MENENGAH / TEGANGAN RENDAH

Adalah suatu
Adalah suatu tata
tata cara
cara yang
yang disusun
disusun secara
secara sistematis
sistematis untuk
untuk
menerapkan kaidah
menerapkan kaidah -- kaidah
kaidah // aturan
aturan -- aturan
aturan keselamatan
keselamatan kerja
kerja dalam
dalam
melaksanakan pekerjaan
melaksanakan pekerjaan pada
pada instalasi
instalasi tegangan
tegangan menengah
menengah // rendah
rendah
seehingga pekerjaan
seehingga pekerjaan tersebut
tersebut berlangsung
berlangsung secara
secara aman,
aman, tertib,
tertib, efektif
efektif
serta efisien
serta efisien

www.pln.co.id |
TUJUAN K2
•• Menghindari
Menghindari kesalahan
kesalahan && kelalaian
kelalaian pelaksana,
pelaksana, pengawas
pengawas dan
dan
penanggung jawab
penanggung jawab // koordinator
koordinator pekerjaan
pekerjaan
•• Mencegah
Mencegah kecelakaan
kecelakaan personil
personil
•• Mencegah
Mencegah kerusakan
kerusakan peralatan
peralatan // instalasi
instalasi

TERCIPTANYA
TERCIPTANYA ZERO
ZERO
ACCIDENT,
ACCIDENT, SAFETY
SAFETY PROSES
PROSES DAN
DAN SAFETY
SAFETY PRODUCT
PRODUCT

www.pln.co.id |
URUTAN PENGAMAN PEKERJAAN
PENGUNCIAN PEMISAH
(LBS/PTS)
• Pasang kunci / gembok mekanik pms/lbs/pts
• Pemutus supply tegangan untuk motor penggerak pms (lepas sikring / mcb)

PENGETESAN TEGANGAN • Gunakan tester tegangan tinggi / tegangan menengah untuk memastikan
bahwa pada peralatan sudah tidak ada tegangan
• Masukkan pms tanah
PENTANAHAN • Pasang pentanahan lokal pada peralatan

PEMASANGAN RAMBU
• Pasang rambu-rambu pada perbatasan antara daerah berbahaya dan daerah
DAN aman
PENGAMAN
• Pasang pengaman tambahan pada peralatan yang memungkinkan terjadi
TAMBAHAN
pergerakan (pisau-pisau pms/lbs/pts yang terbuka dll)
* Sekat-sekat isolasi / partisi
* Selubung isolasi
PELAKSANAAN • Pengawasan k3
PEKERJAAN • Pengawasan pekerjaan
www.pln.co.id |
URUTAN PENGAMAN PEKERJAAN

DAERAH BERBAHAYA
(DANGER ZONE)

TEMPAT / DAERAH DI SEKITAR PERALATAN (BAGIAN)


BERTEGANGAN YANG BATASNYA TIDAK BOLEH
DILANGGAR

JARAK AMAN
(SAFETY DISTANCE)

JARAK DIMANA ORANG DAPAT BEKERJA DENGAN AMAN


DARI BAHAYA YANG DAPAT DITIMBULKAN OLEH
PERALATAN (BAGIAN) YANG BERTEGANGAN

www.pln.co.id |
DAERAH BERBAHAYA DAN JARAK AMAN

BAGIAN BERBAHAYA

BAGIAN BERTEGANGAN
BAGIAN BERBAHAYA

JARAK AMAN
JARAK AMAN

BAGIAN
TEGANGAN

PENTANAHAN PENTANAHAN

www.pln.co.id |
JARAK AMAN KERJA MENURUT PUIL ( SNI )

TEGANGAN U JARAK AMAN MINIMUM


(ANTARA FASE DAN BUMI) (cm)
DALAM kV

1 50

12 60

20 75

36 100

www.pln.co.id |
PERALATAN KESELAMATAN KERJA (ALAT PELINDUNG DIRI)
YANG DIBUTUHKAN
• SHACKEL STOCK (TONGKAT HUBUNG) • KACA MATA PENGAMAN
• ALAT PENTANAHAN PORTABLE (GROUNDING • SABUK PENGAMAN
LOKAL)
• SEPATU PANJAT
• VOLTAGE TESTER
• SEPATU KERJA BIASA
• BANGKU ISOLATOR
• SEPATU TAHAN TEGANGAN /
• RAMBU-RAMBU PENGAMAN / TANDA-TANDA BERISOLASI
PERINGATAN
• RESPIRATOR (MASKER HIDUNG)
• TOPI PENGAMAN (HELM) ALAT PENUTUP TELINGA (EAR
• PAKAIAN KERJA PROTECTOR)

• SARUNG TANGAN • PERALATAN PERNAFASAN


(BREATING APPARAATUS)
• SARUNG TANGAN TAHAN TEGANGAN /
BERISOLASI • JAS HUJAN

• SARUNG TANGAN UNTUK PEMELIHARAAN • PENUTUP DADA UNTUK LAS LISTRIK


BATERE

www.pln.co.id |
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai