Anda di halaman 1dari 12

MATA PELAJARAN 5

ANALISA KESELAMATAN
PEKERJAAN (JOB SAFETY
ANALYSIS)
5. ANALISA KESELAMATAN
PEKERJAAN (JOB SAFETY
ANALYSIS)

TUJUAN PELAJARAN : Setelah mengikuti mata pelajaran ini peserta


mampu melaksanakan analisa keselamata
pekerjaan (Job Safety Anaslysis) dengan benar
dan baik sesuai standar perusahaan.

DURASI : 4 JP

PENYUSUN : Anton Suranto

i
DAFTAR ISI

TUJUAN PELAJARAN ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI....................................................................................................................................... ii

1. PENGERTIAN ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN (JOB SAFETY ANALYSIS) ....... 1

2. TUJUAN ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN (JOB SAFETY ANALYSIS) ............... 1

3. POTENSI BAHAYA PADA PEKERJAAN BIDANG KONSTRUKSI ...................................... 2

4. PELAKSANAAN ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN (JOB SAFETY


ANALYSIS) .............................................................................................................................. 3
4.1. Langkah Pekerjaan Dasar Utama.............................................................................. 3
4.2. Mengidentifikasi Bahaya-Bahaya Yang Potensial ..................................................... 4
4.3. Menentukan Prosedur Yang Aman (Yang Akan Digunakan) .................................... 4
4.4. Yang Perlu Dicari Selama Menganalisa Keselamatan Pekerjaan............................. 5

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal ii


ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN
(JOB SAFETY ANALYSIS)

1. PENGERTIAN ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN (JOB SAFETY


ANALYSIS)

Analisa Keselamatan Pekerjaan (AKP) adalah suatu metode pendekatan untuk


mengidentifikasi bahaya yang timbul dalam melaksanakan suatu pekerjaan serta menentukan
cara/solusi atau perbaikan supaya bahaya tersebut dapat dihilangkan atau dikontrol dan
dihindari. Analisa Keselamatan Pekerjaan merupakan salah satu tahapan perencanaan dimana
faktor/unsur keselamatan kerja menjadi bagian yang diintegrasikan kedalam cara pelaksanaan
pekerjaan. Unsur risiko kemungkinan terjadinya kecelakaan menjadi fokus utama dengan
menganalisa potensi bahaya di setiap tahapan proses kerja untuk mencapai pekerjaan tanpa
kecelakaan (zero accident).

Selain untuk menemukan potensi bahaya dan menentukan tindakan koreksi pada setiap
langkah kerja, AKP ini juga dapat digunakan untuk mengkaji ulang suatu metode kerja.

2. TUJUAN ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN (JOB SAFETY


ANALYSIS)

Tujuan membuat Analisa Keselamatan Pekerjaan, diantaranya :


a. Memberi pemahaman yang sama terhadap setiap orang tentang apa yang dikerjakan
untuk menyelesaikan pekerjaan dengan selamat.
b. Sebagai titik tolak untuk menyelesaikan pekerjaan dengan selamat sesuai jadwal.
c. Menemukan adanya potensi bahaya yang akan timbul.
d. Menghilangkan/mengontrol tindakan dan kondisi yang berbahaya.
e. Menentukan alat pelindung diri (APD) yang sesuai dengan kebutuhan.
f. Suatu alat yang efektif untuk merencanakan pekerjaan yang dilakukan tidak rutin.
g. Sebagai bahan/materi untuk memberikan suatu pelatihan kepada supervisor/tim
pelaksana pekerjaan dan sangat efektif untuk pelatihan bagi pegawai baru.
h. Sebagai bahan/materi pengarahan sebelum memulai pekerjaan, observasi/pengawasan
keselamatan dan sebagai salah satu topik pada Safety Meeting.
i. Membantu dalam penulisan Safety Procedure untuk jenis pekerjaan yang baru maupun
yang dimodifikasi.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 1


3. POTENSI BAHAYA PADA PEKERJAAN BIDANG KONSTRUKSI

Terdapat banyak potensi bahaya pada Pekerjaan bidang Konstruksi diantaranya:

a. Lingkungan/tempat kerja

 Cuaca yang tidak mendukung (Hujan,Banyak petir,dll)

 Luas Area kerja yang tidak sesuai (terlalu sempit,kondisi tanah labil/tidak
rata,terlalu sesak,lokasi kerja diketinggian, dll)

 Adanya masalah sosial terkait dengan keberadaan instalasi tenaga listrik (Tower
SUTT/SUTET,GI/GITET,Pusat Pembangkit tenaga listrik,dll) yang dapat
menghambat pelaksanaan pekerjaan.

b. Manusia (personil)

 Tidak memiliki kompetensi dan pengalaman

 Tidak siap melaksanakan pekerjaan (jasmani maupun rohani)

 Tidak menggunakan APD sesuai fungsinya.

 Cenderung berperilaku tidak aman (unsafe Act).

c. Peralatan Kerja

 Peralatan kerja tidak sesuai standard.

 Peralatan kerja tidak dipelihara/tidak dirawat.

 Jumlah peralatan kerja masih kurang

 Peralatan kerja sudah tidak laik operasi

d. Prosedur Kerja/Instruksi Kerja

 Prosedur kerja/instruksi kerja tidak sesuai dengan pekerjaan (tidak up to date)

 Prosedur kerja/instruksi kerja kurang dipahami oleh personil.

 Prosedur kerja/instruksi kerja belum ada.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 2


4. PELAKSANAAN ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN (JOB
SAFETY ANALYSIS)

Pembuatan AKP dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

a. Memilih/ menentukan jenis pekerjaan

b. Menentukan petugas/ tim analisa keselamatan pekerjaan

c. Membagi proses kerja menjadi beberapa tahapan

d. Mengidentifikasi dan mengevaluasi bahaya-bahaya potensial pada setiap tahapan

e. Menentukan tindakan untuk mengontrol atau menghilangkan potensi bahaya

f. Menentukan peralatan kerja dan metode yang akan digunakan berdasarkan data teknis
instalasi terpasang (Lampiran 1).

Hasil dari proses tersebut dituangkan ke dalam Lembar Kerja AKP (Lampiran 1).

Petugas yang melaksanakan AKP harus :

 Kompeten dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan dimaksud

 Kompeten dan berpengalaman dalam melaksanakan Analisa Keselamatan Pekerjaan.

Syarat penting lainnya adalah supportif, tidak menghakimi dan mau mendengarkan ide-ide
untuk membuat suatu tempat kerja yang aman. Pembentukan Tim tergantung dari organisasi
dan ukuran dari grup pekerja, kompleksitas dan tingkat risiko dari proses pelaksanaan
pekerjaan.

Setelah terbentuk tim yang akan melaksanakan AKP, dapat dilanjutkan dengan pelaksanaan
AKP. Pertama-tama, pilihlah pekerjaan yang akan dianalisa untuk dibuatkan AKP, seperti yang
telah dijelaskan sebelumnya.

4.1. Langkah Pekerjaan Dasar Utama

a. Uraikan pekerjaan menjadi langkah-langkah utama.

b. Buat daftar dalam urutan kejadian yang normal.

c. Dikaji ulang dengan pegawai yang berpengalaman.

Contoh : Saat mengisi bahan bakar gas pada mobil

 Matikan mesin/ pasang rem parkir.


 Keluar dari mobil.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 3


 Melepaskan penutup gas.
 Lepaskan nozzle pada tangki mobil.
 Memasukkan nozzle pada tangki mobil.
 Mengisi tangki.
 Meletakkan kembali nozzle pompa.
 Meletakkan kembali penutup gas.
 Menaiki mobil.
 Menghidupkan mesin/ melepaskan rem parkir.

4.2. Mengidentifikasi Bahaya-Bahaya Yang Potensial

a. Tanyakan pada setiap langkah kerja untuk bahaya-bahaya yang potensial

b. Identifikasi dapat diambil dari :


 Mengobservasi pekerjaan yang sedang dilakukan
 Diskusikan dengan para pegawai dan tim AKP

c. Buat daftar setiap bahaya yang potensial

4.3. Menentukan Prosedur Yang Aman (Yang Akan Digunakan)

a. Untuk setiap bahaya potensial, tentukan dengan tepat apa yang harus dilakukan oleh
pegawai atau yang tidak boleh dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan (harus
spesifik).

b. Tulis dengan jelas, gunakan istilah/ bahasa yang mudah dimengerti jika berbicara
kepada pegawai. Hindari statement yang umum seperti hati-hati dan sebagainya.

c. Untuk menjaga supaya AKP dapat digunakan dengan tepat,maka periksalah bahwa
sudah ada keterangan yang cukup bagaimana mengerjakan sesuatu pekerjaan dengan
selamat dalam prosedur keselamatan, manual, kelas pelatihan, dan lain-lain.

4.4. Yang Perlu Dicari Selama Menganalisa Keselamatan Pekerjaan

a. Kondisi Lingkungan

 Apakah ada kondisi yang dapat berbahaya terhadap keselamatan atau


kesehatan?

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 4


 Apakah berada di lingkungan listrik bertegangan, cuaca berkabut, mendung, petir,
hujan, zat kimia berbahaya, gas beracun, asap atau debu di daerah tersebut?

 Apakah cukup tersedia ventilasi untuk mengeluarkan udara yang terkontaminasi?

 Apakah ada sumber panas atau dingin?

 Apakah jarak bebas tegangan memenuhi persyaratan?

 Apakah ada penerangan yang cukup untuk melihat pekerjaan secara


keseluruhan?

b. Kondisi/ kontak yang mengakibatkan cedera

 Apakah ada bahaya terpukul, dipukul, terjepit, tertimpa, tertindih atau hal lainnya
yang mengakibatkan kontak yang berbahaya terhadap suatu obyek?

 Dapatkah seseorang cedera akibat tersengat listrik, terpukul, terbelit oleh bagian
peralatan yang betegangan atau bergerak?

 Apakah ada seseorang yang bekerja di ketinggian?

 Apakah ada titik-titik yang bergerak di antara dua bagian/ alat yang bergerak,
seperti tali kipas dan rodanya?

 Apakah ada ruang kerja cukup? Berada pada daerah yang bebas dari kebakaran?
Bebas dari lalu lintas?

 Apakah ada barang-barang, peralatan, air, lumpur, minyak, batu-batuan, dsb. atau
bagian-bagian yang dapat mencederai pada orang?

 Apakah sumber energi dikontrol dengan Lock Out dan Tag Out program?

 Apakah kontrol peralatan dilindungi?

c. Kelelahan Pekerja

 Dapatkah terjadi kelelahan yang disebabkan oleh mendorong, menarik,


mengangkat, membengkokkan, memutar atau dengan gerakan yang berulang?

 Apakah pegawai berada pada penempatan/ posisi tubuh yang baik?

 Apakah pekerjaan tersebut memerlukan pengangkatan yang berlebihan?

 Apakah gerakan tubuh pegawai memutar dan mengangkat berulang-ulang


sewaktu bekerja?

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 5


 Apakah ada pekerjaan yang cukup lama dan atau berulang-ulang yang tida boleh
berhenti?

d. Tergelincir, Tersandung dan Terjatuh

 Apakah ada potensi untuk jenis kecelakaan ini terjadi?

 Apakah ada tumpahan cairan atau bahan-bahan yang licin pada lokasi kerja?

 Apakah ada permukaan yang rendah atau di bawah?

 Apakah ada bahaya yang dapat tersandung di tempat kerja?

 Apakah daerah tersebut berada pada ketinggian?

 Apakah ada kemungkinan utuk jatuh pada level/ permukaan yang lain?

e. Kunci tingkah laku yang selamat

 Apakah para pegawai menggunakan alat K3 yang benar waktu bekerja?

 Apakah pegawai menggunakan alat kerja yang benar sewaktu bekerja?

 Apakah pegawai mengangkat barang yang berat dengan peralatan yang


digunakan untuk itu?

 Apakah komunikasi baik sewaktu bekerja yang melibatkan beberapa orang atau
pekerja?

 Apakah seseorang telah memastikan bahwa peralatan kerja telah dirawat secara
berkala?

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 6


LEMBAR JSA

JENIS PEKERJAAN : PEMELIHARAAN BAY PENGHANTAR

GAMBAR/PHOTO SITUASI: CONTOH


Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 7
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 8
Lampiran 1.
LEMBAR ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN (JOB SAFETY ANALYSIS / JSA)
UNIT PELAKSANA : JENIS TANGGAL JSA :…………………………………………………….
PEKERJAAN :
PELAKSANA JSA : TANDA TANGAN :
ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN LOKASI 1. …………………………………… 1. ……………………………………
PEKERJAAN :
2. …………………………………… 2. ……………………………………

3. …………………………………… 3. ……………………………………

ALAT PELINDUNG YANG DIPERLUKAN : 1. ………………………………………………………………………….….


DIPERIKSA OLEH :
2. ……………………………………………………………….……………
3. ……………………………………………………………….…………… ……………………(ASMAN/SUPERVISOR) …………………………………………
4. ……………………………………………………………….……………
DISETUJUI OLEH :
5. ……………………………………………………………….……………
6. ……………………………………………………………….…………… ………………………………(MANAJER UNIT) …………………………………………
LANGKAH PEKERJAAN BAHAYA POTENSIAL TINDAKAN YANG DIREKOMENDASIKAN

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 9

Anda mungkin juga menyukai