Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)


TEKNIK PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA

DOSEN PENGAMPU : Dr. Ir. Tri Ngudi Wiyatno, M. T

Disusun Oleh Kelompok 5:

1. Muhammad Taqiyuddin Shiddiq (352210809)


2. Zaenal Arifin (352210674)
3. Alan Fadlianto (352210558)
4. Reyhan Ahmad Tabawi (352210572)
5. Samuel Dimas Pangestu (352210559)

Program Studi S1 Teknik Industri

Fakultas Teknik

Universitas Pelita Bangsa

JL. Inspeksi Kalimalang Tegal Danas Arah Deltamas Cibatu,Cikarang-Kab.Bekasi

TAHUN AKADEMIK 2022/2023


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami ucapkan atas kehadiran Allah SWT atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayahnya ini, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
“TEKNIK PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA” dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana.

Sholawat dan salam tak lupa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan
sahabat-sahabatnya yang telah memperjuangkan Agama Islam hinggai sampai kepada kita. Atas
bimbingan petunjuk dan dorongan tersebut kami hanya dapat berdo’a dan memohon kepada Allah
SWT semoga amal dan jerih payah beliau menjadi amal sholeh dimata Allah SWT.Amin.

Dan dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak kekurangan dan
kekeliruan,maka dari itu kami mengharapakan kritikan positif sehingga bisa diperbaiki
seperlunya.Akhirnya semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca administrasi pendidikan amin yaa robal’alamin.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................................3

PENDAHULUAN..................................................................................................................

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................

1.1 Kebijakan dan Peraturan Keselamatan Kerja..................................................................5


1.2 Teknik Pencegahan Kecelakaan Kerja............................................................................5
1.3 Langkah-langkah Untuk Meningkatkan Sistem Pencegahan..........................................6
PENUTUP..............................................................................................................................

1.1 Kesimpulan......................................................................................................................8
1.2 Saran................................................................................................................................8

3
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang berkaitan dengan pekerjaan sehingga dapat menyebabkan
cidera atau sakit (tergantung dari keparahannya), kematian, atau kejadian yang menyebabkan
kematian. Oleh karena itu, penyebab kecelakaan harus diteliti dan ditemukan, agar selanjutnya dengan
tindakan korektif yang ditujukan kepada penyebab itu serta dengan upaya preventif lebih lanjut
kecelakaan dapat dicegah dan kecelakaan serupa tidak berulang kembali.

Program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang baik sangat diperlukan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja. Dibutuhkan suatu sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di
perusahaan yang bertujuan untuk mengontrol, mengawasi, mengevaluasi dan meningkatkan program
K3 yang ada guna mencegah dan menurunkan risiko kecelakaan kerja.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang masalah, maka rumusan masalah dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:

1. Dengan melakukan tindakan korektif dapatkah meminimalisir kecelakaan kerja tersebut?


2. Apakah program keselamatan dan kesehatan kerja tersebut sudah berjalan secara maksimal?
3. Peran apa saja yang dapat dilakukan oleh perusahaan agar dapat meningkatkan keselamatan
kerja?

4
PEMBAHASAN

Kebijakan dan Peraturan Keselamatan Kerja

Konvensi International Labour Organization (ILO): ILO memiliki berbagai konvensi dan
rekomendasi terkait keselamatan dan kesehatan kerja yang telah diadopsi oleh sejumlah negara di
dunia. Beberapa di antaranya termasuk Konvensi No. 155 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
dan rekomendasi ILO No. 164, serta Konvensi No. 187 tentang Kerangka Kerja Promosi
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Isi dari Konvensi No. 155 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan rekomendai ILO No. 164,
adalah sebagai berikut:

1. Seorang Pekerja yang telah mengeluarkan dirinya dari situasi kerja dimana dia memiliki
pembenaran yang masuk akal untuk percaya adanya bahaya yang mengancam dan serius bagi
kehidupan atau kesehatannya harus dilindungi dari konsekuensi yang tidak semestinya sesuai dengan
kondisi dan praktik nasional (Pasal 13 Konvensi ILO 155).

2. Pengusaha di wajibkan untuk memastikan bahwa tempat kerja, mesin, peralatan dan proses di
bawah kendali mereka aman dan tanpa resiko terhadap kesehatan. Pengusaha harus memastikan bahan
kimia, zat fisika dan biologis dan bahan yang berada di bawah kendali mereka tidak memiliki resiko
terhadap kesehatan. Pengusaha wajib menyediakan pakaian pelindung dan pelindung yang memadai
untuk mencegah resiko kecelakaan atau efek buruk pada kesehatan (Pasal 16 Konvensi ILO 155).

3. Pakaian dan Peralatan pelindung harus disediakan, tanpa ada biaya kepada pekerja (Rekomendasi
ILO No 164, Paragraf 10E).

4. Seorang pekerja segera melaporkan kepada atasan langsungnya bahwa dia memiliki pembenaran
yang masuk akal untuk percaya keberadaan bahaya yang mengancam dan serius bagi kehidupan atau
kesehatannya; sampai pengusaha telah mengambil tindakan perbaikan. Pengusaha tidak dapat
meminta kepada pekerja tersebut untuk kembali ke situasi kerja dimana ada bahaya mengancam yang
berlanjut dan bahaya serius pada kehidupan atau kesehatan.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja di Indonesia: Undang-undang


ini mengatur persyaratan keselamatan dan kesehatan kerja di Indonesia. Hal ini mencakup standar
untuk pencegahan kecelakaan, perlindungan terhadap pekerja yang bekerja di bawah kondisi
berbahaya, dan kewajiban pemberi kerja untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman.

Peraturan-peraturan ini merupakan contoh dari berbagai kerangka hukum yang ada di tingkat
nasional dan internasional yang bertujuan untuk melindungi kesejahteraan dan keselamatan pekerja di
tempat kerja. Penting untuk terus memperbarui diri dengan regulasi terbaru di bidang ini untuk
memastikan keselamatan dan kesehatan kerja yang optimal.

Teknik Pencegahan Kecelakaan Kerja

Pencegahan kecelakaan kerja merupakan suatu tindakan preventif yang dilakukan sebelum
terjadinya kecelakaan kerja di lingkungan tempat kerja baik di perusahaan, kantor, pabrik atau tempat
kerja lainnya. Dengan melakukan pencegahan terhadap potensi bahaya yang mengakibatkan

5
kecelakaan di tempat kerja, tentu saja keselamatan tenaga kerja akan terjaga dan resiko kerugian
financial di tempat kerja dapat dihindari. Berikut adalah beberapa teknik pencegahan kecelakaan kerja
yang dapat dilakukan:

1. Pelatihan Keselamatan Kerja: Mengadakan pelatihan reguler untuk semua karyawan tentang
prosedur keselamatan kerja, penggunaan alat pelindung diri (APD), serta praktik aman dalam
menjalankan tugas mereka.
2. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD): Mendorong dan memastikan penggunaan alat
pelindung diri yang sesuai seperti helm, sepatu keselamatan, kacamata pelindung, masker,
dan seragam kerja yang tahan luka.
3. Identifikasi dan Tanda Peringatan: Menandai area bahaya dengan jelas menggunakan tanda
peringatan dan label untuk mencegah akses ke area berbahaya serta memberi tahu pekerja
tentang potensi bahaya.
4. Inspeksi Rutin: Melakukan inspeksi dan pemeliharaan rutin pada peralatan dan fasilitas kerja
guna mendeteksi potensi kegagalan peralatan sebelum terjadi kecelakaan.
5. Perencanaan Tata Letak Kerja yang Aman: Mendesain tata letak tempat kerja yang ergonomis
dan aman untuk menghindari risiko fisik, seperti jatuh, tumbukan, atau cedera lainnya.
6. Sistem Peringatan Dini: Memasang sistem peringatan dini untuk memperingatkan pekerja
tentang kemungkinan bahaya, termasuk alarm kebakaran, alarm gas, atau alarm lainnya yang
sesuai dengan lingkungan kerja.
7. Program Kesehatan dan Kesejahteraan: Menyelenggarakan program kesehatan dan
kesejahteraan untuk mendorong pola hidup sehat dan mengurangi risiko cedera akibat
kelelahan atau penyakit terkait pekerjaan.
8. Peninjauan dan Peningkatan Kebijakan: Melakukan peninjauan rutin terhadap kebijakan
keselamatan kerja serta mengupayakan peningkatan berkelanjutan dalam sistem keselamatan
dan kesehatan kerja.
9. Evakuasi Darurat: Menyusun rencana evakuasi darurat yang jelas dan memastikan semua
karyawan memahami prosedur evakuasi dalam situasi darurat.
10. Keterlibatan Karyawan: Mendorong partisipasi aktif dari karyawan dalam pengembangan
kebijakan keselamatan kerja, serta memberi kesempatan kepada mereka untuk melaporkan
masalah dan memberikan masukan untuk meningkatkan keselamatan di tempat kerja.

Dengan menerapkan kombinasi strategi ini, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang
aman dan sehat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas, moral karyawan, dan
reputasi perusahaan secara keseluruhan.

Langkah-langkah Untuk Meningkatkan Sistem Pencegahan

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan sistem pencegahan:

1. Evaluasi Risiko: Lakukan evaluasi menyeluruh terhadap berbagai risiko di lingkungan kerja.
Identifikasi dan nilai risiko potensial yang mungkin terjadi, dan buat daftar prioritas tindakan
pencegahan berdasarkan tingkat risiko.
2. Perbaiki Pelatihan: Tingkatkan program pelatihan keselamatan kerja untuk semua karyawan.
Pastikan bahwa pelatihan tersebut mencakup pemahaman yang mendalam tentang risiko
spesifik di tempat kerja mereka dan cara menghindari kecelakaan. Libatkan karyawan dalam
pelatihan dengan contoh kasus nyata dan skenario.

6
3. Perubahan Kebijakan: Tinjau dan perbarui kebijakan keselamatan kerja secara berkala.
Pastikan bahwa kebijakan ini selaras dengan peraturan terbaru dan mencakup praktik terbaik
dalam industri. Libatkan karyawan dalam proses perubahan kebijakan untuk mendapatkan
perspektif yang beragam.
4. Penggunaan Teknologi: Terapkan teknologi terkini yang dapat meningkatkan keselamatan di
tempat kerja, seperti sensor otomatis, sistem peringatan dini, atau sistem pemantauan
keamanan yang dapat membantu mencegah kecelakaan dan memberikan peringatan dini
kepada karyawan.
5. Komunikasi dan Pelaporan: Membangun budaya komunikasi terbuka di tempat kerja di mana
karyawan merasa nyaman melaporkan masalah keselamatan tanpa rasa takut. Buka saluran
komunikasi yang efektif antara manajemen dan karyawan untuk pertukaran informasi yang
cepat dan efisien.
6. Inspeksi Rutin: Lakukan inspeksi rutin terhadap peralatan dan area kerja untuk memastikan
bahwa semua peralatan bekerja dengan baik dan sesuai dengan standar keselamatan. Lakukan
perbaikan atau penggantian peralatan yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik segera
setelah ditemukan.
7. Promosi Kesadaran Keselamatan: Jalankan kampanye kesadaran keselamatan yang terus-
menerus untuk mengingatkan karyawan tentang pentingnya penerapan praktik keselamatan di
tempat kerja. Gunakan berbagai media, termasuk poster, seminar, dan buletin, untuk
mengedukasi karyawan tentang risiko dan cara mengurangi kecelakaan.
8. Evaluasi dan Umpan Balik: Secara teratur evaluasi efektivitas sistem pencegahan yang telah
diterapkan. Dapatkan umpan balik dari karyawan dan manajemen untuk mengevaluasi
keberhasilan implementasi dan menentukan area yang perlu ditingkatkan.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini secara konsisten, perusahaan dapat meningkatkan


keselamatan dan kesehatan di tempat kerja, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas,
kepuasan karyawan, dan reputasi perusahaan.

7
PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dari beberapa dokumen yang saya temukan adalah bahwa pencegahan kecelakaan
kerja harus dilakukan dengan pendekatan kepada ketiga unsur kelompok tersebut, yaitu: pendekatan
terhadap kelemahan pada unsur manusia, pendekatan terhadap kelemahan pada unsur mesin, dan
pendekatan terhadap kelemahan pada unsur lingkungan.

Saran

Saran yang dapat diberikan untuk pencegahan kecelakaan kerja antara lain. Memberikan pelatihan
dan pengenalan pentingnya K3, untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja dan memberikan motivasi
dan himbauan rutin kepada pekerja agar sesuai prosedur dan menggunakan APD.

Anda mungkin juga menyukai