PEKERJAAN
KELOMPOK 8 :
Krisvon Dessaratu (61 60505 17 0028)
Yotan Bungka Pasila (61 60505 15 0188)
Randy Frimus Madallo (61 60505 17 0015)
Maycal Yunares (61 60505 14 0112)
LATAR BELAKANG
Setiap perusahaan diwajibkan untuk menerapkan
persyaratan K3. K3 tidak lagi hanya milik perusahaan dibidang
minyak dan gas, pertambangan, proyek konstruksi dan
manufaktur, tetapi sudah merambah ke semua jenis
perusahaan.
Pengetahuan dibidang K3, tidaklah wajib hanya bagi
karyawan bidang K3, tetapi wajib bagi seluruh karyawan
dalam suatu perusahaan
Setiap pekerja/karyawan pada suatu peruhaan wajib
mentaati,mengikuti,dan memahami peraturan-peraturan dan
pemahaman tentang kesehatan dan keselamatan kerja di
tempat kerja.
Hal ini bukannya suatu bentuk paksaan kepada pekerja
oleh perusahaan,melainkan suatu upaya bersama baik untuk
kebaikan karyawan (pekerja) maupun bagi perusahaan untuk
mengurangi resiko kecelakaan kerja yang sewaktu-waktu
dapat terjadi di tempat kerja.
Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja di
lapangan /tempat kerja ialah dengan menggunakan peralatan keselamatan kerja
atau biasa pula disebut dengan APD (ALAT PELINDUNG DIRI)
Alat pelindung diri tersebut dapat di kategorikan sebagai berikut:
1. Alat Pelindung Kepala
I. Pengedalian UMUM
Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas atau ahli
keselamatan kerja
Wajib mengenakan Alat Pelindung Diri selama bekerja
Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan yang diwajibkan
Meminta pada Pengurus agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan yang
diwajibkan
Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di mana syarat keselamatan dan kesehatan
kerja serta alatalat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-
hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang masih dapat
dipertanggung-jawabkan.
HAL YANG DILAKUKAN UNTUK
MEMBUAT PEKERJA MENAATI
PENGGUNAAN PERELATAN &
KESELAMATAN KERJA
1.Melibatkan/Mengoprasikan/
Memperkerjakan Seorang
Safety Expert (Ahli K3)
“”Apakah yang dapat menghubungkan Pimpinan
perusahaan dengan Para Pekerja di suatu perusahaan
dalam hal penerapan prosedur,peraturan,dan system
kesehatan dan keselamatan kerja di suatu perusahaan
???””
?
Pimpinan
K3 Pekerja
Jawaban nya adalah “seorang
Safety Expert (AHLI K3)”
Seorang SAFETY EXPERT (Ahli
K3),memiliki tugas sebagai
berikut :
1. Adalah seorang diluar Dapartemen Tenaga Kerja yang memiliki
teknis berkeahlian khusus tentang keselamatan dan kesehatan
kerja,yang ditunjuk langsung oleh Menteri Ketenagakerjaan untuk
mengawasi ditaatinya UU keselamatan kerja.Dan berhak
memberikan jasa di bidang keselamatan & kesehatan kerja
(PerMenaker RI No.2 Tahun 1992)
Setiap perusahaan yang memiliki karyawan 100 orang atau lebih, atau memiliki
resiko pekerjaan yang tinggi, wajib memiliki P2K3 dan juga minimal seorang Ahli
K3 Umum. “Ahli K3 adalah tenaga kerja teknik berkeahlian khusus dari luar
Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk
Mengawasi ditaatinya UU Keselamatan Kerja”. Ahli K3 umum adalah kepanjangan
tangan dari pemerintah dalam mengawasi pekerjaan ditempat kerjanya, agar
sesuai dengan persyaratan perundang undangan yang telah ditetapkan
pemerintah, sehingga dapat mengurangi resiko dan insiden, baik itu kecelakaan
maupun penyakit akibat kerja. Setelah lulus dari sertifikasi ini individu akan
memiliki wewenang yang telah diakui secara legal untuk menjadi Ahli K3 di tempat
kerjanya.
Menyediakan Alat Pelindung Diri (APD)
yang dibutuhkan Pekerja & Karyawan
suatu Perusahaan
Dalam hal ini yang harus
di perhatikan oleh
perusahaan ialah dana
maupun kebutuhan lain
untuk mengadakan APD
kepada pekerjanya,baik
secara langsung ,maupun
program-program dan
instruksi tentang
pentingnya APD bagi
kesehatan kerja.
Desain dan Pengaturan
Lingkungan Kerja Aman
Desain areal kerja yang aman,akan menggurangi resiko
kecelakaan kerja yang sewaktu-waktu dapat mengancam
keselamatan kerja.
Hal ini pula dapat menciptakan kenyamanan dan
perlindungan keselamatan bagi para perkerja di tempat
kerja.Secara tidak langsung,hal ini dapat menyadarkan para
pekerja menggenai keinginan perusahaan kepada
pekerjanya,untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja
selama bertugas.
Pengaturan tata letak sangat penting untuk membantu
mencapai
efisiensi dan efektifitas kerja, mencegah error, dan terakhir
menekan kejadian
yang tidak diharapkan yang berakibat kecelakaan.
Pada area kerja yang bersih
bahaya tersingkirkan, disamping itu area kerja yang bersih akan
meningkatkan
produktivitas yang lebih bersar dari karyawan.
Menempatkan Rambu-
Rambu Prosedur
Keselamatan Kerja
Rambu-rambu ini wajib di
tempatkan oleh para pimpinan
perusahaan,atau pihak yang
berwenang yang harus dipatuhi
prosedurnya oleh para pekerja
selama berada di areal kerja
suatu perusahaan.
Mendengarkan Masukan & Keluhan Para Pegawai
Seorang pimpinan
perusahaan,harus memiliki sifat
keterbukaan kepada para
pegawainya.Dengan begitulah
seorang pimpinan perusahaan dapat
mengetahui kelebihan dan
kekurangan keamanan areal kerja
yang ia bangun dari keluhan-
keluhan,ataupun masukan-masukan
dari para pegawai.Dengan begitu pula
seorang pimpinan perusahaan dapat
mengetahui sejauh mana penerapan
prosedur kesehatan dan keselamatan
di perusahaan yang ia pimpin.
SIMULASI PENANGGULANGAN
KECELAKAAN MAYOR
“KEBAKARAN
TERJADI DI SEBUAH
PERUSAHAAN MABEL
DI SOLO YANG DI
AKIBATKAN OLEH
KORSLETING LISTRIK
SALAH SATU MESIN
PEMOTONG KAYU ”
- Ada kesalahan operator Grup 2
melakukan kesalahan menaruh
drum berisi produk yang masih
membara/panas diatas palet kayu
dan menumpuk drum tersebut,
beberapa saat kemudian Imat
Ruhimat, melihat ada palet yang
terbakar, kemudian berteriak
“Kebakaran.., kebakaran.,
kebakaran..,” sambil minta
bantuan karyawan yang lainnya
(Fuji S, Tarsim, Sapudin, Karno
KW, Muhi M, Kuat BS), Imat
Ruhimat berlari mengambil alat
pemadam kebakaran (APAR)
terdekat untuk memadamkan api
mula yang berada titik lokasi
kebakaran.
- Karyawan yang
lain, membantu mengambil APAR
yang berada dilokasi lain dan
membantu
memadamkan kebakaran.
- Team evakuasi mengarahkan dan
memastikan karyawan untuk keluar melalui
jalur evakuasi yang benar dan aman menuju
muster point, membantu team P3K untuk
memastikan para korban yang pingsan
dan cidera keluar mengikuti jalur evakuasi
yang benar dan aman menuju master point).
- Team tanggap darurat
mengambil alih penanganan
keadaan darurat sesuai
dengan tugas dan tanggung
jawabnya dibantu karyawan
lainnya, jika team pemadam
menganggap potensi
kebakaran tidak mungkin
bisa ditanggulangi team,
segera mengintruksikan
team komunikasi untuk
menghubungi pemadam
kebakaran Jababeka.
-Team P3K melakukan
pertolongan pertama,
dengan cara
membaringkan
ditempat yang aman
lakukan nafas buatan
jika perlu, jika
keadaan tidak
memungkinkan
langsung baringkan di
tandu dan bawa
melalui jalur evakuasi
yang aman menuju
muster point. .
Sekian & T’rima
Kasih