Anda di halaman 1dari 12

MATA PELAJARAN 4

PERAN DAN TANGGUNG


JAWAB PENGAWAS K2/K3
BIDANG KONSTRUKSI
4. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
PENGAWAS K2/K3 BIDANG
KONSTRUKSI

TUJUAN MATA : Setelah mengikuti mata pelajaran ini peserta


PELAJARAN mampu menerapkan peran dan tanggung
jawabnya dalam melaksanakan tugas sebagai
pengawas K2/K3 pada pekerjaan Konstruksi
sesuai dengan standar dan peraturan yang
berlaku di perusahaan.

DURASI : 2 JP

PENYUSUN : Anton Suranto

i
DAFTAR ISI

TUJUAN PELAJARAN ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................................iii
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PENGAWAS K2/K3 BIDANG KONSTRUKSI..................... 1
1 PERSYARATAN PENGAWAS K2/K3.................................................................................... 1
2 PERAN PENGAWAS K2/K3.................................................................................................. 1
3 URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGAWAS K2/K3 ........................................ 1
4 FORMULIR YANG DIGUNAKAN (DOKUMEN K3)................................................................ 3
5 TEKNIK PENCEGAHAN KECELAKAAN ............................................................................... 4
5.1 Pengertian Kecelakaan................................................................................................ 4
5.2 Penyebab Terjadinya Kecelakaan ............................................................................... 4
5.3 Kerugian-Kerugian Akibat Kecelakaan ........................................................................ 5
5.4 Jenis-jenis Kecelakaan ................................................................................................ 5
5.5 Piramida perbandingan kecelakaan............................................................................. 6
5.6 Teknik Pencegahan Kecelakaan ................................................................................. 6
5.6.1 Filosopi Dasar ...................................................................................................... 7
5.6.2 Doktrin K3............................................................................................................. 7
5.6.3 Langkah Pencegahan Kecelakaan Kerja Menurut ILO (International Labour
Organization) ..................................................................................................................... 7
5.7 10 (Sepuluh) Upaya Untuk Mencegah Terjadinya Kecelakaan Di Tempat Kerja......... 8

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal ii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Piramida Kecelakaan ................................................................................................ 6

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal iii


PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PENGAWAS K2/K3 BIDANG
KONSTRUKSI

1 PERSYARATAN PENGAWAS K2/K3


a. Memiliki kompetensi (kompeten) dan berpengalaman dalam melaksanakan pekerjaan
yang diawasinya

b. Memahami teknik-teknik Accident Prevention (pencegahan kecelakaan) dalam


melaksanakan pekerjaan yang diawasinya

c. Mampu berkomunikasi secara efektif dengan semua pihak khususnya dengan


pelaksana pekerjaan

d. Mendapat penugasan (penunjukan) dari manajemen unit setempat

2 PERAN PENGAWAS K2/K3


Memastikan bahwa pelaksanaan pekerjaan berlangsung secara aman, tertib, lancar (sesuai
SOP / Instruksi Kerja) dan tanpa kecelakaan (Safety Process & Zero Accident)

3 URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGAWAS K2/K3


Persiapan (sebelum pekerjaan dimulai) :

a. Melaksanakan Job Safety Analysis (JSA) sebelum melaksanakan pekerjaan yang akan
diawasinya

b. Membuat rencana pengamanan / memasang rambu – rambu (tanda peringatan) pada


lokasi pekerjaan (gunakan formulir 1)

c. Melaksanakan Safety Meeting/Safety Talk sebelum pekerjaan dimulai

d. Mengecek/memastikan kesiapan personil (pelaksanaan pekerjaan),gunakan formulir 2

e. Mengecek/memastikan kesiapan peralatan kerja, Alat Pelindung Diri (APD) dan


Tagging/rambu-rambu peringatan

f. Memastikan bahwa SOP/IK yang akan digunakan sudah siap dan up to date

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 1


g. Mengadakan koordinasi dengan pihak terkait (bila dianggap perlu)

Selama pelaksanaan pekerjaan :

a. Memimpin doa bersama (mengawali pelaksanaan pekerjaan)

b. Memastikan bahwa seluruh pelaksana pekerjaan sudah memakai APD yang diharuskan
(gunakan formulir 3)

c. Memastikan bahwa pelaksana pekerjaan sudah memahami SOP/Instruksi Kerja untuk


pekerjaan yang akan dilaksanakan

d. Memastikan bahwa tempat / lokasi pekerjaan sudah aman untuk bekerja (gunakan
formulir 4)

e. Mengawasi pemasangan Tagging/rambu-rambu pengaman dilokasi pekerjaan

f. Mengawasi/mencegah terjadinya “Unsafe Act” (sikap/perilaku tidak aman) dari seluruh


pelaksana pekerjaan

g. Mengawasi “Unsafe Condition” disekitar lokasi/tempat bekerja

Pekerjaan selesai :

a. Mengawasi pelepasan Tagging/rambu-rambu pengaman

b. Memastikan bahwa Pernyataan Pekerjaan Selesai sudah dibuat dan ditandatangani


oleh Pengawas pekerjaan / Pengawas K2-K3 (gunakan formulir 5) dan formulir 6 (jika
pekerjaan diserahkan ke regu / tim yang lain)

c. Memastikan bahwa seluruh personil (pelaksana pekerjaan) sudah berada dilokasi yang
aman

d. Memastikan bahwa seluruh peralatan kerja dan APD yang digunakan sudah terkumpul
kembali dengan lengkap

e. Memastikan bahwa seluruh dokumen K3 dan seluruh formulir-formulir hasil pekerjaan


(pemeliharaan/pengujian / pemasangan ) sudah diisi/ditandatangani oleh para pihak

f. Memimpin doa bersama (mengakhiri pekerjaan)

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 2


4 FORMULIR YANG DIGUNAKAN (DOKUMEN K3)
 Formulir 1 : PEMASANGAN RAMBU – RAMBU PENGAMAN /TANDA-TANDA
PERINGATAN

 Formulir 2 : PEMERIKSAAN KESIAPAN PERSONIL (PELAKSANA PEKERJAAN)


SEBELUM MELAKSANAKAN PEKERJAAN

 Formulir 3 : PEMBAGIAN TUGAS DAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI


BAGI PELAKSANA PEKERJAAN

 Formulir 4 : PERNYATAAN AMAN PADA LOKASI / TEMPAT PEKERJAAN

 Formulir 5 : PERNYATAAN PEKERJAAN SELESAI

 Formulir 6 : SERAH TERIMA PEKERJAAN

Catatan Kejadian Penting

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 3


5 TEKNIK PENCEGAHAN KECELAKAAN

5.1 Pengertian Kecelakaan


Kecelakaan adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan/tidak diharapkan yang dapat
menimbulkan berbagai kerugian, baik kerugian harta benda (rusaknya peralatan) maupun
kehilangan jiwa manusia. Kecelakaan kerja tidak selalu diukur dari adanya korban manusia
cidera atau mati.

Upaya pencegahan kecelakaan ditujukan untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmani maupun rohani setiap tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya,
hasil karya dan budaya, untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja.

5.2 Penyebab Terjadinya Kecelakaan


Suatu kecelakaan dapat terjadi disebabkan oleh 2 (dua) hal, yaitu:

a. Unsafe action

Unsafe Action adalah Sikap atau tingkah laku manusia yang tidak aman (berbahaya).

Contoh-contoh Unsafe Act diantaranya adalah:


- lalai, ceroboh
- bergurau ditempat kerja
- menggunakan alat yang rusak
- bekerja dengan cara yang salah
- bekerja tanpa wewenang
- tidak memakai alat pelindung diri (APD)
- dan lain-lain

b. Unsafe Condition

Unsafe Condition adalah Kondisi / keadaan tempat kerja atau peralatan kerja yang tidak
aman (berbahaya).

Contoh Unsafe Condition diantaranya adalah:


- tempat kerja licin, bau, dan pengap
- perlatan rusak / tidak laik pakai
- peralatan listrik yang masih bertegangan
- peralatan / mesin tanpa pelindung
- terdapatbahaya kebakaran / ledakan
- dan lain-lain

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 4


Prosentase perbandingan penyebab kecelakaan :

 Unsafe Act (Kesalahan Manusia) : 80 %

 Unsafe Condition ( Kerusakan alat / lingkungan) : 18 %

 Lain – lain : 2%

5.3 Kerugian-Kerugian Akibat Kecelakaan


a. Terhadap karyawan :
 Luka ringan, luka berat, cacat atau bahkan tewas
 Penderitaan dan kesedihan
 Beban masa depan
 Dan sebagainya

b. Terhadap perusahaan :
 Kehilangan jam kerja
 Timbulnya biaya pengobatan
 Kerusakan instalasi
 Merusak nama baik perusahaan
 Kelambatan produksi
 Dan sebagainya

c. Terhadap masyarakat :
 Kerusakan lingkungan
 Kerusakan harta benda
 Kehilangan jiwa
 Dan sebagainya

5.4 Jenis-jenis Kecelakaan


Kecelakaan yang terjadi pada perusahaan dapat berupa :

a. Near miss (kejadian hampir celaka)

b. Kecelakaan kerja (ringan, berat)

c. Kerusakan harta dan kerugian proses

d. Musibah (bencana alam) dan kehilangan

b. Penyakit akibat kerja.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 5


5.5 Piramida perbandingan kecelakaan
Berdasarkan hasil penelitian / data yang dikumpulkan ,piramida perbandingan kecelakaan
dapat digambarkan sebagai berikut :

14.15 Piramida Kecelakaan


Kematian/ Kec.Serius
Data dilaporkan 1
dan tercatat 10 Kecelakaan Ringan
30 Kerusakan Properti

600 Nyaris Celaka

• Perbuatan &
10.000
Kondisi
Berbahaya
(tidak aman)

PERBANDINGAN TERSEBUT MENGUNGKAPKAN BAHWA PERHATIAN YANG


HANYA DI TUJUKAN KEPADA KECELAKAAN FATAL TIDAK SEBANDING
DENGAN KERUGIAN – KERUGIAN YANG MENGAWALINYA..

Gambar 1 Piramida Kecelakaan

Perbandingan tersebut mengungkapkan bahwa perhatian yang hanya di tujukan kepada


kecelakaan fatal tidak sebanding dengan kerugian – kerugian yang mengawalinya.

5.6 Teknik Pencegahan Kecelakaan


Pencegahan Kecelakaan dapat dilakukan dengan penerapan Safety Engineering, yaitu ;

- Penerepan “ safety engineering “ pada saat perencanaan dan pelaksanaan

- Penerapan safety engineering pada waktu berlangsungnya proses produksi

Pencegahan Kecelakaan diarahkan terhadap ;

 Lingkungan kerja

 Instalasi, Msin, Pralatan kerja dan Mterial

 Tenaga Kerja

 Cara kerja

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 6


5.6.1 Filosopi Dasar
 Filosofi Dasar dalam mengelola kegiatan K3 diibaratkan dengan orang naik sepeda di
jalan tanjakan, bila berhenti mengayuh maka sepeda akan terjatuh.

 Harus selalu ada aktifitas K3 agar tidak terjadi kecelakaan kerja

 K3 harus melibatkan seluruh unsur yang ada diperusahaan tanpa kecuali (Safety By
All)

5.6.2 Doktrin K3
Pencegahan Kecelakaan atau Pemeliharaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja bertitik tolak
dari “Konsep Pengendalian Kerugian Menyeluruh“, dimana cara menanggulangi kecelakaan
kerja dapat dilakukan dengan cara :

 Meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau

 Mengadakan pengawasan yang ketat.

5.6.3 Langkah Pencegahan Kecelakaan Kerja Menurut ILO (International Labour


Organization)
Langkah Penanggulangan kecelakaan kerja menurut ILO dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Adanya peraturan perundang-undangan

 Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan Teknologi.


 Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa
 Pengawasan / pemantauan pelaksanaan K3

b. Standarisasi

Standar K3 yang up to date akan menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan K3

c. Inspeksi / pemeriksaan

Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja masih memenuhi
ketentuan & persyaratan K3

d. Riset teknis, medis, psikologis & statistik

Riset/penelitian untuk menunjang tingkat kemajuan bidang K3 sesuai perkembangan


ilmu pengetahuan, teknik & teknologi

e. Pendidikan & Pelatihan

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 7


Peningkatan kesadaran, kualitas pengetahuan & ketrampilan (Kompetensi) K3 bagi
tenaga kerja

f. Persuasi

Cara penyuluhan & pendekatan di bidang K3, bukan melalui penerapan & pemaksaan
melalui sanksi-sanksi

g. Asuransi

Insentif finansial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan dengan pembayaran


premi yang lebih rendah terhadap perusahaan yang memenuhi syarat K3

h. Penerapan K3 di tempat kerja

Langkah-langkah pengaplikasikan di tempat kerja dalam upaya memenuhi syarat-syarat


K3 di tempat kerja

5.7 10 (Sepuluh) Upaya Untuk Mencegah Terjadinya Kecelakaan Di Tempat


Kerja
10 (sepuluh) upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan di tempat
kerja, yaitu :

a. Melaksanakan Job Safety Analysis (JSA) sebelum pelaksanaan pekerjaan


b. Menghilangkan/Mengurangi “Unsafe Act” dari semua personil yang terlibat.
c. Menghilangkan / Mengurangi “Unsafe Condition” di semua tempat kerja.
d. Membuat / Menetapkan Standing Operation Procedure (SOP)/Instruksi Kerja bagi
semua jenis pekerjaan yang mengandung potensi bahaya.
e. Hanya menugaskan personil yang “Kompeten” terhadap suatu pekerjaan.
f. Menunjuk / Menetapkan “Pengawas Pekerjaan / Pengawas K2/K3” dalam setiap
pekerjaan yang mengandung potensi bahaya.
g. Menyediakan Peralatan Kerja, Alat-alat Pelindung Diri (APD) dan material sesuai
Standar yang berlaku
h. Menerapkan / Mentaati “Safety Procedure” / HSE Plan yang telah ditetapkan.
i. Melaksanakan Safety Meeting/Tool Box Meeting dan memberi contoh cara bekerja
yang benar, aman dan baik.
j. Memberikan “Sanksi” yang tegas terhadap setiap pelanggaran “Safety Procedure” /
SOP / IK yang telah ditetapkan.

Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal 8

Anda mungkin juga menyukai