Kelompok IV
(Kelas A)
Kelompok IV
(Kelas A)
Hari................ Tanggal..................................2019
Dosen Pengampu,
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................... Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang ............................................ Error! Bookmark not defined.
B. Tujuan ......................................................... Error! Bookmark not defined.
C. Manfaat ....................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB II LANDASAN TEORI ................................ Error! Bookmark not defined.
A. Tinjauan Pustaka ......................................... Error! Bookmark not defined.
B. Perundang – undangan ............................................................................... 10
BAB III HASIL ..................................................................................................... 12
A. Profil Perusahaan ........................................................................................11
B. Pelaksanaan .................................................................................................11
C. Deskripsi Perusahaan ..................................................................................11
D. Tahapan Inspeksi .........................................................................................12
E. Checklist Inspeksi........................................................................................13
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah salah satu
bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja
menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan
pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh,
merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat
luas.
Kejadian kecelakaan kerja 80-85% dipengaruhi oleh faktor manusia.
Pengaruh faktor manusia disebabkan karena tindakan berbahaya yang
dilakukan tenaga kerja dari kurangnya pengetahuan, keterampilan,
ketidakmampuan bekerja secara normal, kelelahan kerja, kurangnya motivasi
dan kepuasan kerja, konsentrasi menurun, stres kerja, sikap cenderung
mencelakai diri serta sikap masa bodoh akan kepatuhan peraturan K3.
Salah satu langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan
melaksanakan inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja. Inspeksi
keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu teknik yang digunakan untuk
mendeteksi secara dini dan mengoreksi adanya potensi bahaya di tempat kerja
yang dapat menimbulkan kecelakaan. Potensi bahaya di sini adalah tindakan
dan kondisi tidak aman. Inspeksi dilakukan untuk mencari temuan-temuan
kondisi dan tindakan tidak aman di lapangan yang seterusnya akan dilakukan
tindak lanjut sebagai tindakan perbaikan guna mencegah terjadinya
1
2
B. Tujuan
1. Mengetahui program inspeksi di Perusahaan Rokok Gama.
2. Mengetahui kesesuaian APAR dan 5R Perusahaan Rokok Gama dengan
regulasi.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Dapat mengetahui program inspeksi di Perusahaan Rokok Gama.
b. Mengetahui kesesuaian APAR dan 5R Perusahaan Rokok Gama dengan
regulasi.
c. Dapat memberi masukan saran terhadap program inspeksi di Perusahaan
Rokok Gama.
2. Bagi program studi D3 Hiperkes & Keselamatan Kerja
a. Menambah kepustakaan Program Studi D3 Hiperkes dan Keselamatan
Kerja.
b. Sebagai referensi mata kuliah Inspeksi dan Investigasi Kecelakaan
Kerja.
3. Bagi Perusahaan
a. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai evaluasi dan saran untuk
Perusahaan Rokok Gama.
b. Sebagai pertimbangan dalam pengambilan kebijakan potensi bahaya
yang menyebabkan Kecelakaan Kerja.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tempat Kerja
Menurut peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER. 05/MEN/1996
tentang Sistem Menejemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada
pasal I disebutkan bahwa tempat kerja ialah setiap ruangan atau
lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga
kerja bekerja atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan
suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya
baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, di udara
yang berada di wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia, yang
ruang lingkupnya ditentukan oleh 3 (tiga) unsur, yaitu :
a. Tempat di mana dilakukan pekerjaan bagi sesuatu usaha
b. Adanya tenaga kerja yang bekerja disana
c. Adanya bahaya kerja di tempat itu
Termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman, dan
sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan
dengan tempat kerja tersebut. Pengawasan terhadap penerapan
peraturan perundang-undangan keselamatan dan kesehatan kerja
dilakukan oleh :
a. Pengawas ketenaga kerjaan ( pemerintah)
b. Ahli keselamatan dan kesehatan kerja (perusahaan)
2. Tenaga Kerja dan Lingkungan Kerja
Tenaga kerja adalah setiap orang yang melakukan pekerjaan baik di
dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang.
Menurut Alkon, 1998 terdapat 3 unsur dalam setiap tenaga kerja, yaitu :
a. Adanya suatu usaha yang bersifat ekonomi maupun sosial.
3
4
5. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan adalah kejadian tidak terduga dan tidak diharapkan,
tidak terduga karena dibelakang peristiwa tersebut tidak ada unsur-unsur
kesengajaan lebih-lebih adanya unsur perencanaan, tidak diharapkan
6
B. Perundang – Undangan
1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya
dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi serta produktivitas Nasional. Setiap orang
lainnya yang berada di tempat kerja terjamin pula keselamatannya dan
setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman
dan efisien. Sehubungan dengan itu perlu diadakan segala daya upaya
untuk membina norma-norma perlindungan kerja;
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 4 tahun 1980 tentang Syarat-
syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
Untuk mensiapsiagakan pemberantasan pada awal terjadinya
kebakaran, maka setiap alat pemadam api ringan harus memenuhi
syarat-syarat keselamatan kerja;
3. Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 07 Tahun 1964 tentang Syarat
Kesahatan, Kebersihan serta Penerangan dalam Tempat Kerja;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
BAB III
HASIL
A. Profil Perusahaan
PR. Gama merupakan salah satu perusahaan yang ada di Karanganyar
yang begerak dalam bidang usaha pembuatan rokok. Perusahaan secara
hukum berdiri dengan Akte Notaris tertangg 1 mei 1997 oleh bapak Saptono
Adi, dengan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) No. 04/11.34/PB/I/1997,
dengan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) dari Departemen Perindustrian dan
Perdagangan No.11335303903 pada tanggal 9 Januari 1997 dan nomor pokok
pengusaha Barang Kena Cukai No. 0606.1.3.0393 tanggal 2 April 1997.
B. Pelaksanaan
Hari : Kamis
Tanggal : 24 Oktober 2019
Waktu : 09.00 – 11.00 WIB
Lokasi : PR.Gama (Perusahaan Rokok Gama)
Alamat : Jl. Adi Sumarmo No. 290, Surakarta
C. Deskripsi Perusahaan
Adapun rencana pertama pendirian perusahaan adalah untuk bergerak pada
bidang usaha pembuatan Sigaret Kretek Tangan (SKT). Perusahaan ini oleh
bapak Saptono Adi diberi nama “PR.Gama (Perusahaan Rokok Gama)”.
Gama dalam bahasa Indonesia berarti Tiga Lima, sehingga mudah dikenal
dan gampang dipungut oleh para konsumen.
Karena kemajuan kemajuan yang dicapainya semakin baikdan jumlah
karyawan semakin meningkat maka untuk meningkatkan produksinya, maka
perusahaan memproduksi Sigaret Kretek Mesin (SKM) pada bulan Agustus
1997.
11
12
Perusahaan rokok GAMA yang didirikan oleh bapak Saptono Adi ini
mempunyai beberapa tujuan yang menjadi pegangan baik dalam formula
perencanaan kerja maupun dalam pelaksanaan hingga pengawasan.
Tujuan didirikanya perusahaan ini adalah :
D. Tahapan Inspeksi
Pelaksanaan inspeksi yang dilakukan di PR. Gama dilakukan dalam 4 tahap
yaitu:
1. Tahapan persiapan
2. Tahap pelaksanaan
3. Tahap pelaporan
E. Checklist Inspeksi
Inspeksi yang dilakukan di PR. Gama adalah inspeksi 5R dan inspeksi
APAR. Adapun checklist yang digunakan untuk penilaian inspeksi adalah
sebagai berikut :
14
1. Checklist 5R
CHECKLIST PENILAIAN
INSPEKSI 5R
KATEGORI SINGKATAN
Sangat Baik SB
Baik BA
Sedang S
Buruk BU
Auditor
disingkirkan
CHECKLIST PENILAIAN
INSPEKSI 5R
KATEGORI SINGKATAN
Sangat Baik SB
Baik BA
Sedang S
Buruk BU
Auditor
3. Checklist APAR
CHECKLIST PENILAIAN
INSPEKSI APAR
Tanggal Kapasitas
Tahun
Auditor
Pembelian
I. Tabung APAR
1 Nomor Sesuai
1 Penempatan Benar
3 Peralatan Bersih
2 Pin Pengaman
V. Corong Penyemprot
4. Hasil Inspeksi 5R
a. Area Produksi 1 / Sigaret Kretek Tangan (SKT)
Item lantai : Sedang, baik
Item Ruangan : Sangat baik, baik, sedang, buruk
Item material dan alat produksi : Sangat baik, sedang, buruk,
sangat buruk
Item alat keselamatan dan kebersihan: Buruk
Pekerja : Baik, sangat buruk
b. Area Produksi 2 / Sigaret Kretek Mesin (SKM)
Item lantai : Sedang
Item Ruangan : Baik, sedang, buruk
Item material dan alat produksi : Baik, sedang, buruk
Item alat keselamatan dan kebersihan: Sedang, buruk
Pekerja : Sangat baik, baik, sedang
c. Area Gudang
Item lantai : Buruk
Item Ruangan : Buruk, sangat buruk
Item material dan alat produksi : Sangat buruk
21
23
24
c. Item 2.5 tidak ada kabel berserakan pada area produksi 1 termasuk
kategori sangat baik,pada area produksi 2 dan kantor termasuk
kategori sedang karena memang terdapat beberapa kabel yang
berserakan. Pada area gudang termasuk kategori buruk karena
terdapat banyak kabel yang berserakan .
d. Item 2.6 barang yang tidak berguna disingkirkan area produksi 1
masuk kategori sedang karena masih terdapat beberapa barang
yang disigkirkan pada produksi 2,gudang,dan kantor masih buruk
karena banyak barang yang tidak berguna disingkirkan.
e. Item 2.7 jaringan kabel sudah tertata ringkas dan aman pada area
produksi 1 termasuk kategori sangat baik,pada produksi 2 dan
kantor termasuk kategori sedang karena masih terdapat beberapa
jaringan kabel yang belum tertata ringkas,area gudang masih
dalam kategori buruk karena banyak jaringan kabel yang tidak
tertata.
f. Item 2.8 adanya garis khusus untuk area berjalan pada area
produksi 1 dan produksi 2 masuk kategori buruk karena tidak ada
garis khusus untuk berjalan namun diberikan area untuk berjalan.
Sedangankan pada area gudang masuk dalam kategori buruk
karena tidak ada garis khusus untuk berjalan serta penataan barang
juga tidak jelas.
g. Item 2.8 alat tulis sudah diletakkan pada tempatnya pada area
kantor termasuk kategori sedang karena masih ada beberapa alat
tulis yang diletakkan tidak pada tempatnya.
h. Item 2.9 pencahayaan yang cukup pada area produksi 1 masuk
kategori baik karena ruangannya sudah cukup terang untuk
bekerja,untuk produksi 2 masuk kategori sedang karena tidak
seterang area produksi 1 serta pada area produksi 2 terdapat mesin-
mesin pembuat rokok filter. Pada area gudang pencahayaannya
masih buruk.
25
i. Item 2.9 alat tulis peletakannya sudah aman dari area sekitar pada
area kantor masuk kategori sedang karena masih terdapat bebrapa
alat tulis yang peletakannya tidak aman dari area sekitar.
j. Item 2.10 ventilasi yang memadai pada area produksi 1 dan
produksi 2 masuk kategori baik terdapat ventilasi yang cukup pada
area tersebut. Pada area gudang masuk kategori buruk karena
ventilasi sedikit dan kotor.
area gudang justru sangat buruk karena box-box rokok tidak ditata
dengan rapi bahkan seperti terbengkalai.
d. Item 3.12 almari sudah mempunyai label identitas yang jelas,pada
area kantor termasuk kategori sangat buruk karena tidak terdapat
label identitas pada almari.
e. Item 3.13 tata letak alat produksi yang tertata rapi ,pada area
produksi 1 sudah masuk kategori sangat baik,pada area produksi 2
masih kategori sedang karena tata letaknya masih membingungkan.
Pada area gudang masih sangat buruk karena tidak ditata dengan
rapi serta seperti terbengkalai.
f. Item 3.14 alat produksi tidak kotor,pada area produksi 1 dan
produksi 2 termasuk kategori sedang karena masih terdapat
beberapa alat produksi yang berdebu . pada area gudang masih
sangat buruk..
g. Item 3.15 alat produksi terawat dengan baik,pada area produksi 1
dan produksi 2 termasuk kategori sedang karena tidak semua alat
produksi terawat dengan baik. Pada area gudang masih sangat
buruk karena alat produksi sangat berdebu dan tidak terawat.
4. ALAT KESELAMATAN DAN KEBERSIHAN
a. Item 4.13 sudah ditempatkan ditempat yang jelas,pada area kantor
masuk pada kategori sedang karena tidak terdapat apar serta sapu
hanya ditaruh tidak digantung.
b. Item 4.14 posisi dan letaknya mudah dijangkau jika memerlukan
dengan cepat,pada area kantor masih kategori buruk,karena tedapat
alat kebersihan yang sulit dijangkau.
c. Item 4.15 terawat dengan baik,pada area kantor masih buruk
karena tidak terwatnya alat kebersihan
d. Item 4.16 sudah ditempatkan ditempat yang jelas,pada area
produksi 1 masih buruk karena apar tidak terawat dan diletakkan
dibawah serta berdebu. Pada area produksi 2 masuk kategori
27
sedang disini apar digantung tidak lebih dari 125m. pada area
gudang masih sangat buruk karena tidak adanya alat kebersihan.
e. Item 4.17 posisi dan letaknya mudah dijangkau jika memerlukan
dengan cepat,pada area produksi 1 masih buruk karena apar tidak
terawat dan diletakkan dibawah serta berdebu. Pada area produksi
2 masih buruk karena letak apar terlalu jauh dari tmpat
produksinya. Pada area gudang juga buruk karena apar terletak
didekat pintu keluar.
f. Item 4.18 terawat dengan baik,pada area produksi 1 masih buruk
karena seperti tidak terawat serta diletakkan dibawah untuk tanggal
diperiksa kembali juga sudah lama yaitu tahun 2017. Pada area
produksi 2 dan gudang juga buruk karena berdebu.
5. PEKERJA
a. Item 5.19 datang ditempat kerja tepat waktu,pada area produksi 1
kategori baik dan produksi 2 sangat baik,namun pada area gudang
masih buruk.
b. Item 5.20 menerapkan jadwal bersih-bersih,pada area produksi 1
dan produksi 2 masuk kategori baik, pada area gudang masih buruk
sehingga gudang sangat kotor dan tidak terawat.
c. Item 5.21 tata pada peraturan dan tata tertib,pada area produksi
1dan produksi 2 masuk kategori sedang karena pekerja tidak
memakai apd masker yang dihimbau oleh perusahaan,sedangkan
diarea gudang masih sangat buruk.
B. Inspeksi APAR
1. TABUNG APAR
a. Untuk penomoran pada tabung apar di area produksi 1, area
produksi 2, gudang dan di pos satpam Pabrik Rokok Gama
ditemukan tidak terdapat nomor apar yang sesuai.
b. Sesuai dengan Permenakertrans No. 4 Tahun 1980 tentang Alat
Pemadam Api Ringan, pada area produksi 1 dan pos satpam
28
terdapat sarang laba laba dan debu. Hanya pada apar area produksi 2
saja yang corongnya masih dalam keadaan bersih.
6. PENEMPATAN APAR
a. Pada area produksi 1 dan pos satpam, apar tidak dapat dijangkau
dan terhalang. Selain itu apar tidak diletakkan secara digantung
pada ketinggian tidak lebih dari 120cm atau di kotak penyimpanan
khusus serta tidak diletakkan pada area yang telah di tetapkan.
b. Kemudian pada area produksi 2 dan gudang, apar diletakkan pada
area yang telah ditetapkan, mudah untuk dijangkau dan tidak
terhalang benda disekelilingnya. Apar diletakkan secara digantung
dengan ketinggian tidak lebih dari 120cm.
7. KELENGKAPAN APAR
Pada seluruh apar yang terdapat pada pabrik rokok gama tersebut,
tidak terdapat kartu pemeriksaan apar dan apar yang telah diperiksa
tidak termasuk dalam daftar apar. Namun, tanda petunjuk pemakaian
terbaca jelas di setiap aparnya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Inspeksi keselamatan kerja adalah suatu usaha untuk mendeteksi
adanya kondisi dan tindakan yang tidak aman dan segera memperbaikinya
sebelum kondisi dan tindakan sempat menyebabkan suatu kecelakaan
(Sucofindo, 1998).
B. Saran
1. Pekerja diharapkan melakukan kebersihan secara menyeluruh baik
sebelum pekerjaan dimulai dan setelah pekerjaan selesai.
2. Ruangan yang masih terdapat kabel berserakan dan barang yang tidak
terpakai harap diringkas.
30
31
32
LAMPIRAN
33
35