Anda di halaman 1dari 23

Teknik Identifikasi Hazard (Survey Jalan Lintas, Job Safety Observation, Job Safety Analysis)

1. 2. 3. 4. 5.

Kelompok Hesty Damayanti S Dhimas Herdhianta Aisyah Norma Sari H Dadang Wahana Anggi Firda F

6 102110101040 102110101093 102110101125 102110101155 102110101157

Pendahuluan
Ketika melakukan suatu pekerjaan di tempat kerja, harus selalu waspada terhadap adanya potensi lingkungan kerja yang membahayakan kesehatan. Besarnya bahaya harus kita evaluasi untuk mengetahui bahaya apa saja yang timbul di lingkungan kerja tersebut. Dengan adanya bahaya tersebut kita harus melakukan suatu pengendalian untuk mengurangi adanya PAK dan KAK.

Survey Jalan Lintas


Salah satu syarat utama seseorang yang hendak mengevaluasi bahaya di tempat kerja adalah mengunjungi & melihat sendiri. Upaya ini dimulai dengan melakukan survey jalan lintas. Agar hasil usaha kunjungan sempurna, pengamatan harus dijalankan secara obyektif & menggunakan daftar isian sebagai panduan.

JOB SAFETY OBSERVATION (JSO)

Job Safety Observation


Job Safety observation (JSO) adalah suatu metoda pengamatan suatu pekerjaan untuk meningkatkan mutu pelaksanaan keselamatan kerja. Kegiatan ini biasanya dilakukan sewaktuwaktu oleh para pengawas tanpa sepengetahuan operator yang diobservasi

Pengamatan anak buah dalam melaksanakan pekerjaan aspek K3 Meliputi :

a. b. c. d. e.

penilaian Risiko bahaya penilaian cara kerja yang tidak aman penilaian cara kerja yang aman, melakuan koreksi memberi penghargaan cara kerja yang aman

Keuntungan JSO
JSO adalah alat umpan balik dan merupakan informasi dalam mencapai efektifitas untuk melatih bawahan agar dalammelakukan pekerjaan sesuaidengan prosedur kerja yang elah ditentukan. Di samping itu dapat mengidentifikasi kecelakaan sebelum terjadi.

Langkah-langkah JSO
Memilih pekerjaandan pekerjaan yang akan diamati Melaksanakan pengamatan Mencatat hasil-hasil pengamatan Membahas hasil pengamatan Memberikan tindak lanjut bagi sikap bekerja yang aman Pelaksanaan dalam melakukan JSO Catat aktifitas di tempat kerja yang perlu dioservasi Buat jadwal JSO dari aktifitas yang telah dicatat tidak lebih dari satu kali dalam sehari dan tidak kurang dalam sehari dalam satu minggu

JOB SAFETY OBSERVATION Jenis Pekerjaan Tanggal Karyawan : : NIK :

Pengawas :

Pelaksanaan pekerjaan yang membahayakan Pelaksanaan pekerjaan yang memerlukan penyempurnaan Pelaksanaan pekerjaan yang perlu dihargai Catatan hasil review dan diskusi

JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)

PENDAHULUAN
Salah satu cara untuk mencegah kecelakaan di tempat kerja adalah dg menetapkan & menyusun prosedur pekerjaan & melatih semua pekerja untuk menerapkan metode kerja yg efisien & aman. Menyusun prosedur kerja yg benar merupakan salah satu keuntungan dari menerapkan Job Safety Analysis (JSA). (Rausand, 2004)

PENGGUNAAN JSA
JSA digunakan untuk meninjau metode kerja dan menemukan bahaya yang antara lain: (Rausand, 2004) 1. Mungkin diabaikan dalam layout pabrik/bangunan dan dalam desain permesinan, peralatan, perkakas, stasiun kerja dan proses. 2. Memberikan perubahan dalam prosedur kerja atau personil. 3. Mungkin dikembangkan setelah produksi dimulai.

DEFINISI JSA
JSA merupakan identifikasi sistematik dari bahaya potensial di tempat kerja yang dapat diidentifikasi, dianalisa dan direkam. Poin utama dari job safety analysis adalah : mencegah kecelakaan dengan antisipasi dan eliminasi serta mengontrol bahaya yang ada.

HAL-HAL YANG DILAKUKAN DALAM PENERAPAN JSA (Rausand, 2004) Identifikasi bahaya yang berhubungan dengan setiap langkah dari pekerjaan yang berpotensi untuk menyebabkan bahaya serius. Menentukan bagaimana untuk mengontrol bahaya. Membuat perkakas tertulis yang dapat digunakan untuk melatih staf lainnya. Bertemu dengan pelatih OSHA untuk mengembangkan prosedur dan aturan kerja yang spesifik untuk setiap pekerjaan.

KEUNTUNGAN MELAKSANAKAN JSA


Memberikan pelatihan individu dalam hal keselamatan dan prosedur kerja efisien. Membuat kontak keselamatan pekerja. Mempersiapkan observasi keselamatan yang terencana. Mempercayakan pekerjaan ke pekerja baru. Memberikan instruksi pre-job untuk pekerjaan luar biasa. Meninjau prosedur kerja setelah kecelakaan terjadi. Mempelajari pekerjaan untuk peningkatan yang memungkinkan dalam metode kerja.

Mengidentifikasi usaha perlindungan yang dibutuhkan di tempat kerja. Supervisor dapat belajar mengenai pekerjaan yang mereka pimpin. Partisipasi pekerja dalam hal keselamatan di tempat kerja. Mengurangi absent. Biaya kompensasi pekerja menjadi lebih rendah. Meningkatkan produktivitas. Adanya sikap positif terhadap keselamatan.

PENGEMBANGAN JSA
1. Memilih Pekerjaan Pekerjaan dg sejarah kecelakaan yg buruk mempunyai prioritas dan harus dianalisa terlebih dulu. Dalam memilih pekerjaan yang akan dianalisa, supervisor sebuah departemen harus memenuhi faktor berikut ini : a. Frekuensi Kecelakaan: Sebuah pekerjaan yang sering kali terulang kecelakaan merupakan prioritas utama dalam JSA.

b. Tingkat Cedera yang Menyebabkan Cacat: Setiap pekerjaan yang menyebabkan cacat harus dimasukan ke dalam JSA. c. Kekerasan Potensi: Beberapa pekerjaan mungkin tidak mempunyai sejarah kecelakaan namun mungkin berpotensi untuk menimbulkan bahaya. d. Pekerjaan Baru: JSA untuk setiap pekerjaan baru harus dibuat sebisa mungkin. Analisa tidak boleh ditunda hingga kecelakaan atau hamper terjadi kecelakaan. e. Mendekati Bahaya: Pekerjaan yang sering hampir terjadi bahaya harus menjadi prioritas JSA.

2. Membagi Pekerjaan Untuk membagi pekerjaan, pilihlah pekerja yg benar untuk melakukan observasi. Pilihlah pekerja yg berpengalaman, mampu dan kooperatif sehingga mampu berbagi ide. Jelaskan tujuan dan keuntungan dari JSA kepada pekerja. Observasi performa pekerja terhadap pekerjaan dan tulis langkah dasar JSA. Rekaman video pekerjaan dapat digunakan untuk peninjauan di masa mendatang. Pertanyakan langkah awal pekerjaan dilanjutkan langkah selanjutnya dan seterusnya.

3. Identifikasi Bahaya dan Potensi Kecelakaan Kerja


Tahap berikutnya untuk mengembangkan JSA adalah identifikasi semua bahaya termasuk dalam setiap langkah. Identifikasi semua bahaya baik yg diproduksi oleh lingkungan dan yg berhubungan dg prosedur kerja.

Tanyakan pada diri masing-masing pertanyaan berikut untuk setiap tahap:


a. adakah bahaya mogok, akan mogok atau kontak yang berbahaya dengan objek pekerjaan? b. Dapatkah pekerja memegang objek dengan aman? c. Dapatkah gerakan mendorong, menarik, mengangkat, menekuk atau memutar yang dilakukan menyebabkan ketegangan? d. Adakah potensi tergelincir atau tersandung? e. Adakah bahaya jatuh ketika pekerja berada di tempat tinggi? f. Dapatkah pekerja mencegah bahaya saar kontak dengan sumber listrik dan kontak putus? g. Apakah lingkungan berbahaya bagi keselamatan dan kesehatan? h. Adakah konsentrasi gas beracun, asap, kabut, uap, debu, panas atau radiasi i. Adakah bahaya ledakan?

4. Mengembangkan Solusi
Langkah terakhir dalam JSA adalah mengembangkan prosedur kerja yang aman untuk mencegah kejadian atau potensi kecelakaan. Beberapa solusi yang mungkin dapat diterapkan:
a. Menemukan cara baru untuk suatu pekerjaan. b. Mengubah kondisi fisik yang menimbulkan bahaya. c. Mengubah prosedur kerja, d. Mengurangi frekuensi pekerjaan.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai