Anda di halaman 1dari 43

ANALISA KESELAMATAN PEKERJAAN

(JOB SAFETY ANALYSIS)


APKPI Safety Sharing Session – Rahmad Subagyo SE., MM
17 Mei 2019
TUJUAN PELATIHAN
Tujuan
Mampu memahami, membuat dan menerapkan proses JSA

Sasaran
• Menentukan prioritas pembuatan JSA
• Mengidentifikasi bahaya/hazard suatu pekerjaan
dengan langkah-langkah yang sistematis
• Menyusun tindakan pengendalian resiko yang
teridentifikasi pada job analisis
Apa JSA?
Adalah alat bantu manajemen untuk mengidentifikasi risiko
pekerjaan dengan mengurutkan langkah-langkah pelaksanaan
aktivitas suatu pekerjaan dan menetapkan pengendaliannya.
• Melakukan pengkajian dan perekaman langkah-langkah
kerja secara teratur dan berurutan
• Mengidentifikasi bahaya/hazard potensial maupun aktual
dari suatu pekerjaan akibat adanya penggunaan
peralatan, material dan orang yang bekerja (Merupakan
metoda untuk mengidentifikasi bahaya yang ada pada
suatu pekerjaan).
• Menentukan langkah kontrol paling efektif dan efisien
dalam menghilangkan atau mengurangi bahaya yang
muncul.
• Merupakan bagian dari Risk Mangement Process.
PEMBUATAN JSA

• JSA adalah dibuat secara TEAM


• Penanggung jawab pembuatan JSA adalah :
Supervisor
• Inputan teknis didapatkan dari:
 Karyawan yang berpengalaman dengan
pekerjaan yang akan dilakukan
 Karyawan lain yang terlibat dalam pekerjaan
 Tenaga ahli, spesialis seperti mekanik, personel
safety, design engineer bila diperlukan.
KETERLIBATAN PEKERJA DALAM JSA
• Pilih pekerja yang berpengalaman untuk
membantu proses pembuatan JSA
• Tim harus tahu dan dijelaskan tujuan membuat
JSA dari suatu pekerjaan
• Amati pekerjaan yang dilakukan pekerja dan
tulis semua langkah-langkah kunci
• Penjelasan lengkap di setiap langkah
• Catat semua penyimpangan (sangat penting)
5W + 1H DALAM JSA
WHAT
• Apa sebenarnya yang sedang dikerjakan ?
• Material/barang apa yang akan digunakan atau
ditangani? Berupa bahan kimia, minyak, gas,
berapa berat, ukurannya ?
• Perkakas dan peralatan apa yang diperlukan?
WHY
• Mengapa pekerjaan itu dikerjakan?
WHEN
• Kapan pekerjaan dimulai/selesai? Waktu ,
siang/malam?
WHERE
• Dimana pekerjaan akan dilaksanakan ? Bekerja
di ketinggian, ruang terbatas, lokasi terpencil?

WHO
• Siapa yang mengerjakan pekerjaan itu? Pria,
wanita, pekerja baru, berpengalaman, usia
tertentu ?

HOW
• Bagaimana menimbulkan dampak terhadap
manusia/proses/material/peralatan/lingkungan?
TAHAPAN PEMBUATAN JSA
TAHAPAN PEMBUATAN JSA
• Step 1: memilih tugas yang akan dianalisa
• Step 2 : memecah langkah tugas menjadi detail pokok
• Step 3 : mengidentifikasi bahaya (potensial + aktual)
• Step 4 : menentukan tindakan pencegahan untuk
mengontrol bahaya
• Step 5 : Penilaian ulang dan perbaikan
INVENTARISASI TUGAS
• Bukan „pekerjaan‟ dalam arti luas (JABATAN), seperti:
– Tukang las
– Mekanik
– Tukang listrik
– Tukang masak, dsb.
• Tapi „pekerjaan‟ dalam arti kecil (TUGAS / Single Task):
– Mengganti bola lampu
– Mengganti ban kempes
– Memindah mesin
– Mencungkil kotoran pada roda A2B
MEMILIH TUGAS
Metode apa yang efektif untuk dapat mencari gambaran
detail dan valid tentang tugas tersebut?
Apa yang terpenting dalam menyeleksi pekerjaan yang
akan dianalisa ?
• Berdasarkan data statistik kecelakaan
• Pekerjaan yang beresiko sangat tinggi dan tinggi
• Pekerjaan/cara kerja yang baru
• Pekerjaan yang belum memiliki prosedur kerja/SOP
• Pekerjaaan yang tidak dilakukan secara rutin
• Pekerjaan yang dilakukan secara berkala
STRATEGI MEMECAH LANGKAH
1. Lakukan diskusi dan/atau observasi untuk melihat
langkah-langkah kerja dari awal hingga akhir
2. Menentukan langkah-langkah kerja pokok
3. Secara berurutan, lakukan identifikasi aktivitas
masing-masing langkah kerja
4. Tiap tahapan pekerjaan diuraikan tidak terlalu
detail
5. Uraikan pekerjaan menurut normal
pelaksanaannya
6. Diskusikan tahapan kegiatan dengan pekerjaan
yang bersangkutan
Pemilahan langkah kerja dalam “langkah Kunci “

HINDARI !!
• Pemilahan sangat detail sehingga langkah-langkah kerja
yang tidak perlu juga dimasukan
• Membuat langkah-langkah kerja yang sangat umum
sehingga langkah dasarnya menjadi tidak terlihat

Pada umumnya, JSA dari suatu aktivitas


pekerjaan adalah antara 5-15 langkah kerja
CONTOH PEMECAHAN LANGKAH
IDENTIFIKASI BAHAYA

Identifikasi bahaya adalah suatu proses kajian


kualitatif untuk mengetahui adanya potensi bahaya
dari suatu peralatan, material, proses, lingkungan
kerja, dan/atau kegiatan kerja manusianya

Identifikasi bahaya merupakan landasan dari langkah


pencegahan kecelakaan yang disebabkan adanya
tindakan tidak aman (unsafe act) dan kondisi tidak
aman (substandard condition)
DEFINISI BAHAYA (HAZARD)
Adalah segala sesuatu (sumber/kondisi/tindakan) berpotensi
merugikan/mencederakan pada;
 manusia
 kerusakan alat/harta benda
 gangguan proses produksi
 kerusakan lingkungan

Contoh;
 Berkendara overspeeding / dipengaruhi alkohol/narkoba
 Bekerja di ketinggian tanpa APD / Sarana pelindung jatuh
 Menggunakan alat kerja / APD tak layak/tak sesuai
DEFINISI RISIKO (RISK)
Besarnya kemungkinan dan akibat/dampak atau kemungkinan
terjadinya celaka;
 cedera pada manusia
 kerusakan pada alat/proses/Iingkungan sekitar
karena terpapar suatu bahaya

Contoh Kemungkinan Ter- =


 -peleset jatuh karena lantai licin
 -jerembab karena housekeeping buruk
 -kilir punggung karena cara angkat salah
 -tabrak kendaraan karena cuaca kabut tebal
 -jatuh dari ketinggian karena tangga patah / APD cacat
 -sengat listrik karena kulit kabel terkelupas
IDENTIFIKASI BAHAYA

Bagaimana mengidentifikasi potensi –potensi bahaya ?


 Aspek Safety ? Health? Environmental?
 Gunakan analisa “what if”
SUMBER BAHAYA

• Pelaksanaan pekerjaan (MAN)


• Peralatan yang digunakan (MACHINE)
• Prosedur pekerjaan (METHODE)
• Material yang terlibat (MATERIAL)
• Lingkungan tempat kerja (ENVIRO)
KONSEP

Lingkungan
(Environment)

Bahan Metode Mesin


(Material) (Method) (Machine)

Manusia
(Man)
IDENTIFIKASI BAHAYA
TINDAKAN PERBAIKAN

• Gunakan Konsep Hirarki Pengendalian Bahaya


• Rekomendasi/tindakan pengendalian sebaiknya
dibuat di lokasi pekerjaan
• Tindakan pengendalian dibuat secara berurutan
dimulai dari bahaya pertama yang dijumpai
• Tindakan pengendalian harus spesifik dan terukur.
Hindari kata-kata umum (Hati-hati, Pastikan, dll)
• Gunakan kalimat perintah / instruksi
• Bahasa simpel/sederhana langsung pada
pemecahan/solusi terkait
HIRARKI PENGENDALIAN
Menetapkan Pengendalian/Kontrol
Semua risiko perlu tindakan pengendalian baik sederhana
ataupun membutuhkan bantuan tenaga ahli.
Pastikan paham sepenuhnya penerapan “Hirarki Kontrol” =
 Rekayasa (Eliminasi, Substitusi, Isolasi)
 Administrasi
 Praktek Kerja
 APD
Hirarki Pengendalian
Most Effective
Menghilangkan, Mengganti REKAYASA : Highest Level of Protection
Focus to Hazards Sources
& Mengisolasi pekerja dari Eliminasi, Subsitusi dan isolasi 1st Priority
bahaya Increasing Effectiveness &
Sustainability
ADMINISTRASI Most Reliable
Rambu Peringatan, Pemilihan Pekerja,
rotasi kerja, pembatasan jam
Perusahaan Jasa Pertambangan 2nd Priority
Mengubah cara orang
bekerja
PRAKTEK KERJA
JSA, SOP & Training
Least Effective
3rd Priority
Melindungi pekerja dengan Lowest level of Protection
menggunakan APD
APD Focues to Person
Increasing Participation &
Supervision Needed
Least Reliable
TINJAU ULANG KECUKUPAN JSA

• Dilakukan dalam proses Plan Task Observation (PTO)


atau Observasi Tugas Terencana (OTT) atau Walk
Through Observation (WTO) – apapun istilahnya.

• Setiap hasil PTO/OTT/WTO yang dilaksanakan


dapat dipakai sebagai dasar penilaian apakah JSA
yang ditetapkan sudah memadai atau tidak
KAPAN DITINJAU ULANG?

• Terjadi perubahan proses / prosedur tugas


• Jika terjadi kecelakaan yang terjadi pada atau
terkait pekerjaan tsb
• Hasil PTO/OTT/WTO menunjukan bahwa prosedur
yang ditetapkan tidak memadai / tdk efektif untuk
dilakukan
JSA DAN PTS

• PTS (Prosedur Tugas Spesifik) dan/atau IK


(Instruksi Kerja Aman) adalah prosedur
pelaksanaan aktivitas yang telah dilengkapi dengan
langkah pengendalian bahaya dan resiko sesuai
dengan JSA
• Berarti JSA merupakan dasar pembuatan PTS/IK
• Dan setelah PTS/IK ditetapkan maka ini menjadi
prosedur operasional standar yang dijadikan rujukan
dalam menjalankan suatu tugas dengan cara aman
MENGGUNAKAN JSA

• JSA yang sudah disetujui harus di bahas dengan semua


krew sebelum melakukan pekerjaan.
• Pembahasan dapat di lakukan dalam P5M.
• Lakukan pengamatan terencana pelaksanaan JSA
melalui PTO/OTT/WTO
• Usahakan form dan isian JSA mudah didapat.
MANFAAT JSA

1. Membuat pekerjaan lebih aman


dilakukan sehingga dapat
meningkatkan produktivitas.
2. Menghilangkan adanya KTA & TTA
3. Dapat digunakan untuk
menganalisa semua jenis pekerjaan
4. Menjadi standar kerja yang aman
dan efektif untuk pencegahan
kecelakaan
5. Mengingkatkan komunikasi kerja yang baik antara
atasan dan bawahan
6. Menjadi bahan pelatihan / coaching pekerja
7. Menjadi acuan investigasi kecelakaan
8. Meningkatkan moral pekerja untuk menjalankan
tugasnya
PENYIMPANGAN
Beberapa kebiasaan penyimpangan saat membuat JSA:
1. Deskripsi tugas terlalu detail
2. Deskripsi tugas terlalu umum
3. Dikerjakan sendiri, tidak secara tim
4. Diserahkan ke Safety untuk pembuatannya
5. Mencatat „bagaimana‟ bukan „apa‟ yang
dilakukan (Mencatat kegiatan atasi bahaya)
6. Menggunakan kata yang tidak terukur „Hati – hati‟, „Pastikan‟.
7. Menggunakan bahasa kelas tinggi
8. Terlalu banyak uraian, tidak langsung poin teknis di lapangan
9. Kontrol pengendalian bahaya lebih fokus pada APD
10. Belum diapproval sudah digunakan
11. Tidak disosialisasikan ke karyawan
TEORINYA MUDAH, APLIKASINYA SUSAH.
MENGAPA?
Hambatan di lapangan saat implementasi JSA
diantaranya :
• “Urgent nih, biar cepet kelar ?”
• “Mau buat, tapi form JSA nya mana ?”
• “Saya sudah 20 th tidak pakai yang JSA-JSA-an
tidak ada masalah tuh ?”
• “Buatnya gimana ?”
• “Memang tugas seperti harus ada JSA yah?”
LALU APA STRATEGINYA ?
Berikut beberapa pendekatan untuk mempermudah
implementasi , Jadikan sebagai Program Pencegahan
Kecelakaan
• Komitmen Top Manajemen, minta dukungan
• Penetapan JSA dalam Akuntabilitas K3 Pengawas
• Pemberian Pelatihan Pembuatan JSA
• Pembuatan dan proses approval JSA
• Pengelolaan administrasi JSA
• Berikan contoh / bantu membuat utk tahap – tahap
awal.
RINGKASAN – KONSEP JSA
Menentukan Menentukan Menentukan Risiko Menentukan
Aktifitas Langkah Langkah Perbaikan
Pekerjaan • Gunakan konsep • Gunakan Konsep
• Pekerjaan 4M + 1E Hirarki
• Langkah dibuat
yang nilai seefektif Pengendalian
• Perhatikan 3
resiko tinggi mungkin Aspek penting
• Gunakan kalimat
perintah / instruksi
• Pekerjaan menjadi langkah • Aspek • Tindakan
yang belum pokok Keselamatan pengendalian harus
ada SOP • Gunakan • Aspek Kesehatan terukur / Hindari
• Pekerjaan kalimat aktif • Aspek Lingkungan kata-kata yang
dalam setiap umum (Hati-hati,
yang sudah langkahnya pastikan, dll)
ada catatan
insidennya
Thank you!

Anda mungkin juga menyukai