Anda di halaman 1dari 60

Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

DAFTAR ISI..............................................................................................i

DAFTAR GAMBAR....................................................................................iii

DAFTAR TABEL........................................................................................iv

TERMINOLOGI DAN KETENTUAN UMUM....................................................v

KATA PENGANTAR...................................................................................xi

BAB I . PENDAHULUAN ..........................................................................1

1.1. Latar Belakang...........................................................................1

2.1. Tujuan.......................................................................................2

3.1. Pembatasan...............................................................................3

BAB II. FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN..............................................5

2.1. Akuntansi (PSAK 16).................................................................5

2.2. Enterprise Asset Management (EAM)...........................................8

2.3. Tata Usaha Jaringan (TUJ)..........................................................9

2.4. Publicly Available Specification (PAS) point 55.............................12

2.5. STANDARD KONSTRUKSI..........................................................16

2.6. PENATAAN DATA PELANGGAN DAN JARINGAN (PDPJ).................17

BAB III. IDE YANG MENDASARI STRUKTUR DATA ASET.............................19

3.1. Kebutuhan Informasi Terpusat...................................................19

3.2. Pengelompokan Aset Jaringan...................................................20

3.3. Karakter atau Perilaku Asset......................................................24

3.6. Manajemen SLUIR (Segmented Line Unit for Identificatio...............


Register...................................................................................27

3.7. Kodefikasi Aset........................................................................33

BAB IV. ASSET JARINGAN DAN KELENGKAPANNYA...................................35

4.1. Pengelompokan Aset Jaringan Distribusi....................................35

4.2. Relasi Aset..............................................................................42

4.3. Lokasi Geografis Aset...............................................................47

i
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

BAB V. STRUKTUR DATA ASET JARINGAN DISTRIBUSI.............................51 DAFTAR GAMBAR

BAB VI. PENERAPAN STANDAR STRUKTUR DATA ASET JARINGAN DIS..........


TRIBUSI....................................................................................53 Gambar 2.1 Keterkaitan dengan data keuangan 7

6.1. Penyesuaian dan penerapan Standar Struktur Data Aset Jaringan... Gambar 2.2 Bagan Alur Pikir Menuju Aset Manajemen 8
Distribusi................................................................................53 Gambar 2.3 Siklus Hidup Aset 13
Gambar 2.4 Ruang Lingkup Pengelolaan aset 15
6.2. Melengkapi Instrumen Penunjang..............................................55
Gambar 2.5 Struktur PAS 55 16
6.3. Sistem Aplikasi Manajemen Aset Sederhana...............................56
Gambar 2.6 Diagram Aliran Integrasi Data Aset 18
6.4. Kebijakan Akuntansi Lanjutan....................................................57 Gambar 2.7 Diagram Integrasi Aplikasi Unit 19
6.5. Penyusunan Road-Map Menuju Tata Kelola Aset BerbasisTeknologi . Gambar 2.8 Jaringan Distribusi Single Line Diagram 21
Informasi................................................................................60 Gambar 2.9 Manajemen SLUIR 29
BAB VII.PENUTUP....................................................................................61 Gambar 2.9.1 Tahap I Pembangunan SLUIR Pada Satu
Penyulang 29
Gambar 2.9.2 Tahap II Pembangunan SLUIR Pada Satu
Penyulang 30
Gambar 2.9.3 Tahap III Pembangunan SLUIR Pada Satu
Penyulang 30

ii iii
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

DAFTAR TABEL TERMINOLOGI DAN KETENTUAN UMUM

Tabel 3.1 Pengelompokan Aset dari Sudut Pandang Yang dimaksud dengan:
Operasional 22
1 Aset : Sesuatu yang memiliki nilai tukar.
Tabel 4.1. Perbandingan Pengelompokan Aset 35
2 Aset Jaringan Distribusi : Aset yang masuk dalam kategori aset
Tabel 4.2. Pengelompokan Jaringan Distribusi 37 tetap yang terpasang di lapangan
dimulai dari Fasilitas 20 KV Gardu
Tabel 4.3. Kelas dan Sub Kelas Aset 42
Induk sampai ke KwH Meter Pelang-
Tabel 4.4. Pengelompokan Aset Geodetic dan Aset gan.
Non Geodetic 48 3 Aset Tetap : aset berwujud yang mempunyai
masa manfaat lebih dari 12 (dua be-
las) bulan untuk digunakan dalam

kegiatan pemerintah atau dimanfaat-
kan oleh masyarakat umum
4 Data Aset : Fakta atau hal-hal yang bisa dijelas-
kan tentang aset jaringan PLN Dis-
tribusi
5 Master Data Aset : Fakta atau hal-hal yang dapat
dijelaskan terbatas pada data aset ti-
dak termasuk hal-hal yang dilakukan
pada aset.
6 Struktur Data Aset : Dalam teknik pemrograman, struktur
data diartikan sebagai tata letak fak-
ta dari setiap aset jaringan PLN Dis-
tribusi yang berisi kolom-kolom data.
7 Struktur Data Berbasis TI : Model susunan fakta dari setiap aset
jaringan PLN Distribusi yang dibuat
dengan model database
8 Database : Kumpulan informasi yang disimpan
di dalam computer secara sistema-
tik dan terstruktur sehingga dapat
mengelola pemasukan, pengubahan
dan penghapusan data untuk mem-
peroleh informasi.

iv v
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

9 Katalog Peralatan : Buku yang memuat daftar peralatan 20 Sistem Informasi : Seluruh fasilitas dan aplikasi untuk
jaringan distribusi yang tersusun ber- pengelolaan data dan penarikan in-
dasarkan kelompok peralatan dalam formasi berbasis teknologi informasi.
jaringan distribusi tenaga listrik. 21 Sistem Jaringan Distribusi : Seluruh fasilitas pendistribusian
10 Standar Konstruksi : Suatu acuan tentang konstruksi ja- tenaga listrik dengan tegangan op-
ringan yang digunakan oleh opera- erasional lebih kecil atau sama den-
sional untuk melakukan pemasangan gan 20 KV mulai batas pengusahaan
dan pemeliharaan dan member ke- dengan pengelola jaringan transmisi/
mudahan membuat Bill of Material pembangkitan
(BOM) untuk keperluan pemasangan 22 PLN Pusat : PT. PLN (Persero) Kantor Pusat, se-
baru maupun pemeliharaan. lanjutnya disebut PLN Pusat
11 Bill of Material : Dokumen yang digunakan untuk me- 23 PLN Unit : PT. PLN (Persero) Wilayah/Distri-
mindahkan material atau peralatan busi, yang dalam kaitannya dengan
dari gudang ke lapangan aset adalah sebagai pemilik aset, se-
12 Fasilitas 20kV Gardu Induk : Aset Jaringan Distribusi yang dikelola lanjutnya disebut PLN Distribusi
oleh PLN Distribusi dimulai dari “Bus- 24 PLN Unit Pelaksana : PT. PLN (Persero) Area/Ranting, yang
bar” dalam kaitannyadengan aset adalah
13 ID-Aset : Identitas yang diberikan kepada aset sebagai pengelola aset, selanjutnya
untuk membedakan aset yang satu disebut APJ/AP, UPJ/UP
dengan aset yang lainnya berdasar- 25 SUTM : Singkatan dari Saluran Udara Tegan-
kan klasifikasi aset. gan Menengah yaitu penghantar ali-
14 SLUIR : Singkatan dari Segmented Line Unit ran listrik sambungan udara dengan
Indentification Registry, yaitu satu konduktor untuk tegangan 20KV.
potongan hantaran 26 SKUTM : Singkatan dari Saluran Udara Tegan-
15 Distribution Management : Konsep Sistem Informasi untuk Elec- gan Menengah yaitu penghantar ali-
System (DMS) trical Distribution System yang ter- ran listrik sambungan udara dengan
integrasi yang memiliki cakupan 9 kabel tanah untuk tegangan 20 KV.
Subsistem. 27 SKTM : Singkatan dari Saluran Kabel Tegan-
16 Kelas Aset : Aset induk di mana terdapat aset- gan Menengah yaitu penghantar ali-
aset lain yang bekerja untuknya ran listrik sambungan bawah tanah
17 Sub Kelas Aset : Aset-aset yang bekerja untuk aset dengan kabel tanah untuk tegangan
induk 20 KV
18 Feature Class : Aset yang terpasang langsung dapat 28 SUTR : Singkatan dari Saluran Udara Tegan-
diidentifikasi koordinat geodetiknya. gan Rendah yaitu penghantar aliran
19 Object Class : Aset yang melekat pada aset lain listrik sambungan udara dengan kon-
duktor untuk tegangan rendah ( 231
– 400 Volt)

vi vii
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

29 SKTR : Singkatan dari Saluran Kabel Tegan- KATA PENGANTAR


gan Rendah yaitu penghantar aliran
listrik sambungan bawah tanah den-
gan kabel tanah untuk tegangan ren- Jaringan distribusi tenaga listrik senantiasa tumbuh sepanjang waktu, tanpa
dah henti. Dalam kondisi yang paling sulit pasca krisis moneter tahun 2000-an pun
tidak menghentikan pertumbuhan jaringan. Lokasi penyebarannyapun sema-
30 SKUTR : Singkatan dari Saluran Kabel Udara
kin lama semakin meluas. Dengan karakteristik demikian, saat ini pengelolaan
Tegangan Rendah yaitu penghantar
jaringan masih dikerjakan secara tradisional, dan dokumentasinya masih ber-
aliran listrik sambungan udara den-
basis hardcopy. Karena itu, banyak hal menjadi tak-tertangani sebagaimana
gan kabel tanah untuk tegangan ren-
mestinya, menyebabkan penelusuran administratif menjadi sulit dilakukan.
dah
31 STL-TM : Singkatan dari Sambungan Tenaga Memberi nomor identifikasi tiang, misalnya, masih mengikuti pola pikir yang
Listrik Tegangan Menengah yaitu sama dengan 50 tahun silam, walau dipahami begitu ada tiang sisipan, pe-
penghantar aliran listrik tegangan nomoran tiang menjadi tidak berurut. Kelemahan ini nyaris tidak terasa oleh
menengah dari Gardu Induk ke Gar- jajaran teknisi jaringan , karena sejak dari awalnya fokus pemikirannya terku-
du Pelanggan. rung sebatas mempertahankan listrik tidak padam.

Dalam bisnis apa saja, pekerjaaan administrasi bukanlah tujuan utamanya.


32 STL- TR : Singkatan dari Sambungan Tenaga Namun jika administrasi tidak dilakukan dengan baik dan benar, kondisi itu
Listrik Tegangan Rendah yaitu peng- berdampak buruk pada pada pengendalian pengelolaan aset dan fungsi akun-
hantar aliran listrik tegangan rendah tansi yang harus merekam semua pergerakan aset dalam format rupiah.
dari Gardu Distribusi/Tiang TR/ Box Tiang bengkok dilanggar mobil, ditarik dengan harga satu rupiah karena tak
TR ke APP Pelanggan. diketahui nilai perolehannya dan berapa tahun usianya. Sementara pengganti-
annya menggunakan material baru seharga jutaan rupiah harus dikapitalisasi.
33 APP : Alat Pembatas dan Pengukur adalah
Situasi demikian membuat nilai buku aset menjadi semakin besar, tanpa dis-
alat milik PLN yang dipakai untuk
adari akan membebani biaya penyusutan yang tidak seharusnya.
membatasi daya listrik dan mengu-
kur energy listrik, baik sistem Pra- Untuk membenahinya, diperlukan terobosan yang fundamental. Implemen-
bayar maupun Paskabayar. tasi manajemen asset berbasis teknologi informasi merupakan hal yang tepat
dilakukan untuk perusahaan layanan public berskala Nasional seperti PT. PLN
Persero ini.

Volume fisik asetnya sudah sangat besar. Oleh karena itu penerapan sistem in-
formasi tidak mungkin diujudkan seketika. Harus dilakukan secara sistematis,
dimulai dari hal yang paling mendasar yaitu menetapkan standarisasi struktur
data master jaringan. Itulah yang sekarang dimulai di PT PLN (Persero).

Buku ini ditulis untuk memaparkan berbagai pertimbangan dan dasar berpijak
dalam menata master aset jaringan distribusi. Data transaksional tidak terma-
suk cakupannya.

viii ix
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

Setelah langkah awal, pekerjaan besar yang harus ditindaklanjuti adalah BAB I. PENDAHULUAN
menghadang di depan mata: bagaimana menghimpun data dari lapangan menjadi
database aset. Itu pekerjaan raksasa dan makan banyak waktu dan biiaya.

Sebagai edisi awal, tentu terdapat kekurangan disana dan disini. Kritik dan
1.1. Latar Belakang
saran (yang membangun) sangat diharapkan. Konsep ini perlu dikembangkan
dan disempurnakan terus-menerus. Pertumbuhan penjualan tenaga listrik PT PLN (Persero) selalu diatas 6 %,
bahkan dalam kondisi yang dibatasi sekalipun. Pertumbuhan ini memerlukan
penambahan asset jaringan distribusi yang memadai. Konsekwensi berikut-
Jakarta, 1 Desember 2011
nya, pengelolaan asset yang lebih intensif menjadi keharusan.
Tim Penyusun
Pengelolaan aset sistem distribusí – Jaringan Tegangan Menengah, Gardu
Distribusi, Jaringan Tegangan Rendah dan Sambungan Pelayanan perlu ditan-
gani seksama agar manajemen pengelolaan sistem distribusí dapat effisien
dan effektif dalam menunjang empat program strategis PLN yaitu program
peningkatan penjualan, peningkatan pelayanan, peningkatan pendapatan dan
penurunan losses.

Tingginya tingkat pertumbuhan asset jaringan, dan tuntutan kwalitas pelay-


anan kepada pelanggan, mengangkat urgensi tata cara pengelolaan yang
baik. Peningkatan mutu pengelolaan dan pengoperasian jaringan distribusi
menuju standar dunia hanya dimungkinkan melalui pemanfaatan kemajuan
teknologi Informasi. Salah satu teknologi informasi yang dirasakan sudah
menjadi keharusan bagi PT. PLN (Pesero) adalah teknologi untuk Geographic
Information System (GIS).

Dalam menjawab kebutuhan sistem informasi ini, dapat dikatakan bahwa


seluruh unit PLN Distribusi telah mulai mengembangkan sistem informasi
distribusi. Pengembangan sistem informasi tersebut dilakukan berdasarkan
kebutuhan setiap Wilayah Distribusi pada tingkat Kantor Distribusi. Sesuai
kebijakannya saat itu PT.PLN (Pesero) memberi kebebasan pada setiap unit
untuk menentukan sendiri warna dari konsep sistem informasi pengelolaan
aset jaringan distribusi

Hal tersebut baik manakala tidak ada kebutuhan untuk sistem sentralisasi
informasi. Akibatnya ketika saat ini telah dirasakan kebutuhan akan system
informasi terpusat terkait dengan rencana implementasi SAP dan GIS, timbul
masalah karena struktur data dan database yang digunakan berbeda di setiap
unit.

Untuk mengatasi hal tersebut dirasa perlu untuk melakukan langkah penataan

x 1
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

yaitu melakukan standarisasi struktur data aset jaringan yang memfasilitasi 3.1. Pembatasan
kebutuhan Enterprise Asset Management (EAM) yang terkait dengan kepentin-
gan Akuntansi (PSAK 16), Tata Usaha Jaringan, Publicly Asset Standard (PAS 55), Standarisasi struktur data ini dibatasi hanya pada data master aset jaringan
Standard Konstruksi dan Penataan Data Pelanggan Jaringan (PDPJ). dan tidak menyentuh data transaksional. Meskipun demikian, dalam pem-
buatan standarisasi ini tetap memperhatikan proses bisnis as is (TUJ) agar
Pembuatan standarisasi struktur data master aset jaringan distribusi akan mendapat gambaran lebih jelas tentang kebutuhan data master dari aset ja-
mengacu pada : ringan distribusi.
1. SE DIRAGA tentang Penataan Data Pelanggan Berbasis Relational
Database Management System (RDBMS)

2. SE 040.E/152/DIR/1999 tentang Manajemen Pemeliharaan Distri-


busi

3. SK 074.K/DIR/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Asset Sistem


Distribusi

4. Kepdir 473.K/DIR/2010 tanggal 11 Agustus 2010

5. Katalog material yang sudah embeded pada aplikasi SAP

6. Draft Probis Tata Usaha Jaringan Distribusi dan Probis Fitur TUJ.

7. Draft Katalog Peralatan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik yang akan


disempurnakan menjadi keputusan Direksi oleh Komite Manajemen
Material.

8. Keputusan Rapat Direksi tanggal 20 Juli 2010 mengenai E-map Dis-


tribusi

2.1. Tujuan

1. Memperoleh keseragaman pengelompokan asset jaringan ke dalam


struktur data berbasis TI. Dengan keseragaman ini maka diharapkan
setiap unit dapat mempersiapkan diri menuju manajemen aset yang
lebih sempurna

2. Menjadi platform untuk berbagai aplikasi IT masa yang akan datang,


sehingga pada waktunya dapat diintegrasikan ke dalam sistem ERP
yang sudah bergulir.

3. Memenuhi kebutuhan untuk Distribution Management System (DMS) ter-


masuk di dalamnya antara lain Manajemen Aset (EAM) dan berbasis
GIS.

2 3
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

BAB II. FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN

Standarisasi struktur data master aset jaringan ini harus mempertimbang-


kan kepentingan Akuntansi (PSAK16), Enterprise Asset Management (EAM)
dalam kaitannya dengan Kodefikasi Material, Standard Aset Manajemen (PAS
55), Standar Konstruksi, Tata Usaha Jaringan Distribusi serta Penataan Data
Pelanggan dan Jaringan.

2.1. Akuntansi (PSAK 16)

Laporan dalam akuntansi merupakan muara dari aliran data operasional. Oleh
sebab itu agar aliran data mengalir ke lokasi yang tepat, proses bisnis harus
mengikuti apa yang dibutuhkan oleh akuntansi.

Pedoman yang digunakan dalam penyusunan struktur data ini adalah PSAK 16
tahun 2009,yang menjelaskan tentang penilaian Aset Tetap, meliputi:

1. Pengakuan awal, yaitu bahwa nilai perolehan aset diukur berdasar-


kan biaya perolehan. Aset yang diperoleh secara gabungan harus
dialokasikan berdasarkan perbandingan nilai wajar masing-masing
aktiva yang bersangkutan.

2. Pengeluaran setelah perolehan, yaitu bahwa pengeluaran setelah


perolehan awal suatu aktiva tetap yang memperpanjang masa man-
faat harus ditambahkan pada jumlah tercatat aktiva yang bersangku-
tan

3. Pengakuan berikutnya terhadap pengakuan awal, yaitu bahwa


penyajian berikutnya adalah nilai perolehan dikurangi dengan akumu-
lasi penyusutan, dan pada umumnya tidak diperkenankan revaluasi
aktiva tetap.

4. Penyusutan, yaitu bahwa masa manfaat dan metode penyusutan


aset dapat ditinjau secara periodik. Apabila manfaat keekonomian
suatu aktiva tetap tidak lagi sebesar jumlah tercatatnya maka nilai ak-
tiva tersebut harus dinyatakan sebesar jumlah yang sepadan dengan
nilai manfaat keekonomian yang tersisa. Penurunan nilai kegunaan
aktiva tetap tersebut dilaporkan sebagai kerugian penghentian dan
pelepasan

4 5
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

5. Penghentian dan Pelepasan, yaitu bahwa aktiva yang tidak ada Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
catatan aktiva tetap yang tidak digunakan.
manfaat keekonomiannya di masa depan harus dieliminasi dari nera- Supaya ketentuan dalam PSAK 16 tersebut dapat dipenuhi, maka integrasi struktur
Supaya ketentuan dalam PSAK 16 tersebut dapat dipenuhi, maka integrasi
ca. data master aset jaringan distribusi yang akan dibakukan lebih ditekankan kepada
struktur data master aset jaringan distribusi yang akan dibakukan lebih di-
6. Pengungkapan, yaitu bahwa pengungkapan aset tetap dalam lapo- pengaturan kode perkiraan
tekankan kepada aset.kode
pengaturan Melalui integrasiaset.
perkiraan dataMelalui
aset operasional dengan
integrasi data aset
ran keuangan harus memenuhi ketentuan : operasional dengan pencatatan di Akuntansi, maka otomatis akan terintegrasi
pencatatan di Akuntansi, maka otomatis akan terintegrasi di proses keuangan dalam

di proses
hal keuangan
pembuatan dalam hal pembuatan
dan pelaksananaan RAB (Rencana dan Anggaran
pelaksananaan
Belanja).RAB (Rencana
Keterkaitan
a. dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan jumlah ter- Anggaran Belanja). Keterkaitan dengan data keuangan dan pencatatan
dengan data keuangan dan pencatatan dalam akuntansi dapat dilihat pada dalam
gambar
catat bruto. akuntansi dapat dilihat pada gambar 2.1
2.1

b. metode penyusutan yang digunakan;

c. masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;

d. jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan


akhir periode;

e. suatu rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode


memperlihatkan:

i. penambahan;

ii. pelepasan;

iii. akuisisi melalui penggabungan usaha;

iv. revaluasi yang dilakukan berdasarkan ketentuan pemerin- Gambar 2.1 : Keterkaitan dengan data keuangan
tah;
Gambar tersebut menjelaskan bahwa kelompok asset menurut operasional
Gambar 2.1 : Keterkaitan dengan data keuangan
v. penurunan nilai tercatat; (jaringan distribusi) lebih detail dibandingkan dengan kelompok aset menu-
rut akuntansi yang hanya memiliki 6(enam) kelompok besar. Agar aset jardis
vi. penyusutan; tercermin
Gambar dalammenjelaskan
tersebut laporan akuntansi maka kelompok
bahwa kelompok aset operasional
asset menurut menurut operasional
(jaringan
akan dikaitkan dengan keuangan dan akuntansi melalui pengelompokan
distribusi) lebih detail dibandingkan dengan kelompok aset menurut akuntansi yang
kode
vii. perbedaan pertukaran neto yang timbul pada penjabaran
perkiraan di akuntansi. Nilai dari aset tersebut akan mengikuti pengelompo-
laporan keuangan suatu entitas asing; hanya memiliki 6(enam) kelompok besar. Agar aset jardis tercermin dalam laporan
kan dari kode perkiraaan di akuntansi.
akuntansi maka kelompok aset menurut operasional akan dikaitkan dengan keuangan
viii. setiap pengklasifikasian kembali. dan akuntansi melalui pengelompokan kode perkiraan di akuntansi. Nilai dari aset
2.2. akanEnterprise Asset Management (EAM)di akuntansi.
7. Aktiva lain-lain tersebut mengikuti pengelompokan dari kode perkiraaan

Yang digolongkan dalam aktiva lain-lain adalah aktiva tetap yang ti- PT. PLN Pesero saat ini telah memiliki Aplikasi Enterprise Resource Planning
dak digunakan, piutang kepada pemegang saham, beban yang di- namun belum dimanfaatkan secara utuh. Mengingat ERP adalah suatu sistem
tangguhkan dan aktiva lancar lainnya. yang besar, maka implementasinyapun pasti tidak terlalu mudah. Salah satu
PT. PLN Persero – Edisi I/2011 5

aplikasi yang belum dimanfaatkan adalah Aplikasi EAM (Entreprise Asset


Dengan demikian yang berkaitan dengan aset distribusi adalah pen-
6 7
belum dimanfaatkan secara utuh. Mengingat ERP adalah suatu sistem yang besar,
maka implementasinyapun pasti tidak terlalu mudah. Salah satu aplikasi yang belum
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
dimanfaatkan adalah Aplikasi EAM (Entreprise Asset Management). EAM adalah
suatu aplikasi untuk optimalisasi pengelolaan aset fisik.
Management). EAM adalah suatu aplikasi untuk optimalisasi pengelolaan aset 2.3. Tata Usaha Jaringan (TUJ)
fisik.yang masih berada di gudang masih masuk ke dalam kategori persediaan.
Material
Tata Usaha Jaringan atau disingkat dengan TUJ adalah suatu prosedur yang
Baru Material yang masih
dapat dicatat berada
sebagai di gudang
asset masih masuk
jika material tersebutke sudah
dalam terpasang.
kategori perse-
Dengan
mengatur tentang jaringan meliputi beberapa fungsi dan fitur sebagai berikut:
diaan.dibutuhkan
demikian Baru dapatintegrasi
dicatat sebagai
antara asset jikayang
material material tersebut
masih ada disudah terpas-
gudang dengan
ang. Dengan demikian
material terpasang. dibutuhkan integrasi antara material yang masih ada
1. Fungsi Perencanaan
di gudang dengan material terpasang.
Sebagai ilustrasi dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
Sebagai ilustrasi dapat dilihat pada bagan di bawah ini: a. Pelayanan Pelanggan dan Non Pelanggan meliputi perenca-
naan penyambungan baru, perubahan daya, permintaan pi-
hak ketiga dan multiguna.

b. Mutu, Efisensi dan Kehandalan meliputi perencanaan perbai-


kan tegangan, peningkatan mutu keandalan, perbaikan susut
jaringan, rehabilitasi jaringan, perencanaan perluasan pema-
saran, peningkatan pelayanan.

c. Perencanaan Jaringan

d. Database Dokumentasi Standard meliputi pengawasan pe-


kerjaan pembongkaran dan pemasangan.

2. Konstruksi

Fungsi ini memiliki fitur tentang pelaksanaan dan pengawasan peker-


jaan investasi baru, hibah atau PPK- Pekerjaan Pihak Ketiga.

3. Pemeliharaan
Gambar
Gambar2.2
2.2: :Bagan
Bagan Alur Pikir Menuju
Alur Pikir MenujuAset
AsetManajemen
Manajemen
a. Penggolongan objek pemeliharaan meliputi tampilan data ob-
Enterprise Aset Manajemen yang mengacu pada PAS-55, harus dapat me- jek jaringan dan distribusi, penetapan pemeliharaan.
nyajikan
Enterprise informasi
Aset tentang
Manajemen performance
yang asset PAS-55,
mengacu pada secara up-to-date. Selain
harus dapat itu
menyajikan
b. Kegiatan Inspeksi meliputi spesifikasi teknis & data history
juga harus dapat memberikan informasi tentang jumlah aset secara tepat dan
informasi tentang performance asset secara up-to-date. Selain itu juga harus dapat kinerja aset, tampilan jadwal inspeksi dan pelaksanaan Ins-
cepat, lokasi aset, aset yang sudah tidak beroperasi, aset yang ditarik, dan
peksi termasuk manajemen pengukurannya.
informasi lainya tentang pengelolaan aset.
PT. PLN Persero – Edisi I/2011 6
c. Perencanaan Pemeliharaan meliputi evaluasi hasil inspeksi
Oleh sebab itu, struktur data aset harus dapat memberikan kemudahan
untuk perencanaan pemeliharaan selanjutanya.
penarikan informasi-informasi tersebut di atas.
d. Pengendalian pelaksanaan pemeliharaan meliputi progress
pekerjaan, monitoring fisik dan anggaran, dan laporan-lapo-

8 9
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

ran hasil pemeliharaan f. Inventory Management meliputi penerimaan barang, reloka-


si, penyimpanan dan pengeluaran barang; perubahan perun-
e. Evaluasi dan indikator kinerja pemeliharaan meliputi penilaian
tukan; pelaksanaan stock opname
performance hasil pemeliharaan setiap peralatan, Evaluasi
Hasil Pemeliharaan, Evaluasi Pemeliharaan Peralatan g. Material ATB meliputi ATB ex Persediaan danATTB ex Asset

4. Operasi 6. Asset

a. Penampilan aset existing meliputi penampilan data spasial a. Master Asset


dan data textual; serta dapat mengenerate Single Line Dia- b. Mutasi Asset meliputi penambahan asset; pengurangan as-
gram. set;
b. Perencanaan Operasi Jaringan Distribusi meliputi perenca- c. Inventarisasi Asset
naan pengaturan beban distribusi; load shedding; load curtail-
ment; brown out; penormalan setelah “black out”; pembelian d. Asset Non PLN
excess power serta pengelolaan Aset Operasional. e. Mapping Asset
c. Pengendalian Pelaksanaan Operasi meliputi manajemen pem- f. Integrasi dengan Bisnis Proses lain
bebanan distribusi; proteksi jaringan; otomatisasi & system
control; manajemen kunci gardu; manuver/parallel system
Jaringan sementara; pelayanan teknik. 7. Alat Pengukur dan Pembeban

d. Evaluasi untuk mengevaluasi kinerja keandalan jaringan dis- a. Perencanaan Kebutuhan APP
tribusi b. Pengadaan Kebutuhan APP
e. Penunjang Operasional meliputi system komunikasi. c. Pemasangan dan pembongkaran APP

d. Unjuk kerja APP


5. Logistik e. Pemeliharaan APP dan system AMR
a. Produk Katalog f. Manajemen Segel
b. Material Master meliputi pendaftaran material secara SAP dan g. Manajemen P2TL
menampilkan data persediaan per material, per plant, per gu-
dang h. Penghitungan susut

c. Perencanaan Kebutuhan Mateial

d. Pengadaan Material meliputi pembuatan PR, pengadaan, dan Dari uraian di atas, maka yang dibutuhkan TUJ dalam struktur data aset
kontrak adalah tersedianya field-field yang diperlukan antara lain untuk

e. Quality Management meliputi inspection setup, quality assur- a. Pengaturan pengoperasian aset
ance dan record vendor b. Inspeksi asset

10 11
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

2.4. Publicly Available


Standarisasi StrukturSpecification (PAS) point 55
Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

PAS 55 merupakan c.pedoman untuk


Parameter untukstandarisasi pengelolaan asset. Standarisasi ini
evaluasi kinerja Pengelolaan aset yang dimaksud dalam PAS 55 ini lebih ditekankan
diperlukan agar konsistensi pengelolaan assets yang terintegrasi dengan manajemen pada Aset Fisik. Meskipun demikian pengelolaan asset fisik terse-
d. Status asset meliputi ATB ex Persediaan dan ATTB ex Asset
but tetap bersentuhan dengan aset lain dalam organisasi yaitu aset
terkait lainnya dapat dipastikan.
sumber daya manusia, aset keuangan, aset data dan informasi, aset
2.4. Publiclyasset
PAS 55 mendefinisikan Available Specification
management sebagai(PAS) point
kegiatan 55 terkoordinasi dan
yang berupa harta tak berwujud.
PAS
sistematis melalui 55 merupakan
pengelolaan pedoman untuk di
kejadian-kejadian standarisasi
lapangan pengelolaan asset. dapat
dimana organisasi Keterkaitan pengelolaan Aset Fisik dengan aset lainnya tersebut terle-
Standarisasi
secara optimal dan ini diperlukan
terus menerus agar konsistensi
mengelola pengelolaan
aset dan sistem aset, assets yang kinerja
mengelola tak pada strategi dan kebijakan yang harus diambil pada setiap jenis
terintegrasi dengan manajemen terkait lainnya dapat dipastikan. aset tersebut. Strategi dan kebijakan itu meliputi Human Asset, Infor-
yang terkait, mengelola risiko dan pengeluaran selama siklus hidup asset untuk tujuan
PAS 55 mendefinisikan asset management sebagai kegiatan yang ter- mation Asset, Intangible Asset, dan Financial Asset.
mencapai rencana strategis organisasi.
koordinasi dan sistematis melalui pengelolaan kejadian-kejadian di 1. Human Aset
Siklus hidup asset yang dimana
lapangan dimaksudkan di dapat
organisasi sini adalah bahwa dan
secara optimal pada distribusi
terus menerusjaringan
Keberhasilan penanganan Aset Fisik sangat tergantung pada SDM
mengelola
listrik, yang dimaksud aset dan
dengan sistem
aset aset,yang
adalah mengelola kinerja peralatan
rangkaian yang terkait, men- yang
jaringan
yang menanganinya. Selain kemampuan teknis, diperlukan juga ket-
gelola risiko dan pengeluaran selama siklus hidup asset untuk tujuan
terpasang. rampilan dalam kepemimpinan, berkomunikasi, team work, dan pen-
mencapai rencana strategis organisasi.
galaman.
Siklus hidup asset yang dimaksudkan di sini adalah bahwa pada dis-
Dengan demikian system pengelolaan Aset Fisik harus mampu men-
tribusi jaringan listrik, yang dimaksud dengan aset adalah yang rang-
elusuri
Oleh sebab itu,kaian peralatan
siklus hidup jaringan yang terpasang.
asset jaringan distribusi dapat diidentifikasi sebagai
- Siapa pemilik asset ?
berikut: Oleh sebab itu, siklus hidup asset jaringan distribusi dapat diidentifi-
kasi sebagai berikut: - Siapa penanggung jawab asset ?

- Siapa yang membangun asset ?

- Siapa yang melakukan pemeliharaan?


Pasang
- Bagaimana kinerja tim dalam melakukan pengelolaan aset?

- Bagaimana pengaturan kerja tim?


Pemelihar 2. Information Aset
Perbaikan
aan
Informasi tentang status asset baik historical maupun yang terbaru
sangat berpengaruh terhadap pengelolaan asset. Pengambilan kepu-
tusan terkait pengelolaan asset akan lebih tepat jika didukung oleh
informasi yang tepat, akurat dan tepat waktu. Oleh karena itu di-
perlukan suatu system yang mampu mengintegrasikan informasi dari
Evaluasi Inspeksi lapangan dan administrative.

3. Intangible Aset

Gambar
Gambar 2.3 : 2.3 : Siklus
Siklus HidupHidup
AsetAset Intangible asset yang dimaksudkan di sini terkait dengan reputasi,
citra, moral, dan dampak sosial. Hasil dari pengelolaan aset dapat

12 aset yang dimaksud dalam PAS 55 ini lebih ditekankan pada Aset Fisik.
Pengelolaan 13

Meskipun demikian pengelolaan asset fisik tersebut tetap bersentuhan dengan aset
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

mempengaruhi Intangible Asset perusahaan. Oleh karena itu system Selain itu, untuk memperjelas detail pengelolaan asset dalam PAS 55
pengelolaan aset fisik, diharapkan bisa menjawab hal kritikal dian- dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
tarnya:

- Apakah posisi aset dapat membawa dampak buruk bagi masyara-


kat?

- Apakah aset-aset terpasang dengan baik dan memiliki estetika?

- Apakah aset terpasang memiliki performance yang baik?

4. Financial Asset

Financial Asset memiliki peran yang tak kalah penting dalam penge-
lolaan aset. Agar strategi pencegahan dapat dilakukan dengan kon-
sisten tentunya membutuhkan dukungan dari keuangan. Meskipun
demikian, ini akan lebih efisien dibanding akibat yang akan timbul
dari inkonsistensi pelaksanaan strategi. Terkait dengan itu, diperlukan
integrasi antara system pengeloaan asset dengan system keuangan.
Dengan demikian diharapkan terdapat koordinasi yang baik terutama
dalam hal pengajuan anggaran.
Gambar 2.5 : Struktur PAS 55
Gambar 2.4 dan 2.5 menunjukkan ruang lingkup manajemen asset
sebagaimana telah dijelaskan di atas. Meskipun indikator perfor- 2.5. STANDARD KONSTRUKSI
mance aset juga penting dalam pengambilan kebijakan pengelolaan
Standard konstruksi yang dimaksud di sini adalah standard konstruk-
aset, pada tahapan standarisasi struktur data aset ini, tidak disajikan
si jaringan distribusi sebagaimana telah disusun dalam 5 buku dan
fitur-fitur data transaksional yang diperlukan.
ditetapkan sebagai berikut:

• Buku 1 tentang Kriteria Desain Enjinering Standard Konstruksi Jar-


ingan DistribusiTenaga Listrik, ditetapkan dengan Kepdir No. 475.K/
DIR/2010 tanggal 10 Agustus 2010,

• Buku 2 tentang Standard Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik,


ditetapkan dengan Kepdir No. 474.K/DIR/2010 tanggal 10 Agustus
2010,

• Buku 3 tentang Standard Konstruksi Jaringan Rendah Tenaga Listrik,


ditetapkan dengan Kepdir No. 473.K/DIR/2010 tanggal 11 Agustus
2010,

• Buku 4 tentang Standard Konstruksi Gardu Distribusi dan Gardu


Gambar 2.4 : Ruang Lingkup Pengelolaan Asset Hubung Tenaga Listrik, ditetapkan dengan Kepdir No. 605.K/DIR/2010
tanggal 9 Desember 2010,

14 15
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

• Buku 5 tentang Standard Jaringan Tegangan Menengah Tenaga Lis- Direktori


Peralatan
trik, ditetapkan dengan Kepdir No. 606.K/DIR/2010 tanggal 9 Desem- Jaser

ber 2010. Peralatan Sertified


Informasi Kinerja
PLN dari
Pengadaan
Akunting Proses Output Final perspektif
Standard konstruksi ini selanjutnya akan menjadi dasar untuk keg-
Material Data Pembelian
(SAP) & (PSAK 14/ Keuangan
Katalog (SAP) Material
Peralatan 16)

iatan kosntruksi dan perhitungan kebutuhan material dalam pelaksa- Data Penglrn
Material Informasi Kinerja
naan tata usaha jaringan distribusi (BOM). Untuk mengintegrasikan

Permintaan

Pembelian
Asset

Material
Material
Data Nilai Aset
Output Final
Standard Konstruksi dengan TUJ dan Akuntansi diperlukan pengko-
Data Nilai Material

dean asset dan material konstruksi. Keberadaan standard konstruksi Kode


Peralatan Material
ini memberikan konstribusi kemudahan pemahaman keperluan pen- Management
DataPengeluaran
Material
Aset Manajemen
Data Lokasi
Aset
PDPJ
(SAP)

gelolaan data aset.

Pelanggan Jaringan
Data Lokasi
Data Perencanaan, Pemasangan,&
Pemeliharaan Jaringan, Lokasi Aset
2.6. PENATAAN DATA PELANGGAN DAN JARINGAN (PDPJ) Data Pengeluaran
Material

PDPJ adalah proses penataan data pelanggan dan jaringan. Keterkai- Data Perencanaan
Permintaan Material Data master Standard
tan proses ini dengan pengelolaan aset adalah lokasi aset yang ada (BOM)
Proses TUJ
Konstruksi Jaringan Konstruksi
Jaringan

di pelanggan. Dalam hal ini harus ada sinkronisasi antara data lokasi
Data Peralatan
aset yang diproses dengan tools GIS dengan data lokasi pelanggan
yang terdapat di PDPJ. Dengan demikian akan meningkatkan mutu
Gambar 2.6 : Diagram Aliran Integrasi Data Aset
pelayanan kepada pelanggan

Kelima faktor yang dipertimbangkan tersebut berawal dari PDPJ dan


bermuara ke Akunting. Gambar 6 menunjukkan integrasi data dari
kelima faktor tersebut dan yang menjadi salah satu output akhir
SIMDIS. Hal ini menjelaskan mengapa struktur data aset jaringan
tersebut harus memperhatikan kelima faktor tersebut.

16 17
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

BAB III. IDE YANG MENDASARI

STRUKTUR DATA ASET

3.1. Kebutuhan Informasi Terpusat

System yang terintegrasi sudah menjadi suatu kebutuhan dasar bagi


perusahaan berskala nasional sebesar PT. PLN (Persero). Saat ini PT.PLN (Per-
sero) memiliki 5 Unit Distribusi dengan 16 Unit Wilayah dengan lebih 260
Unit Area Pelayanan Jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia. Lingkup
integrasi sistem yang diperlukan meliputi:

- Integrasi vertical yaitu integrasi Area, Kantor Distribusi dan Kan-


tor Pusat.

- Integrasi horizontal yaitu integrasi sistem aplikasi di Unit Area


setempat.

Lebih lanjut mengenai kebutuhan sistem informasi yang terintegrasi, dapat


dilihat pada gambar di bawah ini

Diagram Integrasi Aplikasi Unit

DATA ENTERPRISE PERFORMANCE EIS


WARE EIS
PORTAL MANAGEMENT
HOUSE

PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI DI KANTOR PUSAT

Gambar 2.7: Diagram Integrasi Aplikasi Unit

Data yang diperoleh dari unit pengelola operasional harus dapat ditarik dan

18 19
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

diolah kembali oleh Kantor Induk Distribusi untuk melihat kinerja setiap unit
dan keperluan pengambilan keputusan. Selanjutnya informasi dari Kantor In-
duk Distribusi harus dapat ditarik untuk diolah lebih lanjut menjadi informasi
yang dibutuhkan untuk keperluan pengambilan keputusan serta menilai kin-
erja manajemen secara keseluruhan.

Agar integrasi sistem dapat terlaksana dengan efektif, dibutuhkan keseraga-


man struktur data. Struktur data pada ujungnya terkait erat dengan aplikasi.
Sementara itu aplikasi yang ada di setiap wilayah distribusi masih beragam,
dengan struktur data yang juga beragam. Upaya penyeragaman struktur data
nya pun tentunya akan menjadi lebih sulit.
Gambar 2.8 : Jaringan Distribusi
Langkah awal yang dilakukan PT. PLN (Pesero) untuk mewujudkan Sistem
Informasi Manajemen Distribusi (Distribution Manajemen Sistem) adalah stan- Pengelompokan aset jaringan distribusi, didasarkan fungsi (function-
darisasi struktur data master aset jaringan distribusi terlebih dahulu, tanpa alities) pada Single Line Diagram tersebut. Selain itu, perlu diper-
perlu menyentuh data transaksi. Meskipun demikian seperti telah diterangkan timbangkan pula beberapa faktor lain yang terkait dengan berbagai
dalam bab-2, standarisasi data master ini tetap harus merujuk kepada proses aspek dan keperluan aset manajemen masa depan. Beberapa yang
bisnis PT. PLN (Persero).
mendasari pengelompokan aset ini antara lain:

3.2. Pengelompokan Aset Jaringan 3.2.1. Batas Pengelolaan Distribusi

Sesuai konsensus batas pengusahaan, Gardu Induk adalah aset milik


Jaringan distribusi tenaga listrik sebagai alat-produksi berfungsi untuk men-
Unit P3B sehingga tidak termasuk dalam database jaringan distribusi.
galirkan listrik dari sumbernya menuju ke titik pemakaian oleh pelanggan.
Yang merupakan aset distribusi dimulai dari Kubikel TM out going pe-
Yang dimaksud ‘sumber’ bisa berarti generator pembangkit (bagi Unit di luar
nyulang sisi tegangan menengah yang dicatat sebagai Fasilitas Gardu
Jawa dan Bali) atau titik pasokan tegangan menengah 20KV dari Unit Penga-
Induk 20 KV.
tur Beban untuk Jawa dan Bali.
3.2.2. Cara Pandang Pengelompokan Aset
Aset jaringan distribusi pada area operasional Jawa Bali dimulai dari Fasilitas
20KV di Gardu Induk dan berujung pada KwH Meter Pelanggan. Rangkaian Di dalam jaringan distribusi seperti yang terlihat pada gambar 7 ter-
aset jaringan distribusi secara teknik digambarkan dalam Diagram Jaringan, dapat beberapa kelompok aset besar yang di dalamnya terdapat aset-
sebagai berikut: aset yang dapat dibedakan satu sama lain. Saat ini ada dua sudut
pandang dalam membuat pengelompokan aset besar. Standard Kon-
struksi Jaringan yang menjadi acuan bagi petugas lapangan, mem-
bagi aset kedalam 4 kelompok besar yaitu Penghantar, Gardu Dis-
tribusi, Tiang dan Peralatan Jaringan dengan konstruksi yang telah
dibakukan. Setiap kelompok tersebut memiliki nama aset masing-
masing yaitu sebagai berikut:

20 21
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

Tabel 3.1 4 Peralatan Jaringan Mounting Assy


Pengelompokan Aset dari Sudut Pandang Operasional Supporting Assy

No Kelompok Besar Nama Aset Overhead Line Aparatus (OHL Apara-


tus)

1 Penghantar SUTM (Saluran Udara Tegangan MOF/Terminating


Menengah) Grounding/Pembumian
SKTM (Saluran Kabel Tegangan Menen- Ground Wire
gah)
Peralatan Lain
SKUTM (Saluran Kabel Udara Tegangan
Menengah) Instalasi Pengukuran

SUTR (Saluran Udara Tegangan Ren- LVSB


dah) APP
SKTR (Saluran Kabel Tegangan Ren- Fasilitas Komunikasi
dah)
Peralatan Kontrol
SKUTR (Saluran Kabel Udara Tegangan
Rendah) Fasilitas Kerja

STL-TM (Saluran Tenaga Listrik – Te- Sementara itu nilai rupiah seluruh aset jaringan distribusi dicatat oleh
gangan Menengah) >> dari tiang/gar- Fungsi Akuntansi dalam 4 kode akun untuk Fungsi Distribusi dan 2
du ke Pelanggan
kode akun Fungsi Tele Informasi Data yaitu sebagai berikut:
STL-TR (Saluran Tenaga Listrik – Te-
gangan Rendah) >> dari tiang ke Fungsi Distribusi
rumah pelanggan
1. Jaringan Distribusi (TM, TR)
2 Gardu Distribusi Gardu Distribusi
Gardu Hubung 2. Gardu Distribusi (Trafo, Kubikel, dll)

Trafo 3. Perlengkapan Lain (SR, APP,dll)


3 Tiang Tiang
4. Pengolahan Data

Fungsi Tele Informasi Data

5. Transmisi Data

6. Perlengkapan Umum

Perbedaan cara pandang terhadap pengelompokan aset besar ini


tentunya akan sangat berpengaruh pada integrasi data. Untuk itu
perlu segera dilakukan standarisasi tentang aset jaringan distribusi.

3.2.3. Perlakuan terhadap Tiang

Tiang diperlakukan sebagai entitas tersendiri dengan pertimbangan


antara lain sebagai berikut:

22 23
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

3.2.3.1. Tiang sebagai support/penunjang, terpisah dengan peng- • SUTR, (line)


hantar, bukan termasuk kelompok aset yang menghantar- • SKUTR, (line)
kan tegangan listrik. • Transfer-point dgn pelanggan (point)
3.2.3.2. Tiang memiliki fungsi ganda. Satu Tiang dapat mensupport • Jointing cabel, (point)
JTM, JTR dan Gardu sekaligus. • Jembatan kabel (point)
3.2.3.3. Tiang memiliki peran sebagai penambat (anchor) posisi • Repeater/RTU, Jointing-box comm (point)
geografis dalam peta GIS/SIG.
b. Terpasang Tidak langsung (melekat pada peralatan
3.2.4. Kemudahan integrasi kebutuhan operasional dan keuangan lain )
/ akunting. • Trafo Indoor
Pengelompokan aset harus dapat memudahkan pekerjaan operasion- • Trafo Outdoor
al sekaligus memudahkan kontrol dari fungsi kebutuhan keuangan. • Arrester,
Dengan pertimbangan tersebut di atas, pengelompokan aset menjadi berbeda • Cut-out
dibandingkan dengan pola pikir yang selama ini melekat pada kepentingan • Grounding jaringan
operasional semata. Uraian lengkap mengenai pengelompokan aset ini dapat • Recloser/ LBS/ Pemisah
dilihat pada BAB 4 buku ini.
• traverse,
• isolator,
3.3. Karakter atau Perilaku Asset
• LVSB,
Setiap aset atau peralatan memiliki karakter dan perilakunya sendiri. Penge- • Cell 20 Kv,
nalan akan karakter dan perilaku aset akan memudahkan pengelompokan • APP (KWH-meter, dlsb)
aset dan mengidentifikasi faktor kritis yang dimilikinya, seperti kerentanan
• Dlsb
terhadap suatu kejadian, aset penting namun berumur pendek dan lain seb-
againya. Dengan demikian aset manajemen akan dapat dilaksanakan dengan 3.3.2. Signifikansi harga peralatan terhadap total nilai aset
baik dan efektif. Pada dasarnya, semua peralatan jaringan distribusi yang ber-
Beberapa karakteristik dan perilaku aset yang mempengaruhi pengelompokan nilai signifikan (mahal) menentukan nilai aset wajib diberi
dan identifikasi aset adalah: identifier. Sebagai contoh:

3.3.1. Koordinat Geodetik Peralatan Distribusi • Transformator,

a. Terpasang Langsung, diantaranya • Tiang ( tegangan menengah/tegangan rendah)

• Gardu Induk (poligon) • MV Cell


• Gardu Distribusi,(poligon) • dlsb
• Tiang (point)
Sebaliknya, aset yang kurang berharga seperti penghalang-
• SUTM (line) panjat, mur dan baut tidak perlu diberikan identifikasi dan
• SKTM (line) dalam akuntansi dikelompokkan dalan perkiraan Peralatan
• SUKTM (line) Lain.

24 25
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

3.3.3. Fungsi/peran peralatan dalam opersional kan pengelola aset adalah yang memanfaatkan aset tersebut untuk
suatu tujuan ekonomis. Oleh karenanya dalam penyusunan struktur
Dalam suatu area operasi tertentu, terdapat beberapa unit
data perlu memperhatikan kepentingan ini.
yang sering di-manuver misalnya load break switch. Pembe-
rian identitas menjadi penting untuk menghindari miss-oper-
ation yang bisa fatal akibatnya. 3.6. Manajemen SLUIR (Segmented Line Unit for Identifica-
Sebagai perbandingan, isolator 20KV tidak pernah dimanu- tion Register)
ver tidak perlu diberi identifier.
Jaringan distribusi bertumbuh sepanjang waktu, berupa potongan-potongan
3.3.4. Karakteristik tersendiri (khas)
yang tersebar, baik JTM maupun JTR. Sebagai contoh, Area Jaringan Gunung-
Sifat-sifat khusus yang dimiliki oleh peralatan sedemikian se- putri, tahun anggaran 2011 merencanakan penambahan:
hingga perlu dimonitor/ dan dipelihara terus menerus bisa • SKTM baru 15,5 km,
diberikan identifier tersendiri.
• 32 kms SUTM,
3.4. Peralatan yang tidak perlu indentifier/historical data
• 14 Gardu Distribusi
3.4.1. Barang terpasang tetap sampai penarikan aset seperti
• 120 km JTR twisted
Isolator, traverse,
• 15.000 pelangan baru.
3.4.2. Barang yang habis usia teknisnya seperti NH-fuse, Fuse-
link Sudah dapat dipastikan, lokasinya tidak menyatu, melainkan tersebar. Arti-
nya SKTM yang 15,5 km itu bakal terdiri dari beberapa potongan kabel yang
3.4.3. Barang yang pergerakannya cepat, saling substitusi
saling terpisah. Demikian pula SUTM, bahkan untuk JTR nya yang bisa saja
seperti MCB penambahan satu gawang di satu lokasi.
3.5. PAS rel 55 Esensi dari sistem manajemen aset adalah bahwa setiap potongan jaringan
3.5.1. Tingkat resiko yang tersebar itu memiliki dokumentasi dan pencatatan yang benar sehingga
memberikan informasi yang benar. Cakupan detail pencatatan yang dimaksud
PAS55 mensyaratkan adanya indikasi risiko aset terhadap pengusa-
meliputi lokasi penempatannya, kapan dioperasikan, rincian komponen jar-
haan. Risiko dimaksud diklasifikasi sebagai risiko rendah, medium dan
ingan dan umur teknik masing-masing, berapa nilai perolehan, berapa nilai
tinggi. Isu ini belum pernah difasilitasi dalam pola manajemen jarin-
sisa, dll.
gan distribusi.
Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan Rendah (JTR)
Dalam kaitan pembakuan struktur data aset jaringan yang direko-
adalah aset yang diwakili sebagai ‘line-object’ dalam teknik GIS. Sebagaima-
mendasikan, resiko itu akan diidentifikasikan kasus demi kasus. Se-
na dijelaskan di muka, JTM dan JTR ini harus dikelola sebagai potongan-
lanjutnya aset yang terkatit dengan resiko dan kegawatannya direla-
potongan garis yang berserak berdasarkan lokasi geografis dan dibedakan
sikan dalam tabel relasi tersendiri.
berdasarkan tahun perolehannya. Setiap potongan aset ini menjadi elemen
3.5.2. Pemilik dan Pengelola aset terkecil pembentuk aset yang diberikan identitas masing-masing. Karena ke-
beradaan potongan yang demikian maka setiap potongan aset ini disebut se-
Setiap aset mempunyai pemilik dan pengelola. Pemilik aset adalah
bagai SLUIR (akronim dari ‘Segmented Line Unit for Identification Register).
yang membeli atau membayar investasi atas aset tersebut, sedang-

26 27
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi


Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

3
Dengan konsep seperti di atas, sebagai contoh JTM yang operasional disebut
3
penyulang ‘Banyuurip” dikelola dalam manajemen aset sebagai himpunan
1
dari 30 atau 42 sluir yang saling bersambungan Demikian pula tegangan 4
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
rendah twisted jurusan Selatan-2 dengan semua percabangannya dalam 1 4
manajemen aset terdiri dari 15-20 sluir yang saling bersambungan. Ilustrasi
berikut, memberikan contoh sederhana dari konstelasi sluir-sluir SUTM (kode 2
6
8 5
TM100) saling tersambung membentuk penyulang ‘Klaten-Sltn’. 3
2
6
5
Untuk memperoleh
Standarisasi Struktur Datagambaran lebih
Aset Jaringan jelas tentang SLUIR, bentuk dan kombi-
Distribusi
9 Gambar 2.9.2 : Tahap II pembangunan SLUIR pada satu penyulang
nasi SLUIR dalam satu penyulang dapat
1 7 dilihat pada gambar
4 2.9 di bawah ini:
Gambar 2.9.2 : Tahap II pembangunan SLUIR pada satu penyulang
Gambar 2.9.2 : Tahap II pembangunan SLUIR pada satu penyulang
8
3
2 Tahap berikutnya akan dibangun jaringan TM yang akan memotong SLUIR no 1
6 Tahap berikutnya akan dibangun jaringan TM yang akan memotong
5 9
sehingga timbul satu SLUIR hasil split dari SLUIR no 1 yaitu SLUIR no 7, SLUIR
1 4 Tahap berikutnya
SLUIR noakan dibanguntimbul
1 sehingga jaringan TM
satu yang akan
SLUIR memotong
hasil split SLUIRnono1 1
dari SLUIR
7
yang akan dibangun adalah SLUIR SKTM dan menjadi SLUIR ke-8 atau SLUIR
sehingga yaitu
timbulSLUIR no 7, hasil
satu SLUIR SLUIR yang
split dariakan
SLUIRdibangun adalah
no 1 yaitu SLUIRSLUIR
no 7,SKTM
SLUIR
no 8 pada gambar 2.9.2 di bawah ini. SLUIR ke-8 akan memiliki identitas baru.
yang akandan menjadiadalah
dibangun SLUIRSLUIR
ke-8 atau SLUIR
SKTM dannomenjadi
8 pada SLUIR
gambarke-8
2.9.2atau
di bawah
SLUIR
2
Gambar 2.9: Manajemen SLUIR
5
6 no 8 padaini. SLUIR2.9.2
gambar ke-8diakan memiliki
bawah identitas
ini. SLUIR ke-8baru.
akan memiliki identitas baru.
Semua SLUIR yang terdapat dalam satu penyulang pada gambar 2.9 tidak dibangun
Gambar 2.9: Manajemen SLUIR 8
pada saat yang bersamaan. Ilustrasi dari tahap-tahap pembangunan SLUIR adalah
Semua SLUIR yang terdapat dalam satu penyulang pada gambar 2.9 tidak 3
Gambar 2.9: Manajemen SLUIR
dibangun pada saat yang bersamaan. Ilustrasi dari tahap-tahap pembangu-
sebagai berikut 8
nan SLUIR adalah sebagai berikut
Semua SLUIR yang terdapat dalam satu penyulang pada gambar 2.9 tidak dibangun
3
9
1 4
7
pada saat yang bersamaan. Ilustrasi dari tahap-tahap pembangunan SLUIR adalah
9
1 4
sebagai berikut 3 7

2
6
1 5
2
3 6
Gambar 2.9.3 : Tahap III pembangunan SLUIR
5
pada satu penyulang
Gambar 2.9.3 : Tahap III pembangunan SLUIR pada satu penyulang
1
2 Keterangan dari semua SLUIR pada ilustrasi ini, dapat dilihat pada ket-
erangan
Gambar di :bawah
2.9.3 Tahapini:
III pembangunan SLUIR pada satu penyulang
Gambar 2.9.1 : Tahap I pembangunan SLUIR pada satu penyulang KeteranganAsumsi:
dari semua SLUIRadalah
pada ilustrasi ini, pertama
dapat dilihat
Gambar 2.9.1 : Tahap I pembangunan
2 SLUIR pada satu penyulang Penyulang penyulang padapada keterangan
Wilayah Distribusi
Pembangunan tahap satu, membentuk SLUIR No. 1,2 dan 3. Kemu- JBB
di bawah ini:
dian akan dibangun SLUIR TR dan SLUIR STL-TR yang memotong Keterangan dari semua SLUIR pada ilustrasi ini, dapat dilihat pada keterangan
Gambar 2.9.1 Asumsi: Penyulang adalah penyulang pertama pada Wilayah Distribusi JBB
SLUIR TM: no.1.
TahapDengan
I pembangunan
demikianSLUIR
terjadipada satu penyulang
pemisahan pada SLUIR TM di bawah ini:
Pembangunan tahap satu, membentuk SLUIR No. 1,2 dan 3. Kemudian akan
no. 1 yang menyebabkan panjang SLUIR no.1 berkurang dan terbentuk
dibangun SLUIR TR dan SLUIR STL-TR yang memotong SLUIR TM no.1. Asumsi: Penyulang adalah penyulang pertama pada Wilayah Distribusi JBB
pecahan SLUIR no 1 yaitu SLUIR no. 4 yang memiliki Identitas baru.
Pembangunan
Dengan demikiantahap
terjadisatu, membentuk
pemisahan SLUIR
pada SLUIRNo.TM1,2no.
dan1 3.yang
Kemudian akan
menyebabkan PT. PLN Persero – Edisi I/2011 26
dibangun
panjang SLUIR
SLUIR no.1 TR dan SLUIR
berkurang STL-TR yang
dan terbentuk memotong
pecahan SLUIRSLUIR TM no.1.
no 1 yaitu SLUIR
28 29
no. Dengan demikian Identitas
4 yang memiliki terjadi pemisahan
baru. pada SLUIR TM no. 1 yang menyebabkan PT. PLN Persero – Edisi I/2011 26
panjang SLUIR no.1 berkurang dan terbentuk pecahan SLUIR no 1 yaitu SLUIR
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

No 1. Penarikan aktiva sebagian sluir


Jenis ID Sluir
ID Sluir Keterangan
Gbr SLUIR Asal 2. Penarikan aktiva, rehabilitasi atau up-rating kapasitas sebagian.
A3C-3x150; 02-02-1996; Rp. 3. Pemecahan Unit Pengelola sehingga satu sluir harus dibagi 2 atau
53 CN01 53 CN01 136.000.000,-;
1 SUTM
00000001 00000001 lebih.
(Pembangunan pertama)
A3C-3x150; 02-02-1996; Rp. 4. Sluir yang mewakili aset lama (sebelum cut-off-date manajemen as-
53 CN01 53 CN01 48.000.000,-;
2 SUTM
00000002 00000002
set) sebagiannya sudah dapat ditelusuri dan dipisahkan dari sluir
(Pembangunan pertama) lama.
NFA2X-T – 3x150+70; 02-02-
53 CN12 53 CN12 1996; Rp. 30.000.000,- Dalam hal terjadi kasus tersebut diatas, maka solusi yang dilakukan adalah :
3 SKUTR
00000001 00000001
(Pembangunan Pertama) a. Memecah sluir sesuai kebutuhan
A3C-3x150; 02-02-1996; Rp.
53 CN01 53 CN01 50.000.000,-; b. Memberikan identitas sluir baru, membentuk sluir baru
4 SUTM
00000003 00000001 (Split dari SLUIR 1 ketika akan
membangun SLUIR 5) c. Menghapus sluir lama dan memasukkan dalam historical – tabel
BCC; 150mm2; 07-05-1998; Rp.
5 SUTR
53 CN13 53 CN13 30.000.000,- Yang perlu diperhatikan dalam pemecahan sluir adalah validasi dari item-item
00000001 00000001
(Pembangunan baru) /atribut yang dibawa dari sluir asalnya harus terjaga. Demikian pula yang
NYM-2X16; 07-05-1998; Rp. menyangkut panjang sluir, nilai perolehan dan tahun beroperasinya.
53 CN14 53 CN13 5.000.000,-
6 STL-TR
00000001 00000001 Itulah yang dimaksud dengan manajemen aset. Riwayat pemasangan sebuah
(Pembangunan baru)
tiang TM dapat divisualisasikan sebagai satu kartu tiang mewakili satu tiang
A3C-3x150; 02-02-1996; Rp.
136.000.000,-; dimaksud. Proses visualisasi ini menjadi sulit tak terbayangkan kompleksi-
53 CN01 53 CN01
7 SUTM tasnya untuk aset berupa 4 gawang SUTM atau potongan 420 meter SKTM,
00000004 00000001 (Split dari SLUIR 1 ketika akan
membangun SLUIR 8) karena di dalam potongan ini terkandung ‘lintasan’ yang meliuk-liuk. Disinilah
NFA2XS2Y -3x150;26-08-2000; teknologi informatika menjadi solusi yang efektif memecah masalah. Lintasan
53 CN02 53 CN02 Rp. 68.000.000,-
8 SKTM (path) dalam teknologi GIS diwakili oleh obyek berupa garis atau poligon
00000005 00000005
(Pembangunan baru) menjadi solusinya.
53 CN03 53 CN03 NFA2XSY-T-3x150; 23-07-2001
9 SKUTM
00000006 00000006 (Pembangunan baru) 3.7. Kodefikasi Aset
Nilai rupiah yang tercantum dalam tabel keterangan di atas hanya Untuk menerapkan Manajemen Aset, setiap aset memerlukan identitas agar
merupakan ilustrasi nilai penghantar atau SLUIR tidak termasuk tiang, pencatatan menjadi lebih mudah. Dengan adanya identitas aset yang tidak
gardu dan asesoris jaringan. berubah dimanapun aset itu ditempatkan, perjalanan aset tersebut dapat dii-
Pencatatan juga dibutuhkan ketika melalukan inspeksi, pemeliharaan, kuti. Selain itu pengukuran kinerja aset secara detail juga dapat dilakukan.
penggantian, dan pemotongan. Dari empat kegiatan tersebut, yang perlu Pengkodean atau pemberian identitas aset ini mengacu pada point-point se-
mendapatkan perhatian khusus adalah pemotongan sluir. belumnya dalam bab ini.

Sebagai elemen terkecil JTM / JTR, sluir diberikan identitas tetap dan tidak Uraian butir 3.2 tentang pengelompokan aset dan 3.3 tentang karakteris-
berubah. Namun tidak selamanya keutuhan sebuah sluir dapat dipertahank- tik dan perilaku aset yang selanjutnya menjadi dasar pemberian kode atau
an, misalnya untuk kasus-kasus berikut: identitas aset, perlu dijelaskan ide dasar dari pengelompokan aset dimaksud.

30 31
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

Penyampaian ide dasar ini dimaksudkan dapat memberikan penyamaan per- c. 8 digit berikutnya adalah nomor urut aset yang di generate oleh
sepsi antara sudut pandang operasional dengan sudut pandang akuntansi. sistem
Kesenjangan diantara dua kepentingan ini, perlu dijembatani dalam peneta-
pan kode aset yang akan digunakan.
Misalnya:
Kode Pemiliki : Unit Distribusi Jakarta 54
Beberapa hal mendasar yang perlu diperhatikan dalam pemberian identitas
aset adalah: Kelompok Aset : Hantaran CN
Jenis Hantaran : SUTM 01
1. Sekali aset diberikan identitas (ID) maka selamanya ID tersebut melekat
dan tidak berubah sampai aset tersebut dikembalikan ke gudang. Jadi Maka kode aset dari Hantaran ini adalah:
meskipun aset tersebut berpindah tempat ID-aset tetap tidak berubah.

2. Ketika aset tersebut dikembalikan ke gudang, maka status aset tersebut


menjadi “Not Available (NA)” dan kepadanya diberi kode baru yaitu kode 5 4 C N 0 1 1 2 3 4 5 6 7 8
material yang berlaku di gudang.

3. Pemilik Aset adalah PLN Pusat, sedangkan Pengelola Aset adalah Unit
Distribusi/Wilayah, sedangkan Pelaksana adalah Unit Area/APJ/Cabang

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka pem-


berian identitas diperkenalkan sebagai berikut:

8 digit Nomor Random


Sistem
4 digit Kode Aset
FGnn – Fasilitas 20 KV GI
CNnn – Conductor
PJnn – Peralatan Jaringan
TGnn – Tiang
GDnn – Gardu
TFnn – Trafo
Kode Unit Distribusi/Wilyah
APnn - Alat Pengukur Pembatas
FDnn – Pengolah Data
FKnn – Fasilitas Komunikasi
PKnn – Peralatan Kerja
PCnn – Peralatan Kontrol
PBnn – Peralatan Bantu

Berikut ini adalah penjelasan dari pengkodean di atas:

a. 2 digit pertama adalah kode Unit Distribusi atau Unit Wilayah


selaku pemilik aset

b. 4 digit kedua adalah kode aset dengan prefix kode kelompok


aset
32 33
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

BAB IV. ASSET JARINGAN DAN KELENGKAPANNYA

4.1. Pengelompokan Aset Jaringan Distribusi

Pada Bab 3 telah diuraikan ide yang mendasari standar struktur data aset
yang di dalamnya menjelaskan tentang bagaimana aset jaringan distribusi
di kelompokkan. Terdapat Kelompok Aset dan Aset. Kelompok Aset adalah
merupakan penamaan kumpulan aset. Sedangkan Aset adalah objek-objek
yang ada pada setiap kelompok. Seperti yang dijelaskan pada bab 3, terdapat
ketidak sesuaian pengelompokan aset, antara operasional dengan akunting.
Pada bab ini diberikan satu pengelompokan yang menjembatani antara opera-
sional dengan akuntansi.

Tabel 4.1

Perbandingan Pengelompokan Aset

Akunting Operasional Pengelompokan baru

1 Penghantar 1 Hantaran
Jaringan Dis-
1
tribusi 2 Peralatan Jaringan 2 Peralatan Jaringan
3 Tiang 3 Tiang

4 Fas 20KVGI

Gardu Distri-
2 4 Gardu Distribusi
busi 5 Gardu Distribusi

6 Trafo
Perlengkapan Alat Pengukur dan
3 7
Lain Pembatas
Fasilitas Transmisi
8
Pengolahan Data
4
Data
9 Fasilitas Kontrol

Fasilitas Komunikasi
5 Transmisi Data 10
Voice

Perlengkapan 11 Peralatan Kerja


6
Umum 12 Peralatan Bantu

34 35
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

Mengenai pengelompokan baru tersebut, tentunya akan memudahkan bagian


akunting untuk menarik informasi aset ke dalam kelompok aset akunting.
Atau jika memungkinkan dapat saja Akunting menyesuaikan dengan penge-
lompokan baru tersebut.

Setiap kelompok aset memiliki anggotanya masing-masing yang kita sebut


“Aset”. Sebagaimana telah diuraikan dalam bab III, bahwa setiap Aset harus
memiliki ID, tabel berikut ini menjelaskan tentang Kelompok Aset dan Aset
yang dimilikinya dan kode Aset sesuai yang dimaksud pada bab III.

36 37
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

38 39
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

40 41
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

4.2. Relasi Aset


Kelas Aset Sub Kelas Aset (Relasi Aset)

Untuk memudahkan pengelolaan aset jaringan distribusi, perlu diidentifikasi- Jointing/Sambungan


kan lebih lanjut relasi antar aset Dalam hal ini akan digunakan istilah “Kelas HANTARAN (SLUIR) SKTM Manhole
Aset” dan “Sub Kelas Aset”. Kelas Aset atau dapat juga disebut Rumah Aset Jembatan Kabel
adalah aset induk di mana pada aset tersebut akan terdapat aset-aset lain
Peralatan lain
yang bekerja untuk aset induk tersebut. Sedangkan aset yang bekerja untuk
Hardware Mounting Assy TM
aset induk akan di sebut “Sub Kelas”. (HMA)

Dengan melakukan identifikasi ini, maka akan dapat diidentifikasi aset mana Overhead Line (OHL) Aparatus
saja dan berapa nilainya baik secara total maupun per aset. Recloser
Sectionalizer
Tabel 4.3 Pemisah Beban (no-load
HANTARAN (SLUIR) SKUTM switch)
Kelas dan Sub Kelas Aset
Pemutus Beban (load break
switch)
Kelas Aset Sub Kelas Aset (Relasi Aset)
Arrester
MVCell 20 KV Fuse Cut-out
MVCable 20 KV Termination
Fasilitas 20 KV-Gardu Induk
Termination Grounding/pembumian
Grounding/Pembumian Peralatan lain
Peralatan lain (FGI) MVCelL
Ground wire PHBTR
Hardware/Mounting Assy TM Termination
Overhead Line (OHL) Aparatus Grounding/Pentanahan
Recloser Peralatan lain
GARDU
Sectionalizer Overhead Line (OHL) Aparatus
Pemisah Beban (no-load Disconecting switch (no-
HANTARAN (SLUIR) SUTM
switch) load)
Pemutus Beban (load break LBS
switch) Arrester
Arrester Fuse Cut-out
Fuse Cut-out
TRAFO Grounding/Pentanahan
LLC
Peralatan lain
Peralatan Lain

42 43
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

Kelas Aset Sub Kelas Aset (Relasi Aset) Kelas Aset Sub Kelas Aset (Relasi Aset)

Supporting assy Alat Pengukur


TIANG
Aset Pihak Ketiga KWH
Peralatan Lain KVArH
Hardware/mounting assy TR KVA demand
HANTARAN (SLUIR) SUTR
Grounding/Pembumian Meter Gabungan
(trivameter,etc)
Peralatan Lain APP-PENGUKUR
Titik Pembagi Kotak APP

HANTARAN (SLUIR) SKTR Jointing Kotak APP TM

Grounding/Pentanahan Kotak APP TR 3 pasa

Peralatan lain Kotak APP TR 1 Pasa


CT
Hardware/Mounting Assy TR
HANTARAN (SLUIR) SKUTR/TIC PT
Grounding/Pembumian
Time Switch
Peralatan Lain
Alat Pembatas
Hardware/mounting assy SLT-TM
Pembatas Fuse TM
STL-TM Jointing/Sambungan
Pembatas Fuse Lebur
Termination APP-PEMBATAS (NHFuse) TR
Peralatan lain Pembatas Circuit Breaker TR
Hardware/Mounting assy SLT-TR MCCB
STL-TR
Titik Pembagi MCB
Peralatan lain Grounding/Pentanahan
Peralatan lain

44 45
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

Tabel 4.4
Kelas Aset Sub Kelas Aset (Relasi Aset)
Pengelompokan Aset Geodetic dan Aset Non Geodetic
Saluran komunikasi FO/STP
Relay/IED
Peralatan sensor/Detector/Trans-
ducer
indikator gangguan (Tabel GFD)
RTU
Peralatan Kontrol
Peralatan komunikasi data
DC Power supply
Inverter/Rectifier
Batery/Accu
Komputer Pengendali (scada)
Peralatan lain-lain

4.3 Lokasi Geografis Aset

Penentuan lokasi aset diperlukan untuk kepentingan pemeliharaan dan pen-


ingkatan pelayanan pelanggan. Dengan mengetahui posisi aset secara geo-
grafis, PT. PLN Persero dapat mengolah sistem informasi geografisnya untuk
mendapatkan overview dari keseluruhan aset dalam satu dashboard. Tentunya
tidak semua aset perlu di geografis. Pada table 4.3 diatas telah diidentifikasi
mana yang merupakan “Kelas Aset” dan mana yang merupakan “Sub Kelas”.
Sub Kelas aset yang tidak digambarkan secara geografis merupakan atribut
dari Kelas Aset yang memiliki geodetic. Di bawah ini adalah tabel mengenai
aset yang memiliki titik koordinat dan relasinya dengan aset lain.

46 47
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

BAB V. STRUKTUR DATA ASET

JARINGAN DISTRIBUSI

Setelah menguraikan pengelompokan dan kodefikasi aset, berikut ini adalah


struktur data dari setiap aset tersebut. Struktur data ini telah mengacu pada
kebutuhan Akuntansi, TUJ, PAS 55, EAM, Katalog Peralatan dan Standard Kon-
struksi.

Pada setiap struktur data aset di bawah ini, dapat ditemukan pola penyusunan
struktur data yang dibagi dalam beberapa bagian, sebagai berikut:

1. Bagian Pertama, tentang Identitas Aset seperti yang telah disebutkan


dalam bab III

2. Bagian Kedua, tentang kepemilikan aset, pengelola aset dan faktor


resiko untuk mengadopsi konsep PAS 55.

3. Bagian Ketiga, tentang informasi yang diperlukan dari aset tersebut.


Terkait dengan informasi aset ini, terdapat field yang berelasi dengan
Tabel Katalog Peralatan untuk mengintegrasikan informasi spesifikasi
teknis yang ada pada setiap aset, sebab data spesifikasi teknis disim-
pan dan dikelola pada tabel katalog peralatan. Kecuali beberapa aset
atau material-material tertentu yang tidak ada di dalam katalog

4. Bagian Keempat, tentang field-field yang dibutuhkan oleh bagian


akunting

Selain itu perlu juga diperjelas bahwa ada beberapa aset yang memiliki field
“ID_Kelas” yang difungsikan menunjukkan aset tersebut secara nilai rupiah
menempati Kelas Aset mana. Lalu juga terdapat field “Lokasi Penempatan”
untuk mengidentifikasi lokasi geodetic yang mengambil dari aset yang ditem-
pati.

Selanjutnya perlu dijelaskan bahwa pada struktur data asset diperkenalkan


entitas dengan nama ‘Hardware Mounting Assembly” dimana entitas tersebut
memiliki relasi dengan Standar Konstruksi yang pengkodeannya dapat dilihat
pada Lampiran Struktur Data Aset Jaringan Distribusi.

Berikut ini adalah struktur data aset yang sudah merujuk pada penjelasan-
penjelasan sebelumnya.

48 49
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

BAB VI. PENERAPAN STANDAR STRUKTUR DATA ASET


JARINGAN DISTRIBUSI

Melalui standarisasi struktur data aset jaringan distribusi diharapkan intergrasi


data vertikal maupun horizontal akan terlaksana dengan baik. Oleh karena
itu semua unit pelaksana wajib meneliti ulang struktur data aset yang dimiliki
dan perlu melakukan upaya penyesuaian menuju penyeragaman data secara
nasional.

Manfaat langsung dari tersedianya data aset jaringan distribusi tenaga listrik
yang distandarkan adalah memungkinkan pengolahan dan penarikan infor-
masi secara terpusat, diantaranya:

a. Manajemen aset (termasuk siklus: plan, do, act and check) korporat
diselenggarakan dengan dukungan teknologi informatika modern

b. Pengukuran kinerja jaringan (losses, SAIDI, SAIFI, etc) yang andal


dan terpercaya

c. Akuntabilitas penggunaan sumberdana untuk pengelolaan aset jarin-


gan distribusi

d. Kebijakan strategis mengenai pemeliharaan maupun penyusutan yang


lebih baik sehingga akurasi angka-angka laporan keuangan lebih baik

e. Dlsb

6.1. Penyesuaian dan penerapan Standar Struktur Data


Aset Jaringan Distribusi
Penyesuaian standar struktur data di semua Unit Pengelola tentunya harus
melihat kondisi sistem informasi dari masing-masing unit, yaitu

6.1.1. Unit Distribusi / Wilayah yang sudah memiliki data aset ex


PDPJ.

Bagi Unit yang sudah mempunyai data jaringan, biasanya sudah


mengoperasikan aplikasi setempat. Sistem aplikasi yang ada tidak
boleh berhenti dengan terbentuknya master data baru. Oleh kare-
na itu disarankan membuat aplikasi sederhana untuk menjembatani
sistem yang ada dengan master yang akan dibentuk. Kegiatan yang

50 51
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

perlu dilakukan adalah sebagai berikut: 6.2.1. Katalog Peralatan

• Membentuk master baru yang direkomendasikan melalui kon- Katalog Peralatan adalah tabel yang menjadi rujukan dan spesifikasi semua
versi/migrasi dari data yang sudah ada peralatan yang terpasang di lapangan. Setiap item yang terpasang pada
dasarnya adalah komponen pembentuk asset jaringan distribusi tenaga listrik.
• Melakukan survey ulang secara bertahap untuk melengkapi data
Oleh karena itu, semua komponen jaringan diwakili dengan satu Kode Pera-
yang kurang
latan yang diambil dari katalog ini.
• Memelihara / update master aset dengan data baru (asset baru
Setiap aset, berkaitan dengan peralatan tertentu, dengan spesifikasi tertentu,
dioperasikan), mutasi, penarikan aset dan perekaman hasil sur-
direlasikan ke master aset melalui satu entry: field ‘Kode Peralatan’ di semua
vey ulang.
tabel aset. Kode Peralatan diambil dari tabel Katalog Peralatan, dan dijadikan
• Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa, form-form yang kunci untuk mengambil semua spesifikasi teknik.
sekarang ada bila diperlukan bisa di-desain-ulang untuk menam-
6.2.2. Tabel Konstruksi
bahkan data-data yang diperlukan untuk master barunya.
Tidak semua peralatan yang terpasang di jaringan dicatat sendiri dan diberi-
6.1.2. Unit Distribusi / Wilayah yang belum memiliki data aset ja-
kan identitas masing-masing. Hanya material utama, vital, atau yang mem-
ringan distribusi
punyai sifat spesifik tertentu yang dibuatkan rekaman softcopy berbentuk
Untuk mendukung kegiatan membangun master aset jaringan, seyo- tabel-tabel.
gyanya dibuatkan sistem aplikasi terbatas untuk membentuk dan
Walau demikian, setiap item pada dasarnya adalah komponen pembentuk
memelihara (update) master aset hasil survey. Aplikasi ini dibuat
aset, yang mengandung nilai rupiah sehingga harus tercatat dalam nilai
seragam dan diintegrasikan dengan proses bisnis yang berjalan di
perolehan aset. Diperlukan satu metode khusus untuk menyertakan item-
Unit-Unit Pelayanan setempat. Kegiatan yang perlu diselenggarakan
item tanpa identitas tersendiri dalam himpunan data master aset. Cara yang
untuk membentuk master aset meliputi:
ditempuh untuk itu adalah menggabungkan item-item itu menjadi satu kes-
• Melakukan survey secara bertahap untuk meng-capture data dari atuan (assemby) dan diberikan kode-kode khusus.
aset yang terpasang
Mengacu pada buku Standar Kontruksi yang sudah ditetapkan Direksi, maka
• Membentuk master baru yang direkomendasikan melalui survey satu assembly dengan konfigurasi tertentu di beri kode assembly tertentu dan
• Memelihara / update master aset dengan data baru (asset baru dicatat sebagai komponennya ‘Hardware Mounting Assy’. Sebagai contoh:
dioperasikan), penarikan aset dan data baru hasil survey Traverse 1 buah
Untuk kepentingan pembentukan master aset jaringan distribusi diperlukan Isolator 3 buah
road-map baku, berlaku untuk Unit yang sudah maupun yang belum mem-
Beugel 1 buah
punyai data aset. Proses survey lapangan, dipastikan membutuhkan biaya
sangat besar dan makan waktu 5-6 tahun ke depan. Baut dan mur 2 set

Kesemuanya membentuk konfigurasi HMA dengan kode assem-


6.2. Melengkapi Instrumen Penunjang bly PSSK3 dan terpasang di aset tiang dgn kode asset 54.TG 01.
12345678.
Bahwa untuk menerapkan aplikasi manajemen aset sebagaimana seharusnya,
PT PLN (Persero) perlu menetapkan beberapa katalog penunjang berupa: Tabel (sementara) Kode Kontruksi belum dibakukan nampak sebagai-
mana pada lampiran 4

52 53
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

Instrumen penunjang yang dimaksud dalam rekomendasi ini harus merupak- dan 5.4. Dengan sistem ini, sekaligus diraih berbagai keunggulan bermakna
an sub-modul dari sistem aplikasi manajemen aset. stratejik :

• Setiap komponen diwakili dengan satu rekord dalam tabel yang


6.3. Sistem Aplikasi Manajemen Aset Sederhana ditetapkan

Untuk memelihara data aset yang sudah terbentuk secara bertahap, perlu • Mutasi, perubahan atas aset (termasuk nilai rupiahnya) dapat di-
dibuat software aplikasi dengan fitur-fitur terbatas, berlaku secara korporat. catat dan didokumentasikan melalui proses pengolahan yang andal
Fitur itu sekurang-kurangnya meliputi: dan terpercaya

• Input dan validasi data hasil survey lapangan • Dapat ditampilkan dalam format GIS

• Input dan validasi data dari proses bisnis rutin (penambahan, penarikan Dengan sistem aplikasi yang ‘appropriate’ maka peningkatan signifikan atas
dan perubahan aset) kebijakan dan mutu pelaporan keuangan dapat tercipta. Beberapa yang
dapat disebut misalnya:
• Fasilitas inquiry dan pelaporan sederhana
• peluang untuk menetapkan umur teknis dan umur ekonomis atas se-
• Fasilitas untuk penghitungan SAIDI/SAIFI atau losses untuk jaringan
tiap komponen jaringan secara individual. Dengan demikian maka
setempat
manajemen dapat menerapkan kebijakan revaluasi aset dengan lebih
• Seyogyanya, untuk aplikasi minimalis ini disediakan terpusat sehingga ha- tepat dan teliti (aset yang mana yang direvaluasi dan kapan revaluasi
sil pengolahannya seragam dan terpecaya. dilakukan).

• Demikian pula dengan perhitungan penyusutannya dilakukan lebih


6.4. Kebijakan Akuntansi Lanjutan akurat sehingga tidak lagi ‘overvalued’’ atau ‘undervalued’’.

Jaringan sebagai aset, di satu sisi nampak sebagai alat produksi untuk me- Berbagai keunggulan strategis di atas, tidak serta merta dapat diwujudkan.
nyalurkan tenaga listrik sampai ke konsumennya. Sisi lainnya adalah, asset Berbagai faktor dan langkah lanjutan di bidang akuntansi harus dilakukan.
mempunyai nilai rupiah yang nampak nyata dalam laporan keuangan. Dalam Butir-butir berikut perlu dilakukan secepatnya.
sistem SAP yang sudah dioperasikan, asset jaringan tercatat tidak rinci dalam
6 ‘rumah besar’, 4 di antaranya dikenal sebagai rumahnya Fungsi Distribusi
6.4.1. Pembuatan kode akun baru sesuai pengelompokan asset ja-
dan 2 rumah besar lainnya sebagai Fungsi Tele Informasi Data. Data-data
ringan
pendukung sebagian terbesarnya berupa hardcopy yang nyaris tak bisa di-
akses lagi karena volume fisik yang luar biasa besar dengan lokasi yang terse- Kode-akun baru, sebagai miniatur atau ‘rumah-kecil’ perlu ditetapkan sebagai
bar. Tidak banyak yang memahami, bahwa angka-angka tergabung dalam wadah untuk setiap kelompok aset jaringan. Bahwa untuk sementara kode-
‘rumah-besar’ itu harus didukung dengan sistem pencatatan rinci untuk setiap akun baru ini digabung dan dimasukkan ke ‘rumah-besar’ masih dimungkink-
potongan aset yang diwakili. an selama masa transisi, namun untuk jangka panjang perlu dipikirkan untuk
membakukan kode-akun baru sebagai ‘rumah-kecil’ yang permanen.
Master aset yang diuraikan dalam Bab 3, 5 dan 6 membuka kemungkinan
pencatatan perolehan aset dalam format softcopy sehingga pemeliharaan
(maintenance) datanya menjadi ‘feasible’’. Aset jaringan distribusi dipilah dan
dikelompokkan menjadi 12 kelompok, membentuk pengelompokan aset jarin-
gan dengan relasi relasi yang jelas sebagaimana terdapat pada tabel 5.2, 5.3,

54 55
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

6.4.2. Pengkajian untuk memetakan aset yang sudah ada ke sistem 6.5. Penyusunan Road-Map Menuju Tata Kelola Aset Berba-
pengelompokan yang baru sehingga laporan pembukuan
sis Teknologi Informasi.
dapat disatukan.
Perjalanan panjang dalam penerapan sistem aplikasi manajemen aset, tidak
Di setiap Unit, nantinya ditetapkan satu tanggal ‘cut-off’ untuk menandai
jauh berbeda dengan implementasi SAP yang sudah bergulir sejak 2004. Pros-
berlakunya sistem manajemen aset berbasis IT dan GIS. Aset yang didirikan
es kritis yang perlu diidentifikasi dan disikapi serius adalah:
setelah tanggal cut-off, dicatat dan dibuatkan tabel-tabel aset masing-masing.
Pertanyaan besar muncul mencakup perlakuan atas aset-aset yang sudah ada • pemilihan software aplikasi dan
sebelum tanggal cut-off. Adanya aset lama dengan ‘rumah-besar’ dan aset
• pendataan aset melalui survey lapangan.
baru dalam ‘rumah-kecil’ tidak boleh dibiarkan berlarut, karena dipastikan
akan mereduksi makna strategis sistem pengelolaan aset yang baru. Pemilihan software asset management menjadi wewenang Direksi, dan pada
waktunya diberlakukan secara nasional. Perlu dipertimbangkan software
manajemen aset merupakan bagian dari sistem DMS secara keseluruhan, se-
6.4.3. Penetapan kebijakan masa peralihan hingga bila manajemen memilih software terpisah, prasyarat integrasi dengan
sistem yang ada mutlak diperlukan.
Yang dimaksud masa peralihan adalah sejak berlakunya sistem aplikasi mana-
jemen aset baru sampai dengan meleburnya nilai-nilai aset dalam sistem Pendataan jaringan dengan survey lapangan membutuhkan manajemen
lama (dengan ‘rumah-besar’) menyatu dalam sistem baru dengan ‘rumah- proyek tersendiri karena besarnya volume pekerjaan dan sebaran populasinya
kecil’ sehingga aset lama dapat dikelola dalam sistem baru. Masa transisi ini di seluruh Indonesia. Pemilihan prioritas, Unit mana yang didahulukan, perlu
bisa berlangsung panjang karena keterbatsan dana, diperkirakan perlu 5-6 mempertimbangkan banyak faktor. Satu hal dapat dipastikan adalah lamanya
tahun. Beberapa hal yang perlu diatur antara lain adalah: waktu pelaksanaan dan penyediaan sumber dana. Oleh karena itu, direko-
mendasikan pembuatan road-map khusus untuk menuju penerapan manaje-
• Penetapan ulang umur teknik dan umur ekonomi serta setiap jenis
men aset secara korporat, yang dapat memberikan manfaat maksimal pada
peralatan
kinerja operasional maupun kinerja managerial.
• Penetapan angka penyusutan setiap jenis aset

• Pedoman jurnal berkaitan dengan transaksi / mutasi aset

• Pedoman menetapan harga atas aset hibah, Built Operation transfer


(BOT) dan lain sebagainya dengan pihak ketiga

• Penetapan harga perolehan aset berkaitan dengan transaksi gudang


(sebagai contoh: persediaan material dalam satuan meter, setelah
terpasang satuan hitungnya menjadi set,)

• Dlsb.

56 57
Standarisasi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

BAB VII. PENUTUP

Master data aset jaringan distribusi, adalah anak tangga pertama menuju
pengelolaan aset yang berbasis teknologi informasi. Pembentukan master
itu tidak bisa diwujudkan seketika, melainkan makan waktu dan biaya yang
besar. Kesemuanya itu, cepat atau lambat harus ditempuh dan dijalankan,
demi kinerja dan masa depan yang lebih baik.

Menetapkan struktur data aset adalah kebijakan strategis, berdampak luas


dan akan menentukan secara langsung kinerja perusahaan, baik operasional
maupun finansial. Sebagai instrumen, struktur itu sudah terbentuk, sekarang
di tahun 2011. Terlepas dari positif atau negatif nya, instrumen ini perlu dis-
empurnakan terus-menerus. Diperlukan komitmen Direksi dan semua jajaran
yang terkait untuk mendorong langkah-langkah lanjutannya. Selamat!

59
LAMPIRAN
STRUKTUR DATA ASET
JARINGAN DISTRIBUSI
Lampiran:
Lampiran: Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
Lampiran: Lampiran:
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

FASILITAS GARDU INDUK SUTM

GARDU_INDUK HANTARAN SUTM


TYPE FEATURE CLASS : POLYGON TIPE FEATURE CLASS: LINE
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
1 ID_FGI Char 14 Identitas Asset Gardu Induk 1 ID_SUTM Char 14 Identitas Asset Hantaran SUTM
2 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset Berisi Identitas SUTM yang mengacu ke tabel
2 ID_JTM Char 14 JTM
3 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
Kode Peralatan penghantar yang mengacu
4 TINGKAT_RESIKO Char 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3 High 3 KODE_PERALATAN Char 9 pada Tabel Katalog Peralatan (berisi Kode
3 NM_GI Char 30 Nama Gardu Induk Peralatan untuk Hantaran/Kabel)
6 NM_SINGKATAN Char 3 Singkatan dari nama GARDU INDUK 4 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
7 X Num 17 Koordinat X di peta 5 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
8 Y Num 17 Koordinat Y di peta 6 TINGKAT_RESIKO Char 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3 High
7 PANJANG_HANTARAN Num 3 Panjang Hantaran dalam satuan Meter
MVCABLE 8 TINGKAT_ISOLASI Char 1 0 - Half Insulated , 1 - Full Insulated
TYPE FEATURE CLASS: POINT 9 FASA_JARINGAN Num 1 Berisi: 1 Fasa, 3 Fasa atau 4 Fasa
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN 10 HANTARAN_NETRAL Char 1 Ada Hantaran Netral: 0 -Tidak ada , 1 - Ada
Identitas Asset Kabel 20KV di dalam Gardu Induk, atau 11
1 ID_MVCABLE Char 14 GD MAINLINE Char 1 Hantarannya sebagai Mainline: 0 - Tidak , 1 - Ya
Identitas dimana Asset ditempatkan/pasang, contoh: GI 12 STATUS Char 1 0 - Tidak Aktif, 1 - Aktif
2 ID_KELAS Char 14 maka akan direlasikan ke Tabel FGI. Kalau dipasangnya
13 TGL_PASANG Date 8 Tanggal dipasang
di GD, direlasikan ke Tabel GD.
Berisi kode peralatan kabel yang ada pada Tabel 14 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal Operasi
3 KODE_PERALATAN Char 9 Katalog Peralatan (relasi dan mengacu ke tabel Katalog 15 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
Peralatan)
16 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
4 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
17 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
5 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
6 TINGKAT_RESIKO Char 1 18 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
1=Normal(default); 2=Medium; 3 High
7 MERK Char 15 Merk Kabel GROUND_WIRE (SLUIR)
8 PANJANG Num 5 Panjang Kabel yang digunakan TYPE FEATURE CLASS: LINE
Contoh: MVCable, Kabel Turun, Kabel Pilot, Kabel Fiber
9
JENIS Char 20
Optic, etc.
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
10 FUNGSI Char 30 Digunakan/Kegunaan 1 ID_GROUND_WIRE Char 14 Identidier Asset Ground Wire
Identitas SUTM dimana Asset ditempatkan,
11 STATUS Char 1 0 - Tidak Aktif, 1 - Aktif
2 ID_KELAS Char 14 direlasikan ke Tabel klas dimana asset tersebut
12 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan (SUTM)
13 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi Berisi kode yang berelasi/mengacu ke tabel
14 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun 3 KODE_PERALATAN Char 9 Katalog Peralatan
15 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun 4 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
16 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan 5 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
17 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku 6 TINGKAT_RESIKO Char 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3 High
7 TIANG_AWAL Char 14 ID_TIANG awal dari SLUWIR ground-wire
8 TIANG_AKHIR Char 14 ID_TIANG akhir dari SLUWIR ground-wire
9 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif
10 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan
11 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
12 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
62 13 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun 63
14 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
15 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
7 TIANG_AWAL Char 14 ID_TIANG awal dari SLUWIR ground-wire
8 TIANG_AKHIR Char 14 ID_TIANG akhir dari SLUWIR ground-wire
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
9
Lampiran:STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif
Lampiran:
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
10 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
11 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
12 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
SKTM
13 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
14 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
15 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku HANTARAN SKTM
TIPE FEATURE CLASS: LINE (GARIS)
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
2 1 ID_SKTM Char 14 Identitas Asset Jaringan SKTM
Identitas JTM yang merelasikan/mengacu ke
2 ID_JTM Char 14 tabel JTM
Kode Peralatan penghantar yang mengacu
3 KODE_PERALATAN Char 9 pada Tabel Katalog Peralatan (berisi Kode
Peralatan untuk Hantaran/Kabel)
4 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
5 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
6 TINGKAT_RESIKO Char 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3 High
7 PANJANG_HANTARAN Num 5 Panjang Hantaran satuan dalam kms
8 TINGKAT_ISOLASI Char 1 0 - Half Insulated , 1 - Full Insulated
9 FASA_JARINGAN Num 1 Berisi: 1 Fasa, 3 Fasa atau 4 Fasa
10 HANTARAN_NETRAL Char 1 Ada Hantaran Netral: 0 -Tidak ada , 1 – Ada
Hantarannya sebagai Mainline: 0 - Tidak , 1 –
11
MAINLINE Char 1 Ya
Berkaitan dengan tingkat resiko peralatan
12 TINGKAT_RESIKO Char 1 terhadap pengusahaan: 0 - Tidak , 1 -
Ya
13 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif
14 TGL_PASANG Date 8 Tanggal dipasang
15 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal Operasi
16 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
Lampiran:
17 NILAI_BUKU Num 17Struktur
JumlahData Aset
Nilai buku Jaringan Distribusi
18 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
19 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun

JOINTING
TYPE FEATURE CLASS: POINT
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
1 ID_JOINTING Char 14 Kode aset Jointing
ID_SKTM dimana Jointing ditempatkan, yang
2 ID_KELAS Char 14
mengacu/relasi ke tabel SKTM /SKUTM
Kode yang Mengacu/relasi ke tabel Katalog
3 KODE_PERALATAN Char 9 Peralatan
4 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
5 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
6 TINGKAT_RESIKO Char 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3 High
7 MERK Char 30 Merk dari Jointing
8 TYPE Char 15 Type jointing: elastimold, heatshrink, resin, dlsb
9 JOINTER Char 20 Nama Persh Pemasang dan Nama Jointer
10 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif
11 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan
64 65
12 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
13 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan dari SUTM
14 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku dari SUTM
15 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
6 TINGKAT_RESIKO Char 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3 High Lampiran:
7 MERK Char 30 Merk dari Jointing Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
Lampiran:
8 TYPE Char 15 Type jointing: elastimold, heatshrink, resin, dlsb
Lampiran:
Struktur
9 Data Aset Jaringan Distribusi
JOINTER Char 20 Nama Persh Pemasang dan Nama Jointer Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
10 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif
11 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan
JEMBATAN_KABEL
TYPE FEATURE CLASS: POLYGON
12 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
13 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan dari SUTM
14 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku dari SUTM 1 ID_JEMBATAN_KABEL Char 14 ID_aset Jembatan Kabel
15 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun ID_SKTM dimana manhole ditempatkan pada
2 ID_KELAS Char 14
16 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun Jaringan SKTM (merelasikan ke tabel SKTM)
18 X Num 17 Koordinat X 3 PJG_BENTANG Num 2 bentang jembatan dalam satuan meter
19 Y Num 17 Koordinat Y 4 KAPASITAS_JMBTAN Num 2 Jumlah kabel yang bisa dimuat
Kode konstruksi yang diambil dari Tabel
5 KODE_KONSTRUKSI Char 10 Kode_Konstruksi
6 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
7 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
MANHOLE 8 TINGKAT_RESIKO Char 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3 High
TYPE FEATURE CLASS: POINT 9 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN 10 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan
1 ID_MANHOLE Char 14 Identitas aset Manhole 11 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
ID_SKTM dimana manhole ditempatkan
12 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
2 ID_KELAS Char 14 pada Jaringan SKTM (merelasikan ke
tabel SKTM) 13 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
Kode yang mengacu/relasi ke Tabel 14 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
3 KODE_KONTRUKSI Char 10 Standard Kontruksi
15 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
4 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
16 X Num 17 Koordinat X
5 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
17 Y Num 17 Koordinat Y
6 TINGKAT_RESIKO Char 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3 High
4 X 6, 5 X 12, 6 X 12, 6 X 16, 6 X 18, 6 X
7 UKURAN Char 10 6, Unknown.
8 STATUS Char 1 0=aktif, 1=blm terpasang, 9=tdk aktif
9 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan
10 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
11 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan dari SUTM
12 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku dari SUTM
13 X Num 17 Koordinat X
14 Y Num 17 Koordinat Y

66 67
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
Lampiran: Lampiran:
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

SKUTM GARDU

GARDU
HANTARAN SKUTM TYPE FEATURE CLASS: POLYGON
TYPE FEATURE CLASS: LINE (GARIS)
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
1 ID_GARDU Char 14 Identitas aset Gardu
1 ID_SKUTM Char 14 ID-aset Jaringan SKUTM
2 ID_JTM Char 14 Identitas JTM penyuplay Listrik (SLUIR)
2 ID_JTM Char 14 Kode yang merelasikan/mengacu ke tabel JTM Berisi kode peralatan yang mengacu/relasi
Kode Peralatan penghantar yang mengacu 3 KODE_PERALATAN Char 9
ke tabel Katalog Peralatan
3 KODE_PERALATAN Char 10 pada Tabel Katalog Peralatan (berisi Kode 4 KODE_KONSTRUKSI Char 6 Mengacu kepada table Standar Kontruksi
Peralatan untuk Hantaran/Kabel)
5 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
4 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
6 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
5 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
7 TINGKAT_RESIKO Char 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3 High
6 TINGKAT_RESIKO Char 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3 High 1=Gardu Beton , 2=Gardu Portal , 3=Gardu
7 TINGKAT_ISOLASI Char 1 0 – Full Insulated, default; 1=half Insulated TYPE_GARDU Char 1 Cantol, 4=Gard. Kios 5=Grd. Tingkat, 6=Grd
8 PANJANG_HANTARAN Num 5 Panjang Hantaran satuan dalam KMS 8 Compact
9 TYPE_BANGUNAN_GRADU Char 1 Disesuaikan dengan standard kontruksi
9 FASA_JARINGAN Num 1 Berisi: 1 Fasa, 3 Fasa atau 4 Fasa
10 JUMLAH_TRAFO Num 2 Jumlah Trafo yang ada/existing
10 HANTARAN_NETRAL Char 1 Ada Hantaran Netral: 0 -Tidak ada , 1 – Ada
Hantarannya sebagai Mainline: 0 - Tidak , 1 – 11 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif
11
MAINLINE Char 1 Ya 12 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan
12 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif 13 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
13 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan 14 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
14 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi 15 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
15 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan 16 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
16 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku 17 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
18 X Num 17 Koordinat X
17 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
19 Y Num 17 Koordinat Y
18 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun

68 69
Lampiran:
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
Lampiran: Lampiran:
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

TRAFO TIANG

TRAFO
TIANG
TYPE FEATUR CLASS: POINT
TYPE FEATURE CLASS: POINT
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
1 ID_TRAFO Char 14 Identifier Asset TRAFO
1 ID_TIANG Char 14 Identifier Asset Tiang
ID_GARDU dimana Trafo tersebut
Kode Peralatan Tiang yang mengacu pada
2 ID_KELAS Char 14 ditempatkan. (relasi pada tabel CEL GI,
2 KODE_PERALATAN Char 9 Tabel Katalog Peralatan
CEL GD)
Kode yang mengacu/relasi pada Tabel 3 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
3 KODE_PERALATAN Char 9 Katalog Peralatan 4 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
4 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset 5 TINGKAT_RESIKO Char 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3 High
5 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset 6 TYPE_PONDASI Char 30 Tipe Pondasi yang ada pada Tiang
6 TINGKAT_RESIKO Char 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3 High 0=tidak ada, default; 1 = ada aset Pihak
7 ASET_P3 Num 1 Ketiga
7 MERK Char 30 Merk/Pabrik dari Trafo
8 KODE_PIHAK3 Char 12 Kode yg mengacu ke tabel Pihak ke 3
8 NO_SERI Char 15 Nomor serial dari Trafo
0=untuk umum (default); 1= pelanggan 9 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif
9 PERUNTUKAN Char 20 khusus 10 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan Tiang
10 JENIS Char 1 0 - Indoor , 1 - Outdoor , 2 - Dua-duanya 11 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal Mulai beroperasi Tiang
11 STATUS Char 1 0 - Tidak Aktif , 1 - Aktif 12 NILAI_PEROLEHAN NUM 17 Nilai Perolehan - Sistem Accounting
12 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan 13 NILAI_BUKU NUM 17 Nilai Buku - Sistem Accounting
13 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai aktif/operasi 14 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
14 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan 15 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
15 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku 16 X Num 17 Koordinat X di peta
16 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun 17 Y Num 17 Koordinat Y pada peta
20 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun

70 71
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
Lampiran: Lampiran:
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

SUTR SKTR

HANTARAN SUTR HANTARAN SKTR


TYPE FEATURE CLASS: LINE (GARIS) TYPE FEATURE CLASS: LINE
(GARIS)
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
1 ID_SUTR Char 14 Identitas aset SUTR (sluir)
Identitas JTR yang mengacu/relasi pada 1 ID_SKTR Char 14 Identitas aset SKTR
2 ID_JTR Char 14 tabel JTR Diisi dengan Id_SKTR dari Tabel SKTR
Kode Peralatan penghantar SUTR yang 2 ID_JTR Char 14 relasi pada tabel JTR
3 KODE_PERALATAN Char 9 Id-Gardu yang memasok yang
mengacu/relasi ke tabel Katalog Peralatan 3
ID_GARDU sluir ini dipasok, relasi ke Tabel ID_GARDU Char 14 mengacu/relasi pada tabel GARDU
ID_GARDU
4 GARDU Kode Peralatan penghantar SKTR yang
KODE_PERALATAN Char 9
5 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset 4 mengacu/relasi ke tabel Katalog Peralatan
6 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset 5 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
7 TINGKAT_RESIKO Char 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3 High 6 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
8 NAMA_JURUSAN Char 20 Nama Jurusan SUTR 7 NAMA_JURUSAN Char 10 Nama Jurusan SKTR
9 PANJANG_HANTARAN Num 4 Panjang Hantaran dalam Meter 8 TINGKAT_RESIKO Char 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3 High
10 FASA_JARINGAN Num 1 Berisi: 1 Fasa, 3 Fasa atau 4 Fasa 9 PANJANG_HANTARAN Num 4 Panjang Hantaran dalam Meter
11 HANTARAN_NETRAL Char 1 Ada Hantaran Netral: 0 -Tidak ada , 1 - Ada 10 FASA_JARINGAN Num 1 Berisi: 1 Fasa, 3 Fasa atau 4 Fasa
12 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif 11 HANTARAN_NETRAL Char 1 Ada Hantaran Netral: 0 -Tidak ada , 1 - Ada
13 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan Tiang 12 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif
14 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal Mulai beroperasi Tiang 13 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan Tiang
15 NILAI_PEROLEHAN NUM 17 Nilai Perolehan - Sistem Accounting 14 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal Mulai beroperasi Tiang
16 NILAI_BUKU NUM 17 Nilai Buku - Sistem Accounting 15 NILAI_PEROLEHAN NUM 17 Nilai Perolehan - Sistem Accounting
17 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun 16 NILAI_BUKU NUM 17 Nilai Buku - Sistem Accounting
18 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun 17 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
18 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun

72 73
Lampiran:
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
Lampiran: Lampiran:
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

STL-TR
HANTARAN STLTR
TIPE FEATURE CLASS: LINE
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
1 ID_STLTR Char 14 Identitas Asset STLTR
2 ID_JTR Char 14 Kode yang mengacu/relasi pada tabel JTR
3 KODE_PERALATAN Char 9 Kode Peralatan penghantar STLTR yang
mengacu/relasi ke tabel Katalog Peralatan
Id-TIANG yang memasok STLTR
4 ID_TIANG Char 12
(relasi/mengacu ke Tabel TIANG)
5 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
6 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
7 TINGKAT_RESIKO Char 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3 High
8 NAMA_JURUSAN Char 0 Nama Jurusan JTR sumber STLTR
9 PANJANG_HANTARAN Num 3 Panjang Hantaran
10 VOLUME Num 6 Banyaknya Mat.kabel /kawat SIR
11 FASA_JARINGAN Num 1 Berisi: 1 Fasa, 3 Fasa
12 HANTARAN_NETRAL Char 1 Ada Hantaran Netral: 0 -Tidak ada , 1 - Ada
13 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif
14 TGL_PASANG Date 8 Tanggal dipasang
15 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal Operasi
16 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
17 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
18 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
20 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun

74 75
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
Lampiran: Lampiran:
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

STL-TM APP
HANTARAN STLTM KOTAK_APP
TYPE FEATURE CLASS: LINE TYPE FEATURE CLASS: POINT
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
1 ID_STLTM Char 14 Identitas aset STLTM 1 ID_KOTAK_APP Char 14 Identitas Asset Kotak APP
ID-SUTM yang memasok ,/relasi pada ID_STLTM atau ID_STLTR pemasok(relasi
2 ID_SUTM Char 14 JARINGAN (tabel SUTM) 2 ID_KELAS Char 14 pada tabel STLTR/TM)
Kode Peralatan penghantar STLTM yang Berisi kode peralatan kotak APP pada
3 KODE_PERALATAN Char 9
mengacu/relasi ke tabel Katalog Peralatan 3 KODE_PERALATAN Char 9 Tabel Katalog Peralatan (relasi dan
Id-TIANG dari mana STLTM berawal (relasi mengacu ke tabel Katalog Peralatan)
4 ID_TIANG Char 14
ke Tabel TIANG) ID_TIANG pemasok (relasi ke Tabel
5 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset ID_TIANG Char 12 TIANG), diisi blank bila kotakAPPdipasok
4 dari STLTM atau STLTR
6 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
7 TINGKAT_RESIKO Char 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3 High 5 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
6 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
8 PANJANG_HANTARAN Num 3 Panjang Hantaran
VOLUME Num 6 Banyaknya Mat.kabel /kawat SIR 7 TINGKAT_RESIKO Char 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3 High
9
8 MERK Char 30 Merk dari Kotak APP
10 TINGKAT_ISOLASI Char 1 0 - Half Insulated , 1 - Full Insulated
9 TYPE Char 10 Dicantumkan Type kotak_app SPLN
11 FASA_JARINGAN Num 1 Berisi: 1 Fasa, 3 Fasa atau 4 Fasa
12 HANTARAN_NETRAL Char 1 Ada Hantaran Netral: 0 -Tidak ada , 1 - Ada 10 NO_SERI Char 15 Nomor Serial dari Kotak APP
13 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif 11 X Num 17 Koordinat X
14 TGL_PASANG Date 8 Tanggal dipasang 12 Y Num 17 Koordinat Y
15 1=langsung (tanpa CT/PT);
TGL_OPERASI Date 8 Tanggal Operasi 13 TAG_PENGUKURAN Char 1 2=tdk langsung (dengan CT, atau CT+PT)
16 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan Bilangan bulat, positif tidak boleh 0.
17 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku Diisi hasil perkalian rasio_CT dan rasio_PT,
14 FAKTOR_KALI Num 8 utk terhubung ke Alat_Bantu APP.
18 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
15 STATUS Char 1 0 - Tidak Aktif , 1 - Aktif
19 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
16 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan
17 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai operasi
18 NILAI_PEROLEHAN NUM 17 Nilai Perolehan
19 NILAI_BUKU NUM 17 Nilai Buku
20 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
21 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun

76 77
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
Lampiran: Lampiran:
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

ALAT_PENGUKUR ALAT_PEMBATAS
TYPE FEATURE CLASS: POINT TYPE FEATURE CLASS: POINT
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
1 ID_ALAT_PENGUKUR Char 14 ASSET ID ALAT PENGUKUR 1 ID_ALAT_PEMBATAS Char 14 ID_aset ALAT PEMBATAS
Diisi ID_KOTAK_APP dimana Alat Ukur ini Diisi ID_KOTAK_APP untuk siapa pengukur
2 ID_KELAS Char 14 dipasang 2 ID_KELAS Char 14 ini dipasang
Diisi ID_GD, atau ID_MVCELL, Diidi ID_GD, atau ID_MVCELL,
ID_KOTAKAPP, ID_TIANG dimana APP ID_KOTAK_APP, ID_TIANG dimana APP
3 LOKASI_PENEMPATAN Char 14 terpasang, relasi ke Tabel MVCELL, Tabel terpasang, relasi ke Tabel MVCELL, Tabel
TIANG, Table Gardu atau Tabel ID_PEL 3 LOKASI_PENEMPATAN Char 14
TIANG, Table Gardu,Table KOTAK_APP,
untuk menetapkan koordinat atau Tabel ID_PEL, utk penetapan
Berisi kode APP yang mengacu/relasi ke koordinat
KODE_PERALATAN Char 9
4 tabel Katalog Peralatan Berisi kode APP yang mengacu/relasi ke
3 KODE_PERALATAN Char 9
5 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset tabel Katalog Peralatan
6 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset 4 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
7 TINGKAT_RESIKO Char 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3 High 5 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
Nama alat pengukur : KWH, 6 TINGKAT_RESIKO Char 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3 High
8 NAMA_ALAT Char 30
KVARH,KWMAX,KWH EXIM,ETC Nama alat pembatas: Sekring lebur/Fuse,
9 NAMA_ALATPBTS Char 30
9 MERK_APP Char 15 CB, MCB
10 TYPE_APP Char 15 10 MERK_PBTS Char 15
11 NO_SERI Char 15 Nomor Serial Alat Pengukur 11 TYPE_PBTS Char 15
12 CARA_PENGUKURAN Num 1 0=langsung,default; 1=tdk langsung 12 NO_SERI Char 15 Nomor Serial Alat Pembatas
13 FAKTOR_KALI Num 6 Bilangan bulat positif, tidak boleh 0 13 STATUS Num 1 0 - Tidak Aktif , 1 - Aktif
14 STATUS Num 1 0 - Tidak Aktif , 1 - Aktif 14 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan
15 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan 15 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
16 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi 16 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
17 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan 17 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
18 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku 19 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
19 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun 20 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
20 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun

78 79
6 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
Lampiran: 7 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High
Lampiran: 8 MERK Char 30 Merk Termination Lampiran:
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi 9 TYPE Char 15 Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
Type Termination
10 JENIS Char 1 Jenis Termination
STRUKTUR TABEL PERALATAN JARINGAN 11 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif
12 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan
DISTRIBUSI
TABEL HARDWARE MOUNTING 13 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
ASSY.(HMA) 14 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN 15 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku Lampiran:
1 ID_MOUNTING_ASS Char 14 ID-aset HMA 16 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
Diisi ID_SUTM , ID_SKUTM atau ID_SUTR 17 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
ID_KELAS Char 14 Asset tersebut dipasang irelasi ke Tabel
2 SUTM, SKUTM atau SUTR
Diisi Identitas TIANG yang ditempati untuk
3 LOKASI_PENEMPATAN Char 14 TABEL
penentuan koordinat
Mengacu Ke Tabel Assbly . SUTM/SUTR GROUNDING/PERTANAHAN
4 KODE_KONTRUKSI Char 6
Standard Kontruksi
Nama ASSEMBLY disesuaikan dengan
5 NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
NAMA_PERALATAN Char 30 standard kontruksi.
1 ID_GROUNDING Char 14 Identitas aset utk Grounding/Pertanahan
6 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
Kode Lokasi dimana Asset ditempatkan,
7 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset 2 ID_KELAS Char 14 direlasikan ke Tabel klas dimana asset
8 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High tersebut terpasang
9 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif LOKASI_PENEMPATAN Char 14 Diisi Id_TIANG, atau ID_GARDU, yang
10 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan 3 ditempati untuk penentuan koordinat
Berisi kode yang berelasi/mengacu ke tabel
11 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi 4 KODE_PERALATAN Char 9 Katalog Peralatan
12 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan 5 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
13 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku 6 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
14 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun 7 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High
15 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun Nilai Tahanan Grounding satuan dalam
8 IMPEDANSI Num 5 Ohm
9 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif
TABEL TERMINATION 10 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan
11 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN 12 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
Identitas aset Termination Tegangan 13 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
1 ID_MVTERMINATION Char 14 Menenngah
14 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
Diisi ID_FGI, SUTM, SKUTM, SKTM,
GARDU, dimana Asset ditempatkan, 15 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
2 ID_KELAS Char 14
direlasikan ke Tabel MGI, SUTM, SKTM,
SUKTM, GD TABEL PERALATAN_LAIN
Diisi Identitas TIANG yang ditempati untuk
3 LOKASI_PENEMPATAN Char 14
penentuan koordinat
Berisi kode peralatan kabel yang ada pada NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
KODE_PERALATAN Char 9 Tabel Katalog Peralatan (relasi dan 1 ID_PERALATAN_LAIN Char 14 Identitas untuk Peralatan Lain
4 mengacu ke tabel Katalog Peralatan) Diisi dengan ID_Asset dimana aset
ID_KELAS Char 14
5 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset 2 Peralatan Lain di tempatkan
6 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
3 NO_DOKUMEN Char 20
4 TGL_DOKUMEN Date 8
7 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High 01= Berita Acara Pencatatan Aset berisi
8 MERK Char 30 Merk Termination rekapitulasi gabungan
9 TYPE Char 15 Type Termination 02, 03... dst= lembar Lampiran BA berisi
10 JENIS Char 1 Jenis Termination 5 LEMBAR_KE Num 2 rincian aset yang dicakup, misal pole
schedule yang menjelaskan peralatan
11 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif yang terpasang di setiap tiang dan
80
12 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan Kode_konstruksinya 81
13 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi Identitas penyimpanan image-dokumen,
6
IMAGE_ID Char 14 tabel DOC_IMAGE
14 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
Penjelasan singkat mengenai Peralatan
15 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku 7
DISCRIPTION Char 50 Lainyang bersangkutan
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN 17 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
1 ID_PERALATAN_LAIN Char 14 Identitas untuk Peralatan Lain 18 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
Diisi dengan ID_Asset dimana aset
Lampiran:
2
ID_KELAS Char 14
Peralatan Lain di tempatkan Lampiran:
Struktur
3 Data Aset
NO_DOKUMEN Jaringan Distribusi
Char 20 Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
4 TGL_DOKUMEN Date 8
01= Berita Acara Pencatatan Aset berisi TABEL SECTIONALIZER
rekapitulasi gabungan
02, 03... dst= lembar Lampiran BA berisi NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
5 LEMBAR_KE Num 2 rincian aset yang dicakup, misal pole 1 ID_SECTIONALIZER Char 14 Identitas aset Sectionalizer
schedule yang menjelaskan peralatan Identitas SUTM atau SKUTM, relasikan ke
yang terpasang di setiap tiang dan 2 ID_KELAS Char 14 Tabel SUTM, SKUTM
Kode_konstruksinya Diisi ID_TIANG yang ditempati
Identitas penyimpanan image-dokumen, 3 LOKASI_PENEMPATAN Char 14 Sectioanalyser untuk penentuan koordinat
6
IMAGE_ID Char 14 tabel DOC_IMAGE Berisi kode peralatan sectioanalyser , relasi
Penjelasan singkat mengenai Peralatan KODE_PERALATAN Char 9
7 4 ke tabel Katalog Peralatan
DISCRIPTION Char 50 Lainyang bersangkutan
5 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
8 STATUS_PERALATAN Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif
6 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
9 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan ???
7 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High
10 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
8 TYPE Char 15 Tipe dari sectionalizer
11 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan 9 TEGANGAN Num 5 Dalam satuan Volt
12 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku Lampiran: 10 STATUS Char 1 0=Aktif, 1=Tidak Aktif
13 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun 11 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi 12 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
14 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
13 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan Lampiran:
14 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
15 UMUR_EKONOMIS Num Struktur
2 DataTahun
Satuan Aset Jaringan Distribusi
TABEL RECLOSER 16 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
19
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
1 ID_RECLOSER Char 14 Identitas aset RECLOSER TABEL PEMISAH_BEBAN (No Load Break
Diisi Identitas SUTM atau SKUTM relasikan Switch)
2 ID_KELAS Char 14 ke Tabel SUTM, SKUTM
Diisi Identitas TIANG yang ditempati untuk NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
3 LOKASI_PENEMPATAN Char 14
penentuan koordinat 1 ID_NOLOAD_BS Char 14 Identifier Pemisah Beban
Peralatan tersebut mengacu/relasi pada Diisi identitas aset , relasikan ke Tabel
4
KODE_PERALATAN Char 9 tabel Katalog Peralatan 2 ID_KELAS Char 14 SUTM atau SKUTM
5 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset Diisi ID_TIANG yang ditempati aset
6 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset Pemisah Beban terpasang untuk
7 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High 3 LOKASI_PENEMPATAN Char 14 penentuan koordinat
8 MERK Char 50 Merk/Pabrik Kode yang mengacu/relasi ke Tabel
9 TYPE Char 15 Tipe dari recloser 4 KODE_PERALATAN Char 9 Katalog Peralatan
10 NO_SERI Char 20 5 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
11 THN_PEMBUATAN Num 4 6 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
12 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif 7 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High
13 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan 8 MERK Char 30 Merk peralatan ybs
14 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi 9 TYPE Char 10 Penggunaan CEL sebagai Pemutus, LBS,
15 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan 10 FUNGSI Char 3 Pemisah Jaringan
16 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku 11 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif
17 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun 12 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan
18 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun 13 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
14 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
15 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
16 UMUR_EKONOMIS Num 2 dalam satuan tahun
17 UMUR_MANFAAT Num 2 dalam satuan tahun
TABEL SECTIONALIZER

NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN


1 ID_SECTIONALIZER Char 14 Identitas aset Sectionalizer
82 Identitas SUTM atau SKUTM, relasikan ke TABEL PEMUTUS_BEBAN (LBS-Load 83
2 ID_KELAS Char 14 Tabel SUTM, SKUTM Breack Switch)
Diisi ID_TIANG yang ditempati
3 LOKASI_PENEMPATAN Char 14 Sectioanalyser untuk penentuan koordinat NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
Berisi kode peralatan sectioanalyser , relasi
16 UMUR_EKONOMIS Num 2 dalam satuan tahun 14 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
17 UMUR_MANFAAT Num 2 dalam satuan tahun 15 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
16 UMUR_EKONOMIS Num 2 Dalam satuan tahun
Lampiran: 17 UMUR_MANFAAT Num 2 Dalam satuan tahun Lampiran:
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

TABEL PEMUTUS_BEBAN (LBS-Load TABEL FUSE_CUT_OUT


Breack Switch)
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
1 ID_CUTOUT Char 14 Identitas aset Fuse Cut Out
1 ID_LBS Char 14 Identitas aset LBS
Identitas SUTM, SKUTM, relasi ke Tabel
Diisi Identitas SUTM atau SKUTM, 2 ID_KELAS Char 14 SUTM, SKUTM , GARDU
2 ID_KELAS Char 14 relasikan ke Tabel SUTM, SKUTM
Identitas TIANG atau GARDU tempati
Diisi ID_TIANG yang ditempati aset 3 LOKASI_PENEMPATAN Char 14 Arrester dan untuk penentuan koordinat
3 LOKASI_PENEMPATAN Char 14 LBSdan untuk penentuan koordinat
Kode yang diambil dari Tabel Katalog
Kode yang mengacu/relasi ke Tabel 4 KODE_PERALATAN Char 9 Peralatan
4 KODE_PERALATAN Char 9 Katalog Peralatan
5 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset 5 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
6 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset 6 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
7 7 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High
KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High
8 TYPE Char 20
8 MERK Char 20 Merk/Pabrik 9 MERK Char 20
9 TYPE 20 Type dari pabrik
10 NO_SERI Char 20 10 JENIS Char 20
0=Air, 1=Auto Reclosing, 2=G C B, 3=Kyle, 11 STATUS Num 1 0=Aktif, 1=Tidak Aktif
Char 1 4=Non-Reclosing, 5=O C B, 6=V C B, 12 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan
11 MODE_OPR 7=Vacuum Interupter, , 9=Tak diketahui
12 THN_PEMBUATAN Num 4 13 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
13 STATUS Char 1 0=Aktif, 1=Perencanaan, 9=Tidak Aktif 14 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan Lampiran:
14 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan 15 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah
Struktur DataNilai
AsetbukuJaringan Distribusi
Lampiran:
15 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
16 UMUR_EKONOMIS Num 2 Dalam satuan tahun
16 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah
Struktur DataNilai Perolehan
Aset Jaringan Distribusi
17 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku 17 UMUR_MANFAAT Num 2 Dalam satuan tahun
18 UMUR_EKONOMIS Num 2 dalam satuan tahun
19 UMUR_MANFAAT Num 2 dalam satuan tahun
TABEL LLC

TABEL ARRESTER
21
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
1 ID_LLC Char 14 Identifier dari LLC
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN Diisi Identitas SUTM/SKUTM, irelasi ke
1 ID_ARRESTER Char 14 Identitas aset Arrester ID_KELAS Char 14
2 Tabel SUTM, SKUTM
Diisi Identitas SUTM/SKUTM, relasi ke Identitas TIANG tempati LLC untuk
2 ID_KELAS Char 14 Tabel SUTM, SKUTM 3
LOKASI_PENEMPATAN Char 14 penentuan koordinat
Diisi Identitatas TIANG atau GARDU utk Kode peralatan yang mengacu pada Tabel
3 LOKASI_PENEMPATAN Char 14 penetapan koordinat 4
KODE_PERALATAN Char 9 Katalog Peralatan
4 KODE_PERALATAN Char 9 Mengacu pada Tabel Katalog Peralatan 5 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
5 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset 6 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
6 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset 7 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High
7 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High 8 MERK Char 20 Merk Peralatan / Buatan Pabrik
8 TYPE Char 20 9 NO_SERI Char 20 Nomor seri dari peralatan
9 MERK Char 20 10 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif
10 JENIS Char 20 11 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan
11 STATUS Num 1 0=Aktif, 1=Tidak Aktif 12 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
12 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan 13 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
13 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi 14 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
14 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan 15 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
15 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku 16 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
16 UMUR_EKONOMIS Num 2 Dalam satuan tahun
17 UMUR_MANFAAT Num 2 Dalam satuan tahun

84 TABEL MVCELL 85
TABEL FUSE_CUT_OUT
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
1 ID_CELL Char 14 ID Asset MVCELL
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
14 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku 14 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Nilai Perolehan peralatan
15 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun 15 NILAI_BUKU Num 17 Nilai Buku peralatan
16 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
Lampiran: 16 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun Lampiran:
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi 17 UMUR_MANFAAT Num 2 Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
Satuan Tahun

TABEL MVCELL TABEL ASSEMBLY

NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
1 ID_CELL Char 14 ID Asset MVCELL 1 ID_ASSEMBLY_TIANG Char 14 Identitas Assembly Tiang
Berisi ID Gardu untuk merelasikan pada Diisi identitas SUTM/SKUTM tempat
2 ID_KELAS Char 14
Tabel Gardu dan penetapan koordinat LOKAS_PENEMPATAN Char 14 terpasangnya, relasi ke Tabel SUTM/SKUTM
Diisi ID_GARDU untuk menetapkan Berisi kode peralatan yang mengacu pada tabel
3 LOKASI_PENEMPATAN Char 14
kordinat geografis 2 KODE_PERALATAN Char 9 Katalog Peralatan
berisi Kode Peralatan yang diambil dari Id_TIANG untuk penetapan koordinat
KODE_PERALATAN Char 9
4 Tabel Katalog Peralatan 3 ID_TIANG Char 14 merelasikan pada Tabel TIANG
5 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset 4 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
6 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset 5 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
7 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High 7 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High
8 MERK Char 20 Merk peralatan yang dipakai Kode diambil dari Tabel Konstruksi (Standar
9 TYPE 20 8 KODE_KONSTRUKSI Char 10 Kontruksi)
10 NO_SERI Char 20 Nomor Serial dari peralatan Uraian singkat dari susunan HWAyang
Pemisah, Pemutus, Pemutus Tenaga, 9 KETR_ASEMBLY Char 30 terpasang.
JENIS Char 1 Pengaman Trafo, Interface / Terminal 10 FUNGSI Char 20 Fungsi/Kegunaan dari peralatan
11 Kabel, Pengukuran. 11 STATUS Char 1 0 - Tidak Aktif , 1 - Aktif
12 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif 12 TGL_PASANG Date 8 Tanggal pemasangan dari peralatan
13 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan 13 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal pengoperasian peralatan
14 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi 14 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Nilai Perolehan peralatan
15 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan Lampiran: 15 NILAI_BUKU Num 17 Nilai Buku peralatan Lampiran:
16 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku 16 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
Struktur DataTahun
Aset Jaringan Distribusi 17 UMUR_MANFAAT Num
Struktur
2
Data Aset Jaringan Distribusi
Satuan Tahun
17 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan
18 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun

TABEL PHBTR TABEL ASET_PIHAK3

NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
1 ID_PHBTR Char 14 Identitas Asset PBHTR 1 KODE_PIHAK3 Char 10 Identitas mitra Pihak Ketiga
Berisi ID Gardu untuk merelasikan pada Obyek kerjasama, Contoh: PJU, iklan, banner,
2 ID_KELAS Char 14 2 OBYEK_TERPASANG Char 30 Kabel Komunikasi, etc.
Tabel Gardu.
Kode yang mengacu/relasi ke Tabel
23 3 NAMA_PIHAK3 Char 30 Nama badan/instansi pihak ke 3
3 KODE_PERALATAN Char 9 Katalog Peralatan Bidang usaha: 1-layanan publik (PJU); 2-
Berisi ID Gardu untuk menetapkan 4 BIDANG USAHA Num 1 layanan sosial ; 3-layanan komersial
Char 14 5 TGL_PASANG Date 8 Tanggal mulai dipasang
4 LOKASI_PENEMPATAN koordinat dari Tabel Gardu.
5 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset 6 TGL_JATUH_TEMPO Date 8 Tanggal akhir dipasang
6 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
7 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High
8 MERK Char 30 Merk TABEL RELASI
1=2 JURUSAN, 2=4 JUR, 3=8 JUR, 4=12
9 TYPE Char 1 JUR
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
10 JENIS_PEMUTUS Char 1 1=MCCB 2=LBS
1 ID_TIANG Char 12 Kode yang mengacu ke Tabel TIANG
11 STATUS Char 1 0 - Tidak Aktif , 1 - Aktif
Kode Relasi yg mengacu ke tabel (JTM / JTR /
12 TGL_PASANG Date 8 Tanggal pemasangan dari peralatan
2 ID_KELAS Char 12 dua duanya)
13 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal pengoperasian peralatan
Kode konstruksi yang mengacu ke (tabel
14 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Nilai Perolehan peralatan
3 KODE_KONSTRUKSI Char 10 Standar Konstruksi)
15 NILAI_BUKU Num 17 Nilai Buku peralatan
4 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal pengoperasian dari Kontruksi
16 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun 5 KETERANGAN Char 30 Keterangan
17 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun Catatan: Tabel referensi untuk merelasikan antara Tabel TIANG dengan Tabel Jaringan TM/TR/Dua-
duanya
TABEL ASSEMBLY
86 87
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN TABEL TITIK_PEMBAGI
1 ID_ASSEMBLY_TIANG Char 14 Identitas Assembly Tiang
Diisi identitas SUTM/SKUTM tempat NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
5 KETERANGAN Char 30 Keterangan 7 FAKTOR_KALI Num 7 tidak boleh default
Catatan: Tabel referensi untuk merelasikan antara Tabel TIANG dengan Tabel Jaringan TM/TR/Dua- Kode merelasikan ke pemilik
duanya 8 KD_PENGELOLA Char 10 aset
Lampiran: 9 KD_PELAKSANA Char 10 Lampiran:
Kode unit pengelola aset
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Struktur Data Aset Jaringan2=Medium;
1=Normal(default); Distribusi
10 KODE_RESIKO Num 1 3=High
TABEL TITIK_PEMBAGI 11 MERK Char 30 Merk
12 TYPE Char 10 Type
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN 13 JENIS Char 1 Jenis
1 ID_TITIK_PEMBAGI Char 14 Identitas Titik Pembagi 14 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif
2 ID_KELAS Char 14 Diisi Id_JTR atau Id_SKTR 15 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan
3 ID_SKTR Char 14 Identitas JTR pemasok, relasi ke tabel SKTR 16 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
Kode peralatan titik pembagi yang diambil dari 17 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
KODE_PERALATAN Char 9
4 tabel Katalog Peralatan 18 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
5 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset 19 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
6 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset 20 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
7 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High
8 MERK Char 30 Merk/Pabrik dari Titik Pembagi
9 TYPE Char 30 Type dari Titik Pembagi
10 NO_SERI Char 15 Nomor serial dari Titik Pembagi TABEL LVTERMINATION
Jumlah sambungan yang bisa dilayani dari titik
11 JML_SAMBUNGAN Num 2 pembagi NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
12 KOORDINAT_X Num 17 ID aset Termination Tegangan
13 KOORDINAT_Y Num 17 1 ID_LVTERMINATION Char 14 Rendah
14 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif 2 ID_KELAS Char 14 Diisi Id_JTR atau Id_SKUTR/TIC
15 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan 3 ID_TIANG yang ditempati,
16 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi relasikan ke tabel tiang
17 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan LOKASI_PENEMPATAN Char 9 Pengelompokan
Lampiran: 4 Kode merelasikan ke pemilik
18 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
19 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan
Struktur Tahun
Data Aset Jaringan Distribusi KD_PENGELOLA Char 10 aset
20 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun 5 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
6 1=Normal(default); 2=Medium;
KODE_RESIKO Num 1 3=High
7 TYPE Char 15
TABEL INSTALASI_PENGUKURAN 9 STATUS Char 1
10 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal Operasi
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN 11 TGL_PASANG Date 8 Tanggal dipasang
Identitas aset Instalasi 12 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
25 13 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
1 ID_INSTALASI_PENGUKURAN Char 14 Pengukuran
2 ID_KELAS Char 14 Identitas asset APP 14 UMUR_EKONOMIS Num 2 Dalam satuan Tahun
Identitas Gardu tempat 15 UMUR_MANFAAT Num 2 Dalam satuan Tahun
LOKASI_PENEMPATAN Char 14 pemasangan,relasi ke Tabel
3 Gardu Distribusi.
Kode yang mengacu/relasi ke
4 KODE_PERALATAN Char 9 Tabel Katalog Peralatan
Diisi Identitas ALAT_BANTU_
CT yang berkaitan dengan
5 ID_CT Num 14 pengukuran
Diisi identitas
ALAT_BANTU_PT yang berkait
6 ID_PT Num 14 dgn pengukuran
Diisi dengan hasil kali Rasio_CT
dam Rasio_PT yang berkaitan,
7 FAKTOR_KALI Num 7 tidak boleh default
Kode merelasikan ke pemilik
8 KD_PENGELOLA Char 10 aset
9 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
1=Normal(default); 2=Medium;
10 KODE_RESIKO Num 1 3=High
11 MERK Char 30 Merk
12 TYPE Char 10 Type
88
13 JENIS Char 1 Jenis 89
14 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif
15 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan
16 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
10 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal Operasi
11 TGL_PASANG Date 8 Tanggal dipasang Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
12 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
Lampiran:
13 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku Lampiran:
Struktur
14 Data Aset Jaringan Distribusi
UMUR_EKONOMIS Num 2 Dalam satuan Tahun Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
15 UMUR_MANFAAT Num 2 Dalam satuan Tahun
TABEL ALAT_BANTU_APP
PERALATAN KONTROL
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
1 ID_ALAT_BANTU Char 14 ID ALAT_BANTU TABEL POWER_SUPPLY (DC Power Supply)
Diisi Identitas APP yang NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
2
ID_KELAS Char 14 tersambung dgn alat ini
1 ID_POWER_SUPPLY Char 14 Identitas aset DC-Power Supply
3 LOKASI_PENEMPATAN Char 14 ID_asset yg menampung alat
bantu ini, ID_MVCELL, Identitas asset induknya, untuk
2 ID_KELAS Char 14
ID_KTK_APP, apa power suplly ini bekerja
ID_INT_PENGUKURAN, Kode dimana DC_Power suplay
ID_GARDU, relasi ke Tabel ditempatkan
MVCEL,GARDU,KOTAK_APP FGI,GD,REPEATER dlsb (relasi
LOKASI_PENEMPATAN Char 14
etc untuk menetapkan koordinat ke tabel GI/GD/FASILITAS
geodetik serta meentukan lokasi CONTROL, menentukan
fisik alat bantu koordinat geodetik
Berisi kode peralatan yang Kode peralatan titik pembagi
4 KODE_PERALATAN Char 9 mengacu/relasi ke tabel Katalog 3 KODE_PERALATAN Char 9 yang mengacu/relasi pada tabel
Peralatan Katalog Peralatan
Nama alat BANTU 4 MERK Char 15 Merk
5 NAMA_ALAT Char 30 PENGUKURAN:CT,PT,TIME 5 DAYA Num 3 Satuan dalam KVA
SWITCH, ETC.
6 KAPASITAS Num 3 satuan dalam KVAH
6 MERK Char 15 Merk/Pabrik dari Alat Ukur Kode merelasikan ke pemilik
7 NO_SERI Char 15 Nomor Serial Alat Pengukur 7
KD_PENGELOLA Char 10 aset
1= Trafo arus; 2=Trafo 8 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
8
KODE_ITEM Num 1 Tegangan; 3=timeswitch 1=Normal(default); 2=Medium;
9 9
KELAS_KETELITIAN Num KODE_RESIKO Num 1 3=High
Diisi faktor kali ALAT_BANTU, 10 STATUS Char 1 0 - Tidak Aktif , 1 - Aktif
10 RASIO_IN-OUT Num 7 tidak boleh kosong
11 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan
Kode merelasikan ke pemilik
11 KD_PENGELOLA Char 10 aset 12 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
12 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset 13 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
1=Normal(default); 2=Medium; 14 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
13 KODE_RESIKO Num 1 3=High
15 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
14 STATUS Char 1 0 - Tidak Aktif , 1 - Aktif
16 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
15 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan
16 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
17 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
18 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
19 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
20 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun

27

90 91
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
Lampiran: Lampiran:
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

TABEL RELAY TABEL INDIKATOR_GANGGUAN

NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
Identitas aset Indikator
1 ID_RELAY Char 14 Identitas Aset Relay
1 ID_INDIKATOR Char 14 Gangguan
Diisi Identitas Fasilitas Kontrol
2 ID_KELAS Char 14 Diisi dengan Identitas
untuk siapa relai bekerja
Identitas aset tempat 2 ID_KELAS Char 14 Fasilitas Kontrol untuk siapa
pemasangan (relasi pada indikator ini bekerja
LOKASI_PENEMPATAN Tabel Asset tersebut Identitas aset tempat
dipasang, Contoh Tabel: GI, pemasangan (relasi pada Tabel
3 SKUTM,GD) Asset tersebut dipasang,
LOKASI_PENEMPATAN
Peralatan tersebut Contoh Tabel: GI, SKUTM,GD)
mengacu/relasi pada tabel utk penetapan koordinat
4 KODE_PERALATAN Char 9 Katalog Peralatan 3 geodetik
Kode merelasikan ke pemilik Kode peralatan yang
5 KD_PENGELOLA Char 10 aset mengacu/relasi ke Tabel
4 KODE_PERALATAN Char 9 Katalog Peralatan
6 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
1=Normal(default); 2=Medium; 5 NAMA_PERANGKAT Char 30 Nama peralatan
7 KODE_RESIKO Num 1 3=High Kode merelasikan ke pemilik
Merk/pabrik dari peralatan 6 KD_PENGELOLA Char 10 aset
8 MERK Char 30 Riley 7 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
9 NO_SERI Char 15 Nomor serial peralatan relay 1=Normal(default); 2=Medium;
OCR,UFR,GFR,OC 8 KODE_RESIKO Num 1 3=High
10 JENIS_RELAY CHR 10 DIRECTIONAL RELAY, ETC 9 MERK Char 30 Merk/buatan dari peralatan
11 STATUS Char 1 0 - Tidak Aktif , 1 - Aktif 10 NO_SERI Char 15 Nomor serial peralatan
12 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan 11 FUNGSI Char 15 fungsi/kegunaan dari Peralatan
13 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi 12 STATUS Char 1 0 - Tidak Aktif , 1 - Aktif
14 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan 13 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan
15 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku 14 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
16 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun 15 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
17 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun 16 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
17 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
18 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun

92 93
Lampiran:
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
Lampiran: Lampiran:
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

TABEL PERALATAN_SENSOR TABEL RTU

NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
1 ID_PERALATAN_SENSOR Char 14 Identitas aset peralatan sensor Identitas aset Remote Terminal
Diisi dengan Identitas Fasilitas 1 ID_RTU Char 14 Unit (RTU)
2 ID_KELAS Char 14 Kontrol untuk siapa peralatan Diisi dengan Identitas Fasilitas
sesnsor ini bekerja 2 ID_KELAS Char 14 Kontrol untuk siapa RTU ini
Identitas aset tempat bekerja
pemasangan (relasi pada Tabel Identitas aset tempat pemasangan
3 LOKASI_PENEMPATAN Char 14 Asset tersebut dipasang, Contoh (relasi pada Tabel Asset tersebut
3 LOKASI_PENEMPATAN Char 14
Tabel: GI, GD) utk penetapan dipasang, Contoh Tabel: GI, GD)
koordinat geodetik utk penetapan koordinat geodetik
Kode peralatan yang Peralatan tersebut mengacu/relasi
4 KODE_PERALATAN Char 9 mengacu/relasi ke Tabel Katalog 4 KODE_PERALATAN Char 9 pada tabel Katalog Peralatan
Peralatan. 5 NAMA_PERANGKAT Char 30 Nama peralatan RTU
Nama peralatan. Contoh: -
5 6 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
NAMA_PERANGKAT Char 30 TRANSDUCER
7 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
6 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
1=Normal(default); 2=Medium;
7 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset 8 KODE_RESIKO Num 1 3=High
1=Normal(default); 2=Medium;
9 MERK Char 30 Merk/pabrik dari peralatan
8 KODE_RESIKO Num 1 3=High
9 MERK Char 30 Merk/buatan dari peralatan 10 NO_SERI Char 15 Nomor serial peralatan
11 STATUS Char 1 0 - Tidak Aktif , 1 - Aktif
10 NO_SERI Char 15 Nomor serial peralatan
12 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan
11 FUNGSI Char 15 fungsi/kegunaan dari Peralatan
12 STATUS Char 1 0 - Tidak Aktif , 1 - Aktif 13 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
14 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
13 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan
15 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
14 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
Jumlah Nilai Perolehan dari 16 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
15 NILAI_PEROLEHAN Num 17 SUTM 17 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
16 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku dari SUTM
17 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
18 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun

94 95
Lampiran:
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
Lampiran: Lampiran:
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

TABEL BATERY TABEL INVERTER

NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
1 ID_BATERY Char 14 Identitas aset batery 1 ID_INVERTER Char 14 Identitas aset inverter
Diisi dengan Identitas Fasilitas Diisi dengan Identitas Fasilitas
2 ID_KELAS Char 14 Kontrol untuk siapa batery ini 2 ID_KELAS Char 14 Kontrol untuk siapa inverter ini
bekerja bekerja
Identitas aset tempat pemasangan Identitas aset tempat pemasangan
(relasi pada Tabel Asset tersebut (relasi pada Tabel Asset tersebut
3 LOKASI_PENEMPATAN Char 14 3 LOKASI_PENEMPATAN Char 14
dipasang, Contoh Tabel: GI, GD) dipasang, Contoh Tabel: GI, GD)
utk penetapan koordinat geodetik utk penetapan koordinat geodetik
Peralatan tersebut mengacu/relasi Peralatan tersebut mengacu/relasi
4 KODE_PERALATAN Char 9 4 KODE_PERALATAN Char 9
pada tabel Katalog Peralatan pada tabel Katalog Peralatan
5 KD_PENGELOLA Char 10 Nama peralatan 5 KD_PENGELOLA Char 10 Nama peralatan
6 KD_PELAKSANA Char 10 Merk/pabrik dari peralatan 6 KD_PELAKSANA Char 10 Merk/pabrik dari peralatan
1=Normal(default); 2=Medium; 1=Normal(default); 2=Medium;
7 7
KODE_RESIKO Num 1 3=High KODE_RESIKO Num 1 3=High
8 MERK Char 15 Nomor serial peralatan 8 MERK Char 15
9 TYPE Char 15 9 TYPE Char 15
10 TEGANGAN Num 3 Nilai tegangan kerja dalam Volt DC 10 NO-SERI Num 3 Nomor serial peralatan
Energy tersimpan dalam satuan 11 TEGANGAN Char 20 Tegangan kerja dalam satuan Volt
11
KAPASITAS Num 5 KVAH
12 KAPASITAS Num 5 Daya dalam satuan KVA
12 STATUS Char 1 0 - Tidak Aktif , 1 - Aktif
13 STATUS Char 1 0 - Tidak Aktif , 1 - Aktif
13 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan
14 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan
14 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
15 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
15 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
16 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
16 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
17 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
17 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
18 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
18 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
19 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun

96 97
Lampiran:
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
Lampiran:
Lampiran: Lampiran:
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi StrukturStruktur DataJaringan
Data Aset Aset Jaringan Distribusi
Distribusi
TABEL PENGENDALI_SCADA
STRUKTUR TABEL FASILITAS KOMUNIKASI
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
1 ID_PSCADA Char 14 Identitas asset Komputer Pengendali TABEL PUSAT_KOMUNIKASI
Diisi dengan Identitas Fasilitas TYPE FEATURE CLASS: POLIGON
ID_KELAS Char 14 Kontrol untuk siapa SCADA ini NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
2 bekerja Identitas aset dari peralatan dan
Nama pengendali. Contoh: APD …, 1 ID_PUSAT_KOMUNIKASI Char 14 fasilitas komunikasi
3 NAMA_PENGENDALI Char 30 Cabang …. Identitas sistem Komunikasi yang
2 ID_KELAS Char 14
4 ALAMAT Char 30 Alamat dimana SCADA ditempatkan berpust di sini
5 KOORDINAT_X Num 17 3 NAMA_PSTKOM Char 30 Nama fasilitas Pusat Komunikasi
6 KOORDINAT_Y Num 17 4 ALAMAT_PSTKOM Char 50 Alamat
7 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset 5 NAMA_FAS_PSTKOM Char 30 Nama peralatan.
8 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset 6 FUNGSI Char 50 fungsi/kegunaan dari Peralatan
9 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High 7 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
1-Kota Metropolit;2=kota besar;3=kota
10 KELAS-SCADA Num 1 kecil dan remote 8 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
11 MERK Char 15 9 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High
12 TYPE Char 15 10 STATUS Char 1 0 - Tidak Aktif, 1 - Aktif
13 NO_SERI Char 20 Nomor Serial dari Perangkat 11 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan ???
14 STATUS Char 1 0 - Tidak Aktif , 1 - Aktif 12 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
15 TGL_PASANG Date 8 Tanggal perangkat dipasang 13 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
16 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal perangkat mulai dioperasikan 14 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
17 NILAI_PEROLEHAN NUM 17 Nilai Perolehan 15 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
18 NILAI_BUKU NUM 17 Nilai Buku 16 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
19 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
20 KABEL_FIBER_OPTIK
UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
TYPE FEATUR CLASS : LINE
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
1 ID_KABEL_FO Char 14 Identifikasi aset kabel FO (sluir)
Identitas Sistem Pengendali komunikasi
data diman asset tersebut ditempatkan
2 ID_KELAS Char 14 (induk)
Kode Peralatan untuk saluran
3 KODE_PERALATAN Char 9 komunikasi
4 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
5 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
6 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High
7 MERK Char 15 Merk kabel FO
8 NO_SERI Char 15 Nomor serial dari kabel FO
9 JUMLAH_CORE Char 1 0 - 2, 1 - 4, 2 - 6, 3 - 8 dan 4 - 10
10 TITIK_AWAL NUM 17 KOORDINAT AWAL
11 TITIK_AKHIR NUM 17 KOOR AKHIR
12 PANJANG_HANTARAN Num 3 Panjang hantaran Kabel FO
13 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif
14 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan ???
15 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
98 16 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan dari SUTM 99
17 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku dari SUTM
18 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
10 TITIK_AWAL NUM 17 KOORDINAT AWAL
20 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
11 TITIK_AKHIR NUM 17 KOOR AKHIR
21 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
12 PANJANG_HANTARAN
Lampiran: Num 3 Panjang hantaran Kabel FO Lampiran:
22 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
Struktur Data Aset Jaringan DistribusiChar
13 STATUS 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
14 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan ???
15 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi TABEL PUSAT_KOMUNIKASI VOICE
16 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan dari SUTM NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
17 NILAI_BUKU Num 17 Lampiran:
Jumlah Nilai buku dari SUTM 1 ID_PUSAT_KOMUNIKASI Char 14 Identitas Pusat Komunikasi Voice
Diisi Identitas Fas Komunikasi voice yg
18 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun 2 ID_KELAS Char 14
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi berpusat di sini
19 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun 3 KOORDINAT_X Num 17 Lokasi geografis repeater dipasang
4 KORDINAT_Y Num 17 Lokasi geografis repeater dipasang
36 5 NAMA Char 30 Nama Instalasi Pusat Komunikasi voice
TABEL REPEATER
6 ALAMAT Char 50 Alamat Bangunan lokasi terletak
TYPE FEATURE CLASS : POINT
7 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
8 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
1 ID_REPEATER Char 14 Identitas dari aset repeater
Diisi Identitas Fas Komunikasi untuk 9 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High
2 ID_KELAS Char 14
apa repeater ni dipasang 10 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif
3 KOORDINAT_X Num 17 Lokasi geografis repeater dipasang 11 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan ???
4 KORDINAT_Y Num 17 Lokasi geografis repeater dipasang 12 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
5 KODE_PERALATAN Char 15 13 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
6 NAMA_PERALATAN Char 30 14 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku Lampiran:
7 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset 15 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
8 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset 16 UMUR_MANFAAT Struktur
Num 2 Data AsetTahun
Satuan Jaringan Distribusi
9 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High
10 MERK Char 15 Merk
11 TYPE Char 15 Tipe
TABEL RADIO KOMUNIKASI
12 JENIS Char 1
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
13 FREKWENSI Char 10 460MHertz, 2,4GH, 5,7GH, 5,8GH
1 ID_RADIOCOM Char 14 Identifikasi aset radio communikcation
14 KECEPATAN Char 10 baud Rate: 9600,12000, 24000, 54000 Diisi Identitas Fas Komunikasi voice yg
2 ID_KELAS Char 14
15 DAYA Num 3 dalam VA berpusat di sini
16 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif 3 KODE_PERALATAN Char 15 Kode Peralatan Komunikasi
17 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan ??? 4 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
18 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi 5 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
19 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan 6 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High
20 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku 7 MERK Char 15 Merk
21 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun 8 TYPE Char 15 Tipe dari Radio
22 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun 9 JENIS Char 1 0 - Transifier, 1 - Reciever
10 FREKWENSI Char 10 460MHertz, 2,4GH, 5,7GH, 5,8GH

TABEL PUSAT_KOMUNIKASI VOICE 11 KECEPATAN Char 10 baud Rate: 9600,12000, 24000, 54000
12 DAYA Num 3 dalam VA
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
13 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif
1 ID_PUSAT_KOMUNIKASI Char 14 Identitas Pusat Komunikasi Voice
Diisi Identitas Fas Komunikasi voice yg 14 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan ???
2 ID_KELAS Char 14
berpusat di sini 15 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
3 KOORDINAT_X Num 17 Lokasi geografis repeater dipasang 16 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
4 KORDINAT_Y Num 17 Lokasi geografis repeater dipasang 17 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
5 NAMA Char 30 Nama Instalasi Pusat Komunikasi voice 18 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
6 ALAMAT Char 50 Alamat Bangunan lokasi terletak 19 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
7 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
100
8
TABEL FASILITAS PDKB 101
KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
9 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
10 STATUS Char 1 0=Tidak Aktif, 1=Aktif
1 ID_PER_PDKB Char 14 Identitas aset Peralatan PDKB
16 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan Lampiran:
17 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi
Lampiran:
18 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun Lampiran:
Struktur Data Aset
19 UMUR_MANFAAT Jaringan Distribusi
Num 2 Satuan Tahun Struktur Data Aset Jaringan Distribusi

TABEL FASILITAS PDKB


STRUKTUR TABEL PERALATAN KERJA
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
TABEL PERALATAN_PENGAMAN
1 ID_PER_PDKB Char 14 Identitas aset Peralatan PDKB
2 ID_KELAS Char 14 Diisi Identitas Fas PDKB induk
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
3 KODE_PERALATAN Char 15 Kode peralatan Kode aset dari PERALATAN
4 NAMA_PERANGKAT Char 30 Nama peralatan. 1 ID_PERL_PENGAMAN Char 14 PENGAMAN
5 MERK Char 30 Merk/buatan dari peralatan Diisi Identitas Perlatan pengaman (
2 ID_KELAS Char 14
induk)
6 NO_SERI Char 15 Nomor serial peralatan
3 KODE_PERALATAN Char 9 Kode peralatan
7 FUNGSI Char 30 fungsi/kegunaan dari Peralatan
4 NAMA_PERANGKAT Char 30 Nama peralatan.
8 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
5 MERK Char 30 Merk/buatan dari peralatan
9 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
6 NO_SERI Char 15 Nomor serial peralatan
10 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High
7 FUNGSI Char 15 fungsi/kegunaan dari Peralatan
11 STATUS Char 1 0 - Tidak Aktif, 1 - Aktif
Tanggal penerimaan barang dari 8 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
12 TGL_PENGADAAN Date 8 vendor 9 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
13 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi 1=Normal(default); 2=Medium;
10 KODE_RESIKO Num 1 3=High
14 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
11 STATUS Char 1 0 - Tidak Aktif, 1 - Aktif
15 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
12 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan ???
16 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
13 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
17 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
14 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
15 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
16 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
17 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun

38
TABEL
PERALATAN_PENGUKUR(INSTRUMEN)
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
Identitas aset dari Peralatan Ukur
1 ID_PNGKUR_INSTR Char 14 (instrumen)
Diisi Identitas Perlatan pengukur (
2 ID_KELAS Char 14
induk)
3 KODE_INSTRUMEN Char 15 Kode peralatan intrumen
4 NAMA_PERANGKAT Char 30 Nama peralatan.
5 MERK Char 30 Merk/buatan dari peralatan
6 NO_SERI Char 15 Nomor serial peralatan
7 FUNGSI Char 15 fungsi/kegunaan dari Peralatan
8 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
9 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
10 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High
11 STATUS Char 1 0 - Tidak Aktif, 1 - Aktif
12 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan ???
13 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
14 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
102 15 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku 103
16 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun
17 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
6 NO_SERI Char 15 Nomor serial peralatan 4 NAMA_PERANGKAT Char 30 Tanah, Unit Gardu Bergerak, Mobile Genset,
7 FUNGSI Char 15 fungsi/kegunaan dari Peralatan Meter Testbench, etc.
Lampiran:
8 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset 5 MERK Char 30 Merk/buatan dari peralatan Lampiran:
Struktur
9 Data Aset Jaringan Distribusi Char
KD_PELAKSANA 10 Kode unit pengelola aset 6 NO_SERI Char 15 Struktur
Nomor Data Aset Jaringan Distribusi
serial peralatan
10 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High 7 FUNGSI Char 15 fungsi/kegunaan dari Peralatan
11 STATUS Char 1 0 - Tidak Aktif, 1 - Aktif 8 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
12 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan ??? 9 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
13 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi 10 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High
14 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan 11 STATUS Char 1 0 - Tidak Aktif, 1 - Aktif
15 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku Lampiran: 12 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan ???
16 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun 13 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi
Struktur Data Aset Jaringan Distribusi 14 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan
17 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun
Lampiran:
15 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku
39 16 UMUR_EKONOMIS Num 2 Struktur
SatuanData
TahunAset Jaringan Distribusi
TABEL PERALATAN_MEKANIS 17 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun

NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN


TABEL JTM
1 ID_PMEKANIS Char 14 Kode aset dari PERALATAN MEKANIS
2 ID_KELAS Char 14 Diisi Identitas Perlatan Mekanik ( induk) NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
3 KODE_PERALATAN Char 15 Kode peralatan 1 ID_JTM Char 14 Identitas aset JTM
4 NAMA_PERANGKAT Char 30 Nama peralatan. 2 ID_GI char 14 Identitas Gardu Induk
5 MERK Char 30 Merk/buatan dari peralatan 3 ID_TRAFOGI Char 14 Identitas trafo Tenaga yang ada di GI
6 NO_SERI Char 15 Nomor serial peralatan 4 NM_JTM Char 30 Nama JTM/Penyulang
7 FUNGSI Char 15 fungsi/kegunaan dari Peralatan 5 NM_SINGKATAN Char 3 Nama Singkatan dari JTM
8 KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
9 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
10 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High TABEL JTR
11 STATUS Char 1 0 - Tidak Aktif, 1 - Aktif
NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN
12 TGL_PASANG Date 8 Tanggal Pemasangan ???
1 ID_JTR Char 14 Identitas Asset JTR
13 TGL_OPERASI Date 8 Tanggal mulai beroperasi Identitas Gardu yang memasok JTR , relasi ke
14 NILAI_PEROLEHAN Num 17 Jumlah Nilai Perolehan 2 ID_GARDU Char 14 tabel GD)
Identitas Trafo yang memasok JTR direlasikan
15 NILAI_BUKU Num 17 Jumlah Nilai buku 3 ID_TRAFO Char 14
pada tabel TRAFO
16 UMUR_EKONOMIS Num 2 Satuan Tahun 4 NM_JTR Char 30 Penamaan untuk Jaringan Tegangan Rendah
17 UMUR_MANFAAT Num 2 Satuan Tahun 5 NM_JURUSAN Num 3 Nama JURUSAN pada Jaringan

TABEL
PERALATAN_BANTU

NO NAMA FIELD TYPE WIDTH KETERANGAN


1 ID_PBANTU Char 14 Kode aset dari PERALATAN BANTU
2 ID_KELAS Char 14 Diisi Identitas Perlatan Bantu ( induk)
3 KODE_PERALATAN Char 15 Kode peralatan, contoh: Fasilitas Mobile
Nama peralatan. Contoh: Unit Deteksi Kabel
4 NAMA_PERANGKAT Char 30 Tanah, Unit Gardu Bergerak, Mobile Genset,
Meter Testbench, etc.
5 MERK Char 30 Merk/buatan dari peralatan
6 NO_SERI Char 15 Nomor serial peralatan
7 FUNGSI Char 15 fungsi/kegunaan dari Peralatan
8
104
KD_PENGELOLA Char 10 Kode merelasikan ke pemilik aset
105
9 KD_PELAKSANA Char 10 Kode unit pengelola aset
10 KODE_RESIKO Num 1 1=Normal(default); 2=Medium; 3=High
11 STATUS Char 1 0 - Tidak Aktif, 1 - Aktif

Anda mungkin juga menyukai