Laporan Akhir ini merupakan laporan tahap akhir dari Pekerjaan Pemeliharaan
Sistem Informasi Penataan Ruang Kota Cimahi Tahun Anggaran 2022. Laporan ini berisi
tentang Pendahuluan, Gambaran Umum Wilayah, Pendekatan Teknis dan Metodologi
Pelaksanaan Pekerjaan, Pemeliharaan Sistem Informasi dan Penutup.
Pekerjaan ini merupakan kerjasama antara Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi dengan PT. Itergo Buana Utama.
Laporan akhir ini diharapakan dapat menjadi acuan untuk pengembangan Sistem
Informasi Penataan Ruang Kota Cimahi serta menjadi tools yang bisa dimanfaatkan dalam
perencanaan tata ruang Kota Cimahi.
Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan banyak terimakasih.
Laporan Akhir i
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................................................... viii
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................................................................... 1
1.2. Maksud, Tujuan dan Sasaran Kegiatan ........................................................................... 3
1.3. Dasar Hukum ........................................................................................................................ 3
1.4. Ruang Lingkup Kegiatan .................................................................................................... 4
BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH .............................................................................................. 5
2.1. Kondisi Geografis ................................................................................................................ 5
2.1.1 Letak Geografi dan Luas Wilayah ............................................................................ 5
2.1.2 Iklim ................................................................................................................................. 8
2.1.3 Topografi ....................................................................................................................... 8
2.2. Kependudukan ..................................................................................................................... 9
2.3. Kondisi Jalan ....................................................................................................................... 10
BAB 3 PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI ......................................................................14
3.1. Pendekatan Teknis .............................................................................................................14
3.1.1 Pendekatan Komponen Pemetaan ........................................................................14
3.1.2 Pendekatan Sistem Informasi Geografis.............................................................. 16
3.1.3 Proses Perencanaan ................................................................................................. 26
3.1.4 Penyusunan Rencana Kegiatan .............................................................................. 27
3.1.5 Legitimasi dan Sosialisasi ........................................................................................ 27
3.2. Metodologi .......................................................................................................................... 27
3.2.1 Persiapan ..................................................................................................................... 28
3.2.2 Pengolahan Dan Analisis Data ................................................................................ 30
3.2.3 Identifikasi Peta Dasar............................................................................................... 31
3.2.4 Integrasi Sistem Koordinat...................................................................................... 32
Laporan Akhir ii
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir iv
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir v
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir vi
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir 1
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang didukung dan berbasis pada data.
Semakin lengkap dan akurat data yang diperoleh, maka hasil perencanaan akan semakin
baik. Seiring waktu berjalan, berkas permohonan Penataan Ruang semakin bertambah
maka perlu pengelolaan yang baik. Selain itu, perkembangan teknologi informasi yang
merambah di segala bidang, maka berkembang kebutuhan untuk mengelola dokumen
Tata Ruang yang ada secara computerized.
Keberhasilan pembangunan daerah salah satunya ditentukan oleh perencanaan
yang baik. Perencanaan pembangunan ini memerlukan dukungan dari studi analisis
komponen-komponen pembangunan terkait. Analisis ini akan bersifat obyektif apabila
data yang diperlukan tersedia dan bersifat komprehensif. Inventarisasi data
pembangunan berbasis teknolologi sistem informasi merupakan suatu sarana untuk
mengembangkan potensi daerah, sehingga dapat dijadikan acuan bagi pemerintah
daerah dalam merencanakan pembangunan di daerah.
Sesuai tuntutan kemajuan teknologi, maka informasi sekarang ini tidak cukup hanya
disajikan dalam bentuk data dan tabel namun juga harus disajikan secara spasial. Informasi
spasial merupakan informasi yang berhubungan dengan lokasi geografis, dimensi atau
ukuran. Salah satu metode untuk mendapat informasi spasial ialah dengan Global
Positioning System (GPS), namun informasi dari GPS ini masih berupa koordinat, sehingga
untuk lebih informatif perlu diolah terlebih dahulu dengan teknologi Sistem Informasi
Geografis (SIG) sehingga dapat disajikan dalam bentuk peta.
Seiring dengan pemahaman masyarakat tentang perencanaan pembangunan,
keterbukaan informasi, dan kemajuan teknologi, maka tuntutan penyajian informasi yang
terkait dengan data dan perencanaan pembangunan semakin meningkat. Di lain pihak
pembuatan dan pengembangan database memerlukan penanganan dan perhatian
tersendiri guna mewujudkan kualitas data dan informasi kepada masyarakat luas.
Dalam proses kegiatan diatas diperlukan suatu aplikasi data yang cepat, akurat dan
informatif. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sangat
diperlukan untuk meningkatkan kelancaran operasional. Teknologi informasi dan
komunikasi yang berkembang demikian pesat merupakan peluang bagi pengaksesan,
pengelolaan, dan pendayagunaan. Termasuk didalamnya informasi tentang
pemanfaatan dan penataan ruang yang disajikan dalam bentuk peta, baik berupa gambar
maupun peta digital, yang disajikan secara informatif dan user friendly.
Laporan Akhir 2
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Bidang Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Cimahi yang
bertugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pekerjaan
umum dan penataan ruang, mempunyai kewajiban untuk menyediakan dan menyajikan
IG. Dalam proses operasionalisasinya Bidang Tata Ruang Kota Cimahi akan menyajikan IG
melalui Website, dengan mengembangkan dan memelihara aplikasi / sistem informasi
bertema tata ruang yang sudah ada yaitu Sitarung (Sistem Informasi Tata Ruang).
Pemeliharaan Sistem ini sebagai upaya untuk optimalisasi pemanfaatan sitarung
dalam peningkatan kinerja penyelenggaraan penataan ruang secara menyeluruh. Didalam
pemeliharaan ini juga dilakukan pengembangan aplikasi berbasis web dan mobile
dilakukan atas beberapa pertimbangan, diantaranya : jangkauan dan akses tak terbatas
(tanpa batas tempat dan waktu), jumlah pemakai perangkat semakin bertambah,
performa dan loading lebih cepat, lebih nyaman, antarmuka look and feel yang alami,
visual aplikasi lebih menarik, kualitas dan securitynya terjamin, serta data atau informasi
yang disampaikan up to date dan lengkap.
Laporan Akhir 3
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
3) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Ketelitian Peta Rencana Tata
Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 8, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5393);
4) Peraturan Menteri Agraria/Tata Ruang Nomor 14 Tahun 2021 tentang Pedoman
Penyusunan Basis Data Dan Penyajian Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi,
Kabupaten, Dan Kota, Serta Peta Rencana Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota
5) Peraturan Daerah Nomor 22 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Provinsi Jawa
Barat;
6) Peraturan Daerah Kota Cimahi Nomor 4 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Cimahi Tahun 2012-2032.
7) Peraturan Walikota Nomor 6 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Simpul Jaringan
di Kota Cimahi
Laporan Akhir 4
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir 5
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir 6
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Kota Cimahi termasuk ke dalam wilayah Provinsi Jawa Barat dan meliputi 3
kecamatan yang terdiri dari 15 kelurahan, yaitu :
a. Kecamatan Cimahi Utara terdiri dari 4 Kelurahan
b. Kecamatan Cimahi Tengah terdiri dari 6 Kelurahan
c. Kecamatan Cimahi Selatan terdiri dari 5 Kelurahan
Laporan Akhir 7
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
2.1.2 Iklim
Tabel 3 Curah Hujan Setiap Bulan di Kota Cimahi, 2021
2.1.3 Topografi
Secara geografis wilayah ini merupakan lembah cekungan yang melandai ke arah
selatan, dengan ketinggian di bagian utara ± 1,040 meter dpl (Kelurahan Cipageran
Kecamatan Cimahi Utara), yang merupakan lereng Gunung Burangrang dan Gunung
Tangkuban Perahu serta ketinggian di bagian selatan sekitar ± 685 meter dpl (Kelurahan
Melong Kecamatan Cimahi Selatan) yang mengarah ke Sungai Citarum.
Sungai yang melalui Kota Cimahi adalah Sungai Cimahi, dengan anak sungainya ada
lima yaitu Kali Cibodas, Ciputri, Cimindi, Cibeureum dan Kali Cisangkan, sementara itu
mata air yang terdapat di Kota Cimahi adalah mata air Cikuda dan mata air Cisintok.
Laporan Akhir 8
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
2.2. Kependudukan
Jumlah penduduk Kota Cimahi berdasarkan Hasil Proyeksi Penduduk Interim adalah
571.632 jiwa, dengan laju pertumbuhan 2020- 2021 sebesar 0,76 persen. Rasio jenis
kelamin sebesar 101,8. Adapun tingkat kepadatan penduduk Kota Cimahi mencapai 14.160
orang per km2. Apabila dilihat menurut Kecamatan, Kecamatan Cimahi Tengah memiliki
tingkat kepadatan tertinggi yaitu sebesar 16.009 orang per km2 dan Kecamatan Cimahi
Utara memiliki tingkat kepadatan terendah yaitu 12.584 orang per km2.
Laporan Akhir 9
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir 10
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Tabel 7 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan Jalan di Kota Cimahi (m), 2021*
Laporan Akhir 11
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Tabel 8 Panjang Jalan Menurut Kondisi Jalan di Kota Cimahi (m), 2021*
Laporan Akhir 12
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Tabel 10 Panjang Jalan Menurut Kondisi dan Kecamatan di Kota Cimahi (m), 2021*
Laporan Akhir 13
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
BAB 3 PENDEKATAN
BAB 3 PENDEKATAN TEKNIS DANTEKNIS DAN METODOLOGI
METODOLOGI
Laporan Akhir 14
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir 15
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir 16
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir 17
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
3. Editing
Tahap editing merupakan tahap koreksi atas hasil digitasi. Koreksi tersebut dapat
berupa penambahan atau pengurangan arc atau feature yaitu dengan mengedit arc
yang berlebih (overshoot) atau menambahkan arc yang kurang (undershoot).
Editing juga dilakukan untuk menambahkan arc secara manual seperti membuat
polygon, line maupun point.
4. Manajemen Data
Setelah data keruangan dimasukkan maka proses selanjutnya beralih ke
pengelolaan data – data deskrptif, dalam hal ini meliputi annotasi (pemberian tulisan
pada coverage), labelling (pemberian informasi pada peta bersangkutan), dan
attributing yaitu tahap dimana setiap Label ID hasil proses labelling diberi tambahan
atribut yang dapat memberikan sejumlah informasi tentang poligon atau arc yang
diwakilinya. Dalam proyek SIG yang kecil, informasi geografi cukup disimpan
sebagai file komputer. Akan tetapi, jika volume data dan jumlah pemakai data besar,
langkah terbaik yang harus digunakan adalah dengan DBMS (Database
Management System).
5. Query & Analisis
Query pada SIG pada dasarnya juga merupakan proses analisis tetapi dilakukan
secara proses tabular. Secara fundamental Analisis pada SIG menggunakan analisis
spasial. SIG memiliki banyak kelebihan dalam analisis spasial, tetapi dua hal yang
paling penting yaitu :
a. Analisis Proximity
Merupakan analisis geografis yang berbasis pada jarak antar layer. Dalam
analisis proximity SIG menggunakan proses yang disebut buffering
(membangun lapisan pendukung disekitar layer dalam jarak tertentu) untuk
menetukan dekatnya hubungan antar sifat bagian yang ada.
b. Analisis overlay
Proses integrasi data dari lapisan layer-layer yang berbeda disebut overlay.
Secara sederhana, hal ini dapat disebut operasi visual, tetapi operasi ini
secaraanalisa membutuhkan lebih dari satu layer untuk dijoin secara fisik.
Sebagai contoh overlay atau spasial join yaitu integrasi antara data tanah,
lereng dan vegetasi, atau kepemilikan lahan dengan nilai taksiran pajak bumi.
Laporan Akhir 18
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
6. Visualisasi
Untuk beberapa tipe operasi geografi, hasil akhir terbaik diwujudkan dalam peta
atau grafik. Peta sangatlah efektif untuk menyimpan dan memberikan informasi
geografis.
Laporan Akhir 19
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Selain itu, pada saat ini sistem informasi geografis juga dilengkapi dengan
kemampuan menampilkan dan mengolah data permukaan tiga dimensi (raster grid,
DTM/DEM) sebagai alat bantu pemodelan dengan aspek dimensi ketiga.
Laporan Akhir 20
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Kemampuan SIG juga dikenali dari fungsi-fungsi analisis yang dapat dilakukan.
Kemampuan analisis spasial menggunakan SIG dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Pengukuran, Query Spasial dan Fungsi Klasifikasi
Fungsi ini merupakan fungsi yang meng-eksplore data tanpa membuat perubahan
yang mendasar, dan biasanya dilakukan sebelum analisis data. Fungsi pengukuran
mencakup pengukuran jarak suatu obyek, luas area baik itu 2D atau 3D. Query
spasial dalam mengidentifikasi obyek secara selektif, definisi pengguna, maupun
melalui kondisi logika. Fungsi klasifikasi adalah mengelompokkan kembali suatu data
spasial atau atribut menjadi data spasial yang baru dengan menggunakan kriteria
tertentu.
2. Fungsi Overlay
Fungsi ini menghasilkan data spasial baru dari minimal dua data spasial yang menjadi
masukannya. Misalnya, untuk menghasilkan wilayah-wilayah yang sesuai untuk
budidaya tanaman tertentu diperlukan data ketinggian permukaan bumi, data kadar
air tanah, dan data jenis tanah, maka fungsi analisis overlay akan dilakukan terhadap
ketiga data spasial atau atribut tersebut.
3. Fungsi 3D Analyst
Fungsi 3 dimensi terdiri dari sub-sub fungsi yang berhubungan dengan presentasi
data spasial dalam ruang 3 dimensi. Fungsi analisis ini menyediakan fasilitas-fasilitas
(alat bantu yang digunakan) kualitas tinggi untuk pembuatan, analisa, dan visualisasi
data permukaan secara 3 dimensi.
Laporan Akhir 21
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir 22
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Terdapat dua model dalam data spasial, yaitu model data raster dan model data
vektor. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, selain itu dalam pemanfaatannya
tergantung dari masukan data dan hasil akhir yang akan dihasilkan. Model data tersebut
merupakan representasi dari obyek-obyek geografi yang terekam sehingga dapat
dikenali dan diproses oleh komputer.
1. Model Data Raster
Model data raster menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial
dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang membentuk grid
(Prahasta, 2001:140). Grid tersebut berbentuk kotak berwarna tertentu sesuai
dengan nilai yang dimilikinya dalam matriks. Jadi data raster tersebut dibentuk oleh
kumpulan kotak-kotak (grid) berwarna tersebut. Satu kotak/grid atau sel ini memiliki
atribut tersendiri termasuk koordinatnya yang unik.
Tingkat akurasi model data raster disebut resolusi. Resolusi merupakan ukuran
piksel (sel grid) dari data raster. Resolusi suatu data raster akan merujuk pada ukuran
(luas) permukaan bumi yang direpresentasikan setiap pikselnya. Makin kecil ukuran
atau luas permukaan bumi yang direpresentasikan oleh setiap pikselnya, maka
semakin tinggi resolusi spasialnya.
Laporan Akhir 23
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Data raster umumnya digunakan untuk menampilkan data mentah (raw data)
seperti peta dasar digitasi (biasanya hasil scanning), citra satelit, foto udara, dan
sebagainya. Data mentah inilah yang dijadikan input spasial dasar dalam GIS. Data
ini harus menjalani proses digitasi terlebih dahulu menjadi model data vektor agar
bisa dianalisis lebih lanjut menggunakan tools GIS. Selain berfungsi sebagai data
mentah, model data raster juga sangat berguna dalam menampilkan data kontinyu
(non diskrit) seperti data temperatur, ketinggian/elevasi, tekanan, dan sebagainya.
2. Model Data Vektor
Model data vektor menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial
dengan menggunakan titik-titik (points), garis-garis (lines) atau kurva (arc), atau
luasan (polygons), beserta atribut-atributnya (Prahasta, 2001: 151). Pada umumnya,
data GIS disajikan dalam bentuk vektor. Dalam model data vektor, garis-garis atau
kurva merupakan sekumpulan titik-titik yang dihubungkan. Sedangkan, luasan atau
poligon juga disimpan sebagai sekumpulan titik-titik, dengan catatan bahwa titik
awal dan titik akhir poligon memiliki nilai koordinat yang sama (poligon tertutup
sempurna).
Representasi vektor dari suatu objek merupakan suatu usaha dalam menyajikan
objek yang bersangkutan sesempurna mungkin. Oleh karena itu, ruang atau dimensi
koordinat diasumsikan bersifat kontinyu (tidak dikuantisasi sebagaimana pada
model data raster) yang memungkinkan semua posisi, panjang, dan dimensi
didefinisikan dengan presisi. Maka tidak heran proses analisis GIS lebih banyak
menggunakan model data vektor ketimbang model data raster.
Seperti telah diuraikan sebelumnya, data vektor terbentuk dari tiga jenis geometri
yakni titik (point), garis (line), dan area (polygon). Oleh karena itu, objek-objek di
permukaan bumi perlu divisualisasikan dalam ketiga geometri tersebut agar bisa
diproses dengan GIS. Contoh visualisasi dunia nyata menjadi elemen gambar ketiga
geometri tersebut antara lain landmark dan fasilitas sebagai titik, jalan dan sungai
sebagai garis, dan daerah administrasi tertentu sebagai area. Berikut ini penjelasan
lebih dalam mengenai ketiga entitas geometri tersebut.
a. Titik (point) meliputi semua objek grafis atau geografis yang dikaitkan dengan
pasangan koordinat (x,y). Selain memuat informasi koordinat, data titik juga bisa
saja merupakan suatu simbol yang memiliki keterkaitan dengan informasi lain.
Satu buah objek titik memiliki satu baris dalam tabel atribut. Karakteristik-
Laporan Akhir 24
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
karakteristik dari titik ini dijelaskan oleh kolom-kolom yang dibentuk pada tabel
atribut. Contoh-contoh objek dunia nyata yang biasa direpresentasikan sebagai
titik antara lain kota, pelabuhan, bandara, rumah sakit, sekolah, dan sebagainya.
Perlu diingat bahwa representasi ini sifatnya tidak mutlak melainkan relatif
terhadap skala peta. Dalam skala peta yang lebih besar, kota dan bandara bisa
saja direpresentasikan sebagai area/luasan (polygon).
b. Garis (line) merupakan semua unsur-unsur linier yang dibangun dengan
menggunakan segmen-segmen garis lurus yang dibentuk oleh dua titik koordinat
atau lebih (Burrough, 1994). Entitas garis yang paling sederhana memerlukan
ruang untuk menyimpan titik awal dan titik akhir (dua pasangan koordinat x,y)
berserta informasi lain mengenai simbol yang digunakan untuk
merepresentasikannya. Garis tunggal yang terbentuk dari titik awal dan titik akhir
saja disebut sebagai line. Sedangkan garis bersegmen banyak yang terbentuk
dari banyak titik (vertex) disebut polyline. Dalam GIS, baik line maupun polyline
dianggap sebagai suatu entitas yang sama yakni polyline. Setiap satu entitas
polyline memiliki satu baris dalam tabel atribut. Karakteristik dari entitas ini
disimpan dalam kolom-kolom tabel atribut. Objek-objek dunia nyata yang sering
direpresentasikan sebagai polyline antara lain jalan, sungai, jaringan air bersih,
jaringan listrik, jaringan telepon, dan sebagainya.
c. Area (polygon) merupakan suatu objek tertutup yang memiliki luasan. Polygon
dapat direpresentasikan dengan berbagai cara di dalam model data vektor.
Karena kebanyakan peta tematik yang digunakan dalam GIS berurusan dengan
polygon, metode-metode representasi dan pemanipulasian entity ini banyak
mendapat perhatian. Seperti halnya titik dan polyline, satu objek poligon juga
diwakili oleh satu baris pada tabel atribut. Poligon biasanya digunakan untuk
merepresentasikan objek dunia nyata yang memiliki luasan seperti wilayah
administrasi, danau, guna lahan, jenis tanah, dan sebagainya
Laporan Akhir 25
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir 26
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
4. Transitions ( Implementasi )
Rencana kegiatan tersebut terinci pada pada masing-masing program dengan skala
prioritas yang jelas.
3.2. Metodologi
Yang dimaksud metodologi kerja adalah suatu pendekatan penyelesaian masalah
dalam pekerjaan secara runtun dan dengan menggunakan cara / metoda yang dapat
dipertanggungjawabkan, dimana setiap item pekerjaan mempunyai keterkaitan dengan
item pekerjaan lainnya. Pada bab ini, metodologi kerja yang disampaikan oleh Konsultan
hanya bersifat umum atau garis besar langkah-Iangkah kerja, tidak disajikan secara rinci,
seperti detil pemasukan data dan pemrograman yang akan dilaksanakan. Secara garis
Laporan Akhir 27
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
besar, kegiatan analisa untuk memecahkan masalah atau menyelesaikan Pekerjaan ini
terdiri dari 4 kegiatan utama, yaitu:
1. Pengumpulan data.
2. Pengolahan dan analisis data.
3. Penyusunan Sistem Informasi Tata Ruang (SIMTARU) berbasis webgis.
4. Sosialisasi dan Pelatihan Sistem Informasi Tata Ruang (SIMTARU) berbasis webgis
3.2.1 Persiapan
1. Organisasi Pelaksana Pekerjaan
Organisasi pelaksana pekerjaan di bentuk untuk memperlancar jalannya pekerjaan
baik hubungannya dengan Pemberi Pekerjaan maupun antar pelaksana sehingga
ada kejelasan tanggung jawab pada masing-masing personil yang ditunjuk. Dengan
Laporan Akhir 28
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
demikian semua personil yang terlibat dapat bekerjasama dengan baik dalam
menyelesaikan pekerjaannya.
2. Persiapan Hardware dan Software
Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan Pemeliharaan Sistem Informasi Tata
Ruang Kota Cimahi ini antara lain :
a. Komputer dan PC Workstation, dengan spesifikasi sebagai berikut :
i. Processor : i7
ii. RAM : Minimal 8 GB
iii. Hard Disk : 1 TeraByte
iv. Printer A4
v. Scanner
vi. Hard Disk External 1 TeraByte, serta Flash Disk USB untuk penyimpanan data
secara berkala.
Laporan Akhir 29
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
perancangan pada aplikasi yang akan dibangun, sehingga dapat merencanakan sistem
aplikasi yang sesuai dan efisien.
Data hasil inventarisasi meliputi 2 (dua) jenis data, yaitu Peta Rencana Tata ruang
Wilayah Kota Cimahi dan Peta Rencana Detail Tata Ruang Kota Cimahi. Data-data
tersebut diperoleh dari inas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Cimahi serta
dari dinas lain yang terkait dilingkungan Pemerintah Kota Cimahi.
Laporan Akhir 30
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
semua data yang berhasil dikumpulkan akan ditampilkan dalam perangkat lunak.
Perlu dilakukan analisis lebih lanjut terhadap data yang sudah dikelompokkan
tersebut untuk menentukan data-data mana saja yang layak untuk ditampilkan
dalam perangkat lunak yang disusun.
b. Setelah diperoleh data-data yang akan ditampilkan dalam database GIS, pekerjaan
berikutnya adalah menentukan format tampilan data tersebut, apakah dalam
bentuk tabel, grafik, dan atau peta. Misalnya, data Ketentuan Pemanfaatan Ruang
dan Kegiatan (tabel ITBX) apakah dapat disajikan dalam bentuk peta, tabel, dan
grafik. Demikian juga dengan data Jaringan jalan dan sungai. Data ini lebih tepat
untuk disajikan dalam bentuk tabel (dimensi, kapasitas) dan dibantu dengan peta
untuk menunjukkan suatu obyek saluran yang dimaksud.
c. Langkah selanjutnya adalah menentukan seberapa rinci data tersebut harus
ditampilkan.
Laporan Akhir 31
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir 32
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Dalam geografi, garis lintang adalah garis khayal yang digunakan untuk menentukan
lokasi di Bumi terhadap garis khatulistiwa (utara atau selatan). Posisi lintang
merupakan penghitungan sudut dari 0° di khatulistiwa sampai ke +90° di kutub utara
dan -90° di kutub selatan. Lintang di sebelah utara khatulistiwa diberi nama Lintang
Utara (LU), lintang di sebelah selatan khatulistiwa diberi nama Lintang Selatan (LS).
Lintang Utara dan Lintang Selatan menyatakan besarnya sudut antara posisi lintang
dengan garis Khatulistiwa. Garis Khatulistiwa sendiri adalah lintang 00. Setiap
derajat (°) lintang dibagi menjadi 60 menit (‘) (satu menit lintang mendekati satu mil
laut atau 1852 meter, yang kemudian dibagi lagi menjadi 60 detik (“). Untuk
keakurasian tinggi detik digunakan dengan pecahan decimal.
Laporan Akhir 33
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Penulisan koordinat pada GCS mengikuti kaidah dalam sistem koordinat kartesius
yakni x,y dengan titik (0,0) pada perpotongan garis khatulistiwa dan greenwich. Garis
lintang merepresentasikan posisi y dan garis bujur merepresentasikan posisi x. Unit satuan
GCS bisa juga ditulis dalam DMS (Degree Minute Second) dengan 1 derajat = 60 menit dan
1 menit = 60 detik.
Laporan Akhir 34
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir 35
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir 36
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir 37
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
i. Survei data, dimana pada tahap ini dikumpulkan berbagai macam jenis data.
Penentuan spesifikasi perangkat keras, termasuk kelengkapan-kelengkapan
yang diperlukan untuk menjalankan perangkat lunak.
ii. Interview terhadap pihak-pihak yang terkait. Interview ini dimaksudkan untuk
mencari bentuk informasi yang akan diproduksi dan kendala-kendala yang
dihadapi selama ini dalam mendapatkan informasi ini. Kendala ini. akan
diminimalisasi dengan adanya perangkat lunak yang akan dibangun. Interview
juga dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran mengenai pemahaman
pemakai terhadap perangkat lunak dan keras yang terkait.
iii. Identifikasi permasalahan, dimana dafam mengidentifikasi permasalahan
yang ada, akan dilakukan hal-hal berikut ini:
- Mendefinisikan domain informasi dari perangkat lunak ini. Yang dimaksud
dengan domain informasi adalah: bentuk-bentuk data masukan, keluaran
dan fungsi-fungsi yang diperlukan untuk mengolah masukan menjadi
keluaran.
- Mengestimasi unjuk-kerja (performance) perangkat lunak. Unjuk-kerja
perangkat lunak ini perlu untuk ditentukan dari depan, sebab berkaitan
dengan alat pengembang (tool) perangkat lunak maupun perangkat keras
yang diperlukan.
- Mendefinisikan antar-muka. Dalam hal perangkat lunak sistem infomasi
berbasis WebGIS, maka hanya diperlukan antar-muka dengan pemakai.
b. Desain Cepat
Pada tahap ini akan dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
i. Perancangan struktur data internal dan eksternal. Data internal adalah bentuk
data yang disimpan dalam memori, sedangkan eksternal adalah struktur data
dalam file-file database.
ii. Perancangan arsitektur perangkat lunak. Program akan dipecah-pecah
menjadi modul-modul dan modul-modul tersebut akan diintegrasikan dalam
hirarki yang sudah tertentu. Dengan pemecahan program menjadi modul-
modul program.
iii. Pengujian dan pengembangan di masa yang akan datang menjadi lebih mudah
untuk dilakukan.
Laporan Akhir 38
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir 39
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Sistem Informasi Manajemen Penataan Ruang Kota Cimahi ini mempunyai beberapa
fitur-fitur antara lain:
a. Menu : Perencanaan, Pemanfaatan dan Pengendalian
b. Akses Sektor / Perangkat Daerah terkait
c. Keterhubungan system dengan SILAJA dan system lainnya
d. System mobile yang berelasi dengan GIS
e. Menu draft pengolahan peta sebelum dipublish
Laporan Akhir 40
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir 41
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir 42
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
ii. Sistem dapat menghasilkan peta interaktif dari area penelitian yang dapat
dikontrol oleh pengguna dan dapat diakses melalui internet.
Laporan Akhir 43
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir 44
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
- Stuktur Ruang: fitur untuk mengelola data peta dasar yang akan divisualisasikan
dalam layer sistem drainage, sistem persampahan, sistem jaringan jalan, sistem
pengendalian air minum, sistem jaringan energi, sistem jaringan telekomunikasi,
- Report: fitur untuk membuat report dalam berupa cetak terdiri dari peta visualisasi,
data attribute per layer, skala dan legend.
- Searching query: fitur ini untuk mencari data dari attribute per layer dan kombinasi
antara peta dasar, pola ruang dan struktur ruang.
Laporan Akhir 45
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Dari hasil fase 1, tercatat dari user untuk kebutuhan spasial yag diperlukan, maka
tahap selanjutnya ada membuat daftar kebutuhan apa saja dalam sistem, dan hasilnya
adalah dalam tabel functional requirement diatas.
Laporan Akhir 46
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
3.4. Pelaporan
Agar pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan baik, dalam arti pelaksanaannya
termonitor dengan baik, maka Konsultan akan menyampaikan satu seri laporan berikut
kegiatan diskusi, yang terdiri dari :
1) Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan dibuat sebanyak 3 (tiga) exemplar. Laporan Pendahuluan
diselesaikan dalam waktu 15 (lima belas) hari setelah ditandatanganinya SPMK
2) Laporan Akhir
Laporan Akhir yang berisi data base, konsep sistem informasi yang akan
ditampilkan dan manual user sistem aplikasi. Dalam dokumen ini akan ditampilkan
program aplikasi Pemeliharaan Sistem Informasi Penataan Ruang dan dilakukan uji
coba. Laporan Akhir dibuat sebanyak 5 (lima) exemplar. Laporan Akhir diselesaikan
60 hari kalender setelah ditandatanganinya SPMK disertai dengan buku panduan
sebanyak 5 (lima) exemplar, Hard Disk Ekternal pelaporan dan file program lengkap
WebGIS (source data) sebanyak 1 buah.
Laporan Akhir 47
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Dalam kelompok layer RTRW, data yang sudah terkumpul yaitu RTRW Kota Cimahi
Tahun 2012. Layer tersebut diantaranya adalah : Penggunaan Lahan, Pola Ruang, Jaringan
Sarana Prasarana, Rawan Bencana, Rencana Strategis, dan Struktur Kota. Dalam pola
ruang sendiri terdapat beberapa item yaitu Kawasan Industri, Kawasan Perdagangan dan
Jasa, Kawasan Permukiman, Kawasan Perkantoran dan Sosial, Kawasan Militer, Ruang
Terbuka Hijau, Kawasan Cagar Budaya dan Kawasan Resapan Air. Untuk Penggunaan
Lahan jenisnya adalah Belukar, Gedung, Gudang, Industri, Kebun, Kolam, Komersial,
Kuburan, Ladang, Lapangan, Pemukiman, Rumput, Sawah, Taman, dan Tanah Kosong.
Laporan Akhir 48
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir 49
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Untuk list data spasial yang sudah diinventarisasi adalah seperti pada tabel berikut
ini :
No. Grup Layer Layer Jenis
1 Jaringan Sarana Prasarana Jaringan Listrik Polyline
2 Jaringan Air Bersih Polyline
3 Jaringan Drainase Polyline
4 Rencana IPAL Terpadu Polygon
5 Rencana Monorail Polyline
6 Rencana Pedestrian Polyline
7 Rencana Terminal Point
8 Sebaran Tower Point
9 TPS Point
10 Transit Station Point
11 Penggunaan Lahan Penggunaan Lahan Polygon
12 Pola Ruang Embung Polygon
13 Kawasan Industri Polygon
14 Kawasan Cagar Budaya Polygon
15 Kawasan Militer Polygon
16 Kawasan Pengembangan Perikanan Polygon
17 Kawasan Perdagangan dan Jasa Polygon
18 Kawasan Perkantoran dan Sosial Polygon
19 Kawasan Permukiman Polygon
20 Kawasan Resapan Air Polygon
21 Lahar Zone Polygon
22 Rawan Bencana Polygon
23 RTH Polygon
24 Ruang Evakuasi Point
25 Sempadan Rel KA 15m Polygon
26 Sempadan Sungai 10m Polygon
27 Sempadan Sutet 20m Polygon
28 Sempadan Tol 20m Polygon
29 Rencana Strategis Jaringan Jalan Polyline
30 Strategis Ekonomi dan Sosial Budaya Polygon
31 Strategis Lingkungan Polygon
32 Sungai Polyline
33 Penduduk Sebaran Penduduk Polygon
34 Struktur Kota Struktur Pelayanan Point
35 Administrasi Batas Kecamatan Polygon
36 Batas Kelurahan Polygon
37 Lingkungan Hidup Sebaran Pohon Point
38 Binamarga Jaringan Jalan Polyline
39 Jembatan Point
Laporan Akhir 50
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Dalam halaman beranda ini terdapat informasi mengenai rekap data perizinan
berdasarkan status perijinan.
Laporan Akhir 51
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir 52
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Untuk masuk ke halaman Peta, klik menu Peta maka akan tampil seperti gambar
dibawah.
Laporan Akhir 53
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Khusus untuk halaman peta terdapat beberapa fitur yang berhubungan dengan
proses visualisasi peta, yaitu :
Main Menu
Zoom In
Zoom Out
1. Main Menu
Dalam main menu ini terdapat submenu yang berhubungan peta seperti gambar
berikut ini :
2. Navigation Map
Fitur ini untuk proses navigasi peta yaitu proses zooming dan pergeseran peta.
a) Home
Fitur yang digunakan untuk mengembalikan tampilan peta kembali
seperti awal. Klik tombol tersebut dan peta secara otamatis akan
kembali seperti tampilan awal.
Laporan Akhir 54
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
b) Zoom In
Fitur yang digunakan untuk memperbesar tampilan peta menjadi lebih
jelas atau skala lebih detail. Ada 2 cara untuk melakukan proses ini, yaitu
Klik tombol tersebut atau bisa menggunakan scroll mouse kearah atas.
c) Zoom Out
Kebalikan dari fitur Zoom In, fitur Zoom Out digunakan untuk
memperkecil tampilan peta atau skala lebih jauh. Klik tombol tersebut
atau gunakan scroll mouse kearah bawah untuk penggunaan fitur ini.
d) Pan
Fitur yang digunakan untuk menggeser peta kearah kiri, kanan, atas atau
bawah. Klik pada peta dan tahan kemudian geser sesuai arah yang diinginkan.
Laporan Akhir 55
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir 56
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
objek yang ada di peta untuk mendapatkan informasi datanya sampai kemudian akan
keluar informasi attributenya. Seperti contoh pada gambar dibawah.
4.2.6 Print
Fitur Print digunakan untuk mencetak peta beserta informasi lainnya
kedalam format dan judul yang diiinginkan. Ada 2 jenis cetakan untuk
melakukan proses cetak, yaitu Layout dan Map Only. Ada juga menu Setting untuk
mengatur hasil print / cetakan. Langkah – langkah penggunaan menu Print sebagai
berikut :
a. Isikan Title / Nama file yang akan dihasilkan
b. Tentukan Page Setup layoutnya dengan memilih salah satu dari beberapa
option pilihan
c. Pilih salah satu format type file hasil print dengan default format type adalah
PDF
d. Jika ada tambahan setting yang lain klik tombol Advance Setting dan akan
keluar form setting seperti gambar dibawah
Laporan Akhir 57
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
f. File hasil print akan ditampilkan dibawah tombol Advanced Setting dan Print
beserta dengan tombol Clear Print History untuk membersihkan hasil print
Laporan Akhir 58
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
g. Klik hasil print yang ditampilkan dibawah tombol Setting untuk melihat hasil
print, seperti contoh gambar dibawah
Laporan Akhir 59
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Setelah proses login berhasil, maka akan tampil halaman utama administrator
seperti pada gambar berikut ini :
Laporan Akhir 60
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Pada dasarnya, menu dalam administrator sama seperti menu pada tampilan untuk
umum, yang membedakan hanya di administrator ini ada menu tambahan yaitu Add
Shapefile Layer yang digunakan untuk menambahkan peta. Untuk menambahkan peta
shp dengan cara klik pilihan Menu Peta. Dalam menu tersebut ada 3 sub menu yaitu
Perencanaan, Pemanfaatan dan Pengendalian. Setelah dipilih salah satu sub menunya,
akan tampil halaman petanya.
Menu Add Shapefile Layer digunakan untuk upload titik koordinat yang telah
disurvey. Untuk file SHP, sebelum di upload harus dikompres/ZIP terlebih dahulu. Proses
uploadnya seperti berikut ini :
1. Klik Choose file untuk mengambil file zip shp
2. Kemudian pilih filenya dan klik Open. Dan peta shp akan ditampilkan pada halaman
petanya.
Laporan Akhir 61
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir 62
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Untuk menambahkan data pengguna baru, klik tombol User Baru dan akan tampil
halaman seperti berikut ini :
Untuk mengelola data tematik dari SKPD/instansi lain, klik Menu Data Referensi
klik Data Tematik OPD. Dalam halaman ini akan ditampilan list tabel SKPD yang sudah
mengirim data tematiknya.
Laporan Akhir 63
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Untuk menambahkan data tematik baru, klik tombol Data Baru dan akan tampil
halaman seperti berikut ini :
Setelah muncul form diatas, maka isikan datanya pada kotak isian yang tersedia.
Untuk file shp yang akan dikirim ke website harus sudah menjadi zip file/ file shp-nya
sudah terkompresi. Hal ini dimaksudkan supaya semua file shp tersebut berhasil
diuploadsemua tidak ada yang tertinggal. Karena Shapefile sendiri sebenarnya adalah
kumpulan dari beberapa file dengan tiga ekstensi utama yang mandatory/wajib yaitu
*.shp, *.shx, *.dbf serta beberapa tambahan/optional file yang lain. Satu set shapefile
ditunjukkan dengan nama file yang sama dengan ekstensi yang berbeda, misal jalan.shp,
jalan.shx dan jalan.dbf, serta beberapa file opsi lain.
Laporan Akhir 64
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Salah satu file SHP lainnya yaitu *.prj berisi jenis proyeksi yang digunakan untuk
mereferensikan koordinat, agar sewaktu di-overlay di atas peta, koordinatnya tidak
melenceng.
Laporan Akhir 65
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir 66
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
2. Pada halaman Raster, klik tombol browse kemudian pilih file foto udaranya
Laporan Akhir 67
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir 68
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
2. Akan tampil halaman New Shapefile Layer. File name: tempat menaruh shp baru ke
dalam komputer, klik browse untuk memberi nama file dan menyimpannya.
Geometry type: pilih Point untuk membuat titik. Sistem koordinat samakan dengan
yang diatas yaitu EPSG:4326 – WGS 84.
3. Kolom New Field adalah untuk membuat atribut data. Misalkan kita ingin membuat
titik – titik penting dengan beberapa kategori, sekolah, kantor desa, kantor camat,
masjid, pasar dan lain – lain. Maka yang harus dilakukan adalah dengan mengisi New
Field yang terdiri dari:
• Name : judul kolom, maksimal 10 karakter, jadi isi yang singkat saja.
• Type: tipe data atribut,
- Text data, untuk isian teks,
- Whole number, untuk isian bilangan bulat
- Decimal number, untuk bilangan decimal
• Length, jumlah maksimal karakter yang dapat diisi.
• Width adalah jumlah keseluruhan karakter ,
• Precision adalah angka di belakang koma untuk tipe data desimal.
4. Untuk membuat kolom ‘Nama Sekolah’, singkat saja misalnya menjadi ‘NAMA’.
Type data pilih Text data. Length biarkan default 80, kemudian klik Add to Fields
List. Langkah yang sama untuk membuat kategori. Setelah lengkap baru klik OK.
Layer titik POI akan muncul dalam daftar layer.
Laporan Akhir 69
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
5. Untuk memulai digitasi, Klik layer Sarana_Pendidikan dalam daftar layer lalu klik tool
Toggle Editing.
6. Klik tool Add Point Feature untuk mendigit titik kita langsung arahkan kursor ke
objek yang diinginkan kemudian klik tombol kiri mouse. Isi atributnya sesuai dengan
nama dan kategori.
Laporan Akhir 70
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
7. Selanjutnya klik pada lokasi sekolahan yang ada di foto udara, kemudian isikan data
sekolahan tersebut pada form yang tersedia.
Laporan Akhir 71
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Klik Toggle Editing untuk memulai dan Klik Add Line Feature untuk mendigitasi jalan
dengan cara membuat vertek – vertek (node) garis dengan klik kiri dan klik kanan untuk
berhenti. Setiap ruas jalan harus melekat satu sama lain. Aktifkan fitur snap untuk
melakukannya.
Laporan Akhir 72
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Laporan Akhir 73
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
Apabila ingin mengedit polygon/garis gunakan Vertex tool klik pada polygon/garis
yang terpilih, akan tampak vertek – vertek selanjutnya pindahkan ke posisi yang
benar dengan cara klik lalu geser. Untuk menambahkan vertek klik dua kali pada
polygon/garis dan untuk menghapusnya klik pada vertek kemudian tekan delete
pada keyboard. Untuk menghapus fitur garis/polygon gunakan tool Select Features
kemudian tekan delete pada keyboard. Deselect features untuk mengembalikan
fitur terpilih.
Laporan Akhir 74
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
komprehensif, pemetaan dan analisis), ArcEditor (berfungsi sebagai editor dari data
spasial) dan ArcInfo (Merupakan fitur yang menyediakan fungsi – fungsi yang ada di
dalam GIS yaitu meliputi keperluan analisa dari fitur Geoprocessing). Digitasi pada ArcGIS
ini dibagi kedalam 3 kelompok berdasarkan tipe shapefilenya yaitu :
1. Digitasi Point
Digitasi untuk membuat simbol berupa titik seperti fasilitas umum, tempat wisata,
Gunung, Kota, dan Pabrik
2. Digitasi Line
Digitasi untuk membuat simbol berupa garis seperti jalan tol, jalan arteri, jalan
kolektor, dan sungai.
3. Digitasi Polygon
Digitasi untuk membuat simbol berupa area seperti wilayah Kabupaten, dan wilayah
Kota.
Dalam kegiatan digitasi baik berupa point, line maupun poligon masing-masing
dibuat kedalam suatu layer. Layer adalah lapisan atau lembaran. Layer dalam SIG adalah
lapisan peta yang berisi informasi dari peta. Layer bisa berupa gambar polygon, garis, text,
symbol atau lainnya. Pemisahan gambar dalam beberapa layer ditujukan untuk
memudahkan dalam menggambar peta, selain itu informasi yang ditampilkan akan lebih
detail. Ada beberapa tujuan peta dipisahkan beberapa layer, yaitu :
- Memudahkan dalam menggambar peta.
- Informasi yang ditampilkan lebih detail.
- Informasi/data yang ditampilkan dapat diatur sesuai kebutuhan.
- Memudahkan dalam melakukan analisis.
2. Kemudian cari lokasi file Foto Udara Kota Cimahi. Pilih filenya kemudian klik Add
Laporan Akhir 75
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
3. Foto udara Kota Cimahi akan ditampilkan pada halaman utama ArcGIs
Laporan Akhir 76
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
3. Tentukan folder yang akan digunakan untuk menyimpan file shp point. Kemudian
klik kanan nama foldernya, pilih New Shapefile. Seperti pada gambar di bawah ini:
4. Pada kotak dialog Create New Shapefile, lakukan beberapa pengaturan sebagai
berikut.
a. Name isi dengan nama layer shp-nya. Penamaan sebaiknya yang
menggambarkan jenis data point/titik yang akan digambar. Misalnya Jembatan.
b. Feature Type pilih Point.
Laporan Akhir 77
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
c. Klik tombol Edit. Kemudian pada kotak dialog Spatial Reference Properties, klik
tanda + Geographic Coordinate Systems + World + WGS 1984. Kemudian
klik OK.
d. Hasil pengaturannya tampak seperti gambar di bawah ini dan klik OK.
5. Kemudian buat field/kolom untuk layer tersebut. Klik kanan pada layer jembatan
kemudian klik kanan pilih Properties.
Laporan Akhir 78
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
6. Pada kotak dialog Shapefile Properties, tambahkan data field (kolom) yang
dibutuhkan dengan cara mengisi bagian Field Name dan tentukan juga Data Type
serta Length-nya. Untuk contoh menambahkan data sebagai berikut. Kalau sudah
ditambahkan kolomnya klik OK.
Laporan Akhir 79
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
8. Pada Toolbar Editor yang muncul, klik icon Create Features (Icon yang paling kanan).
Kalau toolbar Editor tidak otomatis muncul, klik Menu Customize Toolbars
Editor.
Laporan Akhir 80
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
9. Pada jendela Create Features yang muncul, klik nama layer. Kemudian pada bagian
Construction Tools klik Point.
11. Selanjutnya lakukan input informasi/data atribut jembatannya. Klik point yang akan
ditambahkan data tekstualnya menggunakan tombol Edit Tool.
Laporan Akhir 81
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
12. Pada Toolbar Editor klik icon Attributes (Icon ketiga dari kanan).
13. Pada jendela Attributes yang muncul, ketikkan data yang akan dimasukkan. Untuk
contoh dari jembatan yang didigitasi diatas, NmJembatan isikan Geulis, Panjang_M
isikan 65, Lebar_M isikan 8, Kelurahan isikan Padasuka serta Kecamatan isikan
Cimahi Tengah. Hasilnya terlihat seperti gambar berikut.
Laporan Akhir 82
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
14. Untuk menyimpan pekerjaan pembuatan point dan data attributes yang sudah
dilakukan, pada Toolbar Editor klik Editor Save Edits. Kalau pekerjaan editing
sudah selesai, pada Toolbar Editor bisa klik Editor Stop Editing.
Laporan Akhir 83
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
2. Buka Catalog. Bisa dengan cara klik icon Catalog pada Toolbar atau bisa juga
dengan cara klik menu Windows ArcCatalog. Seperti pada contoh digitasi
Point/Titik.
3. Tentukan folder yang akan digunakan untuk menyimpan file shp polyline/garis.
Kemudian klik kanan nama foldernya, pilih New Shapefile. Seperti pada contoh
digitasi Point/Titik.
4. Pada kotak dialog Create New Shapefile, lakukan beberapa pengaturan Seperti
pada contoh digitasi Point/Titik sebagai berikut.
a. Name isi dengan nama layer shp-nya. Penamaan sebaiknya yang
menggambarkan jenis data polyline/garis yang akan digambar. Misalnya Trotoar.
b. Feature Type pilih Polyline.
c. Klik tombol Edit. Kemudian pada kotak dialog Spatial Reference Properties, klik
tanda + Geographic Coordinate Systems + World + WGS 1984. Kemudian
klik OK.
d. Hasil pengaturannya tampak seperti gambar di bawah ini dan klik OK.
5. Kemudian buat field/kolom untuk layer tersebut. Klik kanan pada layer Trotoar
kemudian klik kanan pilih Properties.
Laporan Akhir 84
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
6. Pada kotak dialog Shapefile Properties, tambahkan data field (kolom) yang
dibutuhkan dengan cara mengisi bagian Field Name dan tentukan juga Data Type
serta Length-nya. Untuk contoh menambahkan data sebagai berikut. Kalau sudah
ditambahkan kolomnya klik OK.
Laporan Akhir 85
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
8. Pada Toolbar Editor yang muncul, klik icon Create Features (Icon yang paling kanan).
Kalau toolbar Editor tidak otomatis muncul, klik Menu Customize Toolbars
Editor.
Laporan Akhir 86
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
9. Pada jendela Create Features yang muncul, klik layer garisnya. Kemudian pada
bagian Construction Tools klik Line.
10. Kemudian klik pada lokasi trotoarnya pada Foto Udara. Dobel klik/klik dua kali jika
selesai digitasi garis trotoarnya.
Laporan Akhir 87
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
11. Selanjutnya lakukan input informasi/data atribut trotoarnya. Klik garis yang akan
ditambahkan data tekstualnya menggunakan tombol Edit Tool.
12. Pada Toolbar Editor klik icon Attributes (Icon ketiga dari kanan).
13. Pada jendela Attributes yang muncul, ketikkan data yang akan dimasukkan. Untuk
contoh dari trotoar yang didigitasi diatas, NmJalan isikan Rd. Demang
Hardjakusumah, Panjang_M isikan 200, Lebar_M isikan 2, serta Status_Jln isikan
Kota. Hasilnya terlihat seperti gambar berikut.
Laporan Akhir 88
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
14. Untuk menyimpan pekerjaan pembuatan garis dan data attributes yang sudah
dilakukan, pada Toolbar Editor klik Editor Save Edits. Kalau pekerjaan editing
sudah selesai, pada Toolbar Editor bisa klik Editor Stop Editing.
Laporan Akhir 89
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
3. Tentukan folder yang akan digunakan untuk menyimpan file shp polygon/area.
Kemudian klik kanan nama foldernya, pilih New Shapefile. Seperti pada gambar
di bawah ini :
4. Pada kotak dialog Create New Shapefile, lakukan beberapa pengaturan sebagai
berikut.
a. Name isi dengan nama layer shp-nya. Penamaan sebaiknya yang
menggambarkan jenis data polygon/area yang akan digambar. Misalnya
Bangunan.
b. Feature Type pilih Polygon.
c. Klik tombol Edit. Kemudian pada kotak dialog Spatial Reference Properties, klik
tanda + Geographic Coordinate Systems + World + WGS 1984. Kemudian
klik OK.
d. Hasil pengaturannya tampak seperti gambar di bawah ini dan klik OK.
5. Kemudian buat field/kolom untuk layer tersebut. Klik kanan pada layer Trotoar
kemudian klik kanan pilih Properties.
Laporan Akhir 90
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
6. Pada kotak dialog Shapefile Properties, tambahkan data field (kolom) yang
dibutuhkan dengan cara mengisi bagian Field Name dan tentukan juga Data Type
serta Length-nya. Untuk contoh menambahkan data sebagai berikut. Kalau sudah
ditambahkan kolomnya klik OK.
Laporan Akhir 91
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
8. Pada Toolbar Editor yang muncul, klik icon Create Features (Icon yang paling kanan).
Kalau toolbar Editor tidak otomatis muncul, klik Menu Customize Toolbars
Editor.
9. Pada jendela Create Features yang muncul, klik layer polygonnya. Kemudian pada
bagian Construction Tools klik Polygon atau bisa juga klik bentuk yang lain. Silahkan
disesuaikan dengan bentuk poligon yang akan dibuat.
Laporan Akhir 92
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
10. Kemudian klik pada lokasi trotoarnya pada Foto Udara. Dobel klik/klik dua kali jika
selesai digitasi area bangunannya.
Laporan Akhir 93
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
12. Pada Toolbar Editor klik icon Attributes (Icon ketiga dari kanan).
Gambar 104 Membuka Atribut Untuk Mengisikan Informasi Area Yang Diseleksi
13. Pada jendela Attributes yang muncul, ketikkan data yang akan dimasukkan. Untuk
contoh dari trotoar yang didigitasi diatas, Jenis isikan Ruko dan NmBang isikan Duta
Regency. Hasilnya terlihat seperti gambar berikut.
Laporan Akhir 94
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
14. Untuk menyimpan pekerjaan pembuatan garis dan data attributes yang sudah
dilakukan, pada Toolbar Editor klik Editor Save Edits. Kalau pekerjaan editing
sudah selesai, pada Toolbar Editor bisa klik Editor Stop Editing.
Laporan Akhir 95
Tahun Anggaran 2022
PEMELIHARAAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG KOTA CIMAHI
BAB 5 PENUTUP
BAB 5 PENUTUP
Laporan Akhir 96
Tahun Anggaran 2022