Anda di halaman 1dari 26

BAB II

ANATOMI

Musculoskeletal terdiri atas:


Muskuler/otot

: Otot, tendon, dan rangka.

Skeletal/rangka

: Tulang dan sendi

A. Skeletal/rangka

Adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi beberapa


organ lunak, terutama dalam tengkorak dan panggul. Kerangka juga
berfungsi sebagai alat ungkit pada gerakan dan menyediakan permukaan
untuk kaitan otot-otot kerangka. Rangka tubuh adalah tempat terjadinya
haematopoiesis, yaitu tempat pembentukan sel darah. Sumsum tulang
merupakan tempat pembentukan sel darah. Terutama di tulang pipih
contoh : tulang dada / pada corpus sterni.
1. Pembagian Skeletal
Rangka Axial (kerangka sumbu)

Terdiri atas kepala dan badan, termasuk tulang-tulang berikut:


- Bagian kepala (cranium)

Terdiri dari:
1 tulang kepala belakang (occipital)
2 tulang ubun-ubun (parientale)
1 tulang dahi (frontale)
2 tulang pelipis (temporale)
2 tulang tapis (ethmoid)
2 tulang spenoidal (sphenoidale)
- Tulang wajah (spalchocranium)
2 tulang rahang atas (Maxilla)
2 tulang rahang bawah (Mandibula)

2 tulang pipi (Zygomatic)


2 tulang hidung (Nasale)
2 tulang langit-langit (Pallatum)
1 tulang lidah (Hyoideum)
2 tulang air mata (Lacrimale)
2 tulang rongga mata (Orbitalle)
- Tulang dada (sternum)
Tulang hulu (manubrium sterni)
Tulang badan (corpus sterni)
Taju pedang (proccesus xyphoideus)
- Tulang rusuk (costae)
7 pasang tulang rusuk sejati (costae vera)
3 pasang tulang rusuk palsu ( costa sporia)
2 pasang tulang rusuk melayang (costa fluctuantes)
- Tulang gelang bahu (humerum)
2 tulang belikat (scavula)
2 tulang selangka (clavicula)
- Tulang gelang panggul (pelvis)
2 tulang duduk (ichium)
2 tulang kemaluan (pubis)
2 tulang panggul (illium)
- Tulang belakang (vertebrae)
7 ruas tulang leher (vertebrae cervicale)
12 ruas tulang punggung (vertebrae thoracalis)
5 ruas tulang pinggang (vertebrae lumbalis)
5 ruas tulang kelangkang (vertebrae cacrum)
4 ruas tulang ekor (vertebrae corcigeus)

Bagian-bagian tulang Axial


- Bagian kepala (cranium)

Terdiri dari:
Tulang kepala belakang (occipital)

Terletak di belakang dan bawah rongga kranium di lalui


medula oblongata dan bertemu dengan medula spinalis,sisi
foramen magnum di sebut kondilus

Tulang ubun-ubun (parientale)

Dua tulang perietal membentuk atap sisi tengkorak, permukaan


luarnya halus, permukaan dalam di tandai kerutan-kerutan
dalam yang memuat arteri-arteri kranium.
Tulang dahi (frontale)

Membentuk
dahi dan bagian atas rongga mata. Tepi
supraorbital di tandai dengan takik di tengah sebelah dalam.
Melalui takik pembuluh supraorbital dan saraf supraorbital
lewat. Permukaan sebelah dalam tulang frontal di tandai
dengan lekukan-lekukan yang di timbulkan lekukan-lekuan
permukaan otak.

Tulang pelipis (temporale)

Membenruk bagian bawah sisi kanan dan sisi kiri tengkorak.


Setiap tulang terdiri dari atas dua bagian:
a. Skuama, bagian pipih menjulang ke atas dan memungkinkan
otot-otot temporal berkaitan kepadanya. Dari prosesuz
zigomatikus (lengkung pipi). Di belakang dan di bawah
akar prosesus ini terletak meatus auditorius ekstermus
(lingkar telinga luar).
b. Mastoid, terletak di belakang dan berjalan ke bawah sebagai
prosesus mastoideus, permukaan luar memungkinkan otot
sternokleidomastoideus berkaitan padanya. Prosesus
mastoid dan sebuah ruang yang di kenal sebagai rongga
udara mastoid dan sebuah ruang khusus besar dan terletak
sedikit lebih kedepan disebut antrum timpanik (ruang
gendang). Ruang ini di lapisi epitel yang bersambung
dengan epitel dari rongga telinga tengah atau rongga
timpanik infeksi yang penularannya berasal dari rongga
telinga tengah menyebabkan antrum timpanik bernanah.

c. Petrosum, tulang tengkorak terjepit dalam dasar tengkorak


dan memuat alat-alat pendengaran.

Tulang tapis (ethmoid)

Adalah tulang yangringan seperti spons, berbentuk kubus,


terletak pada atap hidung dan terjepit di antara kedua rongga
mata. Etmoid terdiri dari dua masal lateral atau labirin yang
terdiri atas rongga etmoid atau sinus. Sinus-sinus ini tertutup
kecuali di tempat tempat perhubungan rongga hidung. Etmoid
juga memuat sebuah lempeng tegak yang membentuk bagian
atas septum nasalis (sekat hidung). Lempeng kribriformis
duduk tepat di dalam sebuah takik pada tulang dahi . di atas
lempengan ini terletak sekumpulan alat penghindu dan melalui
lubang-lubang lempeng ini berjalan serabut-serabut saraf
penghindu ke bagian atas hidung
Tulang spenoidal (sphenoidale)

tulang baji berbentuk kelelawar dengan kedua sayapnya di


rentangkan . tulang ini terdiri atas badan dan sayap yang besar
dan dua yang lebih kecil. Badannya memperlihatkan sebuah
lekukan yang di namai sela tursika (pelana tukik) yang memuat
kelenjar hipofisis
- Tulang wajah (spalchocranium)
Tulang rahang atas (Maxilla)

Membentuk rahang atas dan memuat gigi atas.


Tulang rahang bawah (Mandibula)

Membentuk rahang bawah. Mandibula merupakan satusatunya tulang pada tengkorak yang dapat bergerak.
Membentuk dagu dan berisi gigi bawah.

Tulang pipi (Zygomatic)

Prosesus tulang ini besatu dengan prosesus zigomatikus tulang


temporal untuk membentuk tulang pipi atau arkus
zigomatikum.
Tulang hidung (Nasale)

Rangka tulang fosa nalis atau hidung terdiri atas wajah, satu
dengan yang lain di pisahkan sekat tipis yang melebar dari
palatum ke atas sampai tulang frontalis. Ruang-ruang ini
berhubungan dengan sinus tulang frontalis, etmoidalis,
maksilaris, dan sfenoidalis.
Tulang langit-langit (Pallatum)

Membentuk atap mulut dan dasar hidung


Tulang air mata (Lacrimale)

Membentuk saluran air mata dan bagian dari tulang rongga


mata pada sudut dalam rongga mata.
- Tulang belakang (vertebrae)
Ruas tulang leher (vertebrae cervicale)

Ruas tulang leher pada umumnya mempunyai ciri sebagai


berikut:
Badannya kecil dan persegi panjang, lebih panjang dari
samping ke samping dari pada dari depan kebelakang.
Lengkungnya besar, prosesus spinosus atau taju duri
diujungnya memecah dua atau bifida.
Ruas tulang punggung (vertebrae thoracalis)

Lebih besar daripada servical, dan disebelah bawah menjadi


lebih besar. Ciri khasnya adalah : badannnya berbentuk lebarlonjong (bentuk jantung) dengan faset atau lekukan kecil
disetiap sisi untuk menyambung iga. Lengkungannya agak
kecil, prosesus spinosus panjang dan mengarah kebawah,
sedangkan prosesus transversus-yang membantu mendukung
iga-tebal dan kuat serta memuat faset persendian untuk iga.

Ruas tulang pinggang (vertebrae lumbalis)

Badannya sangat besar dibandingkan dengan badan vertebrata


lainnya dan berbentuk seperti ginjal. Prosesus spinosusnya
lebar dan berbentuk seperti kapak kecil. Prosesus
transversusnya panjang dan langsing. Ruas kelima membentuk
sendi dengan sakrum pada sendi lumbo-sakral.
Ruas tulang kelangkang (vertebrae cacrum)

Berbentuk segitiga dan terletak pada bagian bawah kolumna


vertebralis. Terjepit diantara kedua tulang inominata (tulang
koksa) dan membentuk bagian belakang rongga pelvis
(panggul). Dasar sakrum terletak diatas dan bersendi dengan
vertebrata lumbalis kelima dan membentuk sendi intervertebral
yang khas.
Ruas tulang ekor (vertebrae corcigeus)

Terdiri atas empat atau lima vertebra yang rudimeter yang


bergabung menjadi satu. Diatasnya koksigeus bersendi dengan
sakrum.
Rangka Appendikular
- Alat gerak bagian atas (ekstremitas superior)
Tulang belikat (Scapula)
Tulang Selangka (Clavicula)
Tulang lengan atas (Humerus)
Tulang hasata (Ulna)
Tulang lengan bawah (Radius)
Tulang pangkal tangan (Carpal)
Tulang telapak tangan (Metacarpal)
2x4 ruas tulang jari tangan (phalanges)
- Alat gerak bagian bawah (extremitas inferior)
2 tulang paha (femur)
2 tulang kering (tibia)
2 tulang betis (fibula)
2 tulang tumit (calcaneus)

2 tulang tempurung lutut (patella)


2x7 tulang pergelangan kaki (tarsal)
2x5 tulang telapak kaki (meta tarsal)
2x5 tulang jari kaki (phalanges pedis)
2x14 ruas tulang jari kaki (digiti phalanges pedis)

Bagian-bagian rangka Apendikular


- Alat gerak bagian atas (ekstremitas superior)
Scapula

Tulang belikat membentuk bagian belakang gelang bahu,


terletak di sebelah belakang toraks yang lebih dekat ke
permukaan iga. Terdiri atas akromion, prosesus korakoid,
insisura supraskapular, sudut suprakapular, fasa supraskapular
dan angulus inferior
Clavicula

Atau tulang selangka adalah tulang melengkung yang


membentuk bagian anterior gelang bahu. Tulang ini dibagi atas
batang dan dua ujung. Ujung medial disebut ekstremitas
sternal dan membuat sendi dengan sternum. Ujung lateral
disebut ekstremitas akromial, yang bersendi pada prosesus
akromion skapula.
Humerus
Atau tulang lengan atas adalah tulang terpanjang anggota atas,
memperlihatkan sebuah batang dan dua ujung. Terbagi
menjadi:
a. Ujung atas humerus, terdiri atas kepala, leher anatomik,
leher cirurgis, tuberositas minor, tuberositas mayor, antara
kedua tuberositas ini memuat otot bisep.
b. Batang humerus
c. Ujung bawah humerus, terdiri atas fasa koronoid, fasa
olekranon, troklea, kapitulum, epikondilus medialis.
Ulna

Tulang hasta sebuah tulang pipa yang mempunyai sebuah


batang dan dua ujung. Terletak sebelah medial lengan bawah

dan lebih panjang daripada radius atau tulang pengumpil.


Terbagi menjadi:
a. Ujung atas ulna, terdiri atas prosesus olekranon, prosesus
koronoid, takik troklearis, takik radialis
b. Batang ulna
c. Ujung bawah ulna, terdiri atas prosesus stiloideus
Radius

Tulang di sisi lateral lengan bawah merupakan tulang pipa


dengan sebuah batang dan dua ujung dan lebih pendek
daripada ulna. Terdiri atas:
a. Ujung atas, terdiri atas kepala, leher dan tuberositas radii
b. Batang radius
c. Ujung bawah, terdiri atas prosesus stiloideus
Carpal

Atau tulang pangkal tangan, baris atas tersusun dari luar


kedalam adalah navikular(skafoid), lunatum (semilunar),
trikuetrum dan pisiformis. Baris bawah adalah trapezium
(multangulum mayus), trapezoid (multangulum minus),
kapitatum dan hamatum.
Metacarpal

Membentuk kerangka tapak tangan berbentuk tulang pipa.


Phalanges

Atau tulang jari dan berbentuk tulang pipa.


- Alat gerak bagian bawah (extremitas inferior)
Tulang paha (femur)

Adalah tulang terpanjang dari tubuh. Tulangnya berupa tulang


pipa dan mempunyai sebuah batang dan dua ujung. Terdiri
atas:
a. Ujung atas, terdiri atas kepala, trokanter mayor, trokanter
minor,
leher,
linea
intertrokanterika,
krista
intertrokanterika, tuberkulum kuadratum, tuberositas
glutea.

b. Batang femur, terdiri atas line aspera


c. Ujung bawah, terdiri atas kondil medial, kondil lateral,

tuberkulum aduktor,
intertrokanterika

permukaan

popliteal,

krista

Tulang kering (tibia)

Terdiri atas:
a. Ujung atas, terdiri atas spina tibiae, kondil medial dan
kondil lateral, tuberkel tibia, takik popliteum, linea poplitea
b. Batang tibia
c. Ujung bawah, terdiri atas maleolus medial atau maleolus
tibiae
Tulang betis (fibula)

Terdiri atas:
a. Ujung atas, terdiri atas kepala fibula, prosesus stiloideus
b. Batang fibula
c. Ujung bawah, terdiri atas maleolus medialis
Tulang tumit (calcaneus)

Adalah tulang terbesar telapak kaki. Membentuk tumit dan


mengalihkan berat badan diatas tanah ke belakang.
Tulang pergelangan kaki (tarsal)

Terdiri atas, talus, navikular, kuboid, kuneiformis lateralis,


kuneiformis intermedialis, kuneiformis medialis.
Tulang telapak kaki (meta tarsal)

Terdapat lima tulang metatarsal, tulang-tulang ini berbentuk


tulang pipa dengan sebuah batang dan dua ujung.
Tulang jari kaki (phalanges pedis)

Sama seperti jari tangan tetapi lebih pendek.


Ruas tulang jari kaki (digiti phalanges pedis)

Sama seperti jari tangan tetapi lebih pendek.

10

2. Struktur Tulang
-

Periosteum
Bagian luar tulang diselimuti oleh membran fibrus padat yang
dinamakan periosteum. Periosteum memberi nutrisi pada
tulang dan memungkinkannya tumbuh selain sebagai tempat
perlekatan tendon dan ligamen. Periosteum mengandung
syaraf, pembuluh darah, dan limfatik. Lapisan yang paling
dekat dengan tulang mengandung osteoblas yang merupakan
sel pembentuk tulang.
Osteon
Merupakan unit fungsional mikroskopis tulang dewasa.
Ditengah osteon terdapat kapiler, disekeliling kapiler tersebut
merupakan matrik tulang yang dinamakan lamela.
Lamela
Adalah lapisan-lapisan tipis tulang. Di dalam lamela terdapat
osteosit yang memperoleh nutrisi melalui prosesus yang
berlanjut ke dalam kanalikuli yang halus (kanal yang
menghubungkan dengan pembuluh darah)
Canaliculi (saluran)
Tulang dilintasi oleh saluran-saluran longitudinal yang disebut
canalis Havers yang satu sama lain saling beranastomose
dengan hubungan yang tranversal dari permukaan periosteum
ke endosteum yang disebut sebagai canalis Volkmann
Kanal volkmann
Pembuluh periosteum mengangkut darah ke tulang kompak
melalui kanal volkmann yang sangat kecil. Selain itu, ada arteri
nutrien yang menembus periosteum dan memasuki rongga
meduler melalui foramina (lubang-lubang kecil) arteri nutrien
memasok darah ke sumsum dan tulang.

11

Endosteum
Endoesteum adalah membran vasculer tipis yang menutupi
rongga sum-sum tulang panjang dan rongga-rongga dalam
tulang kanselus. Osteoklas melarutkan tulang untuk
memelihara rongga sum-sum.
Trabekulae (batang) tulang
Trabekulae ini terlihat seperti spon tapi kuat sehingga disebut
Tulang Spon yang didalam nya terdapat bone marrow yang
membentuk sel-sel darah merah. Bone Marrow ini terdiri atas
dua macam yaitu bone marrow merah yang memproduksi sel
darah merah melalui proses hematopoiesis dan bone marrow
kuning yang terdiri atas sel-sel lemak.

12

B. Muskuler/otot

Jaringan otot adalah salah satu dari empat jenis jaringan primer (utama)
terutama terdiri dari sel-sel otot yang khusus untuk berkontraksi. Tiga jenis
jaringan otot yaitu otot rangka, otot jantung dan otot polos. Tanpa adanya
jaringan otot, tubuh tidak dapat melakukan pergerakan.

1. Ciri-ciri otot

Kontraksi
Ekstabilitas

: Menegang
: Merespon dengan kuat jika distimulasi oleh impuls
saraf
Ekstensibilitas : Mampu menegang melebihi panjang otot saat
rileks
Elastisitas
: Dapat kembali ke ukuran semula setelah
berkontraksi

2. Jenis otot
a. Otot Rangka

Otot rangka merupakan bagian terbesar tubuh kita. Fungsi


utamanya untuk menggerakkan tubuh. Otot-otot anggota gerak ada
2 kelompok yaitu otot-otot fleksor, untuk membengkokkan sendi.
Dan otot-otot ekstensor untuk meluruskan sendi. Umumnya kedua
kelompok ini saling berlawanan, bila otot ekstensor berlontraksi
(berkerut), otot fleksor akan relaksasi (melemas). Tetapi bila
diperlukan kedua kelompok itu dapat sama-sama berkontraksi atau
sama-sama relaksasi.
Fungsi otot rangka:
- Menghasilkan gerakan otot, pada tempat otot itu melekat
- Mempertahankan postur dan posisi tubuh terhadap gaya
grafitasi
- Menjaga panas tubuh, agar suhu tubuh tetap normal
- Mengatur gerak pada tulang dan sebagai alat gerak aktif

13

Ciri otot rangka


- Bercorak lintang
- Terdapat pada rangka tubuh
- Bekerja sesuai kesadaran (volunteer)
Struktur mikroskopis otot rangka
- Seratnya memiliki diameter 10-100 m
- Serat otot berukuran relatif besar, memanjang, dan
berbentukseperti silinder
- Panjang sampai 750.000 atau 2,5 kaki
- Jaringan ikat nya terdapat bagian luar epimysium, bagian
tengah perimysium dan bagian inti endomysium
- Epimysium
Seluruh otot dikelilingi oleh bagian luar epimysum, lapisan
padat dari serat kolagen. epimsyum memisahkan otot dari
jaringan dengan organ sekitarnya. Terhubung ke fasia profunda
lapisan jaringan ikat padat.
- Perimysium
Serat jaringan ikat dari perimysium tersebut, membagi otot
rangka menjadi serangkaian komponen yang masingmasingnya berisi bundel serat otot yang disebut fascicle. Selain
tersusun dari serat kolagen dan juga elastis, perimysium
mengandung vassels darah dan fasikula. setiap fascicle
menerima cabang pembuluh darah dan saraf.
- Endomysium
Dalam fascicle, jaringan ikat halus endomisium mengelilingi
serat otot rangka individu dan interkoneksi serat otot yang
berdekatan. sel-sel satelit tersebar antara endomydium dan
serat otot, sel-sel induk embrionik yang berfungsi dalam
perbaikan jaringan otot yang rusak.
- Sarkolema. Sarkolema adalah membran sel serabut otot. Akan
tetapi, sarkolema terdiri atas membran sel yang asli,
dinamakan membran plasma (sarcoplasma)
- Sarkoplasma
Terdapat banyak myofibril (aktin dan miosin) dan retikulum
sarkoplasma (tempat keluarnya ion kalsium) dan mitokondria
(tempat pembentukan ATP)

14

Myofibril
Didalam myofibril tersusun filament tebal dan tipis
Filament tebal berdiameter 12-18 nm, panjang 1,6 m adalah
susunan khusus dan protein myosin
Filament tipis, berdiameter 5-8 nm dan panjang 1,0 m,
terbentuk oleh protein aktin

(sumber gambar: http://sayaeganingrum.files.wordpress.com)

b. Otot Polos

Sebagian besar sel otot polos ditemukan di dinding saluran dan


organ berongga. Seperti kandung kemih dan uterus serta pada
dinding tuba. Yang terdapat pada sistem respiratorik, pencernaan,
reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah.
Fungsi otot polos
- Membantu dalam pencernaan

makanan dan juga memaksa


makanan dari satu organ ke organ yang lain dalam sistem
pencernaan
- Mengatur kontraksi dari kerja organ pencernaan, pernafasan,
reproduksi, serta organ-organ lainnya kecuali jantung.
Ciri otot polos :

15

- Berbentuk gelendong
- Mempunyai inti sel
- Tidak mempunyai garis melintang
- Cara kerjanya di luar kesadaran

Struktur mikroskopis otot polos:


-

Berbentuk gelendong, memiliki satu inti, dan cukup kecil


Berdiameter 2-10 dan panjang 50-400 m
Filament myosin tebal, filament aktin tipis, filamen ukuran
menengah
Tidak membentuk myofibril, tidak memperlihatkan pita-pita
atau serat lintang seperti pada otot rangka sehingga disebut
otot polos

(Sumber gambar: http://2.bp.blogspot.com/otot+polos.png)

c. Otot jantung

Otot jantung hanya terdapat di jantung secara structural dan


fungsional memiliki kesamaan dengan otot rangka & otot polos
unit tunggal seperti otot rangka, otot jantung memperlihatkan serat
lintang karena filament tebal dan tipisnya tersusun sangat teratur
menjadi pola pita yang regular. Fungsinya untuk memompa darah
ke pembuluh darah untuk sirkulasi ke seluruh tubuh.
Fungsi otot jantung :
- Mengatur fungsi jantung

16

- Memompa darah keluar dari serambi dan bilik ke pembuluh

darah dari kiri/tubuh/sistemik dan kanan/paru-paru


- Memeras darah keluar dari jantung untuk pasokan ke paru-paru
atau bagian tubuh lainnya
- Menyimpan energi dalam bentuk kreatin fosfat
Ciri otot jantung
- Berbentuk memanjang
- Mempunyai inti sel (tengah)
- Terdapat garis melintang gelap & terang
- Cara kerjanya di luar kesadaran

Struktur mikroskopis otot jantung


- Retikulum Sarkoplasma
- Terminal sisterna
- Sarkomer
- Mitokondria
- myofibril
- Sarcolema

17

(Sumber gambar: http://media.smakita.net/ Gambar-Struktur-otot-jantung.jpg)

3. Otot-otot di dalam Tubuh


a. Kepala

Otot bagian kepala di bagi atas:


Otot kulit kepala yang terhimpun di antaranya :
- M. Occipito-frontalis (venter otot yang satu pada os occipetalis
dan venter otot lainnya pada os frontalis).
- M. Temporo-parietalis (venter otot yang satu pada os temporalis
dan yang lainnya pada os parietalis).

18

(sum
ber gambar: http://putrakietha.blogspot.com/2013/03/anatomifisiologi-otot.html)

b. Wajah
- m. nasalis (otot hidung)
- m. orbicularis oegli (otot keluk mata)
- m. orbicularis oris (otot sekitar mulut)
- m. temporalis (otot pelipis)
- m. frontalis (otot dahi)
- m. sternoeleidomastoideus (otot silang leher)

(Su
mber gambar:
http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2011/01/12/senam-wajahsolusi-wajah-sehat-di-tengah-kesibukan-334131.html)

19

c. Leher
- m. masseter, menutup leher dengan mengangkat mandibula
- m. temporalis, elevator rahang bawah yang paling kuat
- m. pterygoideus, berperan dalam semua gerakan mandibula

(Sumber gambar : http://i.imgur.com/2jIjl.jpg)


d. Dada

Fungsi: menurunkan bahu, membantu pernafasan, abduksi lengan


dan membungkuk. Otot- otot itu antara lain:
- M. Pektoralis mayor
- M. Pektoralis minor
- M. Oblique abdominis externus

20

(Sumber gambar :
http://h4lim4tusy4.wordpress.com/2010/10/31/macam-macamotot-berdasarkan-fungsinya/)
e. Perut

Berguna untuk: membungkukkan badan ke depan, membantu


pengeluaran nafas, memutar tubuh, membengkokkan badan ke
samping.
Ada 4 otot:
- M. Rektus abdominis
- M. Oblique abdominis externus
- M. Oblique abdominis internus
- M. Transversus abdominis

(Sumber gambar :
http://h4lim4tusy4.wordpress.com/2010/10/31/macam-macamotot-berdasarkan-fungsinya/)

f.

Punggung
Fungsi: untuk menegakkan badan, mengedikkan ke belakang, dan
membantu respirasi.
Beberapa otot punggung:
- Mm. Interspinalis
- Mm. Intertransversi
- Mm. Levator stratum
- Mm. Rektus kapitis

21

M. Rotator
M. Multifudus
M. Semispinalis
M. Spinalis

(Sumber gambar :
http://h4lim4tusy4.wordpress.com/2010/10/31/macam-macamotot-berdasarkan-fungsinya/)

g. Bahu dan lengan


- M. Sternokleido mastoideus
- M. Skalenus
- M. Semispinalis kapitis
- M. Longus kolli
- M. Triseps brachialis
- M. Biseps brachialis
- M. Brachialis
- M. Brachioradialis

22

(Sumber gambar :

http://h4lim4tusy4.files.wordpress.com/2010/10/otot-lengan-atas1.jpg)
h. Lengan
- M. Extensor digitorum komunis
- M. Extensor karpi radialis
- M. Extensor karpi ulnaris
- M. Supinator
- M. Pronatot teres

(Sumber gambar : http://i.imgur.com/tyadY.jpg)

i.

Kaki
- M. Pektus femoris
- M. Vastus medial
- M. Vastus lateral
- M. Sartorius
- M. Tibialis anterior
- M. Extensor digitorum longus
- M. Extensor halusis longus
- M. Peroneus longus
- M. Gastroknemus

23

(Sumber gambar : http://www.ahliwasir.com/imageupload/detail_itb.jpg)

C. Jaringan Penyambung
1. Sendi

Sendi atau artikulasi adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk


pertemuan antara dua atau beberapa tulang kerangka, untuk
memudahkan terjadinya gerakan. Ilmu yang mempelajari persendian
disebut artrologi. Terdapat tiga jenis sendi utama, yaitu sendi fibrus,
sendi tulang rawan dan sendi synovial. Sendi juga dapat
diklasifikasikan menurut kemungkinan geraknya: tak bergerak, sedikit
bergerak, dan bergerak luas. (pearce, 2010)
-

Sendi fibrus
Atau sinarthroses adalah sendi yang tak dapat bergerak atau
merekat ikat sementara itu menurut (Martini, 2001) antara tepi
tulang dan tepi tulang lainnya cukup dekat, maka tidak mungkin
ada gerakan diantara tulang-tulangnya.
Contoh: sutura sela antara tulang pipih dan tulang tengkorak

Sendi tulang rawan

24

Atau amphiatrosis adalah sendi dengan gerakan sedikit dan


permukaan persendiannya dipisahkan oleh serat kolagen dan
tulang rawan dan hanya sedikit gerakan.
Contoh: sendi antara manubrium dan bahan sternum
-

Sendi synovial
Atau diarthrosis adalah persendian yang bergerak bebas dan
terdapat banyak ragamnya.
Contoh:
sendi panggul dan sendi bahu (sendi peluru)
sendi siku (sendi engsel) sendi lutut, pergelangan kaki
sendi pergerakan pergelangan tangan (sendi kondiloid)
bergerak dalam dua bidang lateral, kebelakang dan kedepan,
sehingga fleksi dan ekslersi
sendi pelana : memungkinkan ibu jari berhadapan dengan
jari-jari lainnya
sendi berporos (putar) : gerakan kepala
sendi karpal : sendi tangan dan jari

2. Ligamen

Ligamen adalah jaringan ikat fibrosa yang menghubungkan satu


tulang yang lain. Menjadi jaringan ikat yang memfasilitasi gerakan,
ligamen sangat elastis untuk memungkinkan peregangan dan lentur
sendi dan anggota badan untuk memproduksi gerak. Ligamen dapat
diklasifikasikan dalam tiga kategori utama Ligamen artikular,
Ligamen Remnant fetal dan Ligamen peritoneal.

25

( Sumber gambar: http://www.sridianti.com/ligamen-tendon.html)


Ligamen artikular adalah jaringan ikat tulang-tulang yang
menghubungkan tulang untuk membentuk sendi. Ligamen ini sangat
tangguh dan padat berserat, yang diperlukan untuk bertahan dan
keausan yang dialami oleh sendi. Ligamen ini kebanyakan terdiri dari
kelompok yang sangat padat dari serat kolagen yang sangat tipis.
Ligamen yang hadir di wilayah kepala dan leher (krikotiroid ligamen,
ligamen periodontal, ligamen suspensorium okular, dll), daerah
pergelangan tangan (ligamen dorsal radiocarpal, radial ligamen
kolateral, palmar radiocarpal ligamen, ulnaris ligamentum radiocarpal,
dll ), wilayah dada (suspensorium ligamen dada), ligamen lutut
(ligamen patella, ligamentum cruciatum anterior, ligamen caudal,
ligamen kolateral later
alis, ligamen tengkorak, ligamen posterior, medial ligamen kolateral,
dll) dan daerah panggul.
Ligamen Remnant Fetal adalah ligamen seperti struktur yang tetap
dalam tubuh organisme sejak masih janin dan telah berkembang
menjadi jaringan menyerupai ligamen. Struktur ini termasuk
ligamentum venosum, ligamentum arteriosum, tali arteri umbilikalis
dan ligamentum lingkaran hati.
Ligamen peritoneal adalah lipatan jaringan ikat yang terbentuk di
dalam dan di sekitar lapisan membran dari rongga perut. Ligamen ini
adalah ligamentum hepatoduodenal dan ligamentum uterus.
3. Tendon

Tendon adalah jaringan ikat yang memiliki kekuatan tarik yang


sangat tinggi yang menghubungkan otot dengan tulang. Mirip dengan
ligamen, tendon juga terutama terdiri dari serat kolagen. Tendon secara
struktural dirancang untuk menahan jumlah tinggi tegangan otot dan
mereka bekerja sama dengan otot untuk mengerahkan kekuatan dalam

26

yang digunakan untuk menarik hal-hal ke arah tubuh. Selain serat


kolagen padat, tendon juga terdiri dari elastin, glikoprotein berat
glikosilasi, kalsium, mangan dan tembaga.

Anda mungkin juga menyukai