Anda di halaman 1dari 12

ANATOMI KERANGKA TUBUH MANUSIA

Kerangka tubuh manusia juga disebut sistem skelet yaitu merupakan susunan tulang pembentuk
tubuh manusia,penggerak badan,merupakan alat gerak pasif karena tulang juga akan ikut bergerak,
jika alat gerak aktif(otot) yang melekat pada tulang tersebut mengadakan gerakan, jadi tulang
berguna untuk pelekatan otot tubuh. Selain itu, tulang-tulang tersebut juga berfungsi sebagai
pembentukan darah merah yaitu pada cavum medular(rongga sumsum) yang terdapat pada tulang
yang berbentuk pipih atau panjang, terutama pada medulla ossea rubra(sumsum tulang merah)
sedang pada sumsu tulang kuning atau medulla ossea flava tidak memproduksi sel darah merah,
kecuali jika diperlukan akan berubah menjadi sumsum tulang merah.
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup.
Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka
hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua
jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal
atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan
organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat bervariasi
antara individu.
Fungsi Rangka:

Menunjang tegaknya tubuh

Sebagai alat gerak pasif

Tempat melekatnya otot rangka

Memberi bentuk tubuh

Melindungi alat-alat dalam tubuh yang lemah

Tempat pembentukan sel-sel darah merah

Tempat penimbunan mineral


Susunan system kerangka terdiri dari kira_kira 206 buah yang satu sama lainnya berhubungan.
Tulang-Tulang ini secara umumnya terdiri dari :
1. Tulang kepala atau tengkorak (8 buah)
2. Tulang wajah (14 buah)
3. Tulang telinga dalam (6 buah)
4. Tulang lidah (1 buah)
5. Tulang dada (25 buah)
6. Tulang belakang dan Gelang panggul (26 buah)
7. Tulang anggota gerak atas (64 buah)
8. Tulang anggota gerak bawah (62 buah)
1.1 Tulang kepala (tengkorak)
Tersusun dari 2 bagian yaitu tengkorak otak dan tengkorak wajah .
1. Tengkorak otak / bagian belakang

1.

Terdiri dari Tulang-Tulang yang di hubungkan oleh sutura, yang terbagi menjadi kubah
tengkorak, dasar tengkorak dan dasar tengkorak
a. Kubah tengkorak, terdiri dari :
1) Os frontal, yaitu tulang dahi
2) Os padeial, yaitu tulang ubun-ubun
3) Os oksipital, tulang kepala belakang
b. Dasar tengkorak, terdiri dari :
1) Os sfenoidal, terletak di tengah dasar tengkorak
2) Os etmoidal, terletak sebelah depan dari os sfenoidal diantara lekuk mata, menyusun
rongga hidung.
c. Samping Tengkorak/bagian temporal
1) Bagian tulang karang (skumosa), yang membentuk rongga telinga
2) Bagian tulang keras (os petrosum), yang menjorok kebagian tulang pipi dan
mempunyai taju (prosesus stiloid)
3) Bagian mastoid, terdiri dari tulang yang mempunyai lubang-lubang halus berisi
udara
2. Tengkorak wajah
Dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian hidung dan bagian rahang
a. Bagian hidung
1) Os lakrimalis, (tulang mata kiri kanan)
2) Os naksal, yang membentuk batang hidung bagian atas
3) Os konka nasal, yaitu tulang karang hidung yang terletak dalam rongga hidung
4) Septum nasi, yaitu sekat rongga hidung
b. Bagian rahang
1) Os maksilarasi (tulang rahang atas)
2) Di bawah os maksilaris yang terdapat suatu taju tempat melekatnya urat gigi
(prosessus alveolaris)
3) Os zigomatikum (tulang pipi kanan dan kiri)
4) Os palatum (tulang langit kiri dan kanan)
5) Os mandibularis (tulang rahang bawah kanan dan kiri)
6) Os hoid (tulang lidah)
Tulang badan / Skeleton aksial
Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan dan
perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan. Kerangka badan di bentuk oleh susunan
tulang yang melindungi rongga dada yang terdiri dari 3 bagian, yaitu tulang dada (sternum 1
buah), tulang iga/rusuk (kosta 12 pasang dan vertebra torakalis (12 ruas)
1. Tulang dada (sternum)
Tulang dada termasuk tulang pipih,terletak di bagian tengah dada. pada sisi kiridan kanan
tulang dada terdapat tempat lekat dari rusuk. bersama-sama dengan rusuk, tulang dada
memberikan perlindungan pada jantung, paru-paru dan pembuluh darah besar dari kerusakan.
Tulang dada menjadi rongga thorak yang terdiri dari 3 bagian, yaitu :
a. Manubrium sterni/ Tulang hulu, yang merupakan bagian tulang dada sebelah atas yang
membentuk persendian dengan tulang selangka dan tulang iga. Terletak pada tulang
rusuk pertama dan kedua.
b. Korpus sterni/ Tulang badan / gladiolus, dibagian tengah, tempat melekatnya tulang
rusuk ke tiga sampai ke tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh.
c. Prosessus xipoid, bagian ujung dari tulang dada/ terletak di bagian bawah dari tulang
dada. Tulang ini terbentuk dari tulang rawan.
2. Tulang iga / rusuk
Banyaknya 12 pasang (24 buah kiri dan kanan), yang secara umum di bagi 3 macam, yaitu :
a. Iga sejati (os kosta vera), banyaknya 7 pasang
b. Iga tak sejati (os kosta spuira), banyaknya 3 pasang
c. Iga melayang (os kosta fluitantes), banyaknya 2 pasang
Fungsinya :

Tulang rusuk memiliki beberapa fungsi diantaranya:


a). melindungi jantung dan paru-paru dari goncangan.
b). melindungi lambung, limpa dan ginjal, dan
c). membantu pernapasan
3. Vertebra torakalis
a. Bentuk ruas tulang belakang
Terdiri dari 12 ruas yang terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
1) Bagian ruas, merupakan bagian yang terbesar dengan bentuk tebal dan kuat yang
terletak di sebeah depan
2) Lengkung ruas, yang melingkari dan melindungi lubang ruas tulang belakang
b. Bagian ruas tulang belakang
bagian-bagian ruas tulang belakang terdiri dari :
1) Vertebra servikalis (tulang leher) ada 7 ruas
2) Vertebra torakalis (tulang punggung) ada 12 ruas
3) Vertebra lumbalis (tulang pinggang) ada 5 ruas
4) Vertebra sakralis (tulang kelangka) ada 5 ruas
5) Vertebra koksigalis (tulang ekor) ada 4 ruas
Penjelasan :
Ruas pertama dari tulang leher disebut tulang atlas, dan ruas kedua berupa tulang pemutar atau poros, bentuk
dari tulang atlas memungkinkan kepala untuk melakukan gerakan. Karakteristik dari tulang atlas adalah :

tidak mempunyai corpus vertebrae


mempunyai dua arcus yaitu arcus anterior dan arcus posterior
mempunyai dataran sendi untuk dens epistrophii sehingga kepala dapat digelengkan ke kanan dan ke
kiri.

Mempunyai tuberculum anterior dan posterior, tetapi belum mempunyai processus spinosus.
2)
Ruas kedua disebut epistropheus (pemutar) sehingga kepala dapat menggeleng ke kanan dan ke kiri.
Karakteristik dari ruas kedua ini yaitu :

Mempunyai corpus seperti yag dipunyai oleh columna vertebrae lainnya dengan satu arcus vertebrae
anterior.
Mempnuyai dens epistrophii yang bersendi dengan tulang atlas sehingga kepala dapat menggeleng
ke kanan dan kekiri.

3)

Ruas tulang ketujuh

Karakteristik dari ruas tulang ketujuh yaitu :

Processus spinosusnya runcing dan paling menonjol (dapat diraba dari luar), oleh karena itu disebut
dengan vertebrae prominent.
4)

Ruas tulang leher lainnya

Memiliki ciri umum yaitu :

Memiliki corpus vertebrae, foramen vertebralis tempat sumsum tulang belakang, processus spinosus
yang sering bercabang dua, tetapi kebanyakan runcing, satu arcus vertebrae anterior, biasanya corpus
vertebra semakin kebawah semakin besar.
2.
Dua belas ruas berikutnya membentuk tulang punggung(vertebra thoracalis).
Ruas-ruas tulang punggung pada bagian kiri dan kanannya merupakan tempat melekatnya tulang rusuk.
Bentuk ruas-ruas ini makin kebawah makin besar dan kuat, ruas yang paling bawah hamper sama dengan
ruas tulang pinggang bersendi dengan os costae membentuk rongga dada (cavum thoracalis).
3.

Lima ruas berikutnya merupakan tulang pinggang(vertebra lumbalis).

Ukuran tulang pinggang lebih besar dibandingkan tulang punggung. Ruas-ruas tulang pinggang menahan
sebagian besar berat tubuh dan banyak melekat otot-otot. Ruas tulang ini paling kuat dan paling besar
disbanding dengan vertebra lainnya, terutama corpus vertebraenya, processus spinosus pendek kea rah
sagital. Lempeng arcus vertebraenya lebih tebal, sedang foramen vertebraenya kecil.
4.

Lima ruas tulang kelangkangan (vertebra sacralis).

Berbentuk segitiga terletak dibawah ruas-ruas tulang pinggang. Bagian kanan dan kiri os sacrum ini bersendi
dengan os coxa kanan dan kiri, merupakan sendi kaku dan sukar digerakkan, diperkuat dengan ligamentum
5.

Bagian bawah dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor (coccyx), Tersusun atas 3 sampai
dengan 5 ruas tulang belakang yang menyatu. Ruas-ruas tulang belakang berfungsi untuk menegakkan
badan dan menjaga keseimbangan. menyokong kepala dan tangan, dan tempat melekatnya otot, rusuk
dan beberapa organ.

Ruas-ruas tulang belakang berfungsi untuk menegakkan badan dan menjaga keseimbangan. menyokong
kepala dan tangan, dan tempat melekatnya otot, rusuk dan beberapa organ.

c. Lengkung kolumna vertebralis


Fungsi kolumna vertebralis sebagai penopang badan yang kokoh sekaligus bekerja
sebagai penyangga dengan perantara tulang rawan cakram interveterbralisme yang
lengkung memberi fleksibilitas untuk membengkok tanpa patah.
1.2 Gelang panggul dan tulang pelvis
Gelang panggul (tulang pelvis) adalah penghubung antara badan dan anggota bawah, yaitu
tulang sacrum dan koksigeus yang bersendi satu dengan yang lainnya pada simfisi pubis. Pelvis
terbagi atas 2 bagian, yaitu pelvis mayor (rongga besar) dan pelvis minor (rongga kecil)
Pelvis terbagi atas panggul besar (pelvis mayor)dan panggul kecil (pelvis minor). Panggul besar
merupakan suatu pasu yang terletak di bawah garis tepi atau linea terminalis dan panggul kecil di
bentuk oleh tulang illium yang melebar di atas linea terminalis. Pintu atas panggul (aditus pelvis)
di bentuk olh promontorium dari sacrum, garis ilio-pektinal (di setiap sisi) dan Krista dari tulangtulang pubis (tulang duduk). Pintu bawah panggul (exitus pelvis) di lingkari oleh os koksigeus dan
toberositas ikshii.
1.3 Tulang anggota gerak/ Sekeleton Apendikular
1.4 Tulang anggota gerak atas/(extremitas superior)
Tulang yang membentuk kerangka lengan antara lain adalah gelang bahu (klavikula dan scapula),
humerus, ulna dan radius, karpatalia, metakarpalia, dan falangus.
1) Gelang bahu
Adalah persendian yang menghubungkan lengan dengan badan. Bagian ini dibentuk oleh 2
tulang yaitu :
a. Skapula (tulang belikat)

2)
3)
4)

5)
6)

b. Klavikula (tulang selangka)


Tulang selangka berbentuk seperti huruf S, berhubungan dengan tulang lengan atas
(humerus) untuk membentuk persendian yang menghasilkan gerakan lebih bebas, ujung yang
satu berhubungan dengan tulang dada sedangkan ujung lainnya berhubungan dengan tulang
belikat. Tulang belikat (skapula) berukuran besar, bentuk segitiga dan pipih, terletak pada
bagian belakang dari tulang rusuk. Fungsi utama dari gelang bahu adalah tempat melekatnya
sejumlah otot yang memungkinkan terjadinya gerakan pada sendi.
Humerus (Tulang pangkal lengan)
Ulna dan radius
Karpatalia
Terbagi dalam 8 tulang yang tersusun dalam 2 baris :
a. Bagian proksimal (os natrikular, os lunatum, os triquetrum,dan os fisiformis)
b. Bagian distal ( os multangulum mavus, os multangulum minus, os kapitatum, dan os
hamatum)
Metakarpalia
Terdiri dari tulang pipa pendek, banyaknya 5 buah yang setiap batang mempunyai ujung yang
bersendi dengan tulang karpatalia dan bersendi dengan falangus atau tulang jari
Falangus
Terdiri dari tulang pipa pendek yang banyaknya 14 buah yang dibentuk dalam 5 bagian tulang
yang berhubungan dengan metakarpalia perantaraan persendian

1.5 Gelang panggul


Tulang gelang panggul terdiri atas dua buah tulang pinggul. Pada anak anak tulang pinggul ini
terpisah terdiri atas tiga buah tulang yaitu illium (bagian atas), tulang ischiun (bagian bawah) dan
tulang pubis (bagian tengah). Dibagian belakang dari gelang panggul terdapat tulang sakrum yang
merupakan bagian dari ruas-ruas tulang belakang. Pada bagian depan terdapat simfisis pubis
merupakan jaringan ikat yang menghubungkan kedua tulang pubis. Fungsi gelang panggung
terutama untuk mendukung berat badan bersama-sama dengan ruas tulang belakang. melindungi
dan mendukung organ-organ bawah, seperti kandung kemih, organ reproduksi, dan sebagai tempat
tumbuh kembangnya janin.
1.6 Lengkung pelvis
Terdiri dari 2 tulang kiri dan kanan yang simetris. Tulang-tulang pada kedua bagian ini berikatan antara satu
sama lain di simfisis pubispada bahagian ventral.
Lengkungan ini terbagi atas:

Ilium yang bersendi dengan tulang kelangka.

Iskium (atau tulang pelana)

Pubis (atau tulang ari-ari)


Pada wanita, di luar kehamilan artikulasio ini hanya memungkinkan pergeseran sedikit, tetapi pada
kehamilan dan waktu persalinan dapat bergeser lebih jauh dan lebih longgar,misalnya ujung koksigis dapat
bergerak kebelakang sampai sejauh lebih kurang 2,5 cm.Hal ini dapat dilakukan bila ujung os koksigis
menonjol ke depan pada saat partus, dan pada pengeluaran kepala janin dengan cunam ujung os koksigis itu
dapat ditekan ke belakang.
Secara fungsional, panggul terdiri dari dua bagian yaitu pelvis mayor dan pelvis minor. Pelvis mayor
adalah bagian pelvis yang terletak diatas linea terminalis, disebut juga dengan false pelvis. Bagian yang
terletak dibawah linea terminalis disebut pelvis minor atau true pelvis.
Pada ruang yang dibentuk oleh pelvis mayor terdapat organ organ abdominal selain itu pelvis mayor
merupakan tempat perlekatan otot otot dan ligamen ke dinding tubuh. Sedangkan pada ruang yang
dibentuk oleh pelvis minor terdapat bagian dari kolon, rektum, kandung kemih, dan pada wanita terdapat
uterus dan ovarium. Pada ruang pelvis juga kita temui diafragma pelvis yang dibentuk oleh muskulus levator
ani dan muskulus koksigeus.

1.7 Tulang anggota gerak bawah(extremitas superior)


Tulang ini dikaitkan dengan tubuh dengan perantaraan gelang panggul, yang terdiri dari 31
pasang tulang koksa (tulang pangkal paha), Femur (tulang paha), tibia (tulang kering), fibula
(tulang betis), patella (tempurung lutut), tarsalia (pangkal kaki), metatarsalia (telapak kaki), falang
(ruas jari kaki)
1. Os koksa (tulang pangkal paha)
2. Femur (tulang paha)
3. Tibia (tulang kering) dan fibula (tulang betis)
4. Patella (tempurung lutut)
5. Tarsalia (pangkal kaki)
6. Metatarsalia (telapak kaki)
7. Falang (ruas jari kaki)
2. FISIOLOGI SISTEM TULANG
2.1. Fungsi Tulang
Secara Umum:
Sebagai formasi rangka, dengan membentuk rangka tubuh, menentukan bentuk dan
ukuran tubuh
Pergerakan, yaitu untuk berbagai aktivitas selama pergerakan dengan perantara otot
Perlindungan, yaitu melindungi organ-organ yang lunak dalam tubuh, seperti otak,
jantung, dan paru paru
Hematopoiesis, yaitu pembentukan sel-sel darah merah yang terjadi pada sumsum tulang
merah
Tempat penyimpanan mineral, antara lain kalsium dan fosfor
Sebagai penopang, menahan seluruh bagian bagian tubuh agar tidak rubuh dan tempat
melekatnya otot otot
2.2. Komposisi jaringan tulang
Tulang terdiri dari sel-sel (osteosit, osteblas, dan osteoklas) dan matriks ekstra selluler yang
tersusun dari serat-serat kolagen organic yang tertanam pada substansi dasar dan garam-garam
anorganik tulang seperti kalsium dan fosfor
2.3. Klasifikasi tulang
Menurut bentuknya, terdiri atas:
1. Tulang panjang, yaitu tulang yang terbentuk silindris, panjangnya melebihi lebarnya, yang
terdiri dari sebuah batang berbentuk tabung yang disebut diafisis dan epifisis pada ujung
ujungnya yang berfungsi untuk menahan berat tubuh dan berperan dalam pergerakan. Pada
masa pertumbuhan diafisis dari tulang panjang dipisahkandari epifisis oleh sebuah epifisis
tulang rawan. Bagian diafisi yang terletak berdekatan dengan epifisis cartilage disebut
dengan metafisis. Bagian batang atau diafisis dari tulang panjang memiliki sebuah rongga
sempit di bagian tengahnya yang berisi sumsum tulang. Bagian ujung dari tulang panjang,
yaitu epifisis dan metafisis, terdiri daricancellous bone yang dikelilingi oleh lapisan cortical
bone yang tipis. Permukaan artikular dari ujung tulang panjang dilapisi olehcartilage hialin.
Tulang panjang ditemukan pada tungkai. Yang termasuk tulang panjang adalah femur, tibia,
dan fibula pada paha dan betis, humerus, radius, dan ulna dari lengan, serta metatarsal,
metacarpal, dan phalanges dari kaki dan tangan. Tulang panjangpada kaki mencakup
setengah dari tinggi manusia. Tulangpanjang terutama tumbuh akibat perpanjang
diafisis.Pertumbuhan longitudinal dari tulang panjang merupakan hasildari osifikasi
endokondrial dari lempeng epifise. Pertumbuhan memanjang tulang distimulasi oleh growth
hormone (GH) yangdisekresikan lobus anterior dari glandula pituitary (Snell, 2004)
2. Tulang pendek, yaitu tulang yang berstruktur kuboid atau bulat dan berukuran pendek, tidak
beraturan yang biasanya ditemukan berkelompok yang berfungsi memberikan kekuatan dan
kekompakkan pada area yang pergerakkannya terbatas, misalnya terdapat pada tulang
pergelangan tangan, pergelangan kaki, telapak tangan, dan telapak kaki. Tulang pendek

diselubungi jaringan padat tipis. Tulang pendek sebagian besar terbuat dari jaringan tulang
jarang karena diperlukan sifat yang ringan dan kuat. Karena kuatnya, maka tulang pendek
mampu mendukung bagian tubuh seperti terdapat pada tulang pergelangan tangan.
Tulang Pendek pada tangan dan kaki :
Tulang-tulang pneumatika
Tulang-tulang ini membentuk rongga-rongga yang berisi udara dan dibatasi oleh
membran mukosa. Misalnya tulang-tulang pembentuk tengkorak ( os ethmoidale,os
sphenoidale, maxilla,dsb).
Tulang-tulang sesamoid
Tulang sesamoid adalah tulang tulang bulat kecil yang biasanya terdapat
diantaranya persendian tulang. Misalnya tulang tempurung lutut (os patella) yang
merupakan tulang sesamoid yang terbesar.
3. Tulang pipa (os tubular), berbentuk bulat panjang. Tulang pipa dijumpai pada anggota
gerak. Setiap tulang pipa terdiri atas bagian batang dan dua bagian ujung. Tulang pipa
bekerja sebagai alat ungkit dari tubuh dan memungkinkan adanya pergerakan. Di bagian
tengah terdapat rongga besar yang berisi sumsum kuning dan banyak mengandung zat
lemak. Contoh tulang pipa adalah tulang lengan atas, tulang hasta, tulang pengumpil, tulang
telapak tangan, dan tulang betis. Bagian-bagian dari tulang pipa, antara lain sebagai berikut:
Epifisis, yaitu kedua ujung tulang.
Diafisis, yaitu bagian tengah tulang
Cakraepifisis, yaitu sambungan epifisis dan diafisis.
Tulang rawan daerah sendi.
Kanalis medularis, yaitu rongga memanjang di dalam diafisis yang diisi oleh
sumsum tulang kuning.
Periosteum, yaitu
selaput
yang
menyelimuti bagian luar
tulang.
Periosteum mengandung osteoblas (sel pembentuk jaringan tulang), jaringan ikat,
dan pembuluh darah. Periosteum merupakan tempat melekatnya otot-otot skeleton
ke tulang dan berperan dalam nutrisi, pertumbuhan dan reparasi tulang rusuk.
4. Tulang pipih, yaitu tulang yang strukturnya mirip lempeng, pipih dan lebar, yang
berfungsi untuk memberikan suatu permukaan yang luas untuk perlekatan otot dan
melindungi organ tubuh. Tulang pipih terdiri atas dua lapisan jaringan tulang keras dan di
tengahnya berupa lapisan tulang seperti bunga karang (spons) yang di dalamnya berisi
sum-sum merah sebagai tempat pemben-tukan selsel darah. Tulang pipih terdapat pada
tulang tengkorak, belikat, rusuk, dan tulang wajah.
5. Tulang ireguler, yaitu tulang yang bentuknya tidak beraturan dengan struktur tulang yang
sama dengan tulang pendek.
6. Tulang Atap Kepala, yaitu terdiri atas dua lapisan, yaitu substansi compacta tubula
eksternal (lapisan luar) dan substansi compacta tubula interna (lapisan dalam). Diantara
kedua lapisan ini terdapat substansi spongiosa. Lubang bagian dalam diafise terdapat ruang
yang disebut cavum medula yang berisi sumsum tulang kuning (medula oseum plava) dan
pada lubang substansi spongiosa terdapat sumsum tulang merah (medula osseum rubra).
Permukaan dalam substansi compacta diliputi oleh selaput tipis yang disebut endosteum.
Substansi compacta dan spongiosa ini termasuk jaringan penunjang. Jaringan penunjang
pada jaringan antar sel (substansi intersellularis) banyak mengandung kalsium (zat kapur),
fosfat, kalsium karbonat, dan memiliki sifat yang keras. Bila dibandin gkan zat-zat organik
lebih banyak terdapat dalam tulang anak-anak daripada lansia sehingga tulang anak-anak
lebih lentur(bingkas). Dalam substansi compacta terdapat saluran yang dikelilingi oleh
beberapa lapis yang disebut lamela harvers (keping tulang yang membentuk saluran) dan
dibawah periostinum terdapat lapisan tulang
2.4. Jenis jenis tulang
Tulang Rawan (Kartilago)
Tulang rawan dapat ditemukan pada embrio, anak-anak, dan orang dewasa. Tulang
rawan pada embrio dan anak-anak berasal dari sel-sel mesenkim. Pada embrio, bagian

dalam tulang rawan berongga dan berisi sel-sel pembentuk tulang yang disebutosteoblas.
Tulang rawan pada anak-anak lebih banyak mengandung sel-sel tulang rawan daripada
matriksnya. Kondisi ini berkebalikan dengan tulang rawan pada orang dewasa yang justru
lebih banyak mengandung matriks. Tulang rawan pada orang dewasa terbentuk dari
selaput rawan yang disebut perikondrium, yang banyak mengandung matriks. Tulang
rawan pada orang dewasa terbentuk dari selaput rawan yang disebut perikondrium, yang
banyak mengandung sel-sel pembentuk tulang rawan yang disebut kondrioblas. Tulang
rawan ini dapat dijumpai pada bagian tubuh, di antaranya pada ujung tulang persendian,
taju pedang, cincing batang tenggorok, daun telinga, antara tulang rusuk, antara ruas tulang
belakang, dan lain-lain.
Tulang rawan terbagi menjadi 3, yaitu :
Tulang rawan hialin
Banyak mengandung serabut kolagen bersifat ulet, kuat dan elastic. Tulang rawan
hialin bersifat sementara karena akan berubah menjadi tulang keras. Tulang rawan
hialin terdapat pada tlang rawan sendi, iga, saluran pernapasan dsb.
Tulang rawan elastic
Substansi interselnya kaya akan serabut elastic dan sedikit kolagen, ditemukan pada
daun telinga, epiglottis dsb.
Tulang rawan fibrosa
Dikenal sebagai jaringan penyambung tukang rawan, mengadung lebih sedikit sel
dibandingkan jenis yang lain. Fungsi dari tulag fibrosa yaitu memperdalam ronggarongga cawan sendi.

Tulang Sejati (Osteon)


Tulang sejati bersifat keras dan matriksnya banyak mengandung kalsium dan
fosfat. Matriks tulang juga banyak mengandung zat perekat. Di dalamnya terdapat
jaringan-jaringan seperti sarang lebah yang sangat keras dan kuat, pada bagian tengah
tulang terdapat sumsum tulang yang bertugas membuat sel darah merah dan sel darah
putih.

2.5. Tulang tulang secara mikroskopis


Tulang Spons
Tulang spons memiliki matriks yang berongga. Misalnya, terdapat pada tulang pipih dan
pendek. Perhatikan struktur tulang spon pada Gambar
Tulang Kompak
Tulang kompak memiliki matriks yang padat dan rapat, misalnya terdapat pada tulang
pipa.

Pembentukan tulang ( osifikasi) :


Osifikasi adalah proses pembentukkan tulang keras dari tulang rawan (kartilago). Ada dua jenis osifikasi
yaitu osifikasi membran dan osifikasi endokondral. Tulang keras dapat terbentuk baik melalui proses
osifikasi intamembran, osifikasi endokondral atau kombinasi keduanya. Osifikasi endokondral adalah
pergantian tulang rawan menjadi tulang keras selama proses pertumbuhan. proses osifikasi ini bertanggung
jawab pada pembentukkan sebagian besar tulang manusia. Pada proses ini sel-sel tulang (osteoblas) aktif
membelah dan muncul dibagian tengah dari tulang rawan yang disebut center osifikasi. Osteoblas
selanjutnya berubah menjadi osteosit, sel-sel tulang dewasa ini tertanam dengan kuat pada matriks tulang.
Sebagian besar tulang juga dapat terbentuk dari gabungan osifikasi intramembran dan osifikasi
endokondral. pada proses ini sel mesenkim berkembang menjadi kondroblast yang aktif membelah. sel-sel
kondroblas yang besar mensekresikan matriks yang berupa kondrin. kondroblas berubah menjadi osteoblas
yang menghasilkan osteosit dan menghasilkan mineral untuk membentuk matriks tulang.
Tulang keras dewasa merupakan jaringan hidup yang tersusun atas komponen organik dan komponen
mineral. Komponen organik terdiri atas protein berupa serabut kolagen, matriks ekstraseluler dan fibroblast,
dengan sel-sel hidup yang menghasilkan kolagen dan matriks. komponen mineral tersusun atas kalsium
karbonat yang memberikan kekuatan dan kekakuan pada tulang. Selama kehidupan individu, osteoblas terus
mensekresikan mineral, sedangkan osteoklast terus mengabsorb mineral. pasien rawat inap dan astronot,
tulangnya serikali rapuh disebabkan proses reabsorbsi oleh osteoklast lebih cepat dibandingkan proses
sekresi oleh osteoblast.
Tulang-tulang orang yang telah berumur rapuh disebabkan komponen mineral dalam tulang tersebut mulai
menurun produksinya. Jaringan yang berkembang akan disisipi dengan pembuluh darah. Pembuluh darah ini
akan membawa mineral seperti kalsiumdan menyimpannya pada jaringan tersebut.Proses pembentukkan
tulang (osifikasi) Rangka manusia terbentuk pada saat masih embrio berusia genap dua bulan, walaupun
masih berupa tulang rawan (cartilago).
Osifikasi intra membran berasal dari mesenkim yang merupakan cikal bakal dari tulang. pada proses
perkembangan hewan vertebrata terdapat tiga lapisan lembaga yaitu ektoderm, medoderm, dan endoderm.
mesenkim merupakan bagian dari lapisan mesoderm, yang kemudian berkembang menjadi jaringan ikat dan
darah. Tulang tengkorak berasal langsung dari sel-sel mesenkim melalui proses osifikasi intramembran.

Proses pembentukan tulang:


a. Jaringan embrional (mesenkim) membentuk tulang rawan sebagai rangka awal. Tulang rawan tersebut
berongga dan menghasilkan sel induk tulang (osteoblast).
b. Osteoblast kemudian membentuk sel-sel tulang. Masing-masing tulang menghasilkan matriks tulang yang
di dalamnya diendapkan garam-garam kalsium (Ca) dan phospor (P) sehinggan tulang menjadi keras.
Berdasarkan pembentukanya tulang dibagi menjadi:
a. Tulang chondral yaitu tulang yang mengaami osifikasi dengan didahului oleh pembentukan tulang rawan
lebih dahulu. Dikenal dua jenis penggantian pembentukan tulang tersebut yaitu encondral dan pericondral.
b. Tulang membran yaitu tulang yang terbentuk tanpa melalui bentuk tulang rawan, ini juga disebut tulang
desmal. Arah pertumbuhan tulang ke luar dan ke dlam. Misalnya pada tulang pipih

Persendian / artikulasi
Adalah pertemuan dua tulang atau beberapa tulang kerangka. Suatu persendian terjadi ketika permukaan dari
2 tulang bertemu yang memungkinkan adanya pergerakan atau tidak yang bergantung pada sambungannya.
Masing-masing tulang rangka saling berhubungan satu dengan lainnya baik secara kontinue maupun
diskontinue membentuk persendian. Jadi persendian (articulatio) adalah hubungan antara dua atau lebih
tulang tanpa mengingat sifat hubungan tersebut dapat atau tidak dapat bergerak secara langsung atau tidak
langsung.
a. Terbentuknya sendi adalah sebagai berikut :
Mula-mula kartilago didaerah sendi membengkak, kedua ujungnya akan diliputi oleh jaringan pengikat,
jaringan serabut, tetap menjaga agar kedua ujung kartilago tersebut tidak tercerai. Sesudah kedua kartilago
terisi sel-sel tulang maka keduannya diselaputi membran sinovial (selaput sendi) yang giat menghasilkan
minyak sinovial sebagai pelumas. Hubungan antar tulang disebut artikulasi. Untuk dapat bergerak
dibutuhkan struktur khusus yang terdapat pada artikulasi, Struktur khusus tersebut dinamakan
sendi.terbentuknya sendi dimulai dari kartilago didaerah sendi. Terbentuknya sendi dimulai dari kartilago
didaerah sendi. Mula mula kartilago akan membesar lalu kedua ujungnya akan diliputi jaringan ikat.
Kemudian kedua ujung kartilago akan membentuk sel sel tulang , keduanya diselaputi oleh selaput sendi
(membrane sinoval) yang liat dan menghasilkan minyak pelumas tulang yang disebut sinoval.
b. Klasifikasi persendian secara structural terbagi menjadi :
Persendian fibrosa, persendian yang tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan
jaringan ikat fibrosa
Persendian kartilago, persendian yang tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan
jaringan kartilago
Persendian sinovial, persendian yang memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan
kapsul dan ligamen artikular yang membungkusnya.
c. Klasifikasi persendian menurut fungsinya terbagi menjadi:
1. Sendi sinartosis (sendi mati)
Adalah hubungan antar tulang yang tidak memiliki celah sendi, hubungan antar tukang ini
dihubungkan dengan erat oleh jaringan serabut sehingga sam sekali tidak bisa digerakkan.
Ada dua tipe utama sinartrosis , yaitu suture dan sinkrondosis. Suture adalah hubungan antar
tulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut padat, contohnya pada tengkorak.
Sikondrosis adalah hubungan antar tulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin,
contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa ; hubungan antar tulang
ini tidak dapat digerakkan. Sendi ini di bungkus dengan jaringan ikat fibrosa atau kartilago.
Sendi jenis ini antara lain adalah
a. Sutura, yaitu sendi yang di hubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat yang hanya di
temukan pada tulang tengkorak. Contoh: Sutura sagital dan pariental.
b. Sinkondrosis, yaitu sendi yang tulang-tulangnya di hubungkan dengan kartilago hialin.
Contoh: lempeng epifisis sementara antara epifisis dan diafisis pada tulang panjang
anak.
2. Sendi amfiartosis (sendi dengan pergerakan terbatas)

Adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan untuk sedikit
gerakan. Dibagi menjadi dua, yaitu simfisis dan sindesmosis. Pada simfisis sendi
dihubungkanoleh kartilago serabut yang pipih, contohnya pada sendi antar tulang belakang ,
dan pada tulang kemaluan. Pada sindesmosis , sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut
dan ligament . contohnya sendi anatar tulang betis dan tulang kering.
Sendi ini memungkinkan gerakan terbatas sebagai respon terhadap torsi dan kompresi.
Sendi jenis ini antara lain adalah:
a. Simfisis, adalah sendi yang kedua tulangnya di hubungkan dengan diskus
kartilago,yang menjadi bantalan sendi dan memungkinkan terjadinya sedikit gerakan.
Contoh: simpisis pubis.
b. Sindesmosis, terbentuk saat tulang-tulang yang berdekatan di hubungkan dengan seratserat jaringan ikat kolagen. Contoh: di temukan pada tulang yang bersisihan seperti
radius dan ulna,serta tibia dan fibula.
c. Gomposis, adalah sendi dimana tulang berbentuk kerucut masuk dengan pas dalam
kantong tulang,seperti pada gigi yang tertanam pada tulang rahang.
3. Sendi diartosis (sendi dengan pergerakan bebas) disebut juga sendi synovial.
Adalah hubungan antar tulang yang kedua ujungnya tidak dihubungka oleh jaringan
sehingga
tulang
dapat
digerakkan
,
disebut
juga
sendi.
Diartosis disebut juga hubungan synovial yang dicirikan dengan keleluasaan bergerak dan
fleksibel.
Diatrosis dicirikan sebagai berikut:

Permukaan sendi dibalut oleh selaput atau kapsul jaringan ikat fibrous,

Bagian dalam kapsul dibatasi oleh membrane jaringan ikat yang disebut membrane
synovial yang menghasilkan cairan pelumas untuk mengurangi gesekan,

Kapsul fibrousnya ada yang diperkuat oleh ligament dan ada yang tidak,

Di dalam kapsul biasanya terdapat bantalan kartilago serabut.

Sendi ini memiliki rongga sendi yang berisi cairan synovial


Klasifikasi persendian synovial terdiri dari:
a. Sendi sferoidal, yang terdiri dari sebuah tulang yang masuk kedalam rongga berbentuk
cangkir pada tulang lain .
Contoh : sendi panggul dan bahu
b. Sendi engsel, terdiri dari tulang yang masuk dengan pas pasda permukaannya konkaf
tulang kedua , sehingga memungkinkan gerakan ke satu arah. Pada sendi engsel kedua
ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu , misalnya pada siku, lutut, nata kaki,
dan ruas antar jari.
Contoh : sendi lutut dan siku
c. Sendi kisar atau putar, yaitu tulang bentuk kerucut yang masuk pas cekungan tulang
kedua dan dapat berputar ke semua arah. persendian yang memungkinkan gerakan
berputar (rotasi).
Contoh : tulang atlas , persendian bagian kepala
d. Sendi kondiloid, merupakan sendi biaksial, yang memungkinkan gerakan kedua arah di
sudut kanan tiap tulang.
Contoh : sendi antara tulang radius dan tulang karpal
e. Sendi pelana atau sela, permukaan tulang berartikulasi berbentuk konkaf di satu sisi
dan konkaf pada sisi lain, sehinggaa tulang akan masuk dengan pas seperti dua pelana
yang saling menyatu. Pada sendi ini kedua ujung tulang membentuk sendi berbentuk
pelana dan berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas, seperti gerakan orang naik

kuda. Satu-satunya sendi pelana menyatu sejati yang ada dalam tubuh adalah antara
tulang karpal dan tulang metacarpal pada ibu jari
f. Sendi peluru, adalah persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah. salah
satu sendi permukaan yang kedua tulang berartikulasi berbentuk datar, sehingga
memungkinkan gerakan meluncur antara satu tulang dengan tulang yang lainnya.
Persendian semacam ini di sebut sendi nonaksia.
g. Sendi Luncur, Kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan
menggeser dan tidak berporos, contohnya sendi antar tulang pergelangan tangan, antar
tulang pergelangan kaki, antar tulang selangka dan tulang belikat.

2.6. Pergerakan sendi


Pergerakan sendi merupakan hasil kerja otot rangka yang melekat pada tulang yang
membentuk artikulasi dengan cara memberi tenaga. Tulang hanya berfungsi sebagai
pengungkit dan sendi sebagai penumpu.
Beberapa pergerakan sendi antara lain adalah :
1. Fleksi, adalah gerakan memperkecil sudut antara dua tulang.
Contoh : saat menekuk siku, menekuk lutut atau menekuk torso ke arah samping.
a. Dorsofleksi, adalah gerakan menekuk telapak kaki di pergelangan kea rah depan
(meninggalkan daerah dorsal kaki)
b. Plantarfleksi, adalah gerakan meluruskan telapak kaki pada pergelangan kaki
2. Ekstensi, adalah gerakan memperbesar sudut antara dua tulang.
3. Abduksi, adalah gerakan bagian tubuh menjauhi garis tengah tubuh, seperti gerakan
gerkan abduksi jari tangan dan jari kaki
4. Aduksi, adalah gerakan bagian tubuh saat kembali ke aksis utama tubuh (kebalikan dari
gerakan abduksi)
5. Rotasi, adalah gerakan tulang yang berputar di sekitar aksis pusat tulang itu sendiri tanpa
mengalami diskolasi lateral, seperti saat menggelenggkan kepala untuk menyatakan tidak.
a. Pronasi, adalah protasi medial pada lengan bawah pada posisi anatomis, yang
mengakibatkan telapak tangan menghadap ke belakang
b. Supinasi, yaitu rotasi lateral lengan bawah, yang mengakibatkan telapak tangan
menghadap kedepan
6. Sirkumduksi, adalah kombinasi dari semua gerakan angular dan berputar untuk membuat
suatu ruang berbentuk kerucut, seperti saat mengayunkan lengan berbentuk putaran.
7. Inverse, adalah gerakan sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kaki
menghadap kedalam atau kearah medial
8. Eversi, adalah sendi pergelangan kaki yang memungkinkan telapak kaki menghadap
kearah luar.
9. Protaksi, adalah memajukan bagian tubuh, seperti saat menonjolkan rahang bawah
kedepan atau memfleksi girdle pektoral untuk membusungkan dada.
10. Retraksi, adalah gerakan yang menarik bagian tubuh kearah belakang, seperti saat
merentraksi mandibula
11. Elevasi, adalah pergerakan struktur kearah superior , seperti saat mengatupkan mulut
12. Depresi, adalah menggerakan suatu struktur kearah inverior, seperti saat membuka mulut.

Anda mungkin juga menyukai