Anda di halaman 1dari 27

FISIOLOGI LANJUTAN

SISTEM MUSCULOSKELETAL

NAMA MAHASISWA/ KELOMPOK :

1. I KADEK DIRGA YUSA PUTRA (20121001003)


2. I GEDE RICKY TAKAHASHI SUASTA (20121001015)

PROGRAM STUDY FISIOTERAPI

UNIVERSITAS DHYANA PURA BALI

BADUNG

2021
BAB I
PEMBAHASAN

A. Muskuloskeletal

Sistem muskuloskeletal adalah suatu sistem yang terdiri dari tulang, otot, kartilago,
ligamen, tendon, fascia, bursae, dan persendian (Depkes, 1995:3). Fraktur adalah setiap retak
atau patah pada tulang yang utuh, kebanyakan fraktur disebabkan oleh trauma dimana terdapat
tekanan yang berlebihan pada tulang (Reeves, Charlene, 2001: 248). Tulang femur merupakan
tulang pipa terpanjang dan terbesar di dalam tulang kerangka pada bagian pangkal yang
berhubungan dengan asetabulum menbentuk kepala sendi yang disebut kaput femoris (Syaifudin,
1992: 32). Menurut Doenges (2000: 761) Fraktur dapat dibagi menjadi 150, tetapi lima yang
utama adalah:

1. Incomplete: Fraktur hanya melibatkan bagian potongan menyilang tulang. Salah satu
sisi patah; yang lain biasanya hanya bengkok (greenstik).
2. Complete: Garis fraktur melibatkan selurah potongan menyilang dari tulang, dan
fragmen tulang biasanya berubah tempat.
3. Tertutup (Simple): Fraktur tidak meluas melewati kulit.
4. Terbuka (Complete): Fragmen tulang meluas melewati otot dan kulit, dimana potensial
untuk terjadi infeksi.

B. Anatomi Sistem Muskuloskeletal

Kerangka pada bagian tubuh manusia terdapat dua bagian yakni kerangka aksial yang
berguna untuk membentuk sumbu tubuh dan kerangka apendikular yang berguna sebagai
pendukung anggota badan. Kerangka apendikular terdiri dari tulang pada lengan, kaki, bahu, dan
juga panggul. Sedangkan, otot dan ligament berfungsi sebagai pengikat atau penghubung tulang-
tulang pada tubuh manusia. Jaringan fibrosa ikat fibrosa yang ada pada ototlah yang sangat
berperan dalam penyatuan tulang.
C. Anatomi Tulang Pada Manusia

Tulang merupakan jaringan ikat yang terdiri dari sel, serat, dan matriks ekstraselular.
Matriks tulang yaitu bagian terkeras yang terletak dilapisan luar tulang, yang disebabkan oleh
pengendapan mineral dalam matriks, sehingga tulang pun mengalami sebuah kalsifikasi Didalam
tubuh manusia juga terdapat yang namanya tulang rawan (cartilago), yakni jaringan ikat yang
memiliki kemampuan meregang, membentuk penyokong yang kuat bagi jaringan lunak,
memberikan kelenturan, dan sangat tahan terhadap tekanan.

Susunan kerangka terdiri dari susunan berbagai macam tulang-tulang yang banyaknya
kira-kira 206 buah tulang yang satu sama lainnya saling berhubungan yang terdiri dari tulang
kepala yang berbentuk tengkorak (8 buah); tulang wajah (14 buah); tulang telinga dalam (6
buah); tulang lidah (1 buah); tulang yang membentuk kerangka dada (25 buah); tulang yang
membentuk tulang belakang dan gelang pinggul (26 buah); tulang anggota yang membentuk
lengan (anggota gerak atas) (64 buah); tulang yang membentuk kaki (anggota gerak bawah) (62
buah).

Bagian-bagian yang sering terdapat pada tulang :

1. Foramen, suatu lubang tempat pembuluh darah, saraf, dan ligamentum (misalnya pada
tulang kepala belakang yang disebut foramen oksipital).
2. Fosa, suatu lekukan didalam atau pada permukaan tulang (misalnya pada skapula yang
disebut fosa supraskapula).
3. Prosesus, suatu tonjolan atau taju (misalnya terdapat pada ruas tulang belakang yang
disebut prosesus spinosus).
4. Kondilus taju yang bentuknya bundar merupakan benjolan.
5. Tuberkulum : tonjolan kecil.
6. Tuberositas : tonjolan besar.
7. Trokanter : tonjolan besar, pada umumnya tonjolan ini pada tulang paha (femur).
8. Krista pinggir atau tepi tulang (misalnya pada tulang ilium yang disebut krista iliaka.
9. Spina tonjolan tulang yang bentuknya agak runcing (misalnya pada tulang ilium yang
disebut spina iliaka).
10. Kaput (kepala tulang) bagian ujung yang bentuknya bundar (misalnya pada tulang paha
yang disebut kaput femoris).
A. SKELETON AKSIAL
Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan dukungan
dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan.

Gambar : https://images.app.goo.gl/yfw4uT79gFfmtMus7

Tulang Tengkorak Bagian Kepala Terdiri dari:


 Parietal –> tulang dahi
 Temporal –> tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga
 Occipital –> daerah belakang daritengkorak
 Spenoid –> berdekatan dengan tulang rongga mata, seperti tulang baji
 Ethmoid –> tulang yang menyususn rongga hidung

Tulang-tulang tengkorak merupakan tulang yang menyusun kerangka kepala. Tulang tengkorak
tersusun atas 8 buah tulang yang menyusun kepala dan empat belas tulang yang menyusun
bagian wajah. tulang tengkorak bagian kepala merupakan bingkai pelindung dari otak. Sendi
yang terdapat diantara tulang-tulang tengkorak merupakan sendi mati yang disebut sutura.
Tulang Tengkorak Bagian Wajah Terdiri dari:

 Rahang bawah –> menempel pada tulang tengkorak bagian temporal. hal tersebut
merupakan satu-satunya hubungan antar tulang dengan gerakan yang lebih bebas
 Rahang bawah –> menyusun sebagian dari hidung, dan langit-langit
 Palatinum (tulang langit-langit) –> menyusun sebagian dari rongga hidung dan
bagian atas dari atap rongga mulut
 Tulang pipi –> zigomatik
 Tulang hidung –> nasal
 Tulang lakrimal –> sekat tulang hidung.

Thorac
1. Tulang Dada
Tulang dada termasuk tulang pipih, terletak di bagian tengah dada. pada sisi kiri dan
kanan tulang dada terdapat tempat lekat dari rusuk. bersama-sama dengan rusuk, tulang
dada memberikan perlindungan pada jantung, paru-paru dan pembuluh darah besar dari
kerusakan

Gambar : https://images.app.goo.gl/uhq8TdwztgumFwX96
Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu:
 Tulang hulu / manubrium. terletak di bagian atas dari tulang dada, tempat
melekatknya tulang rusuk yang pertama dan kedua
 Tulang badan / gladiolus, terletak dibagian tengah, tempat melekatnya tulang
rusuk ke tiga sampai ke tujuh, gabungan tulang rusuk ke delapan sampai sepuluh.
 Tulang taju pedang / xiphoid process, terletak di bagian bawah dari tulang dada.
Tulang ini terbentuk dari tulang rawan.

2. Tulang Rusuk
Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. bersama-sama dengan tulang dada
membentuk rongga dada untuk melindungi jantung dan paru-paru. Tulang rusuk
dibedakan atas tiga bagian yaitu:

 Tulang rusuk sejati (True Ribs 7) berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini
pada bagian belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan
ujung depannya berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang
rawan
 Tulang rusuk palsu (False Ribs 3) berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk ini memiliki
ukuran lebih pendek dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang
berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ketiga ujung tulang
bagian depan disatukan oleh tulang rawan yang melekatkannya pada satu titik di
tulang dada
 Rusuk melayang (Floating Ribs 2) berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada
ujung belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung
depannya bebas.
Gambar : https://images.app.goo.gl/p6ZkCnLsxpBTg1ve8

Vertebrae
Ruas Tulang Belakang
Terdapat 33 tulang dengan bentuk tidak beraturan pada tulang belakang. Ruas-ruas tulang
belakang dihubungkan satu sama lain oleh sendi yang sangat kecil. Sendi tersebut
memungkinkan gerakan dan memberikan stabilitas pada tulang belakang. Di antara ruas-
ruas tulang belakang terdapat bantalan tulang rawan yang bekerja sebagai peredam kejut.

 Tujuh ruas pertama disebut tulang leher. ruas pertama dari tulang leher disebut
tulang atlas, dan ruas kedua berupa tulang pemutar atau poros. bentuk dari tulang
atlas memungkinkan kepala untuk melakukan gerakan.
 Dua belas ruas berikutnya membentuk tulang punggung. Ruas-ruas tulang
punggung pada bagian kiri dan kanannya merupakan tempat melekatnya tulang
rusuk.
 Lima ruas berikutnya merupakan tulang pinggang. Ukuran tulang pinggang lebih
besar dibandingkan tulang punggung. Ruas-ruas tulang pinggang menahan
sebagian besar berat tubuh dan banyak melekat otot-otot.
 Lima ruas tulang kelangkangan (sacrum), yang menyatu, berbentuk segitiga
terletak dibawah ruas-ruas tulang pinggang.
 Bagian bawah dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor (coccyx),
tersusun atas 3 sampai dengan 5 ruas tulang belakang yang menyatu.

Ruas-ruas tulang belakang berfungsi untuk menegakkan badan dan menjaga keseimbangan.
menyokong kepala dan tangan, dan tempat melekatnya otot, rusuk dan beberapa organ.

Gambar : https://images.app.goo.gl/tGChnpDU1BXExsSAA

B. SKELETON APENDIKULAR
Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial. Skeleton axial
terdiri dari :
 Anggota gerak atas
 Anggota gerak bawah
 Gelang bahu
 Gelang panggung
 Bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang coccyx

Gambar : https://images.app.goo.gl/mPu84MRny4vpt4Zb6

1. Tulang Anggota Gerak Atas (Extremitas Superior)

Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas:

 Humerus / tulang lengan atas. Termasuk kelompok tulang panjang /pipa, ujung
atasnya besar, halus, dan dikelilingi oleh tulang belikat. pada bagian bawah
memiliki dua lekukan merupakan tempat melekatnya tulang radius dan ulna
 Radius dan Ulna / pengumpil dan hasta. Tulang ulna berukuran lebih besar
dibandingkan radius, dan melekat dengan kuat di humerus. Tulang radius
memiliki kontribusi yang besar untuk gerakan lengan bawah dibandingkan ulna.
 Carpal / pergelangan tangan. tersusun atas 8 buah tulang yang saling dihubungkan
oleh ligamen
 Metacarpal / telapak tangan. Tersusun atas lima buah tangan. Pada bagian atas
berhubungan dengan tulang pergelangan tangan, sedangkan bagian bawah
berhubungan dengan tulang-tulang jari (palanges)
 Phalanges (tulang jari-jari). tersusun atas 14 buah tulang. Setiap jari tersusun atas
tiga buah tulang, kecuali ibu jari yang hanya tersusun atas 2 buah tulang.

2. Tulang Anggota Gerak Bawah (Ekstremitas Inferior)

Tulang anggota gerak bawah disusun oleh tulang:

 Femur / tulang paha. Termasuk kelompok tulang panjang, terletak mulai dari
gelang panggul sampai ke lutut.
 Tibia dan Fibula / tulang kering dan tulang betis. Bagian pangkal berhubungan
dengan lutut bagian ujung berhubungan dengan pergelangan kaki. Ukuran tulang
kering lebih besar dinandingkan tulang betis karena berfungsi untuk menahan
beban atau berat tubuh. Tulang betis merupakan tempat melekatnya beberapa otot
 Patela / tempurung lutut. terletak antara femur dengan tibia, bentuk segitiga.
patela berfungsi melindungi sendi lutut, dan memberikan kekuatan pada tendon
yang membentuk lutut
 Tarsal / Tulang pergelangan kaki. Termasuk tulang pendek, dan tersusun atas 8
tulang dengan salah satunya adalah tulang tumit.
 Metatarsal / Tulang telapak kaki. Tersusun atas 5 buah tulang yang tersesun
mendatar.
 Phalanges / tulang jari-jari tangan. Setiap jari tersusun atas 3 tulang kecuali tulang
ibu jari atas 14 tulang.

Sumber artikel : https://www.gurupendidikan.co.id/tulang-manusia/


Anatomi Sistem Otot

Otot adalah alat gerak aktif. Otot tersusun atas dua macam elemen dasar, yaitu filament
aktin dan filament myosin tebal. Kedua filament ini membentuk myofibril. Otot memiliki
kemampuan untuk berkontraksi. Apabila sedang berkontraksi maka akan terjadi pemendekan
otot namun apabila otot sedang berelaksasi maka akan terjadi pemanjangan otot.
ada tiga jenis otot manusia :

1. Otot Rangka/Lurik
Jenis otot yang pertama adalah otot rangka. Jenis otot ini memiliki peran penting
untuk menciptakan gerakan dalam tubuh. Terdapat lebih dari 600 otot rangka di dalam
tubuh manusia. Otot rangka membentuk sekitar 40 persen dari berat tubuh seseorang.
Ketika sistem saraf memberi sinyal otot untuk berkontraksi, kelompok otot bekerja
bersama untuk menggerakkan kerangka. Sinyal dan gerakan ini hampir tidak disengaja
atau secara refleks, tetapi mereka memang membutuhkan kesadaran tubuh.
Tetapi, manusia tidak perlu berkonsentrasi pada otot individu ketika bergerak.
Biasanya otot rangka dikendalikan secara sukarela, otot ini dapat digunakan dalam respon
refleks tidak sadar ketika gerakan cepat diperlukan. Misalnya, apabila tangan menyentuh
tungku panas, otot rangka akan merespons dengan cepat terhadap impuls kimiawi dan
listrik instan dari otak akan menarik tangan dari situasi berbahaya tanpa pikiran sadar.

Fungsi dari otot rangka/lurik :


Otot rangka biasanya juga kerap disebut sebagai otot lurik. Otot rangka banyak
ditemukan di atas sendi, melekat pada dua tulang. Mereka biasanya akan mengontrol
gerakan melalui aktivasi oleh cabang somatik dari sistem saraf perifer, dengan kecepatan
kontraksi yang cepat. Selain dapat berfungsi untuk menggerakkan tubuh, otot rangka juga
dapat memiliki peran untuk pengaturan suhu, menggunakan kontraksi otot yang cepat
untuk melepaskan panas untuk meningkatkan suhu tubuh. Ini juga merupakan contoh lain
dari penggunaannya secara tidak sengaja. Otot rangka biasanya terdiri dari serat otot.
Serat yang terdapat pada otot rangka terbagi beberapa tipe yang berbeda terdiri dari
daerah gelap (aktin) dan terang (miosin) yang berselang seling.
2. Otot Jantung
Jenis otot yang berikutnya adalah otot jantung. Otot jantung merupakan jenis otot
tak sadar. Otot jantung hanya dapat ditemukan di jantung. Jenis ini membentuk dinding
jantung dan menciptakan denyut yang teratur dan berirama yang memompa darah ke
seluruh tubuh dari sinyal dari otak. Jenis otot ini juga akan menciptakan impuls listrik
yang dapat menghasilkan kontraksi jantung, tetapi hormon dan rangsangan dari sistem
saraf juga dapat mempengaruhi impuls-impuls tersebut ketika detak jantung meningkat
saat merasa takut.

Fungsi dari otot jantung :

fungsi vital dari otot jantung adalah memompa jantung. Otot ini dikendalikan oleh
sistem saraf otonom yang merangsang dirinya menggunakan impuls listrik untuk
berkontraksi dan memompa darah ke seluruh tubuh. Peran penting ini didukung oleh oleh
persimpangan khusus yang disebut 'cakram selingan', yang terletak di antara sel-sel otot
jantung (kardiomiosit). Cakram ini membantu melakukan impuls dari satu sel ke sel lain
dengan cepat, memungkinkan untuk menyinkronkan kontraksi. Seperti halnya otot
rangka, jaringan otot jantung juga bersifat lurik.

Diantara serat-seratnya terdapat ruang intermiten, yang mengandung jaringan ikat


dan banyak kapiler untuk memastikan pasokan oksigen yang konstan. Ketebalan dari otot
jantung tersebut berbeda di seluruh jantung. Sebagai contohnya, ventrikel kiri harus
memompa darah ke seluruh tubuh, dan karena itu bersifat tebal. Dinding ventrikel kanan
lebih tipis, karena hanya perlu memompa darah yang kekurangan oksigen jarak pendek
dari jantung ke paru-paru.

3. Otot Polos
Jenis otot yang berikutnya adalah otot polos. Otot polos akan membentuk dinding
organ berlubang, saluran pernapasan, dan pembuluh darah. Gerakannya yang seperti
gelombang mendorong aktivitas melalui sistem tubuh, seperti makanan melalui perut atau
urin melalui kandung kemih. Seperti halnya otot jantung, otot polos tidak disengaja atau
bekerja secara refleks dan juga berkontraksi sebagai respons terhadap rangsangan dan
impuls saraf. Otot polos melapisi organ-organ seperti perut dan kandung kemih serta
pembuluh darah.
Fungsi dari otot polos :

Fungsi dari otot polos memiliki tujuan adalah untuk memindahkan zat melalui
organ atau pembuluh, dan bekerja dengan berkontraksi dalam gelombang. Gerakan ini
dikenal sebagai peristaltik Seperti yang terjadi pada usus. Itulah mengapa otot polos
berkontraksi jauh lebih lambat daripada otot rangka dan jantung. Otot polos terdiri dari
sel-sel tipis berbentuk spindel dengan inti unggal yang terletak di pusat. Jaringan otot
polos, tidak seperti otot lurik, berkontraksi secara lambat dan otomatis. Otot ini banyak
ditemui pada otot-otot organ dalam dan sistem pencernaan.

Sumber artikel : https://www.merdeka.com/jatim/3-jenis-otot-beserta-fungsinya-miliki-


peran-penting-bagi-tubuh-kln.html?page=all

Gambar : https://images.app.goo.gl/Karn8m1HoBvsNgGr8
Sumsum Tulang Belakang dan Saraf Spinal

Ruas-ruas tulang belakang memiliki sedikit perbedaan bentuk, tergantung letaknya.


Tujuh ruas pada leher (tulang leher) lebih kecil dibandingkan ruas tulang belakang lainnya.
Kondisi tersebut memungkinkan lebih banyak gerakan. Tulang punggung atas terdiri dari 12 ruas
tulang belakang yang memiliki sendi tambahan tempat melekatnya tulang rusuk. Lima ruas
tulang pinggang besar dan kokoh, karena area ini menanggung sebagian besar berat dari tubuh
kita. Sakrum terdiri dari lima ruas tulang belakang yang menyatu. Sementara, tulang ekor terdiri
dari empat tulang belakang yang juga menyatu, masing-masing tulang belakang terdiri dari
tulang leher belakang, tulang punggung atas, tulang pinggang (bagian belakang perut), sacrum
(tulang kelangkang) dan tulang tungging atau tulang ekor.

Sumber artikel :
https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/ce14eb22899d90a83d801e5d74ff6e3f.pdf

Gambar : https://images.app.goo.gl/drX82M31qHNtvwXP9

Sel Saraf (Neuron)

Neuron adalah unit kerja sistem saraf pusat. Terdiri dari 12 nervus kranial, semua nervus spinal,
dan cabangnya. Fungsinya sebagai penghantar informasi berupa rangsangan atau impuls. Dengan
adanya sel-sel saraf ini, baik organ maupun sistem gerak bisa memberikan respons sebagaimana
mestinya.

Fungsi Sistem Saraf Pada Manusia

Setelah mengetahui bagian umum dari sistem saraf, Anda perlu mengenali fungsi sistem saraf.
Fungsi yang paling utama adalah untuk menerima, mengolah dan menyampaikan rangsangan
dari seluruh organ. Fungsi ini akan berjalan dengan baik jika ada koordinasi antara fungsi
sensorik, fungsi pengatur, dan fungsi motorik.

Selain itu, jika diuraikan lebih lanjut, sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi memiliki fungsi
sebagai berikut:

Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat mengendalikan seluruh pengaturan dan pengolahan rangsangan, mulai
dari mengatur pikiran, gerakan, emosi, pernapasan, denyut jantung, pelepasan berbagai hormon,
suhu tubuh, hingga koordinasi seluruh sel saraf untuk melakukan fungsi pengaturan di dalam
tubuh.

Sistem Saraf Tepi

Fungsi utama dari sistem saraf tepi adalah menerima rangsangan dan menghantarkan semua
respons yang sudah diolah oleh sistem saraf pusat. Sistem ini terdiri dari beberapa fungsi dan
bagian, yaitu:

 Fungsi Sensorik
Bagian ini berfungsi untuk menerima setiap rangsangan atau impuls, baik yang dari luar
maupun dalam tubuh. Rangsangan yang diterima bisa berupa cahaya, suhu, bau, suara,
sentuhan, tekanan.
 Fungsi Motorik
Bagian motorik berperan untuk memberikan tanggapan atau reaksi tubuh terhadap
rangsangan yang sudah diproses oleh sistem saraf pusat. Ketika terkena gangguan,
misalnya karena penyakit saraf motorik, maka tubuh tidak dapat bergerak dengan normal
atau bahkan tidak dapat bergerak sama sekali.
 Fungsi Somatik
Selain kedua fungsi tersebut, sistem saraf tepi juga mengelola respons semua kegiatan
yang tidak disadari, seperti respons flight-or-fight dan kebalikannya.

Contohnya, ketika mengalami ancaman, tubuh akan merespons keadaan tersebut dengan
mempercepat denyut nadi, meningkatkan frekuensi pernapasan, serta meningkatkan aliran darah.
Setelah keadaan yang dirasa mengancam sudah teratasi, tubuh akan mengembalikan respons ke
kondisi normal.

Sumber artikel : https://www.alodokter.com/memahami-fungsi-sistem-saraf-pada-manusia

Persendian

Sendi merupakan tempat dua tulang bertemu (penghubung antartulang). Tulang di dalam
tubuh dihubungkan oleh tulang rawan dan ligamen. Di dalam tubuh terdapat cairan yang disebut
dengan cairan sinovial. Cairan ini berfungsi untuk menyerap syok dan memungkinkan tulang dan
sendi melakukan gerakan halus. Seseorang akan rentan mengalami gangguan sendi ketika salah
satu dari bagian tersebut terganggu.

Macam-Macam Sendi

Berdasarkan sifat gerakannya, ada tiga macam sendi, yaitu:

 Sendi mati (sinartrosis), merupakan sendi yang tidak bisa bergerak. Contohnya sendi
yang terdapat pada tulang tengkorak.
 Sendi kaku (amfiartrosis), merupakan sendi yang masih dapat digerakkan meski
gerakannya terbatas. Contohnya sendi yang terdapat pada tulang antarruas tulang
belakang dan tulang rusuk.
 Sendi gerak (diartrosis), merupakan sendi yang dapat digerakkan secara leluasa.

Persendian Fibrous
Persendian yang dihubungkan oleh jaringan penyambung padat yang mengandung
banyak serabut kolagen ,menghasilkan sedikit gerakan atau tidak sama sekali
Persendian Fibrous:
1. Sutura
antar tulang tengkorak, dihubungkan oleh ligamen sutura, tidak dapat digerakkan
(sinartrosis)
2. Syndesmosis
dihubungkan oleh membran atau ligament interossei memungkinkan sedikit gerakan
(amfiatrosis)
contoh : sindesmosis antar ulna dan radius sindesmosis antar tibia dan fibula
3. Gomphosis
persendian antara tulang berbentuk conus dengan soketnya (persendian antara gigi
dengan rahang,) dihubungkan oleh ligamen periodontal tidak dapat digerakkan
(sinartrosis)

Gambar : https://images.app.goo.gl/x1QsGS7iShBgfYPQ7

Persendian Cartilago
Persendian yang dihubungkan oleh kartilago hyalin atau fibrokartilago
2 tipe:
1. Synchondrosis
Dihubungkan oleh kartilago hyalin sinartrosis Contoh : persendian antara epifisis dan
diafisis, manubrium sterni dan costa I
2. Simphisis
dihubungkan oleh hyalin dan fibrocartilage amfiatrosis Contoh : articulatio
intervertebralis, simphisis pubis

Gambar : https://images.app.goo.gl/RZzWcgD2NKDARphS7

Persendian Synovial
 Merupakan jenis persendian terbanyak di tubuh kita
 Persendian yang komponennya terdiri dari: Rawan sendi, kapsul sendi, dan
sinovial membran yang akan menghasilkan cairna sinovial.
 memungkinkan banyak Gerakan (diartrosis)

Persendian Synovial
 Tulang rawan sendi: lapisan tulang rawan hyalin yg melapisi ujung tulang yg
bersendi
 Rongga sendi: ruangan di antara 2 tulang yg bersendi , terisi oleh cairan synovial
 Kapsul sendi: penutup rongga sendi
 Cairan synovial: cairan albumin yang berguna sebagai pelumas dan makanan bagi
sel-sel tulang rawan
 Membran synovial: melapisi bagian dalam rongga sendi kecuali pada rawan sendi
 Membran fibrosa: lapisan sebelah luar kapsul sendi
 Bursa: kantong2 kecil berisi cairan synovial berguna untuk mengurangi gesekan

Gambar : https://images.app.goo.gl/pxEdtUj3Hua5NFJf8 &


https://images.app.goo.gl/WYT4crtfhDbcd3hA9

Macam – macam sendi Synovial yaitu:


 Sendi luncur (plane joint). Contoh dari sendi ini adalah sendi pada ruas tulang
belakang. Sendi ini memungkinkan gerakan antara tulang yang satu menggeser yang
lain.
 Sendi engsel (hinge joint) merupakan sendi yang memungkinkan terjadinya
pergerakan satu arah saja. Biasanya, sendi engsel hanya bisa diluruskan atau
ditekuk. Sendi engsel ada pada tulang lutut dan siku.
 Sendi telur (condyloid joint). Sendi ini memungkin tubuh untuk melakukan gerak
rotasi pada poros, tapi gerakannya terbatas. Contohnya, hubungan antara tulang
hasta dan pengumpil.
 Sendi kisar (pivot joint) merupakan salah satu sendi yang gerakan salah satu ujung
tulangnya mengitari atau membuat gerakan berputar pada ujung tulang lain. Sendi
inilah yang membuat kepala kita bisa berputar dengan enak. Contohnya, sendi
antara tulang tengkorak dan atlas.
 Sendi peluru (ball and socket joint) merupakan sendi yang bisa bergerak ke segala
arah. Bentuknya mirip bola dan tulang seperti mangkuk. Contohnya, sendi yang
menghubungkan antara tulang atas dan gelang bahu.
 Sendi pelana (saddle joint), sendi ini mampu bergerak ke samping dan depan, atau
membuat gerakan dua arah. Contoh sendi penala adalah sendi di tulang pangkal
ibu jari.
Sumber artikel : https://www.halodoc.com/kesehatan/sendi-dan-tulang &
https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/KINESIOLOGI%20des%202019.pdf

Gambar : https://images.app.goo.gl/mmUitpM27pazgjVy5
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya keluhan sistem muskuloskeletal
antara lain:

1. Faktor Pekerjaan:
 Peregangan Otot yang Berlebihan
Melakukan pekerjaan seperti mengangkat, mendorong, menarik dan menahan
beban yang berat menyebabkan peregangan otot yang berlebihan. Pengerahan tenaga
menjadi lebih dari kekuatan optimum otot. Semakin banyak kekuatan yang harus
diterapkan dalam pengerahan tenaga, semakin cepat otot akan kelelahan atau menjadi
tegang. Paparan berlebihan atau terlalu lama mengerahkan tenaga yang kuat dapat
menyebabkan kejang, nyeri dan kerusakan otot. Juga dapat mengiritasi tendon, sendi dan
cakram, yang mengarah ke peradangan serta penyempitan pembuluh darah dan sara.
Peningkatan kompresi saraf dari tekanan yang dikenakan oleh tendon meradang atau
kontraksi otot dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf (carpal tunnel syndrome).
Sebelumnya dilaporkan bahwa sekitar 74% cedera tulang belakang disebabkan oleh
aktivitas mengangkat (lifting activities). Sedangkan 50-60% cedera pinggang disebabkan
karena aktivitas mengangkat dan menurunkan material (Tarwaka, 2004)
 Aktivitas Berulang
Pekerjaan yang dilakukan secara terus-menerus dapat menimbulkan keluhan
musculoskeletal. Hal ini terjadi karena otot menerima tekanan akibat beban kerja secara
terus-menerus tanpa memperoleh kesempatan untuk relaksasi. Sendi yang paling rentan
terhadap cedera karena pekerjaan berulang adalah pergelangan tangan, jari, bahu, dan
siku. Dan dapat menyebabkan penyakit seperti tendonitis dan epicondylitis(CCOHS,
2014).
 Sikap Kerja Tidak Alamiah
Biasa juga disebut dengan awkward position adalah sikap kerja yang
menyebabkan posisi bagian-bagian tubuh bergerak menjauhi posisi alamiah sehingga
menimbulkan keluhan muskuloskeletal, misalnya punggung terlalu membungkuk, kepala
terlalu lama terangkat, mengambil barang di tempat yang tinggi. Bisa juga karena bekerja
untuk waktu yang lama dengan mempertahankan posisi yang sama seperti mengemudi
selama beberapa jam, posisi kerja berdiri atau duduk terlalu lama. Umumnya karena
karakteristik tuntutan tugas, alat kerja dan stasiun kerja tidak sesuai dengan kemampuan
dan keterbatasan pekerja (Grandjean, 1993). Apabila sikap kerja seperti ini dilakukan
dalam waktu yang lama maka akan meningkatkan resiko penyakit muskuloskeletal. Di
Indonesia, sikap kerja tidak alamiah ini lebih banyak disebabkan oleh adanya
ketidaksesuaian antara dimensi alat dan stasiun kerja dengan ukuran tubuh pekerja.
(Riyadina, et al. 2008)

2. Faktor Lingkungan
 Tekanan
Terjadinya tekanan langsung pada jaringan otot yang lunak. Sebagai contoh,
Sikap duduk yang keliru akibat kursi yang tidak sesuai dengan antropometri tubuh, atau
karena kesalahan posisi, dapat menambah tekanan pada punggung bawah dan merupakan
penyebab utama masalah punggung (Soedarjatmi, 2003). Apabila hal ini sering terjadi
dapat menyebabkan rasa nyeri otot yang menetap.
 Getaran
Getaran dengan frekuensi tinggi akan menyebabkan kontraksi otot bertambah.
yang menyebabkan peredaran darah tidak lancar, penimbunan asam laktat tinggi dan
menimbulkan rasa nyeri otot (Suma’mur, 1996). Dari hasil penelitian yang lain didapat
pula getaran pada mesin yang digunakan dengan bantuan tangan untuk mengoperasikan
dapat menyebabkan penyakit carpal tunnel syndrome dimana adanya gangguan pada
saraf yang berhubungan dengan pekerjaan yang mempunyai paparan getaran dalam
jangka waktu panjang secara berulang (Nurhikmah, 2011).
 Suhu
Paparan suhu dingin yang berlebihan dapat menurunkan kelincahan, kepekaan
dan kekuatan pekerja, sehingga gerakannya menjadi lamban, sulit bergerak yang disertai
dengan menurunnya kekuatan otot (NIOSH, 1997). Demikian juga dengan paparan udara
yang panas. Beda suhu lingkungan dengan suhu tubuh yang terlampau besar
menyebabkan sebagian energi yang ada dalam tubuh akan termanfaatkan oleh tubuh
untuk beradaptasi dengan lingkungan,akan terjadi kekurangan suplai oksigen kerja otot.
Akibatnya, peredaran darah kurang lancar, proses metabolisme karbohidrat terhambat
dan terjadi penimbunan asam laktat yang dapat menimbulkan rasa nyeri otot.
3. Faktor Manusia
 Umur
Pada umumnya keluhan muskuloskeletal mulai dirasakan pada umur 30 tahun dan
semakin meningkat pada umur 40 tahun ke atas. Hal ini disebabkan secara alamiah pada
usia paruh baya kekuatan dan ketahanan otot mulai menurun sehingga resiko terjadinya
keluhan pada otot meningkat. (Cindyastira, 2014)
 Jenis Kelamin
Otot-otot wanita mempunyai ukuran yang lebih kecil dan kekuatannya hanya dua pertiga
(60%) daripada otot-otot pria terutama otot lengan, punggung dan kaki. Dengan kondisi
alamiah yang demikian maka wanita mempunyai tingkat risiko terkena gangguan
muskuloskeletal lebih tinggi. Perbandingan keluhan otot antara wanita dan pria adalah 3
dibanding 1.
 Ukuran Tubuh / Antropometri
Meskipun pengaruhnya relatif kecil, berat badan, tinggi badan dan massa tubuh
mempengaruhi terjadinya keluhan otot. Misalnya wanita yang gemuk mempunyai risiko
keluhan otot dua kali lipat dibandingkan wanita kurus. Ukuran tubuh yang tinggi pada
umumnya juga sering menderita sakit punggung. Kemudian orang-orang yang
mempunyai ukuran lingkar pergelangan tangan kecil juga lebih rentan terhadap
timbulnya gangguan muskuloskeletal
 Kesehatan / kesegaran jasmani
Pada umumnya keluhan otot lebih jarang ditemukan pada orang yang mempunyai cukup
waktu istirahat dalam aktivitas sehari-harinya. Pekerja yang tidak terbiasa berolahraga
memiliki resiko lima kali lebih besar menderita gangguan musculoskeletal dibanding
yang sering berolahraga. (Deyyas and Tafese, 2014)

Diagnosis dan Gejala Klinis

Mendiagnosis gangguan musculoskeletal dimulai dengan anamnesis yang mencakup


identifikasi faktor – faktor resiko, terutama di tempat kerja dan yang dilakukan sehari - hari.
Diagnosis gangguan musculoskeletal dikonfirmasi dengan melakukan laboratorium dan
elektronik tes yang menentukan kerusakan otot atau saraf. Jenis tes yang bisa dilakukan adalah,
electroneuromyography (ENMG) dan Magnetic resonance imaging (MRI). (CCOHS, 2014).
Rasa nyeri merupakan gejala umum yang berhubungan dengan gangguan
muskuloskeletal. Dalam beberapa kasus, dapat juga terjadi kekakuan sendi, ketegangan otot,
kemerahan, dan pembengkakan pada area yang terkena. Gangguan musculoskeletal dapat
berkembang dari tahap ringan sampai berat. Tahapan perkembangannya meliputi:

1. Tahap awal: rasa sakit dan kelelahan pada anggota tubuh yang terkena selama
melakukan pekerjaan, tetapi hilang saat malam hari atau saat libur kerja. Pada tahap ini
tidak mengurangi performa kerja.

2. Tahap peralihan: rasa sakit dan kelelahan terjadi lebih awal dalam jam kerja dan tetap
terasa di malam hari. Terjadi penurunan kapasitas dalam melakukan ppekerjaan repetitif.

3. Tahap akhir: rasa sakit, kelelahan, dan kelemahan terjadi saat sedang
beristirahat. Terjadi ketidakmampuan untuk tidur dan mengerjakan tugas-tugas ringan.

Patofisiologi
Apabila tulang hidup normal dan mendapat kekerasan yang cukup menyebabkan patah,
maka sel-sel tulang mati. Perdarahan biasanya terjadi di sekitar tempat patah dan ke dalam
jaringan lunak di sekitar tulang tersebut. Jaringan lunak biasanya juga mengalami kerusakan.
Reaksi peradangan hebat timbul setelah fraktur. Sel-sel darah putih dan sel mast berakumulasi
menyebabkan peningkatan Sisa sel mati dimulai. Di tempat patah terbantuk bekuan fibrin
(hematom fraktur) dan berfungsi sebagai jalan untuk melekatnya sel-sel baru. Aktivitas
osteoblas segera terangsang dan terbentuk tulang baru imatur yang disebut kalus. Bekuan fibrin
direabsorpsi dan sel-sel tulang baru secara perlahan-lahan mengalami remodeling untuk tulang
sejati. Tulang sejati menggantikan kalus dan secara perlahan mengalami klasifikasi.
Penyembuhan memerlukan beberapa minggu sampai beberapa bulan (Corwin, 2001: 299).

Ergonomi
Menurut Suma’mur dalam Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru, ergonomi adalah ilmu yang
penerapannya berusaha untuk menyerasikan pekerjaan dan lingkungan terhadap orang atau
sebaliknya, dengan tujuan tercapainya produktivitas dan efisiensi yang setinggi-tingginya
melalui pemanfaatan faktor manusia seoptimal-optimalnya (Santosa dan Hermawan, 2009).
Sumber lain menyatakan bahwa ergonomi merupakan suatu cabang ilmu bersifat multi-disipliner
yang diartikan sebagai aturan dalam bekerja (Adiputra, 2004). Secara singkat dapat dikatakan
bahwa ergonomi adalah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia untuk
menurunkan stres yang akan dihadapi. Tujuan dari ergonomi adalah untuk menciptakan suatu
kombinasi yang paling serasi antara sistem peralatan kerja dengan manusia sebagai tenaga
kerja.Sehingga tercipta tenaga kerja yang sehat, aman, nyaman dan produktif serta efisien.
Adapun dua misi pokok ergonomi adalah (Setiadi dan Sugiarmadji, 2009):

a. Penyesuaian antara penggunaan peralatan kerja dengan kondisi tenaga kerja.


Kondisi tenaga kerja yang disesuaikan adalah aspek fisik atau antropometri
(ukuran anggota tubuh : tangan, kaki, dan tinggi badan) dan kemampuan
intelektual atau berpikir.
b. Apabila peralatan kerja dan tenaga kerja tersebut sudah cocok maka kelelahan
dapat dicegah dan hasilnya lebih efisien. Hasil suatu proses kerja yang efisien
berarti memperoleh produktivitas kerja yang tinggi.
Manusia dalam kehidupannya tentu akan melakukan kerja atau aktivitas. Oleh
karena itu manusia harus memerhatikan beberapa prinsip kerja secara
ergonomi,yaitu :(Setiadi dan Sugiarmadji, 2009).

1) Semua pekerjaan hendaknya dilakukan dalam sikap duduk atau sikap berdiri secara
bergantian. Sikap duduk yang diharapkan adalah duduk tegak agar punggung tidak
bungkuk dan otot perut tidak lemas.
2) Tempat duduk yang dibuat harus sedemikian rupa sehingga tidak membebani melainkan
dapat memberikan relaksasi pada otot-otot yang sedang tidak digunakan untuk bekerja dan
tidak menimbulkan penekanan pada paha.
3) Gunakan tenaga seefisien mungkin, beban yang tidak perlu harus dikurangi atau
dihilangkan.
4) Panca indera dapat dimanfaatkan sebagai alat kontrol, bila lelah harus istirahat (jangan
dipaksa) dan bila lapar atau haus harus makan/minum (jangan ditahan).
5) Jantung digunakan sebagai parameter untuk menentukan beban kerja yang dilakukan.
6) Kemampuan seorang bekerja dalam satu hari adalah 8-10 jam, lebih dari itu efisien dan
kualitas kerja menurun.

Hal tersebut di atas dimaksudkan untuk mencegah terjadinya keluhan sakit pada
pinggang, kelelahan, nyeri bahu dan punggung, nyeri lutut dan kaki, keluhan pada lengan dan
tangan, gangguan sirkulasi darah dan mencegah keluhan kesemutan yang dapat mengganggu
aktivitas.

Menurut Pusat Kesehatan Kerja Departemen Kesehatan RI, penerapan ergonomi di


tempat kerja bertujuan agar pekerja saat bekerja selalu dalam keadaan sehat, nyaman, selamat,
produktif, dan sejahtera. Penerapan ergonomi dapat diberlakukan dalam kehidupan sehari-sehari
saat bekerja atau beraktivitas, karena diharapkan dapat mengurangi keluhan yang timbul akibat
kerja. Keluhan yang timbul akibat kerja antara lain kelelahan, stres, postur tubuh yang tidak
nyaman sehingga mengakibatkan nyeri pinggang, pegal pada pergelangan tangan, dan trauma
tulang belakang (Santosa dan Hermawan, 2009). Oleh karena itu, penerapan ergonomi sangatlah
penting

Pelaksanaan ergonomi memberikan beberapa manfaat, yaitu menurunnya angka sakit


akibat kerja, menurunnya kecelakaan kerja, biaya pengobatan dan kompensasi berkurang, stres
akibat kerja berkurang, produktivitas membaik, alur kerja bertambah baik, rasa aman karena
bebas dari gangguan cedera, dan kepuasan kerja meningkat (Adiputra, 2004). Pendekatan
ergonomi total dapat menurunkan beban kerja dilihat dari penurunan denyut nadi kerja sebesar
10,61%. Penurunan kelelahan 53.97%, keluhan sistem muskuloskeletal 48,01%.
Konsekuensinya, terjadi peningkatan produktivitas sebesar 48.84% (Artayasa, 2006).
DAFTAR PUSTAKA

https://images.app.goo.gl/yfw4uT79gFfmtMus7

https://images.app.goo.gl/uhq8TdwztgumFwX96

https://images.app.goo.gl/p6ZkCnLsxpBTg1ve8

https://images.app.goo.gl/tGChnpDU1BXExsSAA

https://images.app.goo.gl/mPu84MRny4vpt4Zb6

https://www.gurupendidikan.co.id/tulang-manusia/

https://www.merdeka.com/jatim/3-jenis-otot-beserta-fungsinya-miliki-peran-penting-bagi-tubuh-
kln.html?page=all

https://images.app.goo.gl/Karn8m1HoBvsNgGr8

https://sinta.unud.ac.id/uploads/dokumen_dir/ce14eb22899d90a83d801e5d74ff6e3f.pdf

https://images.app.goo.gl/drX82M31qHNtvwXP9

https://www.alodokter.com/memahami-fungsi-sistem-saraf-pada-manusia

https://images.app.goo.gl/x1QsGS7iShBgfYPQ7

https://images.app.goo.gl/RZzWcgD2NKDARphS7

https://images.app.goo.gl/pxEdtUj3Hua5NFJf8

https://images.app.goo.gl/WYT4crtfhDbcd3hA9

https://www.halodoc.com/kesehatan/sendi-dan-tulang

https://pspk.fkunissula.ac.id/sites/default/files/KINESIOLOGI%20des%202019.pdf

https://images.app.goo.gl/mmUitpM27pazgjVy5

Anda mungkin juga menyukai