SISTEM ENDOKRIN
A. Pengertian
Hormon merupkan hasil dari organ tubuh yang memiliki efek regulatorik
spesifik terhadap aktivitas organ tertentu. Hormone bertindak sebagai transmitter
(pembawa pesan) yang dilepaskan ke aliran darah yang dibawa ke sel (responsif
sel) yang akan diterjemahkan sebagai suatu tindakan untuk mengatur metabolisme
oran tubuh (Wulandari, 2018).
C. Sifat Hormon Sistem Endokrin
D. Hormon Endofrin
Hormon Endorfin adalah jenis hormon yang berada di tubuh. Fungsi dari
hormon endorphin adalah untuk mengendalikan luka dan stres. Endorfin biasanya
disebut dengan hormone kebahagiaan. Endorfin berasal dari kata “endogenous”
yang berarti di dalam tubuh, serta “morphine” adalah pereda nyeri opioid. Jadi
endorfin memang bertindak sebagai pereda nyeri alami di dalam tubuh. Hormon
ini dilepaskan oleh tubuh sebagai respons saat kita mengalami sakit atau stres.
Endorfin dilepaskan oleh sistem saraf pusat dan kelenjar hipofisis (Utari, 2020).
E. Fungsi Dan Manfaat Endorfin Untuk Tubuh
Fungsi hormon endorfin yang utama adalah untuk mengikis rasa sakit dan rasa
tidak nyaman, serta memberikan sensasi menyenangkan untuk tubuh. Endorfin
pun berperan untuk meredakan stres, sehingga penting untuk kesehatan
mental.Dengan fungsi utama di atas, endorfin pun mengantongi beberapa manfaat
dalam berbagai situasi, misalnya (Utari, 2020) :
Berikut ini beberapa gejala yang dapat timbul jika tubuh tidak
memproduksi endorfin dengan cukup (Utari, 2020) :
1. Depresi
2. Gelisah
3. Murung
4. Timbulnya rasa sakit dan nyeri
5. Sulit tidur
6. Perilaku impulsif
1. Berolahraga Teratur
Olahraga menjadi salah satu cara utama untuk meningkatkan endorfin.
Beberapa tips agar produksi endorfin naik adalah dengan berolahraga
berkelompok dan memilih olahraga dengan intensitas sedang.
2. Melakukan Yoga Dan Meditasi
Meditasi telah menjadi cara populer untuk merilekskan hati. Hal ini bisa
terjadi karena adanya endorfin yang dilepaskan.
3. Menghirup Aromaterapi
Studi telah menemukan bahwa minyak aromaterapi dapat menenangkan
jiwa dan dikaitkan dengan produksi endorfin. Beberapa contoh minyak
aromaterapi untuk dihirup yaitu minyak lavender, rosemary, dan jeruk.
4. Berhubungan Seks
Merasa gembira setelah bercinta? Hal ini terjadi karena adanya produksi
endorfin, serta hormon lain seperti oksitosin.
5. Mengonsumsi Cokelat Hitam
Cokelat hitam dapat merangsang produksi endorfin. Begitu juga dengan
segelas wine, makanan pedas, dan makanan kesukaan Anda ternyata juga
dapat membantu kita lebih gembira.
6. Bercengkrama Dengan Sahabat
Banyak tertawa membuat kita lebih bahagia dan mengurangi rasa stres.
Produksi endorfin tentu meningkat dan menaikkan rasa gembira di hati.
7. Menonton Film
Saat mood begitu buruk, Anda bisa mengalokasikan waktu untuk
menikmati film dan series drama. Sebab, menonton drama dilaporkan dapat
merangsang pelepasan endorfin. Hal ini terjadi karena rasa sedih saat
menonton drama dibaca oleh otak sebagai rasa negatif yang sama saat kita
sakit. Seperti yang diungkapkan di atas, endorfin sering dilepaskan ke aliran
darah saat kita terluka atau sakit.
8. Berbuat Baik
Jika Anda merasa senang karena telah membantu orang lain, maka hal itu
menjadi bukti bahwa adanya produksi endorfin di tubuh. Walau perasaan
tersebut tak berlangsung lama, perasaan positif tersebut akan menjadi ‘candu’
bagi kita untuk terus membantu orang lain.
9. Mandi Air Hangat
Ternyata, mandi air hangat dapat membantu tubuh untuk memproduksi
hormon endorfin. Sebab, hangatnya air dapat menenangkan otot yang tegang
dan nyeri, serta memacu hormon endorfin agar bisa mengalir dalam darah.
10. Berjemur Di Bawah Sinar Matahari
Berjemur di bawah sinar matahari selama 15 menit ternyata dapat
membantu tubuh memproduksi lebih banyak hormon endorfin. Namun ingat,
berjemur di bawah sinar matahari terlalu lama bisa meningkatkan risiko
kanker kulit.Jadi ada baiknya Anda juga menggunakan sunscreen untuk
melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari.
1. Kelenjar Hipofisis
Terletak di dasar otak besar, kelenjar satu ini adalah kelenjar yang terbesar
dan dapat mempengaruhi aktivitas kelenjar lainnya. Kelenjar hipofisis terbagi
menjadi tiga lobus dan masing – masingnya menghasilkan hormone yang
berbeda- beda yaitu (Gibson, 2017) :
a. Lobus Anterior
Terdiri dari jaringan epitel kelenjar sehingga disebut juga adenohipofisis.
Membentuk hormone sendiri yang kemudian akan disebabkan dalam darah.
Hipofisis anterior mengeluarkan enam hormone peptide utama yaitu :
Tiroksin (TSH)
Mengendalikan kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormone tiroksin yang
menstimulasi pemesaran tiroid dan menambah uptake yodium.
Adenokortikotropin (ACTH)
Mengendalikan kelenjar suprarenal dalam menghasilkan kortisol yang
berasal dari korteks kelenjar suprarenal.
Focille Stimulating Hormon (FSH)
Merangsang perkembangan folikel degraf dalam ovarium dan
pembentukan spermatozoa dalam testis, dan memamcu perkembangan
tubulus seminiferous dan spermatogenesis.
Luteinizing Hormone (LH)
Mengendalikan sekresi esterogen dan progesterone dalam ovarium dan
testosterone dalam testis.
Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH)
Menstimulasi testis dalam menghasilkan testosterone.
Prolaktin (TH)
Menstimulasi sekresi air susu.
b. Lobus Posterior
Terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut juga neurohipofisis. Secara
fungsional dan anatomis, hipofisis posterior sebenarnya merupakan
perpanjangan dari hipotalamus. Hipofisis posterior tidak menghasilkan
hormone apapun hanya menyimpan dan setelah mendapat rangsangan yang
sesuai akan mengeluarkan dua hormone peptide kecil. Lobus posterior
mengeluarkan 2 hormon yaitu :
Oksitosin
Merangsang dan menguatkan otot di uterus sewaktu melahirkan dan
mengeluarkan air susu sewaktu menyusui.
Antidiuretik Hormone (ADH)
Mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal membuat kontraksi otot
polos ADH disebut juga hormone pituitari, dan untuk mencegah
pembentukan urin dalam jumlah banyak.
c. Lobus Intermedia
Terletak diantara lobus anterior dan posterior yang menghasilkan
endorphin yang mengendalikan reseptor rasa nyeri. Lobus intermedia
mengeluarkan 2 hormon yaitu :
Somatotrof (STH)
Merangsang tumbuhnya tulang.
Melanosit Stimulating Hormone (MSH)
Mengatur penyuburan pigmen dalam perubahan warna kulit.
b. Sel Beta
Mensekresi insulin yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah
dengan cara meningkatkan simpanan glukosa hati.
c. Sel Gama
Mensekresi somatotastin yang berpengaruh menekan GH, pengosongan
lambung, sekresi asam lambung dan kontraksi bleder.
Fungsi kelenjar pancreas
Pankreas memiliki dua fungsi yaitu, fungsi eksorin dan fungsi endokrin.
Fungsi eksorin diperankan oleh sel sekretoria lobulnya, yang membentuk getah
pancreas dan berisi enzim dan elektrolit. Getah pankeas itu kemudian akan
melalui saluran pankreatik masuk ke dalam duodenum. Getah pancreas
mengandung zat-zat yaitu sebagai berikut (Ningsih, 2004) :
Natrium Bikarbonat yang berfungsi untuk menetralkan keasaman isi usus
dengan menaikkan pH menjadi 8. Netralisasi asam ini penting untuk dapat
memfungsikan enzim-enzim pencernaan, karena enzim pencernaan tidak
dapat berfungsi pada suasana asam.
Amilase yang berfungsi untuk menghidrolisis menjadi maltose dan
glukosa
Lipase yang berfungsi untuk menghidrolisis lemak menjadi asam lemak
dan monogliserida, dengan cara mengkatalisis pemecahan asam lemak
yang melekat pada asam karbon dari gliserol.
Suatu organ limfoid simetris bilateral yang terdiri atas dua lobus berentuk
pyramid, yang terletak di bagian anterior mediastinum superior. Organ ini
mencapai perkembangan puncaknya semasa usia muda. Timus berfungsi sebagai
limfopoiesis yang terutama terjadi selama masa fetal dan awal masa pasca lahiran.
Timus juga menghasilkan hubungan dengan sel retikuler epithelial untuk
mengetahui antigen asing dan bila antigen ini berhubungan dengan membrane
glikoprotein pada permukaan sel yang ditandai dalam "Major
Histocakompatibility Complex" (M.H.C). Glikoprotein MHC bekerja sebagai
reseptor pengikat antigen yang mengaktifkan respon sel T yang tepat terhadap
antigen asing yang khusus dan sel T tersebut menghasilkan sel yang mempunyai
kemampuan imunologi atau kekebalan tubuh. Timus berbentuk seperti kupu-kupu
berwarna abu-abu yang didalamnya berwarna merah muda (Setiawan, 2021).
Kelenjar timus merupakan organ lembut yang terletak di atas jantung tepat
setelah leher pada rongga dada bagian atas. Kelenjar timus dibagi menjad dua
lobus yang dikelilingi oleh kapsul fibrosa. Ketika manusia dilahirkan kelenjar ini
memiliki panjang sekitar 5 mm, lebar 4 mm dan tebal 6 mm. masing-masing lobul
disusun oleh lobus-lobus yang dipisahkan oleh jaringan areolar. Kelenjar timus
terdiri dari dua bagian utama yaitu (Setiawan, 2021) :
a. Korteks
Korteks kelenjar timus merupakan bagian luar yang disusun oleh limfosit
dan sel reticular yang akan berhubungan dengan bagian medulla. Koreks
merupakan tempat awal terbentuknya sel T.
b. Medulla
Pada bagian medulla sel epitel retikularnya lebih kasar, sedangkan sel
limfositnya lebih sedikit. Pada bagian medulla juga ditemukan hassall’s
corpus yaitu struktur seperti sarang yang merupakan tempat berkumpulnya
sel epitel reticular. Medulla merupakan pembentukan sel T lanjutan.
c. Makroskopis Kelenjar Timus
Thymus yang terletak di atas jantung dibelakang tulang dada. Berbentuk
seperti kupu-kupu berwarna abu-abu yang didalamnya berwarna merah
muda. Terletak di bagian anterior mediastinum superior. Arteri pada
kelenjar timus adalah arteri medulla. Arteri tersebut memasuki timus
melalui simpai kemudian bercabang memasuki organ bagian dalam, yang
mengikuti serta jaringan ikat. Anteriol keluar untuk memasuki parenkim
disepanjang perbatasan antara kortex dan medulla. Aretriol ini bercabang
menjadi kapiler yang memasuki kortex dengan jalan melengkung dan
akhirnya sampai di medulla kemudian mencurahkan isinya kedalam
venula. Timus tidak memiliki pembuluh limfe aferen dan tidak
membentuk saringan bagi cairan limfe seperti kelenjar getah bening.
Pembuluh limfe terdapat pada dinding pembuluh darah dan jaringan ikat
septa.
c. Penyakit Addison
Depresi
Diare
Kelelahan
Sakit kepala
Hipoglikemia
d. Sidrom Cushing
Sindrom Cushing disebabkan oleh kelebihan kortisol yang dihasilkan oleh
kelenjar adrenal.Gejala dari sindrom cushing biasanya ,meliputi (Halodoc,
2019) :
e. Penyakit Graves
Mata menonjol
Diare
Kesulitan tidur
f. Hashimoto’s Thyroiditis
Suatu kondisi ketika tiroid diserang oleh sistem imun yang menyebabkan
hipotiroidisme dan produksi hormon tiroid yang rendah.Gejalanya meliputi
(Halodoc, 2019):
Konstipasi
Kelelahan
g. Hipertiroidisme
Diare
Kesulitan tidur
Kelelahan
Goiter
Tremor
Penurunan berat badan tanpa penyebab
Kelemahan
h. Hipotiroidisme
Sembelit
Rambut kering
Kelelahan
Goiter
Muka membengkak
i. Prolaktinoma
Disfungsi ereksi
Kemandulan
Kehilangan libido
Periode menstruasi yang terlewat
Tes darah dan urine untuk memeriksa kadar hormon dapat membantu
dokter untuk menentukan apakah seseorang memiliki gangguan endokrin. Tes
imaging juga dapat dilakukan untuk membantu menunjukan lokasi bintil atau
tumor (Halodoc, 2019).
Penyakit jantung
Kerusakan saraf
Tetap menjaga berat badan yang sehat ,mengonsumsi makanan sehat dan
banyak berolahraga
Sertakan yodium dalam diet, ini dapat membantu mencegah masalah
tiroid.
REFENSI
Nunu, N., & Sinaga, P. (2019). Pengertian Tiroid. Kesehatan. Retrieved From
Http://Repository.Uki.Ac.Id/2233/1/Bkkpblok10tiroid.Pdf