PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Selain hormon stres, tubuh kita juga memiliki hormon bahagia.
Hormon yang keluar saat kita merasa bahagia, senang, dan bersemangat.
Sebaliknya juga, kita akan merasa bahagia, senang, dan bersemangat bila
hormon ini hadir di tubuh kita; namanya endorphin. Endorphin baru
ditemukan di awal tahun 1970an, saat peneliti sedang meneliti efek opiate
(heroin dan morfin) terhadap otak. Ternyata otak kita memiliki reseptor untuk
opiate yang berarti ada zat seperti opiate yang memang diproduksi oleh tubuh
secara alami.
Selain berpengaruh sebagai analgesik, yang berarti mengurangi
persepsi rasa sakit, endorfin juga dapat bertindak sebagai penenang. Selain
itu, dengan meningkatnya jumlah hormon endorfin, maka dapat berfungsi
dalam mengurangi efek buruk dari stres dan rasa sakit, melepaskan hormon
seksual, menambah nafsu makan dan meningkatkan respons kekebalan tubuh.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka penulis menyusun makalah dengan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah cara meningkatkan produksi endoprin dalam tubuh?
2. Apakah kekurangan dan kelebihan endoprin dalam tubuh?
3. Bagaimana hubungan hormone endoprin dengan emosional dan istirahat
pada manusia?
BAB II
PEMBAHASAN
2. Tidur
Tidur merupakan suatu keadaan perilaku individu yang relatif tenang
disertai peningkatan ambang rangsangan yang tinggi terhadap stimulus dari
luar. Keadaan ini bersifat teratur, silih berganti dengan keadaan
terjaga(bangun), dan mudah dibangunkan, (Hartman). Pendapat lain juga
menyebutkan bahwa tidur merupakan suatu keadaan istirahat yang terjadi
dalam suatu waktu tertentu, berkurangnya kesadaran membantu memperbaiki
sistem tubuh/memulihkan energi. Juga tidur sebagai fenomena di mana
terdapat periode tidak sadar yang disertai perilaku fisik psikis yang berbeda
dengan keadaan terjaga.
B. Hormon Endorfin
1. Definisi
Hormon endorfin adalah senyawa kimia yang membuat seseorang
merasa senang. Endorfin diproduksi oleh kelenjar pituitary yang terletak di
bagian bawah otak. Hormon ini bertindak seperti morphine, bahkan 200 kali
lebih besar dari morphine. Endorfin atau Endorphine mampu menimbulkan
perasaan senang dan nyaman hingga membuat seseorang berenergi. Selama
ini endorphin sudah dikenal sebagai zat yang banyak manfaatnya. Beberapa
diantaranya adalah, mengatur produksi hormon pertumbuhan dan seks,
mengendalikan rasa nyeri serta sakit yang menetap, mengendalikan perasaan
stres, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Endhorpine sebenarnya
merupakan gabungan dari endogenous dan morphine , zat yang merupakan
unsur dari protein yang diproduksi oleh sel-sel tubuh serta sistem syaraf
manusia. Endorphin dalam 35 tubuh bisa dipicu munculnya melalui berbagai
kegiatan, seperti pernapasan yang dalam, relaksasi, serta meditasi. Karena
endorphine diproduksi oleh tubuh manusia sendiri, maka endorphine
dianggap sebagai zat penghilang rasa sakit yang terbaik (Sumber:
http://www.naqsdna.com/2012/01/endorfin-si-hormon-dewa-
kebahagiaan.html).
Sedih dan bahagia merupakan rasa yang senantiasa akan hadir di dalam
kehidupan manusia. Tapi di luar dari penyebab kita merasa sedih dan bahagia,
ternyata tubuh memiliki caranya sendiri untuk mengatur, menjadi pemimpin
orchestra pada simfoni hormonal di dalam tubuh kita. Dari uraian di, dapat kita
simpulkan bahwa produksi endorphin oleh tubuh ini sebenarnya dapat dilatih.
Semakin mahir kita, akan semakin mudah bagi tubuh untuk memproduksi dan
melepas hormon yang dapat merubah dunia ini; hormon bahagia, endorphin.
DAFTAR PUSTAKA
https://mediskus.com/hormon-endorfin
http://www.kerjanya.net/faq/5533-endorfin.html
http://www.indramuhtadi.com/blog-articles-2014/topik-ke-156-endorphin-
hormon-bahagia
http://www.naqsdna.com/2012/01/endorfin-si-hormon-dewa-kebahagiaan.html