Anda di halaman 1dari 14

JO 5 (1) (2019)

Jurnal Olahraga
http://jurnalolahraga.stkippasundan.ac.id/index.php/jurnalolahraga
Frekuensi Latihan Pliometrik (Push Up dan Pull Up) terhadap Prestasi Memanah

Veny Juniarni Hardi


STKIP Pasundan, Indonesia
Info Artikel Abstrak

Sejarah Artikel:
Artikel ini bertujuan untuk meneliti sejauh mana pengaruh dari
Diterima Januari 2018
Disetujui Maret 2018
frekuensi latihan pliometrik (push up dan pull up) terhadap prestasi
Dipublikasikan April 2018 memanah jarak 30 meter pada mahasiswa UKM Panahan STKIP
Pasundan Cimahi. Metode penelitian yang digunakan dalam
Keywords:
penelitian ini adalah metode eksperimen, sedangkan populasi dan
Frekuensi Latihan, Pliometrik, sampel yang digunakan dalam penelitian adalah mahasiswa yang
Push Up, Pull Up, Olahraga tergabung dalam UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Panahan STKIP
Panahan.
Pasundan Cimahi. Untuk instrumen penelitian atau alat
pengumpulan data yang digunakan adalah Instrumen yang
digunakan adalah tes tembakan anak panah ke triangle target face
dengan jarak 30 meter. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan
bahwa adanya pengaruh yang signifikan dari frekuensi latihan
pliometrik (push up dan pull up) terhadap prestasi memanah jarak
30 meter pada mahasiswa UKM Panahan STKIP Pasundan Cimahi.
Hasil perhitungan menunjukkan t= 6,703, p= 0,000 berarti
signifikan. Dengan demikian hipotesis alternatif tersebut diterima.
Artinya frekuensi latihan pliometrik (push up dan pull up) memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap prestasi memanah jarak 30 meter
pada mahasiswa UKM Panahan STKIP Pasundan Cimahi. Mean
pada tes awal dan tes akhir menunjukkan selisih yang positif.
Dengan demikian, ada perbedaan prestasi memanah jarak 30 meter
antara sebelum latihan dengan setelah latihan.

Abstract

This article aims to examine the extent of the influence of the


frequency of plyometric exercises (push ups and pull ups) on
archery achievements of 30 meters distance in the STKIP Pasundan
Archery UKM students in Cimahi. The research method used in this
study is the experimental method, while the population and samples
used in the study are students who are members of the UKM
(Student Activity Unit) Archery STKIP Pasundan Cimahi. For
research instruments or data collection tools used is the instrument
used is to test arrow shots to the triangle target with a distance
of
30 meters. The results of this study show that there is a
significant
effect of the frequency of plyometric exercises (push ups and
pull ups) on archery achievements of 30 meters in distance
from the
Veny Juniarni Hardi / Jurnal Olahraga 5 (1) (2019)

UKM STKIP Pasundan Cimahi students. The calculation


results show t = 6,703, p = 0,000 means significant. Thus the
alternative hypothesis is accepted. This means that the frequency of
plyometric exercises (push ups and pull ups) has a significant
influence on archery achievements of 30 meters distance in the
STKIP Pasundan Archery UKM students in Cimahi. The mean for
the initial test and the final test shows a positive difference. Thus,
there is a difference in archery achievements of 30 meters between
before training and after training
© 2019 Veny Juniarni Hardi
Under the license CC BY-SA 4.0

46
Veny Juniarni Hardi / Jurnal Olahraga 5 (1) (2019)


Alamat korespondensi: ISSN 2442-9961 (cetak)
E-mail: Venyjunihardi@gmail.com

PENDAHULUAN Agar memenuhi kebutuhan kondisi


Panahan adalah olahraga ketepatan fisik tersebut, maka seorang pelatih haruslah
sasaran, karena tujuannya menembak anak memberikan program latihan yang baik
panah ke sasaran setepat mungkin (Landers et kepada atletnya. Namun, sering kali praktek
al., 2013). Pada praktiknya olahraga panahan pelatihan yang diberikan kurang teraktualisasi
merupakan cabang olahraga yang sangat dengan baik, bahkan cenderung menyimpang
memerlukan koordinasi, daya tahan, dari sasaran serta tujuan yang telah
kelentukan, panjang tarikan, dan terprogram. Sebagai salah satu penyebab
keseimbangan untuk membentuk teknik kurang teraktualisasinya program latihan
memanah yang baik (Callaway, Wiedlack, dengan baik adalah kurang memadainya
Heller, & Callaway, 2016; Keast & Elliott, sarana dan prasarana serta kualitas pelatih
2008; Landers et al., 2013; Mucedola & tersebut. Optimalisasi dalam pelaksanaan
Mucedola, 2018; Spratford & Campbell, pelatihan salah satunya tergantung dari
2017; Tan, Koh, & Kokkonen, 2016). Faktor- pelatih itu sendiri. Pelatih terlebih dahulu
faktor tersebut haruslah ditunjang dengan harus memahami konsep dasar dan landasan
latihan yang baik serta kondisi fisik yang ilmiah dalam melatih. Selain itu pula harus
prima dan tahan lama. Kondisi fisik yang memperhatikan faktor-faktor yang
dimaksud disini yaitu bahwa seorang berhubungan dengan lingkungan pelaksanaan
pemanah tidak hanya sekedar memiliki proses pelatihan. Praktek pelatihan yang
kekuatan yang besar, tetapi juga harus kurang teraktualisasi tersebut juga terjadi di
didukung oleh daya tahan yang baik agar lingkungan UKM Panahan STKIP Pasundan.
penampilan atlet tersebut tidak hanya bagus Fakta di lapangan yang memperlihatkan
pada awal pertandingan saja, tetapi konsisten bahwa kurang maksimalnya latihan terutama
sampai akhir perlombaan dan juga untuk dalam olahraga panahan dengan minimnya
menghasilkan suatu lesatan anak panah yang pelatih dalam memilih dan menerapkan
keras dan akurat sangat ditentukan sekali oleh metode yang baik. Hal tersebut berdampak
kondisi kekuatan otot, persendian, serta terhadap rendahnya prestasi yang diperoleh
keseimbangan tubuh. Oleh sebab itu kekuatan atlet di UKM Panahan STKIP Pasundan
otot serta fleksibilitas sendi mutlak harus Cimahi. Salah satu upaya pelatih untuk
dalam keadaan baik agar hasil yang didapat mengatasi hal tersebut dalam proses pelatihan
dapat optimal (Keast & Elliott, 2008; adalah pemilihan bentuk latihan serta metode
Spratford & Campbell, 2017). melatih yang diterapkan. Salah satu bentuk

47
latihan yang sesuai dan mampu diterapkan Sementara desain penelitian yang
guna meningkatkan kondisi fisik terutama digunakan yaitu The One Group Pretest-
aspek kekuatan otot yaitu bentuk latihan Posttest Design (Fraenkel et al, 2012),
pliometrik. Latihan pliometrik diyakini dengan objek yaitu mahasiswa STKIP
mampu meningkatkan kekuatan otot pada Pasundan Cimahi yang tergabung dalam Unit
atlet secara cepat (Karavelioglu et al., 2017; Kegiatan Mahasiswa (UKM) Panahan,
Olcucu, 2017; Ramirez-campillo et al., 2015; dengan jumlah 75 orang mahasiswa yang
Taylor et al., 2011; Yanci et al., 2016). semuanya terpilih menjadi sampel penelitian
Latihan pliometrik yang ditujukan harus dengan menggunakan teknik total sampling.
sesuai dengan otot-otot yang memang Penelitian ini dilaksanakan selama dua
dibutuhkan dalam gerakan masing-masing bulan, dengan rancangan pelaksanaan
kecabangan olahraga. Dalam olahraga penelitian akan dilakukan selama kurang
panahan, otot-otot yang diperlukan lebih 16 kali pertemuan dengan frekuensi
peningkatannya yaitu otot bagian atas, seperti pertemuan yaitu tiga kali pertemuan dalam
otot bahu, otot lengan, dan sebagainya. Maka satu minggu. Sementara itu, instrumen yang
dari itu salah satu bentuk latihan pliometrik digunakan untuk mengetahui hasil atau
yang dapat diterapkan dalam bentuk latihan prestasi dalam olahraga panahan adalah tes
push up dan pull up. tembakan anak panah ke triangle target face
Hal yang perlu diperhatikan juga dalam dengan jarak 30 meter (Yulianto, Soegiyanto,
penerapan bentuk latihan pliometrik adalah & Hidayah, 2015).
frekuensi latihannya. Frekuensi latihan HASIL DAN PEMBAHASAN
pliometrik haruslah sesuai dengan program Uraian deskripsi data hasil penelitian
latihan serta tujuan dari latihan itu sendiri. ini bertujuan untuk melihat secara umum
Berdasarkan hal tersebut, maka penulis gambaran karakteristik hasil frekuensi latihan
tertarik untuk mengkaji efek dari frekuensi pliometrik (push up dan pull up) yang
latihan pliometrik (push up dan pull up) pada menjadi subjek dalam penelitian ini. Adapun
prestasi olahraga panahan. skor dari kekuatan pada masing-masing tes
METODE adalah sebagai berikut:
Metode penelitian yang digunakan Tabel l. Hasil Penghitungan Rata-Rata dan
dalam penelitian ini adalah metode Simpangan Baku Prestasi Memanah Jarak
eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar 30 Meter
pertimbangan bahwa sifat penelitian Data Tes Awal Data Tes Akhir

eksperimental yaitu mencobakan sesuatu Kelompok


Penelitian
untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari N Sum Average Stdev n Sum Average Stdev

suatu perlakuan atau treatment. Metode


Prestasi
penelitian eksperimen merupakan rangkaian Memanah
75 718,93 9,59 1,40 75 704,99 9,40 1,39
Jarak 30
kegiatan percobaan dengan tujuan untuk Meter
menyelidiki sesuatu hal atau masalah Tabel 1 menunjukkan bahwa untuk
sehingga diperoleh hasil. Jadi dalam metode skor data tes awal prestasi memanah jarak 30
eksperimen harus ada faktor yang dicobakan, meter pada kelompok sampel dengan
dalam hal ini faktor yang dicobakan dan pendekatan frekuensi latihan pliometrik (push
merupakan variabel bebas adalah frekuensi up dan pull up) memiliki skor-skor sebagai
latihan pliometrik (push up dan pull up) berikut: jumlah sampel = 75, jumlah skor =
untuk diketahui pengaruhnya terhadap 718,93, rata-rata = 9,59, serta skor simpangan
prestasi olahraga panahan. baku = 1,40. Sedangkan untuk skor data tes
akhir memiliki skor-skor sebagai berikut: Kriteria pengujiannya adalah: tolak
jumlah sampel = 75, jumlah skor = 704,99, hipotesis nol jika Lo yang diperoleh dari data
rata-rata = 9,40, serta skor simpangan baku = pengamatan melebihi L0,05 dari daftar tabel.
1,39. Dalam hal lainnya hipotesis nol diterima.
Setelah nilai rata-rata dan simpangan Dengan demikian data untuk masing-masing
baku kelompok sampel diketahui, maka data tes baik data tes awal maupun tes akhir
langkah selanjutnya adalah melakukan uji berdistribusi normal, sehingga pengujian
normalitas data hasil tes tersebut dengan hipotesis penelitian menggunakan pendekatan
menggunakan uji kenormalan lilliefors. parametrik. Data berdistribusi normal artinya
Tujuannya untuk menetapkan teknik tidak ada penyimpangan data dan kalaupun
pengujian hipotesis yaitu jika data ada penyimpangan masih berada dalam batas
berdistribusi normal, maka menggunakan normal.
pengujian parametrik dan sebaliknya jika data Langkah selanjutnya setelah dilakukan
berdistribusi tidak normal, maka uji normalitas adalah melakukan uji
menggunakan pengujian non parametrik. homogenitas data. Pengujian dilakukan untuk
Dalam pengujian normalitas data mengetahui apakan data memiliki varians
penelitian ini menggunakan uji normalitas yang sama (homogen) atau tidak. Sama
lilliefors. Pemilihan uji normalitas lilliefors halnya dengan uji normalitas data, untuk uji
didasarkan pada jumlah sampel yang sedikit homogenitas mengacu pada nilai probabilitas
dari masing-masing kelompoknya. Hal (Sig.), dalam uji ini statistik yang digunakan
lainnya adalah proses penghitungan dan adalah kesamaan rata-rata. Adapun hasil dari
pengujian normalitas lilliefors lebih pengujian homogenitas yang dilakukan
sederhana dibandingkan dengan uji adalah seperti terlihat pada tabel di bawah ini:
normalitas lainnya seperti chi-kuadrat. Tabel 3. Hasil Pengujian Homogenitas
Adapun hasil dari pengujian tersebut dapat Variebel Penelitian
dilihat dalam Tabel 2 berikut ini:
Nilai Nilai
Tabel 2. Hasil Pengujian Normalitas Keterampilan Kesimpulan
F hitung F tabel
Prestasi
Memanah
Kelom Data Tes Awal Data Tes Akhir 1,01 1,47 Homogen
Jarak 30
pok Meter
Kesimp Kesimp
Penelit Lo Ltabel Lo Ltabel Hasil dari pengujian homogenitas untuk
ulan ulan
ian
Prestas data hasil tes prestasi memanah jarak 30 meter
i
seperti tertera pada tabel 3 di atas berdasarkan
Mema
0,09 0,09 0,08 0,09
nah Normal Normal uji kesamaan rata-rata, nilai rata-rata
15 30 97 30
Jarak
30 diperoleh sebesar 1,01. Sedangkan untuk nilai
Meter probalitas atau signifikansi dalam tabel
Liliefors
distribusi didapat nilai (0,05 sebesar 1,47.
Berdasarkan Tabel 2 tersebut di atas Pengujian didasarkan pada perbandingan
dapat diketahui bahwa nilai L0,05 untuk n = 75
antara nilai (hitung dengan probabilitas (Sig.)
dari daftar distribusi tabel didapat nilai
sebesar = 0,0930. Sedangkan nilai Lo data pada α = 0,05. Kriteria Keputusan jika nilai
untuk prestasi memanah jarak 30 meter pada Fhitung ≤ Nilai Sig. atau probabilitas 0,05 maka
masing-masing tes meiliki skor pengujian
data dikatakan homogen, sedangkan jika nilai
sebesar 0,0915 dan 0,0897.
Fhitung � Nilai Sig. atau probabilitas 0,05 signifikan artinya prestasi memanah jarak 30
maka data tidak homogen. meter pada kelompok sampel dengan
program frekuensi latihan pliometrik (push up
Berdasarkan rata-rata diperoleh nilai
dan pull up) memiliki pengaruh yang
Fhitung 1,01 ” Nilai Sig. atau probabilitas 0,05 signifikan, dengan kata lain terdapat
(1,47), maka dapat dinyatakan bahwa data pengaruh dimana sampel dengan frekuensi
latihan pliometrik (push up dan pull up) dapat
hasil tes prestasi memanah jarak 30 meter
meningkatkan prestasi memanah jarak 30
pada kelompok dengan pendekatan frekuensi meter yang lebih baik.
latihan pliometrik (push up dan pull up) Berdasarkan pada tinjauan teoritis yang
menjelaskan bahwa faktor komponen fisik
adalah homogen. Dengan demikian bahwa
dalam hal ini kekuatan, kecepatan,
untuk pengujian hipotesis selanjutnya dapat kelincahan, kelentukan, daya tahan,
dilakukan dengan uji statistik parametrik. koordinasi, serta power dapat memberikan
Setelah data menunjukkan berdistribusi pengaruh terhadap pencapaian prestasi
olahraga. Khususnya pada cabang olahraga
normal dan homogen, maka langkah
panahan, keberhasilan atau prestasi dalam
selanjutnya adalah melakukan pengujian dan memanah sangat dipengaruhi oleh keadaan
analisis data terhadap kelompok data sampel fisik. Salah satu indikasi keadaan fisik atlet
yang sangat mempengaruhi terhadap prestasi
(pengujian dan analisis ini untuk mengetahui
memanah adalah kekuatan otot lengan (Choi
apakah terdapat persamaan yang signifikan & Ok, 2016; Park, Tan, & Park, 2016; Paz,
dari kelompok sampel. 2018; Tan et al., 2016; Yulianto et al., 2015).
Dalam perkembangannya prestasi jarak
Pengujian untuk peningkatan latihan di
memanah dalam olahraga panahan dapat
atas dilakukan dengan pengujian rata-rata satu ditingkatkan melalui latihan dengan penerpan
pihak atau yang disebut dengan uji B. Adapun beberapa metode latihan salah satunya adalah
hasil dari perhitungan yang telah dilakukan metode frekuensi latihan pliometrik (push up
dan pull up), karena melalui metode ini
adalah seperti terlihat pada tabel di bawah ini: serangkaian kekutaan otot atlet akan
Tabel 4. Hasil Uji Rata-rata meningkat lebih cepat (Karavelioglu et al.,
Nilai Nilai 2017; Olcucu, 2017; Ramirez-campillo et al.,
Kelompok Penelitian Kesimpulan
thitung ttabel 2015; Yanci et al., 2016).
Prestasi Memanah Jarak 30
Meter dengan Melalui
Latihan seperti ini diberikan karena
2,10 2,05 Signifikan
Frekuensi Latihan Pliometrik peningkatan aspek kekuatan otot atlet
(Push up dan Pull up) merupakan salah satu indikator agar atlet
tersebut juga memiliki keterampilan teknik
Berdasarkan pada penghitungan dan yang baik. Pada dasarnya secara teoretis
analisi nilai t-hitung yang diperoleh, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan atau
didapat nilai t-hitung yang lebih besar dari t-tabel penguasaan keterampilan atlet berbanding
pada tingkat kepercayaan atau taraf nyata α = lurus dengan prestasi yang dicapainya.
0.05 dengan dk (n1-1) = 14, dimana harga t Artinya semakin baik atlet memiliki
(1 - ½ α), dalam daftar distribusi diperoleh penguasaan keterampilan teknik, maka
harga t-tabel sebesar 2,05. Dikarenakan hasil prestasi yang didapat akan tinggi dan mudah
t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel yaitu dengan dicapai. Dengan demikian dapat dikatakan
skor sebesar (2,10), maka pengujian tersebut
keberhasilan dalam suatu olaharga ditentukan KESIMPULAN
dengan penguasaan teknik yang baik.
Berdasarkan hasil dari penelitian di
Sebelum diberikan treatment,
atas, maka dapat diketahui bahwa metode
pengambilan data awal atau pretest dilakukan
frekuensi latihan pliometrik ini sangatlah
terlebih dahulu terhadap atlet. Gunanya agar
berguna dan sangat baik apabila diterapkan
dapat menentukan takaran latihan yang sesuai
pada atlet panahan, karena hasilnya terdapat
pada masing-masing atlet, karena setiap
hukum perbandingan yang lurus dimana
individu memiliki kemampuan kekutan otot
melalui frekuensi latihan pliometrik (push up
yang berbeda. Pengambilan data awal
dan pull up) yang dilakukan secara terus
menggunakan instrumen tes tembakan anak
menerus ini dapat memberikan pengaruh
panah ke triangle target face dengan jarak 30
yang signifikan terhadap prestasi memanah
meter (Yulianto et al., 2015).
jarak 30 meter.
Setelah data awal diambil, selanjutnya
yaitu pemberian treatment berupa latihan DAFTAR PUSTAKA
pliometrik yang diberikan kepada atlet
selama 16 kali pertemuan, hal ini merujuk Callaway, A. J., Wiedlack, J., Heller, M., &
kepada ilmu kepelatihan umum yang mana Callaway, A. J. (2016). Identification of
dengan durasi latihan yang selama 16 kali temporal factors related to shot
tersebut, peningkatan pada kondisi fisik atlet performance for indoor recurve archery
akan terlihat. Kemudian setelah melewati archery. Journal of Sport Sciences,
0414(September).
latihan tersebut atlet diuji kembali
https://doi.org/10.1080/02640414.2016.1
kemampuan memanahnya sebagai proses 211730
posttest dalam penelitian yang kemudian
seluruh data hasil tes tersebut diolah dan Choi, S., & Ok, G. (2016). The Role of
dianalisis. Gukgung in the Success of South Korean
Selanjutnya setelah dilakukan Archery The Role of Gukgung in the
pengolahan dan analisis terhadap data dengan Success of South Korean Archery. The
International Journal of the History of
pendekatan statistik menunjukkan bahwa
Sport, 3367(November), 1-18.
metode frekuensi latihan pliometrik (push up https://doi.org/10.1080/09523367.2016.1
dan pull up) memiliki pengaruh yang positif 237507
terhadap prestasi memanah. Hal ini
ditunjukkan dengan hasil penghitungan Karavelioglu, M. B., Harmanci, H., Kaya, M.,
melalui uji rata-rata yang menunjukkan Erol, M., Karavelioglu, M. B.,
adanya nilai positif pada beberapa variabel. Harmanci, H., … Erol, M. (2017).
Berdasarkan uraian di atas serta hipotesis Effects of Plyometric Training on
Anaerobic Capacity and Motor Skills in
yang diajukan dalam penelitian ini, maka
Female Futsal Players Effects of
metode latihan tersebut dapat memberikan Plyometric Training on Anaerobic
pengaruh. Capacity and Motor Skills in Female
Hasil dari penelitian ini berbanding Futsal Players. The Anthropologist,
lurus dengan beberapa penelitian lainnya, di 0073.
mana frekuensi latihan pliometrik akan https://doi.org/10.1080/09720073.2014.1
sangat membantu dan mampu meningkatkan 1891955
kekuatan otot atlet (Karavelioglu et al., 2017;
Keast, D., & Elliott, B. (2008). Fine body
Ramirez-campillo et al., 2015; Taylor et al.,
movements and the cardiac cycle in
2011). archery Fine body movements and the
cardiac cycle in archery. Journal of
Sport Sciences, (December 2014), 37- Ramirez-campillo, R., Vergara-pedreros, M.,
41. Henriquez-olguin, C., Alvarez, C.,
https://doi.org/10.1080/02640419008732 Nakamura, F. Y., Fuente, C. 1. D. La, …
146 Izquierdo, M. (2015). Effects of
plyometric training on maximal-intensity
Landers, D. M., Boutcher, S. H., Wang, M. exercise and endurance in male and
Q., Landers, D. M., Boutcher, S. H., & female soccer players. Journal of Sport
Wang, M. I. N. Q. (2013). A Sciences, (July).
Psychobiological Study of Archery https://doi.org/10.1080/02640414.2015.1
Performance A Psychobiological Study 068439
of Archery Performance. Research
Quarterly for Exercise and Sport, Spratford, W., & Campbell, R. (2017).
(March 2015), 37-41. Postural stability , clicker reaction time
https://doi.org/10.1080/02701367.1986.1 and bow draw force predict performance
0605403 in elite recurve archery. European
Journal of Sport Science,
Mucedola, M., & Mucedola, M. (2018). 1391(February).
Second-language Acquisition in High https://doi.org/10.1080/17461391.2017.1
School Physical Education Archery 285963
Class. Journal of Physical Education,
Recreation & Dance, 3084. Tan, S. L., Koh, K. T., & Kokkonen, M.
https://doi.org/10.1080/07303084.2018.1 (2016). The perception of elite athletes '
516461 guided self- reflection and performance
in archery. Reflective Practice,
Olcucu, B. (2017). Comparison of the Effect 3943(May).
of Plyometric Training on Oxidative https://doi.org/10.1080/14623943.2016.1
Stress and Biochemical Parameters 146582
among Tennis Players Comparison of
the Effect of Plyometric Training on Taylor, P., Solberg, P. A., Kvamme, N. H.,
Oxidative Stress and Biochemical Raastad, T., Ommundsen, Y., Tomten,
Parameters among Tennis Players. The E., … Hallen, J. (2011). Effects of
Anthropologist, 0073. different types of exercise on muscle
https://doi.org/10.1080/09720073.2015.1 mass , strength , function and well-being
1891640 in elderly. European Journal of Sport
Science, (December 2014), 37-41.
Park, J., Tan, T., & Park, H. (2016). https://doi.org/10.1080/17461391.2011.6
Interrogating the Key Policy Factors 17391
Behind South Korea ' s Archery
Success Yanci, J., Arcos, A. L., Camara, J., Castillo,
Interrogating the Key Policy Factors D., Garcia, A., Yanci, J., … Garcia, A.
Behind South Korea ' s Archery (2016). Effects of horizontal plyometric
Success. The International Journal of training volume on soccer players '
the History of Sport, 3367(June). performance. Research in Sports
https://doi.org/10.1080/09523367.2016.1 Medicine, 8627(August).
173673 https://doi.org/10.1080/15438627.2016.1
222280
Paz, Y. (2018). The existence of archery in
Early Bronze Age southern Levant Yulianto, D. D. S., Soegiyanto, & Hidayah, T.
warfare(: a note The existence of archery (2015). Pengaruh Latihan Handgrip
in Early Bronze Age southern. Journal terhadap Peningkatan Ketepatan
of Conflict Archaeology, 13(1), 3-11. Tembakan Anak Panah ke Sasaran
https://doi.org/10.1080/15740773.2018.1 Triangle Target Face pada Klub Panahan
533283
Mustika BIora Tahun 2013. Journal of
Sport Sciences and Fitness, 4(2), 27-30.

Anda mungkin juga menyukai