Kelenjar adalah jaringan menyerupai kantung yang terbuat dari sel-sel sekresi.
Kelenjar terletak di lokasi-lokasi tubuh yang aman namun menonjol.
Fungsi kelenjar adalah untuk menghasilkan suatu zat tertentu yang berperan
mengatur berbagai fungsi fisiologis dan aktivitas tubuh. Zat yang dikeluarkan
kelenjar dapat berupa hormon, enzim, atau cairan yang masing-masing
memiliki fungsi penting.
Ada berbagai kelenjar yang bertugas sesuai dengan lokasi, tipe sekresi, dan
sistem organ yang dikendalikan. Tanpa pengeluaran sekresi yang cukup,
gangguan kesehatan yang terkait defisiensi enzim dan hormon dapat terjadi.
Kelenjar ludah: Kelenjar ini terletak di dalam dan sekitar rongga mulut, juga
dalam tenggorokan. Fungsi kelenjar ludah adalah menghasilkan air liur
membantu melembapkan mulut, mengawali pencernaan, dan melindungi gigi
dari pembusukan.
Pankreas: Pankreas terletak dalam perut. Fungsinya adalah mensekresi enzim
pencernaan seperti amilase, tripsin, dan lipase untuk mencerna karbohidrat,
protein, dan lemak secara berurutan.
Kelenjar keringat: Kelenjar ini terletak pada kulit. Saat suhu tubuh terlalu
panas, kelenjar ini mensekresikan keringat untuk mendinginkan tubuh.
Kelenjar sebaceous (kelenjar minyak): Kelenjar ini terdapat di kulit untuk
menghasilkan minyak alami (sebum) yang membantu melembapkan kulit,
serta membuat kulit dan rambut jadi tahan air.
Kelenjar lakrimal: Lokasinya di mata, sedikit di bagian atas dan luar ujung
mata. Kelenjar ini mensekresikan air mata yang mengandung protein,
elektrolit, dan air untuk melembapkan, memelihara, dan melindungi
permukaan mata.
Kelenjar endokrin
Kelenjar endokrin adalah kelenjar penghasil hormon yang tidak memiliki
saluran pengalir. Hormon yang dihasilkannya akan disalurkan lewat aliran
darah. Karena “menumpang” aliran darah, hormon tersebut bisa mencapai
bagian tubuh yang jauh dari lokasi kelenjar tersebut.
3. Kelenjar paratiroid
4. Kelenjar adrenal
Kelenjar ini terletak pada kedua ginjal dan terdiri dari 2 bagian: korteks luar
dan medulla dalam.
6. Ginjal
7. Kelenjar pineal
Kelenjar ini terletak di dalam otak dan bekerja sebagai jam biologis tubuh.
Fungsi kelenjar pineal mensekresikan melatonin, hormon yang salah satunya
mengatur siklus tidur dan bangun.
8. Kelenjar gonad
> Sistem limbik – Berperan dalam pembentukan tingkah laku dan mengontrol
emosi serta memberikan kemampuan untuk merasakan kebahagian.
Dibandingkan C3, tanaman C4 dan CAM bersifat lebih adaptif pada daerah yang kering
dan panas. Akan tetapi tanaman C4 lebih mudah beradaptasi di lahan yang memiliki
kadar CO2 tinggi. Jenis tanaman C3 antara lain kacang-kacangan, kapas, kedelai,
kentang dan gandum.
Sedangkan jenis tanaman C4 contohnya adalah tebu, jagung dan sorgum. Lalu untuk
tanaman CAM misalnya nenas dan kaktus serta beberapa jenis tanaman lain yang bisa
menutup stomata di siang hari dan menutupnya di malam hari.
Tanaman C3
Ketika menjalani proses fontosintetis, tanaman C3 dapat memasukan secara langsung
karbon dioksida ke dalam siklus calvin. Struktur kloropas tanaman ini bersifat homogen
serta punya peran yang sangat penting terhadap sistem metabolisme.
Pada proses fotosistetis pada tanaman C3, RUDP akan mengikat CO2 kemudian
dirubah jadi senyawa organik C6 yang sifatnya tidak stabil. Setelah itu senyawa organik
C6 tersebut akan dirubah lagi jadi glukosa memakai 12 NADPH dan 10 ATP.
Perjalanan siklus terhadap tanaman C3 ini terjadi di bagian stroma pada kloroplas.
Tujuannya agar bisa dihasilkan molekul glukosa. Molekul glukosa ini jadi kebutuhan
utama bagi 6 siklus C3.
Tanaman C4
Tanaman C4 misalnya jagung atau Zea Mays dan tebu atau Saccharum officinarum
maupun tumbuhan sejenis lainnya tidak akan melakukan ikatan langsung pada karbon
dioksida. Sebab tanaman ini dapat membentuk senyawa pertama setelah menjalankan
proses fotosintetis yang jangka waktunya lebih pendek.
Senyawa pertama yang dihasilkan tersebut tidak berupa PGA atau 3-C asam
fostogliserat tapi berbentuk senyawa 4-C asam oksaloasetat atau OAA. Metode
alternatif dalam proses fiksasi karbon dioksida terhadap proses fontosintetis tanaman
C4 ini dinamakan sebagai jalur hatch slack. Sedangkan tanaman yang
memanfaatkannya disebut tumbuhan 4 karbon atau tanaman C4.
Tanaman CAM
Tanaman CAM mempunyai gerakan stomata yang agak berbeda dibandingkan jenis
tanaman lainnya. Pada tanaman CAM, pembukaan gerakan stomata dilakukan pada
malam hari. Namun pada siang hari gerakan stomata tersebut akan ditutup.
Apabila cuaca atau suhu udara di malam hari tidak bagus untuk melakukan transpirasi,
maka stomata pada tanaman CAM bisa membuka. Setelah itu karbon dioksida akan
menjalani difusi dalam daun, lalu diikat dengan sistem PEP karbosilase.
Melalui proses ini selanjutnya akan terbentuk malat dan OAA. Berikutnya Malat
dipindahkan ke vakuola di tengah-tengah sel mesofil dari tempat sebelumnya,
sitoplasma. Di tempat baru ini asam bisa dikumpulkan pada jumlah yang besar. Setelah
itu di siang hari gerakan stomata akan menutup.
Dari proses tersebut tanaman akan terhindar dari kekurangan cairan, malat dan asam
organik yang lain yang telah dikumpulkan pada dekarboksilasi. Sehingga karbon
dioksida yang diikat secara langsung melalui daur calvin oleh sel akan selalu tersedia.
Itulah beberapa jenis perbedaan tanaman C3, C4 dan CAM saat menjalani proses
fotosintetis. Semoga bisa menambah ilmu pengetahuan dan bermanfaat untuk kita
semua.
C3: Hasil pertama dari fotosintesis adalah molekul yang mempunyai 3 atom karbon, yaitu 3
PGA (Phospho gliseric acid). Pada tanaman C3 fiksasi CO2 terjadi melalui siklus calvin. Contoh
tanaman C3 adalah gandum, kentang, kedelai, dan lain-lain. C4: Hasil dari fotosintesis adalah
molekul dengan 4 atom karbon, yaitu malat
Tabel 1. Perbedaan antara tanaman C3 dan C4
C3 C4