Anda di halaman 1dari 10

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hormon dan kelenjar endokrin!

 Hormon merupakan zat kimia yang diproduksi oleh sistem endokrin dalam tubuh dan
berfungsi untuk membantu mengendalikan hampir semua fungsi tubuh, seperti
pertumbuhan, metabolisme, hingga kerja berbagai sistem organ, termasuk organ
reproduksi. Hormon adalah pembawa pesan kimiawi antar sel atau antarkelompok sel.
Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan, memproduksi hormon. Hormon
beredar di dalam sirkulasi darah dan cairan sel untuk mencari sel target (Wikipedia).
 Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang berada di dalam otak yang berguna sebagai
pengatur hormon-hormon yang dihasilkan dari kelenjar lainnya. Kelenjar endokrin dalam
tubuh membentuk suatu sistem yang disebut sistem endokrin.

2. Bandingkan antara sistem saraf dan sistem hormon!

Aspek Pembeda Sistem Saraf Sistem Hormon

Aksi dalam Bersifat cepat/segera jika ada Bersifat lambat karena


rangsangan perubahan walaupun jangka perubahan biasanya terjadi
pendek pada jangka panjang

Pengaturan Untuk mengatur sistem dalam Untuk mengatur sistem


sistem dalam tubuh lebih melalui serabut dalam tubuh melalui
tubuh saraf pembuluh darah

Sekresi dalam Biasanya dalam jangka yang Jangka panjang, dan biasanya
tubuh manusia pendek, misalanya adalah ini sangan berhubungan
untuk denyut jantung dan dengan pertumbuhan hormon
kontradiksi pada bagian otot dan perkembangan hormon
neurotransmitter dari tubuh manusia

Komunikasi Komunikasi dalam tubuh Komunikasi dalam tubuh


antar organ biasanya dilakukan dengan biasanya dilakukan dengan
tubuh melalui sistem sirkulasi neutron melalui sinapsis

Contoh perbedaan sistem saraf dan sistem hormon tercantum berikut ini.
 Pada saat menginjak paku, secara reflek kamu akan mengangkat kaki dan
menggumam. Gerak reflek kamu tersebut menunjukan kerja dari sistem saraf.
 Manusia mengalami pertumbuhan mulai dari bayi hingga dewasa. Proses pertumbuhan
berjalan lambat atau membutuhkan waktu yang lama. Proses pertumbuhan manusia
dipengaruhi oleh sistem hormon.

Other resources

1. Impuls saraf terutama membawa sinyal dalam saraf, sedangkan hormon bertindak sebagai
sinyal kimia dalam sistem endokrin.

2. Sinyal saraf dikirimkan sepanjang saraf, dan dikendalikan oleh sistem saraf pusat
sedangkan hormon yang ditransmisikan melalui aliran darah dan dikendalikan oleh
kelenjar endokrin.

3. Secara umum, hormon memiliki kecepatan efek lebih lambat sementara sinyal saraf
memiliki transmisi cepat.

4. Sinyal saraf umumnya berumur pendek, sedangkan pengaruh hormonal adalah tahan
lama.

5. Pada transmisi saraf, sangat sedikit jenis koordinator kimiawi yang disebut
neurotransmitter yang terlibat, yang disekresikan hanya ke jaringan target. Sebaliknya,
transmisi hormonal melibatkan berbagai jenis hormon (koordinator kimiawi), di mana
masing-masing mempengaruhi yang berbeda dari jaringan tertentu.

3. Perhatikan gambar penyebaran kelenjar endokrin di bawah ini! Kemudian isi table
berdasarkan kajian anda!
1. Nama kelenjar : KELENJAR PINEAL

Jenis hormon yang dihasilkan : Serotonin turunan dari melatonin.

Fungsi : mempengaruhi modulasi pola bangun/tidur dan fungsi musiman.

2. Nama Kelenjar : KELENJAR HIPOFISIS

3. Nama Kelenjar : KELENJAR PARATIROID/ANAK GONDOK


4. Nama Kelenjar : KELENJAR TIMUS

5. Nama Kelenjar : KELENJAR PANKREAS

6. Nama Kelenjar : Kelenjar gonod/kelamin pria (testis)

Hormon yang dihasilkan : Testosteron

Fungsinya : Menentukan ciri pertumbuhan sekunder pada pria dan mempengaruhi


spermatogenesis.

7. Nama Kelenjar : Kelenjar Hipotalamus

Hormon yang dihasilkan :

 Hormon antidiuretik: untuk meningkatkan jumlah air yang diserap darah melalui ginjal

 Hormon pelepas kortikotropin: untuk membantu mengatur metabolisme dan respons


imun

 Hormon pelepas gonadotropin: untuk memberi tahu kelenjar pituitari memproduksi


hormon yang menjaga fungsi organ-organ seksual

 Oksitosin: yang terlibat dalam beberapa proses, termasuk produksi ASI, pengaturan suhu
tubuh dan kendali siklus tubuh

 Hormon pengendali prolaktin: yang memberi kelenjar pituitari untuk memulai atau
menghentikan produksi ASI pada ibu menyusui

 Hormon pelepas thyrotropin: yang mengaktivasi fungsi tiroid, menyebabkan


dilepaskannya hormon yang meregulasi metabolisme, kadar energi dan tumbuh kembang.

8. Nama Kelenjar : KELENJAR TIROID


9. Nama Kelenjar : KELENJAR ADRENAL

10. Nama Kelenjar : Kelenjar kelamin/gonod pada wanita (uterus)

Hormon yang dihasilkan : Estrogen (fungsinya untuk membentuk sifat kelamin sekunder
pada wanita) dan Progesteron (fungsinya untuk penebalan dan perbaikan dinding uterus).

4. Jelaskan kenapa kelenjar no. 1 disebut master of glands?

Kelenjar hipofisis terletak di dasar otak, fungsinya untuk mengendalikan pertumbuhan, proses
reproduksi, dan metabolisme tubuh melalui pelepasan hormon. Kelenjar hipofisis disebut juga
‘the master gland’ karena fungsinya tersebut.

Kelenjar hipofisis/pituitari adalah organ kecil yang berada di bawah otak. Walau ukurannya
kecil, fungsi kelenjar pituitari sangatlah besar. Kelenjar ini bertugas menghasilkan hormon yang
membantu mengendalikan banyak proses dan fungsi organ pada tubuh Anda. Kelenjar pituitari
dikenal sebagai ‘master of glands’ karena menghasilkan hormon yang mengatur fungsi kelenjar
lain, seperti kelenjar tiroid, ovarium, testis, dan kelenjar adrenal. Kelenjar ini berperan penting
dalam mengatur proses pertumbuhan, datangnya pubertas, metabolisme, serta berbagai fungsi
sistem organ di dalam tubuh Anda.

Kelenjar Hipofisis disebut sebagai master of gland karena kelenjar hipofisis pengendali yaitu
menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya, seperti suhu,
aktivitas tiroid, pertumbuhan selama masa awal kelahiran, produksi urine, produksi testosteron
pada laki-laki dan ovulasi dan estrogen pada wanita produksi.

5. Kelenjar no. 1 terdiri atas 3 lobi. Ketiga lobi ini mempunyai peranan yang berbeda-
beda, jelaskan ketiga peranan lobi tersebut!

Kelenjar hipofisis memiliki 3 bagian:

1. Hipofisis anterior (atau adenohypophysis)

 Hipofisis Anterior (atau depan) menghasilkan hormon yang mempengaruhi payudara,


adrenal, tiroid, ovarium dan testis, di samping beberapa hormon lainnya. Hipofisis
anterior menerima sinyal yang dari ‘neuron parvoselular’ di otak.
 Hipofisis anterior mensintesis dan mengeluarkan hormon endokrin penting, seperti:
 Hormon adrenokortikotropik (ACTH), untuk mengaktifkan kelenjar adrenal. Kortisol,
yang disebut “hormon stres” sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia. Ini
membantu untuk menjaga tingkat tekanan darah dan glukosa darah.
 Thyroid-stimulating hormone (TSH), untuk merangsang kelenjar tiroid
 Follicle-stimulating hormone (FSH), untuk merangsang ovarium pada wanita dan testis
pada pria dan untuk merangsang ovarium untuk mengaktifkan ovulasi pada wanita.
 Luteinizing hormone (LH), untuk merangsang ovarium atau testis
 Hormon pertumbuhan (GH) untuk membantu dalam pertumbuhan manusia. GH
merangsang pertumbuhan di masa kecil dan sangat penting untuk menjaga komposisi
tubuh yang sehat dan kebahagiaan pada orang dewasa. Pada orang dewasa, penting untuk
menjaga massa otot dan massa tulang.
 Hormon Releasing Hormone (GHRH), untuk melepaskan hormon.
 Prolaktin, untuk mengaktifkan produksi susu setelah kelahiran anak pada wanita. Hal ini
juga mempengaruhi kadar hormon seks dari ovarium pada wanita dan testis dari pada
pria.

2. Lobus intermedia

Terdapat sebuah lobus intermedia di beberapa hewan, tapi dasar pada manusia. Sebagai contoh,
diasumsikan untuk mengontrol perubahan warna fisiologis pada ikan. Pada manusia dewasa, itu
hanya lapisan tipis sel antara hipofisis anterior dan posterior. Lobus intermedia menghasilkan
melanocyte-stimulating hormone (MSH), untuk mengendalikan pigmentasi kulit.

3. Hipofisis Posterior (atau neurohypophysis)

Kelenjar utama dipengaruhi oleh hipofisis posterior (atau belakang) adalah ginjal. Hipofisis
Posterior menerima sinyal dari ‘neuron magnoselular’ di otak.

Hipofisis Posterior menyimpan kelenjar dan melepaskan hormon, seperti:

 Oksitosin, peran utama dalam sistem otak manusia karena merupakan salah satu dari
beberapa hormon untuk menghasilkan lingkaran reaksi positif. Misalnya, kontraksi rahim
membangkitkan pelepasan oksitosin dari hipofisis posterior, yang, secara berurutan,
meningkatkan kontraksi rahim. Oksitosin merangsang produksi susu pada wanita juga.
 Hormon antidiuretik (ADH), dalam rangka meningkatkan penyerapan air ke dalam darah
oleh ginjal. ADH juga disebut sebagai vasopressin. Ini mengatur keseimbangan cairan
dalam tubuh.

OR

Bagian depan (lobus anterior)

Bagian depan (lobus anterior), menghasilkan hormon berikut ini:

 Hormone somatotropin/Growth Hormon


(STH/GH) yang berfungsi mempengaruhi pertumbuhan. Kekurangan pada anak-anak
menyebabkan kretinisme. Kelebihan pada saat anak-anak menyebabkan gigantisme, bila terjadi
pada masa dewasa menyebabkan akromegali.

 Tiroid  Stimulating Hormone (TSH)

Merangsang tiroid untuk mengekskresikan tiroksin

 Adrenokortikotropik (ACTH), merangsang korteks ginjal untuk berproduksi.

 Prolaktin/Lactogenic Hormone  (LTH), merangsang glandula mamae untuk berproduksi

 Gonadotropin, mempunyai sasaran pada gonad

Pada wanita menghasilkan hormon berikut ini.

1. Follice Stimulating Hormon (FSH), merangsang pertumuhan polikel menghasilkan


estrogen.

2. Luteinizing Hormon (LH), merangsang ovulasi dan merangsang korpus luteum


menghasilkan progesteron.

Pada pria menghasilkan hormon berikut ini.

1. Follice Stimulating Hormon (FSH), merangsang terjadi spermatogenesis.

2. Interstitial Cell Stimulating Hormon (ICTH), merangsang sel-sel interstitial testis untuk


berkembang dan memproduksi testosteron.

Bagian tengah (lobus intermedia)

Merupakan bagian tengah dari kelenjar hipofisis yang bersifat unik karena bagian ini akan
mengalami kemunduran ( rudimenter ) selama masa pertumbuhan dan belum secara jelas
diketahui fungsinya. Bagian tengah (lobus intermedia), menghasilkan hormon melanotropin
atau melanocyte stimulating hormon (MSH), merangsang melanosit, yaitu sel-sel yang
mengandung pigmen. Hormon melanotropin berfungsi mempengaruhi warna kulit individu.

Bagian belakang (lobus posterior)

Bagian belakang (lobus posterior) menghasilkan hormon berikut ini.


1. Oksitosin berfungsi menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim wanita selama proses
melahirkan.

2. Hormon ADH (Antidiuretik Hormon). Menurunkan volume urine dan meningkatkan


tekanan darah dengan cara menyempitkan pembuluh darah.

3. Pitresin atau Vasopresin mempertinggi tekanan darah.

Alkohol, steroid tertentu dan beberapa zat lainnya menekan pembentukan hormon antidiuretik.
kekurangan hormon ini menyebabkan diabetes insipidus, yaitu suatu keadaan dimana ginjal
terlalu banyak membuang air. kadang hormon antidiuretik diproduksi secara berlebihan,
misalnya pada siadh (syndrome of inappropriate secretion of antidiuretic hormone). pada siadh,
kadar hormon antidiuretik terlalu tinggi sehingga tubuh menahan air dan kadar beberapa
elektrolit dalam darah (misalnya natrium) menurun. sindroma ini terjadi pada penderita gagal
jantung dan penderita penyakit hipotalamus.

Kadang hormon antidiuretik dibuat diluar hipofisa, terutama oleh beberapa kanker paru-paru.
karena itu jika ditemukan kadar hormon antidiuretik yang tinggi, selain dilakukan pemeriksaan
terhadap fungsi kelenjar hipofisa, juga dilakukan pemeriksaan terhadap kanker. oksitosin
menyebabkan kontraksi rahim selama proses persalinan dan segera setelah persalinan untuk
mencegah perdarahan. oksitosin juga merangsang kontraksi sel-sel tertentu di pay udara yang
mengelilingi kelenjar susu. pengisapan puting susu merangsang pelepasan oksitosin oleh
hipofisa. sel-sel di dalam payudara berkontraksi, sehingga air susu mengalir dari dalam pay
udara ke puting susu.

6. Salah satu cara dalam pelaksanaan KB yakni dengan sistem hormon. Jelaskan hal
tersebut!

Dalam hal ini digunakan hormon sintetik progestin dan estrogen yang diwujudkan dalam bentuk
pil, suntikan, ataupun susuk. Adanya hormon sintetik ini menyebabkan terjadinya proses
penebalan dinding uterus dan juga penekanan pada hipofisis sehingga sekresi luteinizing
hormone (LH) dan follicle stimulating hormone (FSH) berkurang. Hal ini bila terus terjadi, dapat
mengakibatkan tidak terjadinya ovulasi atau pemasakan sel telur, sehingga tidak mungkin terjadi
fertilisasi.
7. Jika kalian merasa takut, denyut jantung meningkat. Buatlah bagan yang
menghubungkan antara sistem saraf dan sistem hormon sesuai dengan kondisi tersebut!

Jika kita merasa takut, saraf tak sadar pada tubuh kita memberikan sinyal pada hipotalamus
untuk mensekresikan RH atau Releasing Hormone sehingga merangsang hipofisis mengeluarkan
kortikotropin yg selanjutnya merangsang ginjal untuk mensekresikan adrenal yg dapat
mempercepat denyut jantung.

8. Diketahui bahwa tulang Wahyu mudah sekali patah dan ada batu di dalam ginjalnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata Wahyu mengalami gangguan pada kelenjar anak
gondok. Bagaimana hubungan antara kelenjar endokrin dengan gangguan kesehatan yang
dialami oleh Wahyu tersebut? Jelaskan.

Kelenjar paratiroid menghasilkan hormon parathormon yang berperan menjaga keseimbangan


kalsium dalam darah. Kelebihan hormon ini, menyebabkan kalsium dalam tulang terambil
sehingga terjadi pengendapan kalsium dan menyebabkan batu ginjal. Pada beberapa orang, dapat
menyebabkan tulang mudah sekali patah.

Anda mungkin juga menyukai