Anda di halaman 1dari 5

Tugas Bahasa Indonesia

Membuat Teks Fabel


D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
A. Atiqah Ramadhani
VIII.12
37
Burung Gagak Yang Sombong

Suatu ketika, hiduplah seorang burung gagak di sebuah hutan


rimba yang sangat luas. Seiring berjalannya waktu, akhirnya binatang-
binatang yang hidup di dalam hutan tersebut menyadari betapa
sombongnya burung gagak ini. Ia selalu merasa bahwa tak ada siapapun
yang dapat menandinginya, bahkan terkadang ia pun merasa lebih hebat
dari pada binatang lain yang lebih besar darinya.

Suatu hari, datanglah seekor burung merpati putih yang terbang


melaui utara dan menuju ke hutan tersebut. Burung merpati ini sangat
baik, ia suka menolong orang lain. Hal itupun terbukti dari sejak pertama
ia dating ke hutan ini.

Tak lama kemudian, berita kebaikan sang burung merpati itu


terdengar oleh si burung gagak ini. Ia merasa sangat kesal, karena adanya
hewan lain yang lebih disenangi darinya. Ia pun berniat untuk mendatangi
burung merpati tersebut suatu hari.

Beberapa hari kemudian, burung gagak tersebut mendatangi sarang


si burung merpati. Ia merasa ingin menantang burung merpati tersebut.
Sesampainya di sarang si burung merpati, Ia pun berkata, “Hei burung
merpati, aku dengar kau adalah hewan ang paling baik di hutan ini, dan
kalau begitu, maukah kau menjadi temanku?” . “Terima kasih ga, tentu
saja aku ingin menjadi temanmu, aku senang berteman dengan siapa
saja.” Ujar sang burung merpati dengan polosnya. Ia tidak mengetahui
betapa licik dan sombongnya si burung gagak ini. “Baiklah, karena
sekarang kita berteman, aku ingin menantangmu.” Ucap sang gagak.
“Mengapa kau ingin menantangku? Kau bilang kita sudah berteman
bukan? Teman tidak mungkin menantang teman lainnya.” Tanya sang
merpati. Dan gagak pun berkata, “ siapapun yang telah menjadi temanku,
ia harus jauh lebih hebat dariku, jadi aku akan menantangnya, datanglah
besok ke pepohonan di selatan, aku akan menemuimu disana, dan aku
juga akan memberitahukan hal ini kepada hewan-hewan yang lain lain
agar mereka datang dan meihat pertandingan kita.” Jawab si burung
gagak. “ Baiklah, selama itu tidak akan mencelakai diriku.” Ujar si
merpati. “ Kita akan melakukan lomba terbang dengan masing-masing
membawa garam di sebuah plastik, jika kau menang, aku akan
mencarikanmu makan selama setahun, dan begitu pula sebaliknya.” Kata
sang burung gagak menjelaskan. Sebenarnya ia hanya mengarangsemua
ini. Ia benar-benar tak punya ide lagi harus berkata apa. Dengan
polosnya, si burung merpati mengiyakan hal tersebut.

Keesokan harinya, binatang-binatang telah berkumpul di


pepohonan bagian selatan. Mulai dari kura-kura, siput, kelinci, dan
lainnya. Termasuk si burung gagak dan burung merpati. Mereka sedang
bersiap untuk perlombaan ini. Dan ketika burung merpati menjauh dari
tempatnya, ia membuka kantong plastik yang telah diberikan. Ia
mengganti garam tersebut dengan sebuah kapas, sebab kapas sangat jauh
lebih ringan di bandingkan dengan garam tadi. Tak ada yang melihatnya,
termasuk sang merpati. Ia pun kembali ke tempat asalnya dan bersiap
seolah-olah tak terjadi apa-apa

“ Mulai!” Ujar kura-kura yang menjadi salah satu hewan yang terlibat
dalam perlombaan ini. Mereka berdua pun terbang. Burung gsgak yang licik itu
terbang dengan sangat cepat dan membuat hewan lain bingung. Kelinci
bertanya dengan si kura-kura “siapa yang mengisi kedua plastic itu?” . “ Aku
tak tahu, yang jelasnya bukan mereka berdua.” Jawab si kura-kura. Mereka pun
kembali menonton perlombaan.

Sang burung merpati sempat heran dengan burung gagak yang dapat
terbang dengan cepat padahal mereka membawa plastik yang sama. Ia sama
sekali tak mengetahui bahwa burung gagak ini curang. Tetapi burung merpati
yang baik hati ini hanya berkata, “ Mungkin burung gagak ini memang pintar
dalam hal terbang, tak apa, yang penting aku sudah berusaha semaksimal
mungkin.” Batinnya.

Tak lama kemudian, hujan turun. Merpati yang tadinya dengan susah
payah membawa plastik yang berisi garam tersebut kini merasa bahwa plastik
itu jauh lebih ringan dari sebelumnya. Lain dengan si gagak, plastik miliknya
jauh lebih berat dari sebelumnya, dan tak lama kemudia ia terjatuh dan
sayapnya terluka sebab terkena salah satu ranting pepohonan. Si merpati sangat
kaget dan kemudian mendatangi si burung gagak dan meminta pertolongan.
Alangkah terkejutnya dia ketika mengetahui bahwa plastik yang dibawa oleh si
burung gagak itu berisi kapas. Tetapi dalam hatinya ia berkata tak apa. Ia tetap
ingin menolong si burung gagak.

Pertolongan pun datang. Hewan-hewan itu membantu si burung gagak


yang kesakitan. Sebelum ia dirawat, ia sempat meminta maaf kepada si burung
merpati atas kecurangannya, dan tentu saja merpati itu memaafkannya.
Janganlah sekali-kali kita bersikap iri hati terhadap orang lain. Dan jangan
berbuat hal-hal yang tidak sepantasnya dilakukan seperti si burung gagak
tadi.Karena sesungguhnya seluruh perbuatan jahat yang kita lakukan akan
kembali pada diri kita sendiri.

Anda mungkin juga menyukai