TENTANG
KANKER PROSTAT
DISUSUN OLEH
A. ATIQAH RAMADHANI
XI MIPA 1
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan sebuah
makalah yangberjudul “KANKER PROSTAT”. Shalawat serta salam kami
haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabat
beliau sekalian serta orang-orang mukmin yang tetap istiqamah dijalan-Nya.
Adapun makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas dari mata pelajaran
“BIOLOGI”. Dalam penulisan makalah sampai selesai, penulis banyak mendapat
bimbingan dan arahan dari banyak pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini,
penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang membantu.
Saya menyadari dalam penyusunan masih banyak kekurangan, maka dari itu kami
sangat mengharapkan sumbangan pikiran serta masukan (saran) dari berbagai pihak
untuk penyempurnaan dimasa yang akan datang.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Seiring dengan perjalanan usia, khususnya bagi pria usia lanjut harus
meningkatkan kewaspadaan pada kondisi kesehatan tubuhnya. Sebab, semakin
bertambahnya usia, fungsi organ-organ tubuh terus menurun. Salah satu gangguan
kesehatan yang kerap dialami pria berusia lanjut adalah gangguan prostat. Yang
lebih parah adalah kanker prostat karena kanker prostat merupakan kanker
pembunuh nomor dua pada pria setelah kanker paru-paru. Baik gangguan prostat
maupun kanker prostat harus sama-sama diwaspadai karena dampak negatif yang
ditimbulkannya cukup mengerikan. Pria yang terkena gangguan prostat misalnya,
dapat mengalami gangguan seksual, sedangkan kanker prostat dapat menyebabkan
kematian.
Risiko terjadinya kanker prostat ditentukan oleh dua hal yaitu faktor genetik
dan faktor lingkungan. Faktor risiko lain yang tidak kalah penting adalah usia di
atas 50 tahun, pembesaran prostat jinak, infeksi virus, riwayat kanker prostat dalam
keluarga, pola hidup, dan pola makan. Salah satu faktor risiko tersebut yaitu pola
makan, diet tinggi lemak, dan pola makan berkalsium tinggi merupakan faktor yang
mempunyai kaitan erat dengan meningkatnya risiko kanker prostat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Jadi, kanker prostat adalah kanker yang berkembang pada kelenjar prostat
yang terdapat pada sistem reproduksi laki- laki. Ini terjadi bila sel-sel prostat
mengalami mutasi dan mulai memperbanyak diri diluar kontrol. Kanker prostat
umumnya ditandai dengan gangguan buang air kecil. Sebagian besar penderita
kanker prostat berusia di atas 50 tahun. Kanker ini tidak bersifat agresif dan
berkembang secara perlahan.
2.2 Penyebab
Penyebab kanker prostat belum diketahui dengan pasti, tetapi ada beberapa
hal yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker prostat,
diantaranya faktor usia dan riwayat keluarga. Beberapa jenis penyakit menular
seksual, seperti gonore dan chlamydia, dapat menyebabkan peradangan pada
prostat dan memicu terjadinya kanker prostat. Seseorang yang mengalami obesitas
juga berisiko tinggi menderita kanker prostat yang lebih agresif.
Faktor hormonal, diet tinggi lemak, dan toksin juga disebut-sebut sebagai
faktor risiko kanker prostat walaupun kaitannya belum jelas. Bahan kimia, seperti
senyawa kadmium, dapat meningkatkan risiko kanker prostat. Kadmium adalah
senyawa logam yang terkandung di dalam rokok dan beberapa jenis makanan,
seperti daging merah, ikan, dan gandum. Vasektomi atau tindakan sterilisasi pada
pria juga dapat memengaruhi fungsi kelenjar prostat, sehingga risiko seseorang
untuk terkena kanker prostat lebih tinggi.
2.3 Gejala
Jika kanker telah menyebar hingga ke luar kelenjar prostat atau organ lain, maka
gejala yang dapat muncul adalah sebagai berikut:
3. Gangguan ereksi
2.4 Pemeriksaan
Usia 50 tahun, bagi pria yang memiliki risiko kecil mengidap kanker prostat.
Usia 45 tahun, bagi pria yang berisiko tinggi terkena kanker prostat.
Usia 40 tahun, bagi pria yang sangat berisiko mengidap kanker prostat.
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mendeteksi kanker prostat pada stadium awal.
Apabila ada anggota keluarga yang menderita kanker prostat, dianjurkan
melakukan skrining sejak usia 40 tahun. Jenis tes yang dilakukan adalah:
PSA adalah enzim yang dikeluarkan oleh kelenjar prostat dan berfungsi
mengencerkan cairan ejakulasi untuk memudahkan pergerakan sperma. Pada
keadaan normal, hanya sedikit PSA yang masuk ke dalam aliran darah. Namun,
apabila terjadi peradangan atau kerusakan jaringan prostat maka kadar PSA dalam
darah meningkat. Untuk membedakan apakah peningkatan kadar PSA disebabkan
oleh BPH atau kanker prostat, maka dianjurkan pemeriksaan ratio free-PSA atau
ratio c-PSA terutama bagi mereka yang memiliki kadar PSA totalnya antara 2,6-10
ng/ml.
Pemeriksaan atau skrining kanker prostat ini masih menjadi hal yang
kontroversial, karena hasilnya belum tentu akurat, dan menyebabkan pasien
menjalani pemeriksaan serta pengobatan yang sebenarnya tidak perlu. Hal ini justru
dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan pasien.
Tes tersebut dilakukan untuk memeriksa lokasi kanker dan mendeteksi apakah
kanker telah menyebar hingga ke organ lain di sekitar kelenjar prostat, seperti
tulang dan organ panggul.
Dari hasil pemeriksaan, dokter akan menentukan stadium kanker prostat yang
dialami pasien.
Stadium Keterangan
PENGOBATAN
Hingga saat ini pengobatan yang tepat untuk penderita kanker prostat masih
diperdebatkan. Secara umum, pilihan pengobatan penderita kanker prostat
tergantung pada stadium kankernya.
Berikut ini beberapa pengobatan yang biasa dilakukan untuk penderita kanker
prostat.
Dalam pendekatan perineal, ahli bedah membuat irisan pada kulit antara
anus dan skrotum. Karena operasi ini seringkali lebih pendek, mungkin akan
digunakan untuk laki-laki yang tidak memerlukan prosedur nerve-sparing dan yang
tidak perlu melakukan pengangkatan kelenjar getah bening. Mungkin juga
digunakan jika Anda memiliki masalah medis lainnya yang membuat operasi
retropubik sulit untuk dilakukan. Operasi retropubik atau pun perineal dapat
berlangsung dari 1,5 hingga 4 jam. Selanjutnya, pasien perlu tinggal di rumah sakit
sekitar 3 hari. Rata-rata waktu pemulihan yang dibutuhkan sekitar 3-5 minggu.
Keunggulan metode LRP adalah rasa sakit berkurang, pasien tidak terlalu
banyak kehilangan darah, periode rawat inap yang lebih singkat, serta waktu
pemulihan lebih cepat. Prosedur nerve-sparing juga dimungkinkan dengan LRP.
Robotic Assisted LRP adalah pendekatan baru yang lebih canggih adalah
penggunaan robot untuk melakukan operasi LRP. Yang dibutuhkan disini adalah
keterampilan dan pengalaman dokter bedah Anda.
Semua jenis operasi untuk kanker prostat memiliki resiko dan efek samping.
Pembedahan sendiri mengandung resiko yang dapat mencakup permasalahan
seputar obat anestesi, resiko kecil terjadinya serangan jantung, stroke, pembekuan
darah di kaki, infeksi, dan pendarahan. Resiko ini tergantung pada berbagai faktor
mulai dari kesehatan Anda secara keseluruhan, usia Anda, dan keahlian dari dokter
yang merawat Anda.
Stress Inkontinensia, jenis ini paling umum terjadi setelah operasi prostat.
Di sini pria mengalami kebocoran urine saat mereka batuk, tertawa, bersin,
atau olahraga.
Overflow inkontinensia, bagi pria yang mengalami inkontensia overflow,
mereka membutuhkan waktu lama untuk berkemih dan aliran air seni
biasanya lemah
Urge inkontinensia, pria dengan keluhan ini biasanya memiliki kebutuhan
mendadak untuk pergi ke kamar mandi dan buang air kecil. Dalam kasus
yang jarang terjadi, laki-laki kehilangan semua kemampuan untuk
mengendalikan air seni mereka. Ini disebut inkontinensia kontinu. Biasanya
masalah inkontinensia akan berlalu dan seseorang mulai dapat mengontrol
air seninya secara normal alam waktu beberapa minggu atau bulan setelah
operasi. Dokter tidak bisa memprediksi berapa lama hal ini dapat terjadi
karena pemulihan fisik masing-masing orang berbeda. Pemulihan bisa
dipercepat, misalnya dengan latihan kegel untuk memperkuat kandung
kemih Anda.
Tujuan dari terapi hormon (disebut juga terapi penekanan androgen) adalah
untuk menurunkan kadar hormon pria (androgen). Androgen, yang sebagian besar
dibuat di testis, menyebabkan berkembangnya sel-sel kanker prostat. Menurunkan
kadar androgen sering membuat kanker prostat mengecil atau tumbuh lebih lambat.
Terapi hormon dapat mengontrol, tetapi tidak dapat menyembuhkan kankernya
1. Pria yang tidak memilih pembedahan atau pun radiasi untuk pengobatan
kankernya.
2. Kasus dimana kanker telah menyebar ke organ lain atau pada kasus kanker
kambuhan.
3. Pria yang memiliki risiko tinggi untuk mengalami kekambuhan biasanya
bersamaan dengan radioterapi.
4. Kadang digunakan sebelum tindakan dilakukan pembedahan atau
radioterapi dengan tujuan untuk mengecilkan kankernya. Contoh obat-
obatan terapi hormon untuk kanker prostat antara lain leuprolide, goserelin,
dan buserelin. Obat tersebut diberikan dalam bentuk suntikan setiap 3 bulan
sekali. Efek sampingnya adalah mual dan muntah, anemia, osteoporosis,
dan impotensi. Obat lainnya yang digunakan sebagai terapi hormon adalah
zat yang menghambat aktivitas androgen (misalnya flutamide atau
nilutamide). Efek sampingnya adalah impotensi, gangguan hati, diare, dan
ginekomastia (pembesaran payudara). Selain itu, ada obat yang mencegah
kelenjar adrenalin untuk membuat androgen, antara lain ketoconazole dan
aminoglutethimide.
Pasien kanker prostat stadium lanjut, kini tidak perlu khawatir lagi bilamana
kemoterapi ataupun radioterapi sudah tidak dapat lagi digunakan untuk melawan
sel-sel kankernya.
Begitulah kira-kira prinsip kerja Provenge, yaitu suatu vaksin baru untuk
kanker prostat stadium lanjut yang baru saja mendapat persetujuan dari US.FDA
(2010). Berdasarkan hasil riset, terjadi peningkatan harapan hidup rata-rata pasien
kanker prostate yang menggunakan Provenge, sebesar 4,5 bulan bahkan hingga 3
tahun. Amat disayangkan obat ini masih sangat mahal harganya (USD 90.000 untuk
full-round treatment).
Tahap 1- Tahap awal, di mana kanker begitu kecil sehingga hal itu tidak dapat
dirasakan pada pemeriksaan colok dubur (DRE).
Tahap 2- Tumor ini sekarang cukup besar dirasakan pada DRE, tetapi masih
terbatas pada kelenjar prostat dan belum menyebar.
Tahap 3- Tumor telah menyebar di luar kelenjar dan mungkin telah menginvasi
vesikula seminalis.
https://www.academia.edu/9924361/Kanker_Prostat_dan_Rahim
https://hellosehat.com/penyakit/kanker-prostat/
https://www21.ha.org.hk/smartpatient/EM/MediaLibraries/EM/Diseases/Cancer/P
rostate%20Cancer/Cancer-Prostate-Cancer-Indonesian.pdf?ext=.pdf
https://www.honestdocs.id/kanker-prostat
https://www.halodoc.com/kesehatan/kanker-prostat
https://www.alodokter.com/kanker-prostat