TUJUAN
a. Mengetahui kandungan zat makanan (amilum, protein, lemak, dan glukosa)
dari berbagai jenis bahan makanan.
b. Memahami fungsi zat makanan bagi tubuh
B. DASAR TEORI
I. KARBOHIDRAT
Karbohidrat disusun oleh unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Karbohidrat dihasilkan dari sintesis senyawa anorganik yang menjadi senyawa
organik oleh tumbuhan atau makhluk hidup berklorofil. Jadi, umumnya
karbohidrat tersimpan dalam tubuh tumbuhan.
II. PROTEIN
Protein merupakan molekul yang tersusun atas unsur-unsur C, H, O, dan N.
kadang unsur S dan P juga terkandung dalam protein. Protein dibentuk oleh
asam amino yang membentuk rantai kompleks. Protein bagi tubuh dapat
diperoleh dari tumbuhan dan hewan.
III. LEMAK
Lemak memiliki kandungan energy lebih besar dibandingkan karbohidrat.
Molekul lemak tersusun dari unsure C, H, O, dan P serta N. lemak mempunyai
sifat tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organic ( kloroform, eter,
dan minyak tanah ). Adapun asam lemak dapat dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh.
IV. GLUKOSA
Glukosa adalah suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat
terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan.
Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi.
Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri
pangan. Glukosa (C6H12O6, berat molekul 180.18) adalah heksosa
monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa
merupakan aldehida (mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan
satu oksigennya membentuk cincin yang disebut “cincin piranosa”, bentuk
paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat
pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom kelimanya, yang
terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus
CH2OH. Struktur cincin ini berada dalam kesetimbangan dengan bentuk yang
lebih reaktif, yang proporsinya 0.0026% pada pH 7.
V. AMILUM
Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu
sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian.
Amilum merupakan suatu senyawa organik yang tersebar luas pada kandungan
tanaman. Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai wujud
penyimpanan sementara dari produk fotosintesis. Amilum juga tersimpan
dalam bahan makanan cadangan yang permanen untuk tanaman, dalam biji,
jari-jari teras, kulit batang, akar tanaman menahun, dan umbi. Amilum
merupakan 50-65% berat kering biji gandum dan 80% bahan kering umbi
kentang. Amilum terdiri dari dua macam polisakarida yang kedua-duanya
adalah polimer dari glukosa, yaitu amilosa (kira-kira 20 – 28 %) dan sisanya
amilopektin.
Secara umum, amilum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan
80% bagian yag tidak larut air (amilopektin). Hidrolisis amilum oleh asama
mineral menghasilkan glukosa sebagai produk akhir secara hampir kuantitatif.
Bentuk sederhana amilum adalah glukosa dan rumus struktur glukosa adalah
C6H11O6 dan rumus bangun dari α- D- glukosa. Amilum dapat dihidrolisis
sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa.
Hidrolisis juga dapat dilakukan dengan bantuan enzim amilase, dalam air ludah
dan dalam cairan yang dikeluarkan oleh pankreas terdapat amilase yang bekerja
terhadap amilum yang terdapat pada makanan kita oleh enzim amilase, amilum
diubah menjadi maltosa dalam bentuk β – maltosa.
D. CARA KERJA
a. Uji Amilum
1. Letakkan ekstrak bahan makanan pada pelat tetes. Ingat setiap posisi
bahan makanan pada pelat tetes.
2. Teteskan reagen Lugol/iodin sebanyak lima tetes pada masing- masing
bahan makanan. Aduk dengan sendok kecil.
3. Catatlah perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan perubahan
warna biru tua, berarti bahan makanan tersebut mengandung amilum.
b. Uji Protein
1. Cuci pelat tetes dan keringkan dengan tisu.
2. Letakkan ekstrak bahan makanan pada pelat tetes. Ingat setiap posisi
bahan makanan pada pelat tetes.
3. Teteskan reagen Biuret sebanyak lima tetes pada masing- masing bahan
makanan. Aduk dengan sendok kecil.
4. Catat perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan perubahan
warna ungu (violet), berarti bahan makanan tersebut mengandung
protein.
c. Uji Glukosa
1. Cuci pelat tetes dan keringkan dengan tisu.
2. Masukkan ekstrak bahan makanan pada tabung reaksi sebanyak 2 mL.
Tambahkan lima tetes reagen Benedict (Fehling A + B).
3. Kocok hingga bercampur sambil dipanaskan menggunakan spiritus
sampai mendidih.
4. Catat perubahan warna yang terjadi. Jika menunjukkan perubahan
warna mulai dari hijau, kuning, dan akhirnya menjadi merah bata,
berarti bahan makanan tersebut mengandung glukosa.
E. TABEL PENGAMATAN
Perubahan warna setelah Cincin Kandungan Zat
Nama diuji dengan Reagen Lingk Makanan (+/-)
No Bahan aran Ket
Benedict
Amilum
Glukosa
. Makana (Ada/ .
Protein
Lemak
Biuret
Lugol
n Tidak
ada)
1 Tahu Ungu Coklat Ungu Ada + + - +
Tidak
2 Tempe Ungu Coklat Ungu + + - -
Ada
Biru
3 Nasi Ungu Ungu Ada + + - +
Tua
Susu
Biru Merah
4 Kental Ungu Ada + + + +
Tua Bata
Manis
Susu Biru Merah
5 Ungu Ada + + + +
Bubuk Tua Bata
Pisang Biru Merah
6 Biru Ada + + + +
Mentah Tua Bata
Pisang Biru Merah
7 Biru Ada + + + +
Masak Tua Bata
Biru Merah
8 Roti Ungu Ada + + + +
Tua Bata
Kuning
9 Ungu Coklat Ungu Ada + + - +
Telur
Putih
10 Ungu Coklat Ungu Ada + + - +
Telur
Biru
11 Sukun Biru Hijau Ada + + + +
Tua
Biru
12 Bakso Ungu Hitam Ada + + - +
Tua
F. PERTANYAAN
G. KESIMPULAN