Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH FARMAKOLOGI

“PROSTATE CANCER”

Disusun Oleh :
Annisa Zulkarnaen (09170000025)
Anisya Legipermatasari (09170000033)
Shintya Oktya Destine (09170000035)
Meylita Tri Rahayu (09170000037)
Yasmin Fauzzyah Laksono (09170000038)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
JAKARTA 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan sebuah makalah
yang berjudul KANKER PROSTAT. Shalawat beriring salam kami sampaikan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabat beliau sekalian serta orang-
orang mukmin yang tetap istiqamah dijalan-Nya. Adapun makalah ini ditulis untuk
memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah FARMAKOLOGI. Dalam penulisan makalah
sampai selesai, penulis banyak mendapat bimbingan dan arahan dari banyak pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak -
pihak yang membantu. Kami menyadari dalam penyusunan masih banyak kekurangan,
maka dari itu kami sangat mengharapkan sumbangan pikiran serta masukan ( saran ) dari
berbagai pihak untuk penyempurnaan dimasa yang akan datang.

Jakarta, 25 Januari 2020

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Para lanjut usia, dikhawatirkan akan menjadi persoalan besar bagi Indonesia.
Sebab, dilihat dari jumlahnya pada tahun 2020 diperkirakan akan meningkat sebesar 414
persen (Biro Pusat Statistik, 2006). Padahal upaya penyejahteraan termasuk peningkatan
kualitas kesehatan kelompok ini masih belum memadai. Secara alamiah, proses menjadi
tua mengakibatkan kemunduran kemampuan fisik dan mental. Secara umum, lebih
banyak gangguan organ tubuh dikeluhkan oleh para warga senior baik pria maupun
wanita, lebih banyak pula yang menderita penyakit kronis (Astawan M, 2007).
Seiring dengan perjalanan usia, khususnya bagi pria usia lanjut harus
meningkatkan kewaspadaan pada kondisi kesehatan tubuhnya. Sebab, semakin
bertambahnya usia, fungsi organ-organ tubuh terus menurun. Salah satu gangguan
kesehatan yang kerap dialami pria berusia lanjut adalah gangguan prostat. Yang lebih
parah adalah kanker prostat karena kanker prostat merupakan kanker pembunuh nomor
dua pada pria setelah kanker paru-paru (Jar, 2004). Baik gangguan prostat maupun
kanker prostat harus sama-sama diwaspadai karena dampak negatif yang ditimbulkannya
cukup mengerikan. Pria yang terkena gangguan prostat misalnya, dapat mengalami
gangguan seksual, sedangkan kanker prostat dapat menyebabkan kematian (Siswono,
2003).
Risiko terjadinya kanker prostat ditentukan oleh dua hal yaitu faktor genetik dan
faktor lingkungan. Faktor risiko lain yang tidak kalah penting adalah usia di atas 50
tahun, pembesaran prostat jinak, infeksi virus, riwayat kanker prostat dalam keluarga,
pola hidup, dan pola makan (Widjojo, 2007). Salah satu faktor risiko tersebut yaitu pola
makan, menurut Umbas Rainy (2002) diet tinggi lemak dan pola makan berkalsium tinggi
(Notrou P, 2007) merupakan faktor yang mempunyai kaitan erat dengan meningkatnya
risiko kanker prostat.
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian

Kanker prostat adalah keganasan yang terjadi di dalam kelenjar prostat. Beberapa
dokter mempercayai bahwa kanker prostat dimulai dengan perubahan sangat kecil dalam
ukuran dan bentuk sel-sel kelenjar prostat. Perubahan ini dikenal sebagai PIN (prostatic
intraepithelial neoplasia). Hampir setengah dari semua orang yang memiliki PIN setelah
berusia di atas 50 tahun. Orang yang mengalami PIN mengalami perubahan tampilan sel-
sel kelenjar prostat pada mikroskop. Perubahan ini dapat berupa tingkat rendah (hampir
normal) atau bermutu tinggi (abnormal).
B. Anatomi Prostat Pria

Kelenjar prostat merupakan suatu kelenjar di dalam sistem reproduksi laki-laki


yang letaknya tepat di bawah kandung kemih dan di depan rektum atau anus. Ukuran
kelenjar prostat sebesar buah kenari dan mengelilingi sebagian dari uretra. Kelenjar
prostat akan menghasilkan cairan yang membentuk sebagian komponen air mani
(semen).
C. Penyebab

Penyebab kanker prostat belum diketahui dengan pasti, tetapi ada beberapa hal
yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker prostat, diantaranya
faktor usia dan riwayat keluarga. Faktor hormonal, diet tinggi lemak, dan toksin juga
disebut-sebut sebagai faktor risiko kanker prostat walaupun kaitannya belum jelas.
D. Gejala

Kanker prostat stadium dini, tidak menunjukkan gejala. Setelah kanker


berkembang, baru muncul gejala tetapi tidak khas. Gejala yang muncul menyerupai
gejala BPH (Benign Prostatic Hyperplasia), yaitu penyakit pembesaran prostat jinak yang
sering dijumpai pada pria lanjut usia. Akibatnya, kedua penyakit ini sulit dibedakan
sehingga diperlukan pemeriksaan yang dapat mendeteksi dini sekaligus membedakan
antara kanker prostat dan BPH.
Berikut ini beberapa gejala yang sering ditemui pada penderita kanker prostat.
1. Sering ingin buang air kecil, terutama pada malam hari.
2. Kesulitan untuk memulai buang air kecil atau menahan air seni.
3. Aliran air seni lemah atau terganggu.
4. Perasaan nyeri atau terbakar saat buang air kecil.
5. Adanya darah pada air seni atau air mani.
6. Gangguan seksual lain, seperti sulit ereksi atau nyeri saat ejakulasi.
7. Sering nyeri atau kaku pada punggung bawah, pinggul, atau paha atas.
E. Pemeriksaan

Pria berusia lebih dari 50 tahun dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan PSA
total (Prostate Specific Antigen) dan pemeriksaan colok dubur atau DRE (Digital Rectal
Examination) setiap tahun. Apabila ada anggota keluarga yang menderita kanker prostat,
dianjurkan melakukan skrining sejak usia 40 tahun.
a. Pemeriksaan PSA
PSA adalah enzim yang dikeluarkan oleh kelenjar prostat dan berfungsi
mengencerkan cairan ejakulasi untuk memudahkan pergerakan sperma. Pada keadaan
normal, hanya sedikit PSA yang masuk ke dalam aliran darah. Namun, apabila terjadi
peradangan atau kerusakan jaringan prostat maka kadar PSA dalam darah meningkat.

b. Mengenal Metode AS (Active Surveillance)


Untuk menghindari over-diagnosa maupun over-treatment dari kanker prostat, maka
telah dilakukan riset yang bernama START (Surveillance Therapy Against Radical
Treatment), yang dipimpin oleh Dr. Laurence Klotz (Chief Urologist dari Sunnybrook
Health Sciences Center, Toronto, Kanada). Hasil riset internasional tersebut
menemukan bahwa ketika metode AS diterapkan kepada pasien kanker prostat jinak
(slow growing prostate cancer), maka kankernya tidak menyebar dan secara
keseluruhan tingkat kematiannya kurang dari 2%. Penelitian ini sangat penting karena
kebanyakan pria dengan kanker prostat sangat berat untuk melakukan operasi
pengangkatan prostat. Kebanyakan dari mereka stres memikirkan dampak dari
disfungsi ereksi maupun inkontinensia (tidak dapat menahan kencing) dalam jangka
panjang. Metode AS (active surveillance) adalah kondisi dimana pria dengan tanda-
tanda pra kanker prostat dan secara aktif melakukan pemantauan atas perkembangan
kankernya. Pasien ini tidak perlu menjalani pengobatan medis apapun, seperti operasi
atau radioterapi selama parameter masih terkendali. Namun, apabila terjadi peningkatan
PSA, baru kemudian dilakukan tindakan medis.
Ciri-ciri pasien yang dapat melakukan metode AS antara lain sebagai berikut.
1. Nilai PSA kurang atau sama dengan 10.

2. Biopsi menunjukkan low-volume cancer dengan nilai tes Gleason 6 atau kurang
* Gleason score adalah pemeringkat kanker dari 2 sampai 10 yang menunjukkan
agresivitas kankernya. Semakin tinggi angka, maka semakin agresif kankernya.
3. Pasien divonis mengidap kanker prostat grade antara T1c dan T2a.
* T1 dan T2 adalah stadium kanker paling rendah, yaitu ketika sel-sel kanker masih
terbatas hanya ada di dalam kelenjar prostat.
Pasien yang mengikuti metode AS ini baru mendapat tindakan medis seperti
operasi atau radioterapi apabila nilai PSA meningkat drastis, hasil biopsi
menunjukkan peningkatkan volume kanker, atau pun keberadaan sel-sel kanker
yang lebih ganas. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pasien kanker prostat
yang melakukan metode AS, sekitar 65%-nya akan tetap berada pada kondisi
kanker yang tidak mengganas.

c. Tabel Stadium Kanker Prostat


Stadium Keterangan

I Sangat awal dan tanpa gejala; sel kanker terbatas pada prostat

II Sel kanker terbatas pada prostat, tapi terlihat jelas (terdeteksi oleh
pemeriksaan colok dubur dan/atau hasil test PSA yang tinggi)

III Sel-sel kanker ditemukan di luar kantung prostat (membran yang


menutupi prostat) menyebar terbatas pada jaringan sekitarnya dan/atau
vesikula seminalis (kelenjar yang memproduksi cairan mani)

IV Sel-sel kanker telah menyebar (metastasis) ke kelenjar getah bening


regional, tulang, ataupun organ jauh (misalnya, hati, paru-paru)

F. Pengobatan

Hingga saat ini pengobatan yang tepat untuk penderita kanker prostat masih
diperdebatkan. Secara umum, pilihan pengobatan penderita kanker prostat tergantung
pada stadium kankernya.
1. Kanker prostat stadium awal biasanya dilakukan prostatektomi (pengangkatan
prostat) dan terapi penyinaran.
2. Kanker yang telah menyebar biasanya dilakukan terapi hormon, pengangkatan testis,
atau kemoterapi.

Berikut ini beberapa pengobatan yang biasa dilakukan untuk penderita kanker prostat:
a. Pembedahan Untuk Kanker Prostat
Salah astu jenis pembedahan yang biasa dilakukan adalah prostatektomi radikal.
Prostatektomi radikal adalah operasi yang dilakukan untuk mengobati kanker
prostat. Cara ini paling sering digunakan untuk kanker yang belum menyebar ke luar
kelenjar prostat. Dalam operasi ini, ahli bedah melakukan pengangkatan seluruh
kelenjar prostat disertai beberapa jaringan di sekitarnya, termasuk vesikula
seminalis.

Berikut ini jenis-jenis prostatektomi radikal.


1. Prostatektomi Radikal Retropubik

Pendekatan pengobatan yang paling umum dengan cara dibuat sayatan di bagian
bawah perut. Dokter akan mengangkat sedikit kelenjar getah bening dekat
prostat dan diteliti di bawah mikroskop. Jika kanker telah menyebar ke getah
bening, maka dokter mungkin menghentikan operasi.
Perlu diketahui bahwa saraf pengendali ereksi sangat dekat dengan prostat.
Sebisa mungkin dokter akan menghindari pengangkatan saraf ini untuk
menghindari risiko impotensi setelah operasi (disebut prosedur nerve-sparing).
Namun, jika kanker telah menyebar, dokter harus mengangkatnya. Bahkan jika
saraf terhindar, diperlukan setidaknya waktu beberapa bulan setelah operasi
untuk dapat ereksi.
2. Pendekatan Radikal Perineal

Dalam pendekatan perineal, ahli bedah membuat irisan pada kulit antara anus
dan skrotum. Karena operasi ini seringkali lebih pendek, mungkin akan
digunakan untuk laki-laki yang tidak memerlukan prosedur nerve-sparing dan
yang tidak perlu melakukan pengangkatan kelenjar getah bening. Mungkin juga
digunakan jika Anda memiliki masalah medis lainnya yang membuat operasi
retropubik sulit untuk dilakukan.
Operasi retropubik atau pun perineal dapat berlangsung dari 1,5 hingga 4 jam.
Selanjutnya, pasien perlu tinggal di rumah sakit sekitar 3 hari. Rata-rata waktu
pemulihan yang dibutuhkan sekitar 3-5 minggu.

3. Laparoskopi Radikal Prostatektomi (LRP)

Apabila kedua pendekatan di atas, retropubik atau pun perineal seorang dokter
perlu membuat sayatan panjang untuk mengangkat prostat (open approach),
maka pada metode LRP merupakan sebuah metode baru yang melibatkan
pembuatan beberapa sayatan kecil dan penggunaan instrumen khusus yang
panjang untuk menghapus prostat.
Keunggulan metode LRP adalah rasa sakit berkurang, pasien tidak terlalu
banyak kehilangan darah, periode rawat inap yang lebih singkat, serta waktu
pemulihan lebih cepat. Prosedur nerve-sparing juga dimungkinkan dengan LRP.
4. Robotic Assisted Laparoskopi Radikal Prostatektomi (Robotic Assisted LRP)
Robotic Assisted LRP adalah pendekatan baru yang lebih canggih adalah
penggunaan robot untuk melakukan operasi LRP. Yang dibutuhkan disini adalah
keterampilan dan pengalaman dokter bedah Anda.
5. Reseksi Transurethral Prostat (TURP)

Merupakan prosedur yang dilakukan untuk mengurangi gejala, seperti sulitnya


mengalirkan urine pada pria yang tidak dapat menjalani operasi di atas. Hal ini
tidak dilakukan untuk menyembuhkan penyakit atau mengangkat kankernya.
Operasi ini lebih sering digunakan untuk meredakan gejala PIN. Operasi TURP
memakan waktu sekitar satu jam. Anda biasanya dapat meninggalkan rumah
sakit setelah 1—2 hari dan dapat bekerja kembali dalam waktu 1—2 minggu.
b. Resiko & Efek Samping Prostatektomi Radikal

Semua jenis operasi untuk kanker prostat memiliki resiko dan efek samping.
Pembedahan sendiri mengandung resiko yang dapat mencakup: permasalahan
seputar obat anestesi, resiko kecil terjadinya serangan jantung, stroke, pembekuan
darah di kaki, infeksi, dan pendarahan. Resiko ini tergantung pada berbagai faktor
mulai dari kesehatan Anda secara keseluruhan, usia Anda, dan keahlian dari dokter
yang merawat Anda. Efek samping utama dari prostatektomi radikal adalah:
inkontinensia dan impotensi.Inkontinensia: Inkontinensia berarti Anda tidak dapat
mengendalikan jalannya air seni Anda (kebocoran urine).
Ada 3 jenis inkontinensia, yaitu:
- Stress Inkontinensia: jenis ini paling umum terjadi setelah operasi prostat. Di sini
pria mengalami kebocoran urine saat mereka batuk, tertawa, bersin, atau olahraga.
- Overflow inkontinensia: bagi pria yang mengalami inkontensia overflow, mereka
membutuhkan waktu lama untuk berkemih dan aliran air seni biasanya lemah
- Urge inkontinensia: pria dengan keluhan ini biasanya memiliki kebutuhan
mendadak untuk pergi ke kamar mandi dan buang air kecil. Dalam kasus yang
jarang terjadi, laki-laki kehilangan semua kemampuan untuk mengendalikan air
seni mereka. Ini disebut inkontinensia kontinu. Biasanya masalah inkontinensia
akan berlalu dan seseorang mulai dapat mengontrol air seninya secara normal alam
waktu beberapa minggu atau bulan setelah operasi. Dokter tidak bisa memprediksi
berapa lama hal ini dapat terjadi karena pemulihan fisik masing-masing orang
berbeda. Pemulihan bisa dipercepat, misalnya dengan latihan kegel untuk
memperkuat kandung kemih Anda.
c. Radioterapi Untuk Kanker Prostat

Apabila risiko pembedahan terlalu tinggi, biasanya dilakukan radioterapi. Jenis


radioterapi yang biasa dilakukan dapat berupa.
1. Radioterapi eksternal, merupakan radioterapi yang dilakukan di rumah sakit
secara rawat jalan. Biasanya dilakukan sebanyak lima kali seminggu selama 6-8
minggu.
2. Pencangkokan butiran yodium, emas, atau iridium radioaktif secara langsung
pada jaringan prostat. Keuntungan terapi ini adalah efek radiasi terhadap
kerusakan jaringan di sekitar jaringan prostat menjadi minimal.
d. Terapi Hormon Untuk Kanker Prostat

Tujuan dari terapi hormon (disebut juga terapi penekanan androgen) adalah untuk
menurunkan kadar hormon pria (androgen). Androgen, yang sebagian besar dibuat
di testis, menyebabkan berkembangnya sel-sel kanker prostat. Menurunkan kadar
androgen sering membuat kanker prostat mengecil atau tumbuh lebih lambat. Terapi
hormon dapat mengontrol, tetapi tidak dapat menyembuhkan kankernya Terapi
hormon sering digunakan dalam pengobatan kanker prostat apabila.
1. Pria yang tidak memilih pembedahan atau pun radiasi untuk pengobatan
kankernya.
2. Kasus dimana kanker telah menyebar ke organ lain atau pada kasus kanker
kambuhan.
3. Pria yang memiliki risiko tinggi untuk mengalami kekambuhan biasanya
bersamaan dengan radioterapi.
4. Kadang digunakan sebelum tindakan dilakukan pembedahan atau radioterapi
dengan tujuan untuk mengecilkan kankernya. Contoh obat-obatan terapi hormon
untuk kanker prostat antara lain leuprolide, goserelin, dan buserelin. Obat
tersebut diberikan dalam bentuk suntikan setiap 3 bulan sekali. Efek sampingnya
adalah mual dan muntah, anemia, osteoporosis, dan impotensi. Obat lainnya
yang digunakan sebagai terapi hormon adalah zat yang menghambat aktivitas
androgen (misalnya flutamide atau nilutamide). Efek sampingnya adalah
impotensi, gangguan hati, diare, dan ginekomastia (pembesaran payudara).
Selain itu, ada obat yang mencegah kelenjar adrenalin untuk membuat androgen,
antara lain ketoconazole dan aminoglutethimide.
e. Kemoterapi Untuk Kanker Prostat

Tindakan kemoterapi pada pengobatan kanker prostat biasanya dilakukan apabila


kanker tersebut bersifat resisten terhadap terapi pengobatan lainnya. Obat-obatan
yang biasa dilakukan untuk mengobati kanker prostat diantaranya, mitoxantronx,
prednison, paclitaxel, dosetaxel, estramustin, dan Adriamycin.
f. Target Terapi Untuk Kanker Prostat

Pasien kanker prostate stadium lanjut, kini tidak perlu khawatir lagi bilamana
kemoterapi ataupun radioterapi sudah tidak dapat lagi digunakan untuk melawan sel-
sel kankernya. Bagaimana bila system kekebalan tubuh Anda dapat diberdayakan
untuk melawan sel-sel kanker sendiri ?
Begitulah kira-kira prinsip kerja Provenge suatu vaksin baru untuk kanker prostate
stadium lanjut yang baru saja mendapat persetujuan dari US.FDA (2010).
Berdasarkan hasil riset, terjadi peningkatan harapan hidup rata-rata pasien kanker
prostate yang menggunakan Provenge sebesar 4.5 bulan bahkan hingga 3 tahun.
Amat disayangkan obat ini masih sangat mahal harganya (USD 90.000 untuk full-
round treatment). Sebagai pertimbangan, pasien kanker prostate stadium lanjut dapat
menggunakan Typhonium Plus yang dapat membantu meningkatkan kekebalan
tubuh Anda dalam melawan sel-sel kanker, dengan biaya yang sangat terjangkau.
g. 10 cara alami mencegah kanker prostat, dari menggunakan kebiasaan sehat sehari-hari
sampai menggunakan pengobatan homeopati yang manjur:
1. Minum air putih 8 sampai 12 gelas setiap hari. Air putih membantu tubuh
memperlancar pembuangan air kecil (urination) sehingga saluran kemih tetap bersih.
2. Minum jus delima sebagai asupan tambahan harian, Selain dapat mencegah, jus
delima juga dapat menyembuhkan kanker prostat. Minum 8 jus delima setiap hari
dapat menurunkan tingkat PSA pria penderita kanker prostat.
3. Lakukan diet sehat kanker prostat. Hindari mengkonsumsi daging merah, dari
penelitian diketahui bahwa ada korelasi yang kuat antara konsumsi daging merah
dengan kanker prostat. Konsumsilah makanan sereal seperti gandum, oat dan dedak
untuk mempertahankan asupan protein yang berkualitas di dalam tubuh.
4. Makan banyak sayuran seperti brokoli, kubis brussel, kol, dan kembang kol. Jenis
buah-buahan tertentu dapat menurunkan resiko kanker prostat seperti apel, buah
beri, melon dan semangka yang mengandung banyak fruktosa yang merupakan
makanan pencegah kanker prostat. Tomat juga terbukti dapat menyembuhkan
gangguan-gangguan pada prostat karena mengandung zat lycopene yang dapat
mencegah kanker prostat dan mengecilkan ukuran tumor prostat.
5. Tingkatkan asupan zinc Anda. Kelenjar prostat menggunakan seng lebih banyak
daripada bagian tubuh lainnya. Seng mengubah metabolisme hormon steroid,
sehingga mengurangi pembesaran prostat. Konsumsilah minyak gandum dan biji
labu kaya yang kaya mineral seng.
6. Perbanyak konsumsi vitamin yang dapat menyehatkan prostat seperti vitamin D dan
vitamin E yang merupakan antioksidan yang dapat menghambat pertumbuhan
kanker.
7. Konsumsilah makanan pelindung prostat dalam diet anda seperti kedelai dan
bawang putih. Kedelai mengandung genisten yang diyakini dapat menghambat
pertumbuhan kanker. Bawang putih memiliki senyawa yang mengandung sulfur
yang membantu melawan kanker.
8. Cobalah produk-produk herbal seperti palmetto, pygeum, cernilton, dan Sengat
Jelatang. Palmetto mengurangi pembesaran prostat dengan menghambat DHT dan
membantu menghilangkan kanker dengan menurunkan tingkat estrogen. Pygeum,
yang diperoleh dari kulit pohon, mengandung bahan kimia yang juga dapat
menghambat pembesaran prostat. Cernilton terbuat dari serbuk sari gandum dan
berhasil mengobati peradangan prostat. Sengat Jelatang adalah obat tradisional yang
mengurangi pembesaran non-kanker prostat.
9. Pengobatan homeopati disebut-sebut banyak yang berhasil mencegah kanker
prostat. Tidak seperti terapi nutrisi lainnya, homeopati menggunakan zat-zat (dalam
dosis rendah) yang menyebabkan gejala penyakit dalam tubuh untuk membantu
menyembuhkan penyakit dengan gejala-gejala yang sama yang ditemukan pada
pasien. Obat homeopati untuk gangguan prostat adalah Clematis, Chimaphilla
Umbellata, Apis, Pulsatilla, Selenium, Staphysagria, Baryta carb, Kalibic, dan
Causticum.
10. Cari tahu apakah ada dokter atau praktisi terapi alternatif di daerah Anda yang
menggunakan terapi medan magnet. Dalam beberapa kasus ditemukan bahwa duduk
di medan magnet beberapa jam sehari dapat menghambat pertumbuhan tumor. Jika
Anda sudah mengidap kanker prostat maka pengobatan ini bisa anda coba sebab
tidak berbahaya bagi tubuh.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Kanker prostat adalah keganasan yang terjadi di dalam kelenjar prostat. Beberapa
dokter mempercayai bahwa kanker prostat dimulai dengan perubahan sangat kecil dalam
ukuran dan bentuk sel-sel kelenjar prostat. Kanker prostat merupakan penyebab kematian
akibat kanker no 3 pada pria dan merupakan penyebab utama kematin akibat kanker pada
pria diatas 74 tahun.Kanker prostat jarang ditemukan pada pria berusia kurang dari 40
tahun.
B. Saran

Perlu informasi dan sosialisasi bagi para usia lanjut untuk mengkonsumsi kalsium
dalam jumlah aman dan tanda atau gejalah kanker prostat agar para usia lanjut bisa
mengobati lebih cepat.
Untuk menghindarkan diri dari Kanker Prostat?

• Lakukan pemeriksaan PSA setiap tahun mulai usia 45 tahun, bila terdapat riwayat
kanker prostat pada keluarga
• Waspada bila terjadi peningkatan kadar diatas 25%, segera konsultasikan hasil test
pada Dokter
• Deteksi dini memberikan keberhasilan terapi yang lebih besar
DAFTAR PUSTAKA

Guyton A, Hall J, Edisi 9, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran: Penerbit Buku Kedokteran EGC
12
Holick M, 2004, Vitamin D: Importance in the Prevention of Cancer: Am J Clin Nutr
Notrou P, 2007, Tingkat Kalsium Tinggi dapat Naikkan Risiko Kanker Prostat. Dalam: Antara
News

Anda mungkin juga menyukai