hiperaktivitas otonomik, gangguan sensorik atau psikis dan selalu disertai gambaran letupan EEG
Pemilihan obat untuk terapi masing-masing bentuk epilepsi tergantung dari bentuk bangkitan epilepsi secara klinis dan
kelainan EEGnya.
PENDAHULUAN
1.
2.
Bangkitan parsial atau fokal atau lokal Bangkitan parsial sederhana yang berasal dari lobus motor frontal, somatosensoris, autonom, dan psikis murni
3.
Status epileptikus
1.
2.
Peningkatan inhibisi (GABA-ergik) Penurunak eksitasi yang kemudian memodifikasi konduksi ion Na, Ca, K, dan Cl atau aktivitas neurotransmitter meliputi : Inhibisi kanal Na pada membran sel aukson (Contoh : fenitoin, carbamazepin, fenobarbital & as. valproat, lamotrigin, topiramat, zonisamid) Inhibisi kanal Ca tipe T pada nauron talamus (contoh: etosuksimid, as. valproat, dan clonazepam) Peningkatan inhibisi GABA, secara langsung (contoh: Benzodiazepin & barbiturat) dan dengan hambat degradasi GABA (contoh: tiagabin, vigabatrin, as.valproat, gabapentin) Penurunan eksitasi glutamat, yaitu melalui blok reseptor NMDA (contoh: lamotrigin) dan blok reseptor AMPA (contoh: fenobarbital dan topiramat)
Dalam golongan ini dikenal tiga senyawa antikonvulsi yaitu, fenitoin, mefenitoin, dan etotoin. Secara farmakodinamik, sifat antikonvulsi fenitoin didasarkan pada penghambatan penjalaran rangsang dari fokus ke bagian lain di otak.
Interaksi yang terjadi saat fenitoin dikonsumsi bersama obat lain, yaitu : Bila diberikan bersama kloramfenikol, disulfiram, INH,
Fenitoin diindikasikan terutama untuk bangkitan tonik-klonik dan bangkitan parsial (fokal)
Fenobarbital Mekanisme kerjanya adalah membatasi penjalaran aktivitas dan bangkitan dan menaikan ambang rangsang. Fenobarbital merupakan obat pilihan utama untuk terapi kejang dan kejang demam pada anak. Efek samping yang umum tejadi seperti sedasi, psikosis akut, dan agitasi. Pirimidon
2.
Efek samping yang umum terjadi berupa kantuk, ataksia, pusing, sakit
kepala, dan mual.
Antiepilepsi
gol.
Suksinimid
yang
digunakan
adalah
Etosuksimid
lena.
dengan
sifat
antipetilantrazol
terkuat,
Karbamazepin merupakan antiepilepsi utama di Amerika Serikat untuk mengatasi berbagai bangkitan lena. Selain mengurangi kejang, efeknya nyata pada perbaikan psikis yaitu perbaikan kewaspadaan dan perasaan, sehingga digunakan juga padakelainan psikiatri seperti mania-bipolar. Efek samping yang sering terjadi adalah pusing vertigo, ataksia, dan penglihatan kabur
ANTIEPILEPSI KARBAMAZEPIN
1.
Diazepam
Terutama digunakan untuk terapi konvulsi rekuren, misalnya status epileptikus. Diazepam juga bermanfaat untuk terapi bangkitan parsial sederhana dan efektif pada bangkitan lena.
2.
Klonazepam
Efektif untuk terapi tambahan semua tipe kejang, kecuali kejang tonik-klonik.
3.
Nitrazepam
Nitrazepam dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan hipsaritmia, spasme infantil, dan bangkitan mioklonik.
Terutama digunakan untuk terapi epilepsi umum, dan kurang efektif terhadap epilepsi fokal. Efek antikonvulsinya berdasarkan meningkatnya kadar asam gama amino butirat (GABA) di dalam otak.
Toksisitas valproat berupa gangguan saluran cerna, sistem saraf, hati, ruam kulit, dan alopesia.
1.
2.
Vigabatrin, mekanisme kerjanya melalui peningkatan efek GABA dan penggunaannya terbatas untuk spasme infantil dan bangkitan parsial yang refrakter terhadap obat lain.
4.
Topiramat, digunakan untuk terapi bangkitan parsial dan bangkitan umum tonik-klonik.
ANTIEPILEPSI LAIN
4.
5.
6.
7.
Lanjutan