Anda di halaman 1dari 3

Pendidikan Komunikasi Untuk Calon Dokter

Pendidikan kedokteran selalu berkembang setiap tahunnya, berbagai kurikulum


dilaksanakan dan direvisi demi mencapai kurikulum pendidikan yang efektif dan
menghasilkan dokter yang berkualitas. Perubahan zaman juga menuntut dokter sebagai
profesi untuk berubah. Keputusan dokter yang dulunya mutlak, sekarang menjadi
pertimbangan untuk perawatan terbaik bagi pasien. Dokter tetap dibutuhkan di masyarakat.
Tetapi, dibutuhkan kreatifitas dan skill-skill tertentu supaya dokter tetap bisa eksis di dunia
kesehatan.

Salah satu skill yang dibutuhkan tersebut yang utama adalah skill komunikasi.
Komunikasi merupakan salah satu kemampuan yang wajib dikuasai oleh seorang dokter.
Sebagai seorang dokter, dalam melaksanakan pekerjaanya akan berhubungan dengan pasien
yang dihadapi maupun masyarakat luas. Kemampuan berkomunikasi seorang dokter
merupakan salah satu faktor keberhasilan dan kepuasan pasien kepada dokter tersebut. Pasien
mengharapkan seorang dokter yang bisa mendengarkan keluhan dengan baik dan
memberikan penjelasan tentang penyakit dan perawatan yang didapatkan.

Ketika pasien merasa nyaman berkomunikasi dengan dokter, penegakan hipotesis


dokter akan menjadi lebih mudah karena pasien lebih sukarela memberikan partisipasi dan
data yang lebih ketika merasa nyaman dalam berkomunikasi. Selain kemudahan dalam
penegakan hipotesis, penggunaan komunikasi efektif dalam profesi dokter juga bisa
memberikan pasien rasa kepercayaan kepada dokter sehingga bisa memberikan rekomendasi
kepada dokter tersebut.

Dengan laju kemajuan teknologi yang semakin cepat, kebutuhan dan oportunitas
seorang dokter yang bergelut di kesehatan masyarakat semakin besar juga. Komunikasi
merupakan salah satu faktor penting dalam profesi dokter kesehatan masyarakat. Tanpa
kemampuan komunikasi yang cukup, masyarakat tidak bisa menerima penjelasan dokter. Jika
dilakukan dengan benar, dokter kesehatan masyarakat bisa menjadi role model bagi
masyarakat serta lebih mudah diterima oleh masyarakat.

Seorang dokter peneliti juga memerlukan kemampuan berkomunkasi. Salah satu


bentuk komunikasi yang diperlukan adalah komunikasi dalam bentuk tulisan sehingga bisa
menyampaikan informasi dengan jelas dan mudah dimengerti. Selain dalam bentuk tulisan,
dokter peneliti juga menggunakan kemampuan komunikasi lisan dalam melakukan
penelitiannya. Baik dalam administrasi maupun pengumpulan sampel.

Sekarang ini sangat diperlukan seorang dokter influencer yang bisa menggunakan
media teknologi untuk memberikan informasi kesehatan kepada masyarakat. Untuk menjadi
seorang dokter influencer tentu tidak terlepas dari komunikasi.

Dengan berbagai manfaat dan pentingnya komunikasi dalam pekerjaan seorang


dokter. Komunikasi menjadi salah satu ilmu dan skill yang krusial untuk diintegrasikan ke
kurikulum pendidikan kedokteran. Bukan hanya komunikasi dalam bentuk lisan, tetapi juga
dalam bentuk kemampuan mendengarkan dan menulis.

Dalam praktiknya, integrasi pendidikan komunikasi kedalam kurikulum pendidikan


kedokteran bisa dilakukan secara langsung maupun dimasukkan ke kegiatan-kegiatan non
akademik. Kemampuan menulis bisa diintegrasikan dengan kurikulum wajib maupun dengan
unit kegiatan meneliti dan menulis. Dalam skill komunikasi lisan, penerapannya bisa
menggunakan kurikulum yang bisa memberikan penilaian objektif terhadap kemampuan
komunikasi mahasiswa kedokteran. Selain dalam kurikulum, kegiatan kemahasiswaan juga
bisa mengembangkan kemampuan berkomunikasi lisan.

Dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat, profesi dokter sangat


memerlukan kemampuan berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi bisa menjadi faktor
kesuksesan seorang dokter dalam pekerjaanya. Penanaman kemampuan komunikasi bisa
diintegrasikan dalam kurikulum dalam pendidikan kedokteran sehingga bisa mencetak
dokter-dokter yang memiliki skill komunikasi yang tinggi. Penerapan kurikulum komunikasi
dapat dilakukan dengan berbagai cara dan berbagai tingkatan sehingga transisi dapat
dilakukan dengan lebih baik.

Dengan adanya pendidkan komunikasi dalam proses pendidikan kedokteran,


diharapkan dapat mencetak dokter-dokter yang lebih komunikatif dan dapat menciptakan
lingkungan masyarakat yang lebih sehat.
Referensi:

1. Communication Skills of Physicians and Patients’ Satisfaction; 2017 Mohammad-


Hossein Biglu, Farnaz Nateqv, Morteza Ghojazadeh, Ali Asgharzadeh; Mater
Sociomed. 2017
2. Effective Communication Skill: Doctor – Patient Consultation; World Nutrition
Journal 2018; Saptawati Bardosono, MSc, Pittara Pansawira, Mia Puspita Ratih

Anda mungkin juga menyukai