Fisiologi Sistem Endokrin I
1. Pendahuluan
Tubuh diregulasi oleh beberapa sistem, yaitu sistem saraf dan sistem endokrin.
Perbedaan dari kedua sistem ini adalah:
Sistem saraf: berupa perintah langsung, berlangsung cepat (rangsang) dan berefek
singkat.
Sistem endokrin: berupa perintah secara berjenjang (melalui mekanisme pendelegasian),
berlangsung lambat dan berefek panjang (long time) pada sel target.
ENDOCRINE SYSTEM
Fisiologi Sistem Endokrin I
*Organ – organ tubuh kita lebih banyak yang multifungsi, sedangkan organ – organ yang murni
endokrin hanya ada 3 organ.
2. Pituitary Gland
ENDOCRINE SYSTEM
Fisiologi Sistem Endokrin I
Dalam mekanisme kerja endokrin, ada pendelegasian tugas sebagai berikut organ endokrin
A akan menghasilkan hormon yang akan merangsang organ endokrin B organ endokrin B
akan merangsang organ endokrin C Organ endokrin C akan merangsang organ endokrin D
Organ endokrin D ini nantinya akan memberikan feedback, ada feedback positif, ada
feedback negatif.
Feedback ini yang akan merangsang sel target. Jadi kalau misalnya organ endokrin d susut,
maka dia akan merangsang organ A untuk menghasilkan produk untuk merangsang B, B
merangsang C dan kemudian D. Jadi mekanisme kerjanya berjenjang.
Kalau D-nya sudah banyak, maka feedbacknya akan negative sehingga A-nya akan berhenti
bekerja. Kalau dari gambar di atas ya A = Hipotalamus, B = Anterior pituitary, C = Target gland,
C atau D = Affect Body.
Contohnya: hipotalamus terangsang lalu akan mengeluarkan bentuk releasing hormone
apapun yang nantinya akan dirangsang. Lalu hipofisis akan dipengaruhi oleh produk hormone
dari hipotalamus yang nantinya akan merangsang ke organ langsung atau melalui sel target
lainnya. Prosesnya jadi lama, dan efeknya juga lama.
Suatu stimulasi itu penting tapi proses menghambat juga penting. Otak ada yang berperan
sebagai “gas” ada yang sebagai “rem”. Merangsang itu adalah melakukan pemacuan. Sistem
“gas” atau perangsangan di otak di daerah formatio retikularis. Penghambatan itu ada di
hipotalamus.
ENDOCRINE SYSTEM
Fisiologi Sistem Endokrin I
Physiology / Function
Endocrine system
Di dalam sistem pengaturan endokrin, berjalannya proses hormonal itu juga akan
berhubungan dengan fungsi sistem lainnya. Fungsi organ – organ tubuh secara normal atau
tidak itu, dipengaruhi oleh adanya sistem endokrin. Misalnya ada stressor, stressor adalah
suatu lingkungan yang mengakibatkan stress yang bisa bersifat eksternal atau internal.
Lingkungan eksternal itu misalnya suhu udara. Satu jenis sesuatu itu bisa ditangkap
berbeda oleh setiap orang, misalnya ada orang yang menganggap suara bising itu sebagai
sesuatu mengganggu, ada yang biasa – biasa aja.
Jadi stressor itu belum tentu menyebabkan stress, tapi semua kembali lagi ke sistem limbic
kita, tergantung hipotalamus kita juga. Karena itu, bisa mempengaruhi ke sistem imun kita
untuk mengatasi berbagai masalah di hidup ini. Jadi dalam fungsi – fungsi homeostasis
endokrin juga ditentukan oleh bagaimana stressor itu, makanya gangguan yang terjadi
pada sistem hormonal bisa jadi dipengaruhi oleh adanya stressor. Kalau terjadi stress bisa
menimbulkan disharmoni sistem hormonal dan jadi sakit. Sakit hormonal itu justru sangat
berbahaya karena sulit penanganannya, misalnya diabetes mellitus dan hipertiroidisme.
Salah satu contoh stressor dari internal itu misalnya suhu tubuh yang naik atau pada siklus
haid wanita yang sedang masa ovulasi yang membuat wanita lebih mudah marah.
Gambar di atas menunjukkan efek yang ditimbulkan oleh organ – organ tubuh kita jika ada
stressor.
ENDOCRINE SYSTEM
Fisiologi Sistem Endokrin I
Gambar di atas menunjukkan sikap ketika seseorang bertemu dengan ular. Ada orang yang
ketemu ular langsung cari tongkat dan jadi jantung berdebar – debar tapi ada juga yang malah
mendekat terus megang ular tersebut. Satu benda bisa menimbulkan efek yang berbeda pada
setiap orang, semua tergantung ke persepsi tiap – tiap orang.
Selain denyut jantung, proses simpatis lainnya adalah vasokonstriksi perifer sehingga
menyebabkan tekanan darah menjadi lebih tinggi. Efek pada otot rangka terjadi penguatan
otot sebagai respon flight pada mekanisme ‘fight or flight’, jadi ototnya menegang siap – siap
untuk lari.
Misalnya stress pada ibu hamil bisa menyebabkan keguguran karena saat stress ibu akan
memicu produksi oksitosin berlebih. Padahal oksitosin berfungsi untuk kontraksi otot polos.
Ada lagi penelitian yang menunjukkan pengaruh stressor pada keadaan hormon wanita.
Penelitian ini dilakukan pada pekerja pabrik dengan lingkungan yang bising. Hasilnya pada ibu
– ibu yang hamil kasus keguguran meningkat sedangkan pada ibu – ibu yang tidak hamil siklus
menstruasinya terganggu.
ENDOCRINE SYSTEM
Fisiologi Sistem Endokrin I
Latihan Soal
ENDOCRINE SYSTEM
Physiology and Anatomy of Thyroid
ENDOCRINE SYSTEM
Physiology and Anatomy of Thyroid
Pada fase inactive kelenjar tiroid TIDAK menghasilkan hormon T3 dan T4.
- Tyroid memiliki MANFAAT yang berkaitan dengan tumbuh-kembang (dan metabolisme sel).
- Tyroid berada dalam sistem endokrin yang strategis.
ENDOCRINE SYSTEM
Physiology and Anatomy of Thyroid
Hormon supaya dapat berfungsi harus berpasangan dengan receptor. Nah dalam penjelasan pak
tripitara:
- misal T4 berikatan dengan reseptor T4 (yang adanya di membran cell berupa protein dan
terdapat di semua bagian tubuh),
- T3 berikatan dengan reseptor T3.
Cara masuknya hormon ke reseptor dengan konsep “kunci dan anak kunci”, dimana
hormon dan reseptornya harus cocok (*nah itu tuh yang namanya kesesuaian yang sejati), nah
kalau udah berikatan si pasangan itu, maka akan membuka chanelnya (kalau kalau kata pak
tripitara ntar yg protein dua ditengah itu yang kebuka, trus materi yang dibawa si hormon masuk
deh dalam sel).
Adanya aktivasi tyroid dapat dilihat dari:
a) Bentuk sel. Yang dillihat bentuk aktif dan inaktifnya. Ketika inaktifnya sel parafolicular
berbentuk kuboid, ketika aktif berubah menjadi columner.
b) Kadar hormonnya: T4 dapat dilihat di peredaran darah, T3 juga dapat di lihat di peredaran
darah tapi jumlahnya sedikit sekali.
c) Berat badan seseorang.
ENDOCRINE SYSTEM
Physiology and Anatomy of Thyroid
ENDOCRINE SYSTEM
Physiology and Anatomy of Thyroid
J. Proses Stimulasi
a. Awalnya hipothalamus mengatur sekresi TRH (thyrotropin Releasing Hormone) yg
diskresikan melalui ujung-ujung syaraf di eminensia mediana hipothalamus. TRH
kemudian diangkut ke Hipofisis anterior via porta hipothalamus-hipofisis, selanjutnya
hipofisis anterior mengeluarkan TSH.
K. Fungsi TSH
a. Meningkatkan proteolisis tiroglobulin yg di dalam folikel, dengan hasil akhir
terlepasnya hormon thyroid ke dalam sirkulasi darah dan berkurangnya substansi
folikel .
b. Meningkatkan aktivitas pompa Iod, sehingga meningkatkan kecepatan proses Iodide
trapping di dalam sel-sel kelenjar.
ENDOCRINE SYSTEM
Physiology and Anatomy of Thyroid
ENDOCRINE SYSTEM
Physiology and Anatomy of Thyroid
panurunan kadar TSH. Tirotoksikosis dapat juga dijumpai kadar T4 yang normal
sedangkan kadar T3 yang meningkat (T3 toksikosis).
b. T4 pseudotoksikosis ditemukan kadar T4 yang tinggi sedangkan kadar T3 yang rendah,
hal ini disebabkan gangguan perubahan T4 menjadi T3. tirotoksikosis dapat
menyebabkan gangguan katabolisme yang progesif, kerusakan jantung, sehingga
dapat menyebabkan kematian karena gagal jantung.
Sumber:
- Slide dosen
- Gambar papan tulis pak tri pitara
- Catatan kuliah
- Fisiologi guyton
ENDOCRINE SYSTEM
Anatomy and Physiology of Adrenal Glands
“Yang kepunyaanNya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada
sekutu bagiNya dalam kekuasaan(Nya). Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia
menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya.” (QS Al-Furqan, 25: 2)
Intinya bahwa Alloh itu Maha Terukur, semua ciptaannya terukur secara akurat, termasuk regulasi
dalam tubuh manusia. Termasuk kelenjar adrenal = suprarenalis = anak ginjal.
Ada dua potong jaringan kecil yang beratnya masing-masing 5-6 gram, tapi sangat penting
untuk kelangsungan hidup. Berguna untuk merespon lingkungan, terutama dalam mekanisme
fight or flight.
Hormon kortisol dan aldosteron yang dihasilkan korteks adrenal mempengaruhi proses
metabolik tubuh, sehingga bisa memberi respon yang adekuat terhadap stressor fisik atau
emosional yang minimal sekalipun (sangat sensitif), misalnya perubahan suhu tubuh, gerakan
tubuh, dan peningkatan emosional ringan.
ENDOCRINE SYSTEM
Anatomy and Physiology of Adrenal Glands
Stressor yang lebih berat bisa mengakibatkan syok dan kematian, misalnya infeksi berat,
pembedahan, dan kecemasan berat.
Medulla adrenal mengeluarkan hormon yang juga dikeluarkan oleh system saraf simpatis, yaitu
katekolamin.
Adrenal medulla adalah kelenjar adrenal bagian dalam yang menempati 20% dari kelenjar
adrenal.
Persentase hormon yang dihasilkan adalah: Epinefrin (80%) dan Nor-epinefrin (20%). Kedua
hormon ini memiliki fungsi yang sama tapi khasiatnya berbeda.
Nor-epinefrin yang ada dalam sirkulasi darah menyebabkan konstriksi seluruh pembuluh
darah tubuh. Misalnya, Nor-epinefrin berfungsi untuk vasokontriksi semua pembuluh darah di
tubuh, KECUALI otot skelet, otot jantung, dan otak (carotis interna).
Mengapa demikian? Hormon yang dihasilkan medulla adrenal keluar ketika dalam kondisi
siaga/emergency. Maka, pembuluh darah pada otot-otot organ-organ yang krusial tidak ikut
vasokontriksi. Sebab, jika ikut terpengaruh dan vasokontriksi, suplai darah menurun, bisa jadi
langsung stroke dan kaku otot yang parah.
Vasokontriksi karena hormon dari medulla adrenal menyebabkan:
o peningkatan aktivitas jantung,
o penghambatan saluran gastrointestinal, dan
o pelebaran pupil mata.
Maka hormon-hormon yang dikeluarkan dari Medulla memiliki efek yang sama pada organ
sebagai efek sistem saraf simpatik.
Epinefrin menimbulkan efek yang kurang lebih sama dengan nor-epinefrin.
PERBEDAAN yang bisa dicatat adalah: Epinefrin mempunyai efek metabolik 5 – 10 kali lebih
besar daripada nor-epinefrin. Akibatnya, perangsangan terhadap jantung juga menjadi lebih
besar. Efek epinefrin dalam mengkontriksikan pembuluh darah dalam otot lebih lemah
dibanding nor-epinefrin.
Contoh kasus
Saat tekanan darah menurun akan terdeteksi oleh baroreseptor yang ada pada lengkung
aorta, alarm berbunyi karena tekanan darah yang rendah dapat berakibat sangat gawat. Saat alarm
berbunyi, serangkaian tindakan harus dilakukan untuk menaikkan tekanan darah. Tindakan ini
mencakup hal-hal berikut:
ENDOCRINE SYSTEM
Anatomy and Physiology of Adrenal Glands
Pembuluh darah harus menyempit (penyempitan ini akan menyebabkan naiknya tekanan
darah, sebagaimana selang kebun yang ditekan ujungnya).
Lebih banyak air diserap ginjal dan dicampur dengan darah untuk menaikkan kadar cairan
darah.
Orang harus dipaksa meminum air sesegera mungkin (teraktivasinya pusat rasa haus di area
preoptik merangsang rasa haus agar tidak terjadi dehidrasi).
Mekanisme kerja
Ketika tekanan darah menurun (atau jumlah natrium di dalam darah menurun), sel-sel
tertentu di ginjal menyadari masalah ini. Sel-sel jukstaglomerular melepaskan suatu zat amat
penting yang disebut “renin”.
Renin mengubah susunan molekul angiotensinogen, menyebabkan pembentukan molekul
baru, angiotensin I:
Renin + Angiotensiogen = Angiotensin I.
Molekul baru ini juga tak berfungsi.
Ditemukan di dalam paru-paru, sebuah enzim pengubah angiotensin (yaitu, ACE) berfungsi
memecah molekul angiotensin I. Karena enzim inilah, angiotensin I berubah menjadi molekul lain,
angiotensin II.
Angiotensin I + ACE = Angiotensin II.
Molekul ini dapat berfungsi.
Fungsi Angiotensin II
Angiotensin II merangsang otot di sekitar pembuluh darah dan mengaktifkan mekanisme yang
mengerutkan otot. Dengan cara ini, otot mengerut untuk menyempitkan pembuluh darah dan
menaikkan tekanannya.
Fungsi penting angiotensin II lainnya adalah mengajak hormon aldosteron yang menakjubkan
untuk bekerja.
Angiotensin II mencapai kelenjar adrenal dan memberikan perintah agar melepaskan
aldosteron.
Inilah satu lagi bukti adanya perencanaan dari Alloh:
saat bercampur dengan darah, aldosteron menyebabkan ginjal menyerap cairan di dalam air
seni.
Akibatnya tekanan darah naik.
Peran Kortisol
Mengontrol metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.
*Metabolisme adalah pengubahan energi khusus di makhluk hidup yang hasil/produknya digunakan untuk beraktivitas.
Membantu menolak efek destruktif/merusak dari stres mental dan fisik.
Stres mental kadang berefek merusak tubuh lebih parah dibandingkan stres fisik.
ENDOCRINE SYSTEM
Anatomy and Physiology of Adrenal Glands
Contoh kasus
Saat seseorang lapar, jika tiada makanan dapat diubah menjadi gula, jumlah gula di dalam
darah akan menurun (hipoglikemi). Di dalam keadaan seperti ini, kortisol bertindak dan tak akan
membiarkan tubuh tidak mendapatkan gula. Kortisol memastikan pengubahan lemak dan protein
cadangan menjadi gula, demi mempertahankan gula darah pada batas aman (euglikemi).
Mengubah rumus molekul lemak (CH3-(CH2)n-COOH) menjadi molekul gula (CH2OH).
Kerja Kortisol
Molekul kortisol bekerja saat darurat dan menyebabkan penurunan penggunaan gula oleh
tubuh. Tetapi, ada keajaiban lainnya: akibat keadaan darurat tak dirasakan organ-organ
penting seperti otak dan jantung.
Sebagai perbandingan, seperti pada masa darurat, sumber-sumber daya ekonomi ditempatkan
di bagian-bagian tertentu negara. Jadi, molekul kortisol memberikan perintah pengerahan dan
mengutamakan pemenuhan gizi jantung dan otak, membatasi makanan bagi sel-sel lainnya.
Intinya, kerja kortisol:
- Mengarahkan gizi ke jantung dan otak.
- Membatasi makanan bagi sel lain.
Bagaimanakah Molekul Kortisol Mengetahui Bahwa Sebagian Sel Lebih Penting Daripada
Sebagian Lainnya?
Yaitu, dengan mengatur pengerutan dan penyempitan pembuluh-pembuluh darah. Kortisol
melihat otot-otot di sekitar pembuluh darah mana yang mengerut dan mengendur, garis
tengah pembuluh dapat diubah jika dibutuhkan. Perintah agar menyempit mencapai pembuluh
darah melalui berbagai hormon. Kortisol mengatur tanggapan pembuluh darah terhadap
faktor-faktor yang menyempitkan dan melebarkannya, dan lalu menjalankan fungsi penting
lainnya saat keadaan darurat.
Pengaruh Kortisol
Contoh kasus
Pengaruh lain hormon kortisol tampak saat demam tinggi. Kenaikan suhu tubuh manusia
adalah tanda bahwa tubuh sedang melawan penyakit. Kenaikan suhu ini mengharuskan seseorang
beristirahat dan tidur. Kenaikan suhu ini bukanlah pengaruh sampingan penyakit; demam (42⁰C)
adalah persiapan pengamanan yang diatur khusus untuk memaksa orang yang sedang melawan
penyakit agar beristirahat. Kenaikan suhu disebabkan oleh “pusat suhu” di dalam otak, yang
diaktifkan oleh zat bernama IL-1 (interleukin). Kortisol juga dirancang untuk menangani suhu
tubuh yang terlalu tinggi.
Saat seseorang dalam bahaya kematian karena tingginya suhu tubuh, kortisol menurunkan
suhu dengan menghambat produksi IL-1 yang mengaktifkan pusat suhu.
ENDOCRINE SYSTEM
Anatomy and Physiology of Adrenal Glands
• Zona ini menghasilkan hormon seks adrenal (androgen dan estrogen) yang identik dengan
yang dihasilkan gonad (organ seksual).
• Namun androgen dan estrogen adrenal ini tidak cukup kuat untuk menimbulkan efek
maskulinitas dan feminitas.
ENDOCRINE SYSTEM
Anatomy and Physiology of Adrenal Glands
Kortex Adrenal
-Zona Glomerularis mineralokortikoid (Aldosteron)
-Zona Fasikularis glukokortikoid (Kortisol)
-Zona Retikularis hormon gonadal (Androgen)
Medula Adrenal katekolamin (Epinefrin dan Nor-epinefrin)
ENDOCRINE SYSTEM
Feminine Reproduction System
Bismillahirrohmanirrohim
Keterangn gambar: Pada gambar tersebut terlihat ada sperma yang memasuki vagina.
Saat sperma masuk ke vagina, jumlah sperma berkurang banyak karena keadaan di vagina
asam (bagian bawah vagina). Ketika koitus, sperma akan tertampung di fornix posterior
vagina, kemudian masuk ke uterus lewat canalis servikalis (bersifat alkalis; semakin ke
atas, makin bersifat alkalis) melewati corpus uteri, hingga sampai di tube uterina. Di tuba
uterina, sperma bertemu dengan ovum, dan terjadilah fertilisasi. Pada masa subur,
keadaan canalis servikalis sangat mendukung sperma, lendir serviks yang disekresi lebih
encer sehingga lebih memudahkan sperma untuk bertahan hidup. Sedangkan pada masa
tidak subur, lendir serviks lebih kental dan lebih sulit bagi sperma bertahan hidup.
ENDOCRINE SYSTEM
Feminine Reproduction System
ENDOCRINE SYSTEM
Feminine Reproduction System
Sebuah folikel ovarium terdiri dari sebuat oosit yang dikelilingi satu atau lebih sel granulose.
Folikel yang terbentuk selama keidupan janin (folikel primordial) terdiri atas sebuah oosit primer
yang dibungkus oleh selapis sel folikel gepeng. Sel granulose berfungsi untuk memeberi makan
ovum agar tetap hidup dan mensekresikan faktor penghambat agar tidak matang dan tetap
menjadi folikel primordial.
Setelah pubertas, hipofisis mengeluarkan FSH dan LH dalam jumlah yang cukup sehingga
seluruh folikel akan mulai tumbuh. Saat tumbuh pertama kali, foliel primordial berubah menjadi
folikel primer. Ciri folikel primer adalah ukurannya membesar 2-3 kali lipat dan lapisan sel-selnya
tumbuh di beberapa folikel. FSH pada wanita disekresikan lebih cepat beberapa hari daru LH,
sehingga menyebabkan percepatan perkembangan folikel primer. Perkembangan yang dimaksud
adalah proliferasi sel-sel granulosa yang menyebabkan lebih banyak lapisan pada folikel tersebut.
Sel-sel yang berbentuk kumparan pada interstial ovarium berkumpul pada lapisan luar sel
granulosa dan membentuk lapisan kedua yang disebut teka. Teka memiliki 2 lapisan yaitu lapisan
interna dan eksterna. Lapisan interna memiliki struktur epitel yang mirip dengan sel granulose dan
memiliki kemampuan untuk mensekresi hormone seks (esterogen dan progesteron). Selanjutnya,
lapisan eksterna berkembang menjadi kapsul folikel yang merupakan jaringan ikat yang sangat
vaskular. Setelah beberapa hari berkembang, sel granulose mensekresikan cairan folikel yang
mengandung estrogen dalam konsentrasi tinggi dan menyebabkan tumbuhnya antrum. Sehingga
hadirlah folikel sekunder/folikel antral. Kemudian, folikel akan terus berkembang dengan pengaruh
FSH. Selain itu, FSH,LH dan estrogen menyebabkan perkembangan sel teka dan meningkatkan
sekresi folikuler.
Pada akhirnya, akan ada satu folikel (folikel matang/folikel grafian) yang berkembang
paling cepat sehingga menjadi folikel yang paling besar dan sekresi estrogennya paling banyak.
Estrogen yang banyak memberi umpan balik negatif ke hipofisis sehingga FSH yang diproduksi
sedikit. FSH mempengaruhi perkembangan folikel, sehingga folikel kecil yang lain tidak akan
berkembang. Sedangkan LH bertugas merangsang pelepasan hormone-hormone steroid folikuler
yang mengandung progesteron.
Selanjutnya terjadi rangsangan pada sel teka eksterna untuk mensekresikan enzim
proteolitik yang menyebabkan larutnya dinding folikel. Dinding folikel menjadi lemah dan terjadilah
degenarasi stigma (daerah kecil pada bagian tengah kapsul folikuler) dan lepaslah ovum dari folikel
bersama dengan massa dari beberapa ratus sel granulosa kecil yang disebut korona radiate.
Setelah ovum keluar (ovulasi), terjadi degenerasi sisa sel teka dan granulosa yang disebut corpus
lutheum. Corpus luteum terbentuk 708 hari setelah ovulasi dan setelah 12 hari akan berubah
menjadi corpus albicans. Corpus lutheum mensekresikan hormon progesteron yang menyebabkan
temperatur naik. Hal ini mendasari teori bahwa naiknya temperature basal tubuh merupakan tanda
akan terjadinya ovulasi.
ENDOCRINE SYSTEM
Feminine Reproduction System
Gambar 6. Folliculogenesis
ENDOCRINE SYSTEM
Feminine Reproduction System
1. Ovulasi
(a) Folikel mengalami pembesaran dan rupture, sehingga oosit sekunder dilepaskan
dari ovarium
(b) Meiosis kedua dikatan lengkap ketika oosit sekunder bertemu dengan sel
sperma untuk membentuk zigot
2. Follikel
(a) Folike grafian berubah menjadi corpus luteum
(b) Jika terjadi fertilisas,corpus luteum akan bertahan
(c) Jika tidak terjadi fertilisasi, akan berubah menjadi corpus albicans
ENDOCRINE SYSTEM
Feminine Reproduction System
a.
Uterinaatau tuba falopi atau oviduk terletak terbuka secara langsung ke rongga peritoneal
untuk menerima oosit dari ovarium. Selain itu, tuba uterina merupakan jalur transportasi oosit
atau zigot dari ovarium ke uterus.
b.
Terbagi menjadi 3 bagian:
Badan,
Isthmus (batas antara corpus dan cervix) disebut juga segmen bawah rahim dan
merupakan bagian dari uterus yang tidak memiliki otot. Ketika hamil istmus merenggang.
Saat persalinan, isthmus akan menegang karena terjadi kontraksi/his. Pada saat his,
jaringan kekurangan oksigen sehingga terasa sangat sakit.
Cervix terdapat bagian yang bernama portio, yaitu bagian cervix yang menonjol pada
puncak vagina
1) Uterus berfungsi sebagai tempat implantasi zigot yang aka berkembang menjadi fetus.
2) Letak uterus terbagi menjadi 2: retroflexi dan anteflexi. Mayoritas orang Indonesia
memilki letak retroflexi karena kebiasaan jongkok saat miksi dan defekasi, sehingga
tekanan intraabdominal yang tinggi menyebabkan uterus menjadi retroflexi. Letak uterus
bisa diperiksa dengan uterus touche, namun letak retro/ante tidak memiliki arti klinis yang
berarti. Ukuran uterus normal yang belum pernah mengalami kehamilan kira-kira sebesar
telur ayam, jika sudah pernah melahirkan ukurannya sebesar telur angsa (nggak usah
dibayangin seberapa besarnya, yang penting tambah besar :P).
3) Saat hamil, cervix memiliki konsistensi lunak yang ditunjukkan dengan hasil pemeriksaan
tanda hegar +/positif (konsistensi cervix lunak). Pemeriksaan tanda hegar dilakukan
dengan memasukkan 2 jari tangan kanan melalui vagina ke fornix posterior dan jari tangan
kiri meraba dari luar.
ENDOCRINE SYSTEM
Feminine Reproduction System
a.
Organ wanita untuk kopulasi, serta memungkinkan terjadinya menstruasi dan melahirkan.
Salah satu bagian vagina adalah hymen yang mencakup pembukaan vagina atau orifice
Berbentuk lorong, saat posisi berdiri vagina terletak 1/3 distal dari bawah ke atas, 2/3
terletak menyamping/ mendatar
Hymen merupakan selaput tipis yang melapisi jalan keluar vagina/ orifice. Bentuk hymen
macam macam dan normalnya berlubang, sehingga darah menstruasi dapat lewat. Pada
kasus hymen imperforate, hymen benar benar tertutup tanpa lubang sehingga darah
menstruasi tidak dapat keluar dan harus dilakukan sayatan pada hymen sebagai jalur
keluar.
b.
Terbagi menjadi 2 triangles
1) Segitiga Urogenital: berisis genitalia eksterna
2) Segitiga Anal
c.
Saat persalinan akan dilakukan episiotomi yaitu insisi untuk mencegah robek saat
melahirkan.
Clinikal perineum memiliki banyak vaskularisasi, sehingga akan cepat sembuh setelah
proses penjahitan postpartum.
ENDOCRINE SYSTEM
Feminine Reproduction System
Glandula mammae merupakan organ yang memproduksi ASI dan terletak di dalam
mammae/payudara. Terdiri dari lobus glandula mammae dan jaringan adipose. Terdapat
ligamentum cooper yang membantu mendukung payudara.
a.
Dimulai dengan proses menarche atau episode pertama dari pendarahan menstruasi.
Dimulai ketika level GnRH meningkat.
b.
Berlangsung sekitar 28 hari
Terdiri atas 4 fase
1) Menstruasi
2) Fase proliferative
3) Fase sekretori
4) Kembali lagi ke menstruasi
Wanita dapat mengalami :
- Amenorrhea: keadaan tidak adanya siklus menstruasi,
- Menopause: berhentinya siklus menstruasi.
ENDOCRINE SYSTEM
Feminine Reproduction System
Pada siklus menstruasi yang normal, kadar estrogen dan progesteron darah menurun
Kadar hormon ovarium yang rendah dalam darah menstimulasi hipotalamus untuk mensekresi
gonadotropin releasing hormone (GnRH). Sebaliknya, GnRH menstimulasi sekresi folikel
stimulating hormone (FSH)
Tidak lama setelah haid dimulai, pada fase folikular dini, beberapa folikel berkembang karena
pengaruh hormon FSH yang meningkat. Peningkatan FSH disebabkan oleh regresi korpus
lutheum. Sehingga hormone steroid berkurang.
Dengan berkembangnya folikel, produksi estrogen meningkat. Hal ini menekan produksi FSH.
Pada saat tersebut LH juga meningkat, namun perannya pada tingkat ini membantu
pembuatan estrogen dalam folikel.
Perkembangan folikel berakhir setelah kadar estrogen dalam plasma meninggi.
Pada awalnya estrogen meninggi secara berangsur-angsur, kemudian dengan cepat mencapai
puncaknya.
Ini memberikan umpan balik positif terhadap pusat siklik dan dengan mendadak terjadi puncak
pelepasan LH (LH-surge) pada pertengahan siklus yang mengakibatkan terjadinya ovulasi. LH
yang meninggi menetap sekitar 24 jam dan menurun pada fase luteal
Dalam beberapa jam setelah LH meningkat, estrogen menurun dan mungkin inilah yang
menyebabkan LH menurun
Turunnya estrogen mungkin disebabkan oleh perubahan morfologis pada folikel atau akibat
umpan balik negative yang pendek dari LH terhadap hipotalamus.
LH-surge yang cukup saja tidak menjamin terjadinya ovulasi; folikel hendaknya pada tingkat
yang matang agar daoat dirangsang untuk berevolusi. Pecahnya folikel terjadi anatara 16-24
jam setelah LH-surge.
ENDOCRINE SYSTEM
Feminine Reproduction System
Pada Fase luteal, setelah ovulasi, sel sel granulose membesar membentuk vakuola dan
bertumpuk pigmen kuning (lutein), folikel menjadi korpus luteum.
Vaskularisasi dalam lapisan granulosa juga bertambah dan mencapai puncaknya pada hari 8-9
setelah ovulasi.
Luteinized Granulose cells dalam korpus luteum membuat banyak progesteron, selain itu
luteinized theca cells juga membuat banyak estrogen sehingga kedua hormone tersebut
meningkat pada fase liteal. Mulai 10-12 hari setelah ovulasi, korpus luteum mengalami regresi
berangsur-angsur disertai berkurangnya kapiler dan diikuti oleh menurunnya sekresi estrogen
dan progesteron.
a.
tergantung pada 2 hal:
1) Tergantung hormon
- Androgens and steroids
2) Tergantung pada faktor psikologis
b.
dipengaruhi oleh :
1) Stimulasi parasimpatis
- Pembengkakan darah di klitoris dan sekitar pembukaan vagina
- Erect nipples
- Cairan seperti mukosa diekstrusi ke dalam vagina dan melalui dinding
2) Orgasme tidak diperlukan untuk terjadinya fertilisasai
ENDOCRINE SYSTEM
Feminine Reproduction System
Definisi: keluarnya urin yang tidak dapat dikontrol/dikendalikan secara objektif dapat
diperlihatkan dan merupakan masalah sosial atau higienis.
Tekanan intravesika>intrauretra
Faktor penyokong kontinensia urin:u retra, vu, UVJ, sfingter uretra interna dan eksterna.
Paritas,menopause, usia, operasi panggul dan obesitas.
Aktifitas tubuh: batuk, bersin,meloncat,naik tangga dll.
Delirium Psychological
Infection Endocrine
Atrophic vaginitis Restricted mobility
Pharmacologic Stool impaction
Pemberian estrogen
Pemakaian pesarium
Operasi
ENDOCRINE SYSTEM
Feminine Reproduction System
Difinisi : turunnya alat genital karena hilangnya penunjang anatomi diafragma pelvis/vagina
KAUSA: Usia Lanjut, Defisiensi Estrogen, Trauma Persalinan, Genetik, Tekanan
Intraabdominal
RIWAYAT
- Peningkatan insidensi
- Peningkatan usia wanita/umur panjang
- Aktivitas seksual
- Rekontruksi vagina, fungsi kandung kemih dan rektum
a. Sistokel : merupakan benjolan pada dinding depan vagina yang disebabkan oleh
kelemahan dinding belakang kandung kemih.
b. Rektokel : benjolan pada dinding belakang vagina, disebabkan oleh kelemahan
dinding depan rectum
c. Enterokel : herniasi usus halus menuju lumen vagina
d. Prolapsus Uteri : penurunan uterus dan serviks melalui kanalis vaginalis menuju dari posisi
normalnya
e. Prolapsus Vagina : kondisi dimana struktur dari uterus ataupun vagina menjadi turun
f. Klasifikasi Prolapsus
Tingkat I : Didalam Vagina
Tingkat II : Di Introitus Vagina
Tingkat III : Di Luar Introitus
Prosidensia
ENDOCRINE SYSTEM
Feminine Reproduction System
Gambar18. Procidensia
ENDOCRINE SYSTEM
Biokimia Hormon
HORMON
- Merupakan mediator kimia yangmengatur
aktivitas sel / organ tertentu
- Alat komunikasi : lapor ke hipotalamus
hipofisishasil
ENDOCRINE SYSTEM
Biokimia Hormon
Bentuk Hormon
AKTIF BELUM AKTIF
Misal : Misal :
Estrogen Tiroid
Katekolamin Insulin
Aldosteron
Dll
Proinsulin Insulin
Jadi proinsulin ini tidak bisa digunakan sebelum dijadikan insulin terlebih dahulu. Molekul insulin
dan peptida C dihubungkan di dua tempat oleh ikatan dipeptida.Pemotongan awal oleh suatu
enzim yang mirip tripsin yang diikuti oleh beberapa pemotongan oleh enzim yang mirip
karboksipeptidase sehingga menyebabkan terbentuknya molekul insulin heterodimer rantai A dan
B dan peptida C.
Hormon
Dibuat oleh kelenjar atau sel
Ditransport melalui darah
Berjalan menuju sel target
Respon Fisiologik
Bisa dilihat pada gambar disamping bahwa terdapat
berbagai macam hormon dalam tubuh kita. Ada ACTH,
FSH, GH, LH, MSH, TRH, TSH dll. Nah yang membedakan
antara laki-laki dan wanita yaitu hormon pada testis dan
ovarium.
JARINGAN TARGET
Yaitu jaringan yang dapat memberikan tanggapan biokimiawi dan faal terhadap
hormon yang khusus.
Jumlah satu atau lebih
Contoh : 1. TSH ( di kelenjar tiroid),
2. Insulin (di otot, lemak, hepar)
Di dalam jaringan target ada RESEPTOR
ENDOCRINE SYSTEM
Biokimia Hormon
Hipofisis anterior
1. ACTH kortek adrenal 4. GH tulang
2. TSH thyroid 5. Prolaktin glandula
3. FLH, LH ovarium dan testis mammae
Hipofisis posterior
1. ADH tubulus ginjal
2. Oksitosis glandula mammae dan otot uterus
Insulin otot, hepar, dan jaringan lemak
RESEPTOR
Yaitu suatu molekul protein yangdapat mengenali hormon tertentu
Jumlah terbatas
Sifat ikatan : non kovalen , reversibel
Mempunyai afinitas tinggi terhadap hormon
Setelah berikatan dengan hormon akan berubah bentuk dan fungsi
Mempunyai dua domain (dominan pengenal dan domain penerus signal)
Domain pengenal mengikat ligan hormon dan regio kedua menghasilkan signal
yang menggabungkan/menghubungkan pengenalan hormon tersebut dengan beberapa
fungsi intrasel.mai
ENDOCRINE SYSTEM
Biokimia Hormon
TIPE I TIPE II
Contoh : Androgen, kalsitriol (vit.D), Perantara :
estrogen, glukokortikoid, 1. cAMP
mineralokortikoid, progesteron, dan Katekolamin, ACTH, ADH,Angiotensi II,
tiroid (T3 dan T4) Kalsitonin,hCG, FSH, LH, Glukagon,MSH, PTH,
TSH,Somatostatin.
Protein pengangkut : 2. cGMP
Albumin - aldosteron ANF (Paktor NatriuretikAtrial), NO (Nitrat
TBG – triyodotironin Oksida)
TBG – tiroksin 3. Ca/fosfatidilinositol, Asetilkolin,
SHBG – Estrogen katekolamin, ADH, gastrin, GnRH, oksitosin,
CBG – Hidrokortison TRH
4. Kinase/lint. FosfatCS, GH,
Prolaktin,Insulin, eritropoeitin
ENDOCRINE SYSTEM
Biokimia Hormon
Pertama harus diingat bahwa hormon tipe satu bersifat lipofilik atau larut lipid, nah otomatis si
hormon steroid ini akan mudah masuk ke membran plasma sel target, lalu menuju sitoplasma dan
disana dia terikat oleh reseptor yang disebut reseptor protein. Kemudian si hormon steroid ini
menuju nukleus dan akan berikatan lagi dengan reseptor yang disebut kompleks hormon reseptor
(dalam buku harper contoh hormon yang langsung nempel di sitoplasma adalah glukokortikoid,
dan yang langsung masuk ke nukleus adalah hormon tiroid dan asam retinoat). Nah nanti komplek
hormon reseptor akan mengaktivasi proses transkripsi dan diproduksilah si mRNA. mRNA akan
keluar sebagai protein baru. Sambil dilihat gambarnya ya..
KERJA HORMON TIPE II
Perlu diingat kembali bahwa hormon tipe dua bersifat hidrofilik/tidak larut lipid, sehingga dia tidak
mudah menyelonong masuk begitu saja, dia hanya bisa nempel di dinding membran plasma. Nah
maka dari itu dia membutuhkan bantuan yang di sebut second messenger ( bisa cAMP, cGMP,
kalsium dll) agar bisa masuk ke sel target. Dia juga akan dibantu oleh enzim yang aktivasinya
diperantarai oleh protein G.
ENDOCRINE SYSTEM
Biokimia Hormon
ENDOCRINE SYSTEM
Biokimia Hormon
Hipofise :
Terletak di dasar otak
Dikontrol oleh hipotalamus
Contoh : Contoh :
ADH / vasopressin TSH
Oksitosin ACTH
FSH
LH
PRL
Hormon hipofise
Ω TSH : merangsang perkembangan normal danaktvitas sekeresi kelenjar tiroid. TSH
dipicu TRH (thyrotropin releasing hormon)
Ω ACTH : merangsang kortek adrenal untukmelepaskan kortikosteroidDipicu CRH
(corticotropin Releasing hormon)
Ω Hal pemicu CRH : demam, hipolglikemi, stress
ENDOCRINE SYSTEM
Biokimia Hormon
PROLAKTIN
Merangsang produksi ASI
Jaringan target di payudara
Dipicu PRH , dihambat PIH (Prolaktin Inhibiting Hormon)
Adanya hisapan bayi hipotalamus pelepasan PRH hipofisis prolaktin
produksi ASI meningkat
ENDOCRINE SYSTEM
Biokimia Hormon
HORMON TIROID
Dihasilkan oleh kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid terbentuk dari folikel
yangmenghasilkan tiroglobulin (merupakan
prekursor T3 danT4)
Dalam sintesisnya diperlukan
iodin(komponen yang ada dalam tanah)
Sifat hormon tiroid : larut lemak
ENDOCRINE SYSTEM
Biokimia Hormon
MEKANISME KERJA
ENDOCRINE SYSTEM
Biokimia Hormon
HORMON PANKREAS
Kelenjar pankreas merupakan kelenjar bentuk trianguler yang berada di belakang lambung
Peran kelenjar pankreas :
a. Eksokrin (enzim pencernaan )
b. Endokrin (hormon)
GLUKAGON INSULIN
Dihasilkan sel alfa Dihasilkan sel beta
Terdiri dari 29 AA Terdiri dari 51 AA (2 rantaiAA +
Merupakan agen hiperglikemik utama jembatan disulfid)
Target : hepar Agen hipoglikemik
Target : hepar, otot, jaringan lemak
Peran : Peran :
Glikogenolisis Glikolisis
Glukoneogenesis Glikogenesis
Lipolisis Lipogenesis
Sintesis protein
KERJA GLUKAGON – INSULIN
Masih ingat kan mana yang menaikkan/menurunkan kadar glukosa? Diingat lagi ya bahwa glukagon
itu fungsinya untuk menaikkan kadar glukosa. Jadi nanti ketika glukosa turun maka tugasnya
glukagon untuk menaikkan glukosa darah menjadi normal kemblai. Begitupun dengan si insulin jika
glukosa darah naik tugas insulin untuk menurunkan glukosa darah menjadi normal lagi.
HORMON KORTEKS ADRENAL
Menghasilkan hormon steroid.
Terdiri dari :
a. Zona glomerulosa b. Zona fasciculata c. Zona retikularis
ENDOCRINE SYSTEM
Biokimia Hormon
MINERALOKORTIKOID
Hormon aldosteron : mempertahankan keseimbangan Na+
Cara :
Menurunkan ekskresi Na+ dari tubuh
Merangsang reabsorbsi Na+ oleh ginjal
Pengaturan :
Mekanisme Renin Angiotensin Aldosteron
RENIN ANGIOTENSIN ALDOSTERON
GLUKOKORTIKOID
Hormon kortisol : membantu melawan stress
Cara :
Menjaga kadar gula darah konstan
Mempertahankan volume darah dan mencegah perpindahan cairan ke
dalam jaringan
ENDOCRINE SYSTEM
Biokimia Hormon
Kortisol memacu :
Glukoneogenesis
Peningkatan glukosa darah, asam lemak dan asam amino
Mobilisasi asam lemak
Menghambat produksi dan kerja somatomedin pada tulang
Kelebihan kadar glukokortikoid menyebabkan :
Penekanan pembentukan kartilago dan tulang
Menghambat radang
Menekan sistem imun
Meningkatkan perubahan fungsi kardiovaskuler, neural dan
gastrointestinal
GONADOKORTIKOID
Hormon androgen / testosteron berperan :
Pubertas
Penampilan karakter seks sekunder
Merangsang seks pada wanita
HORMON MEDULLA ADRENAL
KATEKOLAMIN
Terdiri dari asam amino tirosin
Sifat larut air
Terdiri dari :
Epinefrin
Norepinefrin
Dopamin
BIOSINTESIS KATEKOLAMIN
ENDOCRINE SYSTEM
Biokimia Hormon
Efek katekolamin :
Meningkatkan frekuensi kontraksi miokardium
Meningkatkan iritabilitas miokardium
Relaksasi dan kontraksi miometrium uterus
Relaksasi otot polos (uterus, usus, vesica urinaria, trakea, dilatasi pupil)
Mengatur mobilisasi glukosa dan lemak darisimpanan (glikogenolisis,
lipolisis)
Ekskresi air, natrium, kalium, kalsium dan fosfatginjal
Efek lain katekolamin :
Mengatur sekresi hormon hipofisis anterior
Misal :
Dopamin inhibisi prolaktin
Epinefrin dan norepinefrin inhibisi sekresi Insulin
HORMON ADRENAL
HORMON OVARIUM
Ovarium menghasilkan :
1. Hormon estrogen
2. Hormon progesteron
Hormon terbanyak :
17 beta estradiol
Progesteron
OVARIUM (KORTEK) OVARIUM (MEDULLA)
Berisi sel benih primitif, calon sel Berisi calon sel interstitial dan sel teka
granulosa Sel teka : sumber utama 17 alfa
Sel Granulosa : sumber utama Estradiol hidroksiprogesteron, dan androstenedion
Type estrogen
Estradiol (E2),
Estriol
Estrone (E1).
Dari menarche sampai menopause , estrogen utama adalah 17β-estradiol.
Estradiol, estron, estriol meningkat sepanjang kehamilan
Wanita postmenopausal estrone lebih banyak daripada estradiol.
Estradiol dihasilkan dari testosterone danestrone dari androstenedione.
Estrone lebih lemah daripada estradiol
Mini Test
Hormon ini memiliki fungsi mencegah stress, dengan cara nenjaga kadar gula darah konstan serta
mempertahankan volume darah dan mencegah perpindahan cairan ke dalam jaringan. Hormon
ini adalah...
a. Hormon aldosteron c. Hormon tiroid
b. Hormon kortisol d. Hormon serotonin
c.
ENDOCRINE SYSTEM
Biokimia Hormon
BIOSINTESIS ESTROGEN
SINTESIS ESTROGEN
Estrogen dihasilkan terutama sejalan dengan perkembangan folikel, corpusluteum,
dan placenta.
Estrogen dalam jumlah kecil juga dihasilkan oleh sejumlah jaringan lain :
Hepar
Kelenjar adrenal
Kelenjar mammae
SEKRESI DAN TRANSPORT
Sekresi meningkat selama siklus menstruasi.
Protein pengangkut :
Estrogen SHBG (Sex hormon Binding Globulin)
Progesteron CBG (Cortisol binding globulin)
METABOLISME DAN EKSKRESI
Metabolisme estrogen terjadi di HEPAR (Perubahan estradiol dan estron menjadi
estriol)
Estradiol, estron dan estriol merupakan substratuntuk enzim konjugasi gugus
glukoronida dan sulfat hepar.
Steriod konjugasi larut air, diekskresikan ke empedu, feses, sedikit dalam urin.
Metabolisme progesteron terjadi di HEPAR ; Sekresi di urin (sebagai Na-
pregnanediol-20-glukoronida).
Steroid sintetik : 17 alfa –alkyl subtituted 19-nortestosteron , alat kontrasepsi oral.
Mini Test
Insulin merupakan salah satu hormon yang di produksi oleh pankreas. Dibawah ini merupakan
fungsi dari insulin kecuali:
a. Glikolisis
b. Glikogenesis
c. Lipogenesis
d. Sintesis protein
e. Glukogenesis
ENDOCRINE SYSTEM
Biokimia Hormon
BIOSINTESIS PROGESTERON
ENDOCRINE SYSTEM
Biokimia Hormon
ENDOCRINE SYSTEM
Biokimia Hormon
PERAN HIPOTALAMUS-HIPOFISIS
HORMON PLACENTA
Hormon hCG (human choriogonadotropin)
Dihasilkan sel sinsitiotrofoblas placenta
Dasar tes kehamilan
Meningkat dalam darah dan urin segerasetelah
implantasi ovum.
PERSALINAN
Estrogen dan progestin mempengaruhi kontraktilitas uterus .
Katekolamin menginduksi persalinan.
Oksitosin merangsang kontraktilitas uterus (untuk memudahkan persalinan). Pada
kehamilan cukup bulan ada 100 kali reseptor oksitosin dalam uterus daripada awal
kehamilan.
Serviks mengalami dilatasi mencetuskan refleks merangsang lepasnya
oksitosin,kontraksi uterus.
Terjadi perubahan lingkungan pada anak dan ibu secara drastis setelah persalinan.
Kadar progesteron dan estriol turun sesudahplasenta lahir.
PERKEMBANGAN KELENJAR MAMMAE DAN LAKTASI
Estrogen menyebabkan perkembangan duktus dan progestin merangsang alveole.
Progesteron menghambat sekresi dan produksi air susu pada kehamilan lanjut.
Laktasi mulai ketika kadarnya turun setelah persalinan.
Kadar prolaktin turun sesudah partus, tetapi dapat dirangsang selama proses
menyusu.
Oksitosin merangsang kontraksi mioepitel yang mengelilingi duktus alveolaris,
sehingga ASI keluar dari kelenjar.
MENOPAUSE
℗ Pada usia 53, terjadi hilangnya fungsi folikel dan ovarium. Tidak ada sumber
alternatif progesteron. Kadar estron tidak cukup menekan gonadotropin hipofisa,
sehingga meningkatkan LH dan FSH( tanda pasca menopause).
℗ Estron tidak mampu mencegah atrofi jaringan seks sekunder (epitel traktus
urinariun dan vagina).
℗ Sering terjadi osteoporosis
ENDOCRINE SYSTEM
Thyroid Disorder
Bismillahirrohmaanirrohim
Materi kali ini dr.haryono membahas mengenai beberapa penyakit dari kelenjar tiroid.
Selamat belajar teman-teman jangan lupa berdo’a terlebih dahulu.
ENDOCRINE SYSTEM
Thyroid Disorder
Aspek Emosional
Tingkah laku merupakan suatu tanda yang terlihat pada ganggguan tiroid
Hypothyroid biasanya cenderung merasa gugup
Hipertiroid menimbulkan perasaan kelelahan dan depresi
Beberapa gangguan tiroid berkembang secara bertahap dan ada jeda waktu sebelum
mereka menghilang setelah perawatan telah dimulai.
Keperluan dalam monitoring
• Perlu monitoring sepanjang hidupnya
• Meskipun pengobatan sudah sempurna, namun perlu diskusi perlunya follow up dengan
keluarga, dokter maupun spesialis.
Tujuan skrining pada bayi baru lahir
Satu bayi di 4000-5000 sedang diidentifikasi di Kanada dengan skrining test. Keterbelakangan
mental yang serius & cacat pertumbuhan merupakan hasil dari hipotiroidisme kongenital yang
sedang dicegah. Oleh karenanya identifikasi dan perawatan dini adalah hal yang sangat perlu
dilakukan bagi bayi baru lahir.
Over view of thyroid function
Hormon Tiroid
• Peptida yang mengandung iodine, yang terpenting ada 2 hormon,
yaitu :
– Tetraiodothyronine (thyroxine atau T4)
– Triiodothyronine (T3)
Hormon tersebut penting bagi kehidupan & memiliki efek pada
metabolisme tubuh, pertumbuhan dan perkembangan.
Iodine
• Memegang peranan penting dalam fungsi glandula thyroid
• Merupakan komponen utama hormon thyroid & penting untuk
produksi mereka
• Berasal dari air yang diminum & makanan yang dimakan. Di daerah yang kekurangan iodine,
iodine harus ditambahkan ke garam dapur
• Kelebihan iodine dalam makanan akan memperburuk penyakit tiroid autoimun
Goitre
• Tidak selalu berindikasi penyakit, semenjak pembesaran thyroid dapat juga disebabkan
keadaan fisiologis seperti pubertas dan kehamilan.
ENDOCRINE SYSTEM
Thyroid Disorder
Hypothalamic-Pituitary-thyroid axis
Glandula thyroid dipengaruhi oleh hormon yang diproduksi oleh 2 organ lain:
1. Pituitary gland→thyroid stimuting hormone (TSH)
2. hypothalamus→thyrotropin releasing hormone (TRH)
Bila hormon thyroid turun dalam darah, maka akan dideteksi oleh hypothalamus & pituitary.
TRH dilepaskan lalu memacu pituitary untuk melepaskan TSH. Kenaikan TSH memacu thyroid
menghasilkan hormon thyroid, alhasil kadarnya dalam darah kembali normal. Hormon dari ketiga
organ tersebut membentuk “hypothalamic-Pituitary-Thyroid axis”. Normalnya, TSH akan
menaikkan uptake iodine oleh glandula tiroid & menaikkan produksi hormon thyroid. Bila kadar
iodine dalam makanan rendah, insuffisiensi hormon thyroid TRH mengakibatkan TSH dilepaskan
dalam jumlah yang lebih banyak.
TSH juga menyebabkan pertumbuhan sel-sel thyroid. Oleh karena itu masyarakat yang hidup
di daerah yang kurang iodine terhadap goitre sehingga dapat memproduksi hormon untuk fungsi
tubuh normal. Sekresi TSH menstabilkan pada kadar tinggi.
Kasus utama pada gangguan tiroid, diantaranya :
1. Hyperthyroidism
2. Hypothyroidism
3. Euthyroidism (fungsi tiroid nya normal)
Kelainan glandula thyroid umumnya sekitar 1-5% populasi. Semua gangguan thyroid lebih banyak
terdapat pada wanita daripada laki-laki. Autoimmune disorders yang
paling banyak terjadi oleh karena disfungsi thyroid. Causanya biasanya
karena protein abnormal (antibodies), leukosit yang bergerak bersama
memacu atau merusak glandula thyroid. Yang termasuk jenis ini yaitu
Graves’ disease & Hashimoto’s thyroiditis
Hashimoto’s thyroiditis
Goitre pada penyakit ini disebabkan oleh akumulasi sel-sel
leukosit & cairan (inflamasi) dalam glandula thyroid, sehingga menyebabkan destruksi sel-sel
thyroid & akhirnya terjadi kegagalan tiroid (hypothyroidism).
ENDOCRINE SYSTEM
Thyroid Disorder
Awalnya produksi hormon thyroid turun, lalu TSH akan naik, dan goiter pun dapat berkembang.
Pada tahap akhir, goitre dapat menghilang oleh karena destruksi progresif thyroid.
Nodul pada tiroid dapat berupa (??) :
– Kadang-kadang pembesaran thyroid terbatas pada salah satu lobus thyroid, lobus
sisanya normal. Causa terbanyak adalah cyste atau nodule yang bisa benign atau
malignant.
– Kadang-kadang juga ditemukan banyak nodule disebut “multinodular goitre”,
Modifikasi genetik protein biasanya melibatkan pertumbuhan & fungsi thyroid
yang dapat ikut berperan dlm phenomena ini.
Bagaimana cara menegakkan diagnosis ?
a. Investigasi laboratorium penyakit tiroid
Penggunaan yang paling penting dari tes laboratorium adalah;
1. Untuk mengkonfirmasi diagnosis klinis penyakit tiroid
2. Untuk memantau pasien dengan penyakit tiroid yang
telah dirawat;
3. Untuk memilah, apakah kemungkinan bisa dihilangkan
atau tidak oleh dokter bedah, mereka nodulnya bisa saja
berupa nodul tunggal yang mungkin menjadi ganas
Pengukuran TSH
Uji TSH mampu memisahkan hipotiroid & hiperthyroid
pasien dari individu normal. Pada dasarnya sebuah TSH yang
normal dapat menyingkirkan penyakit tiroid primer. Bila TSH
naik cenderung hypothyroid, bila turun hyperthyroid. Jarang kadar TSH bisa diturunkan oleh obat
(spt kortikosteroid) atau psychiatric berat atau penyakit nonthyroid. Keadaan tersebut sangat
jarang ditemukan.
b. Pengukuran T4 atau T3
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menetapkan kelainan thyroid. Kenaikan T3 atau T4
berhubungan dengan rendahnya kadar TSH yang mengakibatkan hyperthyroidism. Kenaikan TSH
berhubungan dengan T4 yang rendah sehingga menyebabkan hypothyroidism. Semenjak TSH assay
digunakan sebagai primary test, dokter telah mengidentifikasi penderita yang mempunyai TSH
rendah atau tinggi berhubungan dengan kadar T3 & T4 normal.
c. Thyroid hormone binding protein
Sirkulasi hormon thyroid hubungannya dengan protein yang mengikat hormon thyroid.
Merupakan porsi yang tak terikat/bebas dan akan menjadi aktif bila sampai pada jaringan; kadarnya
<1% dari hormon thyroid total. Pada keadaan tertentu seperti kehamilan atau oral kontraseptif tab,
kenaikan estrogen atau female sex hormon bisa berhubungan dengan kondisi tersebut, yaitu
dengan meningkatkan thyroid hormon binding protein. Pada kodisi tersebut T3 & T4 lebih tinggi,
sebab tubuh akan melakukan kompensasi dengan menaikkan produksi T3 & T4 sehingga kadar
hormon yang bebas normal, tapi TSH tidak berubah.
d. Radioactive iodine Uptake & thyroid Scan
Kelenjar tiroid mengambil yodium & membuat hormon tiroid. Yodium radioaktif itu akan
diambil & dimetabolisme oleh tiroid dengan cara yang sama. Dosis iodine radioactive 20-25%
diberikan oral, diambil selama 24 jam. Hal ini diukur dengan menghitung radioaktivitas atas
glandula tiroid sesudah 24 jam. Tes ini aman selama dosisnya amat kecil, tetapi tidak boleh
diberikan kepada orang hamil.
Test ini membedakan diantara causa permanent dari hyperthyroid seperti Grave’s diseases
(the iodine uptake is elevated) & temporary cause seperti thyroiditis (is low). Sebagai alternatif,
glandula dapat difoto atau imaged & penyebaran dalam glandula of radio labelled tracer dapat
dicatat yang kemudian disebut thyroid scan. Biasanya thyroid scan digunakan bersama iodine
uptake, untuk memberi bentuk & ukuran glandula thyroid yang lengkap berdasarkan fungsinya.
ENDOCRINE SYSTEM
Thyroid Disorder
e. Thyroid imaging
Dapat dilakukan dengan ultrasound, yang amat sensitif, &
memberi informasi yang tepat ukuran & bentuk thyroid & nodules, CAT
scans & MRIs dapat juga memberi informasi adanya nodules, tetapi
bukan pilihan pertama. Karakteristik nodules tertentu dari ultrasound
glandula thyroid dapat memberi informasi tambahan tentang resiko
menjadi cancer.
f. Thyroid antibody
Kebanyakan penyakit ini mengakibatkan disfungsi thyroid, yang
disebabkan oleh penyakit autoimmun. Antibody thyroid merupakan
protein darah yang bereaksi terhadap protein tertentu dari penderita
sendiri (antigen) dalam glandula thyroid. Pada penderita thyroiditis
Hashimoto, causa utama hypothyroidism, kadar antibody tinggi,
biasanya terdapat & marker proses autoimmune.
Kadar antibody rendah kadang dijumpai pada wanita normal
yang lebih tua & tidak perlu menunjukkan gejala klinik Pada
penderita Graves’ hyperthyroidism mempunyai circulating thyroid
antibodies yang beraksi seperti TSH & mengakibatkan over fungsi
sel-sel thyroid.
g. Biopsi thyroid
Umumnya digunakan sebagai investigasi tahap awal
terhadap penderita thyroid nodules. Dapat dilakukan dengan atau
tanpa ultrasound guidance. Faktor utama keberhasilan biopsi ini
pengalaman dari individu yang melakukan biopsi serta pathologist
yg memeriksa sediaan.
Hypothyroidism
Ada 4 causa utama, yaitu :
1. Thyroiditis Hashimoto, penyakit autoimmune dengan causa proses inflamasi
2. Terapi Grve’s hypothyroidism dengan radioactive iodine atau bedah
3. Kelahiran bayi tanpa glandula thyroid (congenital)
4. Surgical removal as a treatment for thyroid cancer
Hypothyroidism dapat juga disebabkan oleh penyakit baik
glabdula pituitary maupun hypothalamus. Hal ini karena fungsi
normal glandula thyroid tergantung pengaturan sekresi TSH
dari glandula pituitary & TRH dari hypothalamus. Bentuk lain
yang penting, tapi sementara hipotiroidisme ini bisa terjadi
dengan postpartum thyroiditis ataun thyroiditis subakut.
Gambaran klinik
Efek Hypothyroidism kurang lebih 2%, prevalensinya
meningkat dengan umur. Tanda dan gejala yang terjadi karena
adanya defisiensi sekresi hormon thyroid & semua proses metabolisme yang menurun. Nafsu
makan jelek, intoliren terhadap dingin, kulit kering dan kasar, rambut rapuh/rontok, kelelahan,
parau, suara serak, sembelit, & kelemahan otot; myxedema, refleksnya sangat lambat & denyut
jantung yang lambat.
Ukuran Glandula thyroid ini bisa normal, meningkat (goitre) atau nonpalpable. Penderita bisa
mempunyai retensi memory yang jelek. Diagnosis hypothyroidism di konfirmasi dengan ditemukan
kenaikan kadar TSH.
ENDOCRINE SYSTEM
Thyroid Disorder
Bayi baru lahir diperiksa dengan menggunakan “heelpad blood-spot test” Neonatal
hypothyroidism dengan causa pada kebanyakan bayi biasanya karena absen-nya atau kurang
berkembangnya si glandula thyroid.
Pada kasus lain, protein perlu untuk produksi hormon thyroid yang gak berfungsi dengan
benar. Hormon thyroid esensial berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan otak. Selama
kehamilan hormon thyroid maternal akan menembus placenta & melengkapi kebutuhan fetal.
Neonatal dengan hypothyroidism yang tidak diobati, berkembang menjadi cretinism
dengan karakteristik dengan defect body & mental, termasuk retardasi mental, poor vision, kulit
kering tebal, lidahnya menonjol (wleeeee), kelemahan otot, lesu dan kelelahan yang parah. Bila
si bayi ini terdiagnosis & diobati segera setelah lahir, pertumbuhan dan perkembangan mental
relatif bisa normal. Alhamdulillah.
Subclinical hypothyroidism
Hipotiroidisme ini cukup umum, & dapat mewakili diagnosis klinis yang menantang. Yang
terpenting bahwa kenaikan kadar TSH dengan normal kadar hormon thyroid. Mungkin tanpa gejala
atau gejala yang sangat samar ( gak jelas) yang menyertai kondisi ini. Penting untuk membuat
koreksi diagnosis karena pengobatan sudah dimulai biasanya seumur hidup. TSH merupakan
marker yang sangat sensitif, bahkan hypothyroidism derajad kecil.
Treatment
Pengobatan melibatkan thyroid hormone replacement dalam bentuk pil kecil setiap hari
sepanjang hidupnya; berbentuk thyroxin/T4 (Eltroxin, synthroid atau euthyrox) suatu hormon
sintetik yang few impurities, efek sampingnya sangat sedikit & hampir tidak memberikan reaksi
alergi. Rata-rata dosis pengganti thyroxine dewasa 1.6 µg/kg BB. Kebanyakan penderita tidak
memerlukan tambah T3 (Cytomel) selama T4 dikonversi menjadi T3, dosisnya memberikan T3
normal. Pemeriksaan TSH periodik digunakan untuk menentukan bahwa pengobatan thyroxin
selanjutnya cukup adekuat. Stress, hamil, atau sakit terkadang dapat menaikan kebutuhan hormon
thyroid. Kelebihan thyroxin bisa menyebabkan si pasien hyperthyroidism; dimana gejala
hypothyroidism terlalu sedikit. Dosis terkoreksi ditentukan dengan mengukur kadar TSH 5-6
minggu sesudah dosis awal atau perubahan dosis.
Bentuk lain dari hormon tiroid
Triiodothyronine (T3) yang lebih potent dari pada thyroxin, kadang juga diberikan. Obat ini
mempunyai short life span dalam darah, oleh karena itu pengaruhnya tidak lebih dari 24 jam. Bila
diberikan pada penderita tertentu biasanya disertai dengan pengganti T4. Terapi hypothyroidism
dengan causa failure of the pituitary or the hypothalamus juga termasuk thyroxin.
Thyroid nodules
Thyroid nodules adalah pembengkakan dalam glandula tiroid. Bisa Tunggal atau ganda
dimana kasus tersebut merupakan bagian dari "multinodular goiter". Multinodular goitre bukan
tidak biasa pada orang dewasa, tetapi kadang tanpa gejala. Single nodular juga biasa terdapat kira-
kira 5% populasi. Prosentasi thyroid nodules lebih tinggi bila deteksi
dengan ultrasound. Meskipun cancer jarang, hal ini merupakan
alaasan utama untuk menyelidiki thyroid nodules
ENDOCRINE SYSTEM
Thyroid Disorder
Oleh karena sisa glandula thyroid normal, maka fungsi thyroid normal, penderita tidak
hyper/hypothyroid.
Gambaran klinik
• Nodul tiroid biasanya kecil & tidak sakit; tidak menyebabkan nyeri tekan di leher.
Kebanyakan penderita tidak memperhatikan pembengkakan, yang biasanya ditemukan
oleh dokter bila ceck up.
• Thyroid nodules biasanya firm, smooth & mudah dirasakan bila cukup besar.
• Nodules yang lebih kecil biasanya terdeteksi hanya dengan ultrasound; sisa glandula
merasa normal.
Treatment
Non-malignant nodule : terutama terdiri dari pengawasan
- Bila nodule membesar, perlu biopsi ulang, dapat
diusulkan pembedahan.
- Periodic surveillance of TSH juga disarankan
Suggestive keganasan nodule perlu dibuang. Bila hasil PA
menunjukan bahwa tiroidnya itu malignan, maka sisa
thyroid perlu dibuang; kalau perlu pengobatan tambahan.
Multinodukar goitre
Ultrasound dapat membantu mengidentifikasi terhadap worrisome
feature. Bila gambaran tersebut tidak ada, nodule terbesar biasanya
dibiopsi. Kadang diberikan radioactive iodine untuk penderita yang
toksik oleh karena kenaikan produksi hormon thyroid
ENDOCRINE SYSTEM
Thyroid Disorder
THYROIDITIS
Hashimoto’s thyroiditis
Inflamasi glandula thyroid mempunyai banyak kausa, yang paling banyak Hashimoto’s
thyroiditis. Gangguan inflamasi khronik glandula thyroid ini disebabkan oleh kelainan antibodies
darah & sel-sel leukosit menyerang & merusak sel-sel thyroid; akibatnya disebut autoimmune
destruction atau hypothyroidism atau underactive thyroid functioning
Gambaran klinik
Penderita Hashimoto’s thyroiditis biasanya masih muda, setengah umur, atau wanita yang
lebih tua dan tanpa gejala. Pada stadium awal terhadap goitre yang firm, sedikit tidak teratur &
kadang sedikit lembut. Pada stadium selanjutnya thyroid menjadi kecil tidak teraba.
Laboratory test
Diagnosis dikonfirmasi dengan ditemukan kadar antibodies darah tinggi. Diagnosis dengan
biopsi, kadar TSH darah yang mengontrol fungsi thyroid dan pertumbuhan. Wanita usia 50 th lebih
perlu test penyaring secara periodik untuk mengetahui adanya dysfungsi thyroid.
Treatment
Mengganti hormon thyroid yang hilang dengan diberikannya thyroxine. Dengan diberi pill
yang mengandung thyroxine. Bila dysfungsi ringan, dosis cukup 50-75µg/hari. Dosis pengganti rata-
rata untuk dysfungsi yang berat 1.6µg/kgBB. Bila penderita terdapat hypothyroidism & goitre,
biasanya goitre menghilang setelah pengobatan 6-18 bulan. Bila dosis sudah diberikan, minimal
harus kontrol setahun sekali, untuk mengetahui apakah dosis thyroxine masih adekuat.
Subacute thyroiditis
Penyakit ini sepersepuluhnya dibanding Hashimoto’s thyroididtis. Bentuk transient
thyroiditis yang mengakibatkan hyperthyroidism tetapi tidak perlu terapi dengan radioactive
iodine atau thyroidectomy. Ada bukti bahwa subacute thyroiditis disebabkan oleh infeksi virus
selama penderita punya infeksi tenggorokan beberapa minggu sebelum thyroiditis. Keadaan ini
terjadi dalam epidemi kecil, biasanya disertai infeksi virus yang diketahui.
Gambaran klinik
Ada 3 fase, tetapi beberapa diantaranya dapat tanpa
perhatian oleh karena gejala ringan. Fase awal hyperthyroidism
diikuti hypothyroidism kemudian fungsi kembali normal. Gejala
awalnya berupa pembengkakan dan juga nyeri pada kelenjar tiroid &
hipertiroidisme dengan gejala seperti intoleransi panas termasuk
gugup, jantung berdebar dan kelemahan. Gejala hyperthyroidism
oleh karena berkurangnya hormon thyroid dari sel-sel thyroid yang
rusak sebagai akibat infeksi viral. Pada pemeriksaan awal penderita
sangat lembut, ada pembengkakan pada thyroid glandula nya &
gejala ringan hyperthyroidism.
Laboratory test
Diagnosis hyperthyroidism dapat dikonfirmasi dengan tingginya kadar thyroid hormone
darah. ESR sangat berguna untuk keadaan ini; >80 pada fase inflamasi. The radioactive iodine
uptake test → sangat ↓ (normal 15-20%); pada subacute thyroiditis biasanya < 1%, ok sel-sel
terinfeksi virus tak dapat to uptake iodine.
ENDOCRINE SYSTEM
Thyroid Disorder
Treatment
Bentuk yang lebih ringan aspirin atau non-steroidal anti inflamatory drug, diberikan untuk
inflamasi, swelling dan sakit. Penderita dengan gejala berat dapat diberikan steroid. Beta blocker
untuk gejala hyperthyroid, tapi kontra-indikasi untuk asma. Selama fase hypothyroid perlu
diberikan thyroxine yang diikuti dengan fase hyperthyroid.
Silent thyroiditis
Kasus thyroiditis lain yang sering terjadi seperti subacute thyroiditis, adalah silent
thyroiditis. Tanpa gejala inflamasi thyroid. Penderita mula-mula hyperthyroid dengan gejala seperti
Graves’ hyperthyroidism kemudian melalui fase hypothyroid sebelum penyembuhan selesai.
Keberadaan thyroid antibody seperti yang tampak pada thyroiditis Hashimoto adalah faktor resiko
untuk hypothyroidism persisten.
Postpartum thyroiditis
Sering terjadi pada wanita dengan riwayat penyakit thyroid yang habis melahirkan. Pada
keadaan tersebut silent & postpartum thyroiditis seperti Hashimoto’s thyroiditis kecuali glandula
cenderung ke arah penyembuhan & pengobatan hormon tiroid perlu diberikan beberapa minggu.
Meski demikian dapat dibedakan dari subacute thyroiditis in recurrences are common (10%) &
progression to permanent hypothyroidism is more frequent (10%).
Gambaran klinik
Penyakit ini disebabkan pengaruh kelebihan hormon thyroid terhadap fungsi dan
metabolisme tubuh, termasuk ini: penurunan berat badan; gugup; iritabilitas; intoleransi terhadap
cuaca panas; keringat berlebihan; kegoyahan; kelemahan otot; nadi cepat; hilangnya lemak tubuh
& musc massal; gondok; tremor halus jari & panas; lembab; kulit berbeludru. Opthalmopathy ini
yang paling terkenal, untung hanya 5% yang berat, gejalanya dapat berupa mata yang merah berair
dengan kelopak yang bengkak.
Pengaruh hormon thyroid terhadap tubuh sangat bervariasi, semua proses metabolism
meningkat; misal nadi >100; atrial fibrilation; diarrhoea; keringat berlebihan, irritable & nervous;
penderita kehilangan berat badan oleh karena intake makanan tidak meningkat dengan kenaikan
pemecahan protein tubuh. Akhirnya penderita menjadi kurus, hot, goitre; gambaran klinik yg cepat
dikenal oleh setiap dokter.
Treatment
Karena graves hyperthyroidism secara genetik ditetapkan kelainan system imun,
permasalahan menjadi kompleks tak ada pengobatan spesifik terhadap kelainan yang melatar
belakangi. Selama mengakibatkan stimulasi fungsi thyroid, pengobatan perlu menghentikan
ENDOCRINE SYSTEM
Thyroid Disorder
produksi hormon thyroid, dengan obat anti thyroid, destruksi sel-sel thyroid dengan iodine
radioctive atau thyroidectomy
Radioactive iodine
Sejauh ini RI termasuk pengobatan yang sederhana dan paling nyaman, tetapi penggunaan
pada remaja dan anak-anak harus hati-hati karena pengaruh radiasi. Biasanya digunakan pada usia
>40 th, tidak terjadi pengaruh yang buruk. Biasanya diberikan dalam bentuk kapsul. Dosis dihitung
dari ukuran goitre & 24 jam iodine uptake yang diperoleh dengan thyroid uptake test. ; karena
untuk memberikan efek yang seutuhnya itu perlu beberapa minggu, kadang perlu diberikan tab
antithyroid sampai terjadi full effect.
Diharapkan sesudah terapi radioactive iodine, sisa thyroid glandula dapat berfungsi normal..
Kadang 10-20% penderita glandula menjadi overactive lagi selama abnormal stimulating antibody
masih diproduksi oleh limphocyt. Penderita lain bisa glandula thyroid menjadi underactive
(hypothyroidism). 80% semua penderita Graves disease ssd radioactive iodine treatment 1-10 th
selama hidupnya thyroid hormone replacement therapy.
Antithyroid drug
Umumnya digunakan untuk anak & remaja usia <20-25. Ada dua kelemahan utama pada
pengobatan ini, yaitu:
1. Penderita harus diobati tab untuk bbp bulan/tahun; rekomendasi waktu pengobatan 12-18
bulan
2. Bila pengobatan dihentikan, kesempatannya hanya 50% bahwa penyakit tidak flare up lagi.
Penderita tersebut perlu pengobatan tambahan.
Pengobatan lain untuk mengobati gejala hyperthyroid: propanolol atau beta blocker lainnya.
Yang menghentikan pengaruh kelebihan hormon thyroid terhadap jantung; tekanan darah &
sistem saraf, tetapi tidak berpengaruh langsung thd gld thyroid. Kontraindikasi nya untuk asma,
sebaiknya dihindari yaaaa.
Thyroidectomy
80% penderita < 20 th yang terjadi hyperthyroid sesudah diobati dengan antithyroid drug,
direkomendasi thyroidectomy. Juga terhadap penderita yang goitrenya besar sehingga
menyempitkan trachea atau esophagus. Pasca operasi perlu diberikan thyroxine selama hidupnya.
Other cause of hyperthyroidism
• Thyroiditis karena infeksi virus, dimana hyperthyroidism disebabkan oleh pecahnya thyroid
hormone dari kerusakan/bengkak gld thyroid
• Silent thyroiditis yang terjadi pada masa postpartum
Gambaran klinik
Mata sakit, merah berair terutama terhadap cahaya
matahari atau angin. Kelopak mata radang & bengkak. Oleh
karena otot mata bengkak, mata tak dapat digerakan normal.
Penglihatan double vision.
Laboratory test
Test khusus nya tidak ada, yang pasti terdapat gangguan pada antibody nya yang sama
dengan Graves hyperthyroidism sebagai marker penyakit ini.
ENDOCRINE SYSTEM
Thyroid Disorder
Natural history
Mata cenderung “burn out”; dalam kasus ini hasilnya memuaskan meski tidak diobati.
Pengaruh penyakit mata ini tergantung umur, jenis kelamin, pekerjaan penderita. Merokok
merupakan faktor resiko pada penyakit yang berat.
Treatment
• Tidak memuaskan, karena hyperthyroidism seolah-olah mempengaruhi penyakit mata,
penting untuk secepatnya mengobati hyperthyroidism, tetapi menghindari
hypothyroidism.
• Harus diobati dengan obat keras seperti steroid atau obat immunosuppresive untuk
mencegah terjadinya pembengkakan saraf mata & kebutaan.
• Pemberian corticosteroid intravena lebih menguntungkan daripada oral, karena
corticosteroid lebih efektive & efek sampingnya lebih sedikit.
ENDOCRINE SYSTEM
Thyroid Disorder
Congenital hypothyroidism
Pengaruhnya 1 diantara 4000 bayi baru lahir, dipergunakan menjadi kausa utama dari mental
disabilities. Pertumbuhan otak anak tergantung dari kadar normal hormon tyroid.
Uji saring: a thyroid blood test (TSH atau T4) secara rutin dikerjakan (on small heel-prick blood
sample) pada hari ke-2 dan ke-5 ssd lahir. Bila hasil TSH tinggi atau T4 rendah, perlu konfirmasi
dengan mengulang blood test
Congenital Goitre
Meskipun penderita mungkin hypothyroid, tetapi fungsi thyroid normal & hanya kelainan
pembesaran thyroid, salah satu keadaan tsb dikenal sbg Pendred syndrome disertai dengan
hilangnya pendengaran yang mungkin bisa heriditer.
ENDOCRINE SYSTEM
Thyroid Disorder
Thyroid cancer
Nodul tiroid perempuan lebih umum daripada laki-laki, laki-laki memiliki risiko lebih besar
daripada perempuan untuk kanker terjadi di nodul tiroid.
Type thyroid cancer
• Differentiated thyroid cancer (papillary, follicular or mixed form), 5-10% punya riwayat
positip;
• Anaplastic thyroid cancer, jarang dengan prognosis jelek kadang berkembang dari limfoma
kel thyroid dengan metastase dari cancer lainnya;
• Medullary thyroid cancer, berasal dari sel C yang terdapat dalam thyroid.
Alhamdulillahirobbil’alamin
Selamat belajar, mohon maaf jika banyak kekurangan...
ENDOCRINE SYSTEM
Thyroid Disorder
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (I)
Bismillahirrohmanirrohim...
Kali ini kita akan belajar tentang Endokrin dari sisi Patologinya. Sudah kita ketahui bersama, bahwa
endokrin, ada di banyak tempat, mulai dari atas ada hipofisis, tiroid, paratiroid, adrenal, dan di
ovarium.
HIPOFISIS (PITUITARY GLAND)
Di samping adalah anatomi dari hipofisis (B). Punya singgasana
namanya sella turcica. Hipofisis dibagi menjadi 2 bagian:
1. Anterior (Adenohipofisis)
Bagian yang lebih besar, hipofisis anterior
(adenohypophysis), di bagian atas. Gambar di sebelah kanan
menunjukkan aspek superior dari hipofisis .
2. Posterior (Neurohipofisis)
Posterior hipofisis (neurohypophysis) adalah bagian yang
lebih kecil di bagian bawah.
1. Adenohipofisis
Adenohipofisis terdiri dari:
Sel asidofilik (yang tercat pink) mensekresi:
o Hormon Pertumbuhan (Growth Hormone)
o Prolaktin, yang menyebabkan kelenjar susu
menghasilkan atau memproduksi ASI
Sel basofilik (yang tercat ungu tua) mensekresi:
o Corticotrophin (ACTH)
o Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
o Gonadotrophins, yang terdiri dari Follicle Stimulating
Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH)
Chromopobes berwarna pucat pada bagian
sitoplasmanya
*(oh ya, baca materi ini alangkah baiknya sambil buka slide dosen ya,
soalnya MISC kita kan masih monochrome niiiih. Judul slide BLOK
ENDOCRINEprak slide 68-78)
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (I)
2. Neurohipofisis
Neurohipofisis yang ditampilkan di sini
menyerupai jaringan saraf, dengan sel glial,
serabut saraf, ujung saraf, dan butiran
neurosecretory intra-axonal. Hormon vasopresin
(hormon antidiuretik, atau ADH) dan Oksitosin
dibuat di hipotalamus (nukleus supraoptik dan
paraventrikular) diangkut ke dalam butiran
neurosecretory intra-axonal dimana mereka
dilepaskan.
Jaringan otak dengan serabut-serabut saraf
Hipofisis posterior (pars nervosa/
neurohypophysis) terlihat seperti jaringan yang khas. Para pituicytes adalah sel glial. Herring
bodies melebar ke akson terminal dari hipotalamus.
Pada hipofisis posterior, hormon yang dilepaskan disini, dibuatnya di hipotalamus, tidak seperti
hipofisis anterior yang menghasilkan hormon sendiri. Hormon tersebut terdiri dari:
Oksitosin yang berperan pada kontraksi otot polos uterus dan glandula mammae.
Vasopresin atau ADH (Anti Diuretic Hormone) dari namanya aja udah ketahuan hormon ini
berperan untuk menurunkan volume urin dan meningkatkan tekanan darah.
Adenoma Hipofisis
Lesi massa yang dibatasi di sela tursika adalah adenoma
hipofisis. Meskipun adenoma hipofisis ini termasuk jinak,
mereka bisa membuat masalah baik dari efek massa
(biasanya masalah penglihatan mulai menekan kiasma
optik dan/atau sakit kepala) atau dari produksi hormon
seperti prolaktin atau ACTH.
Penampakan mikroskopis dari adenoma hipofisis. Perhatikan penampilan monoton dari sel-
sel kecil berbentuk bulat.
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (I)
PANKREAS
Kalo pankreas ini lebih berkaitan ke penyakit DM. Seperti yang kita ketahui, penyebab DM
salah satunya adalah karena kekurangan hormon insulin yang seharusnya digunakan untuk
mengantarkan si glukosa ke tempat glukosa akan dioksidasi, akibatnya akan terjadi hiperglikemia
ekstrasel.
Gambar di samping adalah bentuk normal
pankreas secara histologi. Disana terdapat
Islet Pankreas atau pulau Langerhans yang
dikelilingi oleh jaringan acinar eksokrin
pankreas. Islet ini terdiri dari 4 sel yang
mensekresi hormon, yaitu: sel alpha akan
mensekresi glukagon, sel beta mensekresi
insulin, delta sel mensekresi somatostatin,
sel PP (Polipeptida Pankreas) mensekresi
polipeptida pankreas.
Produk yang keluar dari Sel Islet dan Aksi fisiologis mereka
Mol.
Cell Produk sekretori Aksi Fisiologis
Wt.
Alpha Glucagon 3500 Katabolik, merangsang glikogenolisis &
glukoneogenesis, meningkatkan glukosa darah
Beta Insulin 6000 Anabolik, merangsang glikogenesis, lipogenesis,
sintesis protein, menurunkan glukosa darah.
Menghambat sekresi alpha, beta, D1, sel-sel asinar
DeltaD Somatostatin 1600
DeltaD1 Vasoactive Intestinal 3800 Sama seperti glukagon, mengatur tonus &
Polypeptide (VIP) motilitas saluran GE, mengaktifkan cAMP epitel
usus.
PP Human Pancreatic 4300 Menstimulasi sekresi enzim lambung,
Polypeptide (ppp) menghambat motilitas usus & sekresi empedu
EC Serotonin, substance P 176 Mendorong vasodilatasi, meningkatkan
(motilin) permeabilitas pembuluh darah, merangsang
motilitas otot lambung dan tonus sfingter
esofagus bagian bawah
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (I)
Diabetes Mellitus
Tipe DM:
DM Tipe I vs Tipe II
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (I)
Ditandai oleh intoleransi karbohidrat, dengan hiperglikemi, poliuri, polidipsi, berat badan
menurun tapi nafsu makan meningkat, ketoasidosis, koma, dan kematian.
Ketoacidosis keton bodies increased catabolism of fat.
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (I)
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (I)
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (I)
Tumor
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (I)
THYROID
Tadaaaaaaaaa, ini baru masuk tiroid
yg sebenarnya :’) semangat
yah......... se..m..ang...aaa..t....-__-
• Tiroid adalah organ yang
bentuknya seperti kupu-kupu
terletak di leher bagian bawah di
depan trakea. Berat normalnya
sekitar 20-30 gram.
• Folikel adalah bagian fungsional
dari tiroid dilapisi oleh epitel
kuboid, yang di dalamnya
terdapat massa koloid yang
menyimpan hormone tiroid,
yaitu T4 (thyroxine) dan T3
(triiodo-thyronine) yang
diregulasi oleh TSH.
• Pathology of Thyroid:
A. CONGENITAL ANOMALY
B. GOITER
C. HYPOTHYROIDISM
D. HYPERTHYROIDISM
E. THYROIDITIS
F. BENIGN TUMORS
(ADENOMAS)
G. MALIGNANT TUMORS
Kita bahas satu-satu yes..
A. CONGENITAL ANOMALY
1) Thyroglosal duct cyst
Terdapat dinding kista yang dipinggirnya terdapat sisa-sisa tiroid yg abnormal:
- merupakan sisa dari duktus tiroglosus
- Adalah kelainan tiroid yang paling umum
2) Jaringan tiroid ektopik
- Dapat ditemukan di manapun di sepanjang duktus tiroglosus
B. GOITER
Pembesaran kronik dari kelenjar tiroid yang disebabkan selain neoplasma. Sinonim dari
STRUMA.
Penyebab:
1) Pembesaran fisiologi
Pembesaran ini tidak jarang di pubertas dan kehamilan
2) Defissiensi iodin
Terjadi dalam area geografis dimana banyak yang kekurangan asupan yodium
3) Hashimoto tiroiditis
4) Goitrogens
Makanan atau obat yang menekan sintesis hormon tiroid
5) Dyshormogenesis
Kegagalan sebagian atau seluruh dari sintesis hormon tiroid, bisa disebabkan oleh
berbagai kekurangan enzim.
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (I)
Terminology
1) Simple goiter (nontoxic goiter)
Goiter tanpa disfungsi hormone tiroid
2) Toxic goiter
Goiter dengan hipertiroidisme
3) Endemic goiter
Goiter dengan defisiensi iodine yang tinggi pada area endemik
4) Nodular goiter
- Pembesaran iregular tiroid pembentukan nodul
- Nodular koloid goiter: tahap akhir gondok yang sederhana, di mana gondok nodular
yang paling sering.
(most nodules are hypoplastic and do not take up radioactive iodine “cold” nodule).
C. HYPOTHYROIDISM
Kurangnya pembentukan hormon thyorid, menyebabkan manifestasi klinis kekurangan tiroid.
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (I)
Gejala Klinik
Pemeriksaan Lab
1. Free T4 menurun, TSH naik
2. Serum cholesterol naik
3. Classic thyroid test:
-T3 resin uptake turun
-Total T4 turun
Manifestasi Klinik
1) Myxedema
- Lebih banyak terjadi pada wanita
- Etiology:
1. Terapi hipertiroidisme dengan pembedahan, iradiasi, atau obat-obatan.
2. Hashimoto thyroiditis
3. Tidak diketahui / myxedema idiopatik primer
bentuk kurang jelas dari myxedema: reseptor TSH memblokir antibodi yang telah
diidentifikasi.
4. Kekurangan yodium merupakan penyebab paling penting pada wilayah geografis
kekurangan non-yodium.
- Karakteristik:
1. Onset Incidious 4. Merendahnya nada suara
2. Intoleransi terhadap suhu dingin 5. Kelambatan fisik dan mental
3. Berat badan naik karena tingkat 6. Menoragia
metabolisme yang rendah 7. Konstipasi
8. Temuan fisik yang abnormal:
o pembengkakan wajah, kelopak mata, dan tangan
o kulit kering
o rambut rontok, kasar dan rambut rapuh, rambut kemaluan dan ketiak jarang,
penipisan aspek lateral alis
o meningkatnya fase relaksasi refleks tendon dalam.
2) Kretinisme
- Etiologi:
1. Kekurangan Yodium
2. Kekurangan enzim yang diperlukan untuk sintesis hormon tiroid
3. maldevelopment dari kelenjar tiroid
4. Kegagalan tiroid fetus untuk turun dari muaranya pada pangkal lidah
5. Transfer trans plasenta untuk antibodi antitiroid dari ibu dengan penyakit tiroid
autoimun
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (I)
- Karakteristik:
1. Keterbelakangan mental yang berat
2. Gangguan pertumbuhan fisik dengan perkembangan tulang yang terhambat dan
dwarfisme
3. Lidah Besar
4. Perut menonjol
D. HYPERTHYROIDISM (THYROTOXICOSIS)
Gambaran Klinis
1. Gelisah, mudah tersinggung, kelelahan
2. Tremor
3. Intoleransi terhadap panas, berkeringat,
badan hangat, kulit lembab (terutama
telapak tangan)
4. Takikardia, seringkali dengan aritmia dan
palpitasi, kadang-kadang dengan gagal
jantung output tinggi
5. Otot mengecil dan penurunan berat
badan meskipun meningkatkan nafsu
makan
6. Rambut halus
7. Diare
8. Kelainan menstruasi, amenore, atau
oligomen umum
9. Free T4 sangat meningkat dan TSH
menurun
Manifestasi Klinik
1) Graves Disease
- General Charcteristics
1. Hipertiroidisme disebabkan oleh
goiter toksik yang menyebar
2. Eksoftalmus
3. Lebih sering pada wanita
4. Insidensi meningkat pada HLA-DR3
dan individu yang positif HLA-B8
- Mekanisme
1. Thyroid-stimulating-imunoglobulin
(TSI) bereaksi menyerupai reseptor TSH merangsang produksi hormon
tiroid
2. Thyroid-growth-imunoglobuli (TGI) merangsang hiperplasia kelenjar dan
pembesaran
3. Ciri khas lainnya adalah adanya antimicrosomal dan autoantibodi
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (I)
2) Penyakit Plummer
- Kombinasi dari hipertiroidisme, goiter nodular, dan tidak adanya eksoftalmos
- nodul yg panas dapat menjadi adenoma atau area non-neoplastik hiperplasia
nodular
3) Hipofisis hyperfunction
Bisa menyebabkan kelebihan produksi TSH dan hipertiroidisme sekunder
4) Struma ovarii
Teratoma ovarium yang terdiri dari jaringan tiroid, dapat menjadi hyperfunctional
5) Exogenous administration of thyroid hormone
E. THYROIDITIS
Inflamasi pada kelenjar tiroid (meliputi kelompok heterogenous gangguan inflamasi dari
kelenjar tiroid, termasuk yang disebabkan oleh mekanisme autoimun dan agen infeksius).
Acute suppurative thyroiditis: a bacterial infection,
Infeksi bakteri, biasanya terjadi pada anak-anak atau pasien lemah. Sangat jarang
Subacute granulomatous thyroiditis (De Quervain thyroiditis)
- Ditandai dengan kerusakan fokal jaringan tiroid dan inflamasi granulomatosa
- Etiologi: berbagai infeksi virus seperti gondok atau virus coxsackie
- Perjalanan penyakit selama beberapa minggu yang terdiri dari penyakit seperti flu,
bersama dengan nyeri tiroid, kadang-kadang dengan hipertiroidisme transien
- Lebih sering terjadi pada wanita
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (I)
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (I)
o Colloid adenoma
o Embryonal adenoma
o Fetal adenoma
o Atypical adenoma
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (I)
H. MALIGNANT TUMORS
1. Papillary Carcinoma
- Merupakan kanker tiroid yang paling umum (90%)
- Paling sering antara usia 20 - 50 tahun
- Perempuan: laki-laki adalah 3: 1
- Pola pertumbuhan papiler dengan inti ground glass
- Prognosis yang lebih baik daripada bentuk-bentuk lain dari kanker tiroid, bahkan
ketika kelenjar getah bening yang berdekatan terlibat
- Bisa konsekuensi jangka panjang dari radiotherapy sebelum untuk leher
- Biasanya menyerang limfatik dan menyebar ke kelenjar getah bening regional
- Patogenesis:
o kelebihan yodium
o radiasi
Terapi radiasi, dan sinar radioaktif
o faktor genetik
Punya resiko 4-10 risiko yang lebih tinggi kali lipat
o mutasi somatik
Penataan ulang somatik RET protoonkogen di kromosom 10
2. Follicular Carcinoma
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (I)
3. Medullary Carcinoma
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (I)
4. Anaplastic Carcinoma
PARATHYROID
Normal Parathyroid
Parathyroid hyperplasia
Tiga dan satu-setengah kelenjar telah hilang (hanya setengah kelenjar di kiri bawah yang
nampak). Hiperplasia paratiroid adalah bentuk kedua paling umum dari hiperparatiroidisme
primer, dengan karsinoma paratiroid bentuk umum.
Dalam hiperplasia paratiroid, terdapat sedikit atau tidak ada jaringan adiposa, tapi terdapat
salah satu atau semua jenis sel yang biasa ditemukan pada paratiroid normal. Perhatikan sel oxyphil
merah muda di sini. Ini sebenarnya "hiperparatiroidisme sekunder" dengan pembesaran kelenjar
sebagai konsekuensi dari gagal ginjal kronis dengan gangguan ekskresi fosfat. Peningkatan serum
fosfat cenderung untuk mendorong kalsium serum turun, yang pada gilirannya mendorong
parathyroids untuk mengeluarkan parathormon lebih banyak.
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (I)
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (I)
ADRENAL GLAND
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (I)
Red Face
(Flushing)
- Adrenocortical Adenoma
- Compact adenoma
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (I)
MEDULLA
- Pheochromocytoma
Medula adrenal meluas dikarenakan oleh tumor yang berwarna gelap dengan terbentuk
bidang degenerasi dan perdarahan.
Keterangan gambar kiri: Gambaran Mikroskopis, pheochromocytoma yang terdiri dari sel-
sel besar yang merah muda sampai ungu muda dan diatur dalam sarang dengan kapiler
yang mengelilinginya. Ingat 10% ketika Anda memikirkan sebuah pheochromocytoma: 10%
adalah bilateral, 10% berada pada anak-anak, 10% adalah ganas.
Keterangan gambar kanan: Chromaffin cells in pheochromocytoma
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (I)
Terlihat pada gambar di atas ada beberapa sisa jaringan korteks adrenal di bawah kanan
tengah, dengan sel-sel yang lebih gelap dari pheochromocytoma yang terlihat di atas
dan ke kiri.
- Medulloblastoma
Alhamdulillah selesai
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (II)
Bismillahirrohmanirrohim
Materi ini kurang lebih telah dijelaskan pada materi dengan judul yang sama dan telah diberikan
oleh dr. Indrayanti pada hari Rabu kemarin.
Endokrin itu berada di beberapa tempat atau organ, yaitu: pankreas, hipofisis, tiroid,
paratiroid, adrenal dan ovarium. Terkadang jika terdapat sel-sel tumor, maka sel-sel tersebut juga
akan mengeluarkan hormon (menigkatkan sekresi hormon). Dari organ-organ yang telah
disebutkan diatas, setiap organ memproduksi hormon-hormon tersendiri, misalnya :
1. Hipofisis
Anterior (Adenohipofisis) Posterior (Neurohiofisis)
ACTH Oksitoksin
FSH ADH
LH
Prolatin
GH
TSH
2. Pankreas
Sel alfa Sel beta Sel delta Sel Delta 1 (D1) Sel PP Sel EC
Glukagon Insulin Somatostatin Vasoaktif Human Serotoni,
intestinal Pancreatic substance P
polypeptide Polypeptide
(VIP) (PPP)
3. Tiroid menghasilkan 3 hormon, yaitu: T3, T4 dan kalsitonin
4. Parathiroid menghasilkan hormon paratiroid yang berperan dalam mengatur kadar
kalsium dalam darah.
5. Adrenal
Menghasilkan hormon kortisol dan aldesteron oleh korteks adrenal.
Medula adrenal menghasilkan hormon: epinefrin (80%) dan Nor epinefrin (20%)
6. Ovarium menghasilkan hormon esterogen yang mana ekresinya dibantu oleh FSH.
Didalam sistem endokrin akan terjadi yang namanya sistem neuroendokrin , yaitu satu organ
akan bereaksi dengan organ lainnya. Sehingga terbentuklah prinsip pada sistem ini berupa
feedback negatif dan feedback positif. Feedback Negative (-): merupakan perintah suatu organ
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (II)
kepada organ endokrin lainnya untuk memproduksi karena organ tersebut sudah memproduksi
hormon yang berlebih. Feedback Positive (+): merupakan perintah suatu organ kepada organ
laiinya untuk memproduksi suatu hormon lebih banyak lagi karena organ ini kekurangan. Sebagai
contohnya agar lebih paham lagi bisa melihat gambar di bawah ini:
AntPit
WiFi
PostPit
Wired
Nah, dari gambar diatas ini dapat kita ketahui terjadinya feedback negatif dan positif antara
hipotalamus, pituitari dan tiroid didalam memproduksi hormon T4 dan T3.
Secara keseluruhan dalam mekanisme sell itu menghasilkan 2 jenis hormon, yaitu: Hormon
Polipeptid (2nd messenger) dan Steroid (direct on nucleus).
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (II)
Ini adalah gambar posterior hipofisis, terlihat seperti jaringan otak, mengapa karena
pituitari merupakan alial cell. Pada posterior hipofisis ini hormon yang dihasilkan merupakan
hormon yang diproduksi oleh hipotalamus tetapi dikeluarkan melalui hipofisis. Seperti yang kita
ketahui di atas tadi, hormon yang dikeluarkan oleh posterior hipofisis (neurohipofisis) adalah
oksitoksin dan ADH.
Clinical features : memberikan pengaruh pada efek endokrin, efek visual atau mass effect.
Edenoma aktif (functioning adenomas)
Hypo-pituitrism
Posterior Pituitary Syndromes POSTERIOR
Hypothalmic (Suprasellar) Tumors
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (II)
Bitemporal Hemianopsia
Dari gambar ini dapat kita lihat bahwa letak pituitari sangat dekat dengan chiasma optikum,
sehingga adanya kelainan pada hipofisis bisa berpengaruh dengan penglihatan seseorang.
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (II)
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (II)
2. Sekunder:
ini terjadi dengan didapatkannya kemunduran dari kerja glandula pituitari setalah dilakukannya
pembedahan, injury, atau terapi radiasi. Hal ini dapat memberikan beberapa gejala diantaranya:
hilangnya fungsi dari kelenjar pituitari, seperti amenorrhea, infertility, fatigue, dan toleransi
terhadapa stress dan infeksi.
Gangguan yang terjadi pada hipofisis posterior akan mengakibatkan 2 gangguan yaitu:
1. Diabetes Insipidius
Dapat terjadi karena adanya: defisiensi ADH, hiperkalemi, bisa juga karena trauma, tumor dan
inflamasi, atau hilangnya mineral-minaral karena hiperdeuresis.
Vasopresin yang terjadi pada diabetes insipidius ini dapat meningkatkan permeabilitas air
terhadap duktus kolektifus ginjal dengan menginduksi traslokasi aquaporin-CD water channels
di nepron ginjal tepatnya di membran plasma duktus kolektifus.
2. SIADH (Syndrome of Inappropriate Andi- Diuretic Hormone)
Hyponatremia (hypervolemia), cerebral edema, neurologic symptoms
Neoplasms, esp. Small Cell CA.
NON-neoplastic lung diseases
Posterior pituitary injury
SIADH adalah karateristik dari excessive release of ADH atau vasopresin dari glandula posterior
hipofisis atau tempat lain.
Gambar ini menggambarkan dari mana sajakah tiroid mendapatkan sirkulasinya. Jadi, tiroid
mendapatkan suplay darah dari arteri carotis superior dan anterior serta arteri subclavia inferior
dan posterior.
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (II)
Folikel
berbentuk
kuboid
Massa
koloid
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (II)
Hipotiroidisme ini juga ada 2, yaitu : kretinisme dan myxedema (coma). Berikut ini penjelasannya:
1) Kretinisme manifestasi kinis yang terjadi ialah:
Defisiensi iodin maternal Lidah yang menjulur
Kerdil Hernia umbilikus
Retardasi mental CNS/Musculo skeletal
2) Myxedema manifestasi klinisnya adalah:
Lebam
Kulit terasa dingin
Adanya peningkatan kolesterol
• Hashimoto (Auto-Immune) (folikel limpoid dengan germinal centers), pada umumnya sebagai
penyebab hipotiroidisme di USA.
• Subacute Granulomatous (DeQuervain)
• Subacute Lymphocytic (seperti Hashimoto tetapi tidak fibrosis dan germinal centers), biasanya
post-partum
Merupakan tiroid toxic yang menyebar (diffuse toxic goiter). Manifestasi klinisnya adalah:
Hipertiroid
Eksoptalmus
Pre-tibial myxedema
Autoimun, auto-antibody terhadap reseptor TSH dengan cara menstimulus TSH.
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (II)
Ini merupakan tiroid toxic yang nodular (nodular toxic goiter). Graves disease dan plummer disease
ini sangat sudah untuk ditangani. Cara pennyembuhan keduanya menggunakan: surgery, PTU dan
I-131.
Ada beberapa macamnya yaitu, diffuse, nodular atau tyrhomegaly. Goiter ini dapat terjadi karena
dipicu oleh beberapa faktor diantaranya:
Defisiensi iodium
Peningkatan TSH
Goitrogen seperti: lobak, kubis, ketela/singkong, touge, kembangkol dan brussel.
Berhubungan dengan hipotiroid
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (II)
Tumor Benign
Papilary Neoplasm
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (II)
Biologic behavior
• Papillary CA lymph nodes
• Follicular CA blood vessels, bone
PTH ini menstimulasi osteoclasts untuk pertumbuhan tulang dan mentransfer kalsium dari tulang
ke serum. Hipokalimea adalah main stimulus PTH (9-10.5 mg/dl). PTH juga sebagai antagonis
kalsitonin.
• HYPER-
– PRIMARY (biasanya adenoma)
– SECONDARY (rendahnya kadar CA++ dari gagal ginjal)
• HYPO-: pembedahan, kongenital, familial dan idiopatik
• PSEUDO-HYPO- : (end organ resistance)
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (II)
*maaf teman-teman, dari slide nya gambarnya sama dan tidak dijelaskan sama dokternya, jadi
yaaa apa adanya, bingung
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (II)
Cushing Syndrome
Ini terjadi karena hiperfasikulata hormon, yaitu kortisol. Gejala yang sering timbul dari syndrom
ini adalah:
Central obesitas Hipertensi
Moon face Diabetes
Weaknees Osteoporosis
Hirsutisme Striae
Hiperaldosteron Sekunder
Menurunnya perfusi renal
Edema (hati, jantung, ginjal)
Pregnancy
Adrenogenital Syndrome
Congenital adrenal hyperplasia merupakan sinonim dari adrenogenital sindrome
Virilisasi/feminisasi
Neoplasma kortikal
Hiperplasia kortikal
Defisiensi 21-Hydroxylase dengan membentuk 17-hydroxy progesterone
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (II)
Adrenal Insuffisciensy
Akut primer (krisi adrenal)
Kronik primer (auto-imun Addison Diseases)
Sekunder (pituitari)
Akut Primer
Masive adrenal hemorraghe (waterhaouse-Friderichsen, jika ini diikuti olh infeksi seperti
(meningo, stapilkokus,H.flu) dan shok))
Reaksi antikoagulan
Pasca pembedahan
Newborn dengan difficult delivery
Lajunya pengambilan steroid
Kronik Primer
Yang tersering adalah addison diseases. Addison disease ini adalah penyakit auto-immun
adrenalitis (ACAs)
Infeksi (fungal disease)
Metastasi
Kelainan genetik
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (II)
Medula Adrenal
Pheochromocytomas, aka, tumor primer dari medula adrenal 10% berada pada laki-laki
10% pada EXTRA-adrenal
10% bilateral
10% malignant
10% di anak-anak
Ini bisa juga disebut dengan malignan jika, mereka mengalami metastase, tapi ini
bukan hal yang buruk karena mereka akan dibuang semuanya.
MEN-2
• MEN-2A (SIPPLE): Pheo, Medula CA., hiperplasia Parathyroid
• MEN-2B: tidak hyperparathyroidism, tetapi terjadi neuromas
• Familial Medullary Thyroid CA
Pineal “Glandula”
• PINEALOMAS
– Pineoblastomas: terjadi pada anak-anak
– Pineocytomas: terjadi pada dewasa.
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (II)
Di USA ada 16 juta orang yang terkena DM dan setiap tahunnya angka kejadian DM sekitas 1
juta/tahun. Angka kematian pada penderita DM di USA mencapai 50.000 jiwa pertahun. Jadi,
bagaimakah cara untuk mengetahui DM?? Ini ada beberapa hal yang bisa dipertimbangkan untuk
klasifikasi terjadinya DM diantaranya:
Gula darah > 200
Kecepatan glukosa >126 trice
Post-prandial glucose > 200, 2 jam setelah standar dari OGTT (Oral Glucose Tolerance Test)
Klasifikasi DM:
1. DM tipe 1
Genetic Antibodies to beta cells, insulitis
Autoimmune Beta cell depletion
Pada anak-anak (juvenile) Bukan pasien obesitas
2. DM tipe 2
Genetic, tetapi berbeda dengan tipe 1
Bukan autoimmune
Onset pada dewasa, atau maturity onset seperti uur 40 tahun atau 50 tahun
Insulin bisa jadi rendah, tetapi peripheral resistance terhadap insulin merupakan
permasalahan utamanya.
Pada pasien obesitas
Insulin
Jaringan Lemak Otot Liver
Meningkatkan pengambilan Meningkatkan pengambilan Menurunkan glukoneogenesis
Glukosa glukosa
Meningkatkan lipogenesis Meningkatkan sintesis Meningkatkan sintesis
glikogen glikogen
Menurunkan lipoisis Meningkatkan sintesis Meningkatkan lipogenesis
protein
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (II)
Komplikasi Pada DM
Macro-vascular disease, seperti: ASCVD
Micro-vascular disease, ginjal, retina, nervus
Immune related problems, infeksi, seperti TB, pneumonia, pyelonephritis, candida, Dan
lain-lain.
Advanced glycation
collagen, laminin, polypeptides, GBM (glomerular basement membrane), Hgb1c
Activation of protein kinase c, vegf, endothelin-1, increased ECM, decreased fibrinolysis,
inflam. cytokines
Intracellular hyperglycemia
Komplikasi Morfologi
MACRO-vascular Atherosclerosis
MICRO-vascular
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (II)
Retinopathy
Nephropathy- glomerular, vascular, KW
Neuropathy (most common cause of neuropathy)
Infeksi
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (II)
Infeksi Pada DM
Kulit Pyelonephritis
Tuberculosis Candida
Pneumonia
Alhamdulillah selesai
ENDOCRINE SYSTEM
Pathology of Thyroid, Parathyroid, Hipofisis, & Adrenal (II)
ENDOCRINE SYSTEM
Diabetic Foot
DIABETESDIABETESDDIABETESDIABETESDIABETESDIABETESDIABETESDIABETESDIABETES
Bismillahirrahmanirrahiim
Review dulu yaa tentang Diabetes Mellitus (DM), mungkin sudah
DIABETIC
dijelaskan di materi-materi sebelumnya. DM (Diabetes Mellitus)
adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan metabolisme baik
Karbohidrat, Protein maupun Lemak pada tubuh. Namun pada DM
FOOT
yang paling utama adalah gangguan metabolisme KARBOHIDRAT
yang ditandai adanya HIPERGLIKEMIA. Nah lalu apa hubungannya
dengan Diabetic Foot? Jadi Diabetic Foot itu merupakan
KOMPLIKASI DM.
KOMPLIKASI AKUT
a. Keadaan yang termasuk dalam komplikasi akut DM adalah
ketoasidosis diabetik (KAD) dan Status Hiperglikemi
Hiperosmolar (SHH) . Pada dua keadaan ini kadar glukosa darah
sangat tinggi (pada KAD 300-600 mg/dL, pada SHH 600-1200
DR. dr. SAGIRAN, Sp.B., M.Kes. mg/dL), dan pasien biasanya tidak sadarkan diri. Karena angka
Bagian Bedah FK UMY kematiannya tinggi, pasien harus segera dibawa ke rumah sakit
untuk penanganan yang memadai.
b. Keadaan hipoglikemia juga termasuk dalam komplikasi akut DM, di mana terjadi
penurunan kadar glukosa darah sampai < 60 mg/dL. Pasien DM yang tidak sadarkan diri
harus dipikirkan mengalami keadaan hipoglikemia. Hal-hal yang dapat menyebabkan
terjadinya hipoglikemia misalnya pasien meminum obat terlalu banyak (paling sering
golongan sulfonilurea) atau menyuntik insulin terlalu banyak, atau pasien tidak makan
setelah minum obat atau menyuntik insulin. Gejala hipoglikemia antara lain banyak
berkeringat, berdebar-debar, gemetar, rasa lapar, pusing, gelisah, dan jika berat, dapat
hilang kesadaran sampai koma. Jika pasien sadar, dapat segera diberikan minuman manis
yang mengandung glukosa. Jika keadaan pasien tidak membaik atau pasien tidak sadarkan
diri harus segera dibawa ke rumah sakit untuk penanganan dan pemantauan selanjutnya.
KOMPILKASI KRONIK
Penyakit diabetes melitus yang tidak terkontrol dalam waktu lama akan menyebabkan
kerusakan pada pembuluh darah dan saraf. Pembuluh darah yang dapat mengalami kerusakan
dibagi menjadi dua jenis, yakni pembuluh darah besar dan kecil.
Yang termasuk dalam pembuluh darah besar antara lain:
Pembuluh darah jantung, yang jika rusak akan menyebabkan penyakit jantung koroner dan
serangan jantung mendadak
ENDOCRINE SYSTEM
Diabetic Foot
Pembuluh darah tepi, terutama pada tungkai, yang jika rusak akan menyebabkan luka
iskemik pada kaki
Pembuluh darah otak, yang jika rusak akan dapat menyebabkan stroke
Kerusakan pembuluh darah kecil (mikroangiopati) misalnya mengenai pembuluh darah retina dan
dapat menyebabkan kebutaan. Selain itu, dapat terjadi kerusakan pada pembuluh darah ginjal yang
akan menyebabkan nefropati diabetikum
2. MAKROANGIOPATI / ATHEROSKEROSIS :
dapat diubah dengan mengendalikan faktor resiko lain, misal hipertensi,
merokok,alkohol, dislipidemia, obesitas, kurang aktifitas. Pencegahan komplikasi ini
dengan cara mengubah gaya hidup dari kebiasaan makan sampai aktivitas olah raganya
diperbaiki. Yang termasuk komplikasinya adalah :
a. Jantung koroner
b. Peny serebrovaskuler (STROKE)
c. Peny vaskuler perifer (ATEROSKLEROSIS)
ENDOCRINE SYSTEM
Diabetic Foot
Penyakit ini diawali dengan TRAUMA kecil berulang kemudian muncul tanda inflamasi yaitu
Panas+oedema Ulkus 23 % Ranap (Rawat Inap) dan 16 % Rajal (Rawat Jalan).
Ulkus pada KD Infeksi Sirkulasi jelek Gangren Amputasi
ENDOCRINE SYSTEM
Diabetic Foot
PATOFISIOLOGI KD
Terjadinya Kaki disbetik merupakan manifestasu dari gangguan 3 Komponen , yaitu :
1. Metabolik : KH, Prot, Lemak
2. Vaskuler : Makro / Mikroangiopati
3. Neuropati : Melibatkan metabolik, vaskuler, ss tepi.
b. Kaki diabetic juga diawali dari Penyakit vaskuler Perifer ( PVD ) yaitu adanya gangguan
aliran darah di pembuluh darah perifer yang menyebabkan adanya gangguan pada
transportasi O2, nutrisi dan antibiotic ke jaringan sehingga penyembuhan luka terhambat
IDENTIFIKASI GANGGUAN VASKULER PERIFER ( PVD) PADA KD
Rasa nyeri yg hilang timbul ( intermiten claudication)
Rasa dingin (iskemik) karena adanya vasokontriksi pembuluh darah
Nyeri malam hari (nocturnal pain) pada malam hari cenderung vasokontriksi
Nyeri pada saat istirahat
Ketiadaan denyut nadi / denyut gelombang tidak sempurna
Memutihnya kaki saat diangkat oleh karena terlambatnya aliran balik vena
Kemerahanakibat neovaskularisasi karena proses sirkulasi arteri bermasalah
Atropi jaringan lemak subcutan, dikarenakan distribusi lemak tidak merata, terlokalisir
didaerah tertentu terutama di bagian perut.
Mengkilapnya penampilan kulit dikarenakan lamina basalis pada lapisan kulit menipis/atrofi
Hilangnya rambut pada kaki dan jari kaki
Penebalan kuku oleh karena infeksi jamur
Gangren
IDENTIFIKASI NEUROPATIK PERIFER
Perasaan tebal, seperti kena cabe dan kesemutan pada Alat Gerak Bawah
Kulit kering & hangat
KPR (Knee Pathologic Reflex) & APR (Achiles Pathologic Reflex) : Menurun/negatip
Perasaan raba menurun, nyeri .
Lingkup Gerak Sendi : MTP (Metatarsal Phalanx) ibu jari dan sendi subtalar
Maximum Plantar Foot Pressure
FAKTOR UTAMA PENYEBAB ULKUS DM
Penurunan Sensasi / tidak peka
Penekanan abnormal (alas kaki/sepatu)
FAKTOR RESIKO ULKUS DM
1. Neuropati perifer.
2. PVD
3. Infeksi
4. Deformitas / Penekanan
5. Riwayat pernah luka
6. Lamanya menderita DM
7. Usia
8. BB
9. Merokok, Alkohol
10. Sifat pekerjaan ( berdiri lama )
PENATALAKSANAAN KD
Secara keseluruhan baik KD tanpa atau dengan masalah kaki meliputi :
Edukasi
Penanganan khusus kaki diabetes
Program latihan jasmani umum ( mengontrol DM) & khusus untuk kaki (mencegah
keterbatasan LGS & mempertahankan kekuatan otot)
Ortotik Prostetik (Stocking, Shoe Insert, Sepatu)
ENDOCRINE SYSTEM
Diabetic Foot
EDUKASI
Selalu mencuci kaki setiap hari dengan air hangat, setelah itu keringkan dengan baik
terutama sela-sela jari
Perhatikan kalau ada lecet/goresan/luka agar segera mendapat perawatan karena tidak
terasa nyeri dan jika dibiarkan akan berlanjut ke derajat yang lebih parah
Hati-hati menggunting kuku jangan terlalu dalam
Kalau kaki terasa dingin pakai kaos kaki, tidak dengan alat pemanas (hati-hati karena pasien
biasanya dengan DM sensasinya berkurang)
Memakai sepatu yg sesuai dengan ukuran yg tidak mencederai kulit kaki, dapat melindungi
jari dengan bantalan/ alas bawah kaki
Jangan berjalan kaki tanpa alas kaki
PENANGANAN KHUSUS
Memakai stocking /kaos kaki dg sedikit menebal di daerah tumit & bagian depan kaki (fore
foot)
Mengukur sepatu waktu membeli dengan memakai kaos kaki/bertahap memakainya
Bahan alas kaki (insole) lunak & tebal shg menjadi bantalan untuk seluruh kaki
Apabila sudah terjadi ulkus biasanya diperlukan Cast (orthose) untuk menghindari tekanan
yang besar pada daerah ulkus tersebut
Kadang –kadang deformitas pada KD memerlukan tindakan bedah untuk mengoreksinya
agar tidak terjadi penekanan
ORTOTIK PROSTETIK
Stocking
Shoe Insert / Insole ( Berperan mengurangi tekanan pada KD )
Sepatu / Out Sole
- Cocok / pas dengan kaki penderita KD
- Tak menekan / menjepit yg berlebihan
- Lunak dan nyaman dipakai
Notes: mohon maaf ya gambar-gambar tidak di masukkan karena dokternya gak ngasih dan tdk usah
di copy katanya
Referensi :
Materi kuliah dr.sagiran
http://diabetesmelitus.org/komplikasi-diabetes-melitus/#ixzz3HAol53Nt
ENDOCRINE SYSTEM
Diabetic Foot
MARKILATSOOOO.......
ENDOCRINE SYSTEM
Diabetic Foot
ENDOCRINE SYSTEM
Life
LIFE ( AL HAYAT )
Dr. dr. Sagiran, Sp.B., M.Kes
Bismillahirohmanirrohim
Pertemuan dengan dr.Sagiran kali ini membahas materi PSKI yaitu tentang hidup dan kehidupan.
Mari mari..
DEFINISI HIDUP
RUH
Organ, jaringan/sel, molekul + atom memberi kesaksian atas perbuatan manusia dan punya
hidup sendiri-sendiri (Shahadat al’adha ,Q.S : 24:24)
ENDOCRINE SYSTEM
Life
“Pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa
yang dahulu mereka kerjakan” (QS: An-Nuur Ayat: 24)
Fase Kehidupan
Fase Post Uterin adalah kehidupan yang saat ini kita rasakan, namun setelah fase tersebut
masih ada fase yang lebih panjang yakni fase setelah kematian, atau alam akhirat.
Hidup di dunia suatu kenikmatan (Hayat akl dunia matau). Maka orang yang dengan sengaja
mengakhiri hidupnya atau menyesali kelahirannya adalah orang orang yang kufur nikmat.
ALAM KEHIDUPAN
Kehidupan ada di planet kita,dan mungkin juga di planet lain (Q.S 42:29)
“Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-
makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa
mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.” (QS: Asy-Syuura Ayat: 29)
ENDOCRINE SYSTEM
Life
Manusia diberi kenikmatan oleh Allah berupa kehidupan. Tugas manusia terhadap hidup
adalah sebagai pemelihara hidup, bukan pemilik hidup. Hidup semata-mata hanyalah milik
Allah SWT.
Manusia tidak bisa mengendalikan hidup dan matinya maupun orang lain (Q.S 25:3)
“agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak.
Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada
dinding sampal hari mereka dibangkitkan.” (QS: Al-Mu'minuun Ayat: 100)
ENDOCRINE SYSTEM
Life
“Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu),
dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian
kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu).” (QS: Al-An'am Ayat: 2)
Dan (ingatlah) hari diwaktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan Allah berfirman):
"Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia", lalu berkatalah
kawan-kawan meraka dari golongan manusia: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian
daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai
kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami". Allah berfirman: "Neraka itulah
tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang
lain)". Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (QS: Al-An'am Ayat:
128)
Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika
kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus
menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan
kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu
berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat. (QS: Huud
Ayat: 3)
ENDOCRINE SYSTEM
Life
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami
memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul
mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada
Kitab (yang tertentu). (QS: Ar-Ra'd Ayat: 38)
Hanya Allah yang tahu waktu datangnya ajal, manusia tidak tahu (Jahn al insaan bi zaman al
mawt; Q.S: 31:34)
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan
Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan
tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS: Luqman Ayat: 34)
kematian terjadi tiba-tiba dengan ditunjukkan berhentinya kehidupan (bu lugh al ajal)
Waktu kematian tetap ,tidak dapat dimajukan/diundur (ajal musamma,ajal ma’aluum) (Q.S
33:45)
Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gemgira
dan pemberi peringatan, (QS: Al-Ahzab Ayat: 45)
ENDOCRINE SYSTEM
Life
Hidup manusia harus berkualitas, tidak cukup hanya makan dan bernafas saja
Definisi :
menurut dimensi fisik
menurut dimensi mental dan spiritual
Kualitas hidup secara empiris diukur dengan metode-metode khusus (aktivitas fisik, psikologi
dan sosial)
Dalam klinis praktis penunjuk-penunjuk QOL, antara lain:
a. Lama bertahan
b. Kelemahan-kelemahan (gejala,laporan pribadi,penyakit,psikologi,perubahan jaringan
dan diagnosis)
c. Status fungsi (fisik,psikologi/mental dan sosial)
AWAL KEHIDUPAN
NILAI KEHIDUPAN
Alhamdulillahirrobil’alamin
ENDOCRINE SYSTEM