Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SISTEM ENDOKRIN PADA MANUSIA

Disusun oleh :

Nama : Sonia Nalarat

No : 034

Kelas : X TLM 1
SMK BHAKTI MULIA WONOGIRI

2018/2019
BAB1

PENDAHULUAN

Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang nengirimkan hasil sekresinya langsung ke
dalam darah ang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewat duktus atau saluran dan hasil
sekresinya disebut hormon.

Secara umum sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi hormon yang mengatur
aktvitas tubuh. Terdiri atas kelenjar troid, kelenjar hipofisa/putuitari, kelenjar pankreas, kelenjar
kelamin, kelenjar suprarenal, kelenjar paratroid dan kelenjar buntu. Beberapa dari organ endokrin ada
yang menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal) disamping itu juga ada yang menghasilkan
lebih dari satu macam hormon atau hormon ganda misalnya kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar
yang lain.

Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua
sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama
lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristk tertentu. Misalnya, medulla
adrenal dan kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya
dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh sistem saraf.
Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui
neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.

Kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah . Kelenjar endokrin ini termasuk
hepar, pancreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata.
Sebaliknya, Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya kedalam duktus pada permukaan tubuh,
sepertkulit, atau organ internal, sepert lapisan traktusintestnal.

Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah bisa menjadi
tnggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh.

Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setap hormon harus diatur dalam batas-batas
yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih banyak atau lebih
sedikit hormon.

BAB II
TINJAUAN TEORI

Endokrin berasal dari bahasa Yunani yang artnya “sekret ke dalam”. Kelenjar buntu menghasilkan
sekret tdak melalui saluran tertentu , akan tetapi langsung masuk sirkulasi ke dalam darah yaitu
hormon ( merangsang).

Kelenjar endokrin bukanlah kelenjar buangan, kelenjar endokrin memiliki efek sekresi yang artnya
setelah di keluarkan akan di proses dan di gunakan kembali. Sekresi tersebut menghasilkan hormon yang
akan di sekresikan melalui peredaran darah lalu sampai pada target sel. Kelenjar endokrin ini bekerja
dengan mekanisme feed back yang artnya past akan ada tmbal balik dari organ tujuan tadi yang berupa
efek.

Sistem endokrin berinteraksi dengan sistem saraf untuk mengatur dan mengkoordinasi aktvitas
tubuh. Pengendalian endokrin di perantarai oleh pembawa pesan kimia yang disebut hormon, hormon
ini dilepas oleh kelenjar endokrin ke dalam cairan tubuh, di absorbsi ke dalam aliran darah, dan di bawa
melalui sistem sirkulasi menuju jaringan atau sel target.

Hormon mempengaruhi sel target melalui reseptor hormon, yaitu molekul protein yang memiliki
sifat pengikat untuk hormon tertentu. Respon hormonal tubuh biasanya lebih lambat, durasi lebih lama,
dan distribusinya lebih luas dari pada respons langsung otot dan kelenjar terhadap stmulus sistem saraf.

BAB III

PEMBAHASAN
Sistem endokrin berinteraksi dengan sistem saraf untuk mengatur dan mengkoordinasi aktvitas tubuh.
Pengendalian endokrin di perantarai oleh pembawa pesan kimia yang disebut hormon, hormon ini
dilepas oleh kelenjar endokrin ke dalam cairan tubuh, di absorbsi ke dalam aliran darah, dan di bawa
melalui sistem sirkulasi menuju jaringan atau sel target.

Hormon mempengaruhi sel target melalui reseptor hormon, yaitu molekul protein yang memiliki sifat
pengikat untuk hormon tertentu. Respon hormonal tubuh biasanya lebih lambat, durasi lebih lama, dan
distribusinya lebih luas dari pada respons langsung otot dan kelenjar terhadap stmulus sistem saraf.

Kelenjar endokrin tdak memiliki duktus. Kelenjar ini mengsekresi langsung ke dalam cairan jaringan di
sekitar sel-selnya. Kelenjar endokrin biasanya mengsekresi lebih dari satu jenis hormon (kelenjar
paratroid yang hanya mengsekresi hormon para troid merupakan suatu pengecualian). Dalam tubuh
manusia telah diidentfikasi sekitar 40 sampai 50 jenis hormon. Hormon-hormon baru ditemukan di
berbagai bagian tubuh termasuk di saluran gastrointestnal, sistem saraf pusat, dan saraf perifer.

Konsentrasi hormon dalam sirkulasi rendah. Hormon yang bersirkulasi dalam aliran darah hanya sedikit
jika di bandingkan dengan zat aktf biologis lainnya, sepert glukkosa dan kolesterol. Walaupun hormon
dapat mencapai sebagian besar sel tubuh, hanya sel target tertentu yang memiliki reseptor spesifik yang
dapat di pengaruhi.

Kelenjar endokrin memiliki persediaan pembuluh darah yang baik. Secara mikrobiologis, kelenjar
tersebut terdiri dari korda atau sejumlah sel sektori yang dikelilingi banyak kapiler dan di topang jaringan
ikat.

Sekresi diurnal adalah pola yang naik dan turun dalam periode 24 jam. Kortsol adalah contoh hormon
diurnal. Kadar kortsol meningkat pada pagi hari dan turun pada malam hari. Pola sekresi hormonal
pulsatf dan siklik naik turun sepanjang waktu tertentu, sepert bulanan. Estrogen adalah non siklik
dengan puncak dan lembahnya menyebabkan siklus menstruasi. Tipe sekresi hormonal yang ketga
adalah variabel dan tergantung pada kadar subtrat lainnya. Hormon paratroid disekresi dalam
berespons terhadap kadar kalsium serum.

Hormon bekerja dalam sistem umpan balik, yang memungkinkan tubuh untuk dipertahankan dalam
situasi lingkungan optmal. Hormon mengontrol laju aktvitas selular.Hormon tdak mengawali
perubahan biokimia, hormon hanya mempengaruhi sel-sel yang mengandung reseptor yang sesuai, yang
melakukan fungsi spesifik.

Hormon mempunyai fungsi dependen dan interdependen. Pelepasan hormon dari satu kelenjar sering
merangsang pelepasan hormon dari kelenjar lainnya. Hormon secara konstan di reactvated oleh hepar
atau mekanisme lain dan diekskresi oleh ginjal.
3.2 Jenis-jenis kelenjar dalam sistem endokrin

1. Kelenjar hipofisis anterior dan posterior

Hipofisis disebut juga kelenjar pituitary. Hipofisis merupakan kelenjar kecil di rongga bertulang
terletak di dasar otak dibawah hipotalamus sekitar 2cm. Dihubungkan ke hipolalamus oleh tangkai kecil
(infundibulum). Kelenjar hipofisis disebut master gland karena dapat menghasilkan hormon dan hormon
yang dihasilkan oleh hipofisis dapat merangsang kelenjar lain untuk menghasilkan hormon lain.

a) Kelenjar hipofisis posterior

Secara embriologis kelenjar hipofisis posterior berasal dari pertumbuhan otak yang terdiri dari jaringan
saraf (neurohipofisis). Hipofisis posterior di hubungkan ke hipotalamus mealuil jalur saraf. Hipofise
posterior membentuk sistem neurosekresi yang mengeluarkan vasopresin dan oksitosin. Pengeluaran
hormon dari hipofise posterior dikontrol oleh hipotalamus.

Hipofisis posterior terdiri dari hormon oxytosin yang berfungsi untuk regulasi kontraksi rahim dan
membantu dalam proses pengeluaran asi setelah melahirkan, hormon relaxin yang berfungsi
membukanya simphisis pubis, dan ADH (Ant Diuretka Hormon) atau pitressin atua vasopressin yang
berfungsi untuk mencegah agar urin yang keluar tdak terlalu banyak ( in put = out put)

b) Kelenjar hipofisis anterior

Kelenjar hipofisis anterior terdiri dari jaringan epitel kelenjar yang berasal dari penonjolan atap mulut
yang disebut adenohipofisis. Hipofisis anterior di hubungkan melalui pembuluh darah. Pengeluaran
hormon dari anterior dikontrol oleh hipotalamus. Hormon yg dikeluarkan hipofise anterior yaitu:

1) hormon pertumbuhan ( growth hormon atau GH )

Hormon ini bekerja pada tulang, otot, tulang rawan, kulitdan bekerjanya sangat terbatas. Pada pria sejak
lahir sampai dengan 21 tahun dan pertmbuhan drastsnya terjadi pada usia 13 sampai 16 tahun. Pada
wanita sejak lahir hingga usia 18 tahun, dan pertumbuhan drastsnya terjadi saat usia 9 sampai 12
tahun.

GH ini sangat dipengaruhi oleh kadar glukosa dalam darah contohnya bila selesai makan kadar gula dlm
darah akan meningkat, dan GH tdak bekerja. Bila kadar gula dalam darah menurun, GH bekerja secara
maksimal. Bila GH bekerja normal maka tubuh akan normal. Bila hipersekresi maka tubuh manusia akan
menjadi raksasa (giant). Bila hiposekresi maka tubuh manusia akan menjadi kerdil/cebol.
2) Thyroid stmulatng hormon ( TSH atau trotropin)

Hormon ini mempengaruhi kelenjar thyroid. Hormon ini menghasilkan thyroksin (t4), liotronin (t3) dan
kalsitonin.

3) Hormon Adrenokortkotropik ( ACTH)

Hormon ini dibagi menjadi 3 kelompok besar yaitu Glukokortkoid sebagai penghasil gula,
Mineralokortkoid fungsinya mengatur keseimbangan ion Na dan ion K, dan Gonadokortkoid.
Gonadokortroid untuk wanita adalah hormon estrone & progesterone, sedangkan untuk pria adalah
hormon testosterone.

4) Prolaktn (PRL)

Hormon ini berfungsi pada saat persiapan produksi air susu ibu (asi).

5) Gonadotropin hormon (GTH)

Hormon ini menghasilkan FSH (follicle stmulatng hormon) dan LH (luteinizing hormon) atau ICSH
(intersttal cell stmulatng hormon). Pada wanita FSH berfungsi untuk mematangkan sel telur sedangkan
LH berfungsi menebalkan dinding rahim dan mempertahankan implantasi janin. Sedangkan pada pria
FSH berfungsi mematangkan spermatogonium yang akan menjadi spermatozoasedangkan LH atau ICSH
akan menghasilkan sel leydig yang memproduksi hormon testosterone.

Hormon pelepas (releasing) dan penghambat (inhibitng) hipotalamus disalurkan ke hipofise melalui
sistem porta hipotalamus - hipofisis untuk mengontrol sekresi hormon hipofise anterior . Hormon
pengatur hipotalamus mencapai hipofise anterior melalui jalur vaskuler khusus ke sistem porta
hipotalamus – hipofise. Sekresi hormon anterior dirangsang atau dihambat oleh 7 hormon
hipofisiotropik yang terdiri dari Thyrotropin releasing hormon (TRH), Cortkotropin releasing hormon
(CRH), Gonadotropin releasing hormon (GNRH), Growth hormon releasing hormon (GHRH), Prolactng
releasing hormon (PRH) hormon ini menghambat, Prolactn -relasing hormon (PRH) mengeluarkan,
menghambat, dan Prolaktng inhibitng hormon (menghambat)

2. Kelenjar Tiroid

Terdiri atas 2 buah lobus yang terletak disebelah kanan dari trakea diikat bersama oleh jaringan troid
yang menyatu di bagian tengah oleh bagian sempit kelenjar yang berbentuk sepert dasi kupu-kupu dan
yang melintasi trakea di sebelah depan. Merupakan kelenjar yang terdapat di dalam leher bagian depan
bawah, letaknya berada di atas trakea, tepat dibawah laring.

Kelenjar ini menghasilkan hormon troid. Hormon troid ini dibagi menjadi 2 jenis yaitu yang
mengandung troksin (t4 ) dan triioditronin ( t3 ). Di luar troid sebagian besar t4 yg disekresikan diubah
jadi t3. Sebagian besar t3 dan t4 diangkut di darah dalam keadaan terikat ke protein plasma tertentu.

Sel sekretorik utama hormon troid tersusun membentuk gelembung berongga berisi koloid yang
membentuk unit fungsional yaitu folikel dan menjadi sel folikel. Di ruang interstsium diantara folikel
terdapat sel sekretorik ( sel c) yang menghasilkan hormon kalsitonin. Sel folikel memfagosit koloid berisi
troglobulin untuk melakukan sekresi hormon troid.

Atas pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise lobus anterior, kelenjar troid ini dapat
memproduksi hormon troksin. Adapun fungsi dari hormon troksin yaitu mengatur metabolisme tubuh
baik metabolisme karbohidrat, protein dan lipid. Hormon Liotronin yang merupakan bahan baku
thyroksin dengan syarat harus ada ion iodium yang terdapat di dekat laut atau hasil dari laut sepert ikan,
garam yang beriodium. Hormon Kalsitonin yang merupakan bahan baku pembentukkan parathormon
yang juga disekresikan oleh kelenjar parathyroid dan berfungsi untuk mengatur kadar kalsium (ion Ca2+)
dalam darah.

Struktur kelenjar troid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang dibatasi oleh epitelium silinder,
disatukan oleh jaringan ikat. Sel-selnya mengeluarkan sera, cairan yang bersifat lekat yaitu Koloidae troid
yang mengandung zat senyawa yodium dan dinamakan hormon troksin.

Fungsi kelenjar troid, terdiri dari:

a) Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi.

b) Mengatur penggunaan oksidasi.

c)Mengatur pengeluaran karbondioksida.

d) Metabolik dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan.


e)Pada anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.

Hormon yang dihasilkan dari kelenjar Tiroid beserta fungsinya

Hipofungsi dapat menyebabkan penyakit kretnismus dan penyakit miksedema sedangkan Hiperfungsi
menyebabkan penyakit eksotalmikgoiter.

3. Kelanjar Paratroid

Terletak disetap sisi kelenjar troid yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini bedumlah 4 buah yang
tersusun berpasangan yang menghasilkan para hormon atau hormon para troksin. Masing-masing
melekat pada bagian belakang kelenjar troid, kelenjar paratroid menghasilkan hormon yang ber fungsi
mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh. Kelenjar paratroid memiliki panjang kira-kira 6 mm,
lebar 3 mm, dan tebal 2 mm. Jika dilihat secara mikroskopik kelenjar ini terlihat sepert lemak berwarna
coklat kehitam-hitaman. Kelenjar ini sulit ditemukan karena tampak sepert lobus kelenjar troid. Fungsi
paratroid adalah Mengatur metabolisme fospor dan Mengatur kadar kalsium darah.

Hipofungsi, mengakibatkan penyakit tetani. Contohnya pada keadaan Hipoparatroidisme terjadi


kekurangan kalsium di dalam darah atau hipokalsemia mengakibatkan keadaan yang disebut tetani,
dengan gejala khas kejang khususnya pada tangan dan kaki disebut karpopedal spasmus, gejala-gejala ini
dapat diringankan dengan pemberian kalsium.

Hiperfungsi, mengakibatkan kelainan-kelainan sepert kelemahan pada otot-otot, sakit pada tulang,
kadar kalsium dalam darah meningkat begitu juga dalam urin, dekolsifikasi dan deformitas, dapat juga
terjadi patah tulang spontan. Contohnya pada keadaan Hiperparatroidisme biasanya ada sangkut
pautnya dengan pembesaran (tumor) kelenjar. Keseimbangan distribusi kalsium terganggu, kalsium
dikeluarkan kembali dari tulang dan dimasukkan kembali ke serum darah. Akibatnya terjadi penyakit
tulang dengan tanda-tanda khas beberapa bagian kropos. disebut osteomielits fibrosa sistka karena
terbentuk kristal pada tulang, kalsiumnya diedarkan di dalam ginjal dan dapat menyebabkan batu ginjal
dan kegagalan ginjal. Kelainan-kelainan di atas dapat juga terjadi pada tumor kelenjar paratroid.
4. Kelenjar Adrenal

Merupakan kelenjar suprarenal yang jumlahnya ada 2, terdapat pada bagian atas dari ginjal kiri dan
kanan. Ukurannya berbeda-beda, beratnya rata-rata 5 sampai dengan 9 gram. Secar struktural dan
fungsional kelenjar adrenal terdiri dari 2 kelenjar endokrin yg menyatu yaitu bagian korteks dan medulla.
Kelenjar suprarenal ini terbagi atas 2 bagian yaitu:

a) Bagian luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan kortsol yang disebut korteks. Korteks
adrenal ini secara histologis terdiri dari 3 lapisan (zona), yaitu Zona glomerulosa yang menghasilkan
mineralokortkoid (95 % aldosteron) yang berfungsi untuk keseimbangan elektrolit dan homeostasis
tekanan darah, Zona fasikulata ( menghasilkan glukokortkoid) yang memiliki efek metabolik , berperan
dalam adaptasi thd stress, dan Zona retkularis (glukokortkoid) dan hormon kelamin / seks
(gonadokortkoid).

b) Bagian medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor adrenalin (nor epinefrin). Medula
adrenal ini terdiri dari sel-sel kromafin ( modifikasi neuron simpats) yg bergerombol di sekitar kapiler
darah dan sinusoid. Bagian ini Mensekresi katekolamin ( neuron pascaganglion yg mengalami
modifikasi ) yaitu Epinefrin yang merangsang jantung, saraf simpats dan aktfitas metabolik dan
Norepinefrin yang mempengaruhi vasokonstriksi perifer dan tek darah.

Zat-zat ini disekresikan dibawah pengendalian sistem persarafan simpats. Sekresinya bertambah dalam
keadaan emosi sepert marah dan takut, serta dalam keadaan asfiksia dan kelaparan. Peningkatan jumlah
zat menaikkan tekanan darah guna melawan shok. Sedangkan Noradrenalin menaikan tekanan darah
dengan jalan merangsang serabut otot didalam dinding pembuluh darah untuk berkontraksi, adrenalin
membantu metabolisme kar-bohidrat dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari hat.

Beberapa hormon terpentng yang disekresikan oleh korteks adrenal adalah Hidrokortson, Aldosteron
dan Kortkosteron. Semuanya bertalian erat dengan metabolisme, pertumbuhan fungsi ginjal dan kondisi
otot.

Fungsi kelenjar supra renalis bagian korteks yaitu Mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam ,
Mengatur/mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang dan protein, dan Mempengaruhi aktfitas
jaringan limfoid. Fungsi kelenjar suprarenalis bagian medula terdiri dari Vaso konstriksi pembuluh darah
perifer dan Relaksasi bronkus.

Hipofungsi, menyebabkan penyakit addison. sedangkan Kelainan-kelainan yang tmbul akibat hiperfungsi
mirip dengan tumor suprarenal bagian korteks dengan gejala-gejala pada wanita biasa, terjadinya
gangguan pertumbuhan seks sekunder.
5. Pankreas

Terdapat pada belakang lambung di depan vertebra lumbalis I dan II terdiri dari sel-sel alpa dan beta. Sel
alpa menghasilkan hormon glukagon sedangkan sel-sel beta menghasilkan hormon insulin. Hormon yang
diberikan untuk pengobatan diabetes, insulin merupakan sebuah protein yang dapat turut dicernakan
oleh enzim-enzim pencernaan protein. Fungsi hormon insulin adalah mengendalikan kadar glukosa dan
bila digunakan sebagai pengobatan, memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengobservasi dan
menggunakan glukosa dan lemak.

Pulau Langerhans, Pulau-pulau langerhans berbentuk oval tersebar di seluruh pankreas dan terbanyak
pada bagian kedua pankreas.Dalam tubuh manusia terdapat 1-2 juta pulau-pulau langerhans, sel dalam
pulau ini dapat dibedakan atas dasar granulasi dan pewarnaannya separuh dari sel ini mensekresi insulin,
yang lainnya menghasilkan polipeptda dari pankreas diturunkan pada bagian eksokrin pankreas.

Fungsi kepulauan Langerhans adalah Sebagai unit sekresi dalam pengeluaran homeostatk nutrisi,
rnenghambat sekresi insulin, glikogen dan polipeptda pankreas serta mengnambat sekresi glikogen.
Pulau Langerhans ini mengeluarkan Sel alfa yang mensekresi hormon Glukagon untuk meningkatkan
kadar gula darah, Sel beta yang mensekresi hormon Insulin yang fungsinya untuk menurunkan kadar
gula darah, Sel delta mensekresi hormon Somatostatn yang fungsinya menghambat pelepasan insulin
dan glucagon, dan Sel f yang menghasilkan polipeptda pankreatk dan fungsinya untuk mengatur fungsi
eksokrin pancreas.

6. Kelenjar Pineal

Kelenjar ini terdapat di dalam otak, di dalam ventrikel berbentuk kecil merah sepert sebuah Gemara.
Terletak dekat korpus. Fungsinya belum diketahui dengan jelas, kelenjar ini menghasilkan sekresi interns
dalam membantu pankreas dan kelenjar kelamin. Hormon yang dihasilkan adalah hormon melatonin
yang fungsinya untuk mengatasi jet lag atau perbedaan waktu antara negara bagi yg bepergian.
Melatonin ini paling banyak di produksi pada malam hari, dan paling rendah pada jam 12 siang .

7. Kelenjar Timus

Kelenjar ini terletak di dalarn mediastnum di belakang os sternum, kelenjar tmus ini hanya dijumpai
pada anak-anak di bawah 18 tahun. Kelenjar tmus terletak di dalam toraks kira-kira setnggi bifurkasi
trakea, warnanya kemerah-merahan dan terdiri atas 2 lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil dan -
beratnya kira-kira 10grarn atau lebih sedikit. Ukurannya bertambah pada masa remaja dari 30-40 gram
kemudian berkerut lagi. Kelenjar tmus ini merupakan penghasil hormon peptda yaitu tmosin dan
tmopietn yang berfungsi dalam perkembangan normal lymfosit dan respon imun tubuh. Hormon yang
dihasilkan kelenjar tmus berfungsi untuk mengaktfkan pertumbuhan badan dan mengurangi aktfitas
kelenjar kelamin.

8. Kelenjar Kelamin

Kelenjar kelamin ini terdiri dari kelenjar Testka yang terdapat pada pria. Letaknya di skrotum dan
menghasilkan hormon testosteron. Fungsi hormon testosterone adalah menentukan sifat kejantanan,
misalnya adanya jenggot, kumis, jakun dan lain-lain, menghasilkan sel mani (spermatozoid) serta
mengontrol pekerjaan seks sekunder pada laki-laki. Dan kelenjar ovarika yang terdapat pada wanita dan
terletak pada ovarium di samping kiri dan kanan uterus. Kelenjar ini menghasilkan hormon progesteron
dan estrogen, hormon ini dapat mempengaruhi pekerjaan uterus serta memberikan sifat kewanitaan,
misalnya pinggul yang besar, bahu sempit dan lain-lain.

3.3 Struktur endokrin lain penghasil hormon

1. Jantung, faktor atrial natriuretc yang menyebabkan urine bergaram

2. Gaster, yang menghasilkan gastrin dan berfungsi untuk membantu dalam proses gerak peristaltk
yang teratur pada lambung, membentuk makanan yang padat menjadi lunak atau dalam bentuk cair
(chime) sehingga mudah dicerna oleh usus halus

3. Plasenta, hormon estrogen dan hormon progesteron,HCG ( tes kehamilan)

4. Ginjal, hormon eritropoietn yang produksi eritrosit

5. Kulit, kolekalsiferol yang menyebabkan Vitamin D tdak aktf dan sinar matahari yang diaktfkan di
ginjal membuat vit d3 lalu absorpsi ion Ca dari usus.

BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan

Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua
sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama
lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristk tertentu. Sistem endokrin
memiliki fungsi untuk mempertahankan hemoestats, membatu mensekresikan hormon-hormon yang
bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan pertumbuhan dan perkembangan dan kontrol
perkembangan seksual dan reproduksi.

Anda mungkin juga menyukai