Anda di halaman 1dari 9

TUGAS REMEDIAL ESSAY LITERATURE REVIEW

BLOK BASIC ENDOCRINE AND METABOLISM

Nama : Wan Chairani Raisha Kirana

NPM : 2108260250

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

2021/2022
JUDUL:

HIPOTALAMUS BESERTA KELENJAR YANG BERPERAN DALAM SISTEM


ENDOKRIN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada tiap – tiap tubuh manusia pastinya mempunyai sebuah sistem yang mengatur
mekanisme ataupun jalan kerjanya supaya tetap seimbang dan normal yang sesuai dengan
fungsi kerjanya masing – masing. Di dalam dunia medis, sistem – sistem yang bekerja pada
tubuh manusia terbagi menjadi beberapa bagian. Antara lain adalah sistem integument, sistem
pernapasan, sistem imun, sistem musculoskeletal, sistem pencernaan, sistem saraf, sistem
perkemihan, sistem reproduksi dan sistem endokrin.3

Dari banyaknya sistem yang dimiliki oleh tubuh manusia, ada sebuah sistem yang
berperan penting untuk menjaga kehomeostasisan tubuh, tumbuh kembang tubuh, reproduksi,
metabolisme energi tubuh dan lain sebagainya. Sistem tersebut ialah sistem endokrin.
Namun, setiap hormon – hormon yang diskresikan dari organ – organ endokrin tentunya akan
memiliki fungsi fisiologis yang berbeda – beda pula.7

Sistem endokrin secara umum adalah sekelompok kelenjar dan juga organ yang
memproduksikan atau menskresikan hormon. Istilah dari endokrin yaitu Endo berarti dalam
dan Crin yang berarti mensekresikan. Sistem endokrin merupakan kelenjar tanpa saluran atau
ductless atau kelenjar buntu. Hormon yang disekresikan di sistem endokrin ini pun nantinya
akan menyebabkan berubahnya fisiologis dan biokimia dari dalam tubuh.1

Salah satu organ dalam sistem endokrin ialah hipotalamus,sebagian besar informasi
mengenai tubuh akan dikirimkan ke hipotalamus. Hipotalamus ini merupakan konektor sinyal
atau yang menyambungkan sinyal dari bermacam macam bagian pada otak yang nantinya
akan tertuju ke bagian korteks pada otak besar dan setelahnya akan menyebar kembali ke sel
atau organ target selanjutnya. Apabila hipotalamus bekerja dengan normal, maka akan
terjaminnya keseimbangan tubuh kita yang terutama dalam sistem endokrin tubuh kita.1,9
Maka dari itu, pembahasan essay ini akan memberikan gambaran mengenai apa itu
sistem endokrin, apa kaitan sistem endokrin dengan sistem saraf, apa saja kelenjar – kelenjar
yang berfungsi dalam sistem endokrin beserta hormonnya, dan apa peran dari hipotalamus
dalam sistem endokrin tubuh kita.

BAB II

ISI

2.1 PEMBAHASAN

Sistem endokrin merupakan sistem yang mengontrol kelenjar buntu (kelenjar tanpa
saluran atau ductless). Dimana kelenjar tersebut, nantinya akan menghasilkan hormon untuk
mempengaruhi organ – organ lain dengan bersikulasi di dalam tubuh melalui aliran darah.
Sistem endokrin sendiri terdiri atas kelenjar serta jaringan yang nantinya akan mensekresikan
hormon dan menyebarkannya ke berbagai sel dalam tubuh.2

Adapun kaitannya sistem endokrin dengan sistem saraf yaitu untuk bekerja sama
dalam mempertahankan homeostasis tubuh serta mengontrol fungsi tubuh. Selain itu, ada
juga perbedaan dari kedua sistem ini antara lain; sistem endokrin jalan kerjanya melalui
hormon, sedangkan sistem saraf jalan kerjanya melalui neurotransmitter. Fungsi dari sistem
endokrin dan sistem saraf sebenarnya saling berhubungan, namun dapat dibedakan dari
karakter tertentu yang mereka punya sendiri.3,6

Dalam sistem endokrin ada beberapa organ – organ beserta kelenjar yang berperan
didalamnya. Kelenjar – kelenjar tersebut diantaranya adalah kelenjar hipofisis atau pituitary
gland, kelenjar tiroidea, kelenjar paratiroidea, kelenjar adrenal, kelenjar pankreas, serta
kelenjar thymus.8 Umumnya, sistem endokrin juga memiliki beberapa fungsi, antara lain
sebagai respon mengenai cedera dan stress, pertumbuhan perkembangan tubuh, homeostasis
tubuh , metabolisme energii, serta berperan dalam sistem reproduksi.4

 Kelenjar Hipofisis
Kelenjar yang berukuran kurang lebih 1 cm dengan berat sekitar 500 mg.
Dijumpai di sella tursica dari tulang sphenoid. Terbagi atas hipofise anterior dan
hipofise posterior. Dalam dunia medis hipfisis anterior dikenal sebagai
adenohypophisis, sedangkan hipofisis posterior dikenal sebagai neurohypophisis
- Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofise anterior, yaitu GH (Growth Hormon),
PRL (Prolaktin), TSH (Thyroid stimulating Hormon), ACTH (adrenokortikoid –
Stimulating Hormon).
- Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofise posterior, yaitu ADH (Anti Diuretik
Hormon), dan Oxitocin.
 Kelenjar Tiroid
Kelenjar yang berbentuk seperti kupu – kupu, dijumpai pada regio collum bagian
inferior di sebelah anterior trakea. Terdiri atas 2 lobus lateral yang terhubung oleh
isthmus. Panjangnya 5 cm, lebarnya 3 cm, beratnya 30 gr.
- Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, yaitu Tiroksin (T4) dan Triidotironin
(T3)
 Kelenjar Paratiroid
Suatu kelenjar yang memeiliki empat buah bagian yang dijumpai di regio collum
dan ada di permukaan posterior kelenjar tiroid. Berukuran sangat kecil dan susah
untuk dilihat, karenanya bisa tidak sengaja terangkat ketika ada penanganan / tindakan
medis untuk pengangkatan kelenjar tiroid.
- Hormon yang dihasilkan kelenjar paratiroid, yaitu Parathormon.
 Kelenjar Adrenal
Kelenjar ini biasanya dijumpai di dalam jaringan retroperitoneal yang menutupi
kutub atas ginjal. Adrenal memiliki dua buah kelenjar, anatara lain; kortek adrenal
dan medulla adrenal.
- Hormon yang dihasilkan kortek adrenal, yaitu hormon steroid.
- Hormon yang dihasilkan medulla adrenal, yaitu epinefrin dan norepinefrin.
 Kelenjar Pankreas
Kelenjar ini sebenarnya merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin. Bagian
endokrin dari pankreas, yaitu pulau – pulau Langerhans, terbagi dari satu sampai dua
pulau sel – sel yang tersebar di dalamnya. Dimana sel – sel tersebut berbeda beda
fungsi dan penamaannya, diantaranya adalah sebagai berikut11
- Sel alfa akan memproduksi glucagon, yang berfungsi dalam meningkatkan gula
darah.
- Sel beta akan memproduksi insulin, yang berfungsi dalam menurunkan kadar gula
darah.
- Sel delta akan memproduksi somastostatin yang berfungsi dalam inhibisi pada
sistem pencernaan.
 Kelenjar Thymus
Kelenjar yang normalnya dijumpai diposterior sternum, di anterior pulmo dan
cor. Terdiri dari dua lapisan, antara lain; kortek dan medulla. Kelenjar ini seiring
dengan bertambahnya usia maka akan semakin mengecil dan akan berubah menjadi
sebuah jaringan lemak.
- Hormon yang dihasilkan kelenjar thymus, yaitu thymus – thymosin, THF
(Thymus Humoral Factor), TF (Thymus Factor), dan Thymopoietin.

Adapun fungsi dari hipotalamus yang sangat penting dikarenakan hipotalamus


berhubungan dengan sistem saraf dan kelenjar hipofisis. Dimana sistem saraf dan kelenjar
hipofisis ini ialah salah satu homeostasis tubuh dari sistem endokrin. Hipotalamus adalah
pusat dari sistem endokrin yang tertinggi. Ia mengerjakan fungsinya dengan menggunakan
saraf dan humoral.12

Hipotalamus ini terletak di enchepalon dekat ventriculus tertius. Ia dijumpai langsung


di bawah otak, berukuran sebesar biji kenari. Hipotalamus ini nantinya dia menerima pesan –
pesan yang akan datang dari otak maupun dari dalam tubuh.10

Pentingnya hipotalamus dalam sistem endokrin karena hipotalamus ini akan


memproduksi hormon – hormon yang akan distimulasi kembali oleh organ endokrin lainnya
untuk memproduksi hormon yang sedang dibutuhkan oleh tubuh kita. Beberapa hormon yang
terdapat dalam hipotalamus dan tentunya akan berfungsi terhadap homeostasis tubuh kita
dalam sistem endokrin adalah sebagai berikut,9

- Thyrotropin-releasing hormone (TRH)


Hormon yang termasuk tripeptida yang akan berfungsi terhadap stimulasi
hormone tiroid stimulating hormone dan juga hormone prolaktin melalui anterior
hipopisis atau adenohypophisis.
- Gonadotropin-releasing hormone (GnRH)
Hormon ini sangat berperan penting dalam sistem reproduksi manusia, karena
hormon ini berfungsi sebagai kontrol rangsangan terhadap perkembangan seksual
yang dimulai dari pubertas pada laki laki ataupun perempuan. Tentunya hormon
yang akan terstumulasi diantaranya ialah follicle-stimulating hormone (FSH) dan
luiteinizing hormon (LH).
- Growth hormone-releasing hormone (GHRH)

Sesuai dengan namanya, maka hormon ini akan berperan penting terhadap
perkembangan ataupun pertumbuhan tubuh. Dimana GHRH ini akan
menstimulasi mensekresikan growth hormone (GH) pada anterior hipopisis.

- Corticotropin-releasing hormone (CRH)


Hormon ini akan berperan terhadap stimulasi hormone adrenocorticotropin
hormone (ACTH) pada anterior hipopisis.
- Somatostatin
Hormon ini memiliki beberapa peran penting, diantaranya berfungsi terhadap
inhibisi pengeluaran growth hormon yang berlebih serta thyroid stimulating
hormone yang berlebih, dan beberapa hormon pada intestinal tubuh.
- Dopamin
Peran dopamin pada hipotalamus akan berdampak pada beberapa hormone
atau kinerja tubuh lainnya, seperti halnya berperan pada inhibisi hormon prolaktin
dan stimulasi hormon pada sistem saraf otak.
- Prolaktin
Prolaktin akan berperan utama terhadap proses laktasi pada ibu menyusui,
namun prolaktin ini juga membantu terhadap regulasi reproduksi, metabolisme,
dan juga dalam sistem imun tubuh kita

Aktivitas dari sistem endokrin dikontrol secara langsung maupun tidak langsung oleh
organ hipotalamus. Neuron – neuron di dalam hipotalamus akan menghasilkan sejumlah
hormon releasing dan juga inhibiting.9 Releasing itu melepaskan hormon dan inhibiting itu
menghambat hormon. Adapun umpan balik negatif yang juga berpengaruh terhadap kadar
dari suatu hormon. Biasanya terjadi apabila kadar dari suatu hormon tersebut telah cukup
untuk memproduksi efek – efek tertentu. Misalnya, jika ada peningkatan kadar dari suatu
hormon lebih jauh, nantinya akan dicegah oleh umpan balik negatif.12
BAB III

KESIMPULAN

Sistem endokrin merupakan sistem yang sangat berperan penting untuk tubuh,
terutama dalam menjaga kehomeostasisan tubuh. Sistem ini terdiri atas beberapa organ serta
berbagai macam kelenjar – kelenjar yang nantinya akan mengsekeresikan hormon – hormon
dengan fungsi – fungsi yang berbeda – beda . Sistem endokrin itu ductless atau kelenjar tanpa
saluran, sehingga beberapa dari kelenjar endokrin ini terletak di dalam otak yang bermanfaat
untuk mengatur hormon – hormon yang nantinya akan disekresikan oleh kelenjar lainnya.

Sistem endokrin dan sistem saraf berkaitan dalam menjalankan dan mempertahankan
fungsi tubuh serta homeostasis tubuh agar tetap stabil. Namun perbedaannya dapat dibedakan
dengan membedakan dari karakteristik kedua sistemnya masing – masing. Kalau sistem
endokrin jalan kerjanya melalui humoral sedangkan sistem saraf jalan kerjanya melalui
neurotransmitter.

Peran dari hipotalamus pun tak kalah penting, dimana hipotalamus akan mengontrol
secara langsung dan tidak langsung kelenjar endokrin. Hipotalamus juga merupakan pusat
tertinggi dari endokrin, karena fungsi utama dari hipotalamus adalah homeostasis.
Hipotalamus akan selalu memastikan dan menjaga kestabilan dari semua sistem dalam tubuh
kita. Umpan balik negatif juga mempengaruhi kadar hormon di dalam darah untuk mencegah
terjadinya sekresi hormone yang berlebih.
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

1. S M. Anatomi Fisiologi Sistem Endokrin. Vera Kartawijaya. 2018;(2504):1–21.

2. Setiawan M. SISTEM ENDOKRIN DAN DIABETES MELLITUS. UMMPress; 2021


Jul 6.

3. Manurung N. Modul Sistem Endokrin part 1. Guepedia;.

4. Libretti S, Puckett Y. Physiology , Homeostasis. 2022;20–3.

5. Arifin Z, Utami K. Modul Asuhan Keperawatan pada Gangguan Sistem Endokrin


(Aplikasi 3S). Penerbit NEM; 2022 Mar 9.

6. Kumar A, Kumari C, Mochan S, Kulandhasamy M, Sesham K, Sharma VK, et al.


Endocrine Sistem. 2018;

7. Ernawati D, Ns MK, Agiwahyuanto F. KODEFIKASI TERKAIT SISTEM


ENDOKRIN DAN DIGESTIF (KKPMT 2).

8. Ida Y. HKI-BUKU SAKU KULIAH PRAKTIKUM HISTOLOGI: SISTEM


DIGESTIF DAN SISTEM ENDOKRIN.

9. Involved OS. Physiology , Hypothalamus. 2022;1–6.

10. Sherwood, L., 2018. Human Physiology. 9th ed. Toronto: Cengage.

11. Moede T, Leibiger IB, Berggren PO. Alpha cell regulation of beta cell function.
Diabetologia. 2020;63(10):2064–75.

12. Bookshelf N, Library N, Institutes N, Island T, Publishing S, Shahid AZ, et al.


Physiology , Hypothalamus. 2022;1–9.

Anda mungkin juga menyukai