Oleh :
Kelompok 5
Rizqah
(14.0469.17)
(14.0469.18)
Suci Lestari
(14.0469.19)
Suryati
(14.0469.20)
PENDAHULUAN
Hormon-hormon adalah zat-zat kimiawi yang disekresikan oleh kelenjar
endokrin dan masuk langsung ke dalam aliran darah. Efeknya terjadi di suatu
organ lain dari tubuh yang membutuhkannya untuk dapat berfungsi secara normal.
Sistem endokrin adalah sistem kelenjar dan struktur lain yang mengeluarkan
sekret internal ( hormon) yang dilepaskan secara langsung ke dalam sistem
sirkulasi, mempengaruhi metabolisme dan proses tubuh lainnya.
Kelenjar endokrin biasa di sebut kelenjar buntu. Kelenjar tanpa melewati
duktus atau saluran dan hasil sekresinya di sebut hormon. Beberapa dari organ
endokrin ada yang menghasilkan satu macam hormon (hormon tunggal). Di
samping itu juga ada yang menghasilkan lebih dari satu macam hormon atau
hormon ganda, misalnya kelenjar hipofise sebagai pengatur kelenjar yang lain.
Berasal dari sel-sel epitel yang melakukan proliferasi ke arah pengikat sel epitel
yang telah berploriferasi dan membentuk sebuah kelenjar endokrin, tumbuh dan
berkembang dalam pembuluh kapiler. Zat yang dihasilkannya di sebut hormon,
dialirkan langsung ke dalam darah. Dalam keadaan fisiologis hormon mempunyai
pengaturan sendiri sehingga kadarnya selalu dalam keadaan optimum untuk
menjaga keseimbangan dalam organ yang berada di bawah pengaruhnnya,
mekanisme pengaturan ini di sebut sistem umpan balik negatif.
Sistem endokrin diatur oleh umpan balik dalam banyak cara yang sama
bahwa termostat mengatur suhu di kamar. Untuk hormon yang diatur oleh kelenjar
hipofisis, sinyal yang dikirimkan dari hipotalamus ke kelenjar pituitari dalam
bentuk "releasing hormone," yang merangsang hipofisis untuk mengeluarkan
sebuah "stimulating hormone" ke dalam sirkulasi.Hormon merangsang kemudian
sinyal kelenjar target untuk mengeluarkan hormon tersebut. Sebagai tingkat
hormon ini meningkat dalam sirkulasi, hipotalamus dan kelenjar hipofisis
menutup sekresi hormon melepaskan dan hormon merangsang, yang pada
gilirannya memperlambat sekresi oleh kelenjar sasaran. Sistem ini menghasilkan
konsentrasi darah yang stabil dari hormon yang diatur oleh kelenjar hipofisis.
adrenal,
reproduksi
(ovarium dan
testis).Pankreas juga merupakan bagian dari sistem ini; memiliki peran dalam
produksi hormon serta dalam pencernaan.
sintesa
dan
menstimulir
pelepasan
semua
atau
hormon
RH),
juga
disebut
LHRH
somatotropin
dan
tirotropin.
Selain
di
diagnostika,
sedangkan
somastatin
dan
HORMON EPIFISIS
Epiphysis cerebri atau glandula pinealis (kelenjar
nanas) adalah kelenjar amat kecil yang terletak di atas
hipotalamus (di tengah otak) dan memproduksi melatonin
dan serotonin. Letaknya di atas tempat dimana saraf mata
bersilang (nucleus suprachiasmaticus), tempat tersebut
dihubungi
langsung
melalui
serat-serat
saraf
dengan
yang
melatonin.
Bila
melatonin
akan
berakibat
jumlah
ditekan.
meningkatnya
cahaya
Pada
meningkat,
tengah
produksi
pelepasan
malam,
kadar
siang
hari.
Fungsi
utamanya
adalah
sebagai
di
tubuh
sebagai
neurohormon
dan
jalan
menagkap
radikal
hidroksil
(OH -)
T-helper
melatonin.
e) Antikanker.
menghambat
Pada
cells
juga
hewan
dengan
kuat
memiliki
percobaan,
reseptor
melatonin
pertumbuhan
kanker
terutama
sebagai
obat
ke
arah
Timur.Berdasarkan
khasiat
yakni
melatonin,
(DeHidroEpiAndrosteron),
somatropin
suatu
dan
DHEA
precursor
dari
testosteron.
Resorpsinya dari usus tidak konstan dengan FPE
besar, BAnya bervariasi antara 3 dan 76%, PPnya
kurang lebih 60%, plasma t nya singkat, 30-45 menit.
Dalam hati, zat ini dirombak hampir seluruhnya menjadi
derivat
6-hidroksi
dan
N-asetilserotonin,
yang
nyeri
ulu
hati,
rasa
lapar
dan
pusing.
Berdaya
menghambat
nafsu
makan
dan
terbesar, kira-kira
2
3 dari seluruh organ dan terdiri dari jaringan
organ
endokrin
lain
yang
didorong
olehnya
untuk
(Follicle
Stimulating
Hormone)
menstimulasi
Stimulating
Hormone)
menstimulasi
antara
lain
Hormone)
menstimulasi
kulit
anak
ginjal
untuk
hormon
pertumbuhan
(Growth
fungsi
hipofisis
dan
pada
kemandulan
untuk
HMG,
Menotropin,
Humegon,
Pergonal.
Ekstrak murni yang diperoleh dari urin wanita postmenopause
mengandung FSH dan LH dalam perbandingan 1:1. Kini juga dibuat
dengan teknik rekombinan DNA (Puregon). FSH, LH dan tirotropin
berbeda dengan hormon hipofisis dan hipotalamus lainnya termasuk
kelompok glikopeptida. Digunakan terutama pada kemandulan
wanita dengan keberhasilan (ovulasi) kurang lebih 90%. Persentase
poli-ovulasi dan kehamilan ganda adalah tinggi.
IVF. Meningkatnya permintaan akan HMG berhubungan
dengan IVF (In Vitro Fertilization) dan sukar diperbanyaknya lagi
pengumpulan air seni, maka lambat-laun terjadi kekurangan HMG.
Oleh karena itu, introduksi dari folitropin rekombinan DNA adalah
tepat pada waktunya.
Dosis : i,m, 150 UI selama 10 hari, setelah 24-48 jam disusul
oleh HCG untuk menginduksi ovulasi.
3) Somatotropin : Somatotrofin, Growth Hormone/GH, Saizen,
Humatrope, Norditropin.
Hormon ini terdiri dari rantai polipeptida 191 asam amino dan
dibuat sejak 1985 dari kuman E.coli dengan teknik rekombinan
DNA. Produksi dari hipofisis manusia dihentikan setelah dilaporkan
timbulnya penyakit Creutfeldt-Jakob akibat infeksi viral.
Khasiat Somatotropin yaitu berdaya anabol
dengan
dapat
diperbesar.
Pada
anak-anak,
GH
menstimulir
khusus
dalam
ilmu
kebidanan
guna
Hormon Hipofisis
Umbal Depan
FSH
LH (ICSH)
Organ Tujuan
Ovaria
Efek-efek Utama
dan -
testes
Pertumbuhan folikel
Produksi estrogen
dan
spermatozoa, ovulasi
PembentukanC.luteum,
produksi
CRH =
Kortikorelin
TRH = Protirelin
GHRH =
Somatorelin
*GHIF =
Somatostatin
PRL-RH
*PIF = dopamin
ACTH
Kortikotropin
Anak ginjal
progesteron/testosteron
Stimulasi sekresi kortisol dan
TSH = Tireotropin
GH = Somatotropin
-
Tiroid
Otot, tulang
-
hormon kelamin
Stimulasi sekresi tirosin
Stimulasi pertumbuhan umum
Menghambat GH
Prolaktin (LTH)
Umbai Belakang
Oksitosin ADH =
Vasopresin
Buah dada
Rahim
Mammae
ginjal
identik
dengan
TRH
menyesuaikan
kadar
hormon
tiroid.
thyroid-stimulating
dalam jumlah yang lebih sedikit; jika kadar hormon tiroid dalam darah
berkurang, maka kelenjar hipofisa mengeluarkan lebih banyak TSH. Hal
ini disebut mekanisme umpan balik. Hormon tiroid terdapat dalam 2
bentuk: 1. Tiroksin (T4), merupakan bentuk yang dihasilkan oleh kelenjar
tiroid, hanya memiliki efek yang ringan terhadap kecepatan metabolisme
tubuh. 2. Tiroksin dirubah di dalam hati dan organ lainnya ke dalam
bentuk aktif, yaitu triiodo-tironin (T3). Perubahan ini menghasilkan
sekitar 80% bentuk hormon aktif, sedangkan 20% sisanya dihasilkan oleh
kelenjar tiroid sendiri. Perubahan dari T4 menjadi T3 di dalam hati dan
organ lainnya, dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya kebutuhan
tubuh dari waktu ke waktu. Sebagian besar T4 dan T3 terikat erat pada
protein tertentu di dalam darah dan hanya aktif jika tidak terikat pada
protein ini. Dengan cara ini, tubuh mempertahankan jumlah hormon tiroid
yang sesuai dengan kebutuhan agar kecepatan metabolisme tetap stabil.
Agar kelenjar tiroid berfungsi secara normal, maka berbagai faktor harus
bekerjasama secara benar: - hipotalamus - kelenjar hipofisa - hormon
tiroid (ikatannya dengan protein dalam darah dan perubahan T4 menjadi
T3 di dalam hati serta organ lainnya).
Ada 4 golongan penghambat sintesis hormone tiroid, yaitu
a. Antitiroid, yang menghambat sistesis hormone secara langsung.
Mekanisme kerja. Antitiroid golongan tionamida (ex. Propiltiourasil )
menghambat proses inkoporasi yodium pada residu tirosil dari
tiroglobulin, dan juga menghambat penggabungan residu yodotirosil
ini untuk membentuk yodotironin. Kerjanya dengan menghambat
enzim peroksidase sehingga oksidasi ion yodida dan gugus yodotirosil
terganggu. Farmakokinetik. Tiourasil didistribusikan ke seluruh
jaringan tubuh dan diekskresikan melalui urin dan air susu ibu, tetapi
tidak melalui tinja.
b. Penghambat Tranfor Ion Yodida
Penghambat ion yodida adalah obat yang dapat menghambat
tranfor aktif ion yodida ke dalam kelenjar tiroid. Obat tersebut berupa
ionin movalen yang bentuk hidratnyamempunyai ukuran hamper
Yodida
Yodida merupakan obat tertua yang digunakan untuk pengobatan
hipertiroidisme sebelum ditemukan berbagai macam antitiroid.
Meskipun yodida diperlukan dalam jumlah kecil untuk biosintesis
hormone tiroid, dalam jumlah yang berlebihan yodida dapat
menyebabkan goiter dan hipotitoidisme pada orang sehat.
Dalam hal ini yodida menekan fungsi tiroid artinya yodida
memperbaiki fungsi tiroid.
d.
Yodium radioaktif
Pada proses radiasi oleh suatu unsure radioaktif dipancarkan
sinar-sinar (inti helium), sinar (elektron). Umumnya sinar-sinar
tersebut dapat menimbulkan kerusakan sel-sel tubuh, karena
terjadinya perubahan molekul di dalam sel oleh sinar yang berenergi
tinggi. Dalam jaringan yang dilewati sinar radioaktif terjadi ionisasi,
electron dilepaskan oleh molekul yang terkena radiasi, sehingga
terbentuk ion positif dan partikel ion negative, oleh sebab itu proses
radiasi tersebut dinamaio radiasi ionisasi.
Sinar dan daya tembusnya kecil, ionisasi terjadi pada daerah
yang terbatas dan ion yang terbentuk didaerah itu banyak sekali,
sehingga efeknya dapat dibatasi pada satu organ saja.
Sifat kimia dan fisika. Daya tembus sinar maksimal hanya 2mm
tetapi kira-kira 90% destruksi sel setempat disebabkan oleh sinar
tersebut.
Distribusi dan ekskresi. Distribusi radioisotope I dalam jumlah
tubuh sama dengan distribusi I nonradioaktif. Jumlah radioisotope
yang diserap oleh tiroid dipengaruhi oleh jumlah I dalam diet,
demikian juga ekskresinya. Jumlah radioisotope I yang diekskresi
dalam urin berbanding terbalik dengan jumlah radioisotope I yang
diserap/ditahan oleh tiroid.
Efek terhadap tiroid. Sinar yang dipancarkan mempengaruhi
jaringan parenkim sekeliling folikel. Pada umumnya jaringan diluar
tiroid tidak terpebgaruh oleh sinar yang dipancarkan. Pada dosis
rendah sekali radioisotope tidak menimbulkan ganguan fungsi tiroid
yang nyata hanya merusak bagian sentral saja sedangkan bagian
perifer tetap berfungsi.
e.
3. Hormon Paratiroid
Kelenjar ini terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat
didalam leher. Kelenjar ini berjumlah empat buah yang tersusun
berpasangan yang menghasilkan hormone paratiroksin. Masing-masing
melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid. Hormon paratormon (HPT)
berperan dalam metabolisme kalsium dan fosfot di dalam darah.
Kekurangan hormone paratiroid dapat mengakibatkan gejala kekejangan
otot. aktivitas biologic HPT manusia, sapi dan babi hampir sama tetapi
secara imunologik ketiganya dapat di bedakan meskipun ketiganya dapat
mengadakan reaksi silang dengan satu macam anti bodi. Tahun 1948
ditemukan antara beberapa kelainan klinik dengan hiperfungsiparatiroid
,misal perubahan skelet pada pasien osteitis fibrosa sistika dengan tumor
paratiroid. Kecuali pada ca2+ plasma, HPT juga mempengaruhi fospat dan
metabolism vitamin D.gambar 28-1 memperlihatkan hubungan antara HPT
hemeostastis ca2+ plasma serta derivate vitamin D
Pada hiper paratirodisme jumlah radio isotop l yang diserap oleh
tiroid sangat meningkat, sedangkan pada pasien hipotiroidisme jumlah
tersebut berkurang, jumlah radio isotop lyang di ekresi dalam urin
berbanding terbalik dengan jumlah radio isotop l yang diserap /ditahan
oleh tiroid. Pada normotiroid kira-kira 65% dari jumlah yang diberikann
telah di ekresi dalam 24 jam padda hipotoroid 85-90% dan pada hipertiroid
5%.
a. Efek terhadap tiroid.
Radioisotope l yang diberikan pada seorang pasien ikut terpakai dalam
biosintesis hormone tiroid dan terkumpul dalam koloid seperti halnya lnon radioaktip. Sinar yang dipancarkan mempengaruhi jaringan
parenkrim sekeliling polikel.pada umumnya jaringan diluar tiroid tidak
sampai terpengaruhi oleh radiasi tersebut. Pada dosis yang rendah
sekali radio isotop 131l tidak menimbulkan gangguan fungsi tiroid yang
nyata, tetapi pada dosis yang cukup besar epek sitotoksin sinar tersebut
nyata sekali. Pada gambar histology tampak piknosis dan nekrosis sel
polikel, di ikuti dengan hilangnya koloid dan terjadinya pibrosa
kelenjar. Dosis rendah umumnya hanya merusak bagian sentral saja,
sedangkan bagianperiper tetap berfungsi.
b. Indikasi
Radioisotope 131l terutama digunakan pada pasien:(1) hipertirodisme
usia lanjut atau penyakit jantung; (2) penyakit grave yang menetap atau
kkambuh setellah triodektomi subtotal atau setelah minum obat anti
tiroid dalam jangka waktu lama; (3) goiter nodular toksik;(4) goiter
multi nodular non-toksik yang di sertai gejala kompresi;(5) karsinomia
tiroid; dan (6) sebagai alatdiagnostik fungsi tiroid
c. KONTRADIKSI
Bahan radioaktip tidak diberikan selama kehamilan dan pada anakanak. Yodium radioaktip sebaiknya diberikan untuk pasien yang berusia
lebih dari 25 atau 30 tahun.
d. SEDIAAN
Larutan natrium yodida 131l dapat diberikan oral dan lv sedangkan
kapsul natrium yodida 131l tersedia untuk pemberianoral. Pada setiap
sediaan biasanya disebutkan jumlah dan macam campuran dalam
larutan, dosis terapi dan sebagainya.
e. PEMILIHAN SEDIAAN
Tujuan pengguanaan penghambat tiroid ialah untuk mengurangi
aktivitas kelenjar tiroid pada pasien hipertiroid. Cara lain yang dapat di
tempuh untuk tujuan yang sama adalah radiasi dan pembedahan. Dalam
klinik, pemilihan cara dan obat apa yang akan digunakan untuk terapi
hipertiroidisme tergantung dari pasien dan pasilitas yang tersedia.
Di Amerika Serikat natrium yodida 131I lebih sering digunakan dari
pada pembedahan. Antitiroid digunakan untuk persiapan pasien dengan
yang akan dioprasi terapi krisis tirotoksikosis, terapi hipertiroidisme
dengan gangguan mata, dan sebagai terapi tambahan sebelum atau
setelah terapi yodium radioaktif. Efek penghambatan tiroid oleh
yodium biasanya tidak lama bertahan dan tidak sempurna. Antitiroid
digunakan bila dikehendaki penurunan fungsi tiroid dalam waktu
singkat. Efek penghambatan tiroid dari yodium radioaktif tidak timbul
segera, tetapi perlu waktu beberapa hari.
f. GANGGUAN FUNGSI PARATIROID
1) HIPOPARATIRPOIDISME
Pengangkatan atau hipofungsi kelenjar paratiroid yang tidak
diketahui
sebabnya
hipoparatiroidisme
idiopatik)
dapat
takikardia
menunjukkan
bahwa
jantung
juga
kadang-kadang
Pemeriksaan
mengalami
laboraturium
yang
gangguan
spesipik
neuropsikiatri.
aadalah
dengan
estradiol
a = enzim aromatase
Kerja Fisiologi
Testosteron memiliki sejumlah khasiat fisiologi dan farmakologi
penting sebagai berikut :
a. Efek Virilisasi (virile = jantan). Testosteron bertanggung jawab atas
ciri-ciri kelamin primer dan sekunder serta memegang perabab
penting
pada
spermatogenesis.
Mungkin
sekali
hormon
ini
kulit)
ditingkatkan,
hingga
selama
pubertas
dapat
Kebanyakan
antigonadotrop.
Penggunaannya
zat
terutama
ini
pada
juga
berdaya
progestatif
hiperseksualitas
pria
dan
(libido
meredakan
rasa
nyeri,
memperbaiki
kualitas
hidup
dan
minggu pertama dari siklus haid dan berfungsi menampung telur yang
sudah dibuahi.
Progesteron, bersama estrogen, penting sekali bagi pemasakan
folikel dan pelepasan telur. Ovulasi ini baru terjadi beberapa hari setelah
kadar LH mencapai puncaknya. Sisa folikel berkembang lagi menjadi
Badan Kuning (corpus luteum), yang segera mulai membentuk
progesteron. Dua fungsi penting dari progesteron adalah menstimulir
endometrium untuk tumbuh lebih lanjut (fase proliferasi) serta mensekresi
dan mengumpulkan zat-zat gizi bagi perkembangan telur menjadi janin.
Fase sekresi ini berlangsung sepanjang minggu ketiga dari siklus. Selain
itu hormon ini bertugas memelihara kehamilan karena terhentinya
produksi progesteron bisa mengakibatkan pelepasan endometrium dan
abortus. Khasiat ini disebut daya progestagen. Oleh karenanya progesteron
juga disebut hormon kehamilan.
Kedua hormon wanita juga memegang peranan penting pada
pembuahan dan transpor telur melalui tuba telur ke rahim dan pada
penyarangannya dalam endometrium (implantasi, nidatio).
a. Esterogen
Penggolongan
Estrogen yang digunakan dalam terapi dapat dibagi dalam dua
kelompok berdasarkan stuktur kimiawinya.
a. Zat steroida : estradiol, estron, estriol, etinilestradiol, mestranol dan
epimestrol (stimovul).
b. Zat non steroida : dietilstilbestrol, dienestrol dan fosfestrol
(honvan)
Fyto-estrogen adalah zat-zat polifenol, flavon dan flavonoida
dalam tumbuhan yang dalam saluran cerna dikonversi oleh flora-usus
menjadi zat-zat yang menyerupai estrogen. Senyawa ini dapat
menempati reseptor estrogen dan berkhasiat estrogen lemah.
Terkandung dalam kedelai, kacang-kacangan, gandum, buah-buahan
dan sayur-mayur.
Khasiat. Penelitian telah mengungkapkan bahwan genistein dan
daidzen (fito-estrogen dalam kedelai) dalam konsentrasi rendah
manula,
(dekompensasi).
udema
memperbesar
risiko
gagal
jantung
Kontra-indikasi
Estrogen tidak boleh diberikan pada wanita hamil, pasien
myoma
atau
kanker
serta
pasien
jantung
dan
pembuluh.
memiliki
efekgestagen
(memelihara
kehamilan),