Anda di halaman 1dari 12

Mata Kuliah: Biomedik Dasar

Dosen Pembimbing: Mursalim, S.Pd, M.Kes

MAKALAH
HORMON REPRODUKSI PADA PRIA

DI SUSUN OLEH:
ISTIQAMA APRILIA ANTONI
PO714261221022
D-IV TERAPI GIGI/ A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR


TAHUN AJARAN 2022/2023
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakanng
Hormon berasal dari bahasa Yunani yang berarti merangsang. Hormonyang dihasilkan oleh kelenjar
endokrin langsung disekresikan ke dalam darahkarena tidak memiliki saluran sendiri. Sistem kerja hormon
berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya,kekurangan atau kelebihan hormon tertentu dapat
mempengaruhi produksihormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang berarti seimbang. Di dalam tubuh
manusia terdapat tujuh kelenjar endokrin yang penting,yaitu hipotalamus, hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar
andrenal, pankreas,dan kelenjar gonad (ovarium atau testis).Mekanismenya yang bertanggung jawab bagi mulai
kerja fungsi testispada masa puberitas dianggap bsrasal dari saraf, karena gonad yang tidakmatang dapaat
dirangsang oleh gonadotropin yang sudah ada didalamhipotalamus dan karena hipofise berespon terhadap
hormon penglepasgonadotropin hipotalamus, pusat maturasi seperti amgadala, didalam otak,melepaskan
penghambat sel eminensia mendiana hipotalamus, yang memungkinkan untuk menghasilkan hormon
penglepas gonadotropin(gonadotropin –releasing hormone, GnRH) Pada pulsasi dengan frekuensidan
amplitudo yang tepat, yang merangsang pelepasan hormon penglepasanhormon perangsang folikel (follicle-
stimulating hormone, FSH) dan luteinizinghormone (LH).Sintesis dan sekresi hormon hipofisis anterior selain
dikontrol olehhipotalamus,dipengaruhi oleh banyak faktor obat yaitu hormonalamiah,analog dan
disekantagonis hormon.hubungan antara hipofisisanterior dengan jaringan ferifer yang dipengaruhi merupakan
contohsempurnah mekanisme umpan balik.hormon hipofisis antrior mengatursintesis dan sekresi hormon dan
zat-zat kimia di sel target;sebaliknya hormonyang disekresi tersebut mengatur juga sekresi hipotalamus
dan /atauhipofisis konsep ini mendasari penggunaan hormon untuk diagnosi dan terapikelainan endokrin
diklinik.interaksi berbagai hormon ini menjelaskanmekanisme terjadinya efek samping beberapa jenis obat
Hormon hippofisis anterior sangat esensial untuk pengaturanpertumbuhan dan perkembangan, reproduksi,
metabolisme dan responterhadap stress.Hormon-hormon yang di hasilkan oleh hipofisis anterior dapat
diklasifikasikan menjadi 3 kelompok. Kelopmpok pertama berupa hormonsomatropika yang meliputi hormon
pertumbuhan (GH= Samatotoprin),prolaktin (PRL),Laktogen plasenta (PL). Kelompok ke dua
berbentukglikoprotein yaitu pirotropin (TSH): Lutinizing Hormon (LH,) hormon folikel(FSH, Gonadotropin)
berperan dalam pertumbuhan.

B. Rumusan Masalah

1. Jelaskan Defenisi Hormon !

2. Jelaskan kelenjar yang memproduksi hormone reproduksi pria !

3. Jelaskan cara kerja kelenjar hormone !

4. Jelaskan macam-macam hormone reproduksi pria, pembentukan,fungsi, dan akibat kelebihan serta
kekurangan hormone !
C.Tujuan

1. Mengetahui defenisi hormone

2. Mengetahui kelenjar hormone

3. Mengetahui kerja kelenjar hormone

4. Mengetahui hormone reproduksi pria, pembentukan, fungsi, akibat kelebihan dan kekurangannya.
BAB II
B.PEMBAHASAN

A. Defenisi Hormon
Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin,yang masuk ke dalam peredaran darah
untuk mempengaruhi jaringantarget secara spesifik. Jaringan yang dipengaruhi umumnya terletak
jauhdari empat hormon tersebut dihasilkan, misalnya hormon pemacu folikel(FSH, follicle stimimulati
hormone ) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisisanterior hanya merangsang jaringan tertentu di ovarium. Dalam
halhormon pertumbuahn lebih dari satu organ menjadi terget sebab hormonpertumbuahan mempengaruhi
sebagai jenis jaringan dalam badan.Jaringan target suatu hormon sangat spesifik karena sel-selnyamempunyai
reseptor untuk hormon tersebut.
Sumber hormon alami adalah ternak sapi, babi dan biri-biri. Tetapi beberapa hormon demikiankhas
sifatnya sehingga yang berasal dari binatang tidak efektif padamanusia misalnya hormon pertumbuahan, FSH
dan LH9 (luteinizinghormone). Hormon yang berasal dari hewan dapat menimbulkan reaksiimunologis.Saat ini
uintuk menghasilkan hormon alami dipakai cara rekayasagenetika. Melalui rekayasa genetika, DNA mikroba
dapat di arahkan untukmemproduksi rangkayan asam amino yang urutnya sesui hormonmanusia yang
diinginkan. Dengan cara ini dapat dibuat hormon alamidalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat. Hormon
hasil rekayasagenetika tidak menimbulkan reaksi imunologi karena sama denganhormon manusia asli. cara ini
sangat membantu pengadaan hormon yangdialam ini jumlahnya sangat sedikit misalnya hormon
pertumbuhan.

B.kelenjar yang memproduksi hormone reproduksi pria

Kelenjar yang memproduksi hormone reproduksi pria yakni antara dua kelenjar
endokrin serta antara kelenjar endokrin dengan organ tubuh. Komunikasi antara dua kelenjar
endokrin terjadi ketika kelenjar endokrin melepaskan zat kimia tertentu untuk merangsang
pelepasan hormon pada kelenjar endokrin yang lain. Sementara itu, Sebagai pembawa pesan
kimia, hormon menjalankan dua jenis komunikasi, komunikasi antara kelenjar endokrin dan
organ tubuh terjadi saat pelepasan zat dari kelenjar endokrin membuat suatu organ
menjalankan fungsinya. Interaksi kompleks antara kelenjar endokrin, hormon-hormon, dan
organ tubuh inilah yang dikenal dengan sebutan sistem endokrin.
Sistem endokrin memengaruhi hampir setiap proses dalam tubuh Anda. Beberapa kegunaan
hormon di antaranya:
 pencernaan makanan,
 penyerapan zat gizi,
 fungsi seksual dan reproduksi,
 pertumbuhan dan perkembangan tubuh, serta
 pengaturan detak jantung, suhu tubuh, siklus tidur, mood, rasa haus, nafsu makan, dan fungsi
kognitif.

Jenis kelenjar endokrin dan zat yang dihasilkan

Tubuh manusia memiliki dua jenis kelenjar, yakni kelenjar endokrin dan kelenjar
eksokrin. Kelenjar endokrin bertugas melepaskan zat kimia hasil produksinya ke aliran darah,
sedangkan kelenjar eksokrin bertugas menghasilkan cairan tubuh, seperti keringat dan air liur.
Menurut Society for Endocrinology, sistem endokrin memiliki enam kelenjar utama yang
menghasilkan hormon seperti berikut.

1. Kelenjar hipotalamus

Kelenjar hipotalamus mengatur sistem endokrin tubuh yang terletak di bagian bawah
otak, tepatnya di bagian atas kelenjar pituitari. Bagian tubuh ini mengontrol banyak proses
dalam tubuh, misalnya suasana hati, rasa lapar dan haus, pola tidur, serta fungsi seksual.
Beberapa zat yang diproduksi kelenjar hipotalamus antara lain corticotropin-releasing hormone
(CRH), thyrotropin-releasing hormone (TRH), dan gonadotropin-releasing hormone (GnRh)

2. Kelenjar pituitari

Kelenjar pituitari berukuran sebesar kacang polong dan terletak di bagian bawah otak,
tepatnya di bagian belakang jembatan hidung. Bagian ini juga sering disebut “kelenjar master”
karena mengendalikan sejumlah kelenjar lain yang meliputi kelenjar tiroid, kelenjar adrenal,
indung telur (ovarium), dan testis. Hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary
antara lain growth hormone (GH), follicle-stimulating hormone (FSH), luteinizing hormone (LH),
dan prolaktin.
3. Kelenjar tiroid

Kelenjar tiroid berbentuk seperti kupu-kupu dan terletak di bagian depan leher Anda.
Secara umum, kelenjar ini bertanggung jawab untuk mengatur laju metabolisme tubuh. Bagian
dari kelenjar endokrin ini menghasilkan hormon-hormon tiroid, yang terdiri dari tiroksin (T4)
dan triiodothyronine (T3). Sel-sel pada kelenjar tiroid juga menghasilkan kalsitonin, yakni zat
kimia yang mengatur kadar kalsium dan fosfat dalam darah untuk memelihara kesehatan
tulang.

4. Kelenjar paratiroid

Kelenjar paratiroid berukuran sebesar kacang polong dan terletak di belakang kelenjar
tiroid. Dua pasang kelenjar paratiroid yang terletak pada setiap sisi kelenjar tiroid ini
menghasilkan hormon paratiroid yang mengontrol jumlah kalsium dalam tubuh Anda.
Ketidakseimbangan hormon paratiroid bisa menyebabkan kadar kalsium darah menjadi terlalu
tinggi (hiperkalsemia) atau terlalu rendah (hipokalsemia).

5. Kelenjar adrenal

Kelenjar adrenal melekat pada bagian atas setiap organ ginjal. Kedua buah kelenjar
adrenal ini umumnya memiliki berat 4–5 gram pada orang dewasa. Beberapa zat kimia yang
dihasilkan oleh kelenjar adrenal yakni aldosteron, kortisol, adrenalin, noradrenalin, dan
androgen. Hormon-hormon ini membantu mengontrol metabolisme tubuh, tekanan darah,
perkembangan seksual, dan respons tubuh terhadap stres.

6. Kelenjar pineal

Kelenjar pineal terletak jauh di dalam otak manusia, lebih tepatnya pada bagian
epitalamus tempat dua bagian otak bergabung.
Bagian ini menghasilkan melatonin yang mengatur jam biologis dan jadwal tidur tubuh.
Hormon ini akan meningkat saat Anda berada di lingkungan yang gelap. Pelepasan melatonin
akan merangsang rasa kantuk sehingga Anda tertidur pada malam hari.

7. Pankreas

Pankreas merupakan kelenjar besar yang terletak di samping lambung dan usus kecil.
Organ ini memiliki dua fungsi, yakni untuk mencerna makanan dan menghasilkan berbagai zat
kimia. Dalam sistem pencernaan, pankreas menghasilkan enzim pencernaan, seperti amilase,
lipase, dan tripsin, untuk mencerna zat gizi dari makanan yang Anda konsumsi.
Sebagai kelenjar endokrin, pankreas menghasilkan insulin, amilin, dan glukagon yang berfungsi
untuk mengatur kadar glukosa darah.

8. Testis

Selain memproduksi sel sperma, testis yang terletak di belakang penis juga berfungsi
menghasilkan hormon-hormon reproduksi pria, terutama testosteron. Testosteron berperan
dalam produksi sperma, dorongan seks, kekuatan otot, dan perkembangan karakteristik tubuh
pria selama pubertas. Selain itu, testosteron juga berperan penting untuk perkembangan organ
reproduksi pria pada janin selama kehamilan.

9. Ovarium
Ovarium (indung telur) memproduksi dan melepaskan sel telur ke saluran reproduksi
wanita. Kelenjar ini juga menghasilkan hormon-hormon reproduksi wanita, yakni estrogen dan
progesteron. Estrogen bertanggung jawab dalam perkembangan karakteristik tubuh wanita
selama masa pubertas, dari pertumbuhan payudara hingga siklus menstruasi.
Sementara itu, progesteron berfungsi untuk mengendalikan siklus menstruasi serta
mempersiapkan proses kehamilan.

Kelenjar Eksokrin adalah kelenjar yang memiliki saluran khusus tidak melalui darah,
contohnya adalah kelenjar eksokrin pankreas yang salurannya melalui duktus pancreatikus baik
wirsungi atau santorini.. Kelenjar. pankreas banyak terdapat dalam tubuh. Berbagai macam
kelenjar eksokrin dalam tubuh digolongkan berdasarkan:

1. bercabang atau tidaknya saluran kelenjar,

2. bentuk bagian sekresi dan dibagi atas: 1. kelenjar simpleks dan 2. kelenjar kompleks.
berbagai contoh kelenjar eksokrin: kelenjar ludah, kelenjar airmata, kelenjar saluran cerna, dll.

C.Cara Kerja Kelenjar hormon

Secara umum sistem endokrin bertanggung jawab untuk mengatur berbagai fungsi tubuh
melalui pelepasan hormon seperti metabolisme, tumbuh kembang, fungsi dan reproduksi
seksual, tekanan darah, nafsu makan, dan siklus tidur. Kelenjar Eksokrin adalah kelenjar yang
memiliki saluran khusus tidak melalui darah. Kelenjar eksokrin pankreas salurannya melalui
duktus pancreatikus baik wirsung atau santorini. Dua saluran ini berfungsi untuk membawa
enzim yang di produksi oleh pankreas menuju duodenum

D.Macam-macam hormone reproduksi pria, pembentukan, fungsi dan akibat kelebihan serta kekurangan
hormone

Hormon reproduksi pria memiliki peran penting dalam mengatur serta merangsang aktivitas sel
dan organ pada pria. Begitu pula pada keseluruhan sistem reproduksi pria.
Fungsinya mulai dari menjaga massa tulang, memproduksi sperma, hingga memunculkan
dorongan seks.

Adapun empat hormon yang peranannya paling penting dalam sistem reproduksi pria, yaitu
testosteron, gonadotropin-releasing hormone, hormon perangsang folikel, dan luteinizing.
Ketahui lebih dalam mengenai keempatnya lewat ulasan berikut ini.

1. Hormon Testosteron

Bagi pria, hormon testosteron diproduksi di testis. Ovarium pada wanita juga membuat
hormon ini, namun dalam jumlah yang lebih kecil. Testosteron merupakan hormon yang sering
dikaitkan sebagai hormon dorongan seks dan memiliki peran yang penting dalam produksi
sperma. Selain itu, hormon ini juga dapat memengaruhi massa tulang dan otot, bagaimana
cara pria menyimpan lemak dalam tubuh, serta produksi sel darah merah bagi pria.

Testosteron merupakan hormon terpenting dalam pertumbuhan dan perkembangan


normal pria. Meliputi, perkembangan tubuh, rambut wajah, dan fungsi laring yang kemudian
mengubah suara pria menjadi lebih berat. Melansir Andrology Center, hormon testosteron
rata-rata pada pria dewasa adalah sekitar 270 hingga 1070 ng/dL (nanogram per desiliter)
dengan rata-rata 670 ng/dL. Kadar testosteron akan memuncak selama masa dewasa awal di
usia 20-an dan akan menurun sebesar 1 hingga 2 persen per tahun setelah usia 40 tahun.
Rendahnya kadar hormon testosteron pria dapat memunculkan beberapa gejala, seperti:

 Menurunnya gairah seks.


 Memiliki energi yang lebih sedikit.
 Berat badan yang bertambah.
 Depresi atau murung.
 Merasa rendah diri.
 Rambut yang tumbuh lebih sedikit.
 Tulang yang semakin mudah keropos.
Produksi hormon testosteron dapat secara alami berkurang seiring bertambahnya usia.
Beberapa faktor lain juga dapat menyebabkan kadar hormon turun, seperti:

 Terjangkit penyakit AIDS.


 Memiliki penyakit ginjal.
 Sering mengonsumsi alkohol.
 Memiliki riwayat sirosis hati.
Adanya cedera pada testis dan pengobatan kanker seperti radiasi atau kemoterapi, dapat
berdampak negatif pula pada produksi testosteron. Gonadotropin-releasing hormone (GnRH)
merupakan hormon yang diproduksi dari sel-sel di hipotalamus. Setelah itu, hormon akan
dilepaskan ke pembuluh darah kecil yang membawa hormon menuju kelenjar pituitari (organ
kecil di bawah otak). Hormon ini juga yang merangsang kelenjar pituitari untuk menghasilkan
hormon luteinizing (LH) dan Hormon Perangsang Folikel (FSH). Kedua hormon ini sangat penting
untuk kesehatan reproduksi pria.

Saat masih anak-anak kadar GnRH rendah dan saat pubertas, kadar GnRH mulai
meningkat. Ketika testis telah berkembang sepenuhnya, produksi GnRH, LH, dan FSH akan
dikendalikan oleh kadar testosteron. Pada pria, GnRH akan merangsang produksi LH dari
kelenjar pituitari. LH akan menempel pada sel reseptor di testis yang memulai produksi sel
sperma. Penelitian masih terus dilakukan untuk mengetahui efek samping jika terlalu banyak
memiliki GnRH.

Pada kasus yang jarang terjadi, tumor hipofisis dapat berkembang dan meningkatkan
produksi gonadotropin. Ini akan menyebabkan tubuh memproduksi testosteron dan estrogen
secara berlebihan. Sementara saat kadar GnRH terlalu rendah, seseorang kemungkinan tidak
akan memulai masa pubertasnya. Sindrom Kallman merupakan kondisi ketika kadar
gonadotropin rendah akibat jumlah GnRH yang tidak memadai. Kondisi ini sering terjadi pada
pria dengan ciri lain, seperti penurunan indra penciuman. Sindrom Kallman juga dapat
menghentikan produksi FSH dan LH secara teratur. Kondisi ini dapat menyebabkan hilangnya
produksi sperma pada pria.
2. Hormon Perangsang Folikel (FSH)
Hormon perangsang folikel atau FSH merupakan hormon yang diproduksi oleh kelenjar
pituitari di otak. Pada pria, hormon ini dapat merangsang pertumbuhan testis dan membantu
menghasilkan protein yang berperan penting dalam kesuburan pria. Caranya adalah dengan
membantu pembentukan sel sperma normal dan mempertahankannya sampai siap dilepaskan.
Dengan kadar FSH yang tidak normal, sulit untuk membuat sperma normal dan akan
berdampak pada kesuburan pria.

Kasus yang sering terjadi adalah kadar FSH terlalu tinggi dan disebabkan oleh kondisi berikut:

 Adanya kerusakan pada testis (akibat radiasi, trauma, atau penyalahgunaan alkohol).
 Masalah genetik.
 Berusia lanjut.
 Gangguan hormonal.
 Mengonsumsi obat-obatan tertentu (seperti obat nyeri atau steroid).
 Memiliki penyakit HIV/AIDS atau diabetes tipe 2.
 Tumor kelenjar pituitari (jarang terjadi).
Terkait kadar FSH yang terlalu rendah masih dianggap tidak umum bagi pria, sehingga
pengaruhnya tidak begitu tampak.

3. Hormon Luteinizing (LH)


Layaknya FSH, hormon Luteinizing (LH) merupakan hormon yang diproduksi dan dilepaskan
di kelenjar pituitari. Hormon ini juga dikenal sebagai hormon gonadotropin karena perannya
dalam mengontrol fungsi testis pada pria. Menurut dr. Dyah Novita Anggraini, hormon LH
berperan dalam produksi testosteron. Merangsang produksi hormon testosteron dari sel Leydig
di testis. Kemudian, testosteron pun akan merangsang produksi sperma dan membantu
menonjolkan karakteristik pria, seperti suara yang berat dan pertumbuhan rambut wajah.
Namun, terlalu tinggi kadar LH juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Ditambahkan dr.
Dyah, “Orang yang memiliki kadar hormon luteinizing tinggi dapat mengalami gangguan pada
fungsi testis dan gangguan kesuburan.”

Tingginya kadar LH disebabkan oleh kondisi genetik, seperti sindrom turner atau sindrom
klinefelter. Orang dengan kondisi ini umumnya tidak dapat bereproduksi.
Rendahnya kadar hormon luteinizing yang rendah pun dapat menyebabkan masalah.
Melansir Hormone Health Network, salah satunya dapat menyebabkan kemandulan.
Terlalu sedikitnya hormon ini pada pria juga berpengaruh pada berkurangnya sekresi
gonadotropin-releasing hormone (GnRH). Seperti itulah penjelasan mengenai beberapa jenis
dan fungsi hormon yang terdapat pada sistem reproduksi pria. Hormon-hormon ini saling
berkaitan, sehingga masalah di antara salah satunya dapat menyebabkan gangguan kesuburan
dan gangguan fungsi testis.

B.RANGKUMAN

Hormon adalah zat kimia yang dibuat oleh sel-sel khusus kelenjar endokrin untuk
memengaruhi berbagai sistem dan proses yang terjadi di dalam tubuh.Hormon sangat penting
bagi tubuh. Hanya perubahan jumlah yang kecil saja, bisa mempengaruhi seluruh tubuh. Maka
dari itu sangat penting untuk menjaga keseimbangan hormon di dalam tubuh.Zat kimia ini akan
dilepaskan ke aliran darah untuk mengirimkan pesan ke jaringan dan organ dalam tubuh
manusia. Karena fungsinya ini, hormon sering disebut sebagai “pembawa pesan kimia”.Fungsi
tubuh manusia sangat bergantung pada kerja kelenjar endokrin. Perubahan sedikit saja pada
zat kimia tubuh bisa menimbulkan masalah kesehatan tertentu.Oleh karena itu, penting bagi
Anda untuk menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh. Organ reproduksi pria merupakan
sekelompok organ yang terlibat dalam sistem reproduksi dan terbagi menjadi dua bagian,
yakni organ internal dan organ eksternal. Dalam proses reproduksi, diperlukan juga hormon
tertentu untuk membantu fungsi organ reproduksi pria. Organ reproduksi pria dimiliki sejak
lahir, namun kemampuan reproduksi baru akan dimulai setelah masa pubertas, yaitu pada
kisaran usia 9–15 tahun. Secara garis besar, organ reproduksi pria berfungsi untuk
menghasilkan air mani dan sperma, kemudian memasukkan sperma ke dalam organ reproduksi
wanita untuk proses pembuahan

C.DAFTAR PUSTAKA
Sendra, E. (2022). BAB 4 ANATOMI FISIOLOGI ENDOKRIN DAN GLAND ENDOKRIN. Anatomi
Fisiologi Tubuh Manusia, 54.

Manurung, N. (2017). Sistem endokrin. Deepublish.

https://www.alodokter.com/fungsi-organ-reproduksi-pria-dan-hormon-yang-
memengaruhinya#:~:text=Testis%2C%20berfungsi%20untuk%20memproduksi%20sperma,
(hormon%20utama%20pada%20pria).

https://id.scribd.com/doc/92649346/Makalah-Hormon-Reproduksi-Pria

https://id.wikipedia.org/wiki/Kelenjar_eksokrin#:~:text=Kelenjar%20Eksokrinadalah
%20kelenjar%20yang%20memiliki,pankreas%20banyak%20terdapat%20dalam%20tubuh.

https://hellosehat.com/sehat/informasi-kesehatan/hormon/
https://www.klikdokter.com/gaya-hidup/perawatan-pria/jenis-dan-fungsi-hormon-reproduksi-
pria

Anda mungkin juga menyukai