PENDAHULUAN
Proses ini disebut dengan pergantian kulit (ekdisis) dan kulit lama yang
terlepas disebut eksuvia (exuviae).
Sebelum kulit luar atau kutikula yang lama mengelupas, epikutikula dan
prokutikula yang baru telah dipersiapkan oleh sel-sel hipodermis (sel-sel
epidermis) yang ada dibawahnya, kemudian sel-sel hipodermis
mengeluarkan cairan hormon untuk melancarkan proses pergantian
kulit.
B. Metamorfosis
2.5 Feromon
Beberapa jenis hewan selain menghasilkan hormon juga menghasilkan
bahan kimia yang disebut feromon. Bahan ini tidak berpengaruh langsung
terhadap hewan yang bersangkutan, melainkan berpengaruh terhadap hewan
lain yang satu spesies. Feromon yang disekresikan ini umumnya berfungsi
menarik lawan jenis untuk melakukan proses reproduksi.
Misalnya: Pada kupu-kupu jantan atau betina akan menyebarkan feromon
saat mengepakkan sayapnya, sehingga feromon tersebar diudara dan
mengundang lawan jenisnya untuk mendekat dan tertarik secara seksual.
Feromon seks memiliki sifat yang spesifik untuk aktivitas reproduksi dimana
jantan atau betina dari spesies yang lain tidak akan tertarik dan merespons
terhadap feromon yang dikeluarkan betina atau jantan dari spesies yang
berbeda.
Feromon tampaknya juga memainkan peran penting dalam komunikasi
serangga selain masalah reproduksi.
2.6 Sistem Hormon pada Echinodermata
Echinodermata tidak memiliki system kelenjar endokrin yang berkembang
baik, tetapi interaksi kimia kompleks termediasi dapat terjadi antara sel. Kontrol
hormon pemijahan dan pematangan pada bintang laut (contoh dari filum
Echinodermata) telah menerima banyak perhatian dan terdapat bukti bahwa
pemijahan pada bulu babi juga mungkin dikendalikan oleh hormone.
Menurut Anonim (2005), system endokrin pada Echinodermata adalah sebagai
berikut:
1. Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
mempengaruhi organ-organ lain.
2. Kelenjar endokrin mensekresikan senyawa kimia yang disebut hormon.
Hormon merupakan senyawa protein atau senyawa steroid yang mengatur
kerja proses fisiologis tubuh.
3. Pada manusia terdapat 8 organ utama dari sistem endokrin adalah:
1. Hipotalamus
2. Kelenjar hipofisa
3. Kelenjar tiroid
4. Kelenjar paratiroid
5. Pulau-pulau pancreas
6. Kelenjar adrenal
7. Indung telurBuah zakar
4. Hormon pada serangga
· PTTH (hormon protorasikotropik) ; PTTH diproduksi oleh sel-sel
neurosekretorik di dalam otak dan merangsang kelenjar-kelenjar protoraks
untuk menghasilkan ekdison, yang merangsang apolisis dan mendorong
pertumbuhan.
· Hormon ekdison, berfungsi pada pengaturan proses pergantian kulit (ekdisis).
Hormone ini bekerja antagonis dengan JH.
· JH (hormon juvenil); berperan menghambat proses metamorfosis. Merangsang
perubahan serangga dari bentuk ulat ke larva. Hormone ini tidak dihasilkan
ketika serangga mencapai bentuk dewasanya. Selama JH terbentuk hidroksi
ekdison menstimulasi molting dan menghasilkan larva instar yang baru. JH
dihasilkan oleh sel-sel di dalam korpora allataaktif dan menghambat
metamorfosis, jadi mendorong perkembangan lebih lanjut larva atau nimfa.
5. Hormon pada Echinodermata
DAFTAR PUSTAKA
http://www.crayonpedia.org/mw/Metamorfosis_7.1
http://arsal-gudangilmu.blogspot.com/2011/03/sistem-endokrin-pada-mollusca-
dan.html
http://prestasiherfen.blogspot.com/2009/04/sistem-endokrin.html